Thursday, 7 November 2013

LITURGI RAGAM LAKON/PROFESI

Acara Natal Lakon Sifat Manusia

Acara Liturgi Lakon Natal
Lakon Sifat-sifat Manusia.
(diperankan dengan gaya sifat-sifat itu).
1).Benci : Benci, benci… aku benci sekali sekarang ini. Aku benci melihat dia, aku benci melihat mereka dan aku benci melihat kamu, huuh… Begitulah sifat manusia yang sering muncul. Sedikit sedikit benci, melihat temannya cantik menjadi banci, melihat temannya pintar, menjadi banci bahkan melihat temannya yang disukai orang lain, dirinya semakin banci. Tetapi aku senang , ini membuktikan bahwa aku adalah sifat yang paling banyak dimiliki oleh manusia, hahahaha.
2). Marah : Hei benci, diam kamu. Bukan kamu yang paling banyak diminati manusia. Kamu salah, enak aja kamu bilang dirimu paling hebat. Akulah sifat yang paling banyak diminati oleh manusia. Kau hanya dimiliki oleh orang orang dewasa saja. Tetapi kalau sifat pemarah seperti aku ini, mulai dari anak kecilpun sudah ada. Kalau seseorang anak kemauannya tidak dituruti oleh orang tuanya maka dia akan marah, apalagi orang dewasa, hmmm maunya marah ter. Lihat saja sudah ada orang tua yang tega menganiaya anak-anaknya kalau dia marah, benar kan??! Itu artinya akulah yang dapat mamatahkan hubungan orang lain yang paling banyak di hati manusia, huh… dasar.
3). Sukacita : Lalalala… (bernyanyi atau bersenandung kecil) Hah?? Indah sekali dunia ini. Lihatlah pohon natal ini begitu indah, lampunya kerlap kelip, hiasannya yang cantik dan bunga-bunga yang berkembang. Aku juga menghirup udara sebebas-bebasnya, tanpa bayar alias gratis, hmhm (sambil menghirup udara). Aku adalah si sukacita. Dunia akan terasa selalu indah andai setiap orang mampu selalu bersukacita. Tetapi sayangnya orang banyak lupa untuk bersukacita karena keadaan. Ada yang bilang ‘terlalu sibuk’, ‘sembako mahallah’ sehingga orang malas bersukacita. Jangankan bersukacita, tersenyum saja malas, cemberut saja. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk berkat Tuhan, pasti setiap orang akan lebih mudah untuk tersenyum.
4). Rendah hati : Kau benar sukacita. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk setiap berkat yang diterimanya, maka setiap orang itu akan merasakan betapa Tuhan memberkati hidupnya dan memberikan ia rezeki. Memang setiap orang berbeda-beda rezekinya, tetapi bagi Tuhan setiap orang adalah sama. Di mata Tuhan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah rezekinya dan bagi Tuhan tidak ada yang lebih terhormat atau yang hina, semuanya sama. Kalau setiap orang menyadari hal itu, maka mereka akan selalu bersukacita dan rendah hati?
5). Munafik : Alahhk tak usah muluk-muluk lah, karena di dunia ini sudah jarang sepeti itu. Kalau pun ada, itu tidak seberapa dan mungkin hanya pura-pura seperti aku. Aku kan bisa dipajangkan, munafik = muka nabi fikiran lain lain. Rugilah kalau punya muka cantik, mempunyai duit yang banyak, pekerjaan bagus, dan mempunyai baju cantik yang pantas dipamerkan seperti aku ini tetapi hatiku siapa yang tahu???? Jadi yang ada di dunia itu malah sering pura-pura baik alias purba, biar dia dapat dipuji, disanjung, jadi aku si munafik yang banyak diminati.
6). Pembohong : Ya, ya, ya kau benar munafik, manusia sekarang banyak yang munafik apalagi untuk membela dirinya. Tetapi kau harus sadar juga kawan bahwa awal dari pura-pura dan kemunafikan itu kan berasal dari aku si pembohong. Orang tua saja mau berbohong, apalagi anak-anak supaya mereka tidak dimarahi oleh orang tuanya. Pokoknya bohong lebih banyak disukai. Malahan lagu Sekolah Minggukan ada yang berbunyi  begini: ‘bohong, bohong, itu dosa’. Tetapi kenyataannya tetap saja mereka bohong. Hm… jadi akulah yang banyak diminati orang, hehehe…
7). Sabar : Akh, tidak juga koq. Lihatlah masih banyak orang yang memiliki sifat sabar seperti aku, misalnya orangtua. Mereka selalu sabar mendidik dan merawat anak-anaknya apalagi sejak kecil supaya tidak berlaku seperti kalian itu berbohong, pemarah, munafik. Malah orangtua banyak yang tidak tidur hanya karena menjaga dan memikirkan anak-anak mereka. Lihat juga para guru di sekolah dan di sekolah Minggu, mereka tetap sabar biarpun anak didiknya nakal. Jadi jangan bohong kau pembohong, masih ada koq yang sabar.
8). Pemaki : Apa kubilang… dasar kau sabar. Berapa banyak orangkah yang sabar sekarang ini, bisa dihitung dengan jari tangan. Sesabar-sabarnya mereka pasti akan memaki juga dalam hatinya. Apa benar masih ada orangtua dan guru-guru yang tidak mau memaki lagi? Jangan takabur kau, anak kecil sekarang saja buktinya gampang sekali diajari memaki, jadi akulah seharusnya dimahkotai, wehhhh.
9). Iri hati : What’s? Mahkota..? Apa tidak salah itu? Kau harus lihat dulu lebih jelas. Aku adalah iri hati. Kalian tahu bahwa saat ini sedang galak-galaknya manusia tidak senang melihat orang lain yang bahagia malahan senang melihat temannya sudah. Itu karena iri hati, tahu? Padahal dia tidak dirugikan kalau temannya senang, tetapi begitulah… namanya juga iri hati, hmmm.
10). Dendam : Stop, stop kalian tidak tahu malu, semua merasa paling hebat. Kalian harus akui diriku si pendendam. Lihat saja mereka yang sudah saling bermaafan tetapi kalau dendam tetap saja ada. Malahan ada kalimat seperti ini : ‘yah, memang kami sudah saling bermaafan, tetapi bagaimana ya aku belum sepenuhnya berbicara dengan dia’. Nah, itu kan sama saja dengan dendam. Jadi sifat seperti aku juga banyak di dunia.
11). Putus asa : Aduh, aduh, kalian itu banyak cerita saja. Lihat dulu siapa aku, si putus asa. Aku bisa membuat manusia hancur bahkan hancur lebur hingga bunuh diri. Tahu sendiri kan kalau manusia itu tidak siap untuk gagal, padahal terkadang kegagalankan adalah bagian dari hidup manusia dan manusia itu tahu, Cuma karena manusia tidak terima kegagalan. Kalau ada pergumulan langsung saja putus asa, ada gagal cari kerja, gagal bercinta eh… malah bunuh diri, pokoknya selalu putus asa. Jadi tidak apa-apa juga kalau aku bukan terbanyak . Tetapi akulah yang paling hebat, karena pemuka agama kurang perhatian kepada iman manusia, maka jadilah putus asa.
12). Kasih : (datang dengan diam dan tenang saja, sampai-sampai yang lainpun bertanya kenapa diam saja).
13). Banci : woi… diam aja, kamu sakit gigi ya? Apa yang bisa kau pamerkan?
Kasih: tidak ada yang perlu aku pamerkan kawan. Aku justru merasa gagal untuk memperjuangkan dan memperbanyak sifat kasih. Lihat saja sudah banyak orang Kristen yang malu berbuat kasih. Padahal ajaran utamanya adalah kasih. Tapi lihatlah…. Mereka malu bertindak kasih, takut diejek orang, pokoknya gimanalah biar dia dibilang alim dan biar dijauhi orang lain. Lihatlah dunia ini, seandainya kasih lebih banyak, maka tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi permusuhan, penganiayaan dan tidak ada lagi kekerasan. Padahal Yesus datang ke dunia ini hanya karena kasihnya kepada manusia, tetapi mengapa hai manusia semuanya menjadi kacau…… hah (sedih).
14). Penghibur : hai sobatku, kau tidak gagal… kau berhasil. Kalaupun sekarang ini sifat-sifat mereka yang menonjol (menunjuk kearah sifat benci, dendam dll. Tapi percayalah sudah banyak manusia kini sudah banyak mulai mengasihi. Lihat saja gereja-gereja semakin berkembang, para penatua semakin banyak, acara ibadah sudah semakin banyak, kunjungan-kunjungan social juga sudah semakin digalakkan. Manusia sudah mulai mencoba untuk saling mengerti dan saling menerima, dan memang benar seperti yang dikatakan Yesus bahwa banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih.
15). Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya?
16). Sabar : Betul, dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya. Masa penghakiman akan datang dan Tuhan akan memberi mahkota bagi setiap orang yang pantas menerimanya. Kalian semua  (menunjuk kearah sifat-sifat jelek) apakah kalian senang kalau dunia ini kacau balau? Ketahuilah kelak kalian juga akan menerima upahnya. Kalian akan dihukum Tuhan dan akan dicampakkan ke dalam api neraka. Apakah itu yang kalian mau?
17). Semua sifat-sifat jelek  sambil tertunduk : Ampun… tidak… jangan… kami tidak mau dipanggang dalam api neraka. Katakanlah apa yang harus kami perbuat  agar selamat.
18). Kasih : Benarkah kalian mau? Aku sangat senang mendengarnya. Bertobatlah, kembali kepada Tuhan. Percayalah bahwa ampunan Tuhan pasti selalu ada.
Berserahlah kepadaNya, karena Dia yang telah lahir dikandang domba, disalibkan dan mati, yang telah bangkit dan naik ke sorga selalu menantikan anak-anakNya kembali. Tanggalkanlah sifat burukmu dan mulailah hidup baru. (Sifat-sifat jelekpun menggoyangkan selempang sifat yang ada pada mereka).
19). Sukacita : Hore… dunia akan tetap indah, senyum akan terasa kembali karena kedamaian diam di antara kita, maka aku mau hidup seribu tahun lagi. Terima kasih Tuhan Yesus.
Sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu: Kasih itu lemah lembut, kasih itu memaafkan, kasih itu murah hati, kasihMu sungguh tiada taranya. Ajarilah kami ini saling mengasihi, ajarilah kami ini saling mengampuni, ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan, kasihMu sungguh tiada taranya.

IV. Liturgi Ragam Profesi                                                        
(dengan pakaian dan gaya profesi)
Prolog: Karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa, maka hatinya selalu dikuasai oleh iblis sehingga manusia itu hanya mau memikirkan dirinya sendiri dan menganggap hanya dirinya yang baik di antara sesamanya, terlebih lagi karena dia mempunyai pekerjaan yang dapat memberikan keuntungan kepada orang lain. Manusia itu menjadi egois dan tinggi hati. Inilah liturgi beragam profesi.
1). Petani: Aku seorang petani yang pada mulanya dikatakan Tuhan dalam kitab Kejadian 3:17d “Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu” maka aku mengerjakan tanah ini agar dari tanah yang kutanami padi dan tumbuh-tumbuhan lainnya dapat menghasilkan. Aku bekerja mulai dari pagi hingga sore dan tidak mengenal lelah. Aku mencangkul dan mengolah tanah supaya ada bahan makanan. Itu berarti pekerjaanku tepat sekali, dan kalau aku tidak ada, pastilah kalian tidak bisa makan.
2). Artis: (sambil menyanyikan satu kata lagu). Aduh teman-teman semua, nih penampilanku, akulah yang paling benar. Pekerjaanku menghibur orang dan aku selalu terhibur. Aku selalu diperlihatkan oleh khalayak ramai dan aku selalu membuat orang tertawa. Akulah public figure yang selalu bersih dan cantik sehingga membuat orang banyak simpatik.
3). Tukang Ojek: Memang, supir itu penting… namun apakah supir dapat mengantar kamu sampai ke pelosok –pelosok kampong? Hanya ojek yang bisa melalui jalan sempit maupun jalan setapak, apalagi kalau pulang orang rantau mau antar ke kampong yang tidak bisa dilalui mobil, biar juga mereka punya uang untuk bayar taksi tapi akulah yang antar mereka sampai ke tempat.
4). Pendeta: Saudara-saudari yang kekasih dalam Yesus Kristus, marilah kita sejenak merenungkan arti pekerjaan kita masing-masing . Perlu juga merenung mengapa kita ada di dunia ini, dan untuk apa kita tercipta di dunia ini yaitu supaya kita saling menolong dan melengkapi. Kalaupun kita memiliki profesi yang berbeda, itu semua adalah berkat Tuhan. Ingatlah saudara-saudara bahwa kita adalah ciptaan Tuhan. Dialah yang memberikan jabatan dan profesi dalam pekerjaan kita agar kita mengabdi kepadaNya melalui pekerjaan kita masing-masing. Kalaupun kita harus bekerja, syukurilah karena itu kita lakukan untuk kemuliaanNya saja agar apa yang kita kerjakan itu dapat menghasilkan sukacita bagi kita dan orang lain juga. Karena itu, janganlah kita menjadi sombong dan membanggakan diri, tetapi marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan supaya kita ditinggikan karena ada tertulis dalam Yakobus 4:10 “Rendahkanlah dirimu dihadapanNya maka ia akan meninggikan kamu”. Marilah kita kerjakan dengan baik profesi kita tersebut karena Bapa di sorgapun masih bekerja seperti yang dikatakan Yesus dalam Johannes 5:17b; ”BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga”. Amin.

Liturgi Dialog.
(Oleh Tiarma Siahaan & Marino Sihombing)
Prolog: Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada pengalaman mereka di saat-saat natal, ada yang berpikir natal itu menyenangkan, namun ada juga yang menyatakan bahwa natal itu bagitu menyedihkan.

1). Anak Sekolah Minggu: Natal… itu menyenangkan banget…!!!
                                               Dibeli baju baru, sepatu baru, banyak hadiah pokoknya seru deh..
2). Anak jalanan                : Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu begitu suram,   
                                                             Jangankan baju baru makanpun tidak, kami hanya bisa menangis   melihat kemewahan di sekitar kami. Kami semakin terlupakan. Tuhan tolonglah kami…!

3). Anak Remaja          : Wah itu sih gak zamannya lagi dek!! Dikalangan kami Natal sih begitu luar biasa apalagi disaat-saat latihan natal, kesempatan dong ketemu cewek-cewek cantik, cowok-cowok ganteng, dengan alasan sama orangtua latiha Natal. Martina gitu lho…!!!!!!!!!
4). Naposo Bulung          : Ok banget tuh..! itu memang benar, selain martina kita mau tunjukkan bahwa kita mampu membuat Natal yang sangat hebat dan meriah sehingga dapat sumbangan dana dari donator-donatur yang terkenal. So pasti banyak untungnya kan. Jadi Natal itu adalah ajang bersenang-senang dan mencari untung.
5). Orangtua                       : Dasar anak muda!. Kalian tidak pernah memikirkan orangtua kalian..’
                                                   Pusing.. pusing… sekali!!!!!! Kalau sudah natal kepalaku pusing  sekali, sikit-sikit uang ,…. sikit-sikit uang,….beli bajulah, beli sepatulah, hadiahlah.
                                                    Semua serba uang, bisa-bisa akupun dijual demi uang.. bagaimana tidak anak saya ada Sembilan semua minta beli baju baru…. Wah uang-uang pusing….!
6). Pedagang                       : Wah kan bagus itu buat kami.
                                                    Natal..natal wah sangat menyenangkan barang-barang habis semua, harganyapun sangat tinggi sehingga aku banyak untung…
                                                    kalau saja natal sebulan sekali pastilah aku kaya raya.. terima kasih  natal, kau telah buat aku banyak uang walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat banyak untung….!
7). Karyawan perusahaan: Saya juga senang sekali dengan adanya natal saya bisa liburan, kan capek kalau kerja terus…. Dengan natal saya bisa bersenang-senang, jalan-jalan, belanja-belanja, semuanya deh..
8). Polisi                               : Natal… ah repot deh!
                                                Lalu lintas padat, macet,,,, macet,,,, macet banget!!
                                                   Kecelakaan banyak semuanya pada liburan. Aku sungguh lelah..       walaupun semuanya orang liburan saya harus tetap kerja bukan  hanya menjaga jalan, gereja juga harus dikawal soalnya banyak kerusuhan yang terjadi, ia tidak…
9). Biblevrouw                    : Syalom saudara-saudariku bertobatlah sebab natal adalah sukacita,
                                                sebab natal adalah sukacita sebab Yesus telah lahir, mati, bangkit
                                                dan naik ke sorga hanya karena dosa-dosa kita. Hari ini marilah kita
                                                mengundang Yesus lahir kembali di dalam hati kita seperti Firman
                                                Tuhan berkata dalam (Mazmur 126:3)
                                                “Tuhan telah melakukan per-ra besar kepada kita, maka kita bersukacita”.                                               

Liturgi IV Situasional (Refleksi dari Amos 5:12-17).

1). Pelayan Gereja:
      Apakah yang seharusnya dilakukan Gereja dalam pelayanannya kepada dunia yang penuh  dengan ke- jahatan dan ketidakadilan? Disana sini terlihat penindasan, kekerasan kepada pekerja dan buruh, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan kepada anak. Ada lagi penganiayaan Gereja dimana umatMu tidak diperbolehkan membangun Bait SuciMu.
2). Muda/mudi Gereja:
     Apakah yang harus kita lakukan sebagai orang muda di Gereja ketika kita melihat betapa  banyaknya Pengangguran, betapa banyaknya orang-orang muda jatuh ke dalam pencobaan, betapa banyaknya orang-orang muda hidup dalam pergaulan bebas, betapa banyaknya orang-orang muda hidup dalam dunia NARKOBA, betapa banyaknya orang muda hidup dalam keputusasaan. Marilah kita bangkit berdiri karena Kristus menguatkan kita dengan Roh KudusNya.

3). Kaum Ibu:
      Tuhan, di dalam kekerasan hati dan kedegilan kami dalam mendidik anak-anak kami, kami   menjadi gagal tetapi Engkau tidak mencampakkan kami sebab kami berharga di hadapanMu. Banyak kaum perempuan di negeri kami yang tega membuang anaknya, ada yang tega menganiaya dan mendidik dengan penuh kekerasan.
     Banyak pula perempuan yang bekerja  keras untuk menghidupi keluarganya sementara suami-suami mereka tidak memikirkan kesehatan dan kesejahteraan para istri mereka dan anak-anak mereka, apakah yang akan kami lakukan dengan situasi demikian?
4). Kaum Bapak:
      Tuhan, Engkau adalah tanduk keselamatan bagi setiap orang yang hina dan teraniaya;  kiranya Engkau menuntun para pemimpin gereja untuk mengingatkan kami kaum bapak  agar ikut serta membangun kerohanian jemaatMu terutama di tempat kami tinggal masihbanyak kaum bapak yang malas ke Gereja, tetapi malah rajin ke kedai tuak dan warung kopi. Tuntun juga dengan tangan kananMu para pemimpin bangsa agar dapat memikirkan hal-hal yang baik bagi kami. Apakah yang harus kami lakukan dalam keadaan seperti ini?
5). Pemerhati Lingkungan:
        Tuhan Maha pencipta alam semesta, apakah yang harus kami perbuat lagi   atasciptaanMuyang telah dirusak oleh sebagian orang untuk mengeyangkan perutnya sehingga merusak diri kami sendiri bahkan mengambil nyawa saudar-saudara kami karena korban banjir, longsor dan polusi udara?
    Kami tidak mampu menatap alam yang indah lagi karena ulah manusia yang merusak alam    kami, menebang pohon, menimbun sampah di selokan dan membuat pabrik raksasa tanpa memperhitungkan kesegaran udara di sekitar kami.
  
6). Pendidik:
      Perhatikanlah ya Tuhan seruan umatMu, betapa kami sangat susah mendidik anak-anak  kami karena Perkembangan zaman komputerisasi. Anak-anak kami lebih suka mencari pengetahuan  yang tidak layak karena hanya memuaskan nafsu mereka saja yang semua itu sangat mudah diperolehnya dari internet di dalam computer dan hanphone.
     Bagaimanakah kami melakukan HukumMu untuk mendidik dan mengajar anak-anak kami tersebut? FirmanMu berkata dalam Amsal 22:15 “Kebodohan melekat pada orangmuda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya”.
     Mampukanlah kami melakukan tongkat didikan yang dari padaMu saja.

7). Pemerhati Sosial:
      Kacau balau. Kerusuhan dan anarki serta terorisme menimpa negeri kami ya Tuhan sehingga  kami merasa hidup kami terancam. Apakah yang harus kami lakukan untuk keadaan yang kacau balau ini?
     Engkau berkata supaya kami jangan takut karena Engkau menyertai kami sampai kesudahan  zaman. tetapi kami sering tidak melihat pertolonganMu karena ketakutan kami lebih besar dari pada kekuatanMu. Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.
      Merenung…. Sejenak diiringi music (selama 1 menit).

No comments:

Post a Comment