Friday, 8 November 2013

GEREJA DAN MISINYA











GEREJA DAN MISINYA
Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya dengan mengatakan "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (Yohanes 20:21). Dia menegaskan agar para murid dan pengikut-Nya melanjutkan pekerjaan yang telah Ia mulai. Sebagaimana Kristus telah diutus ke dunia oleh Bapa untuk "mencari dan menyelamatkan" mereka yang terhilang, secara tak langsung Ia juga mengutus gereja yang telah Ia dirikan untuk melakukan hal yang sama. Tuhan telah membuat gereja untuk menjadi saksi lewat perkataan dan perbuatan mereka kepada dunia.


Gereja adalah `yang terutus` untuk melanjutkan pekerjaan Yesus dalam mencari mereka yang terhilang sehingga mereka dapat diselamatkan dan turut serta dalam Kerajaan Surga. Ini, dalam kata lain, disebut sebagai pekerjaan misi. Misi adalah segalanya tentang gereja, orang- orang yang telah ditebus, yang dikirim atau diutus ke dunia untuk melaksanakannya. Gereja tidak dibuat untuk melakukan pekerjaan misi karena gereja itu sendiri adalah misi. Dengan kuasa Roh Kudus, gereja adalah alat dimana Kristus dapat melanjutkan pemenuhan misi- Nya. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8)


AMANAT AGUNG


Selain dalam ayat-ayat yang disebutkan di atas, Amanat Agung tersebut juga tertulis di kitab Matius 28:18-20, Markus 16:15, dan Lukas 24:47. Tidaklah penting untuk mempersoalkan keyakinan bahwa ayat-ayat tersebut adalah 5 versi berbeda dari sebuah perintah yang diberikan satu kali. Karena keempat penulis Injil itu telah mengutip Amanat Agung, wajar jika kita menganggap bahwa Amanat Agung tersebut adalah sebuah bagian penting dari perintah yang diberikan Kristus yang telah bangkit kepada para murid sebelum Dia terangkat ke surga.


Mari kita membaca kembali Matius 28:18-20, versi Amanat Agung terpanjang dan yang paling sering dikutip: "Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Perlu dicatat bahwa perintah itu dimulai dengan pendeklarasian kebesaran kuasa Kristus dan kemudian diikuti kata "karena itu" yang berarti bahwa kuasa itulah yang menjadi dasar dari perintah untuk pergi, memuridkan, membaptis dan mengajar. Selanjutnya perintah itu pun ditutup dengan sebuah janji.


Dengan memberikan Amanat Agung, Yesus memberikan pada para murid-Nya perintah berkelanjutan untuk sepanjang masa dan segala tempat.


Dalam Perjanjian Baru, kita membaca bahwa gereja dengan penuh iman dan kuasa bersaksi pada orang-orang di seluruh daerah kekaisaran Romawi. Mereka terlibat dalam pekerjaan misi -- yakni mengirimkan orang-orang yang memenuhi syarat ke berbagai masyarakat di daerah dan budaya yang berbeda untuk mengabarkan dan menunjukkan kasih Kristus. Dengan melakukannya, Kerajaan Allah pun berkembang ke dalam jumlah yang mencengangkan.


GEREJA DAN ORGANISASI MISI SEBAGAI MITRA


Misi adalah tanggung jawab utama gereja. Meski demikian, akhir-akhir ini, sepertinya gereja telah memberikan tanggung jawab tersebut pada organisasi-organisasi misi yang mengambil peran besar dalam pengiriman misionaris.


Meski gereja harus memikul tanggung jawab utama dalam pengiriman misionaris, masih ada ruang untuk membina kerjasama yang baik dengan organisasi-organisasi misi dan organisasi pelayanan lainnya. Tidak ada gereja lokal yang benar-benar mengerti tentang kemungkinan situasi di suatu daerah misi yang terletak jauh dan begitu luas itu, dan organisasi misi di sini dapat membantu dengan segala pengetahuan dan pengalamannya. Bermodal fokus pada bidang dan pengalaman mereka, organisasi-organisasi misi telah mengembangkan pemahaman tersendiri mengenai suatu daerah misi tertentu, serta dapat memberikan bantuan dan fasilitas administratif untuk para pekerja. Dalam banyak kasus, organisasi misi telah lebih mempunyai pengalaman dengan "kebudayaan daerah sasaran", dan dapat membantu para misionaris pemula dalam hal pengurusan visa, pengetahuan bahasa, pemahaman budaya dan lainnya.


MENGAPA GEREJA PERLU MENGUTUS MISIONARIS?


·  Karena misi adalah hakikat alami dari Tuhan. Misi adalah hati, sifat dan perbuatan Tuhan. Suatu dorongan untuk menyemaikan sifat alamiah Tuhan, dan yang melambangkan segala pekerjaan-Nya. Bapa adalah Tuhan yang diutus (Yohanes 20:21). Dan Ia adalah Bapa yang karena kasih, mengutus Yesus untuk menjangkau dunia


·  Karena misi sebagai sifat alamiah gereja. Tujuan dari gereja untuk menyebarkan Injil Kristus dan melebarkan Kerajaan Tuhan. Kegagalan dalam melakukan tugas ini sama dengan kegagalan tujuan utama yang semula dicanangkan Kristus ketika mendirikan gereja. Kita diperintahkan untuk "mengabarkan" Kabar Baik atau seperti dikatakan penulis lagu "beritakan kabar baik". (1Petrus 2:9; Yesaya 43:10,21)


·  Karena perintah Tuhan. Amanat Agung adalah perintah yang harus dituruti, bukan sekedar satu permintaan atau nasihat yang bisa tidak dituruti. John Stott menulis: "Gereja telah ada di bawah perintah. Tuhan yang telah bangkit telah menyuruh kita untuk pergi, berkhotbah, memuridkan dan itu telah cukup bagi kita."


Meski demikian, motivasi kita hendaknya bukan bersumber dari kepatuhan atas perintah yang kaku namun lebih dari kasih kita pada Yesus yang telah mengasihi para pendosa yang merindukan keselamatan. Harus bersumber dari hasrat kita yang menyala-nyala untuk melihat jiwa-jiwa datang pada Tuhan.


SIAPA YANG HARUS DIUTUS GEREJA?


·  Mereka yang telah diselamatkan.


Sikap alami yang harus dimiliki mereka yang telah diselamatkan seharusnya adalah keinginan untuk membagikan sukacita yang telah mereka rasakan dalam Yesus. Gereja, oleh karenanya, harus mengatur, melatih, memperlengkapi dan menggerakkan anggotanya untuk ambil bagian dalam setiap aspek di dunia misi. Setiap orang Kristen memiliki bagian dalam tugas besar misi dan kita harus bertanya pada Tuhan dan diri sendiri tentang hal ini.


·  Mereka yang memenuhi syarat.


Setiap tugas tertentu memerlukan orang tertentu pula. Kita perlu mempertimbangkan talenta rohani tiap orang, selain juga latihan, kemampuan, dan apakah ia mampu bekerja baik dalam kelompok, dengan partner, atau sendirian. Normalnya, persyaratan bagi misionaris meliputi pelatihan Alkitab resmi selain juga pengalaman dalam melayani di gereja. Fisik yang prima, kondisi kejiwaan dan emosi yang sehat juga penting. (Catatan: dalam artian lain, calon misionaris yang terbaik adalah yang dengan rendah hati menyadari bahwa ketaatan adalah yang lebih penting dari segala `persyaratan` yang ia miliki.) Persyaratan lain tergantung pada jenis tujuan pelayanan dari tiap misionaris, terutama di negara yang aturan visanya membatasi jumlah pengunjung yang tak terlatih atau tak memenuhi syarat. Status perkawinan juga harus dipertimbangkan bagi misionaris untuk disesuaikan dengan jenis masyarakat dan bidang pelayanan yang akan ia lakukan di ladang misi. Pergi sebagai lajang atau pasangan menikah masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian sendiri.


Di daerah dengan budaya non-Kristen, misalnya, seorang misionaris wanita lajang mungkin hanya akan memiliki sedikit kesempatan untuk berbicara dengan pria, dan di banyak kasus, misionaris wanita juga harus lebih mempersiapkan diri untuk lebih banyak melayani wanita dan anak-anak. Di hampir kebanyakan situasi, pasangan misionaris yang menikah mungkin akan mendapati bahwa anak mereka pun dapat membantu dalam hal menjalin hubungan atau persahabatan. Di lain pihak, misionaris yang menikah juga harus meluangkan waktu untuk pasangan atau anaknya, yang karenanya akan membuatnya tak selalu siap sedia atau fleksibel.


Status lajang juga dapat disalahpahami di beberapa budaya dimana pria dan wanita menikah di usia muda. Bahkan ada juga budaya yang menganggap jika ada seseorang yang masih belum menikah di usia tertentu, pasti ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Hal-hal seperti ini dan lainnya harus dipahami terlebih dulu.


·  Mereka yang terpanggil.


Tuhan memanggil para misionaris. Tuhan pulalah yang menyatukan Paulus dan Barnabas dan bukannya pasangan lain yang mungkin memiliki kemampuan yang sama. Gereja di Antiokhia mengutus mereka karena menaati perintah Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13).


Saat ini, Tuhan terus memanggil orang-orang tertentu untuk menjadi misionaris. Sebagai umat Tuhan, kita hendaknya tidak menahan namun bersedia melepaskan dan mendukung para hamba yang telah Ia utus untuk pelayanan tertentu.


GEREJA BERTANGGUNG JAWAB ATAS MEREKA YANG DIUTUS


·  Dukungan rohani.


Gereja harus mengutus para misionaris dengan diiringi banyak doa dan puasa (Kisah Para Rasul 13). Beberapa gereja mengadakan "Ibadah Pengutusan" untuk para misionaris mereka di tengah ibadah raya sehingga seluruh jemaat dapat terlibat dalam mendoakan dan mengirimkan orang tersebut. Berdoa secara teratur dan sungguh- sungguh bagi misionaris kita harus menjadi prioritas utama. Kita tidak boleh, setelah mengirim misionaris, kemudian tak peduli lagi dengan keadaannya, dengan tidak banyak mendoakannya. "... jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu ...." (1Samuel 12:23)


·  Dukungan praktis.


Gereja harus mengutus misionaris dengan dukungan praktis. Hal ini meliputi dukungan keuangan, perhatian pribadi dan gembala lewat jalinan komunikasi yang teratur via surat atau telepon; dan menjenguk jika ada kesempatan.


Gereja hendaknya juga melihat apakah kebutuhan mendasar dan kebutuhan jasmani misionaris telah tercukupi. Hal ini meliputi makanan, pakaian, kebutuhan rumah tangga, transportasi, pendidikan anak-anak dan sebagainya. Seorang misionaris pernah bercerita betapa leganya ia ketika seseorang memberikan koper sebelum ia pergi. Hal itulah yang ia butuhkan pada saat itu karena ia mengalami kesulitan membawa barang-barangnya dalam tas kecil yang ia miliki.


Biaya yang dibutuhkan untuk mengirim misionaris memang tinggi, karenanya banyak gereja terhalang masalah dana ini. Namun, beberapa gereja masih dapat melakukannya dengan cara mengumpulkan sumber-sumber yang dimiliki untuk mendukung kebutuhan pekerjanya. Dana yang kurang tidak boleh menghalangi kita untuk menjadi gereja misi.


KAPAN GEREJA MELAKUKAN PENGUTUSAN?


·  Pada masa kemakmuran.


Bagi mereka yang telah diberkati lebihlah, harapan ini digantungkan. Gereja-gereja yang memiliki banyak sumber dana dan sumber daya hendaknya mau melakukan pengutusan dan dukungan bagi kegiatan misi.


·  Pada masa kesukaran.


Penderitaan bukanlah alasan untuk tidak terlibat dalam kegiatan misi. Seringkali saat gereja sedang sangat membutuhkan baik sumber daya manusia atau materi, mereka cenderung hanya akan memikirkan kebutuhannya sendiri. Namun Alkitab mengatakan bahwa seharusnya bukan ini yang dilakukan.


Kitab Wahyu mungkin ditulis pada masa penganiayaan gereja di bawah kekaisaran Romawi pada abad pertama. Walau demikian kita dapat melihat bahwa meski gereja sedang menderita, orang Kristen tetap mengemban tanggung jawabnya untuk menjadi kesaksian hidup untuk melaksanakan Firman Tuhan dan karya-karya-Nya di bumi.


Gereja di Makedonia sedang dalam ancaman hukuman dan kemiskinan ketika mereka dengan tulus mengirimkan bantuan keuangan pada Paulus. Bahkan mereka berkorban dengan "sukacita meluap". Mereka menganggap bahwa adalah kesempatan istimewa untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan Paulus dan rekan. (2Korintus 8:1-4)


(Sumber: Artikel ini diterjemahkan dan diangkat dari buku “Mission is for Every Church” dengan judul artikel aslinya”The Church and Mission” ditulis oleh Jojo Manzano, terbitan OMF Literaur Inc, Philippines, 1994 halaman 37-45)

Bahan Jamita Epistel Minggu XXIV Dung Trinitatis, 10 Nopember 2013 Poda 26 :17-21

Bahan Jamita Epistel Minggu XXIV Dung Trinitatis, 10 Nopember 2013 

Oleh : Ebenezer Munthe 

Ulahon ma na Denggan sian Tuhan i
Poda 26 : 17 – 28
      A.      Patujolo
Molo tajaha sude Buku Poda ni Raja Salomo, dapot hita do  ragam na manurat  poda on asing ni na sinurat ni Raja Salomo. Bindu 1: 1 dohot 10: 1 didok do si Salomo na manurat. Di Bindu 22:17 dohot di 24 : 23 didok halak na pistar. Di  bindu 25 : 1 didok, “Nang angka on poda sipaingot  sian si Salomo, na pinapungu ni angka naposo ni si Hiskia, raja sian Juda.” Bindu 30 : 1 didok, “On ma angka poda sian si Agur, anak ni si Jake.” Di  Bindu 31: 1 didok “Hata ni Raja Lamuel, hata sipaingot na pinodahon ni inana tu ibana.”
Godang angka poda na tarsurat di bindu 10:1- 22:16, dungi bindu 25-29 na marisihon pamingkiron na jumpang hita di angka buku na masuk tu Padan na Robi dohot di Hikmat di tungkan purba. Ala ni i ndang mungkin Salomo sambing na manurathon sude nagka pamingkiron di Buku Poda on ia so adong pengaruh na sian panurat na asing. Jala dumenggan do molo taantusi ia Raja Salomo songon sahalak na bisuk jala na pistar na manurathon muse sude karangan ni halak na suman tu pribadina nang haporseaonna. Sian sudut ima boi dohononta si Salomo songon pengarang ni buku on. Ndung sian habuangan Babel pe sidung edisi na parpudi ni buku on, ima songon naung tarsurat nuaeng di Bibelta.
Ia Buku Poda on mangajarhon hasintongan dibagasan ngolu, dohot angka lomo ni roha ni Debata. Dibagasan parsaoran dohot Debata do tubu hapistaran dohot habisuhon na mampanghorhon tu pangalaho siganup tingki nang siganup ari. Jala gabe marhapistaran do angka jolma na olo marsaor dohot Debata, laos dipatuduhon do i di pangalaho maradophon dongan jolma na dihumaliangna (ama, ina, tu ianangkhon, tu natoras, haha-anggi, pinaribot, na marhombar balok, dongan saulaon, sapunguan). Dibagasan parsaoran dohot dongan jolma i dipatuduhon ma habisuhon nang hapistaran sian Debata (spiritual quotien= SQ) asa gabe pasupasu tu donganna nang tu humaliangna.
     B.      Hatorangan
     1.      Ayat 17 :  Pandohan “Manangkup pinggol ni biang”, Molo isi ni Ram (suku Aram; aramaik, ima pomparan ni halak Israel dohot Arab bangsa semitis ima sian pomparan ni si Sem anak ni si Noah) dihagigihon do na margoar biang jala tardok do binatang na ramun jala somalna marbada. Jala dipatudos raja Salomo do bangko ni sasahalak na naeng mangantoi parbadan na so marnamontok huhut halak na ingkon sipasidingon do nian halak i hape meleng (memihak) namanolai i tu sada halak sipasidigon i. Jala olo do biang namarbadai i laos rap mangaroro namanolai i. Ala ni i unang pinajonok tu halak na so mungkin tolaan . Huhut unang niantoan parsualon ni keluarga jala meleng (memihak) roha tu sasahalak sian keluarga i. Tampulon aek do parsoalan ni keluarga, namarlapatan:  ai tompu do i muse mardomu gabe tarduru ma namangantoi parsualan i.
     2.      Ayat 18 - 19 : Dipatudos raja Salomo do halak namangansi tu donganna ima halak namantomhon tulbu, sumbia dohot hamatean,  ima halak na lalaen, boi dohonon halak na so denggan be rohana. Halak na mangansi kedanna alai adong kepurapuraan na mandok : “na margait do ahu”. Hape nunga pajolo hu pangalahona nang hatana gabe sanga tubu hansit ni roha dohot pangalaho na so denggan.
     3.      Ayat 20 – 21 :Dipodahon si Salomo do asa unang adong napatubutubu parbadaan di tonga ni parngoluon on, nang di tonga parsaoran keluarga, punguan, parkarejoan, masyarakat nang bangso pe. Laho mangintopi namasa i naeng ma tapatupa dalan asa unang adong pangasungi (pemfitnah), ai roha pangasungi do napatubuhon parsalisian. Molo naeng padaohon parsalisian hita, ingkon roha na denggan i do bahenonta tu sadok dongan jolma. Roha na jat do napararathon parsalisian, ala ni i ingkon pamanaton jala tailihononhon do nasa parroha na humaliang hita asa tau hita mangulahon pangalaho na denggan tu saluhut nahumaliang i.
    4.      Ayat 22 – 26 : Angka na mangulahon pangasungi (fitnah) dohot siula hosom (kebencian) ima na mamboan mara ditonga ni angka punguan, keluarga, nang masyarakat dohot bangso. Nasa halak naporsea tu Tuhan i ingkon padaohon dirina sian halak pangasungi dohot bangko parhosom. Mansai hansit do tu roha ni saluhut di pangorhon ni pangasungi dohot panghorhon ni roha hosom. Molo masa tu dirinta pangasungi ni halak dohot roha hosom ni halak, boha ma panghilalaan ni halak molo hita sipangasungi jala siparhosom ? Pistar do sipangasungi dohot siparhosom mambahen lamot hatana asa boi tarjalo nasa naumbegesa. Sai hira hata pargaiton do dibahen. Songon hudon nanilapis dohot taktak ni perak  songon i do bibir angka namarsigorgor mangumma hape jat do anggo rohana. Marhite hite bibirna mangela pangiburu i hape partahi sipaoto oto do anggo rohana dibagasan. Sai hira nabasar marpanghuling hape  pitu lampis do bias bias ni rohana dibagasan. Dihuphupi do hosom ni rohana marhitehite ansiansi (tipu daya).  
    5.      Ayat 27-28 : Sude na taula dibagasan ngolunta, na denggan manang na roa tung tapuonta do parbuena. Molo denggan na taula tung denggan ma parbuena, alai molo roa do na taula tung roa do parbuena. Posa do pandohan ni ayat on di parbue sijaloon ni parroha na jahat i. Ala ni i naeng do pamanaton ni saluhut halak manang na dia naniulana di pardalan ni ngoluna, i do umbahen didok: “marsibalik do batu tu halak na manggulangsa”. Laos songon i do angka panghataionta tu dongan jolma, asa manat hita pasahat hata tu dongan jolma. So tung gabe pargasipan nang siboan mara tu pudian ni ari ala didok do “pamangan na landit mambahen pargasipan”.
    C.      Sipahusorhusoron
    1.       Didok halak Batak : “Risirisi hata ni jolma, lamotlamot hata ni begu” Nasa halak sipangasungi dohot siparhosom ndang piga dongannasida jala somalna dipasiding halak do dirina sian halak sipangasungi dohot siparhosom Jala halak sipangasungi dohot siparhosom ndang tau mardongan. Panghorhon ni pangasungion dohot hosom ni roha : Hansit panghorhonna sahat tu bilut ni roha (roha parbagasan). Tung sega situtu do tu natorop panghorhon ni pangansungion dohot hosom ni roha. Akar dari pertengkaran adalah perbedaan pendapat. Dengan memperbesar wilayah kesepakatan, maka niscaya pertengkaran akan berakhir.  Jika bertengkar, fokuslah pada upaya mencari titik persamaan dan mengurangi perbedaan pendapat. Songon i do halak na margosip, manang pahatahata dongan, songon na tabo do nian laho pasonang diri manghatai dongan. Denggan do molo angka na uli na denggan dihatai alai boha ma angka na roa i do ditaringoti tu angka donganna. Saat kita menjelek-jelekkan orang lain, kita menganggap seolah-olah diri kita lebih baik. Karena itulah, penyebaran gosip sangat sulit dihentikan. Diperlukan doa dan anugerah Allah agar kita dapat menolak menceritakan atau bahkan mendengar gosip — bahkan terhadap gosip tersamar dalam keprihatinan pribadi atau permintaan untuk mendoakan teman yang berbuat dosa dan bermasalah. Kita perlu memohon hikmat dari Allah agar kita dapat mengetahui kapan harus berbicara, apa yang dibicarakan, dan kapan kita perlu menutup mulut. Karena “di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi” (Amsal 10:19). Alangka bijaksana apabila kita tetap diam atau tidak banyak mengucapkan kata-kata. Namun apabila kita harus berbicara, marilah kita membicarakan hal-hal yang membangkitkan semangat dan mendorong orang lain untuk lebih dekat dengan Allah, dan bukan hal-hal yang akan melemahkan dan melukai mereka. “Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan” (Amsal 12:18).
     2.       Ai didok do di Surat Apostel tu Rom (ima Epistel di Minggunta) Rom 12:20-21 “Onpe, jumpa male musum, lehon ibana mangan; jumpa mauas ibana, painum! Ai songon na pagukgukkon gara do ho tu atas uluna, anggo dibahen ho songon i. Unang ma talu ho dibahen hajahaton; alai taluhon ma hajahaton i marhitehite na denggan.” Di jaman nuaeng on mansai denggan molo tapamanat saluhut humaliang jala tapatupa pamilangmilangon (analisa) manang aha na tuk patureon manang aha na so tuk tarpature hita , asa unang adong mara tu hita dipudianna. Patik ni si Musa mandok : Haholongi donganmi doshon dirim. Alai Tuhan Jesus mandok : Haholongi musum doshon dirim. Ingkon roha pangoluhon do roha di nasa na mangolu asa sonang nang ngoluniba. 1 Petrus 2 : 15 mandok : “Ai on do lomo ni roha ni Debata.  Naeng ma marhite ulaon na denggan pompomanmuna haotoon ni halak na hurang roha.” Amen.

Parningotan ni namonding

ACARA UJUNG TAON PARHURIAON (PARNINGOTAN NA MONDING)

01. JOUJOU MARPARSAORAN TU DEBATA
U    : Hamu dongan sahaporseaon. Asi ni roha ma di hamu dohot dame sian Debata Amanta i dohot sian Kristus Jesus Tuhanta i. Sadarion 21 Nopember 2010, sahat ma hita tu Minggu Ujung Taon Parhuriaon. Nunga itabolus sataon parhuriaon, naeng masuk ma hita tu minggu-minggu Advent, managam haroro ni Tuhanta paduahalihon dohot mangarade diri mamestahon Pesta Parningotan Hatutubu ni Tuhanta Jesus Kristus.
Ndang tagamon so godang na masa na taadopi be di bagasan na sataon on. Pasingki-pasorin ro arsak, parungkilon, sahit, suang songoni las ni roha songgop tu ngolunta. Sipata jut rohanta alani na masa, alai laos di tingki na asing, mengkel do hita ala las rohanta. Ndang adong hape na hot di tano on. Nunga tibu hian i nian dipasingothon Tuhanta tu hita. Na jotjot do hita lupa di hata ni Tuhanta dohot dibagabagaNa.
Antong, hamu angka dongan! Na marsalpuan do angka taon, marsorin do angka na masa, alai na hot do anggo hata ni Tuhanta. Asa, molo tapatupa sadarion, marningot angka donganta naung jumolo marujung ngolu i, na paingothon hita do i dibagabaga ni Tuhan Jesus na mandok:
H    :  Ida ma, sai donganKu do hamu rasirasa ro ajal ni hasiangan on.
U    : Pangkirimon na mangolu diparjumpangan ni angka na porsea, angka naung jumolo i rap dohot na mangolu nuaeng nang haduan, di Harajaon ni Tuhanta na pinarade ni Jesus Kristus, i do na tapatupa sadarion. Antong, tapuji ma Tuhanta, marende ma hita ”NA MULAK JESUS I
Marende BE. 541 : 1 – 3, 5  ”Na Mulak Jesus i”    BL.373
Na mulak Jesus i dihasangapon i, mangalap na badia i tu hasongangan i
Hutundalhon ma, na dipudingki, Jesus ma haposanki di haroroNa i
So tung na tading au di haroroNa i, so tung ditiop rohangkon na olo sega i
Hutundalhon ma, na dipudingki, Jesus ma haposanki di haroroNa i
— Jongjong —
Tinggil ma pinggolhi di soaraNa i, so tung so begeonku i di haroroNa i
Hutundalhon ma, na dipudingki, Jesus ma haposanki di haroroNa i

01. VOTUM-INTROITUS-TANGIANG
U    :  Marhitehite Goar ni Debata Ama dohot Goar ni AnakNa Tuhan Jesus Kristus, dohot Goar ni Tondi Parbadia. Amen. Songon duhutduhut do saluhut daging jala songon bungabunga ni duhutduhut i do saluhut hasangapon ni jolma. Nunga malos duhutduhut i, jala nunga marurus bunga i.
H    :  Alai na hot do Hata ni Debata ro di saleleng ni lelengna.
U    :  Sai burju ma ho rasirasa mate, dung i lehonongku ma tu ho tumpal hangoluan i. Haleluya.
H    :  (Mangendehon) : Haleluya, Haleluya, Haleluya.
U    :  Martangiang ma hita! Ale Amanami, Tuhan ni angka na mate dohot na mangolu. Marpungu hami di ari on marningot angka dongannami naung jumolo borhat maninggalhon portibi hasusaan on, mamungka sian Minggu Parningotan di na monding 23 November 2009 sahat tu parningotan  sadari on. Ndada na manungguli lungun ni roha hami di parningotan on, na marningot denggan ni basaM do tu angka dongannami naung parjolo borhat mandapothon Ho, uju rap hami di rura partangisan on. Mauliate Tuhan ala marhite parningotan on disungguli Ho hami marpanghirimon di hangoluan sogot dohot diparsaoran sogot dohot dongan naung jumolo borhat i. Angkup ni, marhite parningotan on dipaingot Ho hami asa unang lalap di portibi on, ai surgoi do sambulonami. Antong padungo hami asa hobas mandapothon Ho marhitehite pangoloionnami di HataM. Amen.                 …… hundul…..
02. Marende BE  336:3-4   “Sonang ma modom” BL.45
Molo soara ni Tuhan Jesus i, na manorusi sude tanoman i.
Ro manungguli angka naung mate. Hehe nasida marhasangapon.
Hamuliaon di Ho O Debata, ala pambaenMu di hami on sude;
Mate do hami ala ni dosa. Mangolu hami dibaen AnakMu.

03. PATIK : KONFESSI II HKBP BINDU 15
U    :  Tahatindangkon jala tahaporseai do; Hamatean i do ujung ni ngolu ni jolma di portibi on, maradian ma ibana sian sandok ulaonna. Adong haluaon di angka na porsea paboa Jesus Kristus naung hehe i do pangoluhon jolma i sian na mate, Rom 14:7-9
H    :  Martua do na mate dibagasan Tuhan i na satia ro diujungna.
U    :  Dipatupa huria do parningotan di angka na monding laho padungohon haporseaonta marningot ajalta sandiri huhut pahothon pangkirimon di hamonangan ni Kristus manaluhon hamatean, songon i nang pangkirimon di banua ginjang sambulo ni tondinta dohot hadodomu ni na porsea i dohot Tuhan Debata sahat tu na ro Jesus Kristus paduahalihon. Marhite poda on taondolhon do pangkirimon di haluaon ni jolma sian angka na mate di bagasan Jesus Kristus.
H    :  Taalo do pingkiran na mandok boi na mangolu manjalo pasupasu sian na mate.
U    :  Taalo do pingkiran na mandok paboa na adong pardomuan ni na mate dohot na mangolu marhite tangiang (Mendoakan arwah-arwah). Taalo do pingkiran na mandok ingkon pajongjong tugu laho pasangaphon na monding, dalan pangalapan pasupasu tu pinomparna. Jala marhite poda on tatulak do sude rumang ni na pinodahon ni ugamo hasipelebeguon lumobi poda taringot tu tondi na mandok Tading do tondi ni na mate i, jala tondi ni na mate i gabe begu dohot sumangot.
H    :  Di parningotan di na monding siparateatehononhon do mandok mauliate tu Debata.
U    :  Di na marningot ulaon na denggan uju di ngoluna, alai ndang na mangigil pasupasu dohot tanda siarsiaran sian na monding i. Antong rap ma hita mangido gogo sian Tuhanta laho mangulahon patikNa i.
H    :  Ale Tuhan Debata, sai pargogoi ma hami mangulahon na  hombar tu patikMi, Amen!
04. KOOR
05. Marende BE 348:3-4    “Lobi timbona dope” BL.42
U    : Nunga sahat tu hita Patik ni Debata marhitehite Konfessi ni hurianta HKBP. Tahalomohon ma PatikNa i jala taulahon asa dipasupasu Ibana hita di bagasan ngolunta : tiur langkanta, bulus rohanta mandalani ariari ni ngolunta. Taparhatopot ma i marhite ende na mangihut : “Lobi Timbona”
Lobi timbona dope sian bintang, Ndang hahuaon ni musu be ho.
Sahat tu ho ma di si hamonangan. Marolopolop tongtong nama ho,
Marolopolop tongtong nama ho.
……. Jongjong ……
Lobi timbona dope sian bintang surusuruan na manomu ho,
Endehononna ma ho ala monang sian sitaonon na porsuk ho ro.
Sian sitaonon na porsuk ho ro.
06. TANGIANG HASESAAN NI DOSA + BAGABAGA HASESAAN NI DOSA
U : Na jongjong do hita nuaeng di jolo ni Debata, na umboto saluhut. Tatopoti ma dosanta na godang i tu adopan ni Debata. Martangiang ma hita! Ale Debata, Amanami na di banua ginjang, Pargogo na so hatudosan! Pardenggan basa do Ho, jala ro di salelengleleng na do asi ni rohaM. Sai marpamuati ma rohaM di hajahatonnami, jala sai unang be ingot angka dosanami, ai jotjot do hami mardosa maradophon Ho,  jala jotjot do husungguli hami rimasMu marhite sian pangalaosionnaMi, di HataM.
H  :      ASI MA ROHAM DI HAMI ALE DEBATA, SAI SESAMA SALUHUT DOSANAMI.
U  :      Ndang hibul hujangkon hami AnakMu di bagasan ngolunami, ai jotjot do ndang huulahon hami lomo ni rohaM, baliksa angka na hinasogohon ni rohaM do na hupatupa hami, gabe manghorhon hasusaan di masyarakat, bangso nang negaranami on. Jotjot do ndang gabe sira dohot panondang ngolunami, baliksa tahe laho manopot huriaMi sipata sai marsidalian do hami. Tartait do rohanami holan tu hariburon dohot hagiot ni portibion, gabe lupa do hami mangguruhon: hapistaran na marguna di hajolmaon.
H  :      ALE TUHAN TOMPA MA ROHA NA IAS DIBAGASAN HAMI, JALA SESA MA SALUHUT DOSANAMI NA GODANG I.
U    :  Ale Debata Amanami parasiroha na sumurung! Marunduk ni roha ma hami nuaeng di joloM. Lomos do rohanami mangadopi angka hamaolon dohot marnida angka na masa di tonga-tonga ni bangso nami on: bencana alam, demonstrasi, angka hajahaton na martamba-tamba dohot krisis ekonomi, gabe sipata mambahen hami muramura mandele, sipata lupa do hami martangiang dohot manangihon hataM. Sai pingkiran dohot gogonami do hupangasahon hami.
H    :  ASI MA ROHAM DI HAMI, SAI MARPANGULAHI MA ROHAM DI DOSANAMI I, MARPAMUATIMA ROHAM DI DOSA NI BANGSO NAMI ON.
L    :  Sesa ma saluhut hageduhonnami dohot pangalaosionnami marhitehite pangulunami na sasada i, AnakMu Tuhan Jesus Kristus. Sai pahot ma asi ni rohaM di hami marhitehite panindangion dohot hagogoon ni Tondi Parbadia asa tarapul situtu rohanami manjou Ho, asa pantun, tigor jala daulat hami marpangalaho, bahen hasangapon di goarMu na badia i.
H    :  Mangendehon BE.  182 : “Haholongan Na Badia”
Husolsoli do rohangku, na gok dosa i tongtong ;
Ai Godang ariaringku na hubahen ambolong.
Mangihuthon Ho Tuhanku, ima las ni rohangki
Ima naeng padanhononku, dok ma amen mi disi.
L : Tangihon hamu ma bagabaga ni Debata taringot tu hasesaan ni dosa: Songon on do Hata ni Tuhan Jahowa: Nunga diarsahi ho Ahu marhite sian angka dosam, jala nunga dilojai ho ahu marhite sian angka hajahatonmu. Ahu tutu, Ahu sandiri manalesei angka pangalaosim ala ni hadirionKu, jala ndang be hupaingotingot angka dosam. Hasangapon ma di Debata na di ginjang !
H    :  Amen
07. Marende BE.354:1-2 “Sai tong maimaima do”  BL. 134
U    : Ingkon mulak do Jesus tu portibion mangalap angka na badia i, i ma angka na porsea jala tongtong marsihohot dihabengetonna. Tundalhon ma angka na mangihoti roham; arta, sangap dohot roha portibion, asa unang tading ho di haroro ni Jesus i, haposi ma ibana. Taendehon ma ende “Sai tong maimaima do”:
Sai tong maimaima do rohanta i di Jesus;
Ibana haluaon do di angka na tinobus.
Ro do muse Tuhanta i, mardongan hasangapon i,
sai ro ma Ho O Jesus, sai ro ma Ho O Jesus.
Marlas ni roha ma disi sudena naung tinobus,
Masihol situtu do i di Jesus i partobus.
Ro do muse Tuhanta i, mardongan hasangapon i,
Sai ro ma Ho O Jesus, sai ro ma Ho O Jesus
08. KOOR:
09. EPISTEL : HESEKIEL 39:1-7
U    :  Ia ho ale anak ni jolma, manurirangi ma ho dompak Gog jala dohononmu ma: Songon on do hata ni Tuhan Jahowa: Ida ma, na ro ma ahu marlulu dompak ho ale Gog, induk sian Ros, Mesek dohot Tubal!
H    :  Jala ahu paundarhon ho jala ahu mangela ho dohot panangkokkon ho sian ujung ni utara sahali, huhut parohon ho tu atas ni angka dolok Israel.
U    :  Jala ahu mameuthon siormu sian tanganmu hambirang ahu huhut mameuthon angka sumbiami sian tanganmu siamun.
H    :  Ingkon di atas ni angka dolok Israel ho marragean rap dohot sude parduaan ni paranganmu, ro di bangso angka na hinaram; tu angka pidong panoro, parhabong na marragamragam dohot tu binatang di harangan lehononku ho sohalanna.
U    :  Ingkon di atas sisik ni ladang i ho marragean, ai ahu mangalumbahon songon i hian, ninna Tuhan Jahowa.
H    :  Jala ahu manongoshon sada api tu bagasan Magog dohot tu tongatonga ni halak na maringan marsonangsonang di angka pulo, asa tung ditanda nasida, ahu do Jahowa.
U    :  Jala ahu pabotohon goarhu na badia i di tongatonga ni bangsongku Israel, jala ndang be marlea bahenonku goarhu na badia i, asa tung ditanda angka bangso parbegu, ahu do Jahowa, na badia di tongatonga ni Israel!
I do sahatna. Martua  do angka na tumangihon hata ni Debata jala umpeopsa.
H    :  Amen.
10. KOOR :
11. Marende BE 539:1+3  “ Sai hutagam do Tuhanku” BL.371
U    : Martiti do saluhutna nasa natinompa ni Tuhanta : Hatop manang lambat, ingkon ro do ajal ni ngolunta. Ala ni ndang taboto sadia ganjang umurta. Sadarion, di na tabege hata ni Tuhanta, tapaujung ma paraloanta tu dosa i, tahamonangkon ma silang: Sai Hutagam do Tuhanku”:
Sai hutagam do Tuhanku sai masihol rohangki,
Di haroro ni Tuhanku songon na nidokNa i.
Sai mardongan olopolop huriaM managam Ho,
Maranata, ro o Tuhan, amen sai tibu ma ro
……. Jongjong ……
Sai rade ale tondingku, tagam panjouonNa i.
Sai tu langit au manomu ho di Jesus Tuhanmi.
Sai mardongan olopolop huriaM managam Ho,
Maranata, ro o Tuhan, amen sai tibu ma ro
12. MANGHATINDANGKON HAPORSEAON
U    : Rap dohot donganta sahaporseaon di sandok portibion, rap ma hita mandok tangiang haporseaonta ta I, Ahu porsea
H    : Ahu porsea…du.                                                                                   -– hundul—
13. KOOR :
14. TINGTING + TANGIANG
15. KOOR:
16. PARNINGOTAN DI NA MONDING
A. Marende BE. 520 : ”Partangisan do hape”
Partangisan do hape anggo hasiangan on;
Holso, arsak, sahit pe, Sai manosak do tongtong
Ingkon songgop hamatean tu sudena jolma i;
Ai sude do na manean Uhum ala dosa i.
Unang marsak hita be naung mananda Jesus i;
Ai inganan na rade dapot ho di surgo i.
Tatadingkon pe luhutna. Na diatas tano on;
Dapotonta di lambungNa hasonangan na tongtong
Pdt :  Hamu angka dongan sahaporseaon di bagasan Goar ni Tuhanta Jesus Kristus. Sadari on, ingotonta do angka donganta naung jumolo monding sian tongatonganta di bagasan sataon parhuria on. Ndang na mangarungkari lungun manang sidangolon hita nuaeng disi. Ai tapatupa pe parningotan di angka naung monding i, na paingothon hita do i, paboa hita pe monding do muse songon donganta naung monding i, jala tahaporseai do, ndada hamatean ujung ni pardalananta, tung dalan hangoluan do i. Songon nidok ni Apostel Paulus tu huria Korintus: ”Ai apala Tuhan i ma na tuat sogot sian banua ginjang, mardongan soara ni sintua ni surusuruan ni Debata, dohot mardongan sarune ni Debata, dung i, hehe ma jumolo angka na mate, angka na marhitehite Kristus”.
H    :  Marende BE. 525: Na laho Ma Au”
Na laho ma au tu na sonang diginjang,
Disurgo tutu sai na sonang ma au
O, ho donganki, na gok dosa, gok arsak,
Sai dohot ma ho, sai tu surgo ma lao.
Sai ro dohot ho, dohot ho, dohot ho,
Sai dohot ma ho, sai tu surgo ma lao.
Pdt : Angka on ma goar ni ruas ni hurianta na marujung ngolu di bagasan sataon parhuriaon on: … dijaha huria ma goar-goar ni na monding.( …… Manjaha…..).
Asa torop ni ruas ni hurianta na marujung ngolu, ima : ….halak
Naposo bao: ….halak Ama: ….halak
Pdt :  Nunga maradian nasida sian nasa ulaonna di portibi on. Alai nang pe ingkon ampe tu ganup jolma hamatean i, songon naung masa tu angka haholongan ni rohanta naung jumolo i. Dibagasan pangaramotion ni Debata do nang angka i saluhutna. Ai Kristus do Tuhan ni na mangolu dohot na mate.
R  :    Ingkon sude do pe jolma mamolus hamatean i. Ndang mardia imbar manang ise pe, na metmet nang na magondang, na mora nang na pogos, na sangap nang na lea, na gogo dohot na gale.
Pdt : Didok di Pangungkapon 20:12 ”Dung i huida ma angka naung mate i, angka na metmet nang angka na balga, jongjong di jolo ni habangsa i; jadi diungkap ma angka buku. Dung i diungkap ma sada buku na asing, i ma buku hangoluan, gabe diuhumi ma angka na mate i marguru tu na tarsurat di bagasan angka buku i, hombar tu na niulanasida be”
Antong rim ma hita jongjong. Dibagasan unduk dohot serep ni roha, martangiang ma hita be di bagasan rohanta, asa tongtong ingot hita pasahathon dirinta tu Tuhanta, sahat ro di hasusuda ni bohalta be, laso mangendehon ”Loas Au, Asa Lao”
H    :  (mangendehon BE.No. 335: “Loas Au, Asa Lao)
Loas au asa lao Tu Jesusku tu na dao
Ai malungun do rohangku Mandapothon Debatangku
Asa di lambungNa au Asa di lambungNa au
Jesuski, Sondang i Sitorusi ombun i
O andigan ro tingkingku, Asa borhat ma tondingku
Lao marnida bohiMi?, Lao marnida bohiMi?
Pdt : Martangiang ma hita: Ale Tuhan Debata, huingot hami do sadarion angka dongannami naung jumolo monding sian hami. Songon duhutduhut do tutu saluhut daging, jala songon bungabunga do saluhut hasangapon ni jolma. Nunga malos duhutduhut i jala nunga marurus bungabunga i, alai na hataMi ro di salelenglelengna. Ajarajari jala pargogoi ma hami asa marsihothot di haporseaonnami, asa burju hami rasirasa mate, asa dohot hami parjambar di tumpal hangoluan i. Amen.
H u n d u l —
17. Marende BE 535:1…   “Ise do alealenta” BL.183        (P.Pelean 1A-IB)
Hamatean parhitean lao manopot Jesuski,
dohot au ingkon mamolus asa sahat au tusi,
Nang pe pinadaodao dompak hamatean i,
Lam jonok do hapengani, langkangki tu ajalhi.
Alani sai golomonku sitaluhon musungki
I ma Jesus Sipalua naung mamolus songon i.
Nang pe sai mangogaoga bolis si pangago i.
Ndang adong be huasona ala Jesus donganki
— music —
Molo i hugolomgolom, sabam  sonang rohangki,
Nang marnigot angka dongan, naung jumolo lao tusi.
Ai denggan tohapnasida di banuaginjang i,
Na marende do nasida raphon pardisurgo i.

18. JAMITA : 2KORINTUS 5:1-10
19. Marende BE 522:1…  “Surgo i sambulonta do i “ BL. 359     (P.Pelean II)
Surgo i sambulonta do i, ndang adong siaeon disi.
Na mamuji tongtong na disi, pinalua ni Tuhanta i.
Surgo i surgo i, ndang adong be siaseon disi,
Surgo i, surgo i, surgo i ndang adong be sisaeon disi.
Na marloksa naung sahat tusi, tu inganan na sai denggan i.
Aut naung domu ma au dohot i, gok ma las ni rohangku disi
Surgo i, surgo i . . . .
—musik —
Na mangkirim rohangku dison, paima sahat tusi nang au on
Taiti au ale Tuhan tusi, asa rap dohot Ho au disi.
Surgo i,  surgo i . . . .
Holan sada nama holsongki, unang tading haholonganki.
Na tu au pinalumehonmi, nang nasida sai togu tusi
Surgo i,  surgo i . . . .
— music —
20. MANGHANGOLUHON HATA NI DEBATA
Pdt : Alai naeng ma botoonmuna tangkas ale angka dongan taringot tu angka naung monding i, asa unang marsak hamu songon angka na leban na so marpanghirimon i, surgo i do na hot tongtong, parsatongkinan do anggo portibi on.


R    : (mangendehon)  BE. 539 : 1 “Sai Hutagam Do Tuhanku”
Sai hutagam do Tuhanku, sai masihol rohangki
Di haroro ni Tuhanku, songon na nidokNa i
Sai mardongan olopolop huriaM managam Ho
Maranata, ro o Tuhan, Amen, sai tibu ma ro
Pdt : Na manghirim do hita malua sian panguhuman ni Debata na bolon i, asa di hita hangoluan sisaleleng ni lelengna. Ai dung sahat tu panguhuman i, patedekhononNa ma pambahenan ni saluhut manisia. Ai di banua ginjang do sambulonta, sian i do tapaimaima Sipangolu hita, i ma Tuhan Jesus Kristus.
R    :  (mangendehon)  BE. 539 : 2  “Sai Hutagam Do Tuhanku”
Reff : Sai mardongan olopolop huriaM managam Ho
Maranata, ro o Tuhan, Amen, sai tibu ma ro!
Pdt :  Didok Tuhanta Jesus Kristus: ”Magira ma Au ro, tiop ma na di ho, unang adong mambuat tumpalmi! Sai burju ma ho rasirasa mate, dungi lehononKu ma tu ho tumpal hangoluan i!
R    :  (mangendehon) BE. 539 : 3  “Sai Hutagam Do Tuhanku”
Sai rade, ale tondingku, tagam panjouonNa i,
Sai tu langit an manomu ho di Jesus Tuhanmi.
Sai mardongan olopolop huriaM managam Ho,
Maranata, ro o Tuhan, Amen, sai tibu ma ro!
21. TANGIANG PANUTUP:
Sumber : haumanarata. Advendt Leonard Nababan 

Sai tu ho do rohangki Muara Nauli

MUARA NAULI


Muara Nauli

Muara Nauli, suatu kota kecamatan di sebelah Selatan Danau
Toba, tepatnya Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara. Daerah ini kaya akan pemandangan alam yang menakjubkan, untaian pegunungan Bukit Barisan merupakan dindingnya dan hentangan Danau Toba menjadi halamannya dengan Pulau Sibandang yang bertengger cukup anggun.
Untuk mencapai daerah ini tidaklah sulit, angkutan darat secara rutin ada dari Medan, Pematang Siantar, Prapat dan kota-kota lain disekitarnya. Dari Medan ditempuh dengan perjalanan 6-7 jam dengan melewati Pematang Siantar, Prapat dan Balige. Dengan menyewa kapal di Danau Toba dapat juga ditempuh bahkan lebih mengasyikkan sambil mengelilingi danau tersebut. Dengan angkutan udara sudah ada Susi Air dari Polonia Medan ke Bandara Silangit yang merupakan satu pintu masuk menuju Muara Nauli dan mungkin dalam waktu dekat akan disusul dengan Riau Airlines (RAL).
Setelah memasuki daerah Silangit menuju Muara Nauli, alangkah baiknya kalau singgah dulu di Sipinsur dan Huta Ginjang. Pemandangan dari Sipinsur cukup mengagumkan, demikian juga dari Huta Ginjang yang pada tahun 2008 merupakan tempat diadakannya event bertaraf olah raga dirgantara gantole bertaraf nasional.
Muara Nauli, penduduknya adalah suku Batak Toba yang bermarga Simatupang (Togatorop, Sianturi dan Siburian), Siregar dan Aritonang (Simare-mare, Raja Guk-guk dan Ompu Sunggu). Marga-marga inilah yang merupakan penduduk asli daerah tersebut, namun sesuai perkembangan zaman, marga-marga lain dari suku Batak sudah ada juga disana bahkan dari suku lain.
Mata pencaharian penduduknya pada umumnya adalah petani. Kita dapat lihat indahnya pematang-pematang sawah pada musim tanam dan musim panen, yang merupakan sawah olahan penduduk setempat. Panduduknya cukup ramah terhadap pendatang.
Di Muara Nauli sudah tersedia Hotel berbintang tiga (Hotel Sentosa) dan Hotel Muara Nauli. Apabila ingin mengelilingi Danau Toba sekitar Muara Nauli dapat menyewa speed boat yang disediakan kedua hotel tersebut. Sungguh mengasyikkan !.
Jalur lain yang dapat ditempuh adalah dari Dolok Sanggul turun ke Bakara (asal Raja Sisinga Mangaraja XII) dan terus ke Huta Lontung (asal Letjen TNI (P) Sahala Rajaguk-guk/alm), namun bagi yang belum pernah lewat daerah ini dengan membawa kendaraan sendiri dianjurkan untuk tidak melewati daerah ini karena jalannya banyak belokan tajam dan curam, tapi bagi yang suka tantangan…inilah tempatnya.
Apabila kita melewati Silangit, sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam yang indah. Ditempat-tempat tertentu sudah disediakan tempat berteduh sambil menikmati pemandangan alam, tapi jangan lupa bawa bekal sebelumnya karena ditempat-tempat berteduh tersebut jauh dari warung untuk membeli makanan atau minuman ringan.
Lebih asyik lagi mengunjungi daerah ini pada saat musim mangga (mangga muara) yang buahnya kecil tapi sangat manis, kira-kira bulan Juli dan Desember setiap tahunnya. Horas !
Sumber:
http://estonhasiant.wordpress.com/2008/11/13/muara-nauli/tanomuaranaulimalungunaudiho.blogspot.com ( Foto : Bactiar Situmorang/ Monang Naipospos/Budianto Sianturi


Pulo Sibandang
Pulo Sibandang
Muara Nauli
Muara Nauli
HKBP Untemungkur
HKBP Untemungkur
Lumbantongatonga
Lumbantongatonga
Nomor Ualu Muara Nauli
Nomor Ualu Muara Nauli
Sibuntuon
Sibuntuon
Mars Tano Muara
Mars Tano Muara
Batubunimumbun
Batubunimumbun

Foto Keluarga

My Famili Euyyy

  1. Keluarga ku : Yosua Sianturi, Yolanda Sianturi, Yosepha Sianturi, Yolia Sianturi, Ny Pdt B Sianturi, Pdt B Sianturi
  2. Foto dengan Trio Kwek kwek Br Sianturi — .
    Yolia Sianturi & Yosepha Sianturi
  3. Yosepha & Yolia
  4. Bersama kawan- kawan di Salib Kasih dan Guru Sekoalh Minggu
    Terimakasih Tuhan Atas penyertaan mu dalam Perjalanan kami Rombongan SM HKBP Wahidin Baru Medan-Salib Kasih-PA ELIM P SIantar , tiba dengan Selamat di Medan setengah jam lalu tanpa kekurangan suatu apapun , SOLIDEO GLORIA
    Di Salib Kasih
  5. Yolia Isabell Sianturi.
  6. Yosepha Cintya Bella Sianturi
  1. Keluarga ku : Yosua Sianturi, Yolanda Sianturi, Yosepha Sianturi, Yolia Sianturi, Ny Pdt B Sianturi, Pdt B Sianturi
  2. Foto dengan Trio Kwek kwek Br Sianturi — .
    Yolia Sianturi & Yosepha Sianturi
  3. Yosepha & Yolia
  4. Bersama kawan- kawan di Salib Kasih dan Guru Sekoalh Minggu
    Terimakasih Tuhan Atas penyertaan mu dalam Perjalanan kami Rombongan SM HKBP Wahidin Baru Medan-Salib Kasih-PA ELIM P SIantar , tiba dengan Selamat di Medan setengah jam lalu tanpa kekurangan suatu apapun , SOLIDEO GLORIA
    Di Salib Kasih
  5. Yolia Isabell Sianturi.
  6. Yosepha Cintya Bella Sianturi

My Fhotos

  1. Di Salib Kasih
  2. dengan Ibu Ibu di Salib Kasih
  3. Sabtu-.Minggu 19-20 Oktober kunjungan wisata rohani ke Salib Kasih Tarutung, Anak-anak Sekolah Minggu, Guru Sekolah Minggu beserta orngtua HKBP Wahidin Baru Medan , Tuhan Memberkati Kita. Syaloom 
  4. Yosepha dkk nya

My Fhotos

  1. Di Salib Kasih
  2. dengan Ibu Ibu di Salib Kasih
  3. Sabtu-.Minggu 19-20 Oktober kunjungan wisata rohani ke Salib Kasih Tarutung, Anak-anak Sekolah Minggu, Guru Sekolah Minggu beserta orngtua HKBP Wahidin Baru Medan , Tuhan Memberkati Kita. Syaloom 
  4. Yosepha dkk nya

My Fhotos Album

  1. sekolah minggu di salib kasih
  2. HKBP Untemungkur : Unte Na Hushus
    .

    HKBP Wahidin Baru
  3.  Partangiangan

  4. Ny Pdt B Sianturi/Br Banjarnahor
  5. My Famili Boru Sianturi
  6. Danau Toba Muara Nauli
  7. Yolia Bersama Guru dan Kawan-kawannya di TK Cinta Kasih
  8. Foto