Friday 25 October 2013

MAKAM DR IL NOMENSEN SIGUMPAR


Makam DR. IL Nommensen

Berkunjung ke Tobasa, tepatnya di Kecamatan Sigumpar, tentunya tidak lengkap jika tidak berkunjung ke Makam DR IL Nommensen yang dapat ditempuh sekitar 15 menit atau sekitar berjarak 12 km dari pusat Kota Balige. Dari Medan ke Sigumpar dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 5-6 jam, atau dengan perjalanan udara sekitar 40 menit dari Bandara Polonia Medan ke Bandara Silangit dan dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 20 menit dari Silangit ke Sigumpar.
Salah satu sejarah yang sangat mendasar dan tidak bisa dilupakan bagi orang Batak di seluruh dunia adalah proses perubahan pola pikir dan kepercayaan yang mendasar untuk melangkah keluar dari pola animisme ke arah yang lebih baik yakni “Ha Kristenon”.  Sebagai paradigma baru dalam kehidupan orang Batak dengan nilai-nilai cinta kasih, pendidikan, kesehatan yang menjadi cikal bakal kemajuan dan pembaharuan hidup orang Batak melalui ajaran Misionaris DR Ingwer Ludwig Nommensen yang berasal dari Jerman.
Nommensen dapat dikategorikan sebagai pahlawan bangsa batak yang membawa kemajuan dan membuka pola pikir bagi kehidupan orang Batak. Hal ini juga diperlihatkan dengan keuletan dan keikhlasan beliau selama mengabdi sebagai missionaris di “Tano Batak”, yang tentunya dapat dijadikan sebagai teladan bagi hidup manusia.
Ingwer Ludwig Nommensen lahir di Nortdstrand, pulau kecil di panatai perbatasan Denmark dan Jerman. Dia anak pertama dan lelaki satu-satunya dari empat orang bersaudara. Ayahnya Peter dan ibunya Anna adalah keluarga yang sangat miskin di desanya. Sejak kecil, dia sudah tertarik dengan cerita gurunya Callisen tentang misionar yang berjuang untuk membebaskan keterbelakangan, perbudakan pada anak-anak miskin.
Menyambangi Makam DR IL Nommensen sebagai salah satu objek wisata religi akan dapat menambah nilai-nilai spritual seseorang khususnya bagi penganut Kristen. Nommensen dapat dikategorikan sebagai pahlawan bangsa batak yang membawa kemajuan di bidang keimanan, pendidikan, kesehatan dan pertanian serta mampu membuka pola pikir bagi kehidupan orang Batak. Hal ini juga diperlihatkan dengan keuletan dan keikhlasan beliau selama mengabdi sebagai Misionaris di “Tano Batak”, yang tentunya dapat dijadikan sebagai teladan bagi hidup manusia.
DR IL Nommensen menghembuskan nafasnya yang terakhir pada usia 84 tahun, 3 bulan dan 17 hari, tepatnya pada tanggal 23 Mei 1918. Selanjutnya, jasad beliu dimakamkan di belakang Gereja HKBP Nommensen, Sigumpar.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Toba Samosir menetapkan Makam IL Nommensen ini sebagai salah satu objek wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Jadi tidak akan lengkap rasanya berkunjung ke Toba Samosir apabila tidak mengunjungi objek wisata yang memiliki nilai religi yang tinggi ini.
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir,  nababan.wordpress.com.

No comments:

Post a Comment