Kalau Kita Membaca Nats ini
secara sepintas saja, maka sulit bagi kita untuk menemukan makna dan artinya,
ada beberapa pertanyaan yang mungkin hadir di benak kita, bagaimana mungkin
seorang Nabi berkata kata pada orang mati yang notabene sudah Tulang belulang.
Namun bila kita kaji lebih dalam lagi maka makna di balik Tulang tulang yang
berserakan itu akan menjadi renungan yang sangat berharga bagi kehidupan
kerohanian kita Kehidupan Israel yang berada di pembuangan, yang tidak punya
pengharapan, yang sudah kering, yang tidak mungkin menurut logika manusia,
tetapi di dalam Tuhan dan FirmanNya, tidak ada yang mustahil, semuanya bisa
terjadi. Yehezkiel sebagai seorang nabi diberi penglihatan oleh Tuhan tentang
perjalananannya ke suatu lembah dan di lembah itu terdapat banyak tulang-tulang
kering yang berserakan, Yehezkiel dibawa oleh Roh Tuhan ke tempat tersebut.
Yehezkiel di sini disebut sebagai anak manusia, ungkapan anak manusia ini
sering di temukan dalam kitab Yehezkiel. Arti dari ungkapan ‘anak manusia’ ini
hendak memperlihatkan bahwa sekalipun Yehezkiel hanyalah manusia tetapi dia
adalah orang yang dipanggil Tuhan untuk berbicara atas namaNya kepada bangsa Israel (bdk.
Yehezkiel 4:1). Kapan waktunya Yehezkiel menerima penglihatan ini, tentang
tulang belulang yang kering ini, tidak diketahui, tetapi mungkin terjadi
setelah sejumlah orang Israel
menetap di pembuangan dan mulai kehilangan harapan (Yeh. 37:11). Lembah yang
penuh tulang belulang ini mungkin sama dengan lembah di mana dia mendapat
penglihatannya yang pertama (Yeh. 1:1-3). Israel sebagai umat dan bangsa
sedang berada dalam situasi yang tanpa pengharapan. Situasi tersebut
mengakibatkan seluruh umat dan bangsa merasa sia-sia untuk hidup. Tidak ada
lagi semangat untuk bangkit, hidup dan bersatu. Tulang di tubuh mereka terasa
kering. Dalam keputus-asaan tersebut, masing-masing umat Israel berusaha
mencari selamat sendiri-sendiri, sehingga mengakibatkan tercerai-berai.
Kenyataan tersebut digambarkan bagaikan tulang-tulang kering yang hancur dan
berserakan di dalam lembah. Tuhan tidak ingin membiarkan umat dan bangsa Israel terus
dalam keadaan diri dan hidup yang tanpa harapan. Ia mengutus nabi Yehezkiel
untuk bernubuat tentang kebangkitan umat dan bangsa Israel.
Diceritakan bahwa dengan kuasa-Nya, Tuhan membawa
Yehezkiel ke tengah lembah yang berisi tulang-tulang yang berserakan. Kemudian
Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat menyampaikan firman Allah untuk
memberi nafas hidup kepada tulang-tulang tersebut. Ketika Yehezkiel bernubuat
maka terjadilah sesuai firman Tuhan yang dibuatkannya. Tulang-tulang itu
bertemu satu dengan lainnya membentuk kerangka kemudian juga daging dan kulit,
sehingga berbentuk manusia. Hanya belum bernafas. Maka Tuhan pun memerintahkan
Yehezkiel untuk bernubuat memanggil nafas hidup. Maka setelah bernubuat, nafas
hidup masuk ke dalam tubuh sehingga mereka semua hidup kembali. Suatu pasukan
tentara yang besar.
Keadaan yang tanpa pengharapan akan menjadikan
kita tercerai-berai dan bagaikan berada dalam lembah yang mematikan. Namun,
ingatlah bahwa Tuhan Yesus yang telah bangkit dan hidup dari mati mempunyai
kuasa untuk menghidupkan kita kembali. Karena itu, mari kita tetap
berpengharapan pada Kristus dan saling menghibur dan menguatkan satu dengan
lainnya di tengah kesulitan yang mengancam.
Gambaran di atas sangat penting dan relevan
dengan kehidupan kita. Ada
banyak hal yang dapat membuat kehidupan rohani orang-orang Kristen masa kini
seperti tulang-tulang kering itu. Mati dan beserakan. Kita hidup di dunia yang
semakin sibuk dengan berbagai urusan materi dan jasmani. Dalam kebanyakan
keluarga Kristen masa kini, urusan kerohanian hanya diberi tempat di urutan
terakhir. Bahkan, tidak sedikit keluarga Kristen yang kondisi kerohaniannya
tergolong sakit parah atau bahkan mati. Mungkinkan kondisi kerohanian yang
sudah parah itu dipulihkan kembali?
Tulang-tulang kering yang
berserakan menjadi gambaran akan keadaan bangsa Israel di dalam keterpurukannya
dipembuangan yang tanpa harapan. Dalam penglihatan ini sungguh Allah ingin
menyatakan bagaimana keadaan konsekuensi dari dosa yang diperbuat oleh umatNya.
Dosa akan membawa mereka kepada
kondisi hidup yang tanpa harapan, seperti yang mereka katakana “Tulang-tulang
kami sudah menjadi kering dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang”
(ay. 11). Namun demikian tidak ada siapapun yang dapat menghidupkan
tulang-tulang kering yang telah berserakan itu selain dari kasih dan kuasa
Allah. Sehingga belas kasihan Allah sungguh diperlihatkan dalam penglihatan
ini, bahwa Tuhan akan memberikan kembali kepada mereka harapan dan akan
melakukan pembaharuan dalam kehidupan mereka.
Allah punya tujuan sehingga memulihkan kita.
Ketika tulang - tulang telah dipulihkan maka tulang - tulang kering yang telah
dihidupkan itu menjadi pasukan Allah. ( Yehezkiel 37:10). Allah mau kita
menjadi alatnya untuk pelebaran kerajaan-Nya di dunia ini. Jika Allah
memulihkan kita, Allah mau kita melakukan perkara - perkara besar bersama sama
dengan Allah.
Kehidupan orang Kristen, juga
adalah sering seperti tulang belulang yang berserakan di dalam menghadapi
kehidupan tiap-tiap hari karena begitu banyaknya tantangan atau masalah yang
dihadapi, baik dalam pekerjaan, dalam pergaulan, dalam keluarga. Kadang-kadang
tidak ada lagi harapan untuk menyelesaikan masalah itu, seakan-akan tidak ada
jalan keluar. Tetapi, sebagaimana Firman Tuhan yang dikatakan bahwa manusia itu
hidup oleh Roh Tuhan dan kuasaNya, maka manusia itu dapat menghadapi berbagai
tantangan dan rintangan walau bagaimana sekalipun beratnya.
Roh Tuhan itu adalah yang memberi
kehidupan, membawa semangat, membawa kebangkitan, memberi jalan keluar. Karena
tidaklah lebih besar tantangan, rintangan yang dihadapi oleh manusia daripada
kuasa Allah sendiri dan kasih setia Allah terhadap orang-orang yang mau
mendengarkan FirmanNya dan melakukan, setia kepada Tuhan di dalam kehidupan
setiap hari.
Renungan kita pada hari ini,
mengingatkan kita supaya kita mau mendengarkan dan menerima Roh Tuhan yang
selalu dan setiap saat memberikan semangat, memberikan damai sejahtera di dalam
kehidupan kita setiap hari. Firman Tuhan yang selalu kita andalkan di dalam
kehidupan kita, adalah Firman yang memberikan kekuatan yang melebihi daripada
kekuatan yang ada di dunia ini dan Spirit yang memberikan damai sejahtera dalam
kehidupan keluarga di tengah-tengah gereja dan pelayanan untuk memuliakan nama
Tuhan.