Oleh : Pdt TP Nababan S.Th
RENUNGAN MINGGU ADVENT II.Ada sebuah kisah tentang seorang pembor minyak
yang mulai membor sebuah sumur minyak baru di lahannya. Setelah membor
sebuah lubang yang dalam, disana tidak ditemukan minyak sama sekali.
Pemilik lahan itu memutuskan bahwa lubang itu adalah lubang mati, dan
menyampaikan kepada ketua regu untuk menutup sumur. Ia menganggapnya
sebagaicrisiko bisnis. Sementara itu mandor memanggil pembor dan
bertanya kepadanya berapa banyak pipa pembor yang tersisa pada alat
pembor. "Kirakira enam sampai delapan kaki", jawabnya." Jika demikian,
teruslah menggali lebih dalam lagi", teriak mandur. Setelah membor hanya
dua kaki lebih dalam, mereka mendapatkan minyak dan menjadi salah satu
penghasil minyak terbanyak dari semua sumur ladang minyak itu. Kita
dapat belajar banyak tentang kehidupan dari pemboran sebuah sumur
minyak. Selagi masih ada pipa, masih ada ruang untuk pengharapan. Nats
kotbah Minggu Advent II mengajak kita untuk bersoraksorai
sukacita pengharapan, Zakaria 9,9-10. Soraksorai sukacita akan datang
karena Raja Adil dan Jaya akan datang. Sorak sorai sukacita akan bergema
karena Mesias membawa missi perdamaian. Ketika kita sekarang mengalami
masamasa sulit, nilai rupiah semakin merosot dibanding nilai US dollar;
banjir di seantero dunia mengambil nyawa; masyarakat di sekitar gunung
Sinabung galau dan resah; konflik masyarakat non kristen dengan jemaat
gereja yang ditutup paksa; buruh pendemo yang mengganggu hak
masyarakat; kesehatan terganggu dan tidak sembuhsembuh, karir kita
dihambat; kita diajak bersorak sorai karena kita mempunyai harapan, Raja
Damai, Adil dan Jaya hadir ditengahtengah kita. ALLAH tetap bekerja
dalam keadaan trauma hidup kita. Badai pasti berlalu. Selamat Advent.