Tuesday, 7 September 2021

KHOTBAH YOHANES 1:43-51

 

JOHANES 1:43-51

Yohanes 1:43-51 merupakan rangkaian   proses pemilihan para muridNya dengan cara beragam. yang pertama yaitu Andreas dan Petrus.Kemudian Yesus berangkat ke Galilea dan bertemu dengan Filipus dan berkata kepadanya:”ikutlah Aku”.(ay.43-44).Panggilan kepada Filipus disampaikan Yesus secara spontan.Yesus menyatakan kekuasaan dan kedaulatanNya memilih para murid-muridNya(Yohanes 15:16,”Bukan kamu yang memilih Aku. Proses Pemilihan menjadi murid Yesus berjalan terus sampai masa sekarang ini. Kita  yang percaya dengan Yesus dan beriman kepadaNya merupakan muridNya pada masa kini  dan kita telah dipilihNya sebagai orang yang percaya  menghargai dan bertanggungjawab  dalam tugas dan panggilan sebagai orang percaya .Dari proses pemilihan ini juga kita di ingatkan bahwa Yesus memilih muridNya bukan berdasarkan kelebihan tapi berdasarkan kemauan,dan ketaatan para murid dalam mengikut Yesus.(Band.Kel.4:10-13: Musa tidak pandai bicara,berat mulut dan berat lidah), (Yes.6:5: Aku ini seorang yang najis bibir),Yer.1:6 : Takpandai bicara dan masih muda.

Yesus mengenal kita masing-masing dengan sangat baik, utuh, dan sempurna.. Yeremia 1:5: Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau.  Inilah yang ditunjukkan Yesus dalam ayat 45-48. Setelah Filipus bertemu dengan Yesus,ia menemui Natanael dan menceritakan tentang Yesus adalah anak Jusup dari Nasaret.Kemudian Natanael mengatakan;”mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret”?  Natanael memakai logika manusia semata, tetapi ia memiliki sahabat yang baik dan sabar, Filipus. Mula-mula Filipus memperkenalkan Yesus melalui apa yang telah dikenal baik oleh Natanael, yaitu hukum Taurat. Namun, setelah upaya itu gagal, Filipus mengajaknya langsung bertemu dengan Yesus.  Dalam proses ini, kita melihat sangat penting kita semua untuk memiliki sahabat yang membangun, menolong kita dalam kelemahan kita. Tuhan mengenal kita secara utuh. Karena itu, andalkan Tuhan dalam sejarah perjalanan kehidupan kita.

Yesus tidak reaktif mendengar perkataan Natanael;”mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret”? Yesus membangkitkan nilai-nilai positif dari diri Natanael;  memuji ketulusan hati Natanael dan  menghargai ketekunan Natanael mempelajari dan merenungkan hukum Taurat. Yesus mengatakan bahwa Dia melihat Natanael di bawah pohon ara. Ini adalah sebuah ungkapan yang berarti bahwa Yesus melihat Natanael sedang bersungguh-sungguh mempelajari Taurat. Menyadari bahwa Yesus sedemikian dalam mengenalnya, hati Natanael tersentuh dan  percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Mesias.Yesus mengenal Natanael secara utuh, demikian juga Yesus mengenal kita juga secara utuh. Yesus melayani Natanael dengan sabar. Yesus bersipak pro aktif kepada Natanael. Seseorang yang memiliki sikap proaktif tentu sangat bermanfaat pada kualitas hidupnya. Proaktif disini adalah bertindak aktif namun tetap mengacu kepada nilai nilai yang diyakininya. Orang-orang berkepribadian sulit dan penuh prasangka tidak membutuhkan kata-kata yang luar biasa, melainkan sentuhan sederhana dari hati yang penuh kasih. Yesus bersikap proaktif, sehingga mata iman Natanael terbuka untuk menyatakan : Yesus adalah Mesias.

Setiap orang yang percaya kepada Yesus Anak Allah,ia adalah anak-anak Allah . Dan senantiasa siap untuk dibentuk,diubah dan di tahirkan tanpa di pengaruhi. Oleh keinginan secara lahiriah dan dunia ini. Filipus mempertemukan Natanael dengan Yesus,pertemuan dengan Yesus merubah keraguan menjadi kepastian dan pertumbuhan iman yang kuat.
Pengakuan iman Natanael menumbuhkan ketaatannya untuk menerima dan mengikut Yesus,sebagai murid.Sukacita dan hidup yang kekal bagi orang yang percaya kepada Yesus Anak Allah.(1 YOH.5:11-12).Janji akan penglihatan akan kuasa Anak Allah akan di saksikan olehNatanael dan setiap orang yang percaya kepadaNya, bahwa : Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ( Yoh 14:6)

 

ALLAH MEMELIHARA UMATNYA (2 Rajaraja 4:42-44)

 

ALLAH MEMELIHARA UMATNYA

(2 Rajaraja 4:42-44)

 

Saudara yang terkasih di dalam Kristus Yesus, topik minggu hari ini mengatakan Allah memelihara umat-Nya, merupakan sesuatu yang sering kita dengarkan dan gumuli. Setiap kali kita mendengar ungkapan aktif demikian, sebagai orang percaya, tentulah sukacita kita bertambah. Kalimat dalam topik minggu kita hari ini merupakan kalimat aktif bahwa Allah sebagai Subjek yang telah melakukan perbuatan-Nya yang besar dan agung dalam kehidupan kita. Perbuatan Allah itu telah nyata dalam kehidupan kita. IA memelihara setiap orang yang dikasihi-Nya. Maka sesungguhnya dalam perenungan kalimat ini, kita selalu diperbaharui dalam kesaksian kita bahwa Allah memelihara umat-Nya dan Dia tidak pernah meninggalkan bahkan melupakan kita. Sebagai umat yang dikasihi-Nya telah dipersiapkanNya bagi kita hari depan yang penuh harapan dan rancangan damai sejahtera (Yeremia 29:11).

Elisa merupakan nabi Israel pada abad 9 SM yang arti namanya “Allah ialah keselamatanku”. Masa pelayanan Elisa meliputi pemerintahan Ahab, Ahazia, Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas, suatu masa yang lebih dari 50 tahun. Elisa melayani sebagai pimpinan suatu golongan nabi, dan pelayanannya terdiri dari tanda-tanda mujizat baik dalam rangka perseorangan maupun dalam rangka nasional.

Perjumpaan Elisa dengan seseorang yang berasal dari Baal-Salisa tentulah dilatarbelakangi oleh hal sukacita. Berbagai hal telah dilakukan oleh Elisa dalam menolong dan membantu banyak orang. Bukan hanya dari kalangan rakyat biasa bahwa pegawai-pegawai istana juga pernah memohon bantuan dan pertolongan darinya. Setiap hal yang dilakukan Elisa membuat setiap orang tercengang atas segala yang dilakukannya. Bahkan orang Baal-Salisa pun kebingungan dengan perkataan Elisa yang memintakan untuk kepadanya memberi makan orang-orang yang bersama dengan Elisa padahal jumlahnya seratus orang dengan dua puluh roti jelai dan gandum dalam kantong. Namun Elisa meyakinkan dia dan benarlah dari bawaan seseorang tersebut masihlah terdapat sisanya, sesuai dengan firman Tuhan (ay. 43,44).

Perbuatan yang luar biasa dilakuan oleh Elisa ini selalu dibarengi dengan perkataan “sesuai dengan Firman Tuhan”. Hal ini menunjukkan bahwa Allahlah yang bertindak disitu dan Elisa hanyalah hamba Allah yang melakukan tugasnya sebagai nabi seperti yang difirmankan oleh Allah. Sangat jelas disini bahwa semua itu karena kasih Allah kepada umat-Nya. Allah memelihara umat-Nya melalui nabi-Nya.

Jika kita renungkan saudara yang terkasih, sesungguhnya tidak terbilang kasih Allah kepada kita di dalam pemeliharaanNya. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah, barangkali kita belum mampu untuk melihat dan merasakannya secara batin di dalam hidup kita. Hal itu dapat terjadi karena kita masih cenderung memikirkan hal-hal yang bersifat sementara atau bahkan cenderung di kuasai oleh rasa takut, cemas, gemetar, bimbang kita sehingga menjadikan kita ragu akan pemeliharaan Tuhan kepada kita. Akan tetapi melalui firman Tuhan pada minggu hari ini kita disadarkan bahwa Allah itu benar-benar dan telah memelihara kita. Allah selalu memakai bagian yang di luar hidup dan diri kita untuk memelihara kita. Seperti bangsa Israel itu bahwa mereka dipelihara oleh Allah melalui hamba-Nya si Elisa. Telah banyak orang-orang tertolong oleh karena pemeliharaan Allah kepada mereka melalui Elisa.

Biarlah firman Tuhan pada minggu ini memberikan kekuatan dan keteguhan kepada kita dengan menyaksikan Allah memelihara kita di dalam kasihNya (Mzm 116:6). Di dalam Dia kiranya rasa takut, cemas, gemetar, bimbang kita itu hilang. Seperti doa Yesus yang mengatakan “...Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku…” (Yoh. 17:12). Sebagaimana Tuhan kita peduli terhadap orang banyak itu ketika Ia melihat mereka bagaikan domba yang tak bergembala, Tuhan pun memberikan mereka makan. (Yoh. 6:1-15). Dan masih banyak lagi kesaksian Kitab Suci menyuarakan pemeliharaan Allah terhadap umat-Nya. Maka biarlah kesaksian itu juga menjadi bagian kesaksian kita bahwa Allah memelihara kita umat yang dikasihi-Nya di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Amin

 

Penulis Khotbah

Diak. R. Hutagaol, MPd

(Diakones HKBP Kisaran Kota)

KHOTBAH MINGGU KASIH PERSAUDARAAN 2 SAMUEL 1:17-27

 

KASIH PERSAUDARAAN

2 SAMUEL 1:17-27

 

“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja” (Amsal 16:28)  Daud menyanyiakan  nyanyian ratapan atas kematian raja Saul dan Yonatan sahabatnya yang mati terbunuh dalam peperangan di Gilboa. Daud meratapi kematian mereka sebagai pahlawan yang gugur di pertempuran. Walaupun selama ini Saul sangat membenci Daud dengan berusaha untuk membunuhnya, namun sama sekali tidak mengingat-ingat kebencian Saul kepadanya, justru dia sangat bersedih dan terpukul atas kematian seorang raja yang diurapi Tuhan. Kita dapat melihat bagaimana kasih setia Daud kepada Saul, walaupun sebelum kematian Saul ini Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul namun itu tidak dilakukannya dan pada saat kematian Saul ini telah melapangkan jalan baginya untuk menjadi raja dan lepas dari pengejaran Saul, namun situasi ini tidak membuat dia bersukacita.

Dari Khotbah ini kita  belajar banyak tentang kebesaran kasih Daud, dia tidak pernah berniat untuk membalaskan rencana-rencana jahat yang dilakukan oleh Saul kepadanya, bahkan saat kematian Saul dia merasakan kesedihan yang dalam dengan membuat nyanyian ratapan dan mengajarkannya kepada kepada seluruh umat untuk turut berduka.

Kita dapat melihat mengapa Daud tidak pernah membalaskan kejahatan Saul kepadanya, bahwa Daud sangat menghormati pengurapan Tuhan atas Saul sebagai raja. Dan itu juga sebabnya mengapa Daud menghukum mati orang yang mengabarkan kematian Saul karena mengaku-ngaku sebagai orang yang membunuh Saul.

Melalui Khotbah ini kita diajak untuk hidup dalam  kasih Persaudaraan yang sejati Artinya dalam konteks Saul dan Daud ada pengurapan Tuhan yang menjadi jembatan kasih Daud kepada Saul. Demikian halnya dengan dengan kita saat ini, bahwa Allah telah menyatakan kasihNya kepada kita melalui Yesus Kristus yang diurapi. Yesus adalah “jembatan kasih” kita kepada sesama manusia.

 

Melalui nyanyian ratapan Daud ini, setidaknya kita dapat belajar dua hal:

       1.     Jangan mengabarkan keburukan kita, saudara kita, orang tua kita atau siapapun itu  kepada orang lain dengan demikian kita memberitahukan kelemahan kita kepada orang lain dan orang lain akan menertawakannya.

Hal ini menjadi refleksi yang berharga bagi kita dalam suatu komunitas atau persekutuan. Kita memiliki rahasia keluarga yang tidak perlu untuk diketahui oleh orang lain. Hal ini mengingatkan kita juga untuk menghindari gosip-gosip yang tidak berguna yang tidak membangun bahkan justru membuat keadaan semakin buruk. Kita mungkin akan merasa bangga mengabarkan keburukan orang lain dalam komunitas kita, namun tanpa kita sadari yang sedang kita ungkapkan itu adalah kelemahan kita sendiri.

      2.     Sejahat-jahatnya seseorang kepada kita, selalu ada yang baik untuk kita hargai

Terkadang lebih mudah mengingat kekurangan dan kesalahan seseorang daripada kelebihan dan kebaikan seseorang. Bisa saja kita membenci seseorang hanya karena satu kesalahan kecil dan melupakan banyaknya kebaikannya selama ini yang telah dilakukannya kepada kita. Dari nyanyian Daud ini kita belajar bahwa tidak ada satu kata pun yang diungkapkannya tentang kejahatan Saul kepadanya, justru dia mengajak seluruh umat untuk berduka atas segala kebaikan dan keperkasaan Saul selama ini sebagai pahlawan yang telah membawa kemenangan dan kesejahteraan.

 

Dan Pada masa sulit yang kita hadapi saat ini, masa pandemi yang masih belum berlalu, kasih itu Jangan Erosi dan  semakin menipis, jauhi sifat egois, Mememtingkan diri sendiri  Melalui Firman Tuhan hari ini, marilah saling mengasihi, mengasihi orang lain dan sesama, dan Mengasihi Tuhan  hiduplah Rukun dan damai dalam kasih persaudaraan! Mari Kita Maknai Lagu ini dengan Baik BN HKBP 656:1

 

Serikat persaudaraan berdirilah teguh. Sempurnakan kesatuan di dalam Tuhanmu. Bersama-sama majulah dikuatkan iman

Berdamai bersejahtera dengan pengasihan    Amin

MAROLOP OLOP ALA ASI NI ROHA NI DEBATA Psalmen 31:8-16

 

MAROLOP OLOP ALA ASI NI ROHA NI DEBATA

Psalmen 31:8-16

Dibagasan hasosahon do si Daud mansoarahon nasa parungkilon na tu Debata, gok parsorionna sungkot ni na hansit, na bernit jala siak ni bagi, alai las dibagasan ni i ido dapot ibana haluaon sian ni na hinaporseaanna jala marolop olop ibana ala asi ni roha ni Debata.  Tongon dibagasan na tarsosak ibana alai haporseaonna mandok ingkon sai tongtong marhaposan tu Jahowa ibana, diparhatopot parpesalmeni do paboa asi ni roha ni Debata do na tuk paluahon ibana sian hasosahan i. Debata paluahon, Debata manatap Debata do nammboto saluhut angka namasa di ngoluna.

Diparhotopot si Daud do paboa ndang loason ni Debata angka musuna laho mangagohon hosanna, alani ndang lomos rohana ido umbahen na didok “Alai anggo ahu, tu Ho do ahu marhaposan, ale Jahowa ningku do * Ho do Debatangku” pandohanon patuduhon sada panindangion na luar biasa paboa holan Debata do haposanna, holan Debata do pangalualuanna. Diparhatutu si Daud do ia ngoluna saguru di Debata do “Marguru tu tanganmu do parsoriongki” Debata do mangurupi ibana di sude angka parsorionna.

Pangalaho na pinatuduhon ni Parpesalmen on paingothon hita asa tongtong pasahathon dirinta tu Debata, ndang adong na boi tarpangasahon hita di ngoluntaon so dungkon asi ni roha ni Debata. Di tingki hita mangadopi godang angka parungkilon sitaonon dohot angka pergumulan, parsahiton dingolunta na boi mambahen hita gale jala mandate. Boi do dipasiding angka dongan hita , mandao sude sian hita, alai anggo Debata dibagasan holong ni rohaNa na mamolini, di dulo, di parmudu do hita jala di tongos do asi ni roahaNa laho paluahon hita.

Mamongoti Minggu Palmarum ( Maremare ) Manungguli rohanta di habobongot ni Jesus tu Jerusalem na marolopolop nasida mansoarahon “Hosianna”,. Taida ma tangkas  na marsitaonon do Jesus holan laho paluahon hita sian hadosaon. Nunga di Dulo Tuhan  hita, olo do Ibana marsitaonon di hau pinarsilang laho manobus hita. Nunga ro Tuhan i laho manuhuk sude angka dosa, sitaononta gabe sada olop olop na mansi tangkas mai di hita, holan marhite asi ni rohaNai marolop olop hita. Asa marhite Psalmen 31 di Minggu Palmarum on di arahon do hita laho mangarimangi parsihohoton haporseaon ni parpesalmen i. na patuduhon di sude angka sitaonon ni parpeslamen i tongtong do Debata mangula, manatap sitaonon ni parpeslmeni. Laos songoni ma nang hita, aha pe namasa di tongatonga ni ngoluntaon tongtong do disarihon, diramoti jala di parmudu Debata hita “ Songon nidok ni Endenta “ Manang aha pe namasa las ni roha arsak pe tioponku Ho na basa na marholong rohai” . Dipardalanan ni ngolunta on sai tongtong ma taparatopot jala taokuhon holong dohot denggan basa ni Debata marhite Mandok “ Marolopolop do ngolu dohot tondingku ganup ari, ala Asi ni roha ni Debata” Amen