SEJARAH GEREJA ASIA (Catatan Kuliah by Daniel Ronda)
Catatan: Materi kuliah ini bersumber dari Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia,
Jakarta: BPK GM, 2005. Mohon izin bila Anda mau memakai materi ini
untuk kepentingan publikasi. Materi ini belum dikembangkan hanya berupa
garis besar.
GEREJA MULA-MULA DI ASIA (Baca Anne Ruck)
1. Pendahuluan:
Kekristenan di Asia (Kec. Filipina) sampai hari ini merupakan
minoritas, padahal agama Kristen mulai dan berkembang di Asia. Di
sinilah pentingnya mempelajari sejarah gereja di Asia untuk melihat cara
bertumbuh dan kemudian hambatan yang diperolehnya, sehingga menjadi
suatu realitas bagi kita di masa kini. Kekristenan akan dipelajari sejak
awalnya dengan maksud agar mahasiswa bisa mengevaluasi sejarah itu
sendiri.
2. Timur Tengah
a. Antiokhia menjadi pusat kekristenan di Asia dan penginjilan bagi orang non- Yahudi
b. Di sini para pengikut Kristus disebut Kristen (Kis 11:26)
c. Gereja Antiokhia menjadi gereja
pengutus bagi Paulus dan Barnabas ke Propinsi Asia Kecil (sekarang
Turki) dan terutama Efesus (di mana Rasul Yohanes meninggal di sana).
d. Ada dua kekaisaran yang berkuasa pada
zaman itu: Romawi dan Persia. Romawi berhasil membuat stabilitas politik
(Pax Romana) sehingga penginjilan dengan lebih leluasa bisa masuk ke
Eropa.
e. Pada sisi lain kawasan Timur Tengah
yang dikuasai Persia kurang stabil perpolitikannya, namun penginjilan
dapat berjalan terns melewati jalan perdagangan atau disebut Jalan sutra
yaitu dari Siria menuju ke Cina. Jalan Sutra menjadi sarana juga bagi
pekabaran Injil ke Asia.
f. Bahasa Siria adalah bahasa yang dipakai
sehari-hari dalam dunia Mesopotamia yang juga dipakai oleh orang
Yahudi. Alkitab diterjemahkan ke dalam Bahasa Siria yang juga menjadi
alat penginjilan.
g. Bangsa Yahudi umumnya telah menyebar ke
seluruh Timur Tengah, sehingga menjadi suatu jembatan penginjilan (Bdk.
strategi Paulus yang mencari sinagoge dalam melakukan penginjilan)
h. Orang Yahudi pada satu sisi dibenci
karena keberhasilan dalam perdagangan, tetapi pada sisi lain banyak yang
tertarik dengan agama Yahudi yang mengajarkan monoteisme. Sehingga
banyak yang masuk agama Yahudi, yang kemudian juga Kristen.
i. Peristiwa Pentakosta dihadiri
orang-orang dari Asia: Partia, Media, Elam, Mesopotamia, dan Arabia (Kis
2:9-11). Mereka percaya kepada Tuhan, yang kemudian diduga mereka
inilah yang mengabarkan Injil di daerah mereka masing-masing di Asia.
3. India
a. Tradisi (Kisah Rasu/ Tomas) menyebutkan
bahwa para murid membuang undi untuk menentukan daerah mana yang akan
diinjili oleh para murid. Tomas mendapat jatah pergi ke India. Ada kisah
legenda yang terjadi tentangnya (Ruck, 14).
b. Pertanyaan: di mana fungsi legenda
dalam penulisan sejarah. Umumnya dibuktikan bahwa Tomas memang ke India,
namun kisah yang menyertainya perlu dipilah-pilah.
c. Ada beberapa bukti Tomas datang ke India:
1) Gereja Mar-Tomas di India Selatan
(sampai ada saat ini) mempertahankan tradisi kuno (dalam bentuk nyanyian
dan puisi) bahwa Tomas datang ke Malabar tahun 52 M, mendirikan tujuh
jemaat, tetapi kemudian mati sahid di tangan tokoh-tokoh Brahman di
Mylapore, dekat Madras.
2) Orang Eropa seperti Marco Polo (1293)
mengisahkan kunjungannya ke makam Tomas. Begitu pula kesaksian orang
Portugis (1522) yang menemukan makam tersebut. Eksistensi orang Kristen
di Kerala dengan kasta khusus di antara orang Hindu membuktikan kisah
ini.
3) Penemuan purbakala juga mendukung hal
ini, di mana dalam Kisah Tomas disebutkan tentang Raja Gundaphorus, yang
temyata raja itu memang ada di India Utara (19M).
4) Rasul Tomas diduga pergi ke India
melewati lautan di mana India adalah kota perdagangan yang menghubungkan
Alexandria di mana India adalah penghasil rempah-rempah, gading, wol,
batu permata..
d. Pantaenus (pimpinan sekolah teologi
Alexandria) pemah ke India tahun 180 dan menemukan jemaat Kristen yang
dugaannya didirikan oleh Rasul Bartolomeus.
e. Pengakuan Iman Nicea tahun 325 juga
ditandatangani oleh seorang yang bemama Yohanes dari Partia yang juga
mewakili India Besar.
f. Tahun 345 ada bukti yang mengatakan
seorang pedagang bemama Tomas memimpin pengungsian kelompok Kristen
beIjumlah 400 orang ke MalabarTahun 547 seorang pedagang Aleksandria
bemama Cosmas menulis buku Topografi Kristen bahwa ada orang Kristen di
sepanjang peIjalanan Afiika dan Asia, termasuk Srilanka, Malabar,
Bombay, Kerajaan Partia, Yamen, Arabia.
4. Eddessa
a. Ada satu negara kecil di Asia yang sangat penting dalam kekristenan yaitu kerajaan Oshrone dengan ibukotanya Edessa.
b. Ada kisah legenda yang ditulis Eusebius Sejarah Gereja yang
melukiskan raja Abgar V menulis surat kepada Yesus. Yesus menjawabnya,
dan setelah kenaikan Yesus, Tomas mengutus Thadeus atau Addai menetap di
Edessa. Ia menyembuhkan Raja Abgar V. Apakah kisah ini benar?
c. Raja Abgar VII adalah raja pertama di Asia yang menjadi Kristen.
d. Edessa adalah kota pertama yang memiliki gedung gereja, dan inilah kiranya gedung gereja pertama di dunia.
e. Di Edessa juga untuk pertama kalinya PB diterjemahkan dari bahasa
Yunani ke bahasa Siria (Edessa) di mana PL sudah ada sebelumnya.
f. Abad ke-2 juga Edessa memiliki seorang uskup yaitu Addai, dan kemudian digantikan oleh Aggai.
5. Perbedaan Pengajaran di Timur dan Barat:
a. Tidak dapat disangkali bahwa ketika agama Kristen lahir dan
berkembang, dia berjumpa dengan agama-agama, serta kebudayaan yang ada
disekitamya. lni menyebabkan adanya perbedaan dalam sejarah perkembangan
gereja nantinya. Misalnya, konsep orang kudus tidak ada di dalam konsep
gereja di Asia (Timur), tetapi di Barat hat ini sudah ditradisikan.
b. Soteriologi:
1) Di Barat: konsep soteriologi dibahas secara praktis dan etis.
Artinya, yang menjadi pokok persoalan adalah kebenaran yaitu dosa dan
akibat dosa, pertobatan, kasih karunia Allah untuk pengampunan dosa yang
disediakan dalam Yesus Kristus, serta sakramen perjamuan kudus mendapat
tempat utama karena menyatakan pengorbanan Yesus.
2) Di Timur: konsep soteriologi dimengerti sebagai perasaan dan
pengertian; misalnya: apa yang harus diketahui untuk memperoleh hidup
kekal, perbedaan antara yang abadi dan falla, zat jasmani dipandang
sebagai pesimistis dan dualistis, dunia ada dalam genggaman iblis dan
jiwa manusia akan dilepaskannya oleh Yesus yang mengalahkan iblis. Yesus
adalah guru yang tertinggi yang membawa Firman Hidup. Yang penting:
tolak iman yang palsu dan pertahankan iman yang benar. Sakramen yang
penting adalah baptisan yang bertujuan membersihkan manusia dari
kefanaan dan dijadikan milik Tuhan. Pengajaran ini banyak terdapat dalam
puisi dan perumpamaan gereja purba di Asia.
c. Kristologi:
1) Konsep kristologi di Asia dapat dikatakan beragam. Taianus orang
Asisria, dari Adiabene, setelah kembali dari pendidikan di Roma membuat
buku dengan nama Diatessaron yang merupakan gabungan dari keempat Injil.
Di dalam Injil inilah ia menjelaskan Yesus sebagai Firman yang
menyatakan bagaimana Yesus adalah Allah.
2) la mengembangkan kehidupan beraskese sebagai corak teologi Asia, di mana pergi meninggalkan kehidupan dunia.
3) Bardaisan dari Edessa yang dibesarkan di Persia dan dalam
lingkungan mistik dan pemujuman Babilonia mengajarkan kekristenan bahwa
tubuh itu baik, tetapi kurang sempuma.
4) Kisah "lnjil Tomas" mengisahkan pentingnya hidup beraskese dan menjalankan kehidupan yang minimalis.
d. Fenomena apakah ini?
Ini membuktikan bahwa sejak semula bapa-bapa gereja berusaha
menyampaikan berita Injil dalam konteksnya. Memang tidakdapat dihindari
terjadi perbedaan penekanan, percampuran, bahkan sinkretisme. Tetapi
upaya ini harus dilihat dari kacamata upaya gereja mengkontekstualkan
dirinya agar relevan bagi dunianya.
GEREJA BERTUMBUH DAN TERHAMBAT DI PERSIA
1. Gereja Purba di Partia
a. Partia adalah suatu kekaisaran yang menguasai Asia Barat dan
Tengah. Pemerintahnya kurang begitu kuat dibandingkan dengan Romawi. Di
dalam kekaisaran pemerintahan diatur secara otonomi oleh daerah
masing¬masing. Jadi pemerintahan di daerah cukup mengakui kekaisaran
PartiR dan membayar pajak, sedangkan humID berlaku masing-masing. lni
akan menyulitkan kekristenan, lain halnya dengan kekaisaran Romawi dalam
kasus Paulus.
b. Agama utama yang dianut adalah Zoroaster, dan beberapa agam mistri
lainnya. Agama ini percaya kepada dewa-dewa (Ahura-Mazda dan Ahriman).
Kitab sucinya adalah Avesta. Nama para imamnya dalah "magus" yang mana
pemimpin ini memiliki pengaruh dalam masyarakat, penasehat raja, dan
menjadi imam-imam sampai ke desa-desa.
c. Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Siria, di samping Bahasa Yunani.
d. Injil masuk PartiR diduga dari orang-orang Yahudi yang mendengar
khotbah Petrus pada haq Pentakosta (Kis 2). Jadi adalah suatu yang bukan
asing bagi penginjil-penginjil untuk pergi ke Partia.
e. Sebuah buku beIjudl "Tawarikh Arbil" (tahun 560 M) menceritakan
tentang sejarah berdirinya gereja di propinsi Adiabene (ibukota Arbela).
Kemungkinan Adai atau Aggai (99M) datang mengabarkan Injil ke sana dan
akhirnya berhasil memenangkan Paquida (anak seorang budak milik imam
Zoroaster). la kemudian menjadi gembala pertama di Adiabene.
f. Sikap pemerintah PartiR sangat toleran terhadap orang Kristen,
sehingga banyak orang Kristen yang dianiaya di Roma pindah ke Partia.
Tetapi pemerintah tidak melindungi orang Kristen dari penganiayaan para
imam Zoroaster. Contoh, uskup Adiabene bernama Samsun yang melakukan
penginjilan dibunuh olah para magus.
g. Tetapi penginjilan berjalan terus sehingga ada juga pejabat yang
menjadi Kristen seperti Raqbakht (th 140) gubernur Adiabene menjadi
percaya. Ia sangat rajin memberitakan Injil sehingga menimbulkan
kemarahan para magus. Ia mall dibunuh, tetapi kemudian dipanggil kaisar
untuk memimpin peperangan. _ang sekali, ia tewas dalam peperangan,
sehingga kekristenan kehilangan orang yang melindunginya.
h. Imam-imam Zoroaster ini terus terlibat dalam penganiayaan orang
Kristen dan merampas harta milik orang Kristen. Walaupun telah
diusahakan menghadap kaisar agar orang Kristen dilindungi (seperti uskup
Abraham), tetapi kekaisaran rupanya tidak terlalu mempedulikan.
i. Penganiayaan tidak membuat gereja mati, malah sebaliknya
bertumbuh. Pada tahun 225 setidaknya sudah ada lebih dari 20 keusukupan
di Persia (minus di Ktesiphon dan di Nisibis).
2. Penganiayaan di bawah kerajaan Persia
a. tahun 225 propinsi Persia memberontak terhadap kekaisaran Partia, dan akhirnya merebut seluruh kekaisaran Partia.
b. Ardasyir memproklamirkan diri sebagai raja pertama dari dinasti
Sassanid, yang mengganggap dirinya sebagai dinasti keturunan Media dan
Persia. . Kerajaan ini mersemikan Zoroaster sebagai agama negara dan
berusaha menyatukan agama dan kekaisaran.
c. Pada awal pemerintahan Persia, kekritenan tidak menghadapi
penghambatan. Malahan gereja bertumbuh di ibukota Persia yaitu
Seleukia-Ktesiphon dan sampai memiliki keuskupan.
d. Awal penganiayaan: seorang bernama Kartir yaitu imam besar
Zoroaster ingin menghancurkan agama-agama lain. Tetapi musuh utamanya
adalah agama Manieheisme yang didirikan oleh Mani. Agama ini adalah
upaya menyatukan agama Zoroaster, Buddha dan Kristen. Mani dianiaya,
tetapi kekristenan mulai ikut teraniaya.
e. Kerajaan Persia Sassanid terns berekspansi dan berperang melawan
Romawi. Ketika di Romawi orang Kristen dianiaya, maka orang Kristen
diterima dengan senang hati di Persia. Tetapi ketika Konstantinus,
menjadi kaisar Romawi dan menjadi Kristen serta menjadikan Kristen agama
negara, maka kekristenan mulai dicurigai dan dimusuhi karena dianggap
mata-mata musuh.
f. Konstantinus sendiri justru memperburuk keadaan dengan mengirim
surat kepada Kaisar Persia, Syahpur II tahun 315, di mana ia minta agar
orang-orang Kristen dilindungi di Persia. Maksudnya baik, tetapi
hasilnya sangat buruk (baca hal. 31). Akhirnya timbul perasaan marah
karena mencampuri urusan dalam negeri Persia, yang pada akhirnya
kekristenan mulai mendapat penganiayaan.
g. Ketika Romawi hendak memerangi Persia, kaisar Konstantinus minta
para uskup mendoakan rencana ini. Salah satu uskup Persia berdoa untuk
kemenangan Roma. Celakanya, kaisar Konstantinus tidak jadi menyerang
Persia karena ia meninggal. Akhirnya Persia justru menyerang Nisibis
yang menjadi pusat kekeristenan. Uskup Yakobus berdoa dan syukur Tuhan
mendatangkan wabah lalat sehingga tentara Persia mundur dan kacau.
h. Mulailah penganiyaan yang dahsyat ketika Syim'un (uskup
Selukia-Ktesiphon) dituduh orang Yahudi memata-matai Persia dan menjadi
antek kaisar Romawi. Orang Kristen mula-mula disuruh membayar pajak dua
kali lipat. Tetapi Syim'un menolak.
i. Lalu pemerintah mulai menghancurkan seluruh gedung gereja dan
merampas harta bendanya. Para pastor yang tidak mau menyembah dewa
matahari dibunuh, termasuk Syim'un yang mati dibunuh setelah menolak
menyembah dewa matahari dan ia menyaksiakan dulu pembunuhan para pastor.
j. Than 339-379 kekristenan sangat kejam dianiaya di Persia. Sasaran
pertama mereka adalah para pemimpin gereja yang dibunuh, kemudian orang
Kristen yang berlatar belakang Zoroaster. Pada waktu itu setidaknya
16,000 orang mati sahid karena imannya. Ini jauh lebih buruk dari
penganiayaan yang dialami orang Kristen di Roma (Baca bal. 33).
k. Ketika Persia berhasil mengalahkan Roma, terjadi perdamaian selama
50 tahun antara Roma dan Persia. Hasilnya: penganiayaan dihentikan dan
kekristenan mulai berkembang lagi, bahkan sejumlah bangsawan masuk
Kristen lagi.
3. Kekristenan sebagai agama resmi
a. Perdamaian antara Roma dan Persia melibatkan uskup Marutha dari
Armenia yang ditugaskan menyusun konsep perdamaian itu. Ia pun meminta
kepada raja Persia agar kekristenan diberi status resmi dan meminta
gereja dibangun kembali dan orang Kristen yang dipenjarakan agar
dilepaskan.
b. Tahun 410 di Persia, agama Kristen diberi status resmi yang sama
dengan agama Zoroaster, sesuai dengan edik yang dikeluarkan raja
Yazdgard I. Dan Uskup Izhaq, uskup Ktesiphon diakui sebagai pemimpin
Umat Kristen Persia (Katolikos). Semua uskup di Persia dipanggil untuk
menandatangi edik tersebut dan dianggap sebagai Sinode Pertama Gereja
Timur.
c. Pada Sinode Pertama ini dibahas tentang perlunya keseragaman hari
raya Paskah, penerimaan kanon Konsili Nicea dan Pengakuan Iman Nicea.
Tata tertib gereja disusun.
d. Edik itu pada sisi lain mengaikbatkan bahwa gereja bertanggung
jawab kepada kaisar di mana gereja adalah perpanjangtanganan kaisar.
e. Umat Kristen memang diberi kebebasan beragama, tetapi kebebasan
yang diberikan terbatas yaitu tidak boleh mengabarkan Injil. Orang yang
pindah dari Zoroaster ke agama Kristen akan dihukum mati. Pada masa ini
juga kekristenan akhimya juga seringkali mengalami penganiayaan.
f. Tahun 424 gereja Persia me1epaskan diri dari gereja Barata pada
sinode Dadyeshu di kota Markabta, karena beranggapan bahwa Katolikos
tidak bisa diadili dan dipimpin oleh uskup AgungIPaus, tetapi kepala
gereja sendiri yaitu Yesus Kristus.
g. Gereja dapat dikatakan berkembang karena perpisahan ill. Walaupun
sebagai minoritas gereja cukup kuat karena banyak dari golongan tinggi
yang menjadi Kristen. Hukuman mati yang menjadi ancaman kalau menjadi
Kristen seringkali tidak dihiraukan. Bahkan seringkali hukuman itu
diperingan menjadi hukuman penjara biasa.
h. Gereja di Persia, khususnya dalam masyarakat yang berbahasa Persia
yang paling berhasil dalam perkembangannya, karena kaum profesional dan
pedagang banyak yang menjadi Kristen. Pada abad ke- 7 jumlah orang
Kristen dan Yahudi diperkirakan berjumlah 1 1/2 juta jiwa. Dan Gereja
Nestorian sudah mantap dengan memiliki 1 patriakh, 9 metropolit, 96
uskup. Ada juga golongan Yakobit, persekutuan Kristen monofisit yang
memiliki 1 metropolit (uskup agung) dan 12 uskup.
4. Gereja Nestorian
a. Ada banyak gereja yang muncul pada abad ke-5 seperti Nestorian, Yakobit, dsb. Tetapi yang menonjol di Asia adalah Nestorian.
b. Ada tiga ciri khas Gereja Nestorian yaitu: teologi nestorianisme,
penghargaan hidup beraskese (kerahiban), semangat pekabaran Injil.
c. Teologi Nestorianisme muncul adalah akibat perselisihan tentang tabiat Kristus:
1) Konsep tentang Kristus (Kristologi) bagi gereja-gereja di Antiokhia adalah tabiat Ilahi dan tabiat manusia Kristus terpisah.
2.) Gereja Alexandria mengakui penyatuan tabiat ilahi dan tabiat
manusia dalam diri Kristus, jadi hanya ada satu tabiat ilahi pada
Kristus (monofisit).
d. Akibat pandangan ini, Nestorius yang menjadi pemimpin gereja di
Antiokhia mempertajam perselisihan karena dia menyerang konsep
"theotokos" yaitu Maria sebagai Bunda Allah. la mengusulkan Maria diberi
gelar Kristotokos (Ibunda Kristus).
e. Cyrillus, uskup Alexandria menuduh apa yang diajarkan Nestorius
sebagai ajaran sesat, karena dianggap mengingkari keilahian Kristus. lni
dugaan yang salah. Tetapi akibatnya Nestorius dipecat oleh Konsili
oikumenis di Efesus tahun 431 dan akhirnya ia tinggal sampai
meninggalnya di Mesir.
f. Konsili Chalchedon tahun 451 mengambil jalan tengah perselisihan
itu: di mana Yesus adalah satu pribadi di dalam dua tabiat yaitu manusia
dan ilahi. Namun justru Konsili Chalchedon menimbulkan skisma antara
pengikut monofisit Gereja Siria, Mesir dan Ethiopia dengan gereja di
Persia yang mengikuti ajaran Nestorius. Perpecahan terus terjadi di
antara gereja-gereja yang akhirnya membuat gereja di Barat dan Timur
terpisah yang pada puncaknya terjadi pada Konsili Konstantinopel tahun
553.
g. Karakteristik yang kedua: spiritualitas dan hidup beraskese. Pada
Abad ke 6 gereja di Persia dipimpin oleh Mar Aba. Pada masanya terjadi
pembaharuan gereja yang pada dasarnya terpanggil untuk memisahkan diri
dari dunia. Bahkan sampai dianggap bahwa kehidupan beraskese dianggap
perlu untuk memperoleh keselamatan. lni juga termasuk usulan untuk tidak
menikah (Tetapi ditolak oleh Sinode Acacius tahun 486).
h. Kemudian muncul kehidupan model para pertapa di mana ada komunitas
biara di padang pasir. Umumnya para biarawan ini wajib mengikuti
peraturan yang ditetapkan seperti bekerja keras, berdoa, bersumpah untuk
hidup dalam kemiskinan, selibat, dan ketaatan.
i. Dari sinilah kehidupan biara dikembangkan, walaupun modelnya
beragam. Ada yang berkelompok di pegunungan, ada yang menyendiri dalam
gel dan berkumpul bila beribadah. Dan ini kemudian menjadi ciri khas
Gereja Nestorian, walaupun tidak semua harns mengikuti kehidupan
beraskese.
j. Karakteristik yang ketiga adalah pekabaran Injil. Rahib-rahib ini
adalah penginjil-penginjil untuk gereja Asia. Jadi kehidupan kerahiban
digabungkan dengan semangat penginjilan. Di sekolah teologi Nisibis,
mereka bersemangat dalam melakukan penginjilan sambil menekankan hidup
miskin, disiplin rohani, bekerja keras, menafsirkan Alkitab. Para rahib
Nestorian menginjili orang Siria, Persia dari latar belakang Zoroaster.
Ribuan alumni sekolah teologi Nisibis pergi mengabarkan Injil ke arah
Timur dari kekaisaran Persia, Cina, India, bahkan sampai ke Sumatera
(Pansur sekarang Barns di Sibolga). Apalagi penemuan Giovanni de
Marignolli dari Italia pada abad ke-14 menemui orang Kristen di
Majapahit dan Palembang.
GEREJA NESTORlAN KE CINA
1. Sumber sejarah gereja di Cina: monumen Ch' ang-an yang ditemukan
oleh buruh-buruh di Cina Barat (tahun 1625). Monumen itu didirikan tahun
781 untuk merayakan kedatangan "agama Syria yang termasyhur" ke Cina.
Juga ditemukan naskah-naskah Kristen yang dibenarkan oleh pemerintah
Cina.
2. Seperti disebutkan di atas, bahwa para rahib Nestorian sangat
bersemangat dalam melakukan penginjilan. Itu sebabnya mereka mengikuti
"Jalan Sutra" dalam mengabarkan Injil.
3. Orang yang pertama datang ke Cina adalah Uskup Alopen di
Ch'ang-an, ibukota China pada waktu itu tahun 635. Ia diizinkan oleh
kaisar Cina pada waktu itu untuk menyebarkan kekristenan di Cina.
4. Sewaktu uskup Alopen tiba, suasana di Cina sedang terjadi
pertentangan antra Kong Hu Cu dan Buddha. Kaisar Kao- Tsu tahun 626
menganggap Buddha sebagai agama asing harus dimusnahkan. Tindakan ini
menghasilkan pemberontakan, di mana anak sang kaisar Tai Tsung berhasil
merampas kekuasaan ayahnya dengan bantuan rahib Buddha. Sejak zamannya,
semua agama diizinkan bebas melakukan penyebaran agama, bahkan agatna
Kristen dilindungi kaisar.
5. Namun semua agama (Taoisme, Buddha, Zoroaster, dsb.), termasuk
kekristenan hanya beroleh sedikit pengikut karena faktor telah mendarah
dagingnya adat istiadat keagamaan Kong Hu Cu dalam budaya mereka.
6. Apalagi keristenan ala Nestorian menawarkan konsep hidup
beraskese, memandang rendah pernikahan. Padahal Kong Hu Cu adalah suatu
sistem etika yang menghormati keluarga, orang tua, nenek morang,
tradisi, kehidupan yang beretika dalam kehidupan dunia ini.
7. Untuk selanjutnya sejarah kekristenan di Cina: Perlawanan yang
paling keras dalam kekristenan adalah dari agama Buddha. Jadi hila
kaisar beragama Buddha, maka kekristenan dianiaya dan biara-biara
Kristen dihancurkan. Tetapi pada saat kaisar bukan dari Buddha, maka
kekristenan mendapat perlindungan.
8. Di samping ada upaya mengkontekstulisasikan pengajaran kekristenan
di Cina, tetapi tetap saja agama Kristen dianggap agama asing (Ruck,
47-51).
9. Kemudian Cina dikuasai kekaisaran Mongolia. Ternyata kekristenan
mendompleng kekuatan Mongolia untuk mengembangkan kekristenan, di mana
lingkaran kekaisaran ada orang Kristen. Sehingga ketika Mongol berhasil
diu sir oleh Cina, maka terusir jugalah kekristenan dari Cina. Dan sejak
saat itu Cina sangat tertutup bagi pengaruh asing.
10. Agama Kristen tidak berkembang di Cina karena kurang berakar.
Faktornya adalah corak kebudayaan Cina berbeda dengan corak kekristenan
gaya Nestorian.
11. Dukungan kekristenan hanya bergantung kepada kebaikan pemerintah.
Bila gereja mendapat dukungan pemerintah akan maju, dan sebaliknya.
Pada abad ke 10 gereja mengalami penganiayaan kerns, dan pada abad ke 14
kekristenan telah hampir punah di Cina.
GEREJA BARAT MENGABARKAN INJIL KE ASIA
Periode selanjutnya adalah bagaimana gereja Barat (Eropa) datang ke Asia dengan warna barunya:
MISI PROTESTAN KE INDIA
1. India di bawah koloni Inggris
a. Sebagian besar penduduk India adalah beragama Hindu, di samping
agama Minoritas seperti Islam, Buddha, Sikh. Orang Kristen ada yaitu
Katolik, Mar Tomas, Gereja Protestan basil pelayanan misi Denmark
Ziegenbalg.
b. India pada abad ke-19 sedang dalam kemunduran di mana raja-raja
saling berperang. Maka India dengan mudah ditaklukkan oleh Inggris. Dan
yang diberi wewenang berdagang di sana adalah East India Company (EIC).
Tetapi India juga dikuasai oleh Denmark, Portugis dan Perancis.
c. Tujuan EIC sebenamya adalah berdagang, sehingga melarang adanya
upaya penginjilan ke India. Akan tetapi atas desakan gereja-gereja
Injili di parlemen Inggris, maka keran penginjilan bisa dibuka. Apalagi
kemudian Inggris mengambil alih reran EIC, maka teIjadi stabilitas di
India.
d. Pemerintah Inggris toleran terhadap semua agama. Penginjilan tidak
dilarang oelh Inggris, tetapi juga tidak didukung. Pemerintah hanya
mendukung sekolah-sekolah Kristen.
e. Facia abaci inilah ratusan misi Protestan masuk ke India.
Pemerintah Inggris sebenamya berkeberatan akan penginjilan ini dan
seringkali menentangnya. Tetapi karena agama Kristen datang bersamaan
dengan Inggris, maka mall tidak mall agama Kristen dipandang sebagai
agama imperialis.
2. Misi Protestan: William Carey
a. William Carey (1761-1834) adalah disebut bapak misi modem di
kalangan Protestan.Ia adalah anggota Anglikan yang kemudian masuk
denominasi Baptis. la adalah bekeIja sebagai tukang sepatu, guru sekolah
dan sangat intelektual dan ahli dalam menguasai bahasa(Latin, Yunani,
Ibrani). lni sangat menolong dalam pelayanannya di India.
b. Di dalam gereja Baptis yang bercorak Calvinis, ada pandangan bahwa
orang tidak perlu menginjil karena Allah dapat menyelamatkan manusia
tanpa melalui tangan manusia. Sebagai reaksi, ia menulis "An Inquiry
into the Obligation to Use Means for the Conversion of the Heathen"
(Tenaga manusia diperlukan untuk menginjili bangsa-bangsa yang jauh). la
menegaskan pentingnya pelayanan misi dilaksanakan oleh orang percaya.
c. Tahun 1792 atas desakan Carey terbentuklah Baptist Missionary
Society. Dan tahun 1793 Carey sekeluarga pergi ke India. Sebagai utusan
misi yang pertama ke India.
d. Sampai di India, EIC melarang dia melakukan tugas misi, sehingga
dia bekerja di pabrik nila di pedalaman India. Istrinya tidak tahan
akhimya mengalami gangguan jiwa dan terganggunya perkembangan anak-anak
mereka.
e. Di tempat terpencil ini, Carey dengan cepat belajar Bahasa
Sanskrit dan Benggali dan ia dengan cepatnya berhasil meneIjemahkan
Alkitab ke dalam Bahasa Benggali. Tetapi hasil terjemahannya kurang baik
dan sulit dibaca.
f. Tahun 1799 datanglah dua misi yaitu Joshua Marshman, seorang guru
dan William Ward, seorang tukang cerak dan redaktur koran di Serampore,
wilayah jajahan Denmark yang mana gubemumya sangat mendukung
penginjilan. Carey akhimya pindah ke Serampore dan bergabung dengan
mereka. Di sini mereka mendirikan sekolah bagi anak-anak orang Eropa,
Carey mengajar Bahasa Benggali bagi pegawai Inggris.
g. Fokus utama pelayanan mereka adalah penerjemahan Alkitab. Dalam 30
tahun, mereka berhasil menerjemahkan Alkitab ke dalam 6 bahasa, dan
bagian-bagian tertentu dari Alkitab ke dalam 26 bahasa. Memang pekerjaan
ini belum sempuma, tetapi sangat berarti bagi perkembangan kekristenan
di India. Karena ketekunan dan kekompakan mereka, maka mereka dijuluki
"Serampore Trio".
h. Carey juga berhasil menyusun tala bahasa Sanskrit. Bahkan pakar
kesusastraan India menganggap Carey sebagai pendiri sastra prosa dalam
Bahasa Benggali. Ia juga menerjemahkan "Ramayana" ke dalam Bahasa
Inggris. Baginya penelitian agama dan kebudayaan India sebagai tugas
misi yang tidak boleh diabaikan.
i. Pelayanan Gereja baptis berpusat di Serampore dan Ward ditetapkan
sebagai pendeta. Orang India yang pertama dibaptis pada tahun 1800. Ia
sangat rajin menginjil dan mendirikan gereja dengan cepat dan menjadikan
mereka gereja yang mandiri.
j. Misi Baptis juga mendirikan sekolah-sekolah sampai universitas di
Serampore. DI sana diajarkan teologi Kristen, filsafat India, dan juga
hal-hal praktis seperti perkebunan, di mana Carey juga ahli dalam bidang
itu.
k. Azas penginjilan Carey (yang dipakai oleh kaum Protestan):
1) Penelitian kebudayaan India
2) Penginjilan yang seluas-Iuasnya
3) Penerjemahan Alkitab
4) Pendirian gereja mandiri dengan tenaga pelayan asli setempat.
3. Fenry Martin (1781-1810)
a. EIC adalah bagian dari Gereja Anglikan. Setelah terjadi
pembaharuan rohani di Inggris, maka diutus satu orang Kristen
evangelikal menjadi wakil gembala yaitu Henry Martin (Alumnus
Universitas Cambridge).
b. Ia bekerjasama dengan "Serampore Trio". Tugas utamanya adalah
menerjemahkan Firman Tuhan di samping melayani pegawai EIC dan
keluarganya.
c. Hasilnya: ia menerjemahkan Alkitab PB Bahasa Urdu yang sangat
bagus mutunya (1810) dan dipakai sebagai dasar penerjemahan berikutnya
sampai saat ini.
d. Tahun 1810 ia pergi ke Persia dan selama setahun dia memperbaiki terjemahan Perjanjian Baru dalam Bahasa Persia dan Arab.
e. Ia adalah rnisi Protestan yang tertarik belajar agama Islam dan bersahabat dengan tokoh-tokoh Islam.
f. Sayangnya, ia punya masalah kesehatan. la meninggal pada usia yang
muda yaitu 31 tahun di Tokat, Asia Kecil (Iran?). Kehidupannya yang
saleh dan memiliki keahlian menjadikan ia suatu gimbal inspirasi
bagaimana seharusnya misionari melayani.
4. Perkembangan Misi di India
a. Kaum evangelikal berhasil mendesak parlemen Inggris (1813) untuk menghapuskan pembatasan misionari datang ke India.
b. Akhimya banyak misi yang diutus ke India seperti Anglikan, Presiterian, Calvinis (Reformed), Metodis, Baptis dan lainnya.
c. Sampai tahun 1851 ada 339 orang pendeta Protestan di India yang
diutus dari 19lembaga misi. Jumlah orang Kristen adalah lebih dari
90,000. Kebanyakan orang Kristen berdomisili di India Selatan dan
kebanyakan berasal dari golongan masyarakat rendah.
d. Tahun 1914 sudah mencapai 1 jutajiwa yang dibaptis denganjumlah
misionari Barat 5,465 orang dan 25,000 tenaga hamba Tuhan dari India.
Jumlah ini jauh lebih kecil dari jumlah orang Katolik dengan jumlah misi
yang lebih kecil.
5. Persoalan Kasta
a. Pertanyaan: apakah seharusnya gereja menolak sistem kasta sebagai
sistem keagamaan dan hanya sebagai sistem sosial saja? Dan yang
berikutnya: Kasta manakah yang hams diinjili lebih dahulu?
b. Gereja berpendapat berbeda goal ini. Carey, misalnya, menolak
sistem kasta. Tetapi misi dari Denmark/Halle tidak menghilangkannya.
Malahan dalam gereja ada tiap pintu masuk untuk kasta masing-masing,
duduk di tempat masing-masing, dan melakukan sakramen dilakukan di
tempat masing-masing. Tetapi banyak yang menentang cara ini.
c. Kelompok misi Protestan mulai juga mengalihkan pelayanannya kepada
kasta tinggi, dengan memakai teori "filtration theory" yaitu golongan
atas dimenangkan maka akan merembes ke ke1as bawahnya (teori dari M.D.
David). Ini juga dikembangkan oleh Alexander Duff, di mana ia mendirikan
sekolah di Cacutta untuk orang kasta tinggi. Memang hasilnya kecil.
Tetapi setidaknya dari kalangan kelas ini banyak yang menjadi pemimpin
Kristen yang terkenal. Dan metode ini ditiru oleh yang lainnya.
d. Agama-agama berusaha menentang sistem kasta. Bahkan Mahatma Gandhi
(notabene orang Hindu India) ikut menentang sistem kasta. Tetapi hal
ini tidak bisa dihilangkan dalam kehidpan orang India.
6. Gerakan Pertobatan Massal
a. Fakta menunjukkan bahwa orang Kristen banyak berasal dari kelas
bawah. Ada 15% penduduk India adalah kasta rendahan (tidak dapat
disentuh), karena dianggap hina dan najis. Dan misi tertarik me1ayani
mereka, akhimya muncul gerakan massal di mana ribuan orang dari kelas
ini beralih menjadi Kristen.
b. Misi Baptis Amerika yang dilayani Dr John Clough me1ayani di
daerah Telugu sejak tahun 1840. Hasilnya sangat minim. Tetapi terjadi
pertobatan massal kaum kelas bawah dan dalam 30 tahun kemudian di Telugu
ada 500,000 orang Kristen yang semuanya berasal dari kasta rendah.
c. Hal yang sama terjadi di Punjab dari kasta Chuhra (1870), di mana
pelayanan misi Presbiterian berhasil menjangkau kelas bawah ini dan
dalam tempo 10 tahun telah berjumlah 35,000. Tahun 1931 menjadi 462,681.
di mana 30% kasta Chuhra orang Kristen.
d. Di India, gerakan massal ini disambut antusias, tetapi sekaligus
dicurigai: jangan-jangan karena motif ekonorni, sehingga perlu dibimbing
secara pribadi. Tetapi karena sifat masyarakat Asia yang komunal, maka
kecurigaan ini seharusnya tidak perlu. Hasilnya banyak di antara kasta
ini yang akhirnya menjadi orang yang berpendidikan, pengusaha, dsb. lni
membuktikan hasilnya.
7. Kemandirian Gereja di India
a. Karena muncul banyaknya gereja, maka timbul kesadaran membangun sekolah teologi dan mendidik sebanyak-banyaknya hamba Tuhan.
b. Juga orang India mulai mengkontekstualisasikan Injil ke dalam
budaya India. Mereka mulai mernisahkan Injil dari "pakaiannya". Walaupun
tidak sedikit yang akhirnya menjadi sinkretisme. Kontekstualisasi:
1) Menekankan spiritualitas Kristiani ala India seperti pembangunan Ashram.
2) Bentuk-bentuk teologi diekspresikan dalam konsep pemikiran Hindu.
MIS1 PROTESTAN DI CINA
1. Robert Morisson
a. Kekristenan di Cina berkembang dan terhambat secara silih
berganti. Semuanya bergantung kepada dukungan atau toleransi pemerintah.
(Lihat kasus Gereja Nestorian).
b. Misi Katolik (tidak dibahas di Sill) telah juga berhasil masuk
kembali ke Cina, dan diperkirakan bahwa pada awal abad ke 19 jumlah
orang Kristen di Cina mencapai 250,000 yang terdiri dari Katolik Roma
dan Ortodoks Rusia.
c. Misi Protestan: "London Missionary Society" adalah lembaga misi
Protestan pertama yang mengutus tenaga misi ke Cina, dan yang diutus
adalah Robert Morrison (1782-1834).
d. Ia adalah pendeta Gereja Presbiterian dan juga sekaligus memiliki
keahlian kedokteran dan astronomi. Sebelum ke Cina ia sudah tinggal
bersama seorang Cina, sehingga ia bisa belajar bahasa dan adat
kebiasaanlbudaya Cina, serta sekaligus belajar menyalin kamus bahasa
Cina dan bagian-bagian Alkitab berbahasa Cina.
e. Morrison memasuki Cina dan tiba di Kanton tahun 1807. Di sana ia
datng dan belajar bahasa Cina dari seorang Katolik Cina secara
diam-diam. Tahun 1809, ia diangkat menjadi penerjemah di perusahaan
Inggris EIC selama 25 tahun.
f. Karena penginjilan langsung tidak mengizinkan, maka Morisson
memfokuskan penerjemahan Alkitab (selesai tahun 1819) dan buku-buku
Kristen. Ia juga menyusun kamu bahasa Inggris-Cina. Di samping itu ia
menerjemahkan Katekismus Pendek Gereja Skotlandia, Buku Doa Umum
Anglikan.
g. Karya Morrison sangat monumental, karena dia memakai huruf roman
(Latin), ketimbang huruf Cina. Ini sangat mudah dimengerti rakyat biaya,
tetapi dipandang rendah oleh kaum terpelajar di Cina. Tulisan
tradisional Cina sangat dihargai karena mengandung nilai filsafatnya.
2. William Milne
a. William Milne tiba di Cina (Canton) tahun 1813. la sendiri
mengalami kesulitan untuk tinggal di Cina, akhirnya memilih tinggal di
Malaka.
b. Semangat dan bebannya terhadap orang Cina tidak pernah pudar. Itu
sebabnya tahun 1818, ia bersama Morrison mendirikan Anglo-Chinese
College, di mana tujuan pendirian sekolah ill orang Cina dapat belajar
budaya asing dan sebaliknya orang asing dapat belajar budaya Cina. Di
sekolah ill ternyata berhasil membuat murid-muridnya menjadi Kristen.
c. Anak iman Morrison dan Milne yang sekolah di Anglo Chinese College
adalah Ling-A-Fa (dibaptis tahun 1814). la pada mulanya membantu
Morrison mencetak Alkitab (karena ia tukang cetak). Kemudian ia sekolah
di ACC dan menjadi pendeta Kongregasional tahun 1823. la inilah yang
mengabdikan pelayanannya kepada orang Cina. IA sering amengalami
penganiayaan, namun semangatnya terus berkobar untuk melayani bangsanya.
3. Kekristenan dalam konteks imperialisme
a. Seperti diketahui bahwa Cina adalah negara yang tertutup. Cina
memang tidak pernah dijajah secara langsung oleh Barat, tetapi dipaksa
menyerahkan beberapa wilayahnya seperti Hongkong kepada Inggris dan
Makao kepada Portugis. Juga Cina dipaksa menyerahkan kota-kota pelabuhan
lainnya. Bahkan setelah kekalahan Cina tahun 1860, orang asing diberi
hak masuk sampai ke selurnh pedalaman Cina.
b. Ketegangan Barat dan Cina dimulai ketika Barat mulai berdagang
candu, yang didapat di India dan dibawa ke Cina oleh Inggris. Dan oleh
Inggris dijual di sana dan ditukar dengan teh. Perdagangan ini
menghasilkan banyak keuntungan bagi Inggris dan teh juga berhasil dibawa
ke Inggris.
c. Candu berdampak negatif bagi Cina: kebanyakan orang kecanduan,
perekonomian ikut kacau. Usaha menghentikan penjualan candu menghasilkan
Perang Candu tahun 1839-1842 dan 1856-1860. Pada kedua perang itu Cina
dikalahkan Inggris. Dan sejak itu Cina harus menyerahkan daerah
terntentu dan semua pelabuhan boleh dimasuki orang asing.
d. Bagaimana sikap gereja? Para misionaris menetang perdagangan
candu, seperti Shaftesbury (bangsawan Inggris), W.A. Russel (Uskup
Anglikan di Cina Utara). Namun akibat perjanjian itu, di mana Cinia
membuka wilayahnya bagi orang asing menyebabkan banyak misionaris pergi
ke Cina.
e. Kebijakan pemerintah kolonial agak berbeda terhadap Cina. Dalam
setiap perjanjian politik dengan Cinia, maka pekabaran Injil dimasukkan
dalam persyaratan dan kekristenan dan usaha misi harus mendapat
perlindungan pemerintah. Akibatnya kekristenan dianggap identik dengan
penjajahan.
f. Usaha PI berlangsung sangat pesat pada abad ke 19 ini. Misi
Katolik sangat maju: ada 500,000 orang Katolik dengan 639 pastor (369 di
antaranya adalah pastor berkebangsaan Cina). Misi Protestan: ada 1.500
orang utusan misi dengan 40,000 orang Kristen.
g. Ini menghasilkan kebencian pemerintah Cina terhadap kekristenan.
Apalagi dicurigai terlibat dalam pemberontakan Tai Ping, di mana
pemimpinnya, Hung Hsin Chuan pernah belajar keristenan, dan dipakainya
unsur kekristenan dalam gerakan ini seperti sepuluh hukum.
h. Kebencian terhadap penjajah sekaligus terhadap kekristenan muncul
dalam bentuk Pemberontakan Boxer (Petinju) tahun 1899-1900. Umat Kristen
dianiaya (Katolik: 50 misionaris dan 30.000 orang dibunuh; Protestan:
200 orang misionaris dan 2000 orang dibunuh). Gedung-gedung gereja
dihancurkan. Tetapi mayoritas orang Kristen bertahan akan penganiayan
ini.
i. Negara-negara Barat berhasil memadamkan pemberontakan ini dengan
keras dan kejam. Bahkan Pemerintah Cina diminta untuk mengganti kerugian
lembaga-lembaga misi Katolik dan Protestan. Namun lembaga misi China
Inland Mission (CIM) tidak mau menerima ganti rugi untuk menyatakan
kasih Kristen kepada bangsa Cina, walaupun mereka yang paling banyak
rugi.
4. Hudson Taylor
a. James Hudson Taylor (1832-1905), berasal dari Gereja Metodis yang
kemudian masuk Gereja Baptis. Sesudah pertobatannya, ia terpanggil
menjadi misionari ke Cina sejak remajanya. la kemudian masuk sekolah
kedokteran, namun pada saat yang sarna, ia sudah terlibat dalam membantu
orang miskin dan mengabarkan Injil
b. Tahun 1853, Taylor diutus ke Cina oleh Chinese Evangelization
Society (CES), tetapi badan misi ini tidak becus karena tidak mengurus
surat-surat, bahkan keuangan pun macet. la berhenti dari CES dan
membiayai sendiri pelayanannya.
c. Taylor terlibat dalam pelayanan di kota pelabuhan yang dikuasai
Barat, Berta kemudian menetap di Ningpo (1856) dan mendirikan rumah
sakit di sana. Karakteristiknya adalah ia memakai pakaian dan budaya
Cina.
d. Karena kesehatannya terganggu tahun 1860, ia terpaksa pulang
kembali ke Inggris dan kemudian mendirikan lembaga misi Cina Inland
Mission (CIM) .
e. Model CIM adalah 1) Model penggalian dana misi dengan iman dan
dca, dan bukan dengan cara-cara manusia; 2) CIM bersifat antar gereja
baik dari latar belakang oikumenis dan evangelikal (asalkan percaya
percaya kepada Yesus secara pribadi sebagaijuruselamat dan Tuhan); 3) Di
Cina para misionaris ditempatkan sesuai dengan gereja asalnya; 4) Pria
dan wanita mendapat hak yang sarna dalam pelayanan; 5) Pendidikan tidak
terlalu penting, sehingga banyak yang berlatarbelakang tukang pergi ke
Cina; 6) Konsep misi Taylor adalah memakai pakaian Cina dan menyesuaikan
sedapat mungkin dengan adat istiadat Cina.
r. Tujuan penginjilan Taylor adalah secepatnya menjangkau Cina sampai
ke pedalaman, dengan metode: 1) Memberikan dan menjual traktat; 2)
membuka temp at pengobatan sederhana.
g. Sampai tahun 1905, CIM mendirikan 110 pusat misi, 7 rumah sakit,
16 klinik, 128 pusat rehabilitasi pecandu opium. Ada 550 misionaris dari
CIM dan kekristenan berjumlah 40.000.
5. Revolusi Cina
a. Kekristenan mendapat pengaruh yang luar biasa, karena para
misionari menekankan tentang pendidikan sehingga ini diterima dengan
senang hati oleh bangsa Cina. Mereka menggantikan filsafat Kong Hu Cu
sebagai syarat menjadi pegawai dengan konsep mendapat pendidikan formal.
Hasilnya juga kekaisaran dianggap kuno.
b. Muncullah suatu revolusi menjadikan Cina suatu negara republik
tahun 1911, yang mana Dr Sun Vat Sell (seorang Kristen) diangkat menjadi
presiden pertama.
c. Partai Komunis berdiri tahun 1921 dan mula-mula bergabung di bawah
Guomindang, Partai Nasionalis Cina. Setelah kematian Sun Vat Sell, maka
Partai Guomindang terpecah menjadi dua; yaitu Pada Goumindang oleh
Jiang Kaishek (kelompok kelas menengah) yang juga adalah seorang Kristen
dan Partai Komunis dari kelompok kelaspetani. Namun Partai Komunis
pimpinan Mao Zedong berhasil dikalahkan.
d. Cuma sayang sekali Cina diserang oleh Jepang, dan Jiang Kaishek
dikalahkan, sehingga setelah Jepang menyerah, maka Mao Zedong sekali
lagi menyerang pemerintahan Guomindang dan berhasil mengalahkan Jiang
Kaishek sehingga lari ke Taiwan. Mao Zedong sendiri berhasil membuat
selurnh Cina menjadi komunis dan diproklamirkan Republik Demokratik
Rakyat Cina tahun 1949.
e. Pada situasi politik seperti ill, kekristenan terns berkembang
dengan diambilalihnya keristenan oleh tenaga-tenaga pribumi. Bahkan
orang Kristen terlibat dalam gerakan anti imperialisme. Bahkan secara
ekstrem akhirnya Dewan Kristen Nasional (seperti PGI-nya Indonesia)
berpihak kepada komunis dan banyak mahasiswa :Krn;ten masuk komunis
karena kebencian terhadap kaum imperialis.
6. Kesimpulan:
Di Cina kekristenan dianggap samna dengan penjajahan, karena masuk
bersamaan dengan penjajah di mana menghancurkan Cina dengan candunya.
Walaupun orang Kristen menentang perdagangan candu, namun setidaknya ini
menjadi kesempatan bagi misonaris masuk Cina. Muncullah juga semangat
nasionalisme orang Kristen Cina terhadap negerinya sehingga muncul
gereja asli Cina yang akhirnya sebagian berkolaborasi dengan komunis.
REFLEKSI: IKHTISAR SEJARAH GEREJA ASIA
PEMBERITA INJIL
1. Pada mulanya pemberita Injil adalah persekutuan (kelompok) atau
lembaga zending, misalnya biara Nestorian, ordo Katolik, lembaga
zending/misi Protestan.
2. Semua bangsa terlibat dalam pemberitaan Injil: Persia, Portugis, Inggris, Jerman, Amerika, Jepang, Korea.
3. Asal gereja: Nestorian, katolik, Protestan Reformed, Injili, Pantekosta.
4. Para penginjil berasal dari berbagai golongan profesi, bukan hanya hamba Tuhan.
5. Model perkembangan kekristenan:
a. Secara alami melalui migrasi
b. Berkembang melalui jalan perdagangan Asia.
c. Pada Abad ke 16 ada perkawinan antara Portugis dan penduduk lokal.
d. Orang Kristen India, Cina bermigrasi ke Malaya ke daerah perkebunan.
6. Pemberita Injil tidak menjadi saksi:
a. Pedagang Kristen dianggap asing.
b. Kelakuan penjajah seperti Portugis yang tidak bisa menjadi contoh.
c. Perdagangan candu yang memalukan bagi orang Kristen.
d. Kekristenan seringkali dianggap sama dengan penjajah.
7. Para pengungsi Kristen juga mengabarkan Injil di daerah
pengungsian, seperti orang Yahudi, orang Cina ke Taiwan, ke Malaysia
setelah PD II, orang Korea Utara ikut membangun gereja di Korea Selatan.
8. Kaum imperialis sendiri tidak konsisten terhadap kekristenan.
Inggris memperbolehkan Kristen masuk secara leluasa di Cina, tetapi
melarang di Malaysia. Bahkan sebelumnya, Paus merestui berita Injil
disampaikan dengan kekuatan militer.
9. Muncul juga pemberita-pemberita Injil pribumi/nasional yang dengan
semangat mengabarkan Injil bagi negerinya, seperti Sadhu Sundar Singh,
Liang-A-Fa, dsb.
10. Upaya kontekstualisasi telah dilakukan sejak permulaan seperti:
Alopen, De Nobili, Kosuke Koyama dengan Teologi Kerbaunya, dsb.
11. Penerjemahan Alkitab adalah salah satu karakteristik misi
Protestan, di samping pendidikan dan pelayanan medis yang juga tidak
kalah pentingnya.
12. Pemberita Injil menghasilkan gereja mandiri dan kuat di tempatnya masing-masing.
13. Pembaharuan rohani selalu menghasilkan semangat pekabaran Injil.
RESPONS TERHADAP BERITA INJIL
1. Mengapa ada kekristenan yang berhasil dan ada yang tidak (dari segi jumlah)?
2. Jawaban lazim Kekristenan lebih mudah diterima bila berjumpa agama
animis, dan agak sulit bila berjumpa agama tinggi seperti islam, Hindu,
Buddha.
3. Golongan minoritas biasanya terbuka terhadap Injil, misalnya kaum
pendatang Cina di Thailand dan Malaysia, suku-suku minoritas di
Thailand, Burma dan Indonesia. Adanya harapan bahwa menjadi Kristen,
kehidupan akan lebih baik, terutama di kalangan minoritas.
4. Kelas menengah ke atas juga terbuka terhadap Injil di Asia seperti di Korea, Cina, Jepang, dan India.
5. Kebijakan pemerintah setempat juga sangat memengaruhi maju dan
mundurnya kekristenan.Ada raja yang menolak kekristenan, dan ada yang
mendukung.
6. Namun catatan menarik: bahwa justru gereja tidak berkembang pada
saat pemerintah memberikan toleransi, dan justru bertumbuh pada saat
mengalami hambatan (Kasus di Cina di bawah dinasti Tang tidak bertumbuh,
tetapi bertumbuh di bawah pemerintahan Komunis).
7. Penganiayaan Kristen menimbulkan dua dampak:
a. Secara positif bahwa kekristenan semakin dihambat semakin merambat
karena para pengikut Kristus semakin bersungguh-sungguh mengikut Yesus.
b. Secara negatif banyak kemurtadan, bahkan gereja hampir musnah, seperti di Asia Barat.
c. Apakah penganiayaan dapat menghilangkan gereja? Dapat disimpulkan: Tidak dapat melenyapkan.
MASA DEPAN GEREJA ASIA
1. Gereja di Asia seharusnya adalah gereja yang kontekstual, yang
walaupun ada kecenderungan pengaruh Barat dalam berteologi seharusnya
orang Asia harus menafsirkannya dalam konteks Asia.
2. Dalam menghadapi berbagai tekanan dari pemerintah, agama mayoritas
seharusnya gereja-gereja bersatu dan bekerjasama, berdialog baik sesama
agama Kristen maupun dengan agama-agama lainnya.
3. Gereja Kristen di Asia seharusnya terlibat dalam pelayanan yang
bersifat holistik, termasuk peduli terhadap masalah sosial seperti
kemiskinan, lingkungan hidup, industrialisasi, dsb.
4. Perlunya penekanan kepada semangat pembaharuan rohani, gerakan
doa, KKR, dan menggerakkan upaya penginjilan ke suku-suku yang belum
terjangkau.
5. Gereja di Indonesia memainkan peran penting ke depan menghadapi
tekanan agama mayoritas, pendidikan Kristen yang lebih bermutu, mengutus
misi ke luar negeri, dan terlibat aktif dalam pembangunan negara.