Sunday 17 November 2013

Tugas dan Tanggung Jawab Gembala Jemaat / Pelayan



Salah satu tugas setiap orang percaya  setelah menerima keselamatan dari Allah ialah menjadi saksi-Nya atau melayani-Nya. Rasul Paulus mengatakan bahwa pekerjaan yang paling indah ialah mereka yang menghendaki jabatan penilik atau gembala (I Tim. 3:1). Seorang pelayan Tuhan yang menghendaki pekerjaan seorang gembala haruslah orang yang telah mengambil keputusan untuk menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani Kristus. Keputusan untuk menjadi seorang gembala hal yang perlu dipikir dalam-dalam dan juga memiliki latarbelakang hidup atau kesaksian kehidupan yang baik.
            Mengapa keputusan memilih untuk menjadi gembala dapat berdampak sedemikian besar? Jawabannya adalah karena seorang gembala bertanggung  jawab secara spiritual dalam kehidupan rohani jemaatnya. Gembala  menolong jemaatnya dalam melihat, mengerti dan mendalami firman Tuhan. Bagaimana jemaat mengerti, melakukan, bersaksi akan firman Tuhan ditentukan oleh pengajaran gembalanya. Bagaimana jemaat dapat malakukan kuasa Tuhan, bagaimana jemaat dapat mengklaim janji-janji Tuhan, dan bagaimana jemaat dapat menyaksikan keajaiban pekerjaan Allah, semuanya ditentukan sejauh apa gembala mendidik dan membentuk jemaatnya dalam firman Tuhan.
            Dalam surat Rasul Paulus kepada Timotius dan Titus adalah merupakan surat yang berisi nasehat-nasehat kepada mereka (Timotius & Titus) untuk tetap setia di dalam Kristus karena pada saat pelayan mereka ada kelompok gnostik mengajarkan ajaran yang menentang kebenaran injil yang mengganggu pelayanan mereka sehingga Rasul Paulus menguatkan mereka agar tetap memberitakan firman Tuhan, menetapkan pemimpin yang memenuhi syarat (Tit. 1:5-9), dan membungkamkan para pengajar sesat (Tit.1:10-16). Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelayanan Timotius dan Titus pada saat itu juga dihadapi oleh gembala jemaat sekarang ini. Oleh sebab itu surat I, II Timotius dan Titus yang ditulis oleh Paulus juga merupakan suratnya kepada gembala jemaat saat ini.
            Namun sangatlah penting untuk dibahas tugas dan tanggung jawab gembala jemaat, ini harus dimengerti oleh orang Kristen yang telah beriman kepada Kristus. Tujuan penulis dalam karya tulis ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan apa yang sesungguhnya Kitab Suci ajarkan tentang masalah ini, dan juga untuk memberikan pemahaman yang tepat bagi orang percaya supaya mengerti kebenaran tentang “tugas dan tanggung jawab gembala.”
            Petrus berkata dalam suratnya di 1 Petrus 5:1-4, menjelaskan dengan tegas bahwa Aku menasihatkan para penatua di antara kamu... Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu... sesuai dengan kehendak Allah... jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Gembala bertugas menggembalakan domba, dalam hal yang sederhana menggembalakan domba adalah memberi makan. Menggembalakan domba adalah membawa domba-domba yang ada ketempat dimana berada makanan, dan menjaga domba itu secara aman. Demikian juga seorang gembala yang memimpin jemaat, dengan memberikan makanan firman Tuhan.
            Petrus berkata dalam suratnya di 1 Petrus 5:1-4 menjelaskan dengan tegas bahwa Aku menasihatkan para penatua di antara kamu... Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu... sesuai dengan kehendak Allah... jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Gembala bertugas menggembalakan domba, dalam hal yang sederhana menggembalakan domba adalah memberi makan. Menggembalakan domba adalah membawa domba-domba yang ada ketempat dimana berada makanan, dan menjaga domba itu secara aman. Sesederhana itu pekerjaan menggembala. Demikian pula dalam Pendeta atau pastor menggembala jemaatnya, yang dibutuhkan adalah memberikan 'makan' firman Tuhan.
A. Mengajarkan Ajaran Yang Sehat
            Fungsi gembala jemaat ialah memimpin anggota jemaat untuk menjadi dewasa dalam Firman Tuhan agar bisa mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan serta membangun jemaat.[1] Seorang gembala harus memberi makan jemaatnya  yaitu firman Tuhan agar pertumbuhan iman jemaat semakin baik dan juga supaya tidak mudah tergeser dari kepercayaan mereka.
            Dalam salam pembukaan surat Rasul Paulus kepada Timotius menegaskan wewenangnya sebagai seorang hamba Yesus Kristus. Orang-orang yang menyebabkan Timotius menghadapi kesulitan perlu tahu bahwa Timotius adalah gembala yang melayani mereka sebab telah menempatkan dia disana, karena Rasul Paulus menerima wewenang dari Allah. Masalah yang dihadapi oleh Timotius pada waktu itu ialah ada golongan Gnostik yang mulai mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan sehingga ada orang-orang percaya yang mulai mengikuti ajaran tersebut sehingga Paulus mengirim suratnya untuk menasehatkan Timotius untuk tetap mengajarkan apa yang telah mereka dengar dari Paulus kepada orang-orang percaya yang dia gembalakan.
            Salah satu alasan mengapa gembala harus tetap dalam pekerjaannya ialah karena para pengajar sesat sedang giat berusaha untuk menjerat orang-orang percaya. Sama seperti pada masa Paulus, pada masa sekarang pun ada banyak pengajar sesat yang mengajarkan ajaran-ajaran sesat. Orang Kristen harus menghadapi pengajar sesat dengan serius. Pengajar sesat tidak menyampaikan injil kepada orang-orang berdosa yang tersesat malah mereka berusaha menyesatkan orang-orang Kristen dan menangkap mereka untuk memenuhi maksud-maksud mereka. Jadi, seorang gembala harus menyampaikan Firman Tuhan sesuai dengan ajaran alkitab. Gembala jemaat harus mengajarkan jemaatnya untuk memilih musik yang boleh didengar oleh anggota jemaat karena musik bisa mempengaruhi kehidupan seseorang. Musik jauh lebih banyak mengajarkan lagu-lagu tanpa ajaran sehat. Seorang penyanyi yang menyanyikan sebuah lagu dusta sama saja dengan seorang guru yang mengajarkan sebuah dusta.[2]
B. Memberitakan Injil
            Dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma mengatakan bahwa Paulus  mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani (Roma 1:16). Sebutan injil dalam I Timotius 1:11, yaitu injil yang mulia dari Allah yang memberi berkat mendorong Paulus untuk menceritakan kesaksian pribadinya sendiri. Ia adalah bukti terbaik untuk menyatakan bahwa injil kasih karunia Allah itu sungguh-sungguh mengubah hidupnya (Kis. 9:1-22; 22:1-21).
            Gembala merupakan pelayan Tuhan yang telah menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan juga memiliki hati yang rindu untuk melayani jiwa-jiwa yang belum diselamatkan dan ingin melihat orang-orang yang belum diselamatkan berubah dan berbalik kepada Kristus. Gembala jemaat harus memilki keyakinan akan pengajaran atau injil yang disampaikan kepada jiwa yang sesat.        Paulus menjelaskan bahwa keselamatan itu bukan untuk dia sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang menerima Yesus Kristus ( I Tim. 1:15). Jika Tuhan Yesus dapat menyelamatkan Saulus dari Tarsus, orang yang paling berdosa, tentu Ia juga dapat menyelamatkan siapa saja!
            Seorang gembala jemaat harus memberikan kesaksian hidup teladan kepada jemaatnya dan juga kepada orang-orang yang tersesat bukan hanya menyampaikan firman Tuhan tetapi mempraktekkan dalam kehidupannya. Paulus bukan hanya menjadi seorang gembala sidang; ia juga menjadi contoh ( I Tim. 1:16). Dalam pengertian apa Paulus menjadi contoh kepada orang-orang berdosa yang tersesat yang percaya kepada Kristus? Paulus menjadi contoh bagi semua orang berdosa yang tersesat, karena dulu ia seorang yang paling berdosa. Ia menjadi bukti bahwa kasih karunia Allah dapat mengubah siapa saja yang berdosa.
C. Mempertahankan Iman Jemaat
            Dalam surat Paulus kepada Timotius, ia menyerahkan tanggung jawab kepada Timotius supaya melaksanakannya, selain mengajarkan ajaran yang sehat dan memberitakan injil juga harus mempertahankan iman jemaat. Ini adalah kewajiban gembala untuk memelihara kebenaran atau doktrin Injil yang diterima dan dianut di dalam gereja, dan mempertahankannya terhadap semua oposisi. Ini adalah salah satu ujung utama pelayanan, salah satu sarana utama dari pelestarian iman yang disampaikan kepada orang-orang kudus. Sebagai rasul sering dan dengan tegas mengulangi tuduhan itu kepada Timotius, dan di dalam Dia telah sampai semua orang yang menerima dispensasi kata berkomitmen (I Tim 1:3. - 4, 4:6-7, 16, 6:20; II Tim 1:14, 2:25, 3:14-17).
            Mempertahankan iman jemaat adalah hal yang sangat perlu diperhatikan oleh pelayan Tuhan atau gembala. Oleh sebab itu gembala harus benar-benar memperhatikan setiap iman jemaatnya, karena dalam jemaat lokal anggota memiliki latarbelakang yang berbeda-beda baik dalam pengetahuan kebenaran maupun pendidikan.
D. Mendisplinkan Jemaat
            Seorang gembala jemaat harus mengatur sopan santun dalam kebaktian jemaat agar kebaktian berjalan dengan teratur (I Kor. 14:26-40) serta menjalankan disiplin gereja. Yesus telah memerintahkan bahwa apa bila seorang percaya tidak mau tunduk dan menaati nasehat secara pribadi maka masalah itu harus diserahkan kepada gereja untuk didisiplin (Mat. 18:17). Paulus secara tegas sekali meminta agar jemaat di Korintus menjalankan disiplin jemaat (I Kor. 5:13).
Tujuan untuk mendisiplinkan jemaat yaitu:
1. Untuk membawa kemuliaan kepada Allah dan meningkatkan kesaksian kawanan domba.
2. Untuk memulihkan dan membangun anggota jemaat yang telah jatuh dalam dosa (Mat.18:15; 2 Tes. 3:14-15).
3. Untuk menghasilkan iman yang sehat, satu suara dalam doktrin (Tit. 1:13; 1 Tim. 1:19-20).
4. Untuk memenangkan jiwa bagi Kristus, jika orang berbuat dosa hanya mengaku Kristen (2 Tim. 2:24-26).
5. Untuk membungkam guru-guru palsu dan pengaruh mereka di gereja (Tit. 1:10-11).
6. Untuk menetapkan contoh bagi seluruh tubuh dan mempromosikan rasa takut yang saleh ( 1 Tim. 5:20).
            Disiplin Gereja sangat penting untuk kesucian badan lokal dan perlindungan dari kerusakan moral dan doktrinal yang murni. Dosa dalam kehidupan gereja mendukakan orang dari Roh Kudus dan memadamkan kuasa-Nya. Jika dosa tetap dicentang oleh aplikasi penuh kasih dari disiplin gereja dalam tubuh orang percaya, Roh Kudus harus meninggalkan seperti gereja untuk sumber dayanya sendiri duniawi. Hasil tidak dapat dihindari akan kehilangan berkat Tuhan sampai dosa sudah ditangani. 
KESIMPULAN: Gembala jemaat/ Pelayan  seharusnya setia pada tanggung-jawab rumah-tangga dan pada kebenaran Allah. ”Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis” (1 Timotius 3:1-7).
            Gembala jemaat / Pelayan janganlah menjadi orang pengejar status. Rasul Paulus mengatakan,”Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: Jangan melampaui yang ada tertulis, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain” (1 Korintus 4:6).
            Gembala jemaat/Pelayan  harus mengajar umat Allah melalui perkataan dan perbuatan. Alkitab berkata bahwa,”Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kisah 20:28).


[1]  Dr. Suhento Liauw, Doktrin Gereja Alkitabiah, (Jakarta; GBIA Graphe, 1996), hal. 131.
[2] Warren W. Wiersbe, Setia Di Dalam Kristus, (Bandung; Kalam Hidup, 1981), hal. 17.

PERANAN GURU SEKOLAH MINGGU


Guru Sekolah Minggu memiliki peranan yang luar biasa dalam kehidupan rohani anak-anak Sekolah Minggu. Apa yang ia lakukan dan ajarkan akan memberikan fondasi bagi kehidupan rohani anak-anak di masa depan.
Karena itu, pelayanan ini tidak boleh dianggap remeh.
Berikut adalah beberapa hal sederhana, namun penting dan harus diperhatikan oleh seorang Guru Sekolah Minggu ketika melayani anak-anak.
1. Tidak Kaku
Salah satu kewajiban Guru Sekolah Minggu adalah membentuk fondasi iman anak-anak rohaninya. Karena itu, untuk mendukung usaha ini agar efektif, penampilan seorang Guru Sekolah Minggu dalam mengajar hendaknya tidak boleh terlalu kaku namun luwes. Bahasa tubuhnya harus menarik bagi anak-anak. Guru Sekolah Minggu menjadi sosok yang berwibawa dan berkesan. Hal ini penting sehingga perhatian anak-anak dapat tertuju kepada kita dan dengan demikian mereka memperhatikan apa yang kita ajarkan.
2. Menyelesaikan Masalah
Guru Sekolah Minggu juga harus sebisa mungkin dapat mengawasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak rohaninya, entah itu dengan keluarganya di rumah atau dengan teman-teman sekolah minggunya. Misalnya saja ketika ada seorang anak yang dijauhi oleh teman-temannya, Guru Sekolah Minggu dapat mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di antara anak-anak tersebut dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Mampu Menjadi Teladan
Seorang Guru Sekolah Minggu juga tidak seharusnya melakukan hal yang tidak pantas di depan murid-muridnya. Anak-anak itu dapat menganggap bahwa guru mereka bukan seorang figur yang baik lagi apabila di depan mereka, sang guru justru menjelek-jelekkan orang lain, apalagi membicarakan anak-anak rohani yang kebetulan agak kurang pandai atau berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Ingat kebanyakan anak belajar dari apa yang dilihat dan didengarnya. Jadi, pastikan perbuatan dan perkataan kita menjadi teladan yang baik bagi mereka. Kita mengajar anak tidak hanya dengan cerita-cerita yang ada dalam firman Tuhan, namun juga melalui perkataan dan perbuatan kita.
4. Mengasihi Anak Rohani
Seorang Guru Sekolah Minggu harus mengasihi anak-anak rohaninya. Di satu sisi, ia bisa bersikap ramah, namun di sisi lain ia juga dapat tegas untuk kebaikan si anak.
Dalam mengajar, kita tidak mungkin selalu ramah dan senantiasa menebar senyuman, ada juga saat-saat di mana kita harus tegas. Namun, jangan sampai sikap itu membuat anak-anak beranggapan bahwa kita itu galak. Berikan pengertian kepada anak saat Anda bersikap tegas kepadanya, sehingga anak-anak mengerti mengapa kita bersikap agak keras terhadapnya.
5. Mampu Memegang Kelas
Apa jadinya jika kita sedang berbicara di depan kelas dan anak-anak juga berbicara sendiri di belakang? Betapa kacaunya kelas kita karena tidak terkondisi dengan baik. Kemampuan memegang kelas ini harus diasah sehingga Sekolah Minggu yang kita pimpin tidak berujung pada kesia-siaan dan anak-anak tidak sibuk sendiri pada saat Sekolah Minggu berlangsung. Untuk menjadi guru di sekolah saja, seseorang perlu belajardi jurusan pendidikan selama kuliah, jadi apa salahnya jika kita sebagai Guru Sekolah Minggu juga menambah ilmu dan keterampilan kita dalam mengajar. Tidak perlu kuliah tentunya, cukup dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan keterampilan mengajar di depan kelas.

KELUARGA KRISTEN DAN TANTANGANNYA

ARTIKEL: KELUARGA KRISTEN DAN TANTANGANNYA

Pengantar
Dalam tatanan sosial kemasyarakaan, istilah keluarga biasa digunakan untuk menunjukkan unit atau institusi terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah (nuclear family). Namun kadang-kadang istilah keluarga juga digunakan untuk menunjukkan unit sosial yang lebih luas lagi, tidak terbatas pada ayah, ibu dan anak, tetapi juga mencakup; kakek – nenek, paman - bibi keponakan dan sanak keluarga lainnya (extended family). Karena itu dalam tulisan yang sederhana ini baiklah kita batasi, bahwa keluarga yang dimaksud adalah yang terdiri dari ayah, ibu dan anak (nuclear family).
Keluarga sebagai unit sosial terkecil mempunyai peranan yang sangat menentukan. Boleh dikatakan sejahtera atau tidaknya suatu masyarakat, tergantung pada sejahtera tidaknya keluarga-keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut. Lagi pula keluarga mempunyai panggilan yang luhur yaitu menyediakan tempat dan suasana cintakasih yang timbal balik antara suami dan istri, antara orang tua dan anak, sehingga setiap anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang dewasa.
Dalam realitasnya sudahkah keluarga-keluarga dalam masyarkat kita menikmati kesejahteraan, baik jasmani maupun rohani? Mungkin kita akan segera menjawab “belum” karena masih banyak keluarga yang miskin sehingga mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan pokok, baik dalam hal makanan., perumahan maupun dalam hal kesehatan dan pendidikan Demikian pula dengan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan (keluarga), mengalami banyak goncangan yang disebabkan oleh banyak masalah yang timbul dalam perkawinan itu, sehingga banyak keluarga yang retak atau bahkan berantakan karena perceraian (broken home). Karena begitu banyaknya persoalan yang dihadapi keluarga, maka marilah kita lihat beberapa kontribusi pemikiran tentang landasan mendasar sebuah keluarga dalam perspektif iman Kristen agar keluarga itu dapat menghadapi tantangan yang ada.

A. Cinta Sebagai Dasar Pernikahan Dalam Membentuk Keluarga
Dalam Alkitab kita melihat bahwa pernikahan Kristen yang merupakan cikal bakal sebuah keluarga, merupakan suatu peraturan yang ditetapkan oleh Allah. Pernikahan adalah tata tertib suci yang di terapkan oleh Allah, sang khalik, Dasar Alkitabiahnya kita temukan dalam Kejadian 2:24, “ Seorang la.ki-laki meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging". Tentu agar pernikahan, itu langgeng dan bahagia haruslah memiliki dasar saling mencintai. Cinta yang dimaksud bukanlah cinta buta, cinta monyet, cinta kilat atau cinta yang lain. Tetapi dengan meminjam istiiah para filsuf Yunani yang menggunakan beberapa istilah untuk menyatakan perasaan cinta. Istilah “eros" dipakai untuk menunjukkan pengertian cinta yang menyangkut daya tarik seksual (Cinta asmara). Eros mendapat perwujudan konkritnya dalam rasa ketertarikan jasmaniah (tergila gila), sentuhan, pelukan dan sebagainya, yang pada akhirnya memuncak dalam persetubuhan. Istilah "philia" di gunakan untuk menunjukkan pengertian cinta persahabatan dimana kedua belah pihak saling menyukai karena persahabatan. Kasih philia ini terwujud dalam rasa simpati, keakraban, senang melakukan sesuatu secara bersama-sama atau senang bila berdekatan entah hanya ngomong ngomong atau bercenda gurau. Istalah “storge” adalah kasih karena pertalian darah. Sedangkan istilah "agape” dipakai untuk menunjukkan pengertian cinta kasih kepada sesama manusia. Agape mendapat bentuk konkritnya dalam saling tolong menolong, saling memaafkan, saling menghargai dan saling menerima kelemahan dan kelebihan masing masing, Kasih Agape ini berasal dari Tuhan, yang hanya dapat dimiliki dan diungkapkan oleh seseorang yang telah menghayati kasih Tuhan terlebih dahulu. Dengan memperhatikan istilah-istilah tadi maka dapatlah kita simpulkan bahwa dasar-dasar, sebuah pernikahan keluarga Kristen haruslah kasih (cinta) agape. Sebab acap kali dalam sebuah keluarga dibutuhkan saling memaafkan, saling menerima dan saling mengampuni dan daya mengampuni itu hanya kita temukan dalam kasih Agape yang tenvujud dalam diri Yesus Kristus.

B. Tantangan Keluarga Oleh Karena Roh Modernisasi
Peradaban modern dengan industrialisasinya, membawa banyak perubahan bagi keluarga. Tentu keluarga Kristen termasuk didalamnya. Pertama tama karena modernisasi juga terjadi pergeseran dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Dalam masyarakat agraris hubungan kekekrabatan keluarga sangat erat sekali, sebab keluarga merupakan keluarga besar (extended family). Tinggal dalam satu rumah bersama, mencari makan bersama dan dimakan bersama. Sedang dalam masyarakat industri keluarga hanya berarti ayah, ibu dan anak yang belum menikah (nuclear family). Mereka harus bertanggung jawab atas keluarganya sendiri sendiri. Karena pola kehidupan berubah, maka dengan sendirinya peranan masing masing anggota keluarga juga mengalami perubahan. Dalam masyarakat agraris peranan ayah sangat dominan, istri hanya sebagai pembantu dan anak-anak adalah obyek yang harus tunduk sepenuhnya kepada ayah. Dalam masyarakat industri, karena ada kemajuan dibidang pendidikan, maka istri tidak lagi hanya sebagai pembantu, tetapi sebagai partner. Demikian juga hubungan orang tua dan anak sudah menjadi lebih demokratis. Tetapi seiring dengan itu, salah satu sisi negatif dari modernisasi adalah: mengagungkan individualisme dan sekularisme. "Aku" dan “kebutuhan materialnya" merupakan pusat dari segala atau boleh dikatakan sebagai nilai tertinggi, sehingga Tuhan dan sesama manusia kurang mendapat tempat. Maka keberhasilan hidup sesesorang tidak diukur dan bagaimana ia mewujudkan nilai-nilai ke-Kristenan dan nilai nilai kemanusiaan dalam hidup sehari hari, tetapi diukur dari pangkal, kekayaan dan harta benda.
Pandangan semacam ini membuat orang cenderung berlomba mencari keuntungan yang sebesar-besarnya demi pengumpulan harta benda, bahkan. tidak jarang menjadi serakah, sebab yang terpenting adalah hasil yang dicapai. Nilai-nilai lain dikesampingkan, termasuk nilai ke-Kristenan. Karena Tuhan dikesampingkan maka penghayatan imanpun semakin mengendor. Ini terlihat dan slogan yang sering kita dengar (awalnya slogan ini adalah dari barat) apa saja boleh dilakukan asal itu baik bagimu dan menyenangkan bagimu (ethic of permissveness). Kecenderungan ini menjadi nyata dalam kritik-kritik terhadap struktur perkawinan dan keluarga. Maka muncullah perkawinan kelompok, perkawinan homo seks dan lesbian, perkawinan percobaan atau kumpul kebo, pertukaran pasangan, hubungan seks bebas diluar pernikahan, meningkatnya perceraian dan lain sebagainya. Semua ini mempunyai dampak langsung dalam kehidupan keluarga, sehingga keluarga mengalami banyak kesulitan dalam memenuhi panggilannya yang luhur. Kesulitan tidak hanya di jumpai dalam hubungan suami istri saja, tetapi juga dalam mendidik anak. Zaman dulu norma-norma jelas, sekarang ini dengan banyaknya informasi dari media masa, perilaku mana yang boleh dan tidak menjadi relatif. Pendek kata sekarang ini perkawinan dan keluarga sedang mengalami guncangan sebagai akibat dan perbenturan antara nilai nilai lama dengan nilai nilai yang datang dengan teknologi modern. Maka untuk menyikapi hal yang demikian setiap keluarga Kristen harus kembali kepemahaman Alkitab tentang keluarga (back to the bibie).

C. Keluarga Sebagai Persekutuan Yang Hidup
Dalam Alkitab jelas Tuhan menghendaki bahwa keluarga itu harus menjadi persekutuan yang hidup. Dalam kitab Ulangan (Ul 6: 6-1 0), sangat jelas dikatakan bahwa keluarga adalah sebagai pusat pengajaran apa yang diimani. Disana tidak ada dikatakan bahwa tugas mengajar dan mengasuh adalah tugas ibu, tetapi mengajarkan apa yang di imani (dalam hal ini iman Kristen) ini adalah menjadi tugas bersama dan kedua orang tua. Tanpa memberikan benteng yang kuat (pembekalan iman) di tengah-tengah keluarga, maka besar kemungkinan anggota keluarga itu bisa terseret kepada arus negatif dari modernisasi Ada bebberapa hal yang tidak boleh hilang dari keluarga Kristen dalam situasi yang bagaimanapun antara lain :
1. Kasih
Kasih yang dimaksud adalah kasih agape yang bersumber dari Allah sendiri. Kasih ini sesuatu yang mutlak ada (tidak boleh ditawar-tawar) melebihi hal-hal yang lain. Sumbernya hanya satu yakni dari Yesus Kristus sendiri (Yoh 14:27). Kasih inilah yang memungkinkan suami dan istri dan semua anggota keluarga mampu memikul tanggung jawab yang berat, saling berbagi, saling menolong, saling menegur dengan lemah lembut, saling menopang dan saling mengampuni, Sebab acapkaili dibutuhkan pengampunan dalam sebuah keluarga.
2. Kesetiaan
Ini juga merupakan kebajikan yang utama. Kesetiaan merupakan kemauan atau kesediaan semua pihak dalam keluarga untuk membina tali persaudaraan yang rukun, sehingga tidak terputus oleh alasan apapun. Dalam tiap tiap kelurga pasti ada pencobaan, masalah dan pergumulan. Maka jika tidak di topang oleh kesetiaan bisa saja kelurga itu tercerai berai. Meneladani kesetiaan Yesus Kristus kepada Bapa demikianlah setiap anggota keluarga hidup dalam kesetiaan.
3. Hormat
Hormat artinya. saling menghargai satu dengan yang lain. Hormat berarti memandang tiap anggota keluarga sebagai anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Hormat berarti, saling mengakui bahwa pasangan suami istri dan anak anak memiliki kelemahan. dan kekurangan masing-masing. Menyadari bahwa manusia tidak akan ada yang sempurna, sehingga tidak ada yang menjadi angkuh, sombong, tinggi hati dan mengagungkan superioritasnya. Kita, sama sama orang berdosa dan lemah di hadapan Allah. Tidak boleh tidak, siapapun dan bagaimanapun kehebatan seseorang mengatur keluarga, selalu ada saja persoalan yang timbul dalam keluarga. Itulah dinamika keluarga. Namun yang menjadi persoalan adalah: bagaimana kita menghadapi setiap persoalan keluarga itu. Haruskah kita 'pecah kongsi’ andaikata dalam keluarga ada persoalan yang pelik? Tuhanlah yang menjadi landasan keluarga, tidak ada satu lembagapun di dunia yang dapat menceraiberaikan keluarga itu. Dan tujuan akhir keluarga bukanlah harta tetapi adalah damai sejahtera (bnd, Mazmur 133:1). Dan ingatlah: Lebih baik sekerat roti yang kering, disertai ketentraman, daripada makan daging serumah disertai dengan perbantahan (Amsal 17 : 1).

Daftar Bacaan:
1. Pelaksanaan UU Perkawinan dalam perspektif Kristen (Pdt. Weinata Sairin dan Pdt.Dr.JM.Pattiasina)
2. Teologi Pernikahan (Pdt. Rudolf Pasaribu)
3. Keluarga dalam dunia Modern (Drs. Hasisubrata, MA)

(Penulis adalah Pdt. Samuel Sitompul, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Oktober 2005)

Martuaan do Namangalehon sian Namanjalo




Kisah Para Rasul 20:35

· Mendengar tema ini, mungkin kita jadi bertanya: “Apa betul lebih berbahagia memberi daripada menerima?” Apa bukan sebaliknya?! Karena ketika kita memberi berarti kita kehilangan sesuatu, sedangkan jika menerima berarti kita mendapatkan sesuatu.

· Nah kalau begitu mana yang bisa membuat bahagia? Menerima, yang berarti mendapatkan sesuatu yang baik dan berharga atau memberi, yang berarti kehilangan sesuatu yang baik dan berharga?

· Menurut konsep dunia pasti lebih berbahagia MENERIMA! Tetapi Firman Tuhan mengatakan justru “Lebih berbahagia memberi daripada menerima”. Mengapa? Dan pemberian yang bagaimanakah yang bisa membuat kita berbahagia itu?

Pembahasan isi
· Nats pembacaan kita ini, diungkapkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus. Selama kurang-lebih 3 tahun Paulus melayani di sana.

· Paulus melihat bahwa jemaat di Efesus memiliki kehidupan yang baik secara ekonomi, namun mereka kurang peduli dalam mendukung pelayanan pekerjaan Tuhan

· Memang untuk pelayanan Paulus sendiri di Efesus, ia bisa membiayai sendiri pelayanan itu. Tetapi itu bukan berarti bahwa jemaat Efesus tidak perlu mendukung pelayanan pekerjaan Tuhan. Karena ada banyak pelayanan pekerjaan Tuhan yang membutuhkan dukungan mereka.

· Karena itu Paulus menasihati jemaat agar mereka jangan hanya hidup untuk diri mereka sendiri saja, tetapi mereka harus belajar memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan pertolongan. Menurut Paulus di situlah justru letaknya KEBAHAGIAAN bagi orang percaya. Jadi kebahagiaan orang percaya bukan diperoleh hanya dengan mengumpulkan dan menerima, serta hidup hanya untuk diri sendiri. Tetapi justru ketika jemaat MEMBERI.

· Itulah sebabnya Paulus mengutip perkataan Tuhan Yesus, yang berkata: “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.”

Pendalaman
· MEMBERI yang bagaimana, yang dapat membuat kita berbahagia/bersukacita (2 Kor.9:7)?

· Agar kita BERBAHAGIA dalam MEMBERI, maka kita harus memiliki konsep dan motivasi yang benar dalam memberi.

· Konsep yang benar dalam memberi adalah dengan mencontoh Allah yang memberi. Dalam hubungnan luar negeri kita mengenal istilah negara donor dan negara penerima. Allah adalah satu-satunya PENDONOR/PEMBERI yang mutlak dan manusia, sampai kapan pun, bahkan sampai akhir zaman adalah PENERIMA. Jadi MEMBERI adalah sifat ilahi.

· Jadi kalau manusia diberi kesempatan oleh Allah untuk MEMBERI, hal itu bererti suatu kehormatan dan kemuliaan karena itu seharusnya kita BERBAHAGIA dalam memberi. Karena ketika MEMBERI dengan motivasi yang benar berarti manusia menjadi gambar dan teladan Allah. Itulah sebabnya melalui PEMBERIAN yang dilakukan orang percaya, dunia akan melihat kemurahan dan kasih Allah kepada dunia ini.

· PEMBERIAN yang bagaimana yang Allah lakukan?

· Pertama, Allah MEMBERI bukan untuk mengikat/mengendalikan tetapi untuk membangun manusia. Allah memberi hidup, kesempatan dsb. Dan pemberian yang terbesar adalah Yesus Kristus, untuk menyelamatkan dan mengembalikan manusia kepada citra Allah.

· Ini berbeda dengan pemberian manusia; manusai memberi biasanya untuk mengikat. Misalnya: Pemberian waktu pertunangan adalah untuk mengikat wanita agar ia tidak lagi menjalin kasih dengan laki-laki lain. Atau dalam diakonia: memberi beasiswa tapi anak itu harus mengikuti yang kita mau; ia harus begini dan begitu.

· Pemberian seperti ini tidak membawa kebahagiaan karena pemberian seperti ini akan selalu diikuti kecemasan, kekuatiran dan ketakutan, yaitu takut kalau yang diberi tidak mengikuti apa yang kita mau; takut kalau pemberian itu tidak mampu mengikat dia dsb. Akhirnya kita bisa menjadi kecewa, marah, dan mengumpat bahkan segala macam yang buruk akan terlontar kepada orang itu.

· Kedua, Allah memberi bukan untuk mendapatkan sesuatu tetapi karena KASIH semata. Allah memberi bukan supaya manusia memberi kepada-Nya, Allah mengasihi bukan supaya manusia mengasihi-nya. Karena jika itu motivasi Allah dalam memberi dan mengasihi manusia maka Allah pasti akan kecewa, manusai tidak pernah betul-betul memberi dan mengasihi Allah. Allah tidak pernah kekurangan sesuatu dari manusia.

· Demikian juga dengan kita, kalau kita memberi maka kita harus memberi bukan untuk mendapatkan sesuatu tetapi karena kita mengasihi dan bersyukur.

· Untuk dapat memberi tanpa mengharapkan sesuatu, maka
- kita harus memberi dengan suka dan rela bukan dengan duka dan paksa (2 kor. 9:7)
- memberi berdasarkan apa yang ada pada kita (berkat yang telah kita terima) bukan berdasarkan apa yang tidak ada (yang diinginkan) jadi harus sebagai ungkapan syukur, bukan seperti pasang lotre.
- Misal: memberi ‘cepek’ supaya dapat ‘cetiaw’
- Memberi seperti ini tidak membawa bahagia tapi kecewa.

· Ketiga, PEMBERIAN Allah adalah pemberian yang relasional. Ia bukan hanya memberi sesuatu kepada manusia tetapi Ia memberi Diri-Nya sendiri bagi manusia. Ia menjadi manusia dan Ia mau repot dengan manusia. Pemberian-Nya tidak menggantikan relasinya dengan manusia.

· Banyak orang memberi, tapi tidak mau menjalin relasi dengan yang diberi karena takut direpotkan. Misal: Suami yang mencukupi kebutuhan keluarga tapi tidak memberi waktu untuk istri dan anaknya. Demikian juga dengan sesama yang lain.

· Hal ini tidak akan membawa kebahagiaan. Karena Memberi dengan menjalin relasilah yang akan membawa kebahagiaan. Contoh: Seseorang yang telibat dalam urusan diakoni mengaku: “berbahagia ketika berbicara dan mendengar ungkapan syukur dari orang-orang yang dibantu olehnya.

· Untuk apa dan kepada siapa kita memberi?

· Kita memberi untuk pelayanan pekerjaan Tuhan di dunia ini (Maleakhi 3:10, 1 Taw. 29:14) (Kasihilah Tuhan,...)

· Untuk sesama manusia yang membutuhkan pertolongan (kasihilah sesamamu manusia...)

· Agar kita dapat memberi dengan tepat, maka kita harus tahu apa yang menjadi kebutuhan pelayanan dan sesama kita yang menderita:
- sudahkah kita peka terhdap pelayanan diakonia di gereja ini: pelayanan pendidikan, kesehatan, panti jompo, gelandangan, fakir miskin, korban bencana alam, sosial ekonomi dsb.
- Sudahkah kita peka terhadap kebutuhan sesama di sekitar kita yang tidak terjangkau pelayanan gereja?
- Mungkin mereka keluarga kita, saudara kita, tetangga kita atau kenalan kita atau siapa pun mereka.

· Marilah kita MEMBERI, pertama-tama: diri kita, waktu kita, perhatian kita dsb. Kemudian kita melakukan sesuatu bagi mereka.
· Marilah kita memberi sebagaimana Allah telah memberi maka kita akan merasakan bahwa memang benar Firman Tuhan yang mengatakan: “Lebih berbahagia memberi dari pada menerima”

Kiranya Firman Tuhan menjadi berkat bagi kita dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan. AMIN. 
( Sebuah Permenungan )

PESTA GOTILON HKBP WAHIDIN BARU MEDAN MINGGU 17 NOVEMBER 2013

Pesta Huria, sebagai Pesta Panen: Pesta Gotilon/( Panen ) Manghamauliatehon Denggan Basa ni Tuhani

Apakah Pesta Huria/gotilon dalam tradisi kekristenan di tanah Batak?
Pesta jemaat (gotilon) merupakan ungkapan syukur atas berkat dan kasih karunia Tuhan yang menjaga, memelihara kehidupan umatNya. Ucapan syukur ini dilakukan melalui pesta panen, sebagaimana Umat Israel yang diiringin nyanyian dan tarian. Selain pesta panen sebagai pesta besar di Israel, mereka juga mengenal pesta besar lainnya, yaitu pesta hari pengumpulan hasil/Hari Raya Pondok Daun.
Tulisan ini sengaja dibuat sebagai bahan perenungan, khususnya untuk jemaat HKBP Wahidin Baru Meda S, karena Hari ini Minggu 17 November 2013, HKBP Wahidin Baru Medan  merayakan pesta Huria/Gotilon , pada umumnya gereja-gereja Batak juga mengadopsi acara perayaan ini sebagai cara mengucapkan syukur pada Tuhan atas penyertaanNya sepanjang tahun dalam hidup dan pekerjaan umatNya. Bagi gereja Jawa atau Kristen yang tinggal di jawa merayakannya dengan pesta Pada waktu pesta panen, hasil pertama dari pemberian Tuhan (buah sulung dari tananam dan peliharaan, atau gaji) di bawa ke Bait Suci, Imam meletakkan persembahan buah sulung jemaat di altar. Hal ini mengingatkan bagaimana dahulu bagaimana dahulu Umat Israel mengalami kelaparan, yang membawa mereka ke Mesir, di sana mereka ditindas sebagai budak. Dari penindasan dan rasa lapar itulah Allah mendengar teriakan minta tolong mereka, Allah membebaskan mereka. Belas kasihan Allah terhadap umat yang menderita itu dinyatakan dengan janji akan memberi mereka tanah yang subur, penuh madu dan susu, tanah perjanjian tanah Isreal di Negeri kanaan. Peristiwa bersejarah inilah membuat setiap orang dan seisi rumahnya akan bersukaria dan sujud di hadapan Allah atas semua kebaikannya (Ulangan 16, 9-12; 26). Haruslah umat Tuhan bersukaria dan memberikan persembahan dengan sukarela, sesuai dengan berkat yang diberikan oleh Tuhan.
Hari Raya Pondok Daun (Pengumpulan hasil tanah) dikaitkan dengan masa pengembaraan umat Israel di Padang Gurun. Saat mereka belum mempunyai rumah tetap. Perayaan ini merupakan panen anggur (Ulangan 16,13-17), pengucapan syukur umat Tuhan atas panen mereka. Para perayaan ini, umat akan tingggal di pondok-pondok mencerminkan perlindungan Allah atas umat Israel selama mengembara di Padang Gurun (Imamat 23,39-43).
Tradisi pesta Huria/gotilon dilaksanakan HKBP dengan menyadari bahwa berbagai pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna bersumber dari Tuhan. Dia memberkati manusia dengan berlimpah walau manusia itu sering membrontak padaNya. Tradisi ini diadopsi dari kebiasaan umat Tuhan, di mana persembahan yang di bawa dari hasil panen/kerjanya dibawa sebagai persembahan yang diterima para penatua (sintua) dan diletakkan di altar gereja (Altar gereja dipahami secara teologis sebagai areal sorgawi). Persembahan ini adalah persembahan kepada Allah (bnd. Kain dan Habel yang membawa persembahan kepada Allah dari hasil panen mereka).
Pada perayaan pesta gotilon, para ibu membawa hasil panen dari sawah/ladangnya, kaum bapak memberikan envelope berisi uang dari hasil penjualan panen atau ternaknya, pemuda/remaja dan sekolah minggu membawa ‘silua’ (persembahan berbentuk barang, seperti Orange chrush, limun, roti, dll.) setelah itu semua persembahan hasil panen (uang dan barang) didoakan dalam doa persembahan pesta gotilon. Barang-barang itu kemudian dikembalikan kepada jemaat dalam bentuk ‘lelang’.
Ada yang menarik dari peristiwa lelang ini, di mana bahan yang dilelang bukan masalah sesuai dengan selera jemaat barang yang dilelang atau sesuai harga pasar. Tetapi karena ini merupakan persembahan, secara teologis jemaat menerima hasil lelang dengan harga yang mahal dan barang yang belum tentu sesuai selera si pelelang. Artinya jemaat dengan sikap teologis menerima hasil lelang sebagai cara memberi persembahan meskipun berbeda dengan harga pasar dan selera.
Ketika warga jemaat digerakkan oleh Roh Kudus memberi sesuatu yang berguna bagi GerejaNya, maka itu terjadi dalam rangka memuliakan Tuhan sebagai sumber rejeki. Dalam pesta gotilon dengan melelang bahan-bahan dapat juga terjadi karena dipengaruhi tradisi ‘marsiadap-ari’ (saling menolong) dalam budaya kerja masyarakat Batak, di mana jemaat memahami bahwa untuk mendukung dana operasional gereja, jemaat saling memberi atau menukarkan barang-barang yang dipersembahkan dalam bentuk uang. Tradisi inilah sampai sekarang yang masih berlangsung dalam mendukung keuangan HKBP, di mana semua jemaat dari sekolah minggu hingga orang tuaberperan aktif menggali dana untuk keperluaan Gereja Tuhan di bumi. Maka HKBP boleh menjadi jemaat yang mandiri secara dana dan daya dengan tradisi yang melekat di hati jemaat, walau mungkin bagi orang yang tidak memahami tradisi ini melihat dari perspektif yang berbeda. Selain pesta lelang, jemaat juga akan makan bersama. Masing-masing keluarga akan membawa nasi dan minumamnya, sementara lauknya disediakan oleh Gereja (walaupun di HKBP yang diperantauan, gereja telah meyiapkan semua sajian makan siang jemaat).
Pesta huria/gotilon merupakan kesempatan yang indah bagi setiap warga jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan, menyatakan kuasa Allah yang berlangsung dalam pekerjaan. Allah hadir saat menabur benih, menyiram dan memberi pertumbuhan. Dia lah yang memberi matahari, hujan dan embun untuk pertumbuhan tanam-tanaman. Oleh karena itu wajarlah jika manusia mempercayakan dirinya kepada Tuhan, sebab Dia yang mengawai dan mengakhiri tugas kita (BE 373,1-3:  Dan Ende 848 : 1-3 Diso adong Huboan Tuhan yang dinyanyikan setiap pesta gotilon sebagai ucapan syukur umat).
Pada minggu ini (27-11-2013) Jemaat HKBP Wahidin Baru merayakan pesta gotilon; Tuhan memberi ruang, menghayati iman atas karya Ilahi yang memberkati hidup jemaat dan pekerjaan umat sepanjang tahun 2013 ini. Ungkapan syukur yang bagaimanakah yang kita sampaikan pada Dias umber berkat kita? Apakah yang yang pantas kita berikan ke gerejaNya? Jemaat tidak lagi bertani atau beternak, tapi kasih Tuhan menghantar kita boleh tinggal dan hidup dengan berbagai jenis pekerjaan di Kota Medan  sekitarnya. Jemaat tidak lagi membawa persembahan berupa barang hasil panen, tapi jemaat diajak mengucap syukur dari seluruh kehidupannya: roh, jiwa, nyawa, hidup dan harta milikku semua. Kuserahkan padaMu untuk selama-lamnya (BE 204,2: Yang sekaligus lagu wajib dalam festival Koor). Para kaum ibu membawa tandok yang di motori oleh Pdt B Sianturi dan Pararikamis ( Ketua Pararikamis Ny Letkol Drs TR Sagala/Br Pangaribuan
Untuk boleh memahami pesta ini, jemaat harus tahu tentang teologia persembahan, di mana persembahan adalah ungkapan syukur dan pengakuan iman akan keberadaan Allah sebagai sumber segala sesuatu. Dia Tuhan pemilik kehidupan dan semua yang ada dalam hidup manusia. Bila masing-masing orang mengimani, menyadari dan mengaminkan kasih Tuhan dalam hidupnya, memberi persembahan sebagai ucapan syukur atau respon atas kebaikan Tuhan, maka itu jugalah dasar bagi kita ‘meminta’ dari Tuhan, karena kita telah benar-benar mengenal Dia. Karena itu, janganlah kita mempercayakan diri pada manusia, pada kuasa yang dimiliki manusia di dunia yang fana ini, tetapi percayakanlah hidupmu sepenuhnya pada Tuhan, dan Dia akan memberi jalan bagimu.

Selamat berpesta panen, Tuhan Yesus memberkati! Horas…….horas……horas…….. 
Marlasniroha do sude angka ruasi manghamauliatehon Denggan Basa ni Debata, Pestai di Uluhon Pdt Resort Wahidin Baru, Pdt A Aritonang SmTh, Juru Lelang St Drs H Siregar, 
Dalam Penjelasannya Cpdt B Sianturi menyatakan bahwa Pesta Gotilon adalah salah satu Tradisi Gereja yang tidak boleh dilupakan , Mauliate ma di sude angka Ruas naung mangalehon angka silua na manasai arga , mulai sian Singkola Minggu, NHKBP , Ina Debora, Punguan Ina Pararikamis, Maranatha, Mannen Immanuel, SEKTOR I- IV, marsangap ma goar ni Tuhanta disude panggulmiton ni ngolni ruas ni Huria HKBP Wahidin Baru Medan 
SYALOM HORAS :

Pesta Gotilon HKBP Wahidin Baru Medan 17 November 2013


Pesta Huria, sebagai Pesta Panen: Pesta Gotilon/( Panen ) Manghamauliatehon Denggan Basa ni Tuhani

Apakah Pesta Huria/gotilon dalam tradisi kekristenan di tanah Batak?
Pesta jemaat (gotilon) merupakan ungkapan syukur atas berkat dan kasih karunia Tuhan yang menjaga, memelihara kehidupan umatNya. Ucapan syukur ini dilakukan melalui pesta panen, sebagaimana Umat Israel yang diiringin nyanyian dan tarian. Selain pesta panen sebagai pesta besar di Israel, mereka juga mengenal pesta besar lainnya, yaitu pesta hari pengumpulan hasil/Hari Raya Pondok Daun.
Tulisan ini sengaja dibuat sebagai bahan perenungan, khususnya untuk jemaat HKBP Wahidin Baru Meda S, karena Hari ini Minggu 17 November 2013, HKBP Wahidin Baru Medan  merayakan pesta Huria/Gotilon , pada umumnya gereja-gereja Batak juga mengadopsi acara perayaan ini sebagai cara mengucapkan syukur pada Tuhan atas penyertaanNya sepanjang tahun dalam hidup dan pekerjaan umatNya. Bagi gereja Jawa atau Kristen yang tinggal di jawa merayakannya dengan pesta Pada waktu pesta panen, hasil pertama dari pemberian Tuhan (buah sulung dari tananam dan peliharaan, atau gaji) di bawa ke Bait Suci, Imam meletakkan persembahan buah sulung jemaat di altar. Hal ini mengingatkan bagaimana dahulu bagaimana dahulu Umat Israel mengalami kelaparan, yang membawa mereka ke Mesir, di sana mereka ditindas sebagai budak. Dari penindasan dan rasa lapar itulah Allah mendengar teriakan minta tolong mereka, Allah membebaskan mereka. Belas kasihan Allah terhadap umat yang menderita itu dinyatakan dengan janji akan memberi mereka tanah yang subur, penuh madu dan susu, tanah perjanjian tanah Isreal di Negeri kanaan. Peristiwa bersejarah inilah membuat setiap orang dan seisi rumahnya akan bersukaria dan sujud di hadapan Allah atas semua kebaikannya (Ulangan 16, 9-12; 26). Haruslah umat Tuhan bersukaria dan memberikan persembahan dengan sukarela, sesuai dengan berkat yang diberikan oleh Tuhan.
Hari Raya Pondok Daun (Pengumpulan hasil tanah) dikaitkan dengan masa pengembaraan umat Israel di Padang Gurun. Saat mereka belum mempunyai rumah tetap. Perayaan ini merupakan panen anggur (Ulangan 16,13-17), pengucapan syukur umat Tuhan atas panen mereka. Para perayaan ini, umat akan tingggal di pondok-pondok mencerminkan perlindungan Allah atas umat Israel selama mengembara di Padang Gurun (Imamat 23,39-43).
Tradisi pesta Huria/gotilon dilaksanakan HKBP dengan menyadari bahwa berbagai pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna bersumber dari Tuhan. Dia memberkati manusia dengan berlimpah walau manusia itu sering membrontak padaNya. Tradisi ini diadopsi dari kebiasaan umat Tuhan, di mana persembahan yang di bawa dari hasil panen/kerjanya dibawa sebagai persembahan yang diterima para penatua (sintua) dan diletakkan di altar gereja (Altar gereja dipahami secara teologis sebagai areal sorgawi). Persembahan ini adalah persembahan kepada Allah (bnd. Kain dan Habel yang membawa persembahan kepada Allah dari hasil panen mereka).
Pada perayaan pesta gotilon, para ibu membawa hasil panen dari sawah/ladangnya, kaum bapak memberikan envelope berisi uang dari hasil penjualan panen atau ternaknya, pemuda/remaja dan sekolah minggu membawa ‘silua’ (persembahan berbentuk barang, seperti Orange chrush, limun, roti, dll.) setelah itu semua persembahan hasil panen (uang dan barang) didoakan dalam doa persembahan pesta gotilon. Barang-barang itu kemudian dikembalikan kepada jemaat dalam bentuk ‘lelang’.
Ada yang menarik dari peristiwa lelang ini, di mana bahan yang dilelang bukan masalah sesuai dengan selera jemaat barang yang dilelang atau sesuai harga pasar. Tetapi karena ini merupakan persembahan, secara teologis jemaat menerima hasil lelang dengan harga yang mahal dan barang yang belum tentu sesuai selera si pelelang. Artinya jemaat dengan sikap teologis menerima hasil lelang sebagai cara memberi persembahan meskipun berbeda dengan harga pasar dan selera.
Ketika warga jemaat digerakkan oleh Roh Kudus memberi sesuatu yang berguna bagi GerejaNya, maka itu terjadi dalam rangka memuliakan Tuhan sebagai sumber rejeki. Dalam pesta gotilon dengan melelang bahan-bahan dapat juga terjadi karena dipengaruhi tradisi ‘marsiadap-ari’ (saling menolong) dalam budaya kerja masyarakat Batak, di mana jemaat memahami bahwa untuk mendukung dana operasional gereja, jemaat saling memberi atau menukarkan barang-barang yang dipersembahkan dalam bentuk uang. Tradisi inilah sampai sekarang yang masih berlangsung dalam mendukung keuangan HKBP, di mana semua jemaat dari sekolah minggu hingga orang tuaberperan aktif menggali dana untuk keperluaan Gereja Tuhan di bumi. Maka HKBP boleh menjadi jemaat yang mandiri secara dana dan daya dengan tradisi yang melekat di hati jemaat, walau mungkin bagi orang yang tidak memahami tradisi ini melihat dari perspektif yang berbeda. Selain pesta lelang, jemaat juga akan makan bersama. Masing-masing keluarga akan membawa nasi dan minumamnya, sementara lauknya disediakan oleh Gereja (walaupun di HKBP yang diperantauan, gereja telah meyiapkan semua sajian makan siang jemaat).
Pesta huria/gotilon merupakan kesempatan yang indah bagi setiap warga jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan, menyatakan kuasa Allah yang berlangsung dalam pekerjaan. Allah hadir saat menabur benih, menyiram dan memberi pertumbuhan. Dia lah yang memberi matahari, hujan dan embun untuk pertumbuhan tanam-tanaman. Oleh karena itu wajarlah jika manusia mempercayakan dirinya kepada Tuhan, sebab Dia yang mengawai dan mengakhiri tugas kita (BE 373,1-3:  Dan Ende 848 : 1-3 Diso adong Huboan Tuhan yang dinyanyikan setiap pesta gotilon sebagai ucapan syukur umat).
Pada minggu ini (17-11-2013) Jemaat HKBP Wahidin Baru merayakan pesta gotilon; Tuhan memberi ruang, menghayati iman atas karya Ilahi yang memberkati hidup jemaat dan pekerjaan umat sepanjang tahun 2013 ini. Ungkapan syukur yang bagaimanakah yang kita sampaikan pada Dias umber berkat kita? Apakah yang yang pantas kita berikan ke gerejaNya? Jemaat tidak lagi bertani atau beternak, tapi kasih Tuhan menghantar kita boleh tinggal dan hidup dengan berbagai jenis pekerjaan di Kota Medan  sekitarnya. Jemaat tidak lagi membawa persembahan berupa barang hasil panen, tapi jemaat diajak mengucap syukur dari seluruh kehidupannya: roh, jiwa, nyawa, hidup dan harta milikku semua. Kuserahkan padaMu untuk selama-lamnya (BE 204,2: Yang sekaligus lagu wajib dalam festival Koor). Para kaum ibu membawa tandok yang di motori oleh Pdt B Sianturi dan Pararikamis ( Ketua Pararikamis Ny Letkol Drs TR Sagala/Br Pangaribuan
Untuk boleh memahami pesta ini, jemaat harus tahu tentang teologia persembahan, di mana persembahan adalah ungkapan syukur dan pengakuan iman akan keberadaan Allah sebagai sumber segala sesuatu. Dia Tuhan pemilik kehidupan dan semua yang ada dalam hidup manusia. Bila masing-masing orang mengimani, menyadari dan mengaminkan kasih Tuhan dalam hidupnya, memberi persembahan sebagai ucapan syukur atau respon atas kebaikan Tuhan, maka itu jugalah dasar bagi kita ‘meminta’ dari Tuhan, karena kita telah benar-benar mengenal Dia. Karena itu, janganlah kita mempercayakan diri pada manusia, pada kuasa yang dimiliki manusia di dunia yang fana ini, tetapi percayakanlah hidupmu sepenuhnya pada Tuhan, dan Dia akan memberi jalan bagimu.

Selamat berpesta panen, Tuhan Yesus memberkati! Horas…….horas……horas…….. 
Marlasniroha do sude angka ruasi manghamauliatehon Denggan Basa ni Debata, Pestai di Uluhon Pdt Resort Wahidin Baru, Pdt A Aritonang SmTh, Juru Lelang St Drs H Siregar, 
Dalam Penjelasannya Cpdt B Sianturi menyatakan bahwa Pesta Gotilon adalah salah satu Tradisi Gereja yang tidak boleh dilupakan , Mauliate ma di sude angka Ruas naung mangalehon angka silua na manasai arga , mulai sian Singkola Minggu, NHKBP , Ina Debora, Punguan Ina Pararikamis, Maranatha, Mannen Immanuel, SEKTOR I- IV, marsangap ma goar ni Tuhanta disude panggulmiton ni ngolni ruas ni Huria HKBP Wahidin Baru Medan 
SYALOM HORAS :

TUHAN MENDENGAR

KETIKA TUHAN MENDENGAR
“Ketika TUHAN mendengar perkataanmu itu, sedang kamu mengatakannya kepadaku, maka berfirmanlah TUHAN kepadaku: Telah Kudengar perkataan bangsa ini yang dikatakan mereka kepadamu. Segala yang dikatakan mereka itu baik.“ Ulangan 5:28.

Baca Ulangan 5:23-33; 1 Korintus 9:27.
Ini pujian yang TUHAN berikan bagi orang Israel yang tegar tengkuk itu. Dia berkata,’ Segala yang di katakan mereka itu baik.” Kata-kata apa yang di ucapkan bangsa Israel sehinggga TUHAN memuji-Nya ? “ Mendekatlah engkau ( Musa ) dan dengarkanlah segala yang diFirmankan TUHAN, ALLAH kita, dan engkaulah ( Musa ) yang mengatakan kepada kami segala yang di Firmankan kepadamu ( Musa ) oleh TUHAN,ALLAH kita, maka kami akan mendengar dan melakukannya.” Ulangan 5:27. Itulah yang diinginkan TUHAN dari orang Israel “mendengar dan melakukannya.”Sebab tidak ada cara lain untuk menyenangkan hati TUHAN kecuali “ mendengar dan melakukan Firman TUHAN. “ Bahkan TUHAN berkata, “ Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintahKu….” Sebab bila hati TUHAN di senangkan maka akan menjadi “ baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya !. “ Ulangan 5:29.
Sudah berapa banyak kita mendengar Firman ALLAH dalam hidup kita ? Mungkin ada yang berkata, “ setiap hari “ Tetapi apakah kita melakukan Firman TUHAN sebanyak apa yang kita dengar ? Saudaraku, mendengar Firman TUHAN dan melakukannya adalah sesuatu yang sangat menyenangkan TUHAN. Dan biarlah itu menjadi gaya hidup kita sehari-sehari.Bila itu telah menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Bila itu telah menjadi gaya hidup kita, janji TUHAN kepada orang Israel { “ Supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya! “ ( ayat 29 ).} pasti akan kita alami dalam hi
dup kita sekarang ini.
Ada banyak masalah yang kita hadapi dalam hidup ini dan ternyata masalahnya satu saja yaitu tidak melakukan Firman TUHAN dengan baik. Ini sangat sederhana tetapi membutuhkan ketekunan dan komitmen, Memang lebih muda hidup tidak sesuai dengan Firman TUHAN . Mengapa ? Sebab itu sudah menjadi gaya hidup manusia lama kita. Bukanlah Anda dan saya adalah manusia baru di dalam KRISTUS. Mendengar Firman TUHAN dan melakukannya dalam hidup kita seharusnya menjadi gaya hidup manusia baru. Jangan pernah berkata, “ Kita kan masih hidup di dalam daging ? . Kan wajar jika masih ada kesalahan di sana sini., “ Siapa yang tidak tahu kalau kita masih hidup dalam daging ? justru itu kita harus melatih dan mengendalikan daging kita untuk melakukan firman TUHAN. Sebab selama ini sudah terbiasa melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman TUHAN. Paulus berkata, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. 1 Korintus 9:27……..AMEN.

Organis Gereja HKBP Wahidin Baru

  1. Main Organ latihan Song Leader Bersama Yohanna Love Tobing, ada 3 Pemain Organis yang selalu mengiringi musik Greja di HKBP Wahidin Baru, yakni Yakni Yohanna Love Tobing, Yonanda Tobing dan Cintya Monica Sitanggang, sebelumnya Ketty Br Pangaibuan yang saat ini Belajar di Univeritas Seni di Yogyakarta
    Seius nampaknya bah.
    • Siap siap mau Berangkat ke Gereja
  2. Yosepha Cintya Bella sianturi, SALAM PERSAHABATAN


Tema Natal HKBP 2013 Datanglah Ya Raja Damai ( Bnd Yes 9:5)

Apa Arti Damai?

             Kata “damai” merupakan suatu keadaan “kesejahteraan yang dihasilkan oleh ketiadaan perang.” Dalam dunia Romawi  kuno, istilah “damai” (Yun. eirene) selalu dikaitkan dengan Pax Romana, yaitu suatu semboyan yang menekankan kesatuan dan keutuhan  wilayah di bawah pemerintahan kekaisaran Romawi. Dari sini, saya memahami bahwa damai merupakan istilah politik dan sosial (sesuatu yang riil atau profan).          Lukas juga menggunakan istilah damai dalam pengertian seperti itu (mis. Luk. 11:21, 14:32).Syalom dalam Bahasa Ibrani , digunakan sebagai ucapan salam antara Sahabat ( Ezra 5:7) Damai adalah "Karunia Allah ( Yeremia 6:14-15) Damai yang sempurna adalah masa Mesianik ( Yes 9:6)
            Dengan lebih khusus, damai dalam tulisan-tulisan PB banyak dipahami dalam arti teologis, yaitu Allah sebagai sumber damai. Sebagian besar surat-surat dalam PB diawali dan diakhiri dengan ucapan salam damai dan berkat damai, yang berasal dari kasih karunia Allah. Pemahaman dalam PB bahwa Allah adalah sumber kedamaian merupakan warisan teologi Perjanjian Lama.
            Yang baru dalam PB adalah bahwa kedamaian sebagai kasih karunia Allah itu nyata dalam Yesus Kristus. Dalam cerita kelahiran-Nya, malaikat mengatakan, “damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk. 2:14). Artinya, melalui kedatangan Yesus, damai sejahtera itu bukanlah suatu utopia, tapi suatu kenyataan. Damai yang berasal dari sorga itu terwujud di bumi ini dalam pelayanan Yesus.  Damai yang dibawa oleh Yesus (Pax Christi) itu berbeda dengan konsep pax Romana. Jika Romawi memaksakan kedamaian itu melalui perang, maka Yesus menawarkan kedamaian tanpa paksaan.    
            Pertanyaannya tetap sama, jika damai itu terwujud di bumi, apa isi damai itu? Ketika Yesus menyembuhkan seorang yang sakit (Luk. 7:50; 8:48), Ia berkata, “pergilah dengan selamat” (BIS: “damai”). Dari sini tampak bahwa ketika orang sakit menjadi sembuh, ia sedang mengalami damai sejahtera. Kitab Injil memang mencatat bahwa Yesus datang kepada orang-orang yang sakit, miskin, tertindas, dan sebagainya. Yesus menyebut orang yang miskin dan tertindas sebagai orang yang berbahagia, bukan karena kemiskinan dan ketertindasan mereka. Tetapi karena Allah
memperhatikan kesengsaraan mereka.
            Kemiskinan dan ketertindasan tidak dapat hanya dilihat dari tampak luarnya saja, yaitu bahwa ada orang yang miskin dan ada orang yang tertindas sebagai masalah sosial, ekonomi dan politik. Lebih dari pada itu, kemiskinan dan ketertindasan merupakan suatu lambang kemalangan dan ketakberdayaan manusia karena dosa yang telah merasuk dunia ini. Ini pula yang merusak hubungan Allah dan manusia sejak kejatuhan. Karena itu, Allah menawarkan realisasi damai melalui Yesus Kristus. Jika manusia menerimanya, maka dengan sendirinya segi sosial, ekonomi dan politik ikut dalam realisasi damai sejahtera-Nya.
            Allah dalam Yesus telah memulainya dalam pelayanan-Nya. Apakah hanya sampai di situ? Tentu tidak. Pada manusia yang telah menerima damai dari Allah, damai itu menjadi daya penggerak dan pendorong untuk mengerjakan lagi damai itu dalam dunia sekitarnya (kepada sesama manusia dan ciptaan lain). Artinya, manusia menjadi aktif sebagai pelaksana damai, yang merupakan karya Allah. Di sinilah terdapat moral baru bagi manusia, yaitu moral yang mengubah situasi keberdosaan menjadi situasi yang penuh rahmat.
            Sebagai pelaksana damai itu, manusia selalu bertanya: adakah pertentangan nilai-nilai dalam dunianya? Apakah dosa membuat ketimpangan nilai? Bagaimana membuat nilai-nilai dalam dunia itu menjadi selaras dengan nilai damai dari Allah? Doa Santo Fransiskus dari Asisi kiranya dapat membantu:
Tuhan, jadikanlah aku alat damai sejahtera-Mu, agar
di mana ada kebencian, aku membawa kasih
di mana ada perselisihan, aku membawa kerukunan
di mana ada kesesatan, aku membawa kebenaran
di mana ada kebimbangan, aku membawa iman
di mana ada putus asa, aku membawa harapan
di mana ada kegelapan, aku membawa terang
di mana ada dukacita, aku membawa sukacita
Tuhan, kiranya kami
tidak hanya ingin dihibur, tetapi terlebih ingin menghibur orang
tidak hanya ingin dimengerti, tetapi terlebih ingin mengerti
tidak hanya ingin disayangi, tetapi terlebih ingin menyayangi
            Dari hal itu, maka dapat dikatakan bahwa damai itu tidak akan terwujud jika tidak diusahakan. Jika damai hanya menjadi slogan, tanpa realisasi, benarlah apa yang dikatakan oleh Yeremia, “Mereka berkata: damai sejahtera! damai sejahtera! Tetapi damai sejahtera itu tidak ada” (Yer. 6:14).   
 
 

WARTA JEMAAT HKBP WAHIDIN BARU MINGGU 17 NOVEMBER 2013



HKBP WAHIDIN BARU RESSORT WAHIDIN BARU

Jl. Pukat VII Gg. Gereja No. 23  Medan
       Calon Pendeta :Tel.061.7360255, HP.081262492006 ; Pendeta : 061.7359237;HP.08159548387.
      Topik Minggu : MARINGAN DIBAGASAN JESUS
Johannes 15:1-8
Minggu XXV
Dung Trinitatis 17 November  2013

PELAYAN  IBADAH

PELAYAN
MINGGU PAGI, PKL 8.30 WIB
MINGGU SIANG, PKL 10.00 WIB
KHOTBAH
CPdt B Sianturi
Pdt A Aritonang Sm.Th
LITURGIS
St W Tambunan
St Drs H Siregar
D O A
Nancy Yosephin Simbolon, SH,MH
Sektor III
PERSEMBAHAN

Yonanda Lumbantobing

St Drs J Siburian
St  D Br Sitorus SE
CSt J Siahaan S.Pd
HARENTAON
Erick Naibaho SH

St Drs J Siburian
St G Simarmata

SONG LEADER
(Minggu Ini)
Monica Siahaan
Meliana Saragi Amd
Lisa Rumina Siregar S.Pd
Ny Sidabariba/Br Butarbutar
Ny Situmorang/Br Siahaan
Ny Sipahutar/Br Simanjuntak
ORGANIS
 Yohanna Lumbantobing
Cintya Monica Sitanggang
Yohanna Lumbantobing 
 Yonanda Lumbantobing                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                

TATA  IBADAH, Minggu 17 November   2013

      MINGGU PAGI PUKUL.8.30   WIB
                       ACARA PARMINGGUON PUKUL.10.00 W I B
1
Bernyanyi  KJ No: 305:1-3
2
Votum – Introitus :78 XVB2.100 XIII.35
3
Bernyanyi  KJ No: 368:1
4
Hukum Taurat :   i-IV
5
Bernyanyi  KJ No  27:1-2
6
Doa Pengakuan Dosa : 84/B8-86/C.12
7
Bernyanyi  KJ No : 369a:1-2
8
Epistel : Galatia 2:19-21
9
Koor :
10
Bernyanyi KJ No: 363: 1
11
12
Doa Pengakuan Iman Rasuli
Doa Syafaat :
13
Bernyanyi KJ No.362: 1 -  (persembahan)
14
Khotbah : Yohanes 15:1-8
15
Bernyanyi KJ No: 365b:1-      (persembahan)
16
Doa Persembahan
1.
Marende No.               
: 6 : 1-3  BL:
2.
Votum – Introitus
: 64XVB2-83/XIII.35
3.
K o o r
: Koor Naomi
4.
Marende  No.
: 636: 2-3   BL :
5.
P a t i k
:I- V
6.
K o o r
: Mannen Immanuel
7.
Marende No.
: 465: 1+2  BL :
8.
Manopoti Dosa
: 70/B9-72/C.13
9.
K o o r
:  NHKBP /Sektor III
10.
Marende No.
: 273: 1-2 BL
11.
E p i s t e l
: Galatia 2:19-21
12.
K o o r
: Punguan Ina Pararikamis
13.
Marende No.
: 214: 1, 3  BL
14.
M.Haporseaon
:            
15.
16       
K o o r
Ting- ting
: Koor  Gabungan Maranatha


 17.
Marende No
: 241:1 – ( P Pelean Ia + Ib )
19.
Jamita
: Johannes 15:1-8
19.
Marende
: 691:1-   ( P. Pelean II )
20.
Tangiang Pelean
:
21.
Tangiang Panutup     
 : Aleamanami/Pasupasu                                            

TINGTING NA MARRAGAM
1.        Goar ni Minggunta sadarion i ma Minggu XXV Dung Trinitatis : Tgl  17 November   2013
2.        Torop ni parminggu na di tgl.10 November 2013  
Baoa :65  Halak
 

Parompuan  
140
Halak
Pungu :

205
Halak

3.        Partangiangan  Sektor Rabu/Kamis na ro
Sektor I                          Dibagasni : Welfried Siregar/Br Tamba , Jln Garuda No 6
Sektor IV                        Dibagasni : RP Lumbantobing/St D Br Sitorus SE,  Jln Mayar Raya No 417
4.        Ucapan Selamat Ulang Tahun
Tusude Ruas ni Hurianta na marulang tahun dibagasan mingguon 11 November  – 17 November 2013  Dohot Ulang Tahun  Pernikahan , Hurianta, pasahathon Selamat ulang tahun ma dinasida, Panjang umur jala tongtong dibagasan pangaramotion ni Tuhanta
5.        Pesta Gotilon
Sadarion 17 November 2013 Pesta Gotilon di Hurianta dalanta manghamauliatehon denggan basa dohot asiniroha ni Tuhanta naung tajalo, alani annon tapasahat ma angka siluanta dung simpul jamita/pasahat pelean II,  Tandok Marisi Parbue pir, Amplop , Silua sian Ganup Sektor, Punguan nang silua marsasahalak , dung simpul minggunta tahepenghon ma angka siluai marhite Lelang, alani piangido ma dohot  gomos asa unang pIntor mulak hita , tadohoti ma pestai sahat tu na sidung
6.        Tingting Marbagas II
Naeng Manjalao Pasupasu Parbagasonma , Goar : Herman Tua Frangki Togatorop, Anakni : Asmin Togatorop, Tubuni : Rosma Br Tamba , Huta : Jln Pukat Banting I no 26 Medan , Dohot Oroanna, Goar : Ayu Kristina Br Siregar , Boruni : St Rewandy Siregar, Tubuni : Dorima Br Sihombing, Huta : Jln Rawacabgkuk No : 4 Medan, Huria : HKBP Parsaoran, Resort : Parsaoran, Pamasumasuon di ari Rabu 20 November 2013 di HKBP Wahidin Baru, Resort : Wahidin Baru, Masuk Pkl 10.00 Wib
7.        Na Sorang/Na Tubu
Na di ari Senin 4 November 2013 dibasabasahon Tuhanta sada dakdanak Baoa di Kel: I Nainggolan/Br Silitonga, Jln Perguruan No : 130
8.        Na Sorang/Na Tubu
Na diari Selas 29 Oktober 2013 dibasabasahon Tuhanta sada dakdanak Boru di Kel : Timbul Hutapea S.Pd/ Br Nababan Sian Huta Jln Elang No 7 Medan
9.        Namonding
Na di ari Minggu 10 November 2013 Jumolo Marujung do amanta Drs TP Malau sian Huta : Jln Mandala By Pass No 85/136. Tutup Iumur 73 Taon
10.     Namonding
Na di ari Jumat 15 November 2013 jumolo monding do Ny Tambunan/Br Tampubolon ( Op Lambok boru ) Sian Huta Jln Pukat VIII Gang Nauli, Tutup umur 86 Taon
11.     Minggu Parningotan ni namonding/Ujung Taon Parhuriaon
Di ari Minggu 24 November 2013 Masuk ma hita tu Minggu Ujung Taon Parhurian /Parningotan ni angka naung monding, laos jahahononta do disi goar-goarni angka naung monding di bagasan sataon parhuriaon
12.     Gugu Toktok Ripe Natal Bersama HKBP Wahidin Baru 2013
Sesuai dohot haputusan ni Panitia Natal Bersama HKBP Wahidin Baru 2013, Margugu ma sude Ruas/KK  RP 20.000, Gugu Sektor RP 500.000, Tatumpahi ma Natali , marhite angka Take and List dohot Provosal na pinadalan nasida

13.     Acara tu Minggu  nanaeng ro , 24 November   2013
Minggu Pagi pkl. 08.30 wib
Minggu Siang pkl. 10.00 wib
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Bernyanyi KJ  278: 1-3
Votum-Introitus-Doa  81XXA 104/75
Bernyanyi KJ.276: 1
Hukum Taurat : 1 Kor 15:20
Bernyanyi KJ. 281 :1, 2
Pengakuan Dosa  86/B10-87/C14
Bernyanyi KJ.441 : 2
Epistel : Wahyu 7:9-17
Koor
Bernyanyi KJ. 446 : 1, 3
P. Iman
Bernyanyi KJ. 439: 1…
Khotbah : 1 Tessalonika 4:13-18
Bernyanyi KJ. 263: 1…
Doa Persembahan
01.Marende  No   440: 1-3
02.Votum –Introitus –Doa
03.Marende  No   214 :1,2
04.Patik
05.Marende  No  419:1+2
06.Panopotion ni Dosa
07.Marende  No 419 :1-2
08.Epistel : Pangungkapon 7:9-17
09.Koor
10.Marende No  437 : 1+3      
11.Manghatindanghon Haporseaon
12.Marende No 530: 1-
13.Jamita ; 1 Tessalonika 4:13-18
14.Marende 352: 1-
15. Tangiang Pelean
 67XXA-89XX.75


1 Kor 15:20

79/B10. 72/C 14













14.     Song Leader tu Minggu nanaeng Ro tgl.  24 November   2013   
Minggu Pagi Pkl 8.30 Wib
Minggu siang   pkl. 10.00 wib
Stephanie Rajagukguk
Monica Nainggolan
Doris Manik
 Ny Rumape/Br Sagala
 Ny Tampubolon.Br Samosir
 Ny St G Simarmata/Br Naibaho
Yohanna Lumbantobing
Yonanda Lumbantobing
Yohanna Lumbantobing
Cintya Monica Sitanggang







        Torop ni na ro Mandohoti Partangiangan Sektor
Sektor I  :    Ama :  3, Ina : 25  Naposo ,4   Parhalado: 5  Pungu  : 37  Halak                               
Sektor II  :   Ama  : 3   Ina :28  Naposo  6   Parhalado  4  Pungu :  41  Halak               
Sektor III :   Ama  : 1  Ina : 11  Naposo  3   Parhalado :4  Pungu :  19  Halak
Sektor IV :  Ama  :  6  Ina : 22  Naposo  3  Parhalado : 6  Pungu :   37 Halak

15.     Acara Partangiangan Sektor Rabu/Kamis
1.        Marende No                  443: 1+3
2.        Agenda                          : 67XXA-89XX.74
3.        Manjaha Turpuk            : 1 Tessalonika 4:13-18
4.        Marende No                  : 437 : 2+3
5.        Jamita                            : Pangungkapon 7 :9-17
6.        Marende No                  : 444:3
7.        Tangiang Sian na ro
8.        Marende No                  : 471 :3
9.        Tangian Sian Parjabu    :
10.     Marende No                  : 352 : 1- ( P. Pelean )
11.     Tangiang Pelean – Ale Amanami


TINGTING PARHEPENGON
No
Uraian Masuk
Huria
-
Pusat
 1.
Pelean Minggu 10 November    2013



2
a. Pelean Ia
576.000


3
b. Pelean Ib
  400.000


4
c. Pelean II  


75.000
5
6
7
d. Pelean Sosial tu Huria
Pelean Singkola Minggu
Pelean Minggu Pagi
      196.500
188.000
            611.000


10.000
8
9
10
11
12
13
 14
 15
 16
 17
 18
Pelean Partangiangan Sektor
Sektor I
Sektor II
Sektor III
Sektor IV
Pelean Ina Naomi
Pelean Ina Pararikamis
Perpuluhan  NN Minggu  Siang 3 November
Perpuluhan NN Minggu Siang 3 November  
Pelean di Parmingguon na monding ( Op Sumurung Boru )
NN Minggu Siang 10 November 2013
      
           170.000             
            125.000
            113.000                  
             64.000 
             27.000   
             31..000
            200.000
            100.000    
            219.000       
            250.000






 19
 20
 21
 22
 23
 24
 25
 26
 27
 28
 29
 30
Pelean Taon
Pantun Manurung, Jln Perguruan Sektor I  , 2011
S Rajagukguk.Br Munthe, Jln Horas , 2013, Sektor I
U Hutagalung/Br Silaban , Gg Sama , Sektor I , 2013
Ny Pakpahan/Br Sianturi, Gg Murni Sektor I, 2013
T Siahaan/Br Silalahi, Jln Kutolang IX No 256, Sektor IV 2013
J Hutagalung/Br Sinaga, Jln Sama, Sektor i, 2013
Ny Nainggolan/Br Silitonga, Jln perguruan Sektor I, 2013
MP Nainggolan/Br Hutanarat, Jln Aksara Juli-Des 2013, Sektor I
Ny Simarmata/Br Sihaloho ( Op David) Jln Gereja Sektor II 2013
S Simarmata/Br Sihaloho ( A David ) Jln Gereja, Sektor II, 2013
S Siagian/Br Nababan , Jln Mandala Sektor II, 2013
Op Bunga Br Simamora, Sektor IV , 2013
           
            150.000
            200.000
            150,000
            150.000
            150.000
            150.000
            150.000
            150,000
            150.000
            150.000
            150.000
            150.000




 31






32










Ham : Kel I Nainggolan/Br Silitonga. Jln Perguruan No 130 Mandok Mauliate tu Debata ala dibasabasahon Tuhanta di nasida sada dakdanak baoa na di ari 4 November 2013
Huria
Pdt
Cpdt
Mannen Koor
Ham : Sian Chandra Manihuruk Jln Mustika Gg obor, siala malua sian parmaraan di ari nasalpui, jala hipashipas diramoti Tuhanta , anggiatma tongtong dipasu-pasu Tuhanta ibana di parkarejoanna
Huria
Pdt
Cpdt
Parhalado







             30.000
             25.000
             25.000
             20.000



            75.000
            50.000
            50.000
            25.000



















33
JUMLAH
        5.420.500

85.000

Pdt HKBP Resort Wahidin Baru           Guru Huria                      Parartaon                       Bendahara


Pdt. A. Aritonang, Sm.Th                    Cln. Pdt. B. Sianturi        St. Drs.H.Siregar          St.D.Br. Sitorus, SE