Sunday, 29 December 2024

acara Ibadah KRSITIANI POLRES ASAHAN Kamis 23 Februari 2023

 

 acara Ibadah KRSITIANI

POLRES ASAHAN

Kamis  23 Februari 2023

===========================================================

1.      Bernyanyi KJ. No. 18:1-2 “allah hadir bagi kita”

v  Allah hadir bagi kita dan hendak memb'ri berkat,

melimpahkan kuasa RohNya bagai hujan yang lebat.

Reff:

Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!

Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

v  Allah hadir, sungguh hadir di jemaatNya yang kudus;

oleh kasih-kurniaNya

biar kita ditebus.

Reff:

Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!

Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

Ø   (berdiri)

2.  Panggilan untuk beribadah      L: Liturgos  ;   J: Jemaat

L                Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan, melantunkan Mazmur bagi namaMu, Yang mahatinggi. Untuk memberitakan kasih setiamu di waktu pagi dan kesetiaanMu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi.

J                 Sebab  telah Kau buat aku bersukacita ya Tuhan dengan pekerjaanMu karena perbuatan tanganMu aku akan bersorak sorai.

L                Betapa besar pekerjaan-pekerjaanMu, Ya Tuhan, dan sangat dalamnya  rancangan-rancanganMu.

Maka biarlah kasihMu semakin merekah bagai mentari pagi, memantul hingga ke

ujung-ujung bumi.

J                 Semarak kuasaMu memenuhi cakrawala, maka biarlah setiap orang      percaya boleh semakin taat dan setia, tunduk dalam doa.

L                Satukan jiwa, hati dan rasa… tuk memuji Dia yang maha pemurah, Sebab hanya oleh belas-kasihNya, kita boleh lanjutkan karya, Dialah Tuhan Allah yang layak disembah,

L+J            Amin, terpujilah Tuhan kekal untuk selama-lamanya.

.

3.      Kidung Pujian :  KASIH DARI SURGA

      Kasih dari surga memenuhi tempat ini

Kasih dari Bapa surgawi,

Kasih dari Yesus, mengalir dihatiku

Membuat damai dihidupku

Reff ;  Mengalir kasih dari tempat tinggi

Mengalir kasih dari taktah allah Bapa,

Mengalir, mengalir, mengalir, dan mengalir,

Mengalir memenuhi hidupku.

                                         

4.  Votum ~ Introitus, Doa Responsoria.

L                Di dalam nama Allah Bapa dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang

menciptakan langit dan Bumi, Halleluya.

J                 Halleluya, Halleluya, Halleluya …

L                Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita berkat rohani di dalam surga.

J                 Terpujilah Allah karena kasih karuniaNya telah menentukan kita dari semula menjadi anak-anakNya, sehingga kita beroleh keselamatan yang kekal.

L                Pertolongan kita hanya oleh  kuat kuasa Allah Bapa, Dialah Raja sang  pencipta semesta alam dan isinya. Kita beroleh pengasihan hanya  oleh darah anak domba Allah; serta kekuatan yang sungguh indah hanya oleh pengiburan Roh Kudus. Itulah yang memampukan kita saling mengasihi satu dengan yang lain.

J                 “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan  itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orangNya yang kudus” (Mzm 34: 9)

L                Sebab tidak berkekurangan orang yang berserah diri kepadaNya.

J                 Haleluya, Biarlah orang-orang percaya bersyukur kepada Tuhan karena  kasih setiaNya. (Mzm 107:31)

L                Karena perbuatan-perbuatanNya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.

J                 Biarlah mereka meninggikan Dia dalam jemaat umat itu, dan memuji-muji Dia dalam Majelis para tua-tua. (Mzm 107:32)

L                Marilah kita berdoa: Betapa agungnya kuasaMu, ya Tuhan, dan masih terus memelihara hidup kami hari lepas hari. Bahkan hingga di Malam hari yang indah ini… hamba hambaMU di Polres Asahan berkumpul bersama melakukan Syafaat di tempat ini hanya untu`k keagungan NamaMU semata. Tiada maksud kami untuk bermegah dan tiada maksud kami untuk menyombongkan diri.

Biarlah Kasih MU melimpahi kami ditempat ini dan Engkaulah yang hadir ditengah-tengah kami sampai acara ibadah  kami ini selesai. Sungguh heran kasihMu menyediakan sukacita bagi bagi kami semua anak-anakMU.Walau penuh dengan kelemahan, keterbatasan dan berbagai kekurangan, kami tidak akan takut menjadi alat-alatMu s’bab kami yakin dan percaya Tuhan senantiasa membimbing kami.  Kuatkan Iman, Kasih dan Pengharapan kami sebagai jemaat yang setia dan mau saling mengasihi sesama kami. Biarlah Engkau ya Allah menyingkap selubung alam sadar kami sebagai Abdi Negara, Terpuji-puji namaMu yang kudus, yang kami panggil Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus juruslamat kami yang hidup, Amen.

5.   Kidung Pujian :   KJ No. 397 : 1 + 2

1.  Terpuji Engkau, Allah Maha besar, kar’na Yesus t’lah bangkit dan hidup kekal!

Haleluya, puji Tuhan! Haleluya! Amin!   Jiwa kami Kau jadikan segar abadi!

2.  Terpuji Engkau yang telah memberi,  Juru S’lamat manusia, Terang Ilahi.

Haleluya, puji Tuhan! Haleluya1 Amin!  Jiwa kami kau jadikan segar abadi!

6.   Membaca Mazmur 33 : 2-9                L: Liturgos ;  J: Jemaat

L:   Bermazmurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagiNya dengan gambus sepuluh tali!

J:    Nyanyikanlah bagiNya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai! Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakanNya dengan kesetiaan.

L:   Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia Tuhan. Oleh firman Tuhan, langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulutnya segala tentaranya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah.

J:    Biarlah segenap bumi takut kepada Tuhan, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

L:   Demikianlah firman Tuhan! Berbahagialah setiap orang

yang mendengarkan firman Tuhan serta memeliharanya

L+J:           Amin!

7.    Kidung Pujian  KJ No. 393: 1+3

1.

Tuhan betapa banyaknya, berkat yg kau beri,

Teristimewa rahmatMu dan hidup abadi.

T’rima kasih, ya Tuhanku atas keselamatanku!

Padaku telah kau beri hidup bahagia abadi.         3.

Setiap hari rahmatMu, tiada putusnya,

Hendak kupuji namaMu tetap selamanya.

T’rima kasih ya Tuhanku atas keselamatanku!

Padaku telah kau beri hidup bahagia abadi.

8.    Renungan: 

L:   Tahun  ini genaplah Punguan kita Parsahutaon Satahi Saoloan berusia 18 tahun. Usia yang boleh dikatakan sudah dewasa muda.  Namun selama 18 tahun ini, banyak suka dan duka yang dirasakan oleh setiap anggota baik Keluarga maupun pribadi, dengan silih berganti. Akan tetapi terpujilah Tuhan karena kasihNya selalu menyertai kita, sehingga walaupun banyak tantangan yang kita hadapi,  tidak sampai membuat kita jauh dari persekutuan dengan sesama dan persekutuan dengan Tuhan itu semua hanyalah karena kasih Tuhan semata.

J:    Oleh karena itu, patutlah kita mengucap syukur senantiasa kepada Tuhan melalui Yesus Kristus, karena Dialah yang memulai pekerjaan yang baik di antara kita, dan akan meneruskannya sampai pada hari Kristus Yesus. Dan hendaknya kita sebagai Pengurus dan Anggota Punguan Parsahutaon Satahi Saoloan ini, dapat menjadi saluran berkat Tuhan dan contoh teladan yang baik di mana pun kita berada sehingga semakin banyaklah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus melalui perbuatan dan pelayanan kita.

L+J:           Amin !.

.

9.     Doa Syafaat :  Oleh E.P. Simanjuntak.

10.   Kidung Pujian :  KJ No. 400:1

Kudaki jalan mulia; tetap doaku inilah:

“Ke tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku!”

Ya Tuhan angkat diriku lebih dekat kepadaMu;

Di tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku!

11.   Renungan Malam: Oleh :  St. Drs. J.Erwin

Butarbutar, SH.

        Galatia 6 : 1 -10

12.  Kidung Pujian  KJ No. 403:1-4             (Pengumpulan Dana Kas)

1.  Hujan berkat ’kan  tercurah,

itulah janji kudus:

Hidup segar dari sorga ‘kan diberi Penebus.

Hujan berkatMu, itu yang kami perlu:

Sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh!   3. Hujan berkat ‘kan tercurah. Kini kami berseru,

“B’rilah dengan limpah-ruah, agar genap sabdaMu!”

Hujan berkatMu, itu yang kami perlu:

Sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh!

2. Hujan berkat ‘kan tercurah, hidup kembali segar.

Di atas bukit dan

lembah, bunyi derai terdengar.

Hujan berkatMu, itu yang kami perlu:

Sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh!   4. Hujan berkat ‘kan tercurah;

    kami menantikannya.

Hati telah kami buka, Yesus, kau isi se’gra!

Hujan berkatMu, itu yang kami perlu:

Sudah menetes berkatmu, biar tercurah penuh!

13.  Doa Penutup.

L:   Allah berdiri dalam sidang ilahi, diantara para allah Ia menghakimi: “Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik ? Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang berkekurangan.

J:                Tuhan ajar kami membangun rasa keperdulian dan berilah kami kekuatan saling merangkul dalam kasih antar sesama.

L:               Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik ! Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan, goyanglah segala dasar bumi.

J:                Tuhan bimbing kami ke pelataran kasihMu; hingga kami boleh membawa seberkas sinar bagi orang-orang yang “dibutakan” zaman ini.

L:               Lihat dan renungkanlah… masih banyak kawanan domba yang tersesat oleh roh-roh pembodohan; bahkan mereka yang berdiri di ambang keputus-asaan, disaat harus mengalami tekanan hidup. Adanya korban-korban musibah, korban penindasan oleh ulah para pengusaha yang sekaligus sebagai penguasa duniawi…

J:                Tuhan mampukan kami saling melengkapi, menuju jemaat yang  berkemenangan, jemaat yang memiliki kualitas iman menghadapi tantangan di masa depan.

L :              Sebab kami yakin dan percaya, Tuhan sanggup melakukan segala perkara.   Untuk itu, bangunlah ya Allah, hakimilah bumi sebab Engkaulah yang  memiliki segala bangsa.

L+J:           Amin, terpujilah Tuhan hari ini sampai dengan Maranatha.

.

14.   Doa Bapa Kami /  Amin.

15.   Acara Selanjutnya :

          

 

Khotbah Ibadah di Polres Asahan, YESAYA 32:8 Berani Menegakkan Kebenaran dan Berbudi Luhur Dampak Kebenaran

 

Khotbah Ibadah di Polres, YESAYA 32:8

Berani Menegakkan Kebenaran dan Berbudi Luhur

                                                                Dampak Kebenaran


Ketika mendengar kata “kebenaran”, apa hal yang langsung terlintas dalam benak kita? Bagi sebagian orang, kata kebenaran hanyalah suatu kata yang indah maknanya, tetapi sulit untuk dilakukan. Bagi sebagian orang lain, kata kebenaran adalah kata yang terlalu muluk-muluk dan mustahil, yang hampir tidak mungkin ada lagi di dunia modern saat ini. Mungkin ada juga sebagian orang yang berpendapat bahwa kebenaran adalah istilah Kristen yang cukup ada di gereja dan tidak perlu dibahas di lingkungan luar gereja (di masyarakat, di kantor, dan lain sebagainya). Bagi saya, pendapat orang yang menganggap bahwa kebenaran itu sebagai sesuatu yang kuno atau kurang berarti, itu adalah pertanda bahwa mereka belum sungguh-sungguh mengenal apakah kebenaran itu.

32:8 Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian

Dalam kitab Yesaya 32:1 tertulis ayat: “Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,” Ini adalah gambaran raja yang benar dan pemimpin yang benar.

Prinsip dari seorang raja yang benar adalah ia memerintah menurut kebenaran, dan prinsip seorang pemimpin yang benar adalah memimpin menurut keadilan. Pada hakekatnya, kebenaran dan keadilan berjalan beriringan dan tidak akan saling bertentangan.

Raja disini berbicara soal pemimpin suatu bangsa atau pemerintahan. Dalam masa sekarang hal ini berarti presiden atau perdana menteri. Seorang presiden harus memerintah menurut kebenaran, inilah syarat seorang presiden yang benar di hadapan Tuhan dan rakyat. Kalau presiden memerintah menurut pendapat seseorang, ini sangat tidak benar, apalagi bila menurut kepentingan seseorang atau golongan tertentu.

Pemimpin-pemimpin semua lembaga pemerintahan juga harus memerintah menurut keadilan, bukan menurut perintah seseorang yang tidak benar. Lembaga-lembaga yang ada haruslah menjalankan fungsinya sesuai dengan kebenaran dan keadilan.

Lebih lanjut dalam Yesaya 32:8 tertulis: “Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.” Ini merupakan sumber awal bagaimana sikap dan tindakan seseorang itu akan menjadi benar dan adil atau sebaliknya, salah dan tidak adil.

emua manusia merindukan hidup yang luhur. Luhur artinya tinggi, mulia, sangat baik. Semua ingin menjadi orang luhur, baik dirinya sendiri bahkan dalam diri dan hidup orang-orang yang dikasihinya.

Bahkan orang jahat dan berdosa pun jauh di dalam hatinya selalu ada kerinduan untuk menjadi orang baik sama seperti orang lain. Penjahat yang bertobat berubah arahnya hidupnya ke hal-hal yang luhur sebab ia mengambil tindakan untuk mewujudkan keinginan menjadi orang baik yang ada di dalam hatinya.

Tiga tingkatan menjadi luhur adalah:

1. Bertindak luhur. Bagi orang-orang yang biasa bertindak egois bahkan melawan norma perilaku berdasarkan perikemanusiaan, maka hal ini adalah sangat sulit sebab memang benar bahwa yang paling sulit dari sebuah pekerjaan adalah memulainya tetapi harus dimulai dengan mengambil tindakan seperti orang luhur.

2. Merancang hal-hal luhur. Banyak orang sudah selalu bertindak luhur tetapi itu semacam tindakan yang menjadi kebiasaan saja tetapi ia tidak berpikir untuk membentuk dunia ini menjadi luhur. Baginya cukup ketika menjadi orang yang luhur dalam semua yang dilakukannya. Orang seperti ini adalah luhur tetapi ia belum berbudi luhur.

3. Berbudi luhur. Orang yang selalu memikirkan (merancang) keluhuran dan bertindak berdasarkan keluhuran disebut sebagai orang berbudi luhur.

Orang yang tindakannya baik tetapi pikirannya tidak luhur adalah orang munafik. Orang yang memikirkan keluhuran tapi bertindak fasik tetap disebut orang fasik, penjahat. Nilai hidup ditentukan oleh pikiran (dorongan, niat untuk melakukan segala sesuatu) dan tindakan.

"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8). (*)

Seorang pemimpin apakah presiden maupun pemimpin yang lain, haruslah memiliki budi luhur agar yang ia rancangkan hanyalah hal-hal yang luhur, dan selalu bertindak luhur. Bila budi kita sudah tidak luhur, melainkan luntur oleh keinginan berkuasa, motivasi harta, ketakutan akan manusia, takut miskin, takut kehilangan, takut ini dan itu, maka niscaya semua yang dilakukan tidak akan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.

Hari ini kita belajar suatu prinsip kebenaran dari Alkitab tentang bagaimana kita harus memiliki budi luhur dan menegakkan kebenaran dan keadilan. Prinsip ini bukan hanya untuk pemimpin melainkan untuk kita semua, karena dalam lingkup tertentu dan dalam scope yang lebih kecil, kita adalah seorang pemimpin, yaitu pemimpin bagi keluarga, pemimpin bagi kelompok masyarakat, pemimpin grup, dan terutama pemimpin bagi diri sendiri. Oleh karena itu, sejak awal kita harus punya dan memegang kokoh prinsip kebenaran ini. Sebab sikap seorang pemimpin besar ditentukan dari sikapnya dalam memimpin diri sendiri.

Kiranya kita semua selalu berada dalam kasih dan karunia-Nya. Kita doakan bangsa dan negara kita Indonesia agar para pemimpin diberikan hati yang kuat seperti “hati singa”, untuk berjalan dalam kebenaran dan keadilan, dan agar kita sendiri pun hidup dalam kebenaran dan keadilan itu. Tuhan Yesus memberkati.

Alkitab menyelamatkan polisi dari kematian setelah ditembak oleh penjahat

ARGENTINA.- Seorang polisi diselamatkan dari kematian , dilindungi oleh Alkitab yang dibawanya di dada , ketika dia ditembak oleh beberapa orang asing.

Petugas Felipe Rebollo, yang menjaga jalan-jalan sebuah kota dekat lingkungan Belgrano, diserang dari sebuah mobil oleh dua orang yang memanggilnya dengan nama. Saat pria berseragam mendekat, salah satu pria menembaknya dua kali . Peluru pertama tidak mengenai polisi itu, tetapi peluru kedua diarahkan ke dadanya, yang untungnya menabrak Alkitab di saku kemejanya, menurut Infobae .

Selanjutnya, polisi menjawab serangan itu, jadi ada pertukaran tembakan yang berakhir ketika para penjahat melarikan diri.

Rebollo keluar tanpa cedera dari serangan itu dan hidup dengan mukjizat berkat Alkitab yang melindungi peluru . Jika bukan karena buku suci, peluru akan menghantam hati dan mati hari ini.

Para penjahat yang mencoba membunuh polisi masih buron , meskipun mereka mungkin tahu Rebollo, mereka belum dapat diidentifikasi, mereka juga tidak dapat menetapkan alasan yang dapat menyebabkan para penyerang mencoba mengambil hidup merekakepada polisi, meskipun itu berspekulasi bahwa itu bisa menjadi masalah pribadi. Bagaimanapun, polisi menyelidiki fakta.

Presisi merupakan kependekan dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.

Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri mengemban tugas-tugas Polisi di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

3 M MELINDUNGI, MENGAYOMI, DAN MELAYANI

Separuh Napas Kami Adalah Loyalitas

Seluruh Hidup Kami Adalah Pengabdian

Semua Bakti Kami Adalah Amanah

Ciri pemimpin yang dipimpin oleh kebenaran:

1.      Mengambil keputusan bukan karena perasaan senang atau tidak senang; suka atau tidak suka

2.      Mengambil keputusan bukan karena apa kata orang banyak

3.      Mengambil keputusan bukan karena untuk menyelamatkan diri atau mau aman

4.      Tetapi karena kebenaran (nilai-nilai).

Pemimpin yang melakukan pembaruan hidup

Pembaruan hidup seperti apa?

1. mereka akan melihat kebenaran

2. mereka akan mendengar kebenaran

3. mereka dapat menimbang untuk memilih kebenaran

4. mereka akan berbicara kebenaran

I. PRIBADI LUHUR DENGAN INTEGRITAS YANG KUAT

B. Integritas dan Kepribadian yang dapat Dipercaya

II. PRIBADI LUHUR DENGAN RESPEK YANG TINGGI

PRIBADI LUHUR DENGAN PENATALAYANAN YANG MEMBUMI

  1. Memaknai Penatalayanan
  2. B. Kepemimpinan Manajemen dan Penatalayanan

 

AMA SONGON MALIM DI TONGA NI BAGAS BAPA ADALAH IMAM DI TENGAH KELUARGA

 

AMA SONGON MALIM DI TONGA NI BAGAS

BAPA ADALAH IMAM DI TENGAH KELUARGA



BAPAK SEBAGAI IMAM

Pemahaman teologis tentang Imam adalah seorang yang ditugaskan mempersembahkan kurban dihadapan Allah. Dengan kata lain ia dipilih untuk berdiri mewakili umat dihadapan Allah. Dalam dimensi kepemimpinan seorang bapak didalam rumah tangga seperti ungkapan diatas, maka sebagai imam seorang bapak bertanggung jawab untuk menuntun dan memperkenalkan seluruh keluarganya kepada Alllah yang memelihara mereka. Itu berarti bersedia meluangkan waktu untuk berkumpul/mengumpulkan keluarganya untuk bersama sama mendengarkan kehendak Tuhan lewat firmanNYA. Menjadi pemimpin yang membuka dan menutup hari dengan doa. Akrab dengan firman Tuhan, tidak menjauhkan diri dari persekutuan baik dirumah maupun ditengah kehidupan berjemaat.Ia harus berdiri mewakili keluarganya dihadapan Allah, ia bertanggung jawab penuh atas tindak tanduk kehidupan keluarganya, khususnya perkembangan anak anak yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Pada dimensi persekutuan jemaat (keluarga Allah) dimana sang bapak itu berada, hal yang sama juga seharusnya terjadi. Kaum bapak harus berperan lebih aktif lagi ditengah kegiatan persekutuan, pelayanan, kesaksian dan pembianaan warga gereja/jemaat. Ini tidak berarti kita mengesampingkan peran peran kaum ibu, pemuda dan pejabat gereja dalam tugas dan tanggung jawab tersebut. Sebagaimana layaknya seorang laki laki ia harus menjadi pelopor / pionir dalam usaha usaha menyaksikan tanda kasih kemurahan Allah  bagi penyelamatan umat manusia dan dunia.

 

PERAN Yang Harus Dimiliki BAPAK

Dalam keberadaanya seperti disebut diatas maka peran Bapak dapatlah kita lihat antara lain sebagai berikut :

§  Pemimpin Keluarga.

            Sebagai pemimpin ia bukan penguasa. Karena penguasa dan kepala rumah tangga itu sebenarnya ialah Yesus Kristus. Sehingga ia tidak berhak menguasai kehidupan keluarganya. Namun dengan arif dan bijaksana ia harus mengemudikan biduk rumah tangganya seperti seorang nahkoda kapal.

Seorang Bapak adalah pemimpin yang tegas tetapi penuh kasih dan terbuka terhadap keluarganya (komonikatif). Ia juga adalah seorang ‘Gembala’ yang menuntun kawanan domba gembalaanya dan menentukan arah perjalanan mereka (domba). Ia mencari dan membawa dombanya untuk mendapatkan makanan dan minuman, menjaga dan mengayomi, merawat dan mengasihi domba-dombanya (Maz 23 ; Yes 40 : 11 ; Yeh 34& Yoh.10 ).

Kepemimpinan seorang Bapak tidak dapat ditumpahkan semuanya kepada istrinya, apalagi pembantu rumah tangganya. Karena dengan demikian ia sebenarnya sedang melakukan proses pembentukan seorang pemimpin masa depan melaui ‘ teladan ‘ yang dinyatakan lewat pikiran, perkataan dan perbuatannya (Ef. 4 : 17-32) kepada anak-anaknya. Disinilah keberadaan bapak sebagai  “ pemberi hidup “.

§  Sebagai sahabat sejati

Kita mengerti bahwa seorang bapak haruslah menyayangi keluarganya. Menyayangi bukan hanya memberikan kecukupan makan, minum, sandang, pangan, papan dan kebutuhan lainnya.tetapi ia haruslah merupakan seorang kekasih yang sejati bagi istrinya ( I Pet 3 : 7 ), yang tak segan berbagi dan mengasihi istrinya (Ef 5 : 25 )

Ia adalah sahabat sejati bagi anaknya, pelindung yang selalu memperhatikan anak-anaknya ( Maz 103 : 13 ). Dengan demikian sebagai pemelihara seorang bapak bertanggung jawab untuk selalu memelihara cinta kasih, memelihara waktu, hubungan, perasaan dan ketertiban serta kebersamaan keluarganya. Hadiah terpenting bagi keluarga kita adalah‘ waktu dan kepedulian ‘ kita terhadap keadaan dan masalah mereka.

§  Sebagai pendidik yang baik

Harta terbaik yang dapat kita wariskan kepada anak-anak kita adalah pendidikan. Oleh karena itu seorang bapak haruslah memperjuangkan agar anak anaknya mendapatkan didikan yang baik dan benar ( Amsal 3 : 12-15 ). Agar dengan demikian ia mendapatkan pengetahuan yang benar dengan berkhidmat kepada Allah Tuhannya. Bapak adalah bapak yang dapat dipegang perkataanya, tidak senang berdusta tetapi senang berkata benar ( Ef 4 : 25 ). Tegas dan penuh disiplin ( Ibr 12 : 10 ) tetapi dengan penuh kasih mendidik anak anaknya ( Ef 6 : 4 )

 

 

PERAN DAN FUNGSI BAPA DALAM KELUARGA

Banyak yang bilang peran seorang ibu lebih penting dibandingkan dengan seorang ayah. Ternyata, faktanya peran ayah juga tidak kalah penting dalam sebuah keluarga. Seperti yang dikatakan oleh psikolog anak dan keluarga, bahwa peran ayah sebenarnya sangat berat. Selain memiliki tanggung jawab yang besar, seorang ayah harus menjadi panutan bagi anak dan istri. Seorang ayah berperan sebagai pengayom, imam, pendidik, dan teladan dalam keluarga. Seorang Ayah memiliki tanggung jawab penuh di sana. Ia juga menambahkan bahwa, seorang ayah harus memiliki andil yang besar dalam memberikan norma-norma keagamaan dan kebaikan di dalam keluarga.

Berbicara tentang fungsi dan peran seorang ayah dalam keluarga Kristen, sesungguhnya mempunyai banyak keterkaitan dan sangat luas untuk dijabarkan. Dari awal Allah sendiri yang berinisiatif untuk menghadirkan seorang ayah ketika Allah menciptakan Manusia (Kej. 1 : 26 – 28). Dan sesungguhnya, seorang ayah itu berasal dari Adam dan Adam merupakan ciptaan Allah (Luk. 3 : 38). Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa seorang ayah itu sesungguhnya berasal dari Allah sendiri. Adapun beberapa fungsi dan peran seorang ayah dalam keluarga, menurut Alkitab, adalah sebagai berikut:

1. Sebagai seorang Imam di tengah-tengah keluarga (Kel. 19 : 6,Hak. 17 : 7,10a)

Tugas dan fungsi keimaman bagi seorang ayah adalah menjadi teladan kebenaran dan kekudusan (iman dan perbuatan, kesetiaan dan ketaatan). Seorang Ayah harus bertanggung jawab mengarahkan, mengajar, mendidik dan membimbing (berjalan bersama) keluarga untuk bertumbuh ke arah Kristus. Seorang Ayah dalam keluarga harus memastikan bahwa keluarga hidup takut akan Allah serta mendoakan dan memimpin keluarga kepada persekutuan dengan Tuhan secara pribadi, keluarga dan jemaat.

 

2. Sebagai seorang Pemimpin bagi keluarga (1 Tim. 3 : 4-5; Ef. 5 : 23a)

Tugas ayah Kristen sebagai pemimpin antara lain menetapkan, mengarahkan, menuntun keluarga kepada visi dan misi berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dengan berakar pada kehendak Allah. Sebagai pemimpin bagi keluarga ayah bertanggung jawab mengawasi, menjaga dan melindungi keluarga serta memberikan rasa aman dan nyaman. Seorang ayah juga harus dapat mengenali karunia yang dimiliki setiap anggota keluarga, mengarahkan dan berupaya memfasilitasi guna pemberdayaannya. Tidak kalah pentingnya sebagai seorang pemimpin , seorang ayah harus dapat mempersatukan keluarga, menjadi teladan bagi keluarga dan bertanggung jawab atas seluruh aspek kehidupan keluarga

 

3. Seorang Pencari Nafkah bagi Keluarga (Kej. 2 : 15, 3 : 19)

Setelah kejatuhan Adam ke dalam dosa, Allah memperbaharui hukum kerja yang telah diberikan kepadanya di Taman Eden. Alkitab mengatakan: “Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu….” Hukum yang baru inilah yang diwariskan oleh Adam kepada semua ayah yang ada di dunia ini yaitu kerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tetapi harus disadari sebagai ayah tidak hanya bekerja untuk mencari nafkah tetapi sekaligus memberi teladan kepada anak-anak bahwa demikianlah tanggung-jawab seorang ayah. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi seorang ayah untuk malas bekerja mencari nafkah. Karena kalau kita malas berarti kita telah menempa generasi penerus kita untuk malas (Ams. 20:13; 6:6; 10:21 b). Seorang Ayah memiliki tanggung-jawab penuh bagi keluarganya. Itulah sebabnya seorang seorang ayah disebut kepala keluarga dan juga sebagai pemimpin. Karena ayah memiliki peran penting dalam keluarga menjadi nakhoda bahtera keluarga, yang sedang berlayar mengarungi lautan luas dengan gelombang besar dan kecil, untuk menuju pelabuhan abadi yaitu surga yang kekal (Why. 21:11-21). Dalam memasuki tahun baru 2016 yang dicanangkan menjadi tahun keluarga, kiranya keluarga kita menjadi cermin keluarga Kristen yang benar, rukun dan sejahtera serta selalu memuliakan Tuhan dalam keluarga.

Status Ama dan Ina dalam Keluarga

Posisi dan peranan suami dan isteri dalam keluarga masih dominan dipengaruhi adat budaya Batak yang sifatnya patriarchat dan sangat androsentrik – sifat yang selalu mengutamakan laki-laki. Dengan demikian sikap diskriminatif masih mewarnai prilaku masyarakat Batak terhadap laki-laki dan perempuan. Sikap diskriminatif itu sangat jelas kelihatan dalam masyarakat Batak. Misalnya, kematian suami secara Adat Batak disebut sebagai peristiwa maponggol ulupatah dan terputus kepala dari tubuh. Kalau hal itu terjadi tentu tidak dapat diganti lagi. Sedangkan bila isteri yang meninggal cukup disebut matompas tataring – dipan, tempat tungku memasak roboh, runtuh, yang dapat diganti kapan saja, bahkan mungkin penggantinya dapat yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Pemahaman tentang status suami dan isteri di sini jelas dibedakan. Dalam pola pikir adat Batak, ada prapaham bahwa isteri tidak diperbolehkan mencari pengganti suami yang telah meninggal dunia. Sedangkan suami diperbolehkan bahkan sering dianjurkan untuk mencari pengganti isteri yang sudah meninggal dunia. Implikasi pemahaman ini melahirkan penghargaan yang lebih rendah terhadap isteri dan perempuan dari pada kepada suami dan laki-laki. Oleh karena itu, pemahaman terhadap status dan posisi suami dan laki-laki, demikian juga terhadap isteri dan perempuan perlu direstorasi, direvisi, diperbaharui dan diluruskan sesuai dengan harkat, martabat dan kodrat kemanusiaan.    

Ama Na Marsahala, Ina Soripada, Anak Sioloi Poda

Salah satu pokok dari tujuan restorasi kehidupan keluarga adalah pembentukan ama na marsahala–bapak yang berwibawa, ina soripada­–isteri teladan dan anak sioloi poda – anak yang patuh pada nasihat orangtua. Melihat keadaan dan kondisi keluarga masa kini, sudah sangat jauh dari pola hidup dan karakter sebagai ama na marsahala, ina soripada dan anak sioloi poda. Berbagai hal yang menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah ekses negatif dari era globalisasi, yang melahirkan industrialisasi, kemajuan teknologi dan kecanggihan perangkat-perangkat teknologi informasi.

Kini sudah menjadi kenyataan dan dapat dilihat secara kasat mata, bahwa so many fathers and mothers, but so few parents – sungguh banyak yang menjadi bapak dan ibu, tetapi sangat sedikit yang menjadi orangtua. Menjadi seorang bapak itu mudah, cukup menjalankan fungsinya sebagai suami, yaitu menjadi ama parsinuan. Menjadi seorang ibu itu mudah, cukup dengan menjalankan fungsinya sebagai ina pangintubu. Akan tetapi menjadi ama parsinuan dan menjadi ina pangintubu belum tentu dapat berfungsi sebagai orangtua bagi anak-anaknya. Makanya, restorasi kehidupan suami isteri perlu diadakan agar mereka kembali sebagai pendidik, pembimbing, pengayom dan figur teladan kepada anak-anaknya. ( Pdt Dr Darwin Lumbantobing)

 

TOROP DO AMA NA BOI GABE AMA –AMA, ALAI OTIK DO NA BOI GABE AMA NA BURJU

TUA NI NAMARAMPANG , ALA MARPANGARUGARUAN, TUA NI NAMARAMA ALA ADONG PANGALUALUAN

MAKNA “SUAMI” BAPAK DALAM BUDAYA BATAK TOBA

Makna Suami" dalam budaya Batak yaitu:

1.          Sirongkap ni Tondi: suami, belahan jiwa/sukma, yang tercinta, yang sehati sepikiran. Ak rongkap:  jodoh, sehati, serasi dan tondi: daya hidup, sukma, jiwa.

2.          Tunggane Doli, suami, laki-laki /pasangan yang sepadan/ serasi. Ak. gana: rupa, bentuk dan Doli: laki-laki, 

3.          Siraja Nialuna: suami, tempat curahan hati, menyampaikan keluhan, bertukar pikiran, pengayom, tempat perlindungan. Ak. Alu: mengadu, menyampaikan sesuatu, menyampaikan keluh kesah.

4.          Parhalang Ulu, Halang Ulu: suami, pelindung keluarga, memberi rasa aman dan nyaman di keluarga. Ak.halang: ganjal; dan ulu: kepala. Halang ulu: bantal kepala, tempat terbaik di rumah Batak di sebelah dinding.

5.          Dongan Saripe: suami; pendamping/pasangan hidup berkeluarga. Asal kata ripe:  keluarga, family. Dongan:  temandan saripe: sekeluarga.

6.           Amang Raja: suami; kepala keluarga, pemimpin rumah tangga, yang harus dihormati.

7.          Tuan Doli: suami, laki-laki yang dihormati/dituakan dalam keluarga inti. Ak. tuan yang dihormati, dituakan; doli: laki-laki.

8.           Anak ni Raja: suami, putra raja, laki-laki terhormat. Asal kata anak ni Raja:  putra seorang Raja. Seorang suami idealnya mempunyai sifat dan perilaku yang santun, anggun, serta senantiasa dapat menjaga dan membela kehormatan keluarga dan orangtuanya.

9.          Siadopan, Amang Siadopan: suami, laki-laki yang selalu dihadapi, yang selalu berhadap-hadapan.  Ak. adop: berhadapan; amang: bapak.  Seorang suami adalah teman bertukar pikiran, tempat curahan hati dan kasih sayang, laki-laki yang selalu diperhatikan, dan laki-laki yang selalu siap berbuat terbaik kepada istri, bagai seorang bapak kepada anak.

10.      Sinonduk, sinonduk mangan: suami, Ak.sonduk: sendok; mangan: makan. Pencari nafkah keluarga.

11.      Hamulian: suami, yang menikahi, yang menerima perempuan, memberikan nafkah lahir batin. Ak. muli: menikah. 

 

 

 

 

KESIMPULAN

Dari sajian di atas dapat disimpulkan bawha Bapak sangat memiliki peran penting dalam Gereja dan tanggung jawab atas pertumbuhan Iman anak. Sebagai seroang bapak juga harus bisa menjalani tanggung jawabnya dan menjadi Imam serta teladan di tengah-tengah keluarga dan gereja. Karena apabila seorang bapak tidak bisa menjadi Imam yang baik di tengah-tengah kelurga, maka anak akan menjadi factor penghambat dalam pertumbuhan Iman anak.

Dengan aktifnya bapak didalam persekutuan yang ada di Gereja, secara tidak langsung bapak telah mengajarka kepada anak bahwa pentingnya bersekutu dengan Tuhan Allah bersama warga Gereja. Sehingga dapat menambah motivasi seorang anak akan pertumbuhan Iman mereka.

Dalam hal ini juga gereja harus memiliki peran penting dalam membina persekutuan yanga da didalam gereja. Karena gereja adalah sebagai wadah/ tempat berkumpulnya orang-orang percaya kepada Tuhan Allah.

Oleh Karena itu Gereja Harus memikirkan bagaimana untuk membangun persekutuan kaum bapa di dalam gereja  pelayan gereja dan berbagai metode dan bentuk pelayanan yang tepat bagi kaum bapak. Jika ada paduan suara kaum bapak di dalam suatu gereja hal ini telah menjadi basis membina persekutuan kaum bapak, maka harus ditambahkan pula dengan melakukan pendalaman alkitab bagi kaum bapak didalam gereja.

Dan Gereja juga harus segera mengambil sikap untuk Membangun persekutuan kaum bapak, karena pada dasarnya bertujuan untuk membantu dan menolong kaum bapa agar mampu menjadi kepala keluarga yang baik sebagaimana pesan Alkitab. Tentu sebagai bapa, mereka memiliki tanggung jawab yang besar seperti; memenuhi kebutuhan keluarga, memberikan perlindungan bagi keluarganya dan menciptakan komunikasi yang harmonis di dalam rumah tangga mereka masing-masing. Dalam menjalankan tanggungjawab yang besar ini kaum bapa harus memiliki iman yang kokoh.