Tuesday 7 September 2021

KHOTBAH MINGGU KASIH PERSAUDARAAN 2 SAMUEL 1:17-27

 

KASIH PERSAUDARAAN

2 SAMUEL 1:17-27

 

“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja” (Amsal 16:28)  Daud menyanyiakan  nyanyian ratapan atas kematian raja Saul dan Yonatan sahabatnya yang mati terbunuh dalam peperangan di Gilboa. Daud meratapi kematian mereka sebagai pahlawan yang gugur di pertempuran. Walaupun selama ini Saul sangat membenci Daud dengan berusaha untuk membunuhnya, namun sama sekali tidak mengingat-ingat kebencian Saul kepadanya, justru dia sangat bersedih dan terpukul atas kematian seorang raja yang diurapi Tuhan. Kita dapat melihat bagaimana kasih setia Daud kepada Saul, walaupun sebelum kematian Saul ini Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul namun itu tidak dilakukannya dan pada saat kematian Saul ini telah melapangkan jalan baginya untuk menjadi raja dan lepas dari pengejaran Saul, namun situasi ini tidak membuat dia bersukacita.

Dari Khotbah ini kita  belajar banyak tentang kebesaran kasih Daud, dia tidak pernah berniat untuk membalaskan rencana-rencana jahat yang dilakukan oleh Saul kepadanya, bahkan saat kematian Saul dia merasakan kesedihan yang dalam dengan membuat nyanyian ratapan dan mengajarkannya kepada kepada seluruh umat untuk turut berduka.

Kita dapat melihat mengapa Daud tidak pernah membalaskan kejahatan Saul kepadanya, bahwa Daud sangat menghormati pengurapan Tuhan atas Saul sebagai raja. Dan itu juga sebabnya mengapa Daud menghukum mati orang yang mengabarkan kematian Saul karena mengaku-ngaku sebagai orang yang membunuh Saul.

Melalui Khotbah ini kita diajak untuk hidup dalam  kasih Persaudaraan yang sejati Artinya dalam konteks Saul dan Daud ada pengurapan Tuhan yang menjadi jembatan kasih Daud kepada Saul. Demikian halnya dengan dengan kita saat ini, bahwa Allah telah menyatakan kasihNya kepada kita melalui Yesus Kristus yang diurapi. Yesus adalah “jembatan kasih” kita kepada sesama manusia.

 

Melalui nyanyian ratapan Daud ini, setidaknya kita dapat belajar dua hal:

       1.     Jangan mengabarkan keburukan kita, saudara kita, orang tua kita atau siapapun itu  kepada orang lain dengan demikian kita memberitahukan kelemahan kita kepada orang lain dan orang lain akan menertawakannya.

Hal ini menjadi refleksi yang berharga bagi kita dalam suatu komunitas atau persekutuan. Kita memiliki rahasia keluarga yang tidak perlu untuk diketahui oleh orang lain. Hal ini mengingatkan kita juga untuk menghindari gosip-gosip yang tidak berguna yang tidak membangun bahkan justru membuat keadaan semakin buruk. Kita mungkin akan merasa bangga mengabarkan keburukan orang lain dalam komunitas kita, namun tanpa kita sadari yang sedang kita ungkapkan itu adalah kelemahan kita sendiri.

      2.     Sejahat-jahatnya seseorang kepada kita, selalu ada yang baik untuk kita hargai

Terkadang lebih mudah mengingat kekurangan dan kesalahan seseorang daripada kelebihan dan kebaikan seseorang. Bisa saja kita membenci seseorang hanya karena satu kesalahan kecil dan melupakan banyaknya kebaikannya selama ini yang telah dilakukannya kepada kita. Dari nyanyian Daud ini kita belajar bahwa tidak ada satu kata pun yang diungkapkannya tentang kejahatan Saul kepadanya, justru dia mengajak seluruh umat untuk berduka atas segala kebaikan dan keperkasaan Saul selama ini sebagai pahlawan yang telah membawa kemenangan dan kesejahteraan.

 

Dan Pada masa sulit yang kita hadapi saat ini, masa pandemi yang masih belum berlalu, kasih itu Jangan Erosi dan  semakin menipis, jauhi sifat egois, Mememtingkan diri sendiri  Melalui Firman Tuhan hari ini, marilah saling mengasihi, mengasihi orang lain dan sesama, dan Mengasihi Tuhan  hiduplah Rukun dan damai dalam kasih persaudaraan! Mari Kita Maknai Lagu ini dengan Baik BN HKBP 656:1

 

Serikat persaudaraan berdirilah teguh. Sempurnakan kesatuan di dalam Tuhanmu. Bersama-sama majulah dikuatkan iman

Berdamai bersejahtera dengan pengasihan    Amin

No comments:

Post a Comment