Friday, 1 November 2013

IlustrasiTentang Kasih " Jadilah Pelita "

Suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah pelita. Orang buta itu dengan terbahak berkata, �Buat apa aku bawa pelita? Tak ada gunanya bagiku! Aku bisa pulang kok.� Dengan lembut sahabatnya menjawab, �Ini agar orang lain bisa melihat kamu, agar mereka tidak menabrakmu.� Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita.

Tak berapa lama, dalam perjalanan pulang, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, si buta memaki, �Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!� Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

Lebih lanjut, seorang pejalan lain menabrak si buta. Si buta bertambah marah, �Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!� Pejalan itu menukas, �Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!� Si buta tertegun.... menyadari situasinya, sang penabrak meminta maaf, �Oh, maaf, akulah yang 'buta', tidak melihat bahwa engkau adalah orang buta.� Wajah si buta memerah karena malu, dengan tersipu ia menjawab, �Tak apa, maafkan aku juga atas kata-kataku yang kasar.� Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Dalam perjalanan selanjutnya, lagi, seorang pejalan menabrak si buta. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dengan santun ia bertanya, �Maaf, apakah pelitaku padam?� Penabraknya menjawab, �Lho, aku justru hendak menanyakan hal yang sama.� Hening sejenak.... akhirnya, secara bersamaan mereka bertanya, �Apakah engkau orang buta?� Serempak pula mereka menjawab, �Ya....� Mereka berdua meledak dalam tawa, lalu berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.

Saat itu, seorang pejalan lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menabrak kedua orang buta yang sedang mencari-cari pelita mereka. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, �Rasanya, aku perlu juga membawa pelita, agar aku dapat melihat jalan dengan lebih baik, dan agar orang lain pun dapat terbantu melihat jalan mereka.�


BAHAN PERMENUNGAN:

Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti mengamalkan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).

Orang buta pertama mewakili mereka yang diliputi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kedengkian. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan �pulang�, ia belajar menjadi lebih bijaksana melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan menyadari belas kasihan dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi seorang pemaaf.

Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang acuh dan kurang peduli pada sesama. Kadang, mereka memilih untuk �membuta� walau mereka dapat melihat.

Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita; sesungguhnya mereka menunjukkan kesalahan kita, baik disengaja maupun tidak. Mereka dapat menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun mau menjadi buta; selayaknyalah kita saling memahami dan saling menolong.

Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama diliputi kegelapan batin seperti kita. Alangkah sulitnya menyalakan pelita, jikalau kita bahkan tak dapat melihat pelitanya. Orang buta tak dapat menuntun orang buta. Itulah pentingnya kita terus belajar agar kita semakin melek, semakin bijaksana.

Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang menjadi sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.

Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing?
Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, redup atau bahkan nyaris padam?
JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri maupun bagi orang-orang lain di sekitar kita.

Sebuah pepatah kuno berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita tanpa sedikit pun meredupkan nyala pelita pertama.
Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.

Begu VS Sibolis

Oleh : Halomoan Tondang


Hata BEGU dapot jahaon di :
Bibel : Mateus 14 ayat 26, Lukas 4 ayat 31-37, Lukas 24 ayat 37
Buku Ende No. 117 ayat 3, BE No. 113 ayat 3 & BE No. 317 ayat 6
Hasiaran : Mateus 9 ayat 32
Adong ma namamboan tu jolo ni Jesus sada halak na ngungu hasiaran ni Sibolis……..
Sibolis do na siar tu jolma, ala Sibolis do nasiar, diboto do sude parsorion ni jolma songoni na dibagasan roha ni jolmai. Tondi : Parjamita 12 ayat 7 : Mulak orbuki tu tano pambuatanna hian, alai anggo tondi mulak tu Debata, nampunasa hian.
Marhite sian ayat on dapot botoon ma: Ndang boi jalang angka tondi ni na mate laho mangalap hosa ni namangolu.
Lukas 16 …….
Ndang tarbahen tondi ni halak namora na matei siar tu haha-anggina paboahon porsuk ni parniahapanna, gabe tu si Abaraham do ibana mangelek-elek asa disuru si Lazarus manopot haha-angginai.
Pandok ni sipele begu : gabe begu do tondi ni halak na mate (namate satongkin, mate di porang, mate tingki manubuhon dakdanakna, mate maningkot d.n.a.) songon nanidok ni donganta halak Karo andorang so sahat tu nasida Barita Nauli : tondi gabe begu, buk jadi ijuk, jukut jadi taneh, tulan jadi batu, dareh jadi lau, kesah jadi angin – jadi di halak sipele begu tung margogo do begu ni namatei ima umbahen naadong digoari: sombaon, (parsombaonan), Solobean (inganan ni begu di atas tao, laut manang aek godang), pangulubalang (begu naniciptahon ni parilmu sian jolma nadipamate).
Alai anggo di ha-Kristenon suruan ni Sibolis do angka nanidokna begu i, 1 Korint 8 ayat 4: Taringot pe begu di hata ni Debata ndang maksudna disi tondi ni halak namate, alai maksudna ima angka suruan ni sibolis laho paliluhon roha ni jolmai. Mansai malo do Sibolis manegai halak namanjalo Barita Nauli, songon haroro ni Barita Nauli tu Halak Batak, ihut do dohot Sibolis laho manegai haporseaon ni Halak Batak gabe digogohon sibolis ido asa mabiar Halak Batak tu Begu.
Godang do Halak Batak na boi dipengaruhi Sibolisi, gabe mabiar nasida mida Begu, gabe ala ni biarna dibahen ma angka goarna: begu siar, begu nurnur, parmata begu, dohot paralimu.
Dirajumi Apostel Paulus do: Halak Kristen na gale do na sai porsea jala mabiar tu begu.
Molo sai adong dope di roha ni halak Kristen mabiar mida begu, songoni dope halolonga ni parsaoranta dohot Debata.

LITURGI NATAL DAN TAHUN BARU

LITURGI  NATAL PEREMPUAN

PEMBACAAN PUISI
TANGISAN MATA BUNDA
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
PERSIAPAN
Narator                 :  Ada seruan bagi kita yang terhempas. Ada kehangatan bagi kita yang lara. Ada kerinduan bagi kita yang merana. Ada pelukan yang meneduhkan. Ada belaian yang lembut selembut sukacita Natal. Panggilan sukacita tak pernah berubah; bergema dari taman yang terkutuk, terucap dari mulut para nabi tentang Fajar yang terindah sampai ke taman yang baru; taman pengharapan. Di taman itu Sang Fajar memberi kehidupan dan arti yang baru supaya setiap telinga mendengar, setiap mata melihat, setiap mulut berucap, setiap hati terpatri : Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.
Ajakan beribadah   :  (menjemput jemaat berdiri) menyanyi KJ. 101 : “Alam Raya berkumandang
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia, dari gunung dari padang, kidung melaikat bergema. Gloria in excelsis DEO! 2X
Pemimpin             :  Siapakah kita yang dapat menghampiri kekudusan Tuhan? Siapakah manusia sehingga dapat menemukan Tuhan. Dari takhta kekudusan Ia yang datang mencari kita, melawat umatNya. Dengan demikian Cahaya sorgawi terbuka menembusi bumi dan kekuatan CahayaNya merasuk dalam sumsum hati anak-anaknya. Janganlah gentar hatimu supaya dalam Hadirat Allah kita memohon : Pertolongan Kita dalam kebaktian Natal Perempuan  saat ini adalah di dalam nama Tuhan yang memberikan cahaya kehidupan sampai pada kesudahan zaman. Dialah Alfa dan Omega; yang menciptakan, memelihara, menyelamatkan dan memberi kekuatan penghiburan dari sekarang sampai selama-lamanya. Tuhan menyertai sdr/i sekalian.
Jemaat                 :  Dan menyertaimu juga (jemaat duduk)
PARADE NATAL
Perempuan I        :  Sungguh malang nasibku, siapakah lagi yang akan menyapa aku sebagai gadis molek yang berseri. Aku seperti bunga yang telah layu, termakan habis sampai ke akar dan tak tahu darimana datangnya malapetaka ini. Hariku akan menjadi pesta buah bibir. Aku menanggung penderitaan, sungguh …………. Dunia akan menertawai aku
Perempuan II      :  Kebanggaan seorang perempuan adalah ketika ia menjadi ibu bagi sesama. Buah bibir dunia ini takkan pernah mampu menutupi dan membelenggu kasih seorang ibu. Lihatlah para perkasa, mereka berlomba dengan harga diri, mereka mengejar waktu seolah tak pernah habis. Namun apa yang terjadi ? semua yang didapat, semua yang disimpan adalah kebanggan yang sementara. Bukankah itu bukti bahwa mereka tidak menjadi sesama bagi sesama ? jadilah ibu bagi sesama dan bersukacitalah, sebab engkau mau menjadi ibu bagi Yang maha Kuasa
Perempuan I        :  terkadang aku menyangka bahwa dunia ini telah menancapkan berbagai aturan yang mengikat, bahkan tiada berdaya manusia melawannya. Sebagai perempuan, bukankah kita mengikuti arus yang datang silih berganti ? Tapi saat berkaca kepada apa yang aku alami, aku disadarkan ……….. yang maha Kuasa mau melakukan sebuah perkara besar, sehingga dalam keyakinan aku berseru : Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut kehendakMu, ya Bapa.
Nyanyian              : KJ. 97 : 1 Hai malaikat dari sorga. (dinyanyikan sama dengan  lagu “Hormat Bagi Allah Bapa”)
Hai malaikat dari sorga, sayapmu bentangkanlah; Nyanyi di seluruh dunia: Lahir Kristus, Rajanya!  Sudah lahir Kristus Raja, mari sujud menyembah.
LITANI PENGAKUAN
Suara I                  :  Ya Tuhan, dalam hayat ini kami selalu berupaya mencari Engkau menurut kehendak kami. Kami menyangka Engkau dapat kami temukan dalam pikiran kami, dalam kehendak kami dan pertimbangan kami. Ternyata Engkaulah  Tuhan yang melewati semua dimensi ruang dan waktu. hikmat kami tidak cukup untuk membatasi kehendakMu
Jemaat                 :  Ampunilah kami Ya Allah
Suara II                :  Seantero waktu telah kami persembahkan bagi kepuasan dunia ini. Dalam kepuasan itu kami menyadari bahwa masih ada yang kurang dalam hidup kami. Ijinkan kami menanggalkan egoisme kami untuk belajar dari Sang Bayi Natal. Beri kami kemauan untuk merendah dan tulus seperti anak yang kecil karena dengan demikian kami memahami arti Kerajaan Sorga.
Jemaat                 :  Ampunilah kami ya Yesus
Suara III               :  Ya Tuhan, apakah arti hidup ini jika kami tidak semakin mendewasakan diri kami. Perdengarkan suaraMu agar kami mengerti bahwa untuk mengerjakan perkara-perkara yang besar kami terlebih dahulu belajar menyelesaikan perkara-perkara yang kecil
Semua                  :  Ampunilah dan Perbaharuilah kami ya Roh Kudus
Nyanyian              :  KJ. 99
Gita sorga bergema, “Lahir raja mulia! Damai dan sejahtera turun dalam dunia.” Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta, permaklumkan Kabar Baik: Lahir Kristus, T’rang ajaib! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
PROSESI PEMBAKARAN LILIN  (Diatur tersendiri)
Pemimpin             :  Saatnya kita menyatu dengan keheningan, mengarahkan hati dalam sembah, menyatukan puji bagi Sang Khalik sebab terangNya bercahaya. Terang itu membakar dan menyinari hidup kita.
Nyanyian              :   “Malam Kudus”
Malam kudus, sunyi senyap; siapa yang b’lum lelap. Ayah bunda yang tinggallah t’rus. Jaga Anak Yang Maha Kudus. Anak dalam malaf, 2 x                     Hai lihatlah di Efrata, T’rang besar turunlah. Waktu tentra semawi                        menggah, puji Allah sebab hikmatNya. Ingat dunia yang g’lap 2 x
PEMBERITAAN FIRMAN
-          Doa
-          Pembacaan Alkitab (Berbahagialah ………….. haleluya 3 x)
-          Khotbah
PENGAKUAN IMAN (Jemaat Berdiri)
Pemimpin             :  Di tengah tekanan pelbagai aturan dan tradisi dunia, kami siap mentaati kehendak FirmanMu, seperti Yusuf.
Jemaat                 :  Di tengah pelbagai krisis moral yang melanda insan manusia, kami siap tabah menanggung resiko seperti Maria.
Pemimpin             :  Di tengah himpitan krisis ekonomi yang berkepanjangan, kami siap mempersembahkan milik kami yang terbaik bagi bagi pelayananMu, seperti para Majus
Jemaat                 :  Di tengah kegemparan berita dunia yang mengguncang iman percaya, kami siap mencari kebenaran berita firmanMu seperti para gembala Efrata.
Pemimpin             :  Di tengah pelbagai ketidakpastian hidup, kami tetap teguh menantikan penghiburan dan pengharapan Allah, seperti Simeon.
Jemaat                 :  Di tengah pelbagai keadaan, kami ingin bertumbuh dengan hikmat dan pengertian Ilahi, seperti Yesus.
P + J                     : Dalam segala hal, kami siap hidup selalu dalam damai seorang dengan yang lain sebagaimana Allah telah mengasihi dan mendamaikan manusia.
NYANYIAN        :  Tahanlah dan Berjuang t’rus   (Jemaat duduk)
PERSEMBAHAN   
  • Doa oleh seorang Ibu
  • Nyanyian  :  KJ. 109. Hai mari, berhimpun
DOA SYAFAAT
NYANYIAN        :  KJ.119. Hai dunia, gembiralah  (Jemaat Berdiri)
Hai dunia, gembiralah dan sambut rajamu!
Di hatimu terimalah, bersama beryukur,
bersama bersyukur,bersama bersyukur.
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pemimpin             :  Pergilah kedalam dunia dengan membawa berkat Tuhan  :
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Pengasihan Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu dari sekarang sampai selama-lamanya.
Jemaat                 :  Amin ………. Amin ……….. Amin.



LITURGI NATAL PEMUDA
PERSIAPAN (Tarian Pembukaan) _____________ Tois
Narator              :  Tuhan ___ kalau saja hidup ini kami tulis tentang kebahagiaan hati, maka kami menorehkan Kebesaran dan KemahakuasaanMu. Kalau saja dalam hati ini terpatri kidung sukacita, maka ijinkanlah kami melantunkan Kasih SetiaMu. Kalau saja ada tempat yang paling indah selain kepingan hati ini, maka biarkanlah jiwa dan raga ini tenggelam, ya tenggelam dengan kebahagiaan, sebab bukankah Engkau menganugerahkan kehidupan berpengharapan didalam NatalMu ? bukankah aroma kedamaian telah tercium dan menusuk sampai ke sumsum kami ? Biarlah mata kami tertunduk di altarMu, biarlah hati kami terangkat di BaitMu, supaya dengan rindu membara kami beribadah, supaya hadirat sorgaMu menyapa kami dan membungkus kami dalam rahim kekudusan dalam Natal para teruna.
____________ Solo (KJ. 94 : 1) _____________________
(Jemaat dijemput berdiri, menyanyikan KJ. 94 : 4)
Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun
Sucikanlah, masukilah yang mau menyambutMu
Telah kami dengarkan Berita mulia
Kau beserta manusia kekal selamanya
VOTUM & SALAM
Pemimpin          :   kami kuduskan dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Ia datang untuk kita, kemurahanNya adalah kekuatan kita, kasih dan rahmatNya tak berkesudahan.
Tuhan menyertai saudara sekalian
Jemaat              :  Dan menyertaimu juga. Amin        (duduk)
INTROITUS
Pemimpin          :  Marilah kita melandasi Natal ini dalam perdamaian bersama dengan mendengarkan Mazmur 133 : 1.
“Sungguh, alangkah baik dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun”
NYANYIAN       :  KJ. 447 : 1 – 2 “Alangkah Indahnya”
Alangkah indahnya serikat beriman
Cerminan kasih Tuhannya didalam sorga trang
Sengsara dan beban kan ringan rasanya
Sebab saudara seiman memikulnya serta
NARASI PENGAKUAN
Pemuda I          :  Dalam keremangan hidup dan kehampaan jalan kami, seringkali kami melalaikan kehendakMu. Kami tidak bisa menghadirkan damai dalam diri kami dan kepada semesta yang Engkau cintai. Padahal Engkau sendiri telah berkata :
Jemaat              :  Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah
Pemudi I           :  DihadapanMu tiada yang tersembunyi, bahkan dalam bayang maut sekalipun Engkau menembusi persembunyian kami. Kami menyimpan dendam dan melampiaskan kedengkian, dalam kami tiada pengampunan. Padahal Engkau sendiri yang telah mengajarkan
Jemaat              :  Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Pemuda II         :  Dengan tekat membara kami selalu tersentuh mengingat akan janjiMu, kami mempersembahkan kemudaan kami. Tapi ketika kami melewati setiap waktu, maka kami merasa sangat kurang. Kami selalu mencari untuk hari ini dan menumpuk untuk masa depan. Dalam hidup, kami tersimpul kekuatiran dan ketakutan akan hari esok yang melemahkan kami. Padahal Engkau yang telah berpesan :
Jemaat              :  Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu
Pemudi II          :  Saat ini ya Tuhan, jika Engkau mendapatkan kami membanggakan kemudaan kami dan terpesona akan kekuatan kami, maka biarkanlah kami tersungkur dan menatap kepada Sang Bayi Natal, supaya kami mengerti betapa Allah yang besar mau menjadi kecil demi kami. Biarlah Natal ini membangkitkan pengakuan kami
Semua               :  Ampunilah kami ya Yesus, Pengampun Sejati
Nyanyian           :  DOSAKU – SALAHKU ___________
BERITA PENGHARAPAN
Pemimpin          : Membacakan “YESAYA 61 : 10 – 11
NYANYIAN       :  KJ. 99 : 3 “Gita Sorga Bergema”
Raja Damai yang besar, Surya hidup yang benar
Menyembuhkan dunia, di naungan sayapNya
Tak memandang dirinya, bahkan maut dit’rimanya
Lahir untuk memberi, hidup baru abadi
Gita soraga bergema, lahir Raja mulia
PADUAN SUARA PEMUDA
PROSESI PEMBAKARAN LILIN (diatur tersendiri)
Nyanyian           :  “MALAM KUDUS”
Malam kudus, sunyi senyap; siapa yang b’lum lelap.
Ayah bunda yang tinggallah t’rus. Jaga Anak Yang Maha Kudus.
Anak dalam malaf, anak di dalam malaf.
Hai lihatlah di Efrata, T’rang besar turunlah. Waktu tentra semawi                   menggah, puji Allah sebab hikmatNya. Ingat dunia yang g’lap,                                    ingatlah dunia yang g’lap.
Kar’na salam amat besar, patutlah bergemar.                                                    Bagi dunia yang t’lah tercerai, dari Allah di b’ri Almaseh.                             Jadi pohon halats, jadi pohon halats.
VOKAL GROUP PEMUDA
PEMBERITAAN FIRMAN
  • Doa dan Pembacaan Alkitab   (berbahgialah   ….. Haleluya 3 x )
  • Khotbah
PADUAN SUARA
PENGAKUAN IMAN (berdiri)
Pemimpin             :  Adalah benar, bahwa bumi yang kita diami adalah medan pelayanan yang Allah percayakan kepada kita agar Kasih Allah dan Kerajaan Allah kita nyatakan bagi sesama
Jemaat                 :  Adalah benar bahwa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga dikaruniakanNya AnakNya yang Tunggal supaya siapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”
Pemimpin             :  Adalah tidak benar, bahwa kita harus pasrah terhadap kekejaman, deskriminasi, kelaparan, kemiskinan dan kehancuran
Jemaat                 :  Adalah benar bahwa : Aku datang supaya mereka memperoleh kehidupan yang berkelimpahan
Pemimpin             :  Adalah benar bahwa “ Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah di berikan untuk kita, lambing pemerintahan ada di atas bahuNya, dan NamaNya disebut Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa Yang Kekal, Raja Damai”.
P + J                     :  Adalah benar bahwa : Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru.
NYANYIAN          :  Tahanlah dan Berjuang t’rus   (Jemaat duduk)
PERSEMBAHAN
  • Doa
  • Nyanyian KJ. 101 : 1 dst “Alam raya berkumandang”
DOA SYAFAAT     : diakhiri  “Doa Bapa Kami”
PENGUTUSAN
Pemimpin             :  Saudara-saudari yang dikasihi Yesus, diawal jumpa ada diri yang ikhlas mengabdi. Di penghujung bhakti, perlu hati yang simpatik dan terbuka mengerti. Di akhir sebuah perayaan, janji maaf perlu dikumandangkan. Sebab kita hadir disini untuk menepati janji bersama Yesus Sang bayi Natal, pulanglah dengan bersaksi, melayani dan mengabdi berdasarkan kasih Ilahi yang menyerukan : Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang
Jemaat                 :  Menyanyikan KJ. 100 “MULIAKANLAH” (sambil berdiri)
Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Maha tinggi
                              Damai sejaht’ra turun kebumi bagi orang pengasihanNya
                              Muliakanlah Tuhan Allah, muliakanlah Tuhan Allah
                              Damai sejaht’ra turun ke bumi, Damai sejaht’ra turun ke bumi
Bagi orang, bagi orang pengasihanNya, Bagi orang pengasihanNya, pengasihanNya
                              Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah maha tinggi
                              Damai sejaht’ra turun kebumi bagi orang pengasihanNya
                              Amin, amin, amin
BERKAT
Pemimpin             :  Sesungguhnya damai sejahtera Sang Raja Damai Yesus Kristus dan kasih setia Allah Bapa dalam persekutuan Roh Kudus menyertai kita untuk menyerukan dan menghadirkan damai sejahtera
Jemaat                 : Amin …………. Amin ………… Amin

LITURGI  NATAL RAYON

PERSIAPAN      (ruangan disiapkan dan terdengar kidung-kidung Natal)
Suara I               :  Janji yang di ucapkan lewat mulut para nabi kini tergenapi. Penggenapan janji tidak dimulai dengan patokan pengetahuan manusia. Ia tetap lahir di Betlehem Efrata namun Ia datang dengan caraNya sendiri. Cara Allah selalu melebihi apa yang kita pikirkan, Cara Allah adalah standar Allah sendiri. Itulah yang disebut Natal; ketika Allah bertindak dengan caraNya sendiri.
Suara II             :  Siapakah kita yang mampu menjangkau pengetahuan Allah. Ia mengerti pikiran kita dari jauh, Ia menyelediki dan mengenal kita, sebelum lidah mengeluarkan perkataan semuanya telah Ia ketahui. Allah tidak meminta kita membuka rahasia-rahasia yang bisa menyesatkan, Allah tidak membutuhkan kata-kata manis. Allah hanya meminta kita berjalan dan menerima semua cara Allah menuntun kita. Lihatlah Ia ada sebagai bayi mungil. Allah yang besar menjadi kecil dan menatap kita dengan harapan agar kitapun mau menjadi kecil. Hanya seperti seorang bayi tak berdayalah iman kita di ajarkan.
Dengan berserah kita beribadah, dengan mendesah kita menyembah, dengan natal kita mengenal, dengan sukacita kita menghampiri sorga. Marilah kita berdiri menyanyikan KJ. No. 93 : 1, 3 “Tumbuhlah Tunas baru”
NYANYIAN     :  Tumbuhlah Tunas baru di tunggul Isai
Yang pada masa lalu di syairkan nabi
NubuatNya genap, bunga harapan lahir
Di malam yang gelap
Bunga begitu mungil yang harum dan lembut
Menghapus dari bumi gelap dan kemelut
Sungguh manusia dan sungguh-sungguh Allah
Penebus dunia
VOTUM/SALAM    
Pelayan             :    Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Besar dan Ajaib segala perbuatanMu ya Tuhan, Allah yang Maha Kuasa
Jemaat             :    Adil dan Benar segala jalanMu, ya Raja segala bangsa
Pelayan             :    Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan dan siapakah yang tidak memuliakan NamaMu? Semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, supaya dalam pengharapan kami berseru : Imanuel; Allah menyertai kita, Allah menyertai saudara sekalian.
Jemaat             :    Dan menyertaimu juga. Amin      (duduk)

ORASI NATAL
Pewarta I           :  Inilah berita yang kami dengar. Hanya kepada Dialah kami percaya. Kuasa tangan-Nya nyata benar dalam kehidupan kita. Dialah tunas yang tumbuh di hadapan Tuhan. Tunas yang muncul dari tanah kering, dari hati manusia yang paling gersang, dari kehidupan manusia yang paling suram, hina dan penuh dosa.
Pewarta II         :  Ia datang dengan segala kerendahan. Tanpa warna yang gemerlapan. Dengan rupa yang sederhana, membuat kami ingin memilikinya. Dialah Yesus, anak Daud, tunas yang tumbuh di Betlehem dan di hati kita manusia.
Pendengar I      :  Berita itu bagi kita. Tetapi kini kita malah menjadi berita. Ketika natal dirayakan oleh para koruptur, ketika natal di rendahkan oleh pelecehan seksual, kekerasan, pembantaian hak asasi manusia, perampasan terhadap kebebesan tenaga kerja yang menjadi budak, dan ketika keadilan digulingkan.
Pendengar II     :  Itu bukan natal. Natal bukan untuk mereka yang bermuka dua. Damai sejahtera Allah bukan bagi mereka yang makan kenyang di atas meja dan membiarkan saudaranya menggigit remah yang jatuh dari mejanya. Pantas saja Allah murka; bencana seolah tak berhenti hingga kita meradang dan merintih. Anak-anak natal menangis menanggung aib orang tuanya.
Peziarah            : Kita mesti ke Betlehem. Melihat Sang Bayi natal agar kita berhenti saling membenci, agar kita kembali ke jalan yang benar karena sekali kita meminta Ia akan memberi, sekali kita mengetuk pintu palungan terbuka. Kita mesti membawa berita Betlehem bukan untuk kita saja tapi untuk semua orang agar disetiap lorong berucap pengharapan : Kami mau di dalam Yesus dan Yesus di dalam kami.
NYANYIAN     :  KJ. 96 : 1 “DI MALAM SUNYI BERGEMA”
Dimalam sunyi bergema, nyanyian mulia
Malaikat turun mendekat dengan beritanya
Sejaht’ra bagi dunia, t’lah datang Penebus
Heninglah bumi mendengar, nyanyian yang kudus
PENGAKUAN DOSA
Pelayan              : Kami mengerang karena dosa, kami butuh pertolonganMu ya Tuhan
Jemaat              : Dimanakah kami menemukanMu Tuhan, bagaimanakah kami dapat menceritakan hati yang tertular dosa ini ?
Pelayan              :  Kami menggigil karena dosa, kami merindukan pelukanMu ya Tuhan
Jemaat              :  Apakah Engkau membiarkan kami terbiasa menikmati racun dosa ini? Sengat dosa ialah maut dan bisanya melumpuhkan generasi kami
Pelayan              :  Kami bersembunyi karena dosa, malu karena penghianatan kepadaMu ya Tuhan
Jemaat              :  Kami tahu Engkau ada diantara kami, Engkau menangis dengan dosa dan Engkau mau mengampuni kami
P + J                  :  Ampuni dan pulihkan kami Ya Tuhan supaya kami tidak saja tahu Engkau ada tapi kami mau bersama Engkau melawan keinginan daging dan kehendak yang menyesatkan. Amin.
NYANYIAN     :  KJ. 121 : 2 “DUNIA KEDINGINAN “
Tapi Firman Allah tak terbelenggu
Kasih mencairkan hati yang beku
Dalam dunia dingin kandang cukuplah
Untuk mengenali Khalik semesta
PS/VG
PROSESI PEMBAKARAN LILIN    (Diatur tersendiri, jemaat mempersiapkan KJ. 92 “Malam Kudus”)
PEMBERITAAN FIRMAN
  • Doa
  • Pembacaan Alkitab
  • Khotbah
IKRAR BERSAMA (Berdiri)
P + JEMAAT    : Kami percaya kepada Allah, Pencipta langit dan bumi dan terus memelihara bumi ini dalam pandangan mataNya.
                               Kami mengaku bahwa karena dosa, bumi ini telah kami hancurkan kecantikannya.
Allah Sang Pencipta tidak memandang kepada dosa sehingga dipersembahkanNya Sang Bayi Natal untuk memulihkan dan menjadikan segala sesuatu menjadi baru. Dalam Dia ada Kemuliaan, dalam Dia ada Pengampunan dan karena Dia ada Damai sejahtera.
Bersama Dia kami menjadi dewasa dan dalam Kuasa Roh Kudus, kami dihibur agar setia dan taat hingga kehidupan kekal
NYANYIAN     :  KJ. 101 : 1 “ALAM RAYA BERKUMANDANG”
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia
Dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema
Glo—–ria in excelsis Deo, Glo—–ria in excelsis Deo    (duduk)
PERSEMBAHAN
  • Doa
  • NYANYIAN  :           KJ. 99 : 1 dst “ GITA SORGA BERGEMA”
DOA SYAFAAT
NYANYIAN     :  KJ. 120 : 1 “HAI, SIARKAN DI GUNUNG”  (Berdiri)
Hai siarkan digunung, dibukit dan dimana juga
Hai siarkan digunung lahirnya Al masih
Di waktu kaum gembala menjaga dombanya
Terpancar dari langit cahaya mulia
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pelayan             :    Akhirnya, saudara-saudaraku, berusahalah hidup sempurna dengan terus menghayati natal dengan hidup dalam damai sejahtera, maka Allah sumber kasih dan damai sejahtera memelihara kamu.
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, di dalam Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Jemaat              :  Amin  …………. Amin  ……….. Amin

TATA IBADAH NATAL
BAPTISAN DAN SIDI
PERSIAPAN AWAL
NARATOR :   Tuhan…. Natal Kembali Berkumandang
Menyejukkan Hati Yang Tak Pernah Lapang
Setelah Engkau Mendapati Kami Telanjang Di Rumah Eden Itu
Kami Terus Terpenjara Dalam Hati Yang Pilu
Setiap Saat Kami Menangis Agar Jiwa Dibebaskan
Setiap Langkah Selalu Berubah Dengan Pesan Pengharapan
Tapi Cerita Natal Kembali Bertanya
Adakah Pintu Rumah Yang Masih Terbuka?
Agar Tubuh Mungilmu Tak Kaku Kedinginan?
Adakah Bilik Hati Yang Membuka Jalan?
Sehingga Natal Tak Menjadi Sepi?
Kini……… Ada Teruna Yang Datang Mencari
Berjalan Dalam Tekad Dengan Langkah Yang Pasti
Di Natalmu Mereka Mempersembahkan Diri
Ijinkanlah Mereka Menemukan Cahaya Sejati
Menyatu Hati Agar Panji Kristus Tak Pernah Mati
TOIS 3 X ………………………
(Pnt. Menjemput jemaat berdiri dan menyanyikan lagu kudus, kudus, kudus ayat 1 -3, sementara Pelayan, Mejelis dan calon anggota sidi masuk melalui prosesi dari depan)
  1. Kudus, kudus, kudus hatiku menyembahMu
Mulutku pun bersaksi t’rus
Kuduslah Tuhan
  1. Santo, Santo, Santo Mikorasan Teodora
Mikorason teas bedesir, Santo Eres senior
  1. Kudus, kudus, kudus bimbinglah hatiku
Kudus kan sanubariku jadi Bait Kudus
VOTUM SALAM
Pelayan               :    Lonceng natal kembali bergema, panggilan sorgawi mengusik kepalsuan kita… siapakah yang boleh datang di BaitNya yang Kudus?
Jemaat                :    Lonceng natal adalah lonceng kesadaran, membangunkan kami menyatu dalam persekutuan… kami sungguh berdosa, kami tak layak ada di hadiratNya yang kudus
Pelayan               :    Lonceng natal adalah lonceng pengasihan Allah, siapakah manusia yang tulus hati dan bersih tanganNya? Sungguh tak ada satu pun kita yang layak. Namun Ia tetap memanggil kita beribadah
Jemaat                :    kami mengarahkan hati untuk panggilan kekudusan ini
Pelayan               :    Ya Bapa, Putra, Roh Kudus datanglah kiranya menguduskan ibadah ini agar kami layak menikmati sorga yang diam di antara kami.
Tuhan mendengarkan doamu, Tuhan mendengarkan seruanmu… Tuhan menyertai kamu
Jemaat                :    Amin ya Amin           (jemaat duduk)
LANDASAN NATAL
Penatua              :    Marilah kita meneguhkan hati, melandasi natal ini dengan membacakan firman Tuhan yang berkata :
Nyanyian            :    KJ. 93 : 1 ‘Tumbuhlah Tunas baru’
Tumbuhlah Tunas baru di Tunggul Isai
Yang pada masa lalu di syairkan Nabi
Nubuatnya genap, bunga harapan lahir
Di malam yang gelap
OPERA PENGAKUAN DOSA (Sebuah Refleksi Kisah di Betlehem)
Suara I                :    Betlehem adalah rumah roti, Betlehem adalah tempat yang di kuduskan untuk sebuah tanduk keselamatan baru. Sayangnya rumah roti ini dipenuhi oleh orang yang rakus sehingga mereka makan kenyang dan membuang makanan hingga terlelap dan tidak peduli akan kehadiran Yesus
Jemaat                :    Itulah kami, sebab kami sibuk mencari roti, sibuk menumpuk roti, sibuk menikmati roti dan tak peduli kepada mereka yang kelaparan. Padahal Engkau sendiri telah berkata : Manusia hidup bukan dari roti saja
Suara Ii               :    Betlehem adalah negeri kecil yang melahirkan pemimpin besar, Betlehem adalah tempat Allah menggenapi janjinya…. Namun di Betlehem ada kisah teramat pilu ketika semua rumah tertutup untuk Anak manusia meletakkan kepalaNya
Jemaat                :    Itulah kami yang mengurusi diri dan merancang masa depan untuk anak-anak kami namun tak pernah mengundang Yesus tinggal di dalam keluarga kami, padahal Engkau mengingatkan : kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usahamu membangunNya
Suara III             :    Betlehem menorehkan tinta sejarah yang memalukan karena terbukti binatang lebih mempunyai hati daripada manusia yang dikaruniai hati
Jemaat                :    Itulah kami yang berprilaku biadab dan merendahkan manusia, itulah kami yang tak pernah mau peduli akan sesama, sesungguhnya Engkau berpesan : jikalau kamu melayani orang yang paling hina ini, maka kamu sedang melayani Aku
Semua                :    Tuhan…. Betlehem akan selalu menjadi kenangan namun kisah Betlehem tak pernah mati karena kami melakukan yang jahat dan mempermalukan Engkau. Di natalMu, ijinkan kami memohon : Tuhan kasihanilah kami, Tuhan ampunilah kami. Amin.
Nyanyian            :    KJ. 94 : 2 ‘Hai Kota Mungil Betlehem’
Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap
Bintang di langit cemerlang melihat kau lelap
Namun di lorong g’lap mu bersinar T’rang baka
Harapanmu dan doamu, kini terkabullah
AJAKAN HIDUP BARU
Penatua              :    Pengampunan Allah adalah pengampunan yang sejati, Ia datang satu kali sebagi bayi natal dan Ia akan datang kembali sebagai Raja yang menghakimi. Lihatlah kalu Ia bersabda maka dosamu akan ditiupkan seperti angin. Kabut dosa adalah penghalang utama untuk kita menikmati kasihNya. Karena itu sekali kita berseru… berserulah dalam ketulusan, sekali kita meminta… memintalah dalam kesungguhan sebab hari rahmat Tuhan telah tiba (membacakan Zefanya 3 : 16b-17)
Nyanyian            :    KJ. 117 : 1 ‘Hai Anak Semua’
Hai anak semua cepat marilah
Masukilah kandang yang amat rendah
Dan lihatlah bayi yang tidur nyenyak
Tergolek di dalam palungan ternak
LITANI PUJIAN    (Sebuah refleksi Lukas 2 : 25-35) jemaat berdiri
Pelayan               :    Terpujilah Tuhan, Allah Israel, Allah pemilik waktu karena Ia datang melawat kita
Jemaat                :    Sekalipun daging kami habis lenyap, sekalipun kefaNan adalah sisi lain kehidupan kami, namun Ia mau menjumpai kami di natal ini
Pelayan               :    Terpujilah Tuhan yang tak membiarkan doa kami menjadi hampa dan sukacitanya menghibur dalam kumpulan orang percaya
Jemaat                :    Sekalipun umur kami bertambah, sekalipun mata kami buta, namun mata iman kami terbuka untuk diajarkan arti kesetiaan dan melihat kebesaran Tuhan sepanjang hidup kami
Pelayan               :    Terpujilah Tuhan yang memanggil kami dari kegelapan dan menikmati cahaya keselamatan bagi bangsa-bangsa
Jemaat                :    Sekalipun semua orang berlomba menghitung hari dalam ketidakpastian, namun kami akan berseru dalam keyakinan selalu menikmati waktu dengan Damai sejahtera
Semua                :    Terpujilah Tuhan yang telah menyediakan keselamatan dan membuka mata iman kami menanti dalam sukacita
Nyanyian            :    KJ. 113 : 1 ‘Dalam Kota Raja Daud’
Dalam kota raja Daud, ada kandang yang rendah
Di Palungan di baringkan Bayi mungil yang lemah
Yesus Kristus namaNya dan Maria BundaNya
PEMBERITAAN FIRMAN
Doa
Pembacaan Alkitab oleh seorang anak
Nyanyian KJ. 473b ‘Haleluya’
PENGAKUAN IMAN   (jemaat berdiri dan menyanyikan KJ. 280 : 1-3 ‘Aku Percaya’)
Aku percaya Allah yang kekal, yang oleh Sabda kita kenal:
Bapa Pencipta alam semesta, yang mengasihi manusia.
Aku percaya Put’ra Tunggal-Nya yang disalibkan di Golgota,
yang dari kubur bangkit dan menang, naik ke sorga dalam terang.
Aku percaya pada Roh Kudus yang mendiami kita terus.
Aku percaya G’reja yang esa; ‘ku jadi suci di dalamnya.
PENEGUHAN SIDI (diatur tersendiri)
PENGAKUAN DAN JANJI
Pelayan     :     Saudara-saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus, sekarang kita hendak meneguhkan saudara dan saudari kita yang menyatakan kehendaknya untuk mengaku imannya di tengah jemaat selaku anggota tubuh Kristus serta meluaskan mereka untuk turut merayakan Perjamuan Kudus.
Untuk itu maka di hadapan Allah dan JemaatNya, saya menjemput saudara-saudari yang sudah dipanggil, berdiri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
  1. Apakah saudara-saudari mengaku percaya kepada Allah, bapa yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi, dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal Tuhan kita, dan kepada Roh Kudus, penghibur yang memimpin pada kebenaran?
  2. Apakah saudara-saudari dengan segenap hati dan segenap jiwamu, dalam persekutuan orang-orang percaya mengaku bahwa : Oleh anugerah Allah, saudara-saudari tetap setia pada pengakuanmu dan hendak mengikut Yesus Juruselamatmu, baik dalam suka maupun dalam duka, dalam hidupmu sampai mati ?
  3. Apakah saudara-saudari sungguh-sungguh berjanji hendak menjadi Anggota Gereja  , dan dengan setia mengambil bagian di dalam pelayanan Firman Allah dan Sakramen-sakramen, sambil menggumuli imanmu hingga kedatangan Kristus?.
Pelayan     :  (Menyebut nama setiap anggota sidi dan bertanya) :
Saudara …………………….. apakah jawabmu?
Calon Anggota Sidi : (Menjawab) :
Ya, saya percaya dan berjanji dengan segenap hati.
Nyanyian  :     KJ. 460 : 1 ‘Jika Jiwku Berdoa’
Jika jiwaku berdoa, kepadaMu Tuhanku
Ajar aku t’rima saja pemberian tanganMu
Dan mengaku s’perti Yesus, di depan sengsaraNya
Jangan kehendakku Bapa kehendakMu jadilah
PENEGUHAN DAN PEMBERKATAN:
U  Pelayan mengambil tempat di depan para calon anggota sidi dan berkata:
Berdasarkan Perjanjian Allah yang dimeteraikan padamu oleh baptisan, dan mendengar pengakuanmu maka kami meneguhkan kamu selaku Anggota Sidi Gereja Protestan di Indonesia, dalam Gereja Masehi Injili di Timor dan meluaskan kamu turut memuliakan Perjamuan Kudus.
U  Pelayan mempersilahkan mereka berlutut sambil menyanyikan sebuah nyanyian.
                            PKJ. 127 : 1, 3 & 4 “Jadilah, Tuhan, KehendakMu”
Jadilah Tuhan, KehendakMu, Ku tanah liat, di tanganMu
Bentuklah aku, sesukaMu, Aku nantikan, sentuhanMu
Jadilah Tuhan, kehendakMu, Segala kuasa, di tanganMu
Tolonglah Tuhan, aku lemah, Jamahlah aku, kuatkanlah
Jadilah Tuhan, KehendakMu. Berilah rohMu kepadaku
Kehidupanku, kuasailah, hingga t’rang Kristus tampak cerah
U  Pelayan berdoa dan memberkati calon anggota sidi:
“Ya Bapa Yang Maha Kuasa dan Maha Murah, Engkau telah memanggil anak-anakMu ini, dan kini mereka telah berlutut seraya menyerahkan diri kepadaMu, supaya dalam nama Yesus, bertekuk lutut segala yang ada di langit, dan yang di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan”. Biarlah mereka beralas dan berakar dalamnya kasihMu melebihi segala akal manusia.
Karena itu sambutlah dan berkatilah mereka ini ya Bapa.”
“Tuhan memberkati kamudan melindungi kamu; Tuhan menyinari kamu dengan wajahNya kepadamu dan memberi kamu damai sejahtera.
Nyanyian       : PKJ. 129 : 1, 3 “Kau Perkasa Ku Lemah”
Kau perkasa ‘ku lemah, jauhkanku dari cela
Hatiku amat tent’ram asal aku dekat padaMu
Reff   Makin akrab padaMu, Yesus ini doaku
Tiap hari Tuhanku, biar aku dekat padaMu
Dalam dunia yang kelam, bila aku tenggelam
Tangan siapa terentang, hanya Kau Tuhan, hanya Engkau
U  Pelayan mempersilahkan anggota sidi baru berdiri dengan menjabat tangan satu persatu atau secara simbolis.
PERHADAPAN:
Pelayan     :  (Mempersilahkan anggota sidi baru menghadap ke jemaat dan berkata):
“Sambutlah saudara-saudari ini dalam persekutuan orang percaya dan bersama-sama melaksanakan pekerjaan pelayanan bagi Tuhan Yesus Kepala Gereja itu”.
U  Para anggota sidi baru menghadap ke mimbar
NASEHAT UNTUK ANGGOTA SIDI BARU:
Pelayan     :  Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia; Hendaklah kamu berakar di dalam Dia, dan dibangun di atas Dia; Hendaklah kamu bertambah teguh di dalam iman yang telah diajarkan kepadamu dan hendaklah hatimu berlimpah dengan syukur.
Kiranya Tuhan menunggui keluar masukmu mulai sekarang sampai selama-lamanya.
Nyanyian   : PKJ. 241 : 1 “Tak Ku Tahu Kan Hari Esok” (berdiri)
Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok namun langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan karena surya kan lenyap
Oh tiada kugelisah akan masa menjelang
Ku berjalan serta Yesus maka hatiku tenang
Reff        Banyak hal tak ku pahami akan masa menjelang
Tt’rang bagiku ini, tangan Tuhan yang pegang
PERSEMBAHAN
Diaken                :    Di natal ini, Allah mempersembahkan yang paling sempurna dan berharga. Semua yang ia buat mengajarkan kita bahwa untuk semua pemberian yang tulus selalu menghasilkan berkat dalam hidup kita. Ia tak menghitung berapa mahal persembahan kita, Ia mau melihat berapa sungguh kita memberi karena dengan demikian kita juga mau memberi semua yang kita punya.
Doa                      :    Allah yan penuh kasih, di tengah-tengah ancaman kesulitan ekonomi dunia yang dapat berpengaruh terhadap ekonomi negara kami, ditengah harga-harga kebutuhan pokok dan minyak terus naik, bahkan di tengah-tengah usaha dan kerja kami yang terkadang mengalami kendala, sungguh kami mengucap syukur karena Engkau tidak pernah meninggalkan kami. KAMI TIDAK DIBERIKAN KEKURANGAN BAHKAN KELAPARAN. Itu semua karena kami yakin dan percaya Engkau Allah yang peduli, Allah yang penuh kasih. Bahkan kami dimampukan saat ini untuk menjadi berkat dalam pelayanan gerejaMu, sehingga namaMu lah, ya Tuhan, yang semakin dipermuliakan. AJARLAH KAMI UNTUK MEMANDANG UANG DAN HARTA SEBAGAI BAGIAN DARI BERKATMU, DAN BUKAN TUJUAN HIDUP KAMI SEMATA-MATA, SEHINGGA KAMI MEMBERHALAKAN UANG DAN HARTA KEKAYAAN; melainkan Engkaulah ya Tuhan, sebagai Tujuan yang utama dari hidup kami. Di dalam nama Kristus Yesus kemi berdoa dan bersyukur. Amin
Nyanyian            :    KJ. 101 : 1 dst ‘Alam Raya Berkumandang’
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!
Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar?
Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!
Sudah lahir Jurus’lamat itu berita lagunya.
Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan pada-Nya
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!
Ikutilah, hai gembala, nyanyian sorga yang merdu;
mainkan suling dan rebana dan bersyukur di hatimu!
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!
Mari, kita pun ke sana untuk melihat Putera
Mari, kita persembahkan suara dan hati pada-Nya!
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!
PELAYANAN BAPTISAN (DIATUR TERSENDIRI ( jemaat persiapkan KJ.305 : 4 dan KJ. 356 : 1)
DOA SYAFAAT
Nyanyian : KJ. 122 : 1 ‘ Anak Yang Dijanji’   (jemaat berdiri)
Anak yang di janji, Anak yang di tunggu
Lahir di Betlehem
namaNya Yesus, namaNya Yesus
mari menyembahNya
Imanuel, Imanuel Allah menyertai kita
Imanuel, Imanuel Allah menyertai kita
PENGUTUSAN & BERKAT
Pelayan   : Perdengarkanlah berita besar ini dimana saja, nyatakanlah semua ini dalam dalam hati, kata dan laku. Bulatkanlah tekadmu dengan memohon penyertaanNya : Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Pengasihan Allah Bapa di dalam Persekutuan Roh kudus menyertai kita sampai selama-lamanya,
Nyanyian :      Menyanyikan Nyanyian Rohani 82 (Suplemen terbitan GPIB Ebenhaezer Surabaya(sambil berdiri)
Ya Bapa yang berada di sorga
Dimuliakanlah kiranya namaMu
Hendaklah namaMu di kuduskan didunia
KerajaanMu pun di bumi datanglah
Berilah berkat setiap hari
Dan dosa kamipun mohon ampuni
Dan jangan bawa kami ke dalam percobaan
Tapi lepaskan kami dari yang jahat
Pelayan   : menyanyikan KJ. 475  “Karena Engkaulah”
Kar’na Engkaulah yang empunya kerajaan
Dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya Amin
Nyanyian : Amin — Amin — Amin


TATA IBADAH NATAL
Persiapan   (Terdengar Kidung Natal)
Suara I              : teman-teman….. Hari ini kita rayakan natal lagi. Aduh, setiap kali ada natal pasti ketong mulai bayangkan tentang baju baru, sepatu baru dan semua serba baru. Pokoknya natal itu asyik.
Suara II            : wah teman…. apakah kau lupa, natal itu juga harus hati yang baru. Hati yang mau menolong teman yang susah, hati yang tidak berbuat hal yang merugikan bagi orang lain, hati yang mau mendengar nasehat orang tua dan hati yang mau menjadi sahabat Yesus.
Suara I              : O, jadi natal itu berarti bersihkan diri. Pantas saja natal selalu menjadi kesempatan untuk bertobat. Kalau begitu mari kita siapkan hati.

(Terdengar gemuruh angin)
Hari ini……..tlah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Yesus di kota Daud

(Terdengar bunyi terompet)
(Petugas menjemput jemaat berdiri dan menyanyikan KJ. 119 “hai Dunia Gembiralah”)
Sementara Pelayan dan petugas lain memasuki ruangan kebaktian
Pelayan             : Sahabat Yesus terkasih, mari kita kuduskan kebaktian kita : Kebaktian natal PAR Betel enomatani dikuduskan dalam nama Bapa, AnakNya Yesus Kristus dan Persekutuan Roh Kudus. Tuhan menyertai sahabat sekalian.
Jemaat             : Dan menyertaimu juga. Amin   (duduk)

CERITA NATAL
Lukas                : Korek api tiga seribu, korek api tiga seribu. Om…tanta, beli ko. Beli do. Su dari pagi beta sonde makan ni.
Demus              : Koran, koran, koran. Kaka, kawan, beli koran ko ? tolong beli do, soalnya beta mau beli kasih beta pung mama obat ni, tolong do
Lukas                : Demus, mari sini do.
Demus              : Ada apa kawan.
Lukas                : We,dari pagi beta pung korek api sonde laku-laku ni. Para o, beta pung parut ju bunyi keroncongan ni
Demus              : Itu su kawan, batong ni mungkin sial e. mungkin Tuhan sonde sayang batong, buktinya Dia tahu batong susah Dia sonde tolong.
Lukas                : Bukan begitu kawan, Tuhan itu baek. Jalani sa, pasti Tuhan tolong yang penting selalu berdoa dan andalkan Dia.

(terdengar bunyi gemuruh)
Tuhan itu baik sebab Hari ini t’lah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Yesus di kota Daud.

Nyanyian          :
Dorkas              : Beta ni jengkel e, beta pung bapa ni, suruh dia beli sepatu tinggi, pi beli sepatu pendek. Dasar orang tua sonde tau model
Rut                    : mangomel apa ni, hanya itu saju
Dorkas              : Rut, lu kan tahu to. Penampilan itu penting. Mana lagi sebentar mau natal. Kayaknya beta sonde pede ni
Rut                    : Dorkas e, masih banyak orang yang talalu susah, seharusnya lu bersyukur su dapat sepatu
Dorkas              : E, parsetan do. Mau susah ko, melarat ko, yang pentingkan beta sonde to. Tuhan su ator kawan. Kan beta di takdirkan kaya
Rut                    : (geleng kepala) hung…. Dorkas e lu pung sombong sonde tau ilang ju ko

(terdengar bunyi gemuruh)
Hai anak manusia, janganlah engkau membanggakan dirimu. Janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya. Tapi bermegahlah di dalam Tuhan.
Nyanyian          :
Pelayan             : Kisah di balik cerita natal adalah gambaran hidup kita. Ada yang menderita karena kelaparan dan ada yang melimpah karena kekenyangan. Seandainya anak manusia mau saling berbagi, mungkin banyak orang tidak melarat.
Jemaat             : Itu kisah kita, kisah saya dan engkau karena kita lupa bahwa natal berarti kita mau berubah. Mau terus andalkan Tuhan dan membuang kesombongan kita yang sia-sia

(terdengar lagu-lagu natal, masuklah 2 orang)
Zakharia           : Selamat sore pak Pendeta, baru pulang pelayanan na bisa singgah ko ?
Pendeta            : Ada bikin apa ni Zaka……
Zakharias         : Sonde Bapa, ada sante-sante sa ni. Bapa beta bisa tanya ko ? kenapa Tuhan Yesus lahir di kandang padahal Dia kan anak raja
Pendeta            : begini Zaka, menurut Alkitab waktu itu di kota Betlehem sudah tidak ada lagi penginapan akhirnya Yusuf dan Maria pi di kandang. Tapi kenapa harus di situ, itu karena Tuhan mau kastau bahwa Tuhan itu sekalipun Raja mau merendahkan diri
Zakharias         : Ma beta sonde puas e, kenapa harus di kandang
Pendeta            : Zaka, kalau manusia dan dunia ini tidak ada tempat bagi Tuhan, maka kandang hinapun bisa jadi istana. Sebab Yesus itukan nanti disebut anak Domba Allah yang siap di bantai demi keselamatan manusia
Zakharis           : O, jadi selain tidak ada tempat, kelahiran Tuhan Yesus di kandang mau kastau bahwa Tuhan Yesus siap mengorbankan diri seperti domba yang siap disembelih. Berarti Tuhan Yesus tu bae ma, sapa o yang mau berkorban sampai kehilangan nyawa
Pendeta            : yang penting, Zaka jangan sombong o, ingat Tuhan Yesus raja tapi Ia mau merendah.
Nyanyian          :
Pelayan             : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaryniakan anakNya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jemaat             : Tuhan, kami tahu kasihMu besar namun kami mengabaikannya…ampuni kami ya Tuhan Raja kami.
Nyanyian          :

PEMBERITAAN FIRMAN
v  Doa
v  Pembacaan Alkitab
v  Cerita natal

PERNYATAAN IMAN  (berdiri)
Pelayan             : Sesungguhnya Tuhan adalah Allah yang besar dan merendahkan diri karena kebesaran kasihNya
Jemaat             : Sesungguhnya hanya dengan hidup dalam kasih dan anugerahNya, kita terpelihara dan hidup
Pelayan             : Dalam Dia ada pengharapan, bersama ada ada hidup kekal dan didalam Dia kita bertumbuh dengan kasih sebagai sahabat Yesus
Jemaat             : Kami mempermuliakan Engkau ya Tuhan, kebesaran dan kasihMu memberkati kami
Nyanyian          : (duduk)

PERSEMBAHAN
v  Doa
v  Nyanyian

DOA SYAFAAT
Nyanyian          :   (berdiri)

PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pelayan             : Dengan merayakan natal, maka kita menunjukan kepada dunia bahwa Kristus benar-benar hidup dan memanggil kita untuk di selamatkan. Kiranya Anugerah Allah Tritunggal menyertai kita dan dalam pengharapan kita berucap “Imanuel” Allah beserta kita dari sekarang sampai selamanya.
Jemaat             : Amin….Amin….Amin

TATA IBADAH NATAL PEMUDA

Persiapan————–
Suara I           : Salam natal para teruna. Pengemban tugas para generasi, pewaris dan penghuni Kerajaan Allah. Kita ada di sini karena Allah yang mengumpulkan. Ia mau, kita menjadi bagian dari nyanyian para malaikat, Ia memanggil kita seperti Yusuf dan Maria dalam penyerahan, Ia menunggu kita seperti Para Majus yang dengan tekun mencari untuk menyembahNya. Ia menancapkan Kerajaan sukacita di hati kita, agar kemudaan kita menjadi bermakna dan di penuhi penyembahan.
SOLO …………. (KJ. 96 : 1 ”Dimalam sunyi bergema)
Bunyi Terompet (di tiup oleh 3 orang)
Jemaat di jemput berdiri menyanyikan KJ. 96 : 4 (Pemimpin memasuki ruangan)
T’lah hampir penggenapannya
Nubuat kaum nabi
’kan datang zaman mulia
Indahnya tak terp’ri
Seluruh dunia kan penuh
Sejaht’ra Penebus
Serta mengulang menggema
Nyanyian yang kudus
VOTUM & SALAM
Pemimpin     : Ibadah Natal Pemuda Jemaat Betel Enomatani, kami kuduskan dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Ia datang untuk kita, kemurahanNya adalah kekuatan kita, kasih dan rahmatNya tak berkesudahan. Semoga rahmat dan Damai sejahtera Tuhan Yesus Raja Damai senantiasa memberi ketenteraman dan kedamaian hati kepada kita sekalian.
Tuhan menyertai saudara sekalian
Jemaat           : Dan menyertaimu juga. Amin        (duduk)
MAKLUMAT NATAL
Pelayan          : Membacakan Yesaya 40 : 10 – 11
Nyanyian   : Kasih Pasti lemah lembut
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
KasihMu, kasihMu Tuhan
Ajarilah kami ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling mengampuni
Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya
PERNYATAAN TOBAT (bagian jemaat menyanyikan KJ. 42 “Tuhan Kasihani”)
Pemimpin     : Tuhan Yesus Kristus, kami mudah tersinggung dan sukar mengampuni, kurang sabar dan cepat marah
Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani
Pemimpin     : Di dalam pergaulan dengan sesama, kami sering terkurung dalam kesempitan cinta diri, dan jarang mau mencintai mereka dengan sungguh
Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani
Pemimpin     : Kami mudah sekali mengadili orang lain dan lekas iri hati pada sesama
Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani
Pemimpin     : Saudara/i terkasih, Tuhan Yesus berkuasa mengampuni dosa. Ia mengasihani kita, mengampuni dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal
Nyanyian J    : Tuhan Kasihani, Kristus Kasihani, Tuhan Kasihani kami
BERITA SUKACITA
Pemuda I      : Membacakan Lukas 1 : 68-69; 76;79
Nyanyian   : Bapa sorgawi, ajarku mengenal
Betapa dalamnya kasihmu
Bapa sorgawi buatku mengerti
Betapa kasihmu padaku
Semua yang terjadi, didalam hidupku
Ajarku menyadari kau s’lalu sertaku
B’ri hatiku s’lalu, bersyukur padamu
Kar’na rencanamu indah bagiku
LITANI NATAL (Refleksi II Korintus 5 : 11 – 21)
Narator          : Dapatkah kami memegahkan diri? Bukankah seringkali kami berupaya sendiri? Kemegahan kita karena Tuhan, kekuatan kita adalah busur ketakutan akan kemahakuasaanNya. Dengan penyembahan akan kebesaranNya marilah kita berseru :
Jemaat           : Kami takut akan Tuhan dan baginyalah hati kami nyata dengan terang
Naratris         : Dapatkah kami menguasai kemudaan ini? Diri kami adalah narsis moderen, jiwa kami terpenjara oleh roh zaman. Selimut kami adalah dosa, pelayanan kami adalah ketidaksetiaan. Kami gampang terhasut seiring kehendak diri dan tuntutan dunia. kepada Mu kami berseru :
Jemaat           : Kuasilah kami dengan Roh Kristus, sebab Ia sudah lahir untuk kami, memberi terang yang membunuh nafsu dan Ia juga mati untuk kami supaya kami tidak lagi untuk diri tetapi untuk Dia yang telah mati bagi kami.
Narator          : Dapatkah kami menilai diri sendiri? Pertimbangan kami adalah neraca diri, kesukaan kami adalah mengkambinghitamkan. Ukuran manusia memenuhi otak, telinga dan mata kami. Padahal Kristus meminta :
Jemaat           : Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang dan mau tinggal di dalam hati kami
Naratris         : Dengan apakah kami menjadi utusan-utusan Kristus? Kami berjalan dalam semangat dan gelora kemudaan, kami tergoda dalam jalan pintas dan kehilangan tujuan arah hidup ini. Utusan Kristus telah kami ganti dengan urusan kepentingan. Kepentingan itu menguasai kami hingga tak ada sahabat sejati kecuali kepentingan sejati. Dengan melihat kepada Kristus kami memohon :
Jemaat           : Kuatkanlah iman kami, agar dengan tekad membara kami berlaku seperti Kristus; selalu ada untuk mengerjakan perdamaian bagi dunia
Nyanyian   : Hanya dekat kasihMu Bapa, jiwaku pun ten’tram
Engkau menerimaku dengan sepenuhnya
Walau dunia melihat rupa, namun Kau memendangku
Sampai kedalaman hatiku
Tuhan inilah yang ku tahu, kau mengenal hatiku
Jauh melebihi semua, yang terdekat sekalipun
Tuhan inilah yang kumau, kau menjaga hatiku
Supaya kehidupan memancar senantiasa
“MALAM KUDUS”  (Diatur tersendiri, jemaat menyanyikan NYTB. 172 “Malam Kudus”)
Malam kudus, sunyi senyap; bintangMu gemerlap.
Jurus’lamat manusia ada datang di dunia,
Kristus anak Daud, Kristus anak Daud
Anak kecil, anak kudus, Than ku Penebus
Ten’tra surge menyanyi merdu
Bawa kabar kedatanganMu : Kristus anak Daud, Kristus anak Daud
Malam kudus, sunyi senyap. BintangMu gemerlap
Aku datang, ya Tuhanku, ku menyembah di kandangMu
Dan mengucap syukur, dan mengucap syukur.
PEMBERITAAN SABDA TUHAN
  • Doa
  • Pembacaan Alkitab
  • Nyanyian
FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku
FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku
Waktu ku bimbang dan hilang jalanku, tetaplah kau di sisiku
Dan takkan ku takut asal kau di dekatku, besertaku selamanya
FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku
  • Khotbah
IKRAR BERSAMA (berdiri)
Semua           : Aku mengaku dengan lidahku dan percaya dengan hatiku, bahwa Allah Tritunggal adalah Pencipta Yang Maha Kuasa, Penyelamat Yang Agung dan Penghibur Yang Ajaib.
Perempuan   : Aku percaya, Yesus Kristus telah lahir dan diam bersama kita. Dia adalah terang yang sesungguhnya dan terus memancarkan KasihNya dan menjadi bukti bahwa Dia adalah kepala gereja yang menanamkan damai sejahtera di atas bumi.
Laki-laki        : Aku percaya, dalam penyaliban Kristus, segala luka kita telah terbalut dan sembuh. Penderitaan kitalah yang ditanggungNya.
Semua           : Ya Bapa, kami percaya menurut FirmanMu bahwa Engkau turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Hanya Alkitab sebagai firman Tuhan pegangan kami. Hanya iman kepada Yesus Kristus kekuatan kami dan hanya anugerah Bapa sorgawi yang membenarkan kami.
NYANYIAN   : KJ. 101 : 1 dst “Alam raya berkumandang”      ( duduk)
PERSEMBAHAN
  • Doa
  • Nyanyian KJ. 99 : 1 dst “Gita Sorga Bergema”
DOA SYAFAAT
NYANYIAN   : Bagaikan bejana siap di bentuk
Demikian hidupku di tanganMu
Dengan urapan kuasa rohMu
Ku di baharui selalu
Jadikanku alat dalam rumahMu
Inilah hidupku di tanganMu
Bentuklah s’turut rencanaMu
Pakailah sesuai rencanaMu
Ku mau s’pertiMu Yesus, di sempurnakan s’lalu
Dalam setiap jalanku, memuliakan namaMu
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pemimpin     : Saudara/i Yesus Kristus telah lahir di tengah kita, kegelapan hidup yang tidak menentu telah di usirNya, dan cahaya baru bersinara atas dunia dan atas hati kita. Sebab itu marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan mohon berkat Tuhan :
Semoga Tuhan yang Maha baik mengobarkan semangat, Semoga Tuhan menjadikan saudara pewarta kabar sukacita yang menyelamatkan, semoga Tuhan menganugerahkan damai ke atas bumi, dan berkenan atas hati yang baru, semoga Damai SejahteraNya menuntun kamu dari sekarang sampai selama-lamanya
Jemaat           : Amin  -  Amin  -  Amin

TATA IBADAH NATA

Dalam Liturgi Situasional : ‘Natal Pertama, Saat Maria Menggugat’

TEMA : ALLAH TELAH MENGASIHI KITA

KISAH NATAL DALAM CERITA
Solo                     : Seribu Lilin Yang Kecil
Narator               : Inilah penggalan kisah Natal pertama
Sebuah cerita sarat tangisan
Dua wajah polos tak berdosa
Menanggung luka dan aib
Terbuang dan terhina diantara kemewahan
Terhempas dalam kasta
Direndahkan hingga terhempas
(Musik ratapan………. Masuk seorang laki-laki dari arah timur dengan tatapan panjang dan penuh gelisah, masuk pula seorang perempuan yang sedang hamil berjalan dengan susah payah. Keduanya bertemu namun tak bicara. Berlalu tanpa kata dan pesan)
Naratris              : Inilah cerita di natal pertama
Dua insan menangis dalam pedih
Air mata menjadi darah yang bercucuran
Ketika cinta dianggap khianat
Dan kesetiaan dibuat murahan
Lalu…… siapa yang harus berkata : ini aku!!!!!!!!!!!!!
Atau semuanya diam dan bicara lantang : kamu penghianat
   (masuk seorang gila, menyanyikan lagu ‘Dunia ini memang sudah gila’ sambil bersiul ia berjalan terus melewati penonton sambil menunjuk gila.. kamu gila. Dilanjutkan dengan Pemukulan tambur panjang oleh petugas…………..)
(Masuk satu keluarga berbusana Bali bergandeng tangan dan begitu mesra……………..  dilanjutkan dengan bunyi musik Bali)
Bapak                  : Ini natal pertama
Ketika kita duduk sebagai keluarga
Lilin-lilin akan menyala dalam lingkaran hati kita
Mama                 : (Membuka Alkitab) Ini natal pertama
Bukan karena kita tak pernah merayakan natal
Tapi natal ini begitu mendekatkan kita
Anak                    : (menyalakan lilin)
Papa, mama ….. selamat natal
Ini natal pertama
Saat pelukan Papa dan Mama begitu sempurna
(lilin diletakkan di meja, ketiganya bergandeng tangan dan meninggalkan panggung)
Solo                     : (Tanpa musik…..  Dan kau lilin-lilin kecil)
Penatua 1            : Salam natal menghampiri kita
Terimalah salam dari Imanuel Sejati
Begitu indah natal ini
Begitu terharu saat semua umat duduk bersama saat natal
(Masuk Pelayan diiringi tarian Bali……… )
Diaken 1              : Mari kita berdiri dan menyanyikan
VOTUM & SALAM
Pelayan               : Ibadah perayaan Natal saat ini demi kemuliaan Allah  yang datang menjelma dalam Yesus Kristus dan yang menuntun kehidupan manusia dan dunia dalam kuasa Roh Kudus. Jadilah Ibadan ini dalam Allah Tri  Tunggal: Bapa, Anak dan Roh Kudus, amin.
Jemaat                : Sebab seorang Anak telah lahir untuk kita, seorang Putera telah diberikan untuk kita, lambang  pemerintahan ada di atas bahuNya dan namaNya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang  Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.
Pelayan               :       Terpujilah Tuhan yang membawa keselamatan bagi kita,  damaiNya ada di hati setiap orang yang  beriman  kepadaNya.
Semua                : Tuhan adalah Terangku dan keselamatanku, Dialah benteng hidupku, haleluyah, amin      (duduk)
REFLEKSI I
Maria                  : (Masuk dengan memegang perut yang kelihatan hamil, lalu menangis)
Beta hamil, beta hamil
Tuhan apa beta pung salah
Kenapa bisa begini Tuhan…. Kenapa…kenapa begini Tuhan!!!!!!!
Bapak                  : Lu diam sana, perempuan sonde tahu diri
Kerja hanya bikin malu bapa sa
Lu kurang apa, semua bapa kasih
Sekarang lu bikin bapa sonde ada harga (sambil menangis)
Maria                  : Bapa, jujur bapa beta sonde tau ini kenapa
Bapa beta sonde sembarang sama ke yang bapa kira
Bapak                  : Diam!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sekarang jawab bapa pung pertanyaan : sapa yang buat lu hamil
Maria                  : Beta sendiri sonde tau bapa
Bapa                    : (maju dan menampar….. Maria berteriak : ampun bapa, ampun bapa)
Anak biadab, Tanya sonde mau jujur
Sekarang lu keluar dari rumah
Mama                 : (berlari dari dalam)
Biar ko lu menangis, lu pi mana ko
Buat malu bapa deng mama sa
(maju dan menolak maria hingga terjatuh, maria berlutut sambil memegang perut)
Sakit…. Sakit!!!!!!!!!!!! Lu tau sakit ju
Awas dari sini, keluar dari ini rumah
(Lagu ‘Terlalu sedih dilupakan’  oleh anak-anak )
                               (masuk orang gila menyanyikan lagu ‘dunia ini memang sudah gila’)
LITANI PENGAKUAN DOSA
Pelayan               : Saatnya pengakuan dinyatakan. Tak ada yang tersembunyi
Tak ada aib yang tak Ia dengar
Tuhan, kami mengusir Engkau dari hati ini
Membiarkan cahaya kasihMu hilang dan lenyap
Lalu hati kami dipenuhi kegelisahan
Dan kami berlaku seperti yang tak Engkau kehendaki
Jemaat                : Kami berdosa ketika merendahkan sesama
Kami berdosa ketika jerit tangis anak tak kami hiraukan
Kami berdosa ketika keteladanan menjauhi kami
Wakili Anak        : Tuhan, kami tak belaku polos
Kami kehilangan semangat untuk terus menjadi seperti anak kecil
Jemaat                : Dosa menguasai ambisi kami
Dosa merenggut masa depan kami
Wakili Pemuda  : Tuhan, kami tak mau mempersembahkan kekuatan
Saat kami terutus menjadi saksi
Jemaat                : Dosa menghisap kekuatan kami
Dosa mengalihkan panggilan sejati
Wakili Org Tua   : Tuhan, kami kehilangan namaMu di dalam rumah
Kasih sejati terhempas oleh amarah dan ego diri
Semua                : Dosa menghilangkan damai
Karena dosa, kami habis terkapar
Jemaat                : (Menyanyikan)
BERITA ANUGERAH
Pelayan               : Setiap pribadi yang mengaku dosanya dengarlah berita kasih sejati, Ia mengampuni kita, Ia ada, Ia disini, Ia menjadi Imanuel untuk mengaku dosa dan cela.
Baiklah dari mulut bayi dan kanak-kanak terdengar ucapan
Semua                : Allah Telah mengasihi kita
Bersyukurlah sebab Allah telah mengasihi kita
Seorang Ibu        : Biarlah para tetua dipenuhi hikmat
Biarlah bibir mereka bergetar dengan penuh pengakuan
Semua                : Allah Telah mengasihi kita
Bersyukurlah sebab Allah telah mengasihi kita
Seorg Pemudi    : Biarlah para teruna di anugerahkan kekuatan
Biarlah nyanyian hati mereka mendendangkan pujian
Semua                : Allah Telah mengasihi kita
Bersyukurlah sebab Allah telah mengasihi kita
Pelayan               : Demikianlah berita anugerah Allah
Berita Natal adalah berita kasih
Jemaat                : (Menyanyikan)
REFLEKSI II
Narator               : Ia yang terusir berjalan tertatih
Tak ada sahabat bertegur sapa
Tak ada ibu yang menagisi dirinya
Naratris              : Tubuhnya adalah cerminan mereka yang teraniaya
Langkahnya adalah cerita mereka yang dikorbankan
Inilah cerita Natal pertama
(Tampak raja herodes duduk bersama menteri kerajaan, Herodes didampingi     dayang-dayang dan Ia asyik makan buah dan minum anggur…. Tiba-tiba masuklah Maria memegang perut dan membawa pakaian dalam sebuah tas kumal)
Herodes              : (mengangkat kepala dan melihat dengan sinis..)
He itu sapa yang datang  (semua orang kaget dan bangun untuk melihat)
Prajurit                : (berlutut dan menyembah)
Tuan Raja, mungkin ini perempuan gila
Dia masuk tanpa kami tahu
Berilah perintah, biar kami bunuh bunuh dia
Herodes              : (mengankat tangan…)
Sudah tidak usah, Tanya saja dia..apa urusannya disini
He perempuan, lu datang sini untuk apa
Maria                  : (berdiri dan memegang perut)
Tuan Raja, beta datang untuk minta keadilan
Herodes              : apa ? keadilan?
Maria                  : ya beta butuh perlindungan, sebab beta hamil tanpa tahu sapa pung perbuatan
Herodes              : hamil ya hamil. Memangnya sapa pung perbuatan
Maria                  : sampai sekarang beta sonde tahu   (sambil menangis)
Herodes              : He barenti menangis
Lu kira ini istana mau tampung perempuan sonde ada harga
Lu kira beta pung rakyat sama ke lu yang suka buat aib
Maria                  :       Tapi tuan   …….
Herodes              : (Turun dari takhta, berjalan berputar dan mengelilingi Maria)
(Tiba-tiba ia menarik rambut maria dengan kasar)
He perempuan, lu hamil lu datang istana
Memangnya orang istana punya selera rendah hingga jatuh hati untuk lu
(herodes pun menampar Maria  hingga jatuh…. Maria berteriak dan menangis)
Maria                  : ampun tuan raja… ampun tuan raja
Herodes              : (Maju dan menendang Maria, Maria pun bangun dan berjalan tertatih-tatih)
                               (Lagu  oleh anak-anak PAR)
(Maria berjalan hingga ia terjatuh pingsan)
Puisi                    : (Musik sedih…)
‘Dia Anak Terbuang’
Sepi sendiri dia keseorangan
Tangisan dan rintihannya tak ada yang mendengar
Dia tak di kenal oleh orang yang melahirkannya
Dia di buang oleh bapanya
Dia kini terdampar sepi
Menangis merintih hingga hilang suara
Oh Tuhan, kalau begini kenapa ia dilahirkan
Oh Tuhan, apakah ia harus mati dalam hitungan menit ?
Lihat Tuhan, ia bukan sendiri
Dalam kandungannya ada kehidupan yang Engkau titipkan
Apakah Dia yang tak berdosa itu harus menangis
Lalu terlahir dalam kesepian ?
Siapa Tuahn ? siapa yang mau menolongnya ?
(Lagu  oleh anak-anak PAR)
(masuk orang gila, dengan menyanyikan lagu ‘dunia ini memang sudah gila’)
(masuk imam tapi ia melewatinya, masuk penatua dan diaken tapi mereka melewatinya, lalu masuklah Yusuf ……….berjalan dan memperhatikan sosok yang pingsan ini)
Yusuf                   : (makin mendekat, melihat wajah perempuan ini)
Maria…Maria ….. Maria (yusuf menangis)
Kenapa jadi begini Maria
Oh Tuhan kenapa jadi begini
(Maria tiba-tiba sadar, ia gemetar dan meminta air)
Maria                  : tolong air, beta haus (Yusuf memberi maria minum air)
Yusuf                   : Maria kenapa begini
Maria                  : Yusuf, beta hamil
Yusuf                   : Itu yang Beta kecewa, kenapa batong pacaran bagini lama tiba-tiba lu hamil
Beta kasihan lu Maria. Beta salah apa sampai lu khianati beta. Kastau su laki-laki sapa yang buat begini
Maria                  : beta pung cinta hanya lu sa Yusuf, sonde ada laki-laki laen, sonde ada manusia sapapun. Tapi beta ju sonde tahu kenapa bagini
Yusuf                   : Maria jujur sa sonde apa-apa, beta sonde akan pernah marah
(Tiba-tiba terdengarlah Musik Gemuruh dan ada suara malaikat Tuhan)
Suara malaikat   : Maria .. salam engkau yang diberkati Tuhan  (maria dan Ysuf mencari suara itu)
Jangan takut hai Maria, apa yang engkau kandung karena Roh Kudus turun atasmu. Engka mengandung seorang anak laki-laki, namaNya Yesus. Dialah Tuhan, Anak Allah yang maha Tinggi.
Yusuf… anak daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu. Anak dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan disebut Yesus, Imanuel seperti yang dinubuatkan para nabi.
Yusuf-Maria       : (keduanya berlutut)
Sesungguhnya kami ini adalah hamba Tuhan, terjadilah pada kami seperti yang Tuhan kehendaki  (Yusuf memeluk Maria dan menuntunya jalan)
Mari kita ke Betlehem   (mereka meninggalkan panggung)
Narator               : Inilah natal pertama
Ketika yang lemah teraniaya
Ketika yang tak berdaya direndahkan
Naratris              : Inilah natal pertama
Saat tangisan ibu di sempurnakan oleh kematian bayi-bayi
Natal pertama tak mungkin berakhir
Karena sampai hari ini
Tangisan dan jeritan yang tertindas terus terdengar
(lagu oleh anak-anak )           
PADUAN SUARA / VOKAL GROUP
PROSESI PEMBAKARAN LILIN   (diatur tersendiri)
Pelayan               : Marilah kita menhayati kembali makna perayaan Natal Yesus Kristus dalam penyalaan lilin. Hayatilah Natal Yesus Kristus; Tuhan kita telah datang ke dalam dunia ini. Ia lahir di kandang Betlehem, dalam sejarah manusia, disaksikan oleh orang-orang percaya. Bila kita memperingati kelahiran-Nya, kita tidak hanya membayangkan Dia sebagai bayi kecil yang dibaringkan di atas palungan hewan, melainkan juga menghayati makna kedatangan-Nya bagi kehidupan umat manusia dari zaman ke zaman.
                               (Masuk petugas yang membaca narasi lilin)
Petugas 1            : Menghayatinya di zaman ini adalah juga menghayati bagaimana Yesus senantiasa hendak membaharui hidup dan kerja kita. Penyalaan lilin Natal adalah tindakan yang berisi pesan bahwa Tuhan Yesus datang menerangi dunia ini,
Petugas 2            : KedatanganNya menerangi hati kita yang seringkali dikuasai kegelapan, membawa amanat tentang Kristus yang berkorban untuk manusia.
(Kedua petugas membakar lilin ‘ diiringi lagu Malam Kudus model nyanyian berbalasan, jemaat menyalakan lilin yang di pegang. Usai membakar lilin di pohon Natal, Petugas meninggalkan ruangan)
PADUAN SUARA / VOKAL GROUP
PEMBERITAAN FIRMAN
  • Doa & Pembacaan Alkitab oleh Penatua 2
  • Pelayan :
     Firman Tuhan penuh kebenaran memberi hati yang segar, firman Tuhan memperlengkapi diri kita dengan kekayaan tak henti. Haleluya
  • Jemaat menyanyikan KJ. 473b ‘Haleluya, haleluya, Haleluya’
  • PADUAN SUARA / VOKAL GROUP
    • Khotbah
PADUAN SUARA / VOKAL GROUP
PERSEMBAHAN
  • Ajakan memberi persembahan oleh Diaken 2 :
Pada saat kelahiran Yesus, nun jauh di sebelah timur datanglah orang-orang majus. Kegembiraan dan kesukacitaan sungguh tak terkatakan dan mereka menjawabnya dengan mempersembahkan sesuatu yang terindah dan berharga: hati yang rendah bahkan emas, kemenyan dan mur. Marilah kita terus belajar untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.
  • Jemaat menyanyikan
  • (Diaken 2 menjemput jemaat berdiri dan berdoa…..)
  • Jemaat menyanyikan
(duduk)
DOA SYAFAAT
PENGUTUSAN
Pelayan               : Saudara-saudari, hidup adalah perjuangan. Terangnya lilin akan nyata ketika ada sebuah api yang menyala, namun ia harus melawan kekuatan angin . demikianlah kita bagaikan lilin menyala yang berjuang melawan angin.
Jemaat                : Jika hidupmu ingin mencapai kesempurnaan di dalam Allah, lawanlah keinginan kehidupan duniawi, sekaligus bukti bahwa kita masih dibumi.
Pelayan               : Kita nyalakan cahaya keabadian di dalam hidup kita, bersama lilin ini, ungkapkan sebuah harapan untuk masa depan yang cerah.
Jemaat                : “Hidupi kehidupan kami ya Tuhan, agar kami pulang tanpa tangan kosong”
Semua                : Bersama lilin ini, kita jadikan kehidupan yang terang dan bercahaya disekitar kita
Jemaat                : (Berdiri dan menyanyikan KJ. 422 : 1 ‘Yesus Berpesan’)
BERKAT
Pelayan               : Terimalah berkat Tuhan Allah:
“Damai sejahtera Allah menguduskan kita seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuh kita terpelihara sempurna di natal tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang, hingga kedatangan kembali  Tuhan Yesus Kristus, amin”.
Jemaat                : (Menyanyikan NKB. 225 ‘Haleluya, Amin’)
(Berjabatan Tangan dan Acara dilanjutkan)

TATA IBADAH TUTUP TAHUN

DOA KONSISTORI
  • Majelis Jemaat dan Pelayan Firman memasuki ruangan kebaktian (diiringi solo lagu suci,suci,suci )
  • TOIS dibunyikan
  • Penyalaan lilin pertama yaitu lilin tahun 2010
  • Penatua menjemput Jemaat berdiri menyanyikan PKJ. N0. 35 “Suci,suci,suci”.
Suci,suci,suci jiwaku menyembahMu.
Hatiku mengaggungkanMu; suci Kau Tuhan.
Santo,santo,santo mikorason teodora
Mikorason tesa bedesir, santo eres Senior.
Pelayan        :  Saudara-saudara dalam Kasih Kristus !
Telah tiba penghujung perjalanan kita,
Walau berduri, kita masih ada.
Telah berakhir penghujung batas hati yang cemas,
Walau menderita tanganNya tak pernah lepas.
Kita adalah umat yang bersyukur
ketika ketakuatan membuat kita terkapar.
kita adalah anak-anak yang terpilih,
Diantara jiwa-jiwa yang selalu berserah.
Kita adalah musafir yang tak berhenti.
ketika satu tahun kita akhiri
Kini, dalam rahasia kita bertanya
Jemaat        :  Dapatkah tahun ini kita lalui tanpa persoalan persoalan
dan hari baru menjadi berarti tanpa penyesalan ?
Pelayan        :  Dapatkah tahun ini kami akhiri dengan prestasi
dan  tahun baru kami jalani tanpa berduri ?
Jemaat        :  Masih adakah penyertaanMu terhadap umatMu yang berdosa
dan kepedulianMu bagi kami yang merana ?
Pelayan        :  Hari berganti hari, malam meneruskan kabar kepada siang,
segalanya berubah tapi hatiMu ya Tuhan selalu lapang
Jemaat        :  Sesungguhnya mentari takkan berhenti bersinar,
karena hatiMu memekar pertanda hari menjadi segar
sesungguhnya air tak pernah habis membasah.
Semestapun bernyanyi Engkau tak sejengkalpun berubah
Pelayan        :  Tuhan, ijinkan kami menghampiri kekudusanMu
ketika kami mengakhiri catatan tahun ini, dan dengan gentar kami berseru :
Pertolongan kita dalam kebaktian akhir tahun 2010  ialah di dalam nama Allah Tritunggal yang menolong dan memberkati kita. Tuhan menyertai saudara sekalian
Jemaat        :  Dan menyertaimu juga. Amin     (jemaat duduk)
NATS PERGANTIAN TAHUN : Disiapkan oleh Pelayan
NYANYIAN  :           KJ. 64 : 1 “BILA KULIHAT BINTANG GEMERLAPAN”
PENGAKUAN DOSA
Seorang Bpk  :           Tuhanku…. Kalau kami mengingat perbuatan tanganMu dan kasihMu yang melimpah, betapa kami malu karena bukan saja kami tak mampu membalaskan kebaikanMu melainkan juga karena kami meremehkan kasihMu dengan perbuatan najis, kotor, bercela, aib dan dosa
Jemaat         : Kami menukarkan kemuliaanMu dengan apa yang tidak berguna, kejahatan kami disaksikan langit dan menceritakan kekejian ini
Seorang ibu : Dari dahulu kala kami terlahir sebagai orang yang berdosa, dari dahulu kala kami tidak pernah belajar dari sejarah keselamatanMu hingga kini kuasa dosa menguasai kami, memperdaya kami hingga setahunpun ternoda tanpa bekas kebanggaan
Jemaat         : Kami yang memulai, kami yang menikmati, kami yang terbuai kamilah yang harus menanggung semua ini
Seorang anak :           Banyak kali Engkau bersuara bagi kami, dinegeri ini Engkau menyapa kami lewat berbagai trgedi dan bencana. Sampai ambang batas kami mengeluh, sampai batas kekuatan kami tersadar : betapa bodohnya kami yang tidak mengingat kasih setiaMu ya Tuhan
Jemaat         : Ampunilah kami, ya Tuhan… ijinkan kami melangkah dalam hidup baru seiring perputaran waktu yang baru ini.
NYANYIAN  :           KJ. 25 : 1 & 2 “Ya Allahku, Di Cah’yaMu”
BERITA KESELAMATAN
Pelayan         :   Beginilah Firman Tuhan bagi orang-orang yang telah diampuni dosa-dosanya : “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut yang diterbangkan angin dan dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu sebab Aku telah  menebus engkau.
NYANYIAN :   “Ku mau cinta Yesus selamanya
‘Ku mau cinta Yesus selamanya
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku
‘Ku tetap cinta Yesus selamnya
Ya ABBA Bapa, ini aku anakMu
Layakanlah seluruh hidupku
Ya ABBA Bapa, ini aku anakMu
Pakailah sesuai dengan rencanaMu.
LITANI PENGHARAPAN (Refleksi Wahyu 21)      jemaat berdiri
Pelayan           :   Tuhan……ditengah kecemasan, putus asa, tantangan dan badai serasa kami hampa terhempas tak berdaya. Dalam seruan kesakitan kami mendengar janji baru
Jemaat           :   Dengarlah, Aku memberikan kepadamu langit baru dan bumi baru, sebab langit yang pertama da bumi yang pertama telah berlalu dan laut pun tidak ada lagi.
Pelayan           :   Tuhan….mata kami sudah kenyang dengan olok-olokan dan diri kami sengsara karena penyakit, kemiskinan dan penindasan. Kemana lagi kami alihkan pandangan ini
Jemaat           :   Lihatlah, Aku membangun kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Pelayan           :   Tuhan….. kemanakah kami membaringkan kepala ini dan sampai kapankah air mata ini mongering sebab perkabungan meliputi kami
Jemaat           :   Tenanglah, Aku berkemah di antara kamu, Aku mau menjadi Allah mu dan air mata akan terhapus, ratap tangis dan dukacita melenyap
P + J               :   Bukalah telinga kami, arahkanlah penglihatan kami, tenangkanlah jiwa kami agar kami teguh menjadi pemenang iman dalam langkah bersama Sang Alfa dan Omega agar dengan kemenangan kami bersorak : Lihatlah, Allah menjadikan segala sesuatu baru
Nyanyian               : “El Shadai”
                                 Tak usah ku takut, Allah menjagaku
Tak usah ku bimbang, Yesus p’liharaku
Tak usah ku susah, Roh Kudus hiburku
Tak usah ku cemas, Dia menyertaiku
El Shadai, El Shadai Allah Maha Kuasa
Dia Besar, Dia Besar, El Shadai Mulia
El Shadai, El Shadai Allah Maha Kuasa
BerkatNya melimpah El Shadai                                  (duduk)
PEMBERITAAN FIRMAN
  • Doa dan Pembacaan Alkitab
  • Menyanyi “Kusiapkan hatiku Tuhan”
‘Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘Tuk dengar firmanMu saat ini
‘Kusujud menyembahMu Tuhan, masuk hadiratMu saat ini
Curahkan urapanMu Tuhan, bagi jemaatMu saat ini
‘Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘’tuk dengar firmanMu
FirmanMu Tuhan tiada berubah
dahulu sekarang, selama-lamanya tiada berubah
FirmanMu Tuhan penolong hidupku,
Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘tuk dengar firmanMu.
  • KHOTBAH
PENGAKUAN IMAN         (berdiri)
Nyanyian “AKU PERCAYA”  (Ragam lagu “Tebe Ona na”)
Aku percaya pada Allah Bapa, pada Yesus Kristus, di dalam Roh Kudus
                     Ketiganya yang Esa, kekal selamanya.
Hanya padaMu, ku’ datang menyembah, ku taruh imanku,
Ku pasrah hidupku, padaMu ya Tuhanku. Yang Maha Kuasa.   (duduk)
PERSEMBAHAN
  • DOA  (Oleh diaken)
  • NYANYIAN KJ. 331 : 1 dst “Siang, Malam, Musim, Tahun”
PERSEMBAHAN KOTAK 12 (DIATUR TERSENDIRI)
  jemaat mempersiapkan persembahan khusus sebagai tanda syukur atas  bulan kelahirannya dan dituntun Tuhan melewati 1 tahun
DOA SYAFAAT
PENGUTUSAN
Pelayan        : Pulanglah dalam sukacita dan ingatlah firman ini :
“Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku dan membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatanNya. Aku adalah ALFA dan OMEGA, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.”   (Wahyu 22 : 11-12)
NYANYIAN : “Hari ini ‘kurasa bahagia”
Hari ini ‘kurasa bahagia, berkumpul bersama saudara seiman
Tuhan Yesus t’lah satukan kita, tanpa memandang di antara kita
Bergandengan tangan dalam kasih, dalam satu hati
Berjalan dalam terang kasih Tuhan
Kau sahabatku, Kau saudaraku,
Tiada yang dapat memisahkan kita..o..o
Kau sahabatku, kau saudaraku
Tida yang dapat memisahkan kita
BERKAT
Pelayan        :Sesungguhnya hari baru adalah awal perjalanan yang panjang dan melelahkan bagi mereka yang tiada harapan, sesungguhnya tahun baru bukanlah rahasia bagi mereka yang mengandalkan tuhan. biarlah dalam pengharapan kita memohon : “anugerah tuhan kita Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari sekarang sampai selama-lamanya”
Jemaat        :  Amin   -   Amin   -  Amin.

Penyalaan lilin kedua, lilin tahun 2011
Menyanyikan NYTB 219 : 1 “Tuhan Mau Sertai Hamba” (sambil berjabatan tangan)
Tuhan mau sertai hamba kalau tdak ku sesat
Bila jalan serta Tuhan baru langkah ku tepat.
Maka jiwaku tenang pada jalan yang suram
Dengan tidak Lagi tanya aku iring Tuhanku.

TATA IBADAH TAHUN BARU

PERSIAPAN 
Jemaat     :  Menyanyi KJ. No. 2:1,2 “Suci, Suci, Suci” sambil berdiri.
Sementara itu Majelis Jemaat memasuki ruang kebaktian dan Pelayan naik ke mimbar.
VOTUM &  SALAM
Pelayan    :  Pertolongan kita ialah di dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaanNya sampai selama-lamanya, dan tidak meninggalkan perbuatan tanganNya.       Tuhan menyertai saudara sekalian
Jemaat     :  Dan menyertaimu juga.        Amin  ( jemaat duduk )
INTROITUS           
Pelayan    :  Membacakan nats pembimbing yang dipilih dari Perjanjian lama atau Perjanjian Baru.
Jemaat     :  KJ. 332 : 1 “Kekuatan Serta Penghiburan”
PENGAKUAN DOSA:
Penatua   :  Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa ita maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Karena itu marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengaku segala dosa kita kepadaNya :
“Ya Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Murah, kami mengaku di hadapan hadiratMu bahwa kami telah berbuat dosa, dalam pikiran perkataan dan perbuatan kami. Karena itu kami mohon kepadaMu Tuhan, kasihanilah kami, ampunilah segala dosa kami, dan sucikanlah kami, dari segala kecemaran kami’. Amin.
Jemaat     :  Menyanyi KJ. 416 : 2 “Tersembunyi Ujung Jalan”
BERITA ANUGERAH
Pelayan    :  Sebagai hamba Yesus Kristus, saya memberitakan kabar baik kepada setiap orang yang dengan tulus ikhlas mengaku dosanya.
“Yesus Kristus tetap sama, kemarin, hari ini dan untuk selama-lamanya. KasihNyapun tidak pernah berubah terhadap umatNya, karena itu setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”       2).
Jemaat     :  Menyanyi KJ. 358 : 1 “Semua Yang letih Lesu”

PUJI-PUJIAN        (berdiri)
Pelayan    :  Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan Allah yang Maha Kuasa.
Jemaat     :  Adil dan benar segala jalanMu ya Raja segala bangsa,
Pelayan    :  Siapakah yang tidak takut ya Tuhan? Dan siapakah yang tidak memuliakan namaMu?
Jemaat     :  Haleluyah, karena Tuhan Allah kita yang Maha Kuasa, telah menjadi Raja.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai dan memuliakan Dia.
Jemaat     : Menyanyi KJ. 397 : 1 “Terpuji Engkau, Allah Mahabesar   (duduk)
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
  • Doa
  • Pembacaan Alkitab
  • Nyanyian : KJ. 53 : 1 “Tuhan Allah T’lah Berfirman”
  • Khotbah
PENGAKUAN IMAN RASULI (berdiri)
Pelayan    :  Marilah kita mengaku iman kita bersama-sama dengan semua orang percaya dari segala tempat dan waktu :
P + J         :  Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita, yang di kandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut.
Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang maha Kuasa.
Dan akan datang dari sana, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus; Gereja yang Kudus dan Am; persekutuan orang kudus; pengampunan dosa; kebangkitan daging, dan hidup yang kekal.
Jemaat     : KJ. 440 : 1 “Di badai Topan Dunia”   (duduk)
PERSEMBAHAN
§  Doa
§  Menyanyi KJ. 468 : 1 dst “B’rilah Bapa, Hari Ini”
DOA SYAFAAT
Jemaat     :  Menyanyi KJ. No 455 : 1 “ Mintalah”
BERKAT 
Pelayan    :  Pulanglah saudara-saudara dengan selamat dan terimalah berkat Tuhan :
“Tuhan memberkati dan melindungi engkau,
Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia,
Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”.
Jemaat      : A – min   A  – min   A  -  min
TATA IBADAH NATAL KELUARGA


PERSIAPAN  (Keluarga menyiapkan lilin dan pohon natal sesuai kebutuhan)
AJAKAN BERIBADAH  (Oleh Mama/Bpk)
Malam ini adalah malam persiapan kita. Natal selalu berawal dalam keluarga. Karena sesungguhnya natal adalah peristiwa yang luar biasa bagi keluarga Yusuf dan Maria. Betlehem tertidur namun keluarga ini bergumul karena kepercayaan yang Maha Kuasa. Lewat natal kali ini sebagai keluarga kita mesti belajar dari Yusuf dan maria untuk memberi diri dan waktu menyambut Yesus dalam keluarga kita.
NYANYIAN     :        KJ. 14 : 1 “Muliakan Tuhan Allah”
VOTUM/SALAM
Pemimpin          :        Telah hadir ditengah-tengah keluarga, Roh Kristus yang menjadi bayi natal
Jemaat              :        Ia menangis untuk kita, Ia menjadi hina karena kita, dan Ia mengundang kita melihat kebesaranNya
Pemimpin          :        Segala pujian dan hormat kami naikkan, Tuhan Yesus telah hadir dan diam bersama kita. Tuhan menyertai kamu sekalian.
Jemaat              :        Dan menyertaimu juga. Amin.
NYANYIAN     :        KJ. 96 : 1 “ DIMALAM SUNYI BERGEMA”
PENGAKUAN DOSA
Seorang anak    :        Tuhan… kami telah berkumpul sebagai keluarga. Ketika kami mengingat keluarga Yusuf dan Maria, betapa terkejutnya kami karena mereka mau membuka diri dan memberi waktu dalam perjumpaan dengan Engkau. Sementara kami, selalu saja tidak cukup waktu untuk Engkau. Kami menyebut namaMu ketika kami dalam kesulitan dan tantangan. Seharusnya setiap waktu kami harus ada dalam Engkau dan Engkau di dalam kami. Kelemahan iman inilah yang membuat kami tergoda dan jatuh dalam dosa. Kini Tuhan… berilah kami Roh pengertian agar kami mau selalu mencari Engkau dan juga kami tertunduk mengakui segala dosa dan kecemaran kami. Dalam nama Yesus kami berdoa dan memohon, Amin.
NYANYIAN     :        KJ. 29 : 1 “Di Muka Tuhan Yesus”
PEMBAKARAN LILIN NATAL
Bpk/Mama        :        Kami menyalakan lilin sukacita, terang ini adalah abadi seperti Yesus yang bercahaya abadi dalam kekekalan (lilin dinyalakan)
Pemuda/i          :        Tak cukup sukacita untukMu ya Yesus, kami persembahkan hati yang redup. Kami percaya terangMu akan mengaruniakan hati yang baru  (lilin dinyalakan)
Seorang anak    :        Hanya dengan terang kita menjadi berbeda, kita adalah lilin natal yang tak boleh padam karena malam. Mari kita nyalakan api cinta Kristus sambil mengingat : Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia (lilin dinyalakan)
NYANYIAN     :        KJ. 92 “Malam Kudus”( sambil semua naggota keluarga secara bergilir menyalakan lilin)
PEMBERITAAN FIRMAN
  • Doa (oleh seorang anak sekaligus membaca Firman)
  • Pembacaan Firman
  • Khotbah  :SUKACITA DALAM MENYAMBUT NATAL’ (Matius 2 : 1-12)
Saudara yang dikasihi Yesus.
Sukacita Natal  yang sejati tidak datang dengan sendirinya, tetapi sukacita Natal yang sejati tersedia sebagai hasil dari tindakan yang benar dalam menyambut Yesus.
paling sedikit kita akan menemukan  dua tindakan yang benar dalam menyambut Natal Kristus yang akan membuat kita bersukacita.
  1. 1.      Kita akan mendapat sukacita yang sejati jika kita sungguh-sungguh mencari Tuhan Yesus
Orang Majus adalah orang-orang terpandang dan memiliki pekerjaan yang mapan di negeri mereka.  Mereka merupakan para astrolog yang cerdas, bahkan banyak sumber yang mengatakan bahwa mereka adalah raja-raja dari Persia.
Orang-orang Majus datang dari jauh untuk mencari raja orang Yahudi.   Ini bukan hal yang mudah, karena mereka harus mengorbankan banyak hal dalam pencarian tersebut.  Mereka harus mengorbankan waktu dan tenaga saat menempuh perjalanan yang begitu panjang dan melelahkan.  Mereka juga harus mengorbankan uang, sebab untuk menempuh perjalanan yang seperti itu pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit.  Mereka juga harus berkorban perasaan dengan meninggalkan pekerjaan, rumah dan keluarga yang mereka kasihi.  Selain itu mereka juga mesti menghadapi berbagai bahaya dan resiko dalam perjalanan mereka, oleh karena mereka yang pergi mencari Tuhan Yesus ini terdiri dari sekelompok orang yang bukan dalam jumlah yang sangat besar.   Jadi, dengan jumlah yang tidak terlalu besar itu, ada kemungkinan bagi mereka untuk dirampok di jalan.  Dengan semua ini orang-orang Majus benar-benar menunjukkan keseriusan mereka untuk mencari Tuhan Yesus, yaitu dalam suatu tindakan nyata. Itu berarti mereka menganggap anak itu penting bagi dunia, manusia dan mereka sendiri.
Ini pelajaran pertama bagi kita, pernahkah kita merasa ada sesuatu yang lebih penting dalam hidup kita? Apakah yang penting itu sudah saudara cari? Banyak orang meninggalkan keluarga, banyak orang bekerja, berusaha hanya untuk hal yang sia-sia akibatnya hidup selalu kurang karena mereka kehilangan sukacita sebab mereka salah mencari, salah sibuk, seharusnya mereka mencari Yesus yang mampu memberikan kelegaan.
  1. 2.     Kita akan bersukacita jika kita sungguh-sungguh menyembah Tuhan Yesus 
Dalam ayat 2 kita bisa melihat bahwa orang-orang Majus ini dengan penuh keyakinan mengatakan alasan mereka mencari Raja orang Yahudi itu, dengan pernyataan “Kami datang untuk menyembah Dia” kepada orang-orang yang mereka minta keterangannya. Sungguh suatu pernyataan yang indah dan tulus yang bukan klise belaka, dan itu dibuktikan mereka ketika mereka tiba di rumah sederhana di suatu kota kecil dengan penuh sukacita, tanpa mengeluh.  Padahal sebelumnya mereka punya bayangan bahwa Raja itu pasti berada di kota besar, Yerusalem, karena di sanalah seorang raja selayaknya berada.  Itulah sebabnya walaupun bintang itu tidak memimpin mereka ke Yerusalem, mereka tetap masuk dan mencari Tuhan Yesus di Yerusalem.  Akan tetapi kenyataannya mereka tidak menemukan Dia di sana.  Justru setelah mereka keluar dari Yerusalem bintang itu kembali terlihat dan kembali berjalan memimpin perjalanan mereka menuju kota kecil Bethlehem.
Pelajaran kedua bagi kita, sudah selayaknya kita menyatakan penyembahan kita kepadaNya bukan sekedar sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tinggi derajatNya dari kita, akan tetapi sebagai penghormatan kepada Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, sebagai Allah yang Maha kudus yang layak disembah, sebagai Juruselamat yang kepadanya kita patut mengucap syukur.
Mari kita melihat kembali pada penyembahan-penyembahan yang selama ini kita lakukan.  Adakah penyembahan kita berupa pemujaan pribadi kepadanya diiringi hasrat untuk mematuhiNya, atau sekedar upacara agama yang biasa kita lakukan.  Ketika kita menaikkan pujian, berdoa, dan mendengar firman adakah kita menyerahkan jiwa kita di hadiratNya ataukah kita cuma menjadi penonton dan pendengar yang ikut-ikutan saja. Hanya Saudara sendiri dan Tuhan yang mengetahuinya.  Jika penyembahan yang selama ini kita lakukan bukanlah penyembahan yang berkenan pada Allah karena tidak dari roh kita, masih ada kesempatan bagi kita untuk berbalik pada penyembahan yang benar.  Dan jika kita sudah mengalami penyembahan yang benar itu, sukacita akan kita rasakan dalam hidup kita sebagai hasilnya.

Saudara yang dikasihi Yesus
Natal tahun ini akan menjadi Natal yang paling indah dan penuh sukacita. Jika kita mau sungguh-sungguh mencari Tuhan Yesus dan sungguh-sungguh menyembah Dia, maka bukan hanya Natal ini, akan tetapi setiap Natal bahkan setiap hari akan menjadi saat terindah dan penuh sukacita. Amin
PERSEMBAHAN
  • Doa (oleh seorang Pemuda/i)
  • Nyanyian KJ. 99 “Gita Sorga Bergema”
DOA SYAFAAT
NYANYIAN     :        KJ. 122 : 1 “Anak Yang Dijanji”
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pemimpin          :   arahkanlah hatimu kepada Tuhan, ingatlah betapa besar kebaikanNya, tidak terbatas kasih sayangNya. Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Pengasihan Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus kiranya memenuhi kita sehingga dalam iman kita bertumbuh sebagai keluarga Allah
Jemaat              :           Amin ………. Amin …………. Amin





TATA IBADAH KELUARGA KUNCI TAHUN



PERSIAPAN :
  • Alkitab di atas meja dalam keadaan terbuka (berdasarkan pembacaan firman), dan sebuah lilin putih yang sedang menyala.
—————————-Saat teduh———————————-
Votum dan Salam
Pemimpin  : Tuhan Yesus berkata : “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu, Aku ada di tengah mereka.
Semua       : Kalau begitu, Tuhan Yesus sedang hadir di antara kita saat ini.
Pemimpin  :    Ia hadir  di dalam rumah tangga kita ini, di sepanjang tahun 2010. Ia juga hadir sekarang di dalam persekutuan keluarga kita ini. Kiranya kita semua beroleh Damai  SejahteraNya.
Nyanyian   :  KJ  N0. 17 : 1  “ Tuhan Allah Hadir “
Refleksi Perjalanan Satu Tahun     
Pemimpin  : Kita harus sadar kalau sebenarnya apa yang kita jalani adalah peristiwa yang indah. Kita diberi kesempatan mengalami banyak hal lalu kini kita beribadah, ada lilin yang menyala sebagai tanda kita mau terus berjalan bersama Tuhan. Semoga hati kita penuh sukacita dan melimpah dengan syukur
Semua       : Saat kita hampir meninggalkan tahun lama ada kesempatan yang indah untuk beribadah. Tapi ibadah sesungguhnya adalah hidup kita. Mari kita kembali renungkan kembali betapa kesibukan kegiatan kita setiap hari menyita waktu kita untuk bertemu dengan Tuhan. Waktu di mana kita berteduh di dalam doa tidak sempat kita lakukan karena kelelahan, karena keinginan untuk mencari teman di luar rumah, acuh tak acuh. Sebaiknya kita menjadikan ibadah menjadi tujuan hidup keluarga, karena itu kita sebaiknya mulai menyadari diri sebagai keluarga yang tidak bisa melakukan sesuatu dengan sendiri dan mengandalkan Tuhan lewat ibadah.
Semua       : Tuhan Yesus perkenankan kami melewati tahun ini dengan memahami bahwa Yesus menghendaki kami menjadi keluarga yang membawa berkat bagi orang lain. Biarlah kami belajar mengendalikan diri dan menempatkan Engkau sebagai Kepala Keluarga bagi kami.
Nyanyian : KJ.  451: 1  “Bila Yesus berada di tengah keluarga”
Bila Yesus berada di tengah keluarga,
Bahagialah kita, bahagialah kita.
Doa Firman :   (Oleh seorang anggota keluarga)
Saatnya kita di jumpai Tuhan dalam FirmanNya. Karena itu marilah kita berdoa mohon penyerataanNya, …………………….. BAPA di Sorga, kami sekeluarga menghampiriMu di tempat yang kudus di malam sambut natal ini untuk menerima berkat dari FirmanMu. Lengkapi kami dengan RohMu yang kudus supaya FirmanMu  mewarnai persiapan kami dan kehidupan kami sebagai anak-anak natal. Demi Kristus Putera natal. AMIN
Anak                 :   Malam ini adalah malam yang penuh berkat. Dalam sukacita mengakhiri tahun ini, kita akan membaca bagian Alkitab yang sudah terbuka dan di letakkan di dekat lilin.
Renungan   BADAI TAK PERNAH USAI’Markus 4:35-41
Saudara/i yang di kasihi Yesus…….
kehidupan, baik pribadi, keluarga, gereja atau bahkan masyarakat memang sangat cocok dihayati bagaikan bahtera yang berlayar di laut lepas yang tidak selamanya tenang dan datar, namun bisa sesewaktu begitu bergelora dan bergejolak dahsyat. Lalu pelajaran berharga apa bagi kita lewat pembacaan ini?
Pertama: Tuhan mengajak kita agar setia kepada tujuan.
Dimana pun kita tinggal, apa pun pekerjaan atau profesi kita, hendak menjadi siapa pun kita, masalah akan tetap ada. Bahkan ada saat-saat ketika masalah itu begitu besar dan berat. Namun hari ini kita diingatkan agar tetap setia kepada tujuan hidup kita. Sebab itu masalah apapun itu yang kita hadapi dalam perjalanan hidup ini tidak boleh membatalkan tekad kita mencapai tujuan.
Namun kenyataan banyak orang ketika badai atau masalah datang, membiarkan dirinya terperangkap dan larut dalam masalah itu, sehingga melupakan tujuannya. Itu terjadi dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan juga gereja kita. Sebab itu hari ini kita hendak disadarkan, agar ketika masalah datang apalagi beruntun dan bertubi, agar kita kembali mengingat akan tujuan kita yang sebenarnya. Semakin baik dan jelas tujuan kita, semakin kuat pulalah kita menghadapi masalah itu. Sebaliknya: semakin tak jelas tujuan kita, semakin mudah pula kita terombang-ambing, hanyut dan putus asa. Hal itu bisa kita saksikan sehari-hari. Orang-orang yang tidak jelas tujuan hidupnya sangat mudah mengeluh, bersungut-sungut, berkelahi atau putus asa ketika masalah datang.
Pertanyaan sekarang: kemanakah tujuan kita? Kemanakah Yesus mengajak kita? Banyak orang Kristen mungkin dengan cepat dan mudah mengatakan: ke surga mulia. Ke suatu tempat yang penuh kesenangan dan keindahan yang dipercayai ada dibalik kehidupan di dunia ini. Jawaban itu benar namun tidak seluruhnya benar. Sebab sebelum kita masuk ke dalam surgaNya yang kekal, Dia justru mengajak kita masuk ke dalam dunia. Alkitab menyaksikan Dia meninggalkan surgaNya untuk mendirikan tanda-tanda Kerajaan Allah di dunia ini. Yaitu: keadilan, kebenaran, kasih dan damai sejahtera. Kembali ke kisah yang kita baca tadi: itu artinya badai, angin, hujan atau apapaun masalah yang ada tidak boleh membatalkan tujuan Yesus bersama kita mewujudkan keadilan, kebenaran, kasih, damai sejahtera Allah itu.
Kedua: Tuhan menyuruh kita berani menghadapi masalah hidup
Kemana pun kita pergi, dimana pun kita tinggal, apa pun yang kita kerjakan dan siapa pun kita, tetap ada masalah yang menghadang. Yesus mengajak kita agar berani menghadapi masalah dan mengatasinya.
Kisah Yesus dan murid-muridNya di danau Galilea hari ini mengajak kita membentuk sikap menghadapi masalah. Menarik untuk direnungkan: Dalam perjalanan itu Yesus memilih di buritan dan tidur. Biasanya Tuhan selalu diceritakan berada di depan dan terjaga, namun kali ini justru Dia di belakang dan tidur lelap. Itu dapat ditafsirkan bahwa Tuhan memang sengaja melatih dan menempa murid-muridNya dahulu – dan kita sekarang – agar selalu berani dan kuat menghadapi ombak, badai, atau masalah yang setiap saat bisa datang menghadang.
Ini adalah suatu bahan perenungan atau refleksi kehidupan yang sangat dalam. Sekarang sedang berkembang suatu model kekristenan yang justru cenderung menghindari, menyingkir, atau melupakan masalah. Di tengah-tengah kita sedang marak ajaran kekristenan yang tanpa kita sadari mengajak kita lari atau menutup mata hati terhadap masalah, apalagi masalah-masalah sosial (kemiskinan, korupsi atau kecurangan keuangan, kerusakan lingkungan dan lain-lain). Baiklah kita camkan bahwa nyanyian, doa, ibadah, kebaktian, persekutuan dan gereja, betapa pun indah dan nyamannya, bukanlah untuk membuat kita melupakan masalah-masalah hidup, tetapi justru untuk menguatkan hati kita menghadapinya, menyelidiki dan memeriksanya serta mengatasinya. Kita dipanggil bukan untuk melarikan diri dari kenyataan masyarakat, negeri dan dunia ini tetapi sebaliknya untuk merespon atau menanggapinya dengan iman kita.
Baiklah kita juga sadar bahwa sebagian besar masalah dalam hidup ini tidak bisa selesai dengan sendirinya. Membiarkan atau menutup mata terhadap masalah seringkali hanya akan membuat masalahnya semakin parah dan berat. Itu berlaku dalam kehidupan pribadi, juga keluarga, gereja dan bahkan negara kita. Takut dan bersembunyi hanya akan membuat masalah itu “hilang sesaat” namun tetap ada dan potensi merusak kehidupan.
Tuhan mengaruniakan kita iman. Marilah kita menggunakan iman pemberianNya itu untuk berdiri teguh dan menyelesaikan masalah yang menghadang kita. Kita percaya dalam iman tak ada masalah yang tidak terselesaikan. Mungkin kita tidak bisa seperti Tuhan yang mampu menghentikan badai hanya dengan satu kata. Sebagai orang beriman kita juga harus berpikir dan berjuang keras, menggunakan segala daya yang dikaruniakan Tuhan, untuk keluar dari berbagai krisis dan kesulitan. Atau kita memerlukan waktu yang lebih banyak. Namun satu hal yang pasti: bersama Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak ada yang sia-sia.
Ketiga: Tuhan menawarkan kita, hati yang damai dan gembira.
Tak ada kekristenan tanpa salib. Namun ada satu hal yang penting kita ingat. Walaupun laut bergelora, hidup punya banyak masalah, hati kita dapat tetap tenang dan damai. Kita bisa tetap bersukacita dan bersemangat menghadapi ragam masalah atau gelombang hidup itu. Mengapa?
Saudar/i yang di kasihi Yesus……..
Jika hidup pribadi, keluarga dan gereja kita digambarkan sebagai perahu maka Tuhan ada dalam perahu itu menemani kita. Kehadiran dan penyertaan Tuhan yang abadi itulah sumber ketenangan dan sukacita jiwa kita bagaimana pun realitas hidup kita. Di sini kita disadarkan bahwa iman pada intinya adalah anugerah Tuhan yang terbesar. Dan kita boleh meminta iman itu kepada Tuhan. Mungkin saja badai tidak segera berlalu, atau penyakit tak seketika sembuh, keadaan ekonomi tidak sekejap membaik, atau perdamaian tak gampang diwujudkan. Kita juga sadar bahwa negeri yang kita cintai ini dirundung sejuta masalah yang sangat pelik dan akut. Namun semua itu tidak harus melenyapkan ketenteraman, sukacita dan damai di hati kita, sebagaimana kita merasakan tuntunanNya di akhir tahun 2010. AMIN.
Persembahan               
  • Doa
  • Nyanyian Bersama  :  KJ 318 : 1 dst “Berbahagia Tiap rumah Tangga”
Doa Syafaat
Menyanyi    :  KJ 145:1  “Mari Tuturkan kembali”
Mari tuturkan kambali kisah yang indah benar,
warta berharga sekali, Yesus Pahlawan besar.
Bahwa di malam lahirnNya malak bernyanyi merdu.
“Hormat di b’ri bagi Allah; dunia beroleh restu.”
Mari tuturkan kambali kisah yang indah benar,
warta berharga sekali, Yesus Pahlawan besar.
Pengutusan dan Berkat
Pemimpin    : Berakhirlah persekutuan kita saat ini. Tapi bukan berarti Yesus juga pergi meninggalkan kita. Allah Bapa akan selalu beserta kita, dan Roh Kudus tetap memberikan kekuatan dan penghiburan bagi kita, untuk menjalani seluruh tanggung jawab yang telah Dia percayakan bagi  kita saat ini, sampai Dia datang kembali.
Semua         : Ya ! benar demikan. Kami tetap percaya pada janjiMu ya Bapa, Put’ra dan Roh Kudus
Nyanyian    :     Amin…..Amin……Amin
Disadur : Dari Beberapa Sumber