Thursday, 7 November 2013

Makna Perayaan Natal dalam Liturgi Gereja



Pengantar
Natal pada dasarnya adalah satu perayaan dengan objek peringatan yang sama yakni: Misteri Inkarnasi Sang Sabda. Akan tetapi aksen perayaannya berbeda antara Gereja Barat dan Gereja Timur. Perbedaan ini menjadi tegas sejak akhir abad keempat di mana Natal bagi Gereja Barat adalah 25 Desember dan bagi Gereja Timur 6 Januari.

1.  Awal Mula Perayaan Natal
Sejarah mencatat bahwa pada tahun 336 perayaan Natal diadakan di Roma pada tanggal 25 Desember. Santo Agustinus pun mencatat tanggal yang sama dirayakan di Afrika Utara.  Di dalam perkembangan selanjutnya melewati Italia Utara dan Spanyol dan menjadi suatu perayaan besar di dalam Tahun Liturgi Gereja. Santo Yohanes Krisostomus di dalam khotbahnya menandaskan bahwa perayaan Natal pada 25 Desember itu berbeda aspeknya dari Perayaan Epifania pada 6 Januari, menurut pemahaman Gereja Barat. Mengapa justeru memilih tanggal 25 Desember?
Terus terang apakah benar Yesus dilahirkan pada tanggal tersebut. Yang jelas ialah Gereja mengambil alih tanggal tersebut dari pesta kafir bangsa Romawi yang terkenal dengan ungkapan, “Dies Natalis (Solis) invicti”: Hari Raya Kelahiran Dewa Matahari yang Tak Terkalahkan. Pemujaan terhadap dewa Matahari amat kuat di masa itu dan dirayakan secara khusus pada saat-saat titik balik peredaran matahari.
Untuk menjauhkan umat beriman dari gagasan yang kafir itu, Gereja menggantinya dengan misteri kelahiran Kristus Yesus sebagai Sang Matahari Sejati yang menerangi setiap insan. Selain dari itu ketetapan tanggal perayaan Natal tersebut dipertegas sebagai tantangan balasan terhadap bidaah-bidaah kristologis lewat konsili di Nisea dan Efesus, Kalsedon dan Konstantinopel dalam abad keempat dan kelima. Santo Leo Agung meresmikan perayaan Natal sebagai kesempatan emas untuk memperteguh iman akan misteri Allah yang menjelma menjadi manusia.

 2.  Struktur Liturgi Masa Natal
Masa Natal dihitung mulai Ibadat Sore I Hari Raya Natal sampai hari Minggu sesudah perayaan Epifania yang biasanya merupakan Pesta Pembaptisan Tuhan, tetapi sekaligus juga sebagai Hari Minggu Biasa I. Sesuai dengan tradisi Romawi sejak abad VI Natal dirayakan dengan tiga Perayaan Ekaristi. Misale baru tahun 1970 tetap mempertahankan kebiasaan ini dengan pengaturan sebagai berikut:
  • Ekaristi Malam, terutama diwarnai oleh perikop evangelis tentang kelahiran Yesus Kristus di Betlehem (Luk 2: 1-14).
  • Ekaristi Fajar, atau Misa para gembala, diambil dari bacaan InjilNya di mana perjumpaan yang sangat sederhana tetapi mengesankan antara para gembala dengan kanak-kanak Yesus di palungan (Luk 2: 15-20).
  • Ekaristi Siang, dengan bacaan yang diambil dari prolog Injil Yohanes: misteri Sabda menjadi daging dan tinggal di antara kita (Yoh 1: 1-18).
Natal sungguh dilihat sebagai suatu perayaan Penebusan kita, walaupun tidak secara langsung menampilkan Misteri Wafat dan Kebangkitan tetapi berkaitan dan sungguh bercorak Paskah.

Beberapa Perayaan Selama Masa Natal
Suatu hal yang perlu kita pahami mengenai beberapa pesta sesudah 25 Desember. Berdasarkan penanggalan yang tertua beberapa pesta orang kudus dirayakan segera sesudah Natal, yakni Santo Stefanus Martir, Santo Yohanes Rasul dan Pengarang Injil, Kanak-kanak Suci Martir, tiga pesta dalam Oktaf Natal ini disebut “Comites Christi” yakni para pengiring Kristus.
Hari Minggu di dalam Oktaf Natal dirayakan Pesta Keluarga Kudus, boleh dikatakan tergolong pesta devosional, yang muncul dari Kanada, abad XIX. Keluarga suci di Nasaret sangat disadari sebagai pelindung semua keluarga kristiani dari berbagai ancaman dunia.

Kisah Perayaan pada 1 Januari
Kaisar Yulius Caesar pada tahun 46 sebelum Kristus memindahkan hari awal Tahun Baru dari 1 Maret ke 1 Januari. Bangsa kafir Romawi merayakan pesta Tahun Baru pada 1 Januari ini sambil menghormati dewa Yanus Bifronte dengan sukaria yang tak terkendali, bercampur tahyul dan kemesuman.
Gereja segera mengambil kebijaksanaan khusus untuk melindungi umat beriman dari keterlibatan yang kafir itu, dengan mengadakan puasa. Ada Ekaristi khusus dengan judul “Ad prohibendum ab Idolis” supaya terhindar dari dewa-dewa kafir. Di dalam khotbahnya Santo Agustinus berkata:

Orang-orang itu suka saling memberi hadiah pada hari tahun baru, tetapi kamu harus memberi sedekah, mereka suka menyanyikan lagu-lagu kotor sambil berteriak-teriak, tetapi kamu harus mengarahkan perhatianmu pada kata-kata Kitab Suci, mereka suka bergegas ke teater, tetapi kamu hendaknya ke dalam Gereja, mereka suka mabuk-mabukkan dan pesta pora, tetapi kamu harus berpuasa (Sermo 198).

Gereja sengaja mengisi tanggal 1 Januari dengan pesta Maria yakni: peringatan kelahiran Bunda Allah. Sejak abad VI dirayakan pula dengan pesta Tuhan Yesus disunat. (Setelah delapan hari menurut adat Yahudi, Luk 2: 21). Pembaruan penanggalan tahun 1969 memuat ketetapan sebagai berikut:

Pada tanggal 1 Januari, dalam oktaf Natal, dirayakan Solemnitas Maria Bunda Allah di mana dikenang pula pemberian Nama tersuci Yesus (PTLPL 35f)

3.  Teologi Perayaan Natal
Secara singkat dapat dikatakan bahwa Perayaan Natal mau menggarisbawahi Misteri Kedatangan Tuhan Yesus, Putra Allah dalam rupa daging manusia yang secara konkret dilahirkan oleh Santa Perawan Maria di Betlehem. Sungguh mau ditekankan di sini data historis misteri inkarnasi, sehingga peristiwa-peristiwa historis yang mengelilingi kelahiran Sang Penebus pun berperanan penting.
Gereja mengajak kita sekalian untuk memandang misteri penyelamatan kita tidak melulu dalam awan interpretasi yang surgawi, justru karena kehadiran Yesus secara manusiawi. Memang objek perayaan tidak terbatas pada nilai historisnya saja sebab di dalamnya penting pula kita melihat keseluruhan gagasan yang mengitari peristiwa itu. Tetapi tetap tak dapat disangkal kenyataan bahwa data historis itu adalah bukti dasar yang sungguh nyata yang mau diwartakan oleh Gereja.

a.  Natal sebagai Misteri Keselamatan
Paus Leo Agung menyadari bahwa misteri Natal mempunyai dasar teologis yang sungguh mendalam sehingga menggolongkannya ke dalam tingkat “solemnitas”. Ia selalu berbicara tentang misteri kelahiran Yesus (“Sacramentum nativitatis Christi”) untuk menunjukkan nilai yang menyelamatkan dari peristiwa kelahiran itu, dan sekaligus menghayatinya tidak sekedar sebagai fakta masa lampau tetapi yang terus menerus menjadi baru bagi yang hidup sekarang ini. “Sang Sabda telah menjadi daging…” (Yoh 1:14).
Kalau Natal adalah Misteri (Sakramen) Keselamatan maka harus dilihat pula sebagai titik awal Misteri Paskah di mana “daging” yang hadir di tengah kita akan menjadi kurban sembelihan bagi Allah untuk menghapus dosa dunia.
Santo Leo Agung sebagai Paus di masa konsili di Kalsedon berjasa besar bagi pendasaran teologis misteri Inkarnasi yang diungkapkannya sebagai “pernyataan diri Tuhan dalam rupa daging” dan hal ini menjadi argumen dasar melawan penafsiran-penafsiran keliru berbagai aliran: gnostisisme, arianisme, docetisme, manikeisme, dan monofisitisme.

b. Natal sebagai Persilangan yang Menakjubkan Antara Kodrat Ilahi
     dan Kodrat Manusiawi
Singkatnya dapat dikatakan: Allah menjadi manusia supaya manusia menjadi Allah. Inisiatif pertama datang dari Allah lewat misteri Inkarnasi Kristus: Sang Sabda telah mengambil apa yang menjadi milik kita supaya memberikan kepada kita apa yang menjadi milik-Nya.
Tindakan berikutnya merupakan ungkapan partisipasi kita selama hidup ini pada kodrat ilahi Sang Sabda: Penyelamat dunia yang baru ini lahir telah memberikan kita warisan sebagai anak-anak Allah (bdk. rumusan doa Ekaristi hari Natal).

c. Natal Berkaitan dengan Misteri Paskah
“Putra Allah telah memilih bagi diri-Nya tubuh manusiawi supaya mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban yang sungguh-sungguh dan bersifat pribadi kepada Allah Bapa” (Ibr 10: 5-10).
Baik di dalam misteri Natal maupun misteri Paskah kita melihat bahwa dasarnya satu dan sama, yakni perayaan penebus kita. Tetapi Natal lebih sebagai perayaan kelahiran karya penebusan, dan Paskah merupakan perayaan kekuatan penebusan.
Liturgi Natal mengungkapkan secara jelas ikatan misteri Paskah di dalam:
Bacaan kedua Ekaristi Malam, Tit 2: 14
Bacaan kedua Ekaristi Siang, Ibr 1: 1-6
Prefasi Natal

Dalam keseluruhan pandangan teologis perayaan Natal kita melihat bahwa Natal sekaligus merupakan awal mula kehidupan Gereja. “Kelahiran Kristus adalah pokok pangkal kelahiran baru segenap umat Kristiani: kelahiran Kepala, adalah awal kelahiran semua anggota Tubuh Mistik”, demikian ungkapan Santo Leo Agung.

4. Spiritualitas Perayaan Natal
Yang dilihat pada misteri Natal janganlah sekedar aspek kemiskinan dan kerendahan penampilan Tuhan. Semuanya ini memang patut dicontoh, tetapi di atas semuanya itu perlu disadari bahwa misteri Natal memberi kepada kita anugerah untuk menjadi serupa dengan Allah. Kehadiran Tuhan mengarahkan kita untuk terlibat dan berperan serta di dalam hidup ilahi. Spiritualitas Natal adalah Spiritualitas pengangkatan nilai kemanusiaan kita menjadi anak-anak Allah.
Di dalam penghayatan iman tidaklah tepat memandang Allah sebagai “di luar diri kita”, sebab justeru berkat misteri Natal mau dihidupkan kembali Kristus yang selalu berada di dalam diri kita dengan sikap-sikap-Nya yang penuh cinta, setia, sederhana, taat, rendah hati, suci, dan lain sebagainya, yang sekaligus menjadi teladan kita. Santo Leo Agung mengajak umat pada perayaan Natal untuk menyadari diri lagi akan keluhuran kodrat kita sebab dengan turut serta ke dalam kodrat ilahi, kita hendaknya semakin menolak cara dan semangat hidup manusia lama.
Di samping itu aspek eklesial yang perlu mendapatkan perhatian dalah cinta persaudaraan sebab kita semua merupakan satu Tubuh dengan banyak anggota di mana Kristuslah Pemimpinnya. Kegiatan Pastoral selama masa Natal seharusnya dengan tujuan membentuk sikap yang otentik dalam Kristus sebab “hanya dalam misteri Sabda menjadi daging, hidup manusia menemukan cahaya yang benar dan sejati” (GS 22). Dewasa ini pun perayaan Natal hendaknya dilaksanakan secara meriah sebagai perayaan “pengangkatan harga kemanusiaan kita”. “Sesungguhnya Kristus yang adalah Adam Baru mewahyukan misteri cinta Bapa dalam cara manusia sehingga semua orang mengenal Panggilan-Nya yang sangat luhur itu” (GS 22).

Penutup
Berdasarkan uraian dan penjelasan Rm. Bosco da Cunha dalam artikel ini, semakin jelaslah pemahaman kita tentang makna Natal dalam Liturgi Gereja. Yang jelas kita tidak hanya sekedar merayakan, mengalami sukacita, berpakaian serba baru dan nyanyian natal yang indah. Namun, perayaan Natal lahir dalam kesatuan dengan Perayaan Paskah di mana Allah yang menjadi manusia dalam Pribadi Kristus menyelamatkan manusia dalam sengsara dan kebangkitan-Nya. Semoga dengan pemahaman yang benar, kita dituntun juga untuk menghayati secara benar pula.

Sumber: Bosco da Cunha, Merayakan Karya Keselamatan dalam Kerangka Tahun Liturgi, Yogyakarta: Kanisius, 1992, hlm. 58-64.

liturgi untuk Natal


Menjelang Perayaan Natal di tahun ini, kita disibukkan dengan berbagai persiapan untuk memeriahkan perayaan tersebut. Salah satunya tentu mengumpulkan bahan-bahan liturgi. Mulai dari bahan liturgi untuk Sekolah Minggu sampai bahan liturgi untuk umum. Pada postingan ini, saya memuat contoh bahan liturgi untuk Natal Umum, yang setidaknya dapat membantu banyak pihak untuk menjadikannya sebagai bahan acuan. Silahkan meng-copy-paste-nya, dan selamat mempersiapkan Perayaan Natal… Tuhan Yesus memberkati!

LITURGI  I  (Penciptaan)
Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, ia menciptakan langit, bumi serta seluruh alam semesta. Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi, burung-burung yang berkicau dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan Allah. Bagaimanakah semua ini bisa terjadi?…… Mari kita dengarkan LITURGI  I.

1.      Kejadian 2 : 4 – 5
2.      kejadian 2 : 6 – 7  
3.      Mazmur 19 : 2 – 4
4.      Mazmur 19 : 5 – 7
5.      Mazmur 89 : 12 – 13
6.      Mazmur 147 : 8 – 9
7.      Mazmur 92 : 5 – 6            
8.      Mazmur 95 : 4 – 7
9.      Roma 11 : 33 – 34
10.  Roma 11 : 35 – 36
                                   
LITURGI  II  (Kejatuhan Manusia Ke Dalam Dosa)
Tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sirna seketika, sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalan dosa. Pembunuhan, perampokan, kebejatan, hawa nafsu, itulah yang kini menguasai hidup manusia. Kedegilan, ketidakadilan, pelanggaran hak azasi manusia, dan perbuatan-perbuatan daging lainnya telah merusak akhlak manusia. Bahkan persekutuan dengan alam ciptaan telah pudar, hanya oleh karena ulah manusia. Bagaimanakah dosa menggerogoti hidup manusia?……. Mari kita dengarkan LITURGI  II.

1.      Kejadian 6 : 5 – 7
2.      Roma 1 : 18 – 19
3.      Roma 1 : 20 – 21
4.      Roma 1 : 22 – 24  
5.      Roma 1 : 29 – 30
6.      Roma 1 : 31 – 32  
7.      Roma 3 : 10 – 13  
8.      Roma 3 : 14 – 18
9.      Mazmur 94 : 3 – 4
10.  Mazmur 94 : 5 – 6

LITURGI  III  (Panggilan Untuk Bertobat)
Doa dan tangisan manusia telah sampai kepada Tuhan Allah. Pengharapan manusia akan dikabulkan oleh Tuhan Allah jika saja manusia yang berdosa itu mau mengakui dosa dan kesalahannya lalu melakukan pertobatan dan hidup baru. Maka tiada lagi perhambaan dan perbudakan, dosa-dosa manusia akan diampuni oleh Tuhan Allah, keadilan dan damai sejahterah akan diberikan……… Mari kita dengarkan LITURGI  III.

1.      Yesaya 40 : 3 – 5
2.      Yesaya 43 : 18 – 19
3.      Yehezkiel 18 : 21 – 23
4.      Yesaya 1 : 27 – 28
5.      Yeremia 31 : 31 – 32        
6.      Yeremia 31 : 33 – 34
7.      Yesaya 46 : 12 – 13
8.      Yesaya  1 :  16 – 17
9.      Yesaya 1 : 18 – 20           

LITURGI  IV  (Janji Tentang Kedatangan Juruselamat)
Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan berlalu, jika Tuhan Allah senantiasa bersama kita. Namun melalui inisiatif Tuhan Allah sendiri,  janji keselamatan diberitakan; Tuhan Allah, Bapa di sorga akan menyerahkan Anak-Nya yang tunggal sebagai tumbal dari dosa-dosa manusia.  Ia membrikan pengharapan kepada dunia dan kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya…… Marilah kita dengarkan LITURGI  IV.

1.      Yohanes 3 : 16 – 17
2.      Yesaya 9 : 1 + 5
3.      Yesaya 60 : 1 – 3
4.      Yesaya 61 : 1 – 2 
5.      Yesaya 61 : 3 – 4 
6.      Mika 5 : 1 – 3
7.      Yesaya 7 : 14                   

LITURGI  V  (Kelahiran Juruselamat)
Kini Juruselamat itu telah lahir ke dunia, dalam kepapahan Ia terlahir di tempat yang teramat hina… Kandang domba, itulah tanda kesederhaan Allah. Namun lihatlah! Para ahli perbintangan, orang-orang terpelajar dan terpandang dari Timur Jauh, datang untuk menyembah Sang Raja. Harta berharga mereka bawa sebagai tanda penghormatan bagi Juruselamat dunia.……… Marilah kita dengarkan LITURGI  V.

1.      Lukas 2 : 1 – 5
2.      Lukas 2 : 6 – 9
3.      Lukas 2 : 10 – 12
4.      Lukas 2:  13 – 15
5.      Lukas 2 : 16 – 18             
6.      Lukas 2 : 19 – 20
7.      Matius 2 : 1 – 2
8.      Matius 2 : 3 – 5
9.      Matius 2 : 6 – 8
10.  Matius 2 : 9 – 11                                      

Oleh ;Pdt. Anthony L Tobing

LITURGI RAGAM LAKON/PROFESI

Acara Natal Lakon Sifat Manusia

Acara Liturgi Lakon Natal
Lakon Sifat-sifat Manusia.
(diperankan dengan gaya sifat-sifat itu).
1).Benci : Benci, benci… aku benci sekali sekarang ini. Aku benci melihat dia, aku benci melihat mereka dan aku benci melihat kamu, huuh… Begitulah sifat manusia yang sering muncul. Sedikit sedikit benci, melihat temannya cantik menjadi banci, melihat temannya pintar, menjadi banci bahkan melihat temannya yang disukai orang lain, dirinya semakin banci. Tetapi aku senang , ini membuktikan bahwa aku adalah sifat yang paling banyak dimiliki oleh manusia, hahahaha.
2). Marah : Hei benci, diam kamu. Bukan kamu yang paling banyak diminati manusia. Kamu salah, enak aja kamu bilang dirimu paling hebat. Akulah sifat yang paling banyak diminati oleh manusia. Kau hanya dimiliki oleh orang orang dewasa saja. Tetapi kalau sifat pemarah seperti aku ini, mulai dari anak kecilpun sudah ada. Kalau seseorang anak kemauannya tidak dituruti oleh orang tuanya maka dia akan marah, apalagi orang dewasa, hmmm maunya marah ter. Lihat saja sudah ada orang tua yang tega menganiaya anak-anaknya kalau dia marah, benar kan??! Itu artinya akulah yang dapat mamatahkan hubungan orang lain yang paling banyak di hati manusia, huh… dasar.
3). Sukacita : Lalalala… (bernyanyi atau bersenandung kecil) Hah?? Indah sekali dunia ini. Lihatlah pohon natal ini begitu indah, lampunya kerlap kelip, hiasannya yang cantik dan bunga-bunga yang berkembang. Aku juga menghirup udara sebebas-bebasnya, tanpa bayar alias gratis, hmhm (sambil menghirup udara). Aku adalah si sukacita. Dunia akan terasa selalu indah andai setiap orang mampu selalu bersukacita. Tetapi sayangnya orang banyak lupa untuk bersukacita karena keadaan. Ada yang bilang ‘terlalu sibuk’, ‘sembako mahallah’ sehingga orang malas bersukacita. Jangankan bersukacita, tersenyum saja malas, cemberut saja. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk berkat Tuhan, pasti setiap orang akan lebih mudah untuk tersenyum.
4). Rendah hati : Kau benar sukacita. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk setiap berkat yang diterimanya, maka setiap orang itu akan merasakan betapa Tuhan memberkati hidupnya dan memberikan ia rezeki. Memang setiap orang berbeda-beda rezekinya, tetapi bagi Tuhan setiap orang adalah sama. Di mata Tuhan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah rezekinya dan bagi Tuhan tidak ada yang lebih terhormat atau yang hina, semuanya sama. Kalau setiap orang menyadari hal itu, maka mereka akan selalu bersukacita dan rendah hati?
5). Munafik : Alahhk tak usah muluk-muluk lah, karena di dunia ini sudah jarang sepeti itu. Kalau pun ada, itu tidak seberapa dan mungkin hanya pura-pura seperti aku. Aku kan bisa dipajangkan, munafik = muka nabi fikiran lain lain. Rugilah kalau punya muka cantik, mempunyai duit yang banyak, pekerjaan bagus, dan mempunyai baju cantik yang pantas dipamerkan seperti aku ini tetapi hatiku siapa yang tahu???? Jadi yang ada di dunia itu malah sering pura-pura baik alias purba, biar dia dapat dipuji, disanjung, jadi aku si munafik yang banyak diminati.
6). Pembohong : Ya, ya, ya kau benar munafik, manusia sekarang banyak yang munafik apalagi untuk membela dirinya. Tetapi kau harus sadar juga kawan bahwa awal dari pura-pura dan kemunafikan itu kan berasal dari aku si pembohong. Orang tua saja mau berbohong, apalagi anak-anak supaya mereka tidak dimarahi oleh orang tuanya. Pokoknya bohong lebih banyak disukai. Malahan lagu Sekolah Minggukan ada yang berbunyi  begini: ‘bohong, bohong, itu dosa’. Tetapi kenyataannya tetap saja mereka bohong. Hm… jadi akulah yang banyak diminati orang, hehehe…
7). Sabar : Akh, tidak juga koq. Lihatlah masih banyak orang yang memiliki sifat sabar seperti aku, misalnya orangtua. Mereka selalu sabar mendidik dan merawat anak-anaknya apalagi sejak kecil supaya tidak berlaku seperti kalian itu berbohong, pemarah, munafik. Malah orangtua banyak yang tidak tidur hanya karena menjaga dan memikirkan anak-anak mereka. Lihat juga para guru di sekolah dan di sekolah Minggu, mereka tetap sabar biarpun anak didiknya nakal. Jadi jangan bohong kau pembohong, masih ada koq yang sabar.
8). Pemaki : Apa kubilang… dasar kau sabar. Berapa banyak orangkah yang sabar sekarang ini, bisa dihitung dengan jari tangan. Sesabar-sabarnya mereka pasti akan memaki juga dalam hatinya. Apa benar masih ada orangtua dan guru-guru yang tidak mau memaki lagi? Jangan takabur kau, anak kecil sekarang saja buktinya gampang sekali diajari memaki, jadi akulah seharusnya dimahkotai, wehhhh.
9). Iri hati : What’s? Mahkota..? Apa tidak salah itu? Kau harus lihat dulu lebih jelas. Aku adalah iri hati. Kalian tahu bahwa saat ini sedang galak-galaknya manusia tidak senang melihat orang lain yang bahagia malahan senang melihat temannya sudah. Itu karena iri hati, tahu? Padahal dia tidak dirugikan kalau temannya senang, tetapi begitulah… namanya juga iri hati, hmmm.
10). Dendam : Stop, stop kalian tidak tahu malu, semua merasa paling hebat. Kalian harus akui diriku si pendendam. Lihat saja mereka yang sudah saling bermaafan tetapi kalau dendam tetap saja ada. Malahan ada kalimat seperti ini : ‘yah, memang kami sudah saling bermaafan, tetapi bagaimana ya aku belum sepenuhnya berbicara dengan dia’. Nah, itu kan sama saja dengan dendam. Jadi sifat seperti aku juga banyak di dunia.
11). Putus asa : Aduh, aduh, kalian itu banyak cerita saja. Lihat dulu siapa aku, si putus asa. Aku bisa membuat manusia hancur bahkan hancur lebur hingga bunuh diri. Tahu sendiri kan kalau manusia itu tidak siap untuk gagal, padahal terkadang kegagalankan adalah bagian dari hidup manusia dan manusia itu tahu, Cuma karena manusia tidak terima kegagalan. Kalau ada pergumulan langsung saja putus asa, ada gagal cari kerja, gagal bercinta eh… malah bunuh diri, pokoknya selalu putus asa. Jadi tidak apa-apa juga kalau aku bukan terbanyak . Tetapi akulah yang paling hebat, karena pemuka agama kurang perhatian kepada iman manusia, maka jadilah putus asa.
12). Kasih : (datang dengan diam dan tenang saja, sampai-sampai yang lainpun bertanya kenapa diam saja).
13). Banci : woi… diam aja, kamu sakit gigi ya? Apa yang bisa kau pamerkan?
Kasih: tidak ada yang perlu aku pamerkan kawan. Aku justru merasa gagal untuk memperjuangkan dan memperbanyak sifat kasih. Lihat saja sudah banyak orang Kristen yang malu berbuat kasih. Padahal ajaran utamanya adalah kasih. Tapi lihatlah…. Mereka malu bertindak kasih, takut diejek orang, pokoknya gimanalah biar dia dibilang alim dan biar dijauhi orang lain. Lihatlah dunia ini, seandainya kasih lebih banyak, maka tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi permusuhan, penganiayaan dan tidak ada lagi kekerasan. Padahal Yesus datang ke dunia ini hanya karena kasihnya kepada manusia, tetapi mengapa hai manusia semuanya menjadi kacau…… hah (sedih).
14). Penghibur : hai sobatku, kau tidak gagal… kau berhasil. Kalaupun sekarang ini sifat-sifat mereka yang menonjol (menunjuk kearah sifat benci, dendam dll. Tapi percayalah sudah banyak manusia kini sudah banyak mulai mengasihi. Lihat saja gereja-gereja semakin berkembang, para penatua semakin banyak, acara ibadah sudah semakin banyak, kunjungan-kunjungan social juga sudah semakin digalakkan. Manusia sudah mulai mencoba untuk saling mengerti dan saling menerima, dan memang benar seperti yang dikatakan Yesus bahwa banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih.
15). Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya?
16). Sabar : Betul, dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya. Masa penghakiman akan datang dan Tuhan akan memberi mahkota bagi setiap orang yang pantas menerimanya. Kalian semua  (menunjuk kearah sifat-sifat jelek) apakah kalian senang kalau dunia ini kacau balau? Ketahuilah kelak kalian juga akan menerima upahnya. Kalian akan dihukum Tuhan dan akan dicampakkan ke dalam api neraka. Apakah itu yang kalian mau?
17). Semua sifat-sifat jelek  sambil tertunduk : Ampun… tidak… jangan… kami tidak mau dipanggang dalam api neraka. Katakanlah apa yang harus kami perbuat  agar selamat.
18). Kasih : Benarkah kalian mau? Aku sangat senang mendengarnya. Bertobatlah, kembali kepada Tuhan. Percayalah bahwa ampunan Tuhan pasti selalu ada.
Berserahlah kepadaNya, karena Dia yang telah lahir dikandang domba, disalibkan dan mati, yang telah bangkit dan naik ke sorga selalu menantikan anak-anakNya kembali. Tanggalkanlah sifat burukmu dan mulailah hidup baru. (Sifat-sifat jelekpun menggoyangkan selempang sifat yang ada pada mereka).
19). Sukacita : Hore… dunia akan tetap indah, senyum akan terasa kembali karena kedamaian diam di antara kita, maka aku mau hidup seribu tahun lagi. Terima kasih Tuhan Yesus.
Sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu: Kasih itu lemah lembut, kasih itu memaafkan, kasih itu murah hati, kasihMu sungguh tiada taranya. Ajarilah kami ini saling mengasihi, ajarilah kami ini saling mengampuni, ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan, kasihMu sungguh tiada taranya.

IV. Liturgi Ragam Profesi                                                        
(dengan pakaian dan gaya profesi)
Prolog: Karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa, maka hatinya selalu dikuasai oleh iblis sehingga manusia itu hanya mau memikirkan dirinya sendiri dan menganggap hanya dirinya yang baik di antara sesamanya, terlebih lagi karena dia mempunyai pekerjaan yang dapat memberikan keuntungan kepada orang lain. Manusia itu menjadi egois dan tinggi hati. Inilah liturgi beragam profesi.
1). Petani: Aku seorang petani yang pada mulanya dikatakan Tuhan dalam kitab Kejadian 3:17d “Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu” maka aku mengerjakan tanah ini agar dari tanah yang kutanami padi dan tumbuh-tumbuhan lainnya dapat menghasilkan. Aku bekerja mulai dari pagi hingga sore dan tidak mengenal lelah. Aku mencangkul dan mengolah tanah supaya ada bahan makanan. Itu berarti pekerjaanku tepat sekali, dan kalau aku tidak ada, pastilah kalian tidak bisa makan.
2). Artis: (sambil menyanyikan satu kata lagu). Aduh teman-teman semua, nih penampilanku, akulah yang paling benar. Pekerjaanku menghibur orang dan aku selalu terhibur. Aku selalu diperlihatkan oleh khalayak ramai dan aku selalu membuat orang tertawa. Akulah public figure yang selalu bersih dan cantik sehingga membuat orang banyak simpatik.
3). Tukang Ojek: Memang, supir itu penting… namun apakah supir dapat mengantar kamu sampai ke pelosok –pelosok kampong? Hanya ojek yang bisa melalui jalan sempit maupun jalan setapak, apalagi kalau pulang orang rantau mau antar ke kampong yang tidak bisa dilalui mobil, biar juga mereka punya uang untuk bayar taksi tapi akulah yang antar mereka sampai ke tempat.
4). Pendeta: Saudara-saudari yang kekasih dalam Yesus Kristus, marilah kita sejenak merenungkan arti pekerjaan kita masing-masing . Perlu juga merenung mengapa kita ada di dunia ini, dan untuk apa kita tercipta di dunia ini yaitu supaya kita saling menolong dan melengkapi. Kalaupun kita memiliki profesi yang berbeda, itu semua adalah berkat Tuhan. Ingatlah saudara-saudara bahwa kita adalah ciptaan Tuhan. Dialah yang memberikan jabatan dan profesi dalam pekerjaan kita agar kita mengabdi kepadaNya melalui pekerjaan kita masing-masing. Kalaupun kita harus bekerja, syukurilah karena itu kita lakukan untuk kemuliaanNya saja agar apa yang kita kerjakan itu dapat menghasilkan sukacita bagi kita dan orang lain juga. Karena itu, janganlah kita menjadi sombong dan membanggakan diri, tetapi marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan supaya kita ditinggikan karena ada tertulis dalam Yakobus 4:10 “Rendahkanlah dirimu dihadapanNya maka ia akan meninggikan kamu”. Marilah kita kerjakan dengan baik profesi kita tersebut karena Bapa di sorgapun masih bekerja seperti yang dikatakan Yesus dalam Johannes 5:17b; ”BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga”. Amin.

Liturgi Dialog.
(Oleh Tiarma Siahaan & Marino Sihombing)
Prolog: Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada pengalaman mereka di saat-saat natal, ada yang berpikir natal itu menyenangkan, namun ada juga yang menyatakan bahwa natal itu bagitu menyedihkan.

1). Anak Sekolah Minggu: Natal… itu menyenangkan banget…!!!
                                               Dibeli baju baru, sepatu baru, banyak hadiah pokoknya seru deh..
2). Anak jalanan                : Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu begitu suram,   
                                                             Jangankan baju baru makanpun tidak, kami hanya bisa menangis   melihat kemewahan di sekitar kami. Kami semakin terlupakan. Tuhan tolonglah kami…!

3). Anak Remaja          : Wah itu sih gak zamannya lagi dek!! Dikalangan kami Natal sih begitu luar biasa apalagi disaat-saat latihan natal, kesempatan dong ketemu cewek-cewek cantik, cowok-cowok ganteng, dengan alasan sama orangtua latiha Natal. Martina gitu lho…!!!!!!!!!
4). Naposo Bulung          : Ok banget tuh..! itu memang benar, selain martina kita mau tunjukkan bahwa kita mampu membuat Natal yang sangat hebat dan meriah sehingga dapat sumbangan dana dari donator-donatur yang terkenal. So pasti banyak untungnya kan. Jadi Natal itu adalah ajang bersenang-senang dan mencari untung.
5). Orangtua                       : Dasar anak muda!. Kalian tidak pernah memikirkan orangtua kalian..’
                                                   Pusing.. pusing… sekali!!!!!! Kalau sudah natal kepalaku pusing  sekali, sikit-sikit uang ,…. sikit-sikit uang,….beli bajulah, beli sepatulah, hadiahlah.
                                                    Semua serba uang, bisa-bisa akupun dijual demi uang.. bagaimana tidak anak saya ada Sembilan semua minta beli baju baru…. Wah uang-uang pusing….!
6). Pedagang                       : Wah kan bagus itu buat kami.
                                                    Natal..natal wah sangat menyenangkan barang-barang habis semua, harganyapun sangat tinggi sehingga aku banyak untung…
                                                    kalau saja natal sebulan sekali pastilah aku kaya raya.. terima kasih  natal, kau telah buat aku banyak uang walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat banyak untung….!
7). Karyawan perusahaan: Saya juga senang sekali dengan adanya natal saya bisa liburan, kan capek kalau kerja terus…. Dengan natal saya bisa bersenang-senang, jalan-jalan, belanja-belanja, semuanya deh..
8). Polisi                               : Natal… ah repot deh!
                                                Lalu lintas padat, macet,,,, macet,,,, macet banget!!
                                                   Kecelakaan banyak semuanya pada liburan. Aku sungguh lelah..       walaupun semuanya orang liburan saya harus tetap kerja bukan  hanya menjaga jalan, gereja juga harus dikawal soalnya banyak kerusuhan yang terjadi, ia tidak…
9). Biblevrouw                    : Syalom saudara-saudariku bertobatlah sebab natal adalah sukacita,
                                                sebab natal adalah sukacita sebab Yesus telah lahir, mati, bangkit
                                                dan naik ke sorga hanya karena dosa-dosa kita. Hari ini marilah kita
                                                mengundang Yesus lahir kembali di dalam hati kita seperti Firman
                                                Tuhan berkata dalam (Mazmur 126:3)
                                                “Tuhan telah melakukan per-ra besar kepada kita, maka kita bersukacita”.                                               

Liturgi IV Situasional (Refleksi dari Amos 5:12-17).

1). Pelayan Gereja:
      Apakah yang seharusnya dilakukan Gereja dalam pelayanannya kepada dunia yang penuh  dengan ke- jahatan dan ketidakadilan? Disana sini terlihat penindasan, kekerasan kepada pekerja dan buruh, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan kepada anak. Ada lagi penganiayaan Gereja dimana umatMu tidak diperbolehkan membangun Bait SuciMu.
2). Muda/mudi Gereja:
     Apakah yang harus kita lakukan sebagai orang muda di Gereja ketika kita melihat betapa  banyaknya Pengangguran, betapa banyaknya orang-orang muda jatuh ke dalam pencobaan, betapa banyaknya orang-orang muda hidup dalam pergaulan bebas, betapa banyaknya orang-orang muda hidup dalam dunia NARKOBA, betapa banyaknya orang muda hidup dalam keputusasaan. Marilah kita bangkit berdiri karena Kristus menguatkan kita dengan Roh KudusNya.

3). Kaum Ibu:
      Tuhan, di dalam kekerasan hati dan kedegilan kami dalam mendidik anak-anak kami, kami   menjadi gagal tetapi Engkau tidak mencampakkan kami sebab kami berharga di hadapanMu. Banyak kaum perempuan di negeri kami yang tega membuang anaknya, ada yang tega menganiaya dan mendidik dengan penuh kekerasan.
     Banyak pula perempuan yang bekerja  keras untuk menghidupi keluarganya sementara suami-suami mereka tidak memikirkan kesehatan dan kesejahteraan para istri mereka dan anak-anak mereka, apakah yang akan kami lakukan dengan situasi demikian?
4). Kaum Bapak:
      Tuhan, Engkau adalah tanduk keselamatan bagi setiap orang yang hina dan teraniaya;  kiranya Engkau menuntun para pemimpin gereja untuk mengingatkan kami kaum bapak  agar ikut serta membangun kerohanian jemaatMu terutama di tempat kami tinggal masihbanyak kaum bapak yang malas ke Gereja, tetapi malah rajin ke kedai tuak dan warung kopi. Tuntun juga dengan tangan kananMu para pemimpin bangsa agar dapat memikirkan hal-hal yang baik bagi kami. Apakah yang harus kami lakukan dalam keadaan seperti ini?
5). Pemerhati Lingkungan:
        Tuhan Maha pencipta alam semesta, apakah yang harus kami perbuat lagi   atasciptaanMuyang telah dirusak oleh sebagian orang untuk mengeyangkan perutnya sehingga merusak diri kami sendiri bahkan mengambil nyawa saudar-saudara kami karena korban banjir, longsor dan polusi udara?
    Kami tidak mampu menatap alam yang indah lagi karena ulah manusia yang merusak alam    kami, menebang pohon, menimbun sampah di selokan dan membuat pabrik raksasa tanpa memperhitungkan kesegaran udara di sekitar kami.
  
6). Pendidik:
      Perhatikanlah ya Tuhan seruan umatMu, betapa kami sangat susah mendidik anak-anak  kami karena Perkembangan zaman komputerisasi. Anak-anak kami lebih suka mencari pengetahuan  yang tidak layak karena hanya memuaskan nafsu mereka saja yang semua itu sangat mudah diperolehnya dari internet di dalam computer dan hanphone.
     Bagaimanakah kami melakukan HukumMu untuk mendidik dan mengajar anak-anak kami tersebut? FirmanMu berkata dalam Amsal 22:15 “Kebodohan melekat pada orangmuda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya”.
     Mampukanlah kami melakukan tongkat didikan yang dari padaMu saja.

7). Pemerhati Sosial:
      Kacau balau. Kerusuhan dan anarki serta terorisme menimpa negeri kami ya Tuhan sehingga  kami merasa hidup kami terancam. Apakah yang harus kami lakukan untuk keadaan yang kacau balau ini?
     Engkau berkata supaya kami jangan takut karena Engkau menyertai kami sampai kesudahan  zaman. tetapi kami sering tidak melihat pertolonganMu karena ketakutan kami lebih besar dari pada kekuatanMu. Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.
      Merenung…. Sejenak diiringi music (selama 1 menit).

Liturgi Natal

LITURGI NATAL 2 

Disusun : Herminto Sihombing


Liturgi I
Prolog :         Pada mula pertama Allah menciptakan langit dan bumi. Allah menciptakan seluruh isi bumi, dan menempatkan manusia sebagai yang berkuasa atas ikan-ikan dilaut, dan burung-burung diudara, dan atas ternak, dan atas seluruh bumi. Allah menciptakan manusia menurut rupa dan gambarnya, laki-laki dan perempuan mereka diciptakan. Hingga....... pada akhirnya bentuk-bentuk  kejahatan menjauhan manusia kita dari Tuhan!
  1.      Tetapi sejak manusia jatuh kedalam dosa, manusia sudah kehilangan rupa Allah, seperti tertulis dalam firman Tuhan; “Tidak ada seorangpun yang berakal dan tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng dan mereka tidak berguna lagi, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”.
  2.      Mazmur 14 : 1b – 3  Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah". Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik. TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
  3.      Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengundang hina, mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan....! mereka tinggalkan dijalan, dan jalan damai mereka tidak kenal lagi....! Rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu, karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.!
  4.      Roma 3 : 19 – 20 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
  5.      Mazmur 53 : 2 – 4 Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah........!" Busuk dan jijik kecurangan mereka......, tidak ada yang berbuat baik. Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.......!!!!!
            5.
  6.      Mazmur 53 : 5 – 6 Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah...!!!!!? Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, padahal tidak ada yang mengejutkan; sebab Allah menghamburkan tulang-tulang para pengepungmu; mereka akan dipermalukan, sebab Allah telah menolak mereka.
  7.      Beginilah firman Tuhan : “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakuku, maka Ia akan meluruskan jalanmu.....!!!!
  8.      Amsal 3:7 Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
  9.      Beginilah firman Tuhan : “Bersukarialah hai pemuda dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu dan turutilah keinginan hatimu serta pandangan matamu. Tetapi, ketahuilah bahwa karena segala hal itu Allah akan membawa engkau kepengadilan. Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu. Kerena, kemudaan dan fajar hidup adalah kesiasiaan.
 10.     Ingatlah akan penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kau katakan : “Tidak ada kesenangan bagiku didalamnya”.
 11.     Kemudaan adalah bukan masa untuk mengingat Pencipta. Tetapi, kemudaan adalah masa untuk bersenang-senang, masa untuk memuaskan keinginan, mengikuti jaman, mengumpulkan harta sebanyak mungkin, dan bersukaria. Supaya hidup ini tidak kurang suatu apapun.”
 12.     Beginilah firman Tuhan : ”Janganlah kamu mengumpulkan harta dibumi, sebab dibumi ngengat dan karat akan merusaknya serta pencuri akan membongkar dan mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta disurga. Disurga, ngengat dan karat tidak akan merusaknya, dan pencuri tidak akan mencuri dan membongkarnya. Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada.
 13.     Muliakanlah Tuhan dengan harta dan dengan hasil hartamu dari segala penghasilanmu. Maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggur.
 14.     Lukas 12 : 33 Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.
 15.     Lukas 12 : 15b  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
            15.
Liturgi II
Prolog : Perlukah kuatir akan hidup ini.........., akan makanan, dan minuman.!!!! Sebab, tangan Tuhan bukan kurang panjang untuk menjangkau dan mangaturnya.!!!!!!
  1.      Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan dan kamu minum. Dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup ini lebih penting daripada pakaian ???? Karena dalam Injil Matius 6 : 27 dikatakan ”Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ??????”
  2.      Pandanglah burung-burung dilangit yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung. Namun, ia diberi makan oleh Bapamu yang disorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ? Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya ???
  3.      Matius 6 : 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya......??????
  4.      Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata : ”Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi, Bapamu disorga tahu, bahwa kamu memerlukan itu !!
  5.      Lukas 12 : 27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
            5.
  6.      Yesus berkata : ”Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah dan juga kepadaKu”. Dan dalam Matius 6 : 33 dikatakan, ”Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian”.
            6.
  7.      Beginilah firman Tuhan : ”Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dengan Allah adalah kejahatanmu. Dan membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar segala doamu. Sebab, tanganmu cemar oleh darah dan jari tanganmu oleh kejahatanmu, mulutmu mengucapkan dusta dan lidah-lidahmu menyebut-nyebut kecurangan. Tidak ada yang mengajukan pengaduan dengan alasan yang benar dan tidak ada yang menghakimi dengan alasan yang teguh.
  8.      Beginilah firman Tuhan : ”Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia ini, tetapi kehilangan nyawanya ??? Dan apa yang diberikannya sebagai ganti nyawanya ???? Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanKu bukanlah jalanmu demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dan bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu, dan rancanganKu dari rancanganmu
  9.      Oooooo..... saudaraku.....!!! Tidakkah kamu tahu......bahwa walaupun hidupmu penuh bergelimangan dosa, tetapi Ia mengasihimu dan menantimu. Marilah......,baiklah kita berperkara dengan firman Tuhan. Sekalipun dosamu merah seperti kermizi, akan menjadi putih seperti salju; Sekalipun merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu-bulu domba.
 10.     Yesaya 55 : 10 – 11 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
            10.
Liturgi III
Prolog : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Karena kasih Allah akan dunia ini, Ia telah memberikan AnakNya Yesus Kristus untuk mendamaikan manusia dengan Allah. Dan karena Yesus Kristus telah mendamaikan kita kepada Allah, marilah kita selalu berdamai, berdamai dengan diri kita, berdamai dengan sesama. Karena damai sejahtera yang dan Allah telah diberikanNya kepada dunia ini.
  1.      Lihatlah........... Aku berdiri dimuka pintu dan mengetok. Jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu. Aku akan masuk mendapatkannya, Aku akan bersama-sama dengan Dia dan Dia bersama-sama dengan Aku.
  2.      Tuhan ......... sesungguhnya kamilah anak yang hilang itu. Kasihanilah kami ya ...Tuhan !!. Hapuskanlah segala dosa kami menurut rahmatMu yang besar. Bersihkanlah kami seluruhnya dari kesalahan kami, dari segala perbuatan kami yang tidak sesuai dengan kehendakMu. Sebab, kami sendiri sadar akan pelanggaran kami, kami yang senantiasa bergumul dengan dosa kami.
  3.      Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaranya, yang dosanya ditutupi. Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan dan tidak berjiwa penipu. Sebab dalam 2 Korintus 5 : 19a dikatakan ; ”Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka”
  4.      Kolose 1 : 19 – 20  Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
            4.
  5.      Roma 3 : 23 – 24 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
            5.
  6.      Roma 3 : 25 – 26 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
            6.
  7.      Matius 5 : 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Lalu....... Mengapa engkau gelisah mencari ?? Padahal damai itu sudah diberi, sudah turun dari langit tinggi !
  8.      Kristus.......!!!! Kami mencari damai sejati. Kami gelisah mencari kekanan dan kekiri, berseru disana dan disini.....berupaya begini dan begitu. Namun kedamaian sejati tidak kunjung kami dapati. Kristus ....!!! Bantu kami menemukan kedamaianMu, sebab kami mulai letih dan gelisah. Apakah kami mampu menjalani hidup.....!!!!
  9.      Kristus ....... biarlah kami menemukan damaimu dengan menengadah keatas, menatap dirimu, menerima sabdaMu yang mengatakan, ”Damai sejahtera kutinggalkan bagimu, damai sejahteraKu Kuberikan padamu”
 10.     Tuhan....... biarlah kami menemukan damaiMu, dengan menengadah keatas, melihat sang surya yang tiap pagi memberi rahmat kehidupan. Bukan dengan pilih kasih, melainkan dengan jiwa yang damai mulia, tersenyum memancarkan kehangatan kepada semua ciptaan. Tanpa membedakan agama, bangsa dan golongan. Yang kemudian tiap senja, dengan jiwa besar dan kesatria tanpa sikap pahit, tenggelam sedikit demi sedikit, dan kemudian rela sirna.
 11.     Tuhan .......biarlah kami temukan damaiMu dengan menengadah keatas, memandangi iringan gumpalan awan, yang dengan damai berarakan, putih bersih didepan langit biru. Bukan dengan terburu-buru dan saling bersusulan dan bersingkutan. Namun.....tenang beriringan.....!!!
 12.     Tuhan ...........biarlah kami temukan damaiMu dengan menengadah keatas, mengagumi pelangi, yang walau beda warna-warni, hidup berdampingan dengan serasi, tanpa ada satu warna yang bernafsu mewarnai yang lain, melainkan saling memperindah dan mengindahkan. Saling melengkapi dan menyempurnakan. Menjadi kemajemukan warna yang asri bak paduan bunga yang wangi.
 13.     Tuhan ....... biarlah kami temukan damaiMu dengan menengadah keatas, memperhatikan rembulan yang sabar menanti. Untuk tampil dengan damai dan lembut, dengan gaya dan cara sendiri, memberi cahaya sejuk, menumbuhkan cinta, menimbulkan mesra, mengundang rangkulan.
 14.     Tuhan......biarlah kami temukan damaiMu, dengan menengadah keatas. Mengamati bintang-bintang yang tidak berebutan lahan. Melainkan membagikan diri secara adil dan rata. Masing-masing berkelap-kelip disudutnya, tanpa banyak kata dilangit luas terbentang.
 15.     Kristus .....diatas sana ada damaiMu !!!!!! Kalau begitu, mengapa melihat kesana-sini, gelisah mencari ?????? DamaiMu ada diatas sudah tersedia, dan sudah diberi. Sebab itu biarlah kami menengadah keatas, menemukan damaiMu yang sejati, dalam diriMu, dalam sabdaMu, dalam suryaMu, dalam awan-awanMu, dalam pelangiMu, dalam rembulanMu, dan dalam bintang-bintangMu.
 16.     Tuhan.....!!!! biarlah kami menengadah keatas bak seorang anak kecil yang polos dan lugu, yang tidak ragu melainkan percaya, taat dan mau menerima damaiMu itu. Hingga kami dapat menjadi damai dalam duniaMu.
 17.     Kristus......tolonglah kami membuka mata hati, supaya bisa melihat damai sejatiMu. Tolong kami membuka pintu hati, mengosongkan nurani diri kami sehingga kami berdamai dengan Tuhan yang seringkali kami ingkari, dengan seseorang yang selama ini kami musuhi, dengan lingkungan yang kami masa bodohi, dengan diri sendiri yang sering kami bohongi. Kristus....... hampiri hati kami, isi dan penuhi dengan damaiMu yang sejati. Amin.
Rangkaian Liturgi Situasional
Prolog: Saudara-saudara yang kekasih, saat ini kita sedang merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Saat ini umatNya menyambut kedatangan Sang Juruselamat yang membawa ”Terang Ilahi” ke dunia yang penuh kegelapan ini. Bagaimanakah Respons manusia terhadap Terang Ilahi itu ????!!!!!!
1.    Wahai saudaraku, perhatikanlah sesamamu disekelilingmu! baik dilingkungan rumahmu, dilingkungan pekerjaanmu, bahkan diantara sesama jemaat gereja.......!!!! Gembirakah mereka menyambut Natal ini !!!!!! Bersukakah mereka dengan terang Ilahi ini !!!!! Perhatikanlah dengan seksama.......! Ooooh.... ternyata lebih banyak yang tidak mau tahu dengan terang Ilahi itu, kebanyakan tidak menghiraukan perintah Allah. Itulah dosa, nista, penghinaan, ketidakadilan, dan ketidak jujuran manusia pada Allah. Nampaknya, semuanya itu hanya manis dimulut belaka saja...!!!
2.    Ya..... pada zaman ini manusia lebih menyukai gelap dari pada terang. Manusia lebih senang melakukan perbuatan yang menentang kehendak Allah, karena itu manusia semakin jauh terpisah dari Allah, sehingga dunia penuh dengan prasangka, kekacauan, penindasan, pemerkosaan yang mengakibatkan kebencian, perang, dendam membara, penderitaan dan kesengsaraan.
3.    Oh Tuhan...!!! lihatlah perkara yang menimpa kehidupan kami. Lihatlah derita kami, dengarkanlah seruan yang datang dan memohon kepadaMu. Berilah telinga atas doa permohonan kami ya Tuhan. Kiranya Engkaulah ya... Allah yang mengangkat kami serta menyelamatkan jiwa kami dari penderitaan menuju terang Ilahi yang Engkau bawa ke dunia ini.
4.    Saudaraku yang kekasih, tidakkah engkau lihat, zaman ini semakin menyeret kita kepada kekelaman ? Manusia cenderung berjalan dalam gelap, kualitas orang yang berjalan dalam terang ilahi semakin berkurang. Berbuat semau gue, tidak lagi takut terhadap terang ilahi walau sebenarnya mereka mengetahui bahwa hidup menuju kesengsaraan bahkan kehancuran.
5.    Ya Tuhan...., bukalah pintu hati kami. Biarlah kami merindukan terangMu pribadi lepas pribadi. Jauhkanlah kegelapan dari jiwa-jiwa kami sebab sesungguhnya kami akan selalu tersandung bila berjalan dalam gelap. Terangilah hidup kami dengan firmanMu dan luputkanlah kami daripada hukumMu. Bimbinglah kami untuk hidup dalam terangMu, karena Engkaulah jalan kebenaran dan hidup, dan Engkaulah segalanya bagi kami.
6.    Saudara-saudaraku seiman .........!!! Di era kehidupan yang semakin maju ini, lihatlah....... semakin banyak manusia yang kuatir dan cemas akan kehidupaNya. Mereka berlomba-lomba memperbanyak harta duniawi. Mereka takut tidak memperoleh apa-apa karena krisis yang berkepanjangan. Seluruh hidupnya dipertaruhkan hanya demi kekayaan, demi jabatan, dan demi kebutuhan hidup yang semakin tinggi oleh tuntutan jaman. Manusia lebih memusingkan kebutuhan jasmani, dan mengabaikan kebutuhan rohani yang sesungguhnya lebih penting. Mereka bahkan melupakan firman Tuhan yang berkata :.....................!!!!!
7.    Karena itu Aku berkata kepadamu, janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup ini lebih penting dari pada pakaian......!!!!!?
8.    Pandanglah burung-burung dilangit, yang tidak menabur, dan yang tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makanan oleh Bapamu yang disorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
9.    Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja jalan hidupnya? Lalu mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung diladang yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.....!!!!
10. Sebab itu janganlah kuatir dan berkata, Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok akan mempunyai kesusahannya sendiri....!!! Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
11. Malam ini adalah malam yang penuh sukacita bagi kita umat pilihan Allah. 2000 tahun yang lalu, Juruselamat dunia t’lah lahir di tempat yang hina, di kandang domba.!!!! Yesus Sang Penebus harus lahir di kandang domba yang hina. Semua itu adalah karena kesombongan dan keangkuhan manusia yang selalu mementingkan diri sendiri, dan tidak berbelaskasihan terhadap ibu yang hamil tua mencari penginapan karena kemalaman. Saudaraku, malam ini, buanglah jauh-jauh kesombongan serta kecongkakan dari hatimu, jangan biarkan sampai dua kali Yesus harus lahir di kandang domba. Siapkahlah hatimu untuk-Nya.
12. Ya, benar. 2000 tahun yang silam, Yesus lahir di tempat yang hina karena rumah-rumah telah dipenuhi sanak saudara dan famili. Tapi saat ini, Sang Juruselamat ingin lahir di hati kita. Bersihkanlah hatimu untuk tempat membaringkan Sang Bayi Kudus. Sekarang apakah alasan kita menolak kelahiran Yesus? Apakah karena kita telah dipenuhi materi duniawi? Saudaraku, biarlah Yesus lahir di dalam jiwa kita, biarlah sinar-Nya yang menerangi hati kita sebab ia membawa terang dan sukacita yang besar bagi hidup kita.
13. Saudara-saudara yang terkasih, 2000 tahun yang lalu, orang-orang majus dari timur datang untuk mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Itu adalah merupakan pemberian yang berharga dari hati mereka. Malam ini Yesus telah lahir melalui firman-Nya, marilah kita rasakan kehadiran-Nya di tengah-tengah kita. Sekarang, apakah yang dapat kita persembahkan untuk-Nya?
14. Ya Tuhan....!!!!!, selama ini aku hidup serba kekurangan, aku tidak memiliki emas, perak, berlian maupun uang sebagai persembahanku malam ini. Engkau tahu kemelut yang melanda hidupku malam. Aku sering sekali putus asa dalam menjalani hidupku.... Apakah yang dapat kuberikan padaMu, Tuhan !!!!!
15. Wahai saudaraku, janganlah engkau sesat. Allah tidak mengharapkan uang satu sen pun dari padamu. Ketahuilah, Allah tidak kekurangan suatu apapun, sebab kepunyaanNyalah segala yang ada dibumi. Dari Dialah segala yang ada padamu. Satu hal yang Allah inginkan adalah supaya kita menerima Dia dalam hidup kita. Untuk itu marilah kita menyerahkan diri padaNya melalui pertobatan jiwa, hati, dan pikiran kita, supaya kita dapat melakukan segala kehendakNya.
16. Benar saudaraku, jauhkanlah seribu alasan dari benak kita untuk menyembah Yesus. Jangan kamu berkata,”Aku belum punya uang, aku belum punya rumah, aku belum bekerja, aku belum punya harta, aku masih sekolah....!!!! Karena hidup ini dapat menemukan sejuta alasan dalam sesaat saja. Untuk itu saudaraku, dimalam Natal ini, marilah kita jauhkan sikap yang menolak Sang Juruselamat. Dengan kelahiran Tuhan Yesus malam ini, sambutlah Yesus dalam hatimu, biarlah Dia yang menduduki tempat tertinggi dalam hidupmu, biarlah kita menjadi hamba Allah. Marilah kita persembahkan hati, jiwa, tubuh dan roh kita, bahkan seluruh hidup kita sebagai persembahan yang hidup bagi Sang Raja yang lahir saat ini.
17. Saudaraku, betapun kita menolak Yesus, namun Dia tetap mengasihi kita. Sekalipun kita sering mendukakan hatiNya. Dia tetap memberkati kita. Padahal Dia adalah Allah yang Maha Kuasa, Dia sanggup membinasakan setiap orang yang menolak kehendakNya. Tapi, Dia tidak melakukan itu. Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Allah kepada kita, layaknya seorang bapa terhadap anaknya, Dia mencukupi segala kebutuhan kita. Dia mengenal kita, Dia menuntun kita untuk mencari kehendakNya dalam hidup kita. Untuk itu marilah jadi anak-anak yang baik, menjadi anak-anak Allah.
18. ”Inilah kasih itu”......!!!! Bukan kita yang memilih Dia, namun Dia yang akan menjadikan kita sebagai AnakNya....!!! Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai Juruselamat atas dosa-dosa kita, seperti bapa telah mengasihi aku, demikian juga aku telah mengasihi kamu, tinggallah didalam kasihKu itu. Inilah perintahku, supaya kamu saling mengasihi sama seperti aku telah mengasihi kamu. Amin