JOHANES 1:43-51
Yohanes 1:43-51 merupakan rangkaian proses
pemilihan para muridNya dengan cara beragam. yang pertama yaitu Andreas dan
Petrus.Kemudian Yesus berangkat ke Galilea dan bertemu dengan Filipus dan
berkata kepadanya:”ikutlah Aku”.(ay.43-44).Panggilan kepada Filipus disampaikan
Yesus secara spontan.Yesus menyatakan kekuasaan dan kedaulatanNya memilih para
murid-muridNya(Yohanes 15:16,”Bukan kamu yang memilih Aku. Proses Pemilihan
menjadi murid Yesus berjalan terus sampai masa sekarang ini. Kita yang percaya dengan
Yesus dan beriman kepadaNya merupakan muridNya pada masa kini dan kita telah dipilihNya sebagai orang yang
percaya menghargai dan
bertanggungjawab dalam tugas dan
panggilan sebagai orang percaya .Dari proses pemilihan ini juga kita di
ingatkan bahwa Yesus memilih muridNya bukan berdasarkan kelebihan tapi
berdasarkan kemauan,dan ketaatan para murid dalam mengikut
Yesus.(Band.Kel.4:10-13: Musa tidak pandai bicara,berat mulut dan berat lidah),
(Yes.6:5: Aku ini seorang yang najis bibir),Yer.1:6 : Takpandai bicara dan
masih muda.
Yesus
mengenal kita masing-masing dengan sangat baik, utuh, dan sempurna..
Yeremia
1:5: Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau,
dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau. Inilah yang ditunjukkan Yesus dalam ayat
45-48. Setelah Filipus bertemu dengan
Yesus,ia menemui Natanael dan menceritakan tentang Yesus adalah anak Jusup dari
Nasaret.Kemudian Natanael mengatakan;”mungkinkah sesuatu yang baik datang dari
Nazaret”? Natanael memakai logika
manusia semata, tetapi ia memiliki sahabat yang baik dan sabar, Filipus.
Mula-mula Filipus memperkenalkan Yesus melalui apa yang telah dikenal baik oleh
Natanael, yaitu hukum Taurat. Namun, setelah upaya itu gagal, Filipus
mengajaknya langsung bertemu dengan Yesus. Dalam
proses ini, kita melihat sangat penting kita semua untuk memiliki sahabat yang
membangun, menolong kita dalam kelemahan kita. Tuhan mengenal kita secara utuh.
Karena itu, andalkan Tuhan dalam sejarah perjalanan kehidupan kita.
Yesus
tidak reaktif mendengar perkataan Natanael;”mungkinkah sesuatu yang baik datang
dari Nazaret”? Yesus membangkitkan nilai-nilai positif dari diri Natanael; memuji ketulusan hati Natanael dan menghargai ketekunan Natanael mempelajari dan
merenungkan hukum Taurat. Yesus mengatakan bahwa Dia melihat Natanael di bawah
pohon ara. Ini adalah sebuah ungkapan yang berarti bahwa Yesus melihat Natanael
sedang bersungguh-sungguh mempelajari Taurat. Menyadari bahwa Yesus sedemikian
dalam mengenalnya, hati Natanael tersentuh dan percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Mesias.Yesus mengenal Natanael secara
utuh, demikian juga Yesus mengenal kita juga secara utuh. Yesus
melayani Natanael dengan sabar. Yesus bersipak pro aktif kepada Natanael. Seseorang yang memiliki
sikap proaktif tentu sangat bermanfaat pada kualitas hidupnya. Proaktif disini adalah
bertindak aktif namun tetap mengacu kepada nilai nilai yang diyakininya. Orang-orang berkepribadian sulit dan penuh prasangka tidak
membutuhkan kata-kata yang luar biasa, melainkan sentuhan sederhana dari hati
yang penuh kasih. Yesus
bersikap proaktif, sehingga mata iman Natanael terbuka untuk menyatakan : Yesus
adalah Mesias.
Setiap
orang yang percaya kepada Yesus Anak Allah,ia adalah anak-anak Allah . Dan
senantiasa siap untuk dibentuk,diubah dan di tahirkan tanpa di pengaruhi. Oleh
keinginan secara lahiriah dan dunia ini. Filipus mempertemukan Natanael dengan
Yesus,pertemuan dengan Yesus merubah keraguan menjadi kepastian dan pertumbuhan
iman yang kuat.
Pengakuan iman Natanael menumbuhkan ketaatannya untuk menerima dan mengikut
Yesus,sebagai murid.Sukacita dan hidup yang kekal bagi orang yang percaya
kepada Yesus Anak Allah.(1 YOH.5:11-12).Janji akan penglihatan akan kuasa Anak
Allah akan di saksikan olehNatanael dan setiap orang yang percaya kepadaNya,
bahwa : Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku ( Yoh 14:6)