Makam DR. IL Nommensen
Berkunjung
ke Tobasa, tepatnya di Kecamatan Sigumpar, tentunya tidak lengkap jika
tidak berkunjung ke Makam DR IL Nommensen yang dapat ditempuh sekitar 15
menit atau sekitar berjarak 12 km dari pusat Kota Balige. Dari Medan ke
Sigumpar dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 5-6 jam, atau
dengan perjalanan udara sekitar 40 menit dari Bandara Polonia Medan ke
Bandara Silangit dan dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 20
menit dari Silangit ke Sigumpar.
Salah
satu sejarah yang sangat mendasar dan tidak bisa dilupakan bagi orang
Batak di seluruh dunia adalah proses perubahan pola pikir dan
kepercayaan yang mendasar untuk melangkah keluar dari pola animisme ke
arah yang lebih baik yakni “Ha Kristenon”. Sebagai paradigma baru dalam
kehidupan orang Batak dengan nilai-nilai cinta kasih, pendidikan,
kesehatan yang menjadi cikal bakal kemajuan dan pembaharuan hidup orang
Batak melalui ajaran Misionaris DR Ingwer Ludwig Nommensen yang berasal
dari Jerman.
Nommensen dapat dikategorikan sebagai
pahlawan bangsa batak yang membawa kemajuan dan membuka pola pikir bagi
kehidupan orang Batak. Hal ini juga diperlihatkan dengan keuletan dan
keikhlasan beliau selama mengabdi sebagai missionaris di “Tano Batak”,
yang tentunya dapat dijadikan sebagai teladan bagi hidup manusia.
Ingwer Ludwig Nommensen lahir di Nortdstrand,
pulau kecil di panatai perbatasan Denmark dan Jerman. Dia anak pertama
dan lelaki satu-satunya dari empat orang bersaudara. Ayahnya Peter dan
ibunya Anna adalah keluarga yang sangat miskin di desanya. Sejak kecil,
dia sudah tertarik dengan cerita gurunya Callisen tentang misionar yang
berjuang untuk membebaskan keterbelakangan, perbudakan pada anak-anak
miskin.
Menyambangi Makam DR IL Nommensen sebagai
salah satu objek wisata religi akan dapat menambah nilai-nilai spritual
seseorang khususnya bagi penganut Kristen. Nommensen dapat
dikategorikan sebagai pahlawan bangsa batak yang membawa kemajuan di
bidang keimanan, pendidikan, kesehatan dan pertanian serta mampu membuka
pola pikir bagi kehidupan orang Batak. Hal ini juga diperlihatkan
dengan keuletan dan keikhlasan beliau selama mengabdi sebagai Misionaris
di “Tano Batak”, yang tentunya dapat dijadikan sebagai teladan bagi
hidup manusia.
DR IL Nommensen menghembuskan nafasnya
yang terakhir pada usia 84 tahun, 3 bulan dan 17 hari, tepatnya pada
tanggal 23 Mei 1918. Selanjutnya, jasad beliu dimakamkan di belakang
Gereja HKBP Nommensen, Sigumpar.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Toba Samosir menetapkan Makam IL Nommensen ini
sebagai salah satu objek wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi.
Jadi tidak akan lengkap rasanya berkunjung ke Toba Samosir apabila tidak
mengunjungi objek wisata yang memiliki nilai religi yang tinggi ini.
No comments:
Post a Comment