Sunday, 1 December 2013

Mendaki Gunung Tuhan ( Sebuah Ilustrasi)

Tak semua orang yang mendaki gunung disebut pendaki sejati. De Chardin, seorang motivator ternama, punya cerita tentang tiga kelompok orang yang mendaki gunung. Kelompok pertama memulai petualangannya dengan semangat yang luar biasa. Namun sayang, di tengah perjalanan mereka mulai menggerutu karena lelah dan hawa dingin yang begitu menusuk. Tak lama kemudian mereka memutuskan untuk kembali dan pulang karena merasa pendakian itu terlalu berat. Kelompok kedua berhasil naik lebih tinggi dari kelompok yang pertama. Mereka sangat senang dengan pemandangan yang dapat mereka nikmati, itu sebabnya mereka memutuskan untuk berhenti di tempat itu saja. Buat apa mendaki lebih tinggi kalau di tempat itu mereka sudah melihat pemandangan yang cukup bagus?
Kelompok ketiga adalah adventurir sejati! Meski letih, mereka terus melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Di tengah perjalanan, mereka sebenarnya sudah menemukan pemandangan yang cukup indah. Keletihan yang mereka rasa sebenarnya menggoda mereka untuk berhenti di situ, namun mentalitas mereka sebagai pendaki sejati mengatakan bahwa tujuan mereka bukanlah tempat itu, tujuan mereka adalah sampai di puncak!

Beberapa orang Kristen punya mentalitas seperti pendaki yang pertama. Awal mula mengikut Yesus mereka sangat bersukacita dan punya semangat yang luar biasa, namun di saat kesulitan dan tekanan hidup mulai datang begitu mudahnya kita meninggalkan Tuhan dan kembali ke hidup lama kita. Kelompok orang Kristen yang kedua merasa sudah cukup baik, cukup suci dan cukup rohani, jadi mereka memutuskan untuk berhenti di area mediokritas itu tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa lebih maksimal di dalam Tuhan. Kalau kita sudah puas dengan sesuatu yang baik maka kita tidak akan pernah melihat yang terbaik!

Kelompok ketiga adalah orang Kristen sejati! Jalan yang harus mereka daki bukanlah jalan yang mudah. Penderitaan, masalah dan tekanan hidup mencoba menghentikan langkah mereka. Tempat-tempat yang menyenangkan juga mencoba menahan mereka untuk berhenti di situ. Namun orang Kristen sejati tak akan pernah berhenti sebelum mencapai puncak dan mencapai yang terbaik! Seperti apakah tipe kekristenan kita?

Seorang juara adalah mereka yang tidak dapat dihentikan oleh kemenangan maupun kekalahan.

Mendaki Gunung Tuhan ( Sebuah Ilustrasi)

Tak semua orang yang mendaki gunung disebut pendaki sejati. De Chardin, seorang motivator ternama, punya cerita tentang tiga kelompok orang yang mendaki gunung. Kelompok pertama memulai petualangannya dengan semangat yang luar biasa. Namun sayang, di tengah perjalanan mereka mulai menggerutu karena lelah dan hawa dingin yang begitu menusuk. Tak lama kemudian mereka memutuskan untuk kembali dan pulang karena merasa pendakian itu terlalu berat. Kelompok kedua berhasil naik lebih tinggi dari kelompok yang pertama. Mereka sangat senang dengan pemandangan yang dapat mereka nikmati, itu sebabnya mereka memutuskan untuk berhenti di tempat itu saja. Buat apa mendaki lebih tinggi kalau di tempat itu mereka sudah melihat pemandangan yang cukup bagus?
Kelompok ketiga adalah adventurir sejati! Meski letih, mereka terus melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Di tengah perjalanan, mereka sebenarnya sudah menemukan pemandangan yang cukup indah. Keletihan yang mereka rasa sebenarnya menggoda mereka untuk berhenti di situ, namun mentalitas mereka sebagai pendaki sejati mengatakan bahwa tujuan mereka bukanlah tempat itu, tujuan mereka adalah sampai di puncak!

Beberapa orang Kristen punya mentalitas seperti pendaki yang pertama. Awal mula mengikut Yesus mereka sangat bersukacita dan punya semangat yang luar biasa, namun di saat kesulitan dan tekanan hidup mulai datang begitu mudahnya kita meninggalkan Tuhan dan kembali ke hidup lama kita. Kelompok orang Kristen yang kedua merasa sudah cukup baik, cukup suci dan cukup rohani, jadi mereka memutuskan untuk berhenti di area mediokritas itu tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa lebih maksimal di dalam Tuhan. Kalau kita sudah puas dengan sesuatu yang baik maka kita tidak akan pernah melihat yang terbaik!

Kelompok ketiga adalah orang Kristen sejati! Jalan yang harus mereka daki bukanlah jalan yang mudah. Penderitaan, masalah dan tekanan hidup mencoba menghentikan langkah mereka. Tempat-tempat yang menyenangkan juga mencoba menahan mereka untuk berhenti di situ. Namun orang Kristen sejati tak akan pernah berhenti sebelum mencapai puncak dan mencapai yang terbaik! Seperti apakah tipe kekristenan kita?

Seorang juara adalah mereka yang tidak dapat dihentikan oleh kemenangan maupun kekalahan.

Mendaki Gunung Tuhan ( Sebuah Ilustrasi)

Tak semua orang yang mendaki gunung disebut pendaki sejati. De Chardin, seorang motivator ternama, punya cerita tentang tiga kelompok orang yang mendaki gunung. Kelompok pertama memulai petualangannya dengan semangat yang luar biasa. Namun sayang, di tengah perjalanan mereka mulai menggerutu karena lelah dan hawa dingin yang begitu menusuk. Tak lama kemudian mereka memutuskan untuk kembali dan pulang karena merasa pendakian itu terlalu berat. Kelompok kedua berhasil naik lebih tinggi dari kelompok yang pertama. Mereka sangat senang dengan pemandangan yang dapat mereka nikmati, itu sebabnya mereka memutuskan untuk berhenti di tempat itu saja. Buat apa mendaki lebih tinggi kalau di tempat itu mereka sudah melihat pemandangan yang cukup bagus?
Kelompok ketiga adalah adventurir sejati! Meski letih, mereka terus melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Di tengah perjalanan, mereka sebenarnya sudah menemukan pemandangan yang cukup indah. Keletihan yang mereka rasa sebenarnya menggoda mereka untuk berhenti di situ, namun mentalitas mereka sebagai pendaki sejati mengatakan bahwa tujuan mereka bukanlah tempat itu, tujuan mereka adalah sampai di puncak!

Beberapa orang Kristen punya mentalitas seperti pendaki yang pertama. Awal mula mengikut Yesus mereka sangat bersukacita dan punya semangat yang luar biasa, namun di saat kesulitan dan tekanan hidup mulai datang begitu mudahnya kita meninggalkan Tuhan dan kembali ke hidup lama kita. Kelompok orang Kristen yang kedua merasa sudah cukup baik, cukup suci dan cukup rohani, jadi mereka memutuskan untuk berhenti di area mediokritas itu tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa lebih maksimal di dalam Tuhan. Kalau kita sudah puas dengan sesuatu yang baik maka kita tidak akan pernah melihat yang terbaik!

Kelompok ketiga adalah orang Kristen sejati! Jalan yang harus mereka daki bukanlah jalan yang mudah. Penderitaan, masalah dan tekanan hidup mencoba menghentikan langkah mereka. Tempat-tempat yang menyenangkan juga mencoba menahan mereka untuk berhenti di situ. Namun orang Kristen sejati tak akan pernah berhenti sebelum mencapai puncak dan mencapai yang terbaik! Seperti apakah tipe kekristenan kita?

Seorang juara adalah mereka yang tidak dapat dihentikan oleh kemenangan maupun kekalahan.

Mendaki Gunung Tuhan ( Sebuah Ilustrasi)

Tak semua orang yang mendaki gunung disebut pendaki sejati. De Chardin, seorang motivator ternama, punya cerita tentang tiga kelompok orang yang mendaki gunung. Kelompok pertama memulai petualangannya dengan semangat yang luar biasa. Namun sayang, di tengah perjalanan mereka mulai menggerutu karena lelah dan hawa dingin yang begitu menusuk. Tak lama kemudian mereka memutuskan untuk kembali dan pulang karena merasa pendakian itu terlalu berat. Kelompok kedua berhasil naik lebih tinggi dari kelompok yang pertama. Mereka sangat senang dengan pemandangan yang dapat mereka nikmati, itu sebabnya mereka memutuskan untuk berhenti di tempat itu saja. Buat apa mendaki lebih tinggi kalau di tempat itu mereka sudah melihat pemandangan yang cukup bagus?
Kelompok ketiga adalah adventurir sejati! Meski letih, mereka terus melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Di tengah perjalanan, mereka sebenarnya sudah menemukan pemandangan yang cukup indah. Keletihan yang mereka rasa sebenarnya menggoda mereka untuk berhenti di situ, namun mentalitas mereka sebagai pendaki sejati mengatakan bahwa tujuan mereka bukanlah tempat itu, tujuan mereka adalah sampai di puncak!

Beberapa orang Kristen punya mentalitas seperti pendaki yang pertama. Awal mula mengikut Yesus mereka sangat bersukacita dan punya semangat yang luar biasa, namun di saat kesulitan dan tekanan hidup mulai datang begitu mudahnya kita meninggalkan Tuhan dan kembali ke hidup lama kita. Kelompok orang Kristen yang kedua merasa sudah cukup baik, cukup suci dan cukup rohani, jadi mereka memutuskan untuk berhenti di area mediokritas itu tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa lebih maksimal di dalam Tuhan. Kalau kita sudah puas dengan sesuatu yang baik maka kita tidak akan pernah melihat yang terbaik!

Kelompok ketiga adalah orang Kristen sejati! Jalan yang harus mereka daki bukanlah jalan yang mudah. Penderitaan, masalah dan tekanan hidup mencoba menghentikan langkah mereka. Tempat-tempat yang menyenangkan juga mencoba menahan mereka untuk berhenti di situ. Namun orang Kristen sejati tak akan pernah berhenti sebelum mencapai puncak dan mencapai yang terbaik! Seperti apakah tipe kekristenan kita?

Seorang juara adalah mereka yang tidak dapat dihentikan oleh kemenangan maupun kekalahan.

Mendaki Gunung Tuhan ( Sebuah Ilustrasi)

Tak semua orang yang mendaki gunung disebut pendaki sejati. De Chardin, seorang motivator ternama, punya cerita tentang tiga kelompok orang yang mendaki gunung. Kelompok pertama memulai petualangannya dengan semangat yang luar biasa. Namun sayang, di tengah perjalanan mereka mulai menggerutu karena lelah dan hawa dingin yang begitu menusuk. Tak lama kemudian mereka memutuskan untuk kembali dan pulang karena merasa pendakian itu terlalu berat. Kelompok kedua berhasil naik lebih tinggi dari kelompok yang pertama. Mereka sangat senang dengan pemandangan yang dapat mereka nikmati, itu sebabnya mereka memutuskan untuk berhenti di tempat itu saja. Buat apa mendaki lebih tinggi kalau di tempat itu mereka sudah melihat pemandangan yang cukup bagus?
Kelompok ketiga adalah adventurir sejati! Meski letih, mereka terus melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Di tengah perjalanan, mereka sebenarnya sudah menemukan pemandangan yang cukup indah. Keletihan yang mereka rasa sebenarnya menggoda mereka untuk berhenti di situ, namun mentalitas mereka sebagai pendaki sejati mengatakan bahwa tujuan mereka bukanlah tempat itu, tujuan mereka adalah sampai di puncak!

Beberapa orang Kristen punya mentalitas seperti pendaki yang pertama. Awal mula mengikut Yesus mereka sangat bersukacita dan punya semangat yang luar biasa, namun di saat kesulitan dan tekanan hidup mulai datang begitu mudahnya kita meninggalkan Tuhan dan kembali ke hidup lama kita. Kelompok orang Kristen yang kedua merasa sudah cukup baik, cukup suci dan cukup rohani, jadi mereka memutuskan untuk berhenti di area mediokritas itu tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa lebih maksimal di dalam Tuhan. Kalau kita sudah puas dengan sesuatu yang baik maka kita tidak akan pernah melihat yang terbaik!

Kelompok ketiga adalah orang Kristen sejati! Jalan yang harus mereka daki bukanlah jalan yang mudah. Penderitaan, masalah dan tekanan hidup mencoba menghentikan langkah mereka. Tempat-tempat yang menyenangkan juga mencoba menahan mereka untuk berhenti di situ. Namun orang Kristen sejati tak akan pernah berhenti sebelum mencapai puncak dan mencapai yang terbaik! Seperti apakah tipe kekristenan kita?

Seorang juara adalah mereka yang tidak dapat dihentikan oleh kemenangan maupun kekalahan.