Wednesday, 23 April 2025

Renungan Menempati Rumah Baru

 

Renungan Menempati Rumah Baru

Teks: Mazmur 127:1

 127:1 Ende hananangkok sian si Salomo. Molo so Jahowa paulihon bagas, loja sambing do angka na mamandei; molo so Jahowa marhal huta i, ndang marniula hadudungo ni parhal.

Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga

 

memiliki sebuah rumah merupakan kerinduan setiap orang. Rumah menjadi kebutuhan utama dan pertama.

Bila belum memiliki rumah sendiri, mengontrak akan menjadi pilihan. Namun kerinduan untuk memiliki rumah sendiri tidak pernah surut, sampai itu menjadi kenyataan.

Kebutuhan ini memang sulit ditawar, karena semua orang membutuhkan tempat bernaung. Akan merasa puas bila rumah menjadi milik sendiri.

Bila cita-cita memiliki rumah telah terpenuhi, maka sebelum rumah itu ditempati, sebaiknya diadakan satu upacara menempati rumah baru tersebut.

Secara khusus, pemberkatan rumah dilakukan sesudah rumah itu selesai dibangun, perabot sudah dipasang dan mungkin keluarga sudah pindah ke rumah itu.

Upacara seperti itu memberikan kesempatan yang sangat baik untuk mengundang para tetangga untuk mengikuti acara khusus itu dan berkenalan dengan mereka, dan menjadikan keluarga itu sebagai saksi kristen di sekitar mereka.

 

Tujuan Pemberkatan Rumah

Secara khusus, pemberkatan sebuah rumah mengasingkan bangunan itu untuk 2 tujuan:

1 . Memelihara kasih, persatuan dan pertumbuhan kerohanian keluarga yang tinggal di dalamnya.

2. Menyaksikan ke tetangga sekitar kasih Yesus yang menyelamatkan.

 

Alkitab dan Rumah

Ayat-ayat Alkitab berikut menerangkan tentang apa arti rumah dalam hidup kita.

Dalam Kej 24:67 – Ishak membawa Ribkah kerumah ibunya. Rumah menjadi tempat mendapatkan kasih dan penghiburan.

2 Sam 23:13 – orang-orang yang datang mendapatkan Daud. Rumah menjadi tempat berharga untuk penyegaran.

Mzm 127:1-5, Harus Tuhan yang membangun rumah. Ia memberkatinya dengan anak-anak.

Yes 65:21 -24 : Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga.

Luk 10:38-42, Yesus datang kerumah keluarga Marta. Rumah mereka menjadi tempat bekerja dan berbakti dalam rumah

 

Apakah Artinya sebuah Rumah?

Atap mencegah hujan. Lantai mencegah dingin. Keempat dinding mencegah angin. Ya, tetapi rumah lebih daripada itu.

Rumah ialah tawa seorang bayi, nyanyian seorang ibu, kekuatan seorang ayah. Kehangatan hati yang penuh kasih, terang dari mata yang bahagia, kebaikan, kesetiaan dan persahabatan.

Rumah adalah sekolah dan gereja pertama bagi anak-anak, di mana mereka belajar apa yang benar, apa yang baik dan apa kebaikan.

Tempat kemana mereka pergi untuk mendapatkan penghiburan bilamana mereka disakiti atau sakit.

Di mana sukacita dibagikan dan penderitaan diredakan. Di mana ayah dan ibu dihormati dan dikasihi.

Di mana anak-anak dibutuhkan. Di mana makanan yang paling sederhana cukup baik

untuk raja-raja sebab makanan itu hasil jerih payah.

Di mana uang tidak begitu penting sebagaimana kasih sayang. Di mana ceret pun menyanyikan kebahagiaan. Itulah rumah. Tuhan memberkati rumah itu.”

Empat Sudut

“Berkatilah keempat sudut rumah ini.

Berkatilah kamar di mana setiap orang beristirahat

Berkatilah pintu yang terbuka lebar, kepada orang asing sebagai sanak saudara.

Dan berkatilah setiap jendela yang membiarkan sinar matahari masuk.

Dan berkatilah atap diatas, dan setiap dinding yang kokoh.

Tetapi lebih dari semua, berkatilah mereka yang akan tinggal di dalamnya.

Semoga damai manusia, damai Allah dan damai kasih turun ke atas semua mereka.”

 

Penutup

Melalui rumah yang telah ditempati ini maka keluarga harus berjanji melakukan 3 poin ini.

1 . Keluarga berjanji akan membuat rumah ini suatu tempat untuk berdoa, di mana mezbah keluarga dan renungan harian dilakukan setiap hari. Apakah Anda mau berjanji?

2. Keluarga berjanji akan membuat rumah ini suatu tempat keluarga yang mengasihi dan Bersatu. Apakah Anda akan berjanji?

3. Keluarga akan berjanji akan membuat rumah ini menjadi satu terang bagi masyarakat. Apakah Anda berjanji?

“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” Mazmur 127:1-2

Kecenderungan ni jolma nuaeng ima holan mangido, manjalo jala mangolom gomos na di ibana

 

Kecenderungan ni jolma nuaeng ima holan mangido, manjalo jala mangolom gomos na di iibana, alai tung maol situtu marsilehon-lehon, mangalehon jala berbagi. Ndang holan di sinamot alai sahat do di pambahenan dohot di angka pangalaho ni ngolu. Ido umbahen lam godang halak Kristen “partangan na metmet, par-langka na jempek, par-pinggol naung nengel, par-ateate na so bidang”, lapatanna : ndang olo be hita mangurupi, mangholongi, unang ma jolo tu angka jolma na so tinanda ; gari naung tatanda pe nunga lam moru. Alai na negatif ima gampang muruk, naeng marbadai jala sangat sensitif, parhosom, par-elat dna. Tung tingkos do didok Buku endenta i : Tung godang do sisabion alai otik na olo gabe panabi”. Ai panghobasion ndada holan na maragenda manang marjamita nuaeng, alai panghobasion lintas fungsionarl dohot structural. Ima panghobasion ngolu nag ok dame, parasi roha, na olo manjangkon, parjabu na partamue, par-ateate na bidang situtu. Ido na binahen ni Jesus di di tingki tarsilang i. Ndang adong anggo sabortik dendam di ngoluNa, tung tangkas do Holong ni RohaNa tu hita on.

Khotbah Ibadah di Polres, YESAYA 32:8 Berani Menegakkan Kebenaran dan Berbudi Luhur

 

Khotbah Ibadah di Polres, YESAYA 32:8

Berani Menegakkan Kebenaran dan Berbudi Luhur

Dampak Kebenaran

Ketika mendengar kata “kebenaran”, apa hal yang langsung terlintas dalam benak kita? Bagi sebagian orang, kata kebenaran hanyalah suatu kata yang indah maknanya, tetapi sulit untuk dilakukan. Bagi sebagian orang lain, kata kebenaran adalah kata yang terlalu muluk-muluk dan mustahil, yang hampir tidak mungkin ada lagi di dunia modern saat ini. Mungkin ada juga sebagian orang yang berpendapat bahwa kebenaran adalah istilah Kristen yang cukup ada di gereja dan tidak perlu dibahas di lingkungan luar gereja (di masyarakat, di kantor, dan lain sebagainya). Bagi saya, pendapat orang yang menganggap bahwa kebenaran itu sebagai sesuatu yang kuno atau kurang berarti, itu adalah pertanda bahwa mereka belum sungguh-sungguh mengenal apakah kebenaran itu.

32:8 Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian

Dalam kitab Yesaya 32:1 tertulis ayat: “Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,” Ini adalah gambaran raja yang benar dan pemimpin yang benar.

Prinsip dari seorang raja yang benar adalah ia memerintah menurut kebenaran, dan prinsip seorang pemimpin yang benar adalah memimpin menurut keadilan. Pada hakekatnya, kebenaran dan keadilan berjalan beriringan dan tidak akan saling bertentangan.

Raja disini berbicara soal pemimpin suatu bangsa atau pemerintahan. Dalam masa sekarang hal ini berarti presiden atau perdana menteri. Seorang presiden harus memerintah menurut kebenaran, inilah syarat seorang presiden yang benar di hadapan Tuhan dan rakyat. Kalau presiden memerintah menurut pendapat seseorang, ini sangat tidak benar, apalagi bila menurut kepentingan seseorang atau golongan tertentu.

Pemimpin-pemimpin semua lembaga pemerintahan juga harus memerintah menurut keadilan, bukan menurut perintah seseorang yang tidak benar. Lembaga-lembaga yang ada haruslah menjalankan fungsinya sesuai dengan kebenaran dan keadilan.

Lebih lanjut dalam Yesaya 32:8 tertulis: “Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.” Ini merupakan sumber awal bagaimana sikap dan tindakan seseorang itu akan menjadi benar dan adil atau sebaliknya, salah dan tidak adil.

emua manusia merindukan hidup yang luhur. Luhur artinya tinggi, mulia, sangat baik. Semua ingin menjadi orang luhur, baik dirinya sendiri bahkan dalam diri dan hidup orang-orang yang dikasihinya.

Bahkan orang jahat dan berdosa pun jauh di dalam hatinya selalu ada kerinduan untuk menjadi orang baik sama seperti orang lain. Penjahat yang bertobat berubah arahnya hidupnya ke hal-hal yang luhur sebab ia mengambil tindakan untuk mewujudkan keinginan menjadi orang baik yang ada di dalam hatinya.

Tiga tingkatan menjadi luhur adalah:

1. Bertindak luhur. Bagi orang-orang yang biasa bertindak egois bahkan melawan norma perilaku berdasarkan perikemanusiaan, maka hal ini adalah sangat sulit sebab memang benar bahwa yang paling sulit dari sebuah pekerjaan adalah memulainya tetapi harus dimulai dengan mengambil tindakan seperti orang luhur.

2. Merancang hal-hal luhur. Banyak orang sudah selalu bertindak luhur tetapi itu semacam tindakan yang menjadi kebiasaan saja tetapi ia tidak berpikir untuk membentuk dunia ini menjadi luhur. Baginya cukup ketika menjadi orang yang luhur dalam semua yang dilakukannya. Orang seperti ini adalah luhur tetapi ia belum berbudi luhur.

3. Berbudi luhur. Orang yang selalu memikirkan (merancang) keluhuran dan bertindak berdasarkan keluhuran disebut sebagai orang berbudi luhur.

Orang yang tindakannya baik tetapi pikirannya tidak luhur adalah orang munafik. Orang yang memikirkan keluhuran tapi bertindak fasik tetap disebut orang fasik, penjahat. Nilai hidup ditentukan oleh pikiran (dorongan, niat untuk melakukan segala sesuatu) dan tindakan.

"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8). (*)

Seorang pemimpin apakah presiden maupun pemimpin yang lain, haruslah memiliki budi luhur agar yang ia rancangkan hanyalah hal-hal yang luhur, dan selalu bertindak luhur. Bila budi kita sudah tidak luhur, melainkan luntur oleh keinginan berkuasa, motivasi harta, ketakutan akan manusia, takut miskin, takut kehilangan, takut ini dan itu, maka niscaya semua yang dilakukan tidak akan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.

Hari ini kita belajar suatu prinsip kebenaran dari Alkitab tentang bagaimana kita harus memiliki budi luhur dan menegakkan kebenaran dan keadilan. Prinsip ini bukan hanya untuk pemimpin melainkan untuk kita semua, karena dalam lingkup tertentu dan dalam scope yang lebih kecil, kita adalah seorang pemimpin, yaitu pemimpin bagi keluarga, pemimpin bagi kelompok masyarakat, pemimpin grup, dan terutama pemimpin bagi diri sendiri. Oleh karena itu, sejak awal kita harus punya dan memegang kokoh prinsip kebenaran ini. Sebab sikap seorang pemimpin besar ditentukan dari sikapnya dalam memimpin diri sendiri.

Kiranya kita semua selalu berada dalam kasih dan karunia-Nya. Kita doakan bangsa dan negara kita Indonesia agar para pemimpin diberikan hati yang kuat seperti “hati singa”, untuk berjalan dalam kebenaran dan keadilan, dan agar kita sendiri pun hidup dalam kebenaran dan keadilan itu. Tuhan Yesus memberkati.

Alkitab menyelamatkan polisi dari kematian setelah ditembak oleh penjahat

ARGENTINA.- Seorang polisi diselamatkan dari kematian , dilindungi oleh Alkitab yang dibawanya di dada , ketika dia ditembak oleh beberapa orang asing.

Petugas Felipe Rebollo, yang menjaga jalan-jalan sebuah kota dekat lingkungan Belgrano, diserang dari sebuah mobil oleh dua orang yang memanggilnya dengan nama. Saat pria berseragam mendekat, salah satu pria menembaknya dua kali . Peluru pertama tidak mengenai polisi itu, tetapi peluru kedua diarahkan ke dadanya, yang untungnya menabrak Alkitab di saku kemejanya, menurut Infobae .

Selanjutnya, polisi menjawab serangan itu, jadi ada pertukaran tembakan yang berakhir ketika para penjahat melarikan diri.

Rebollo keluar tanpa cedera dari serangan itu dan hidup dengan mukjizat berkat Alkitab yang melindungi peluru . Jika bukan karena buku suci, peluru akan menghantam hati dan mati hari ini.

Para penjahat yang mencoba membunuh polisi masih buron , meskipun mereka mungkin tahu Rebollo, mereka belum dapat diidentifikasi, mereka juga tidak dapat menetapkan alasan yang dapat menyebabkan para penyerang mencoba mengambil hidup merekakepada polisi, meskipun itu berspekulasi bahwa itu bisa menjadi masalah pribadi. Bagaimanapun, polisi menyelidiki fakta.

Presisi merupakan kependekan dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.

Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri mengemban tugas-tugas Polisi di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

3 M MELINDUNGI, MENGAYOMI, DAN MELAYANI

Separuh Napas Kami Adalah Loyalitas

Seluruh Hidup Kami Adalah Pengabdian

Semua Bakti Kami Adalah Amanah

Ciri pemimpin yang dipimpin oleh kebenaran:

1.      Mengambil keputusan bukan karena perasaan senang atau tidak senang; suka atau tidak suka

2.      Mengambil keputusan bukan karena apa kata orang banyak

3.      Mengambil keputusan bukan karena untuk menyelamatkan diri atau mau aman

4.      Tetapi karena kebenaran (nilai-nilai).

Pemimpin yang melakukan pembaruan hidup

Pembaruan hidup seperti apa?

1. mereka akan melihat kebenaran

2. mereka akan mendengar kebenaran

3. mereka dapat menimbang untuk memilih kebenaran

4. mereka akan berbicara kebenaran

I. PRIBADI LUHUR DENGAN INTEGRITAS YANG KUAT

B. Integritas dan Kepribadian yang dapat Dipercaya

II. PRIBADI LUHUR DENGAN RESPEK YANG TINGGI

PRIBADI LUHUR DENGAN PENATALAYANAN YANG MEMBUMI

  1. Memaknai Penatalayanan
  2. B. Kepemimpinan Manajemen dan Penatalayanan

 

KHOTBAH IBADAH PEMBERANGKATAN UJIAN NASIONAL

 

 

KHOTBAH IBADAH PEMBERANGKATAN UJIAN NASIONAL

 

 

YEREMIA 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Ketergantungan adalah salah satu sikap manusia yang cenderung tidak dewasa, sedikit kekanak-kanakan dan terkesan harap gampang. Disini selain seseorang tidak akan mampu mengembangkan kemampuan dirinya, juga talenta yang ada didalam dirinya tidak berkembang, dan bisa lama-kelamaan  merosot. Apalagi bila sikap ketergantungan itu dijadikan semacam “habit”, kebiasaan atau karakter dasar, maka sikap kemandirian akan makin terkikis dan orang dengan sikap ketergantungan ini akan alami kesulitan.

Dalam konteks ayat ini, nabi Tuhan mau ingatkan umat Allah agar jangan terlalu mengandalkan dan menaruh harap pada manusia yang punya keterbatasan. Karena manusia selain terbatas kekuatan dan kemampuannya, juga labil dan tidak bisa terlalu dipegang. Hari ini baik besok bisa jadi tidak baik, hari ini senyum-senyum besok bisa membenci. Jangan juga mengandalkan hidupnya pada harta kekayaan, materi dan uang. Karena uang, harta dan materi bisa ada hari ini tetapi bisa hilang esok hari dan lenyap.

 

Sekalipun sesama manusia adalah mitra kehidupan yang ada disekitar hidup kita, tetapi tidak boleh kita jadikan dia andalan hidup. Uang, harta dan materi penting dan sangat dibutuhkan, tetapi tidak boleh jadi andalan bagi hidup. Karena semua yang bersifat terbatas itu, menyenangkan hanya seketika, tidak bisa membahagiakan selamanya. “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan(Yeremia 17:7). Mengandalkan Tuhan artinya menaruh percaya sungguh-sungguh kepada-Nya. Itu tidak berarti manusia, uang, harta kekayaan dan materi tidak perlu.

Orang-orang yang mengandalkan Tuhan selain akan diberkati, juga tepat mempercayakan hidupnya kepada Yang Maha Kuasa dan tidak terbatas didalam segala hal. Mengandalkan Tuhan artinya tidak ada keraguan sedikitpun, menaruh percaya penuh hidupnya kepada-Nya, bahwa hidup dan masa depannya terjamin. Bahwa Tuhan sanggup tidak hanya memberkati tetapi juga menjaga dan mengawal seluruh perjalanan hidup dan masa depan kita. Ingat saudara, manusia, uang, harta kekayaan dan materi hanya ada didunia dan bersifat sementara, sedangkan Tuhan ada bersama kita didunia maupun disorga kekal.

 Di jaman yang serba canggih dan cepat ini, semua orang inginnya juga memiliki segala sesuatu yang canggih dan cepat.

Contoh: komputer yang canggih dan cepat. Mampu diisi dengan program-program berat dan rumit, mampu loading dengan cepat. Telpon Pintar/ smartphone, maunya juga yang canggih tidak sekedar bisa telpon, sms, facebookan, tetapi juga mampu untuk browsing dengan cepat juga untuk mengunggah video, foto, bahkan untuk editing. Kendaraan, maunya yang canggih dan kencang lebih kencang dari pesawat (kalau bisa)

2.       Namun faktanya bahwa itu semua bagi sebagian orang hanyalah sebuah keinginan dan pemenuhan nafsu (gengsi, gaya-gayaan). Karena pada kenyataannya banyak orang yang sebenarnya belum sampai pada tingkatan itu dan bukan menjadi kebutuhan. Lihat saja banyak orang menggunakan komputer dan smartphone canggih hanya untuk ngegame, untuk nonton film dan kendaraan yang canggih dan cepat itu tidak benar-benar untuk mengejar waktu, tetapi untuk arogansi, gaya-gayaan bahkan gagah-gagahan.

3.       Nah anak sekolah jaman sekarang pun banyak yang maunya canggih dan cepat, tetapi maunya instan. Maunya pinter dan lulus degan nilai yang baik, tetapi tanpa usaha. Kalau bisa tidak harus susah-susah belajar siang malam, ngerjakan banyak tugas, tetapi punya nilai bagus lulus, dapat kerja bagus bayarnya besar.

·         Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.

Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

  

·         Tenang dan percaya diri.
  

Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

  

·         Bersantailah tapi waspada.

Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
  

Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

  

·         Jawab soal-soal ujian secara strategis.

Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:

    

o    soal paling sulit

o    yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya

o    memiliki nilai terkecil

·         Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
  

Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

·         Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.

Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

·         Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.

Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

·         Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.

Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

·         Analisa hasil ujianmu.
  

Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya.  Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

KISAH DIBALIK LAGU "ISE DO ALE-ALE TA"

 

KISAH DIBALIK LAGU "ISE DO ALE-ALE TA"

Ditinggal pergi oleh orang yang dekat dan penuh arti dalam hidup kita, dapat menimbulkan perasaan sepi, sendiri dan sedih. Namun yang lebih berat lagi jika kesepian itu terasa sebagai kehampaan hidup karena seseorang yang sangat dekat dengan kita mendadak meninggal dunia. Perpisahan memang bisa meninggalkan bekas, apalagi bila perpisahan itu disebabkan oleh kematian.

Seperti itu jugalah sayatan yang membekas dalam hati Joseph Medicott Scriven, pemuda Irlandia yang lahir pada tahun 1819 yang bertunangan dengan gadis idamannya. Selama 3 tahun mereka hidup dengan bahagia, menunggu dan mempersiapkan hari bahagia mereka. Namun maksud hati mereka tidak kesampaian. Beberapa hari menjelang pernikahan, musibah menimpa calon isteri Scriven yang tenggelam dan tewas.

Karena kesedihannya, Scriven meninggalkan Irlandia dan juga ibunya pindah ke Kanada. Hari demi hari dilewati dengan rasa sepi dan sedih dengan kenangan akan tunangannya.

Dalam kesendiriannya ia menulis sebuah lagu yang sekarang diterjemahkan dalam Bahasa Batak dalam Buku Ende (BE) dengan judul ISE DO ALE-ALE TA dan dalam Bahasa Indonesia dalam Kidung Jemaat (KJ) 453 dengan judul MANA ADA SOBAT LAGI.

 

Demikian syair aslinya :

 

 

What a friend we have in Jesus, All our sins and grief to bear.

 

What a privilege to carry, everything to God in prayer

 

O what peace we often forfeit, o what needles pain we bear.

 

All because we do not carry everything to God in prayer.

 

 

Have we trials and temptation? is there trouble anywhere?

 

We should not be discouraged take it to the Lord in prayer.

 

Can we find a friend so faithful, who will all our sorrow share?

 

Jesus knows our very weakness, take it to the Lord in prayer.

 

 

Are we weak and heavy laden, cumbered with a load of care?

 

Precius Savior, still our refuge, take it to the Lord in prayer.

 

Do thy friends despise, forsake thee? Take it to the Lord in prayer.

 

In His arms He'll take and shield thee, Thou will find a solace there.

MELAKUKAN HUKUM KASIH

 

MELAKUKAN HUKUM KASIH

Saling membantu dan bertolong-tolongan merupakan pola hidup anak-anak Tuhan yang memiliki nilai-nilai kasih dan kepedulian terhadap “beban atau persoalan saudara seiman”. Hukum kasih Kristus merupakan pola hidup anak-anak Allah dalam kerajaan-Nya di dunia. Ini berarti, ketika kita melihat saudara seiman jatuh di dalam dosa atau berbeban berat, hal ini tidak serta merta membuat kita mengucilkan atau memusuhinya, tanpa adanya kepedulian dan kasih terhadapnya. Sebaliknya, kejatuhannya adalah kesedihan dan beban kita untuk memperhatikan dan menolongnya, sehingga ia memperoleh pemulihan dan pertumbuhan rohani yang baik seperti semula. Tindakan menolong sudara seiman tersebut tentu saja tidak diikuti dengan motif mencari keuntungan atau pujian bagi diri sendiri, tetapi karena status dan fungsional orang percaya sebagai anggota tubuh Kristus yang mengaktualisasikan hukum Kristus. Sikap ini mencerminkan keunikan orang Kristen yang telah hidup baru dalam Kristus.

Orang Kristen yang telah bertumbuh dalam kasih Kristus harus memiliki cara berpikir “kasih di dalam kebenaran” dan “kebenaran di dalam kasih,” sehingga seseorang yang menasihati atau menolong orang lain akan berusaha menolong dan mengingatkan tanpa melupakan kasih, dan memberikan kasih tanpa menghilangkan keharusan untuk mengingatkan kesalahan. Demikian pula hal ini mengingatkan kepada kita bahwa, ketika kita menasihati atau menolong orang lain, sebenarnya kita sedang menasihati dan menolong diri sendiri; sebab dengan menasihati atau menolong orang lain, kita menyadari bahwa kita juga membutuhkan nasihat dan pertolongan dari pihak lain. Dengan sikap demikian, kita tidak akan pernah membanggakan diri karena kelemahan orang lain, sebaliknya kita akan hidup saling tolong menolong dalam menanggung beban kita.

Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk menyelamatkan kita agar kita bisa masuk surga, tetapi lebih dari itu, Tuhan memanggil kita untuk hidup berbuah selama kita ada di dunia ini. Panggilan kita adalah untuk berbuah dan memberkati sesama kita.  Itu sebabnya salah satu hukum terutama yang diberikan Tuhan kepada kita selain mengasihi Tuhan Allah kita adalah mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Dan itu juga yang ditulis oleh Paulus di ayat2:  Bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu.  

Inti iman Kristen adalah kasih. Allah telah terlebih dahulu menunjukkan kasihnya kepada dunia dengan mengaruniakan PuteraNya Yesus Kristus (Yohanes 3:16). Yesus pun meninggalkan teladan kasih kepada umatNya ketika Dia rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa. Sudah seharusnya dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, kita yang telah diselamatkan dan sebagai orang Kristen, harus memiliki kasih itu dan mempraktekkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Tuhan berkata, “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1 Yohanes 4:20).

Setiap perbuatan baik yang kita lakukan kepada orang lain selalu ada upahnya. Memang saat menabur kita tidak langsung menuai, semua ada waktnya. Kalau tidak menuai semasa hidup, kita akan mendapatkannya nanti di sorga.  Ingat, keturunan kita pun juga akan menuai dari apa yang telah kita perbuat bagi sesama.  Karena itu selama masih hidup di dunia ini banyak-banyaklah berbuat baik.  "Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."  (2 Korintus 9:6).



     Siapa yang perlu kita tolong?  Kita perlu menolong orang lain tanpa melihat warna kulit, keturunan, pendidikan, agama dan latar belakang hidupnya.  Tanpa juga melihat apakah orang yang kita tolong itu akan membalas balik perbuatan baik kita atau tidak.  Budaya yang sekarang sedang tumbuh adalah budaya cuek, masa bodoh, dan tidak mau tahu dengan kesusahan orang lain. Urusanmu menjadi urusanmu, urusanku menjadi urusanku. Jangan kita saling menganggu. Itulah kenyataan yang terjadi. Saat senang kita bisa begitu mudah erat, saat susah kita berusaha jaga jarak supaya tak perlu capai mengurusi kesulitan orang lain.

Kehidupan yang menjadi berkat terpancar dari kebaikan hati seseorang. Kadang kita bosan berbuat baik ketika melihat respon negatif orang-orang yang kepadanya kita nyatakan perbuatan baik. Tetapi Alkitab menyatakan, “Jangan jemu-jemu berbuat baik!” Artinya, ada respon positif atau tidak, bukanlah alasan untuk menghentikan perbuatan baik kita. Perbuatan baik apa yang sudah Anda lakukan hari ini kepada orang lain? Amen

VITA NOVA

 

VITA NOVA

(Mzm 147:1-11)

BERNYANYILAH BAGI TUHAN

            Mazmur ini dikenal dengan Mazmur pembuangan.  Fokusnya kepada dua tema yang saling terkait: Kemahakuasaan Allah dan kebaikanNya terhadap umat. Dalam pembuangan sekalipun, Allah memberi kesejahteraan bagi umat, sekaligus mengenyangkan mereka dengan gandum (ay 4). Motivasi pujian didorong oleh kekaguman dan kecintaannya kepada Tuhan, setelah menyaksikan kebesaran perbuatan tanganNya. 

            Pujian dinaikkan, bukan karena Dia butuh pujian atau pengakuan manusia. Memuji di sini merupakan ungkapan syukur, sekaligus sebagai kesaksian bagi dunia. Isi pujian itu adalah: Allah tidak pernah menghendaki percerai-beraian. Dia Adalah Allah pemersatu (ay 2),  Allah yang menyembuhkan orang-orang yang patah hati, sekaligus membalut  orang yang terluka (ay 3). 

            Pembuangan merupakan bukti nyata dan saksi hidup akan kasih dan kepedulian Tuhan. Perbuatan besar tangan Tuhan, membangkitkan pujian dan ucapan syukur. Dia menyediakan hujan dan segala yang perlu untuk bumi dan ciptaan. Dia  menyediakan makanan bagi hewan, burung dan bagi manusia. Tuhan memberikan hujan, menumbuhkan rumput-rumput, setelah tanah sudah gundul karena kerakusan manusia (ay 7-11). Vita Nova:  Allah membaharui totalitas hidup dan ciptaan dunia ini. 

            Marilah menyanyikan pujian syukur kepada Tuhan melalui tindakan dan perbuatan yang menyenangkan hati Tuhan. Memberi makanan kepada yang lapar, pengobatan kepada yang sakit, penghiburan kepada yang bersedih, pertolongan kepada yang membutuhkan. Inilah ibadah sejati: berbuat kasih dan kebaikan kepada saudara-saudara Yesus yang paling kecil.

Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setiaNya (ay 11). Dalam berbagai kesulitan dan krisis, marilah setia menantikan kasih Tuhan dalam pengharapan yang tidak pernah pudar AMIN

SI POGOS-POGOS

 

SI POGOS-POGOS

Ingkon Pasangapon mu do natorasmu asa martua ho jala leleng mangolu di tano na nilehon ni jahowa Debatam di ho

Patik Palimahon

Molo didok pogos boi ma botoon parniahapanna, ai hahurangan ma i di sipanganon, hahurangan di parabiton. Marsali pe halak na pogos maol dioloi halak, ai biar do roha ni na naeng pasalihon, maon annon so boi dipaulak di pudian ni ari. Goar si Pogos-Pogos boi do goar tulut, ala ni pogosna. Alai adong do hea binereng na margoar "Raja Napogos", hape namora do ibana, ai gok artana manang sinamotna. Turi-turian sipaboaon ni panurat, i ma sahalak na tingkos na pogos, alai na pantun marpangalaho, burju marnatuatua, ' dihahologi donganna do ibana, atik pe pogos. Di sada inganan adong do sada ripe, holan sada do anakna, tampuk ni pusu-pusuna, urat ni ate-atena, na margoar si Padot. Goar ni ama i, Ama ni Padot, tontu Nai Padot ma pardihutana. Maringanan do nasida di topi ni sada binanga, jala harangan do na humaliang binanga i. Ulaon ni A ni Padot mambuat soban sian tombak, gabe digadis ma parbodarianna. Ndang apala boi ladang di humaliang bagas na i diula, ala marbatu tano i, huhut rahis deba. Jadi porsuk ma pangkilalaan nasida manarihon parbodarianna. Marhais martuduk do nasida, ai molo adong dapot soban sian tombak, ba digadis ma, ipe asa boi mangalompa. Ala ni pogos ni A ni Padot, atik pe nian padot ibana, digoari halak ma anakna si Padot i "si Pogos-Pogos". Nang pe 30 laho tu tombak si pogos-pogos dijou halak si Padot i, dialusi do, ai ro tu rohana, tingkos do panjouon ni angka halak i, ai so dapot mangan hami. Na burju do si Pogos-Pogos marnatoras, ai sai dihasiati do natorasna i unang loja, gabe ibana ma marsoban songon manghasiati natorasna i. Di sada tingki laho ma ibana marsoban tu tombak, alai na so sian panagamanna patungaroman ma "Ompu ni Tombak" i (babiat), jala mabiar situtu ma ibana. Lam jonok ma soara ni babiat i, dung i tompu ma tarida di jolo ni si Pogos-Pogos. Didok si Pogos-Pogos ma tu babiat i: "Ompung na gogo, raja do ho di tombak on!"; pasiat ma pangidoanhu, unang pangan ahu. Didok babiat i ma: nIse marsuru ho tu inganan on, jala boasa barani ho ro tu tombak on so parmisi sian ahu?" Didok si Pogos-Pogos ma: "Tajom raut parnabung, tumajoman do siubeon, molo male". Na male do ahu ompung, mambuat soban asa adong gadison ni dainang, laho manuhor parbodarian!". Diultong si Pogos-Pogos ma hosana, ala ni biarna, aisai patungoromon do babiat i. Muli ma ho tu hutam, nunga hutanda roham, na burju do hojala molo ro ho tu tombak on unang dok goarhu, alai jou ma ahu "Ompung" manang "Nagogo", nina babiat i. Dung mulak ibana, sahat tu jabu, pintor dipaboa do na masa i tu natorasna, gabe dijomput natorasna ma parbue tuulu ni anakna i, didok ma: "pir ma tondim anak hasian, nunga mulak tondi tu ruma". Dung hatiha i, mangula porlak ma ibana di rondang ni bulan, gabe disuan ma angka suansuanan na paro sipanganon. Nunga lam balga pamatang ni si Pogos-Pogos, gumodang nama ibana mula-ulaon sian natorasna. Lam tamba ma parbodarianna, ala gabe na niulana, jala lam torop ma donganna doli-doli mandongani ibana. 31 Sai songon ma na masa on, sar Bangkona ma i, molo di hajolmaon on, molo dung songon na dirgak, adong do na manogu, alai molo unduk, godang manjomjomhon. Situnjang na jurguk, sitogu naung hehe, songon i do godangan jolma. Di sada tingki hundul-hundul do ibana di sopo-sopo pangulaanna, ala tung posi do pamilngas ni mata ni ari tingki i. Songon palumbang hosana, laho ma ibana mardalan-dalan tu topi ni binanga i, jala dibege ibana ma sada soara ni tohuk na hansitan. Dipamanat ma tu inganan haroro ni soara i, diida ma sada ulok mamargut tohuk i huhut laos diharat tohuk i di pamanganna. Marnida i si Pogos-Pogos didok ma tu ulok i: "rajanami, beha palua ma tohuk i, unang pangan, ai nang pe dipangan ho i ndang gabe butong ho, ai met-met do tohuk i". Alai didok ulok i ma: "dirim ma pature, masiula-ulaonna do, ai sian na sogot sahat tu hos ni ari on, on do pe ahu dapotan, nang pe met-met tohuk on, nunga boi palumbang butuhangku", panalom anturaparhu, bursik ho!. dipahusor-husor si Pogos-Pogos ma hata ni ulok i, alai humalaput ma ibana mambuat parang sian gontingna, disilbakhon ma sibuk-sibuk ni hae-haena, laos disampathon tu ulok i. Marnida i ulok i pintor hatop ma manangkup sibuk-sibuk i, ai nunga tung tangkas umbalga i sian tohuk i. Dipalua ma tohuk i, jala dipangan ma sibuk-sibuk ni hae-hae ni si Pogos-Pogos i. Dihilhil si Pogos-Pogos ma duhut-duhut sirimpur laos didalhophon tu hae-haena na mabugang i. Ndang sadia leleng na masa on, sar ma barita, pur ma alu-alu, madabu tintin homitan niboru ni Raja na di huta i tu jongguran ni binanga. Tingki martapian boru ni raja i, dibuat tintin isian tanganna, hape laos madabu tu jongguran. Mulak ma boru ni Raja i tu jabuna, dipaboa ma tu natorasna, naung madabu tu jongguran tintin homitan i. Sai marsak ma boru ni raja i, arian dohot borngin huhut tumatangis, ala mago tintin hasoloan ni rohana i. Lam tamba ari, lam rr arniang ma boru ni raja i, pola sai ro tu nipina sogon na nona, ala parmago ni tintin homitan i. 32 Mamereng boruna i naung lam marniang, marhusori ma roha ni raja i, songon dia dalan paulakhon tintin homitan naung mago i. Manghatai ma raja i dohot na bisuk ni luat i, aha sipatupaon, gabe satolop ma nasida mambahen tingting tu ganup huta na di luat i mandok: "manang ise doli-doli na boi mambuat, manang mangungkor tintin homitan buri ni raja, jala dipasahat tu tangan ni boru ni raja i, imana ma saut gabe hela ni raja i". Dituptup ma sada tingki, asa pungu angka doli-doli parhonong, jala diungkor ma tintin i, hape laos so dapot. Dibege si Pogos-Pogos do nian tingting i, alai ditanda do dirina halak na pogos, gabe ndang dohot ibana rampak dohot na torop i. Di ari partuptupan pangungkoran ni tintin ni boru ni raja i, hundul-hundul do si Pogos-Pogos di soposopona. Hape di naso pamotoanna, ro ma sada tohuk mangangkat tu lambungna. Didok tohuk i ma tu si PogosPogos: "Beta ma rajanami mangungkor tintin homitan ni boruni raja i, ahu pe laho tu bagasan jongguran i, hubuat pe tintin homitan i, dung i hulehon pe tuho rajanami". Umbege i las ma roha ni si Pogos-Pogos, laho ma ibana rampak dohot tohuk i, ai tohuk na pinaluana sian baba ni ulok i do na ro tu ibana. Sahat ma nasida tu binanga i, godang dope painondur, alai anggo angka doli-doli pangungkor i nunga mulak, ala naung loja huhut maila. Mangungkor ma tohuk i, laos mangungkor ma si PogosPogos. Dung dapot ni tohuk i tintin homitan i, dilehon ma tu si Pogos-Pogos di bagasan aek i, didok ma mauliate tu tohuk i. Mullop ma si Pogos-Pogos, diboan ma tintin homitan ni boruni raja i, dung i dipasahat ma tu boru ni raja i. Mansai las ma roha ni boru ni raja i, ala naung dapot si Pogos-Pogos tintin hasiholan ni rohana i. Malum ma sahitna, jala montok ma arsakna. Las ma roha ni raja i, diontang ma isi ni luat i mambahen sada pesta, jala torop do na ro di ari binuhulna i. Di tingki pesta i, dipasaut ma si PogosPogos gabe helana, marlas ni roha ma nang natorop, ala ni na masa i.  Pangarimpunan ni turi-turian on, i ma: Sai dapotan angka ha uli do halak na burju marnatua-tua, jala na burju marpangalaho sai dihasiholi jolma do i. Na olo mangurupi halak, sai dapotan na uli do i di sada tingki na so sian pamotoanna.

PERTOBATAN ( Lukas 15 : 1-10 )

 

PERTOBATAN

( Lukas 15 : 1-10 )

 

Pernahkah anda kehilangan sesuatu yang sangat berharga? Orang yang kehilangan sesuatu yang sangat berharga pasti akan merasa sedih. Namun sedih akan berganti suka bila barang itu ditemukan kembali sesudah dicari-cari. Itulah gambaran yang dipakai Tuhan Yesus untuk melukiskan sukacita surga yang terjadi apabila ada orang berdosa yang bertobat.

 

Perumpamaan tentang domba yang hilang (1-7) dan dirham yang hilang (8-10) memperlihatkan bagaimana pemilik domba dan pemilik dirham tidak tinggal diam ketika satu dari antara beberapa milik mereka hilang. Fokus perhatian pemilik domba saat itu adalah seekor yang hilang, bukan sembilan puluh sembilan ekor yang lain. Begitu pula dengan pemilik dirham. Perhatiannya tertuju pada satu dirham yang lenyap dari antara sembilan dirham yang masih tersisa.

 

Padahal domba adalah hewan yang mudah tersesat dan begitu sulit menemukan jalan mereka. Dirham pun tidak mudah dicari karena kecil dan masa itu belum ada lantai yang menggunakan keramik, teraso, tegel, atau pualam berwarna terang yang akan memudahkan pencarian. Maka betapa bersukacitanya pemilik domba dan pemilik dirham ketika jerih lelah mereka menunjukkan hasil. Apa yang mereka cari dapat ditemukan.

 

Kedua kisah itu melukiskan sikap Bapa terhadap orang berdosa. Ia tidak hanya berhenti pada kemarahan dan keadilan-Nya. Ia justru berinisiatif mencari mereka karena Ia menginginkan mereka kembali kepada Dia.

 

Itulah yang dilakukan Yesus di dunia ini. Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Dialah jalan bagi orang yang terhilang untuk dapat datang kepada Bapa. Dan karya Allah di dalam Yesus itu kemudian dilanjutkan oleh murid-murid-Nya.

 

Apa yang dimaKsud dengan bertobat? Bertobat adalah sebuah sikap yang membalikkan arah kehidupan. Dari yang semula tidak baik, tidak benar, tidak sempurna; menjadi benar, baik, dan sempurna di hadapan Tuhan dan sesama. Bertobat juga berarti kita meninggalkan sifat-sifat lama yang menghambat kita untuk dapat menjalin hubungan yang baik dan benar dengan Tuhan dan sesama.

 

Mudahkah bertobat? Tidak! Mengapa? Karena mengakui bahwa kita mempunyai kelemahan, kesalahan, dan telah melakukan sesuatu yang buruk pada diri sendiri dan orang lain bukan hal yang mudah. Diperlukan kebesaran hati dan jiwa untuk mengakui itu semua.

PELEHON NA DUMENGGAN TU DEBATA ( Roma 12:1)

 

PELEHON NA DUMENGGAN TU DEBATA ( Roma 12:1)

Adong do onom dakdanak di sada ina. Di na sadari dibege ibana do pandita marjamita taringot tu pelean. Dipangido pandita do asa ringgas ruas ni huria mangalehon pelean na tama. Gabe targurak do rohana jala marjanji laho mangalehon anakna manghobasi ulaon ni Debata.

Laho patulushon janjina, gabe marhusari do rohana, anakna na dia do sipelehononna tu Debata? Molo anak buhabaju do, ba calon dokter gigi do; anak paidua boruboru calon dokter; anak paitolu calon sarjana hukum; anak paiopat calon sarjana ekonomi, molo pinelehon sada sian halak on sayangna i.

Beha molo anak pailima? Nang pe oto dakdanak on, alai mansai bisuk do ibana mardagang. Jala dipatujolo do on songon na manguduti usaha ni amangna. Molo nipelehon on tu Debata, daga rugina i.

Beha molo anak siampudan? Ndang holan na bodo bayo on di singkola, adong do sifatna anginanginan; dibagas be so marguna. Tumagon ma on nipelehon tu Debata, so pola rugi, gariada maruntung. Hape beha ma bahenon mamangke jolma na songon on di huria, boi do gabe manggugai pelean i.

Halak na manghangoluhon basabasa ni Debata, tama do mangalehon na dumenggan, unang ma na roa. Jaha Rom 12, 1. lehon ma anak na dumenggan gabe pangula

 

NDANG ADONG NA SO TARPATUPA DEBATA ( Lukas 1:37 )

 

NDANG ADONG NA SO TARPATUPA DEBATA ( Lukas 1:37 )

 

Adong ma sahalak pelayar na margoar si Leo Nardo, si Leo Nardo on terkenal do alani hasabaron na dohot habisuhonna, attar hira na ganteng do muse halak na on. Di sada tingki naeng marlayar ma nasida tu daerah Tiongkok. Torop do halak na rap dohot ibana di bagasan parau i. Dung borhat ma parau i, las situtu ma roha ni akka halak na adong disi. Alai dung di tonga-tonga pardalanan i nasida, tompu ma ro galumbang na tung mansai gogo, na mambahen maol situtu di arahon nasida parau nai. Mabiar do saluhut halak na dibagasan parau i ala ni galumbang i.

 Dung diida si Leo Nardo i arah ni parau na binoan nai,  ndang tu arah Tiongkok, alai gabe tu luat naasing digoari ma i, luat  “Kanibal” manang molo dilapati tu hata Batak didok mai “siallang jolma”. Dung di boto angka halak na di bagasan parau i ma na  salah dalan do parau nasida i, gabe lam tamba do biar nasida sude. Didok halak na torop i ma tu si Leo Nardo on, “boha nama ujung ni pardalanan ta on kapten nami?” huhut marungut-ungut ma nasida sude pangisi ni parau i.

Alai, aha ma di dok si Leo Nardo i tu nasida? Didok ibana ma, unang ma sai marungut-ungut hamu, jala unang mabiar hamu. Urupi hamu ma ahu laho paturehon layar ni parau on, asa boi muse marbalik tu luat na naeng si topothon on ta i. Dung didok ibana songon i, ro ma piga-piga halak laho mangurupi ibana, alai na piga-piga halak nai dang olo mangurupi jala didok na deba i ma, “boha do bahenonta laho paturehon layar ni parau on ai alogo pe so adong mangullus,  holan galumbang do na taida adong dison, jadi ndang adong lapatanna ta pature i”. huhut ma diparengkeli ibana. Na deba adong do mandok, “nga pos be roha nami kapten nami molo tung pe ikkon mate hami di tonga ni laut on.

Di na binege nai akka ungut-ungut i, di togihon si Leo Nardo i ma saluhut halak na di bagasan parau i martangiang “Ale Amanami”. Ndung sidung nasida martangiang, lam pos ma roha ni si Leo Nardo i na ikkon paluaon ni Debata do nasida sian akka parmaraan dohot pangunjunan i. Alana di bagasan tangiang Ale Amanami i pe, adong do hata na mandok “unang ma togihon hami tu pangunjunan, palua ma hami sian pangago”.

Jadi lam semangat ma ibana dohot akka halak na deba na olo mangurupi ibana i laho paturehon layar ni parau i. Ndung i, diputar ma parau i gabe boi ma marbalik arah muse  tu Tiongkok. Las situtu ma roha nasida be, huhut  mandok mauliate do saluhut halak natorop i tu Debata, ala nga di palua nasida sian parmaraan i. Gabe dohot ma porsea halak na deba nakkin na so olo  mangurupi i, jala didok nasida do “ai ndang adong hape na so tarpatupa ni Debata”. 

 

Mengucap syukurlah dalam segala hal,

 

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” I Tesalonika 5:18

Bicara mengenai mengucap syukur adalah hal yang gampang-gampang susah. Gampang jika kita mengucap syukur pada saat kita bahagia. Ketika kita mendapat promosi jabatan, membeli barang baru, segala sesuatunya berjalan sesuai harapan tentunya mengucap syukur bukanlah perkara sukar. Menjadi sulit ketika kita mengalami banyak masalah, pergumulan hidup yang begitu berat, kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan kita alami. Ketika hati kita bahagia, ketika hati kita sedih, mengucap syukurlah dalam segala hal.

 

Mengapa kita perlu mengucap syukur ?

1.    Karena Mengucap Syukur Adalah Kehendak Allah

Mengucap syukur bukan kehendak teman kita, bukan kehendak pendeta, namun kehendak Allah didalam Kristus Yesus. Tuhan mau kita sebagai Anak Tuhan untuk mengucap syukur dalam segala hal. Ketika kita mengucap syukur, kita melakukan kehendak Allah.

2.    Mengucap Syukur Adalah Kunci Kebahagiaan

Kekayaan tidak dapat memberi kita kebahagiaan, begitu pula dengan jabatan, kepandaian, kekuatan kita. Jika uang menjadi tolak ukur kebahagiaan, Adolf Merckle tidak akan menabrakan dirinya di kereta, jika ketenaran dapat menjamin kebahagiaan, tentunya para selebritis tidak ada yang depresi. Kunci kebahagiaan adalah selama kita mensyukuri hidup ini. Ketika kita mengucap syukur, kita membuka diri untuk bahagia.

3.    Menjadi Pribadi yang Positif

Orang yang mengucap syukur dalam segala hal adalah orang yang senantiasa membangun dirinya ke arah yang lebih baik. Melihat segala sesuatu pada sisi yang benar, setiap kejadian yang ada entah baik atau buruk tidak melemahkan dia, namun selalu berdampak positif.

Mungkin anda berkata, bagaimana mungkin saya dapat mengucap syukur sedangkan hidup saya sudah sulit, saya menanggung masalah yang begitu berat. Jadi bagaimana kita dapat mengucap syukur ?

1.    Ingatlah Selalu ada hal untuk disyukuri

Siapapun anda, seberat apapun hari yang anda lalui ingatlah bahwa selalu ada hal untuk disyukuri. Ketika kita masih diberikan kesehatan mengucap syukurlah, ketika kita masih bisa makan kita mengucap syukur, ketika kita masih memiliki rumah untuk berlindung, teman yang mengasihi kita, bahkan ketika kita masih diberikan nafas kehidupan, mengucap syukurlah. Seberat apapun masalah pergumulan kita selalu ada hal untuk disyukuri.

2.    Segala Sesuatunya Mendatangkan Kebaikan

(Roma 8:28a) “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”. Ketika kita mengasihi Tuhan, kita melakukan kehendakNya dan dalam hal ini kita mengucap syukur. Ingatlah bahwa Allah selalu merancangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi dia, bagi setiap pribadi yang melakukan kehendak Allah, setiap pribadi yang mengucap syukur. Ketika kita tahu bahwa segala sesuatunya (entah menyenangkan atau tidak) pasti mendatangkan kebaikan, mengapa kita enggan mengucap syukur ?

Akhir kata Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan bagi kita semua.

Tuhan Yesus Memberkati kita semua.


#1 
Mengeluh Tidak Dapat Mengubah Apapun

 

Lawan dari mengucap syukur adalah mengeluh.

 

Kita perlu sadar penuh bahwa tidak ada hal positif yang keluar dari mengeluh.  Hanya hal-hal negatif yang akan dihasilkan dari kebiasaan mengeluh. 

 

Hidup akan menjadi terasa lebih berat karena mengeluh. 

 

Walau mengeluh adalah pilihan yang jauh lebih mudah.   Kita tidak perlu belajar untuk mengeluh. 

 

Sementara untuk bersyukur kita memang perlu banyak belajar.

 

 

Yang membuat kita mengeluh seringkali adalah karena kita membandingkan diri kita dengan orang lain. 

3 Cara Kita Dapat Lebih Bersyukur Di Dalam Hidup

CARA 1: MENYADARI BAHWA TUHAN SANGAT MENGASIHI KITA DAN TELAH MENYELAMATKAN KITA

CARA 2: MENYADARI BAHWA SEMUA YANG TERJADI TIDAKLAH TERLEPAS DARI RANCANGAN TUHAN

CARA 3: MENYADARI BAHWA BERSYUKUR DAPAT MEMBERIKAN KETENANGAN