SEJARAH PERKEMBANGAN GEREJA
Murid-murid Yesus, setelah sadar mau kemana mereka dibawa oleh Paulus,
akhirnya menentang Paulus. Jacobus sampai mengatakan ajaran yg
disampaikan oleh Paulus adalah ajaran sesat.
Akhirnya pecah sengketa sengit antara Barnabas dengan Paulus pada
kota-kota besar Antiokia itu. Inti pokok yang menyebabkan sengketa itu
tidak pernah dijelaskan di dalam Kisah Rasul-Rasul.
Karena sengketa sengit itu Paulus bersama Silas meninggalkan kota-besar
Antiokia untuk selama-lamanya (Kisah Rasul-Rasul, 15:40-41) menuju Asia
Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia (Grik) guna mengembangkan
ajarannya dalam lingkungan orang Grik dan mereka itulah yang disebut
dengan Gentile Christians (Orang kristen Asing).
Sebutan itu lahir dalam dunia kristen untuk membedakan kelompok Pengikut
yang Baru itu dengan Kristen Petama, Early Christians, yakni para
pengikut Jesus Kristus yang mula-mula dalam lingkungan masyarakat Yahudi
di Palestina, yang disebut dengan Nazarenes itu.
Para pengikut yang pertama diyakini telah musnah sebagian besarnya pada
masa pemberontakan total bangsa Yahudi di Palestina terhadap penindasan
imperium Roma, yang berlangsung sepuluh tahun lamanya, yaitu antara
tahun 65 sampai 75 masehi. Legiun X dari pihak Roma melakukan
pembunuhan-pembunuhan massal (massacre) pada perkampungan-perkampungan
Yahudi di seluruh Palestina, kecuali yang sempat melarikan diri ke
lembah Mesopotamia dan Arabia Selatan dan berbagai wilayah lainnya.
Semenjak pemberontakan total yang gagal itulah dikenal dalam sejarah
bangsa Yahudi dengan Great Diaspora, yakni masa memencar tanpa tanah
air. Pada masa yang sangat tragis itu diyakini kelompok-kelompok
pengikut Jesus yang pertama-tama (Early Christians) ikut musnah. Kecuali
kelompok kecil yang sempat melarikan dirinya ke kota Pella di seberang
sungai Jordan, yang pada masa belakangan dikenal dengan sekte Ebionites
yang mempunyai Injil sendiri yang dikenal dalam sejarah dengan Ebionite
Gospel (Injil Ebionites), yang isinya jauh berbeda dengan Injil-Injil
yang menjadi pegangan dunia kristen pada masa berikutnya dan kini.
Pemisahan Yahudi dengan Kristen
Pemisahan antara ajaran Yahudi dan Kristen mulai nyata, dan akhirnya
tidak dapat dihindari lagi. Para penganut kristen tidak lagi merayakan
hari-hari besar Yahudi serta tidak lagi mempertahankan tradisi dan
budaya Yahudi. Pemisahan ini diakui pada Dewan Yerussalem pada tahun 48
M. Kira-kira pada tahun-tahun awal inilah gereja sudah terbentuk. Gereja
dibentuk untuk mengorganisasikan gerakan pengembangan ajaran kristen
dan Yerussalem adalah pusat pergerakan tersebut. Tapi Yerussalem juga
pusat suci bagi Yahudi. Namun kaum Yahudi yang menguasai Yerussalem,
memperlihatkan sikap permusuhan yang makin lama makin terbuka terhadap
gereja dan pengikut Kristen, mendorong terjadinya pemindahan pusat
pengajaran Kristen dari kota tersebut kekota-kota lain. Mulanya ke
Antiokia lalu kemudian bergeser ke Roma.
Pada awalnya ajaran Kristen, merupakan ajaran yang tidak diberi tempat
oleh penguasa untuk berkembang. Selama 200 tahun ajaran Kristen adalah
doktrin yang illegal bagi pemerintahan yang berkuasa. Agama ini
berkembang sangat sulit akibat tekanan dahsyat oleh penguasa. Sejarah
mencatat Kaisar Nero dan Kaisar Domitian (81-96 M) adalah penguasa
Romawi yang sangat bengis kepada penganut Kristen. Pembunuan kejam
dilakukan oleh Kaisar Nero pada tahun 64 M, melalui tuduhan bahwa
kebakaran kota Roma disebabkan oleh orang-orang Kristen. Petrus dan
Paulus, dibunuh mati pada masa-masa sulit ini.
Perubahan kearah lebih baik terjadi dimasa pemerintahan Kaisar
Konstantin, yang memberikan hak legal kepada oang-orang Kristen pada
tahun 313 M.
Selama 3 abad, dalam agama Kristen terjadi perkembangan yang
bertentangan, yang makin lama makin besar. Secara umum, pengikut Kristen
terbagi atas 2 kelompok, yaitu kelompok yang mempercayai Paulus dengan
ajaran nya yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan itu sendiri.
Kepercayaan kelompok tahun demi tahun berkembang menjadi kepercayan
Trinitas. Kelompok lain yang menentang Paulus dan tetap yakin dengan
kepercayaan bahwa Yesus hanyalah seorang utusan Tuhan saja, tanpa
embel-embel ketuhanan yang melekat pada dirinya. Pertentangan pada kedua
kelompok ini makin meruncing dan dianggap oleh penguasa akan dapat
membahayakan kekuakasaan Kaisar Romawi yang berkuasa waktu itu.
Setelah ajaran Kristen diakui secara legal oleh penguasa Romawi, masalah
pertama pertama yang harus adalah masalah Trinitas. Sehingga akhirnya
atas perintah Konstantin, dilangsungkan pertemuan akbar antara
kelompok-kelompok ini, di kota Nicea, pada thn 325 M.
Pemisahan Gereja Barat dengan Gereja Timur
Masalah politik antara Romawi Barat yang berpusat di Roma dan Romawi
Timur yang berpusat di Konstantinopel, makin tidka dapat dibendung,
sehingga akhirnya benar-benar terpisah. Hal ini menjadi salah satu
terjadi pemisahan Gereja Barat dan Gereja Timur. Pemisahan Gereja Timur
dengan Gereja Barat, tidak dapat dielakkan lagi, ketika Gereja Timur,
menolak sahadat tambahan, yang menyatakan Roh Kudus diturunkan dari
Allah Bapa dan Anak. Bagi gereja Timur, Anak tidak ikut menurunkan Roh
Kudus, hanya Bapa saja. Pemisahan ini tejadi padatahun 1054. Sejak itu
muncullah Gerea Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Yunani. Unsur-unsur
doktrinal membuat kedua gereja ini tetap terpisah. Gereja Katolik
dipimpin oleh satu tampuk pimpinan yang disebut Paus, sementara Gereja
ortodoks menyerahkan kepemimpinan ketangan para Bishop atau Patriakh.
Gereja Katolik tetap berperan penting hingga abad pertengan. Tetap
berpusat di Roma, dan Paus tetap pemegang kekuasaan tertinggi, yang
melampaui Raja dan Ratu. Namun sejak akhir abda ke-14, mulailah timbul
tantangan terhadap kekuasaan Paus yang begitu besar dan otoriter dalam
agama.
Munculnya Gereja Protestan dan Gereja-Gereja Lain
Gerakkan reformasi pertama terhadap Gereja Katolik, dimulai oleh
Lollards dan Hussites, yang kemudian berubah menjadi ancaman serius
terhadap supremasi Gereja Katolik, ketika pada tahun 1517, seorang Imam
bernama Martin Luther menentang keras penjualan suarat pengampunan dosa
oleh gereja. Dia juga menolak supremasi Paus, menyangkal substantiation,
serta mendorong para bangsawan Jerman untuk memisahkan kekuasaan
mereka. Dan bangswan yang selama ini terkekang oleh supremasi Paus,
hanya butuh sedikit dorongan saja untuk kemudian memisahkan diri dari
bayangbayang kekuasaan Paus. Banyak diantara para bangsawan ini yang
lalu bergabung dengan Martin Luther. Disinilah awal bedirinya Gereja
Protestan, sebagai tandingan terhadap Gereja Katolik.
Tindakan Luther merupakan awal dari timbulnya berbagai sekte yang didasari kepada doktrin pokok Luther
Dalam perkembangannya yang tidak begitu lama, Lutherpun akhirnya
bertentangan dengan bekas pendukungnya menentang kekuasaan Paus, yaitu
Zwingli. Zwingli mengembangkan pandangan Eukaristi.
Ajaran Luther yang menentang Gereja yang memberikan lembaran pengampunan
Dosa, yang kemudian diselewengkan dengan penualan lembaran tersebut.
Ajaran Luter, kemudian diformalisasikan dalam Gereja Lutheran.
Pengaruh reformasi ini segera menyebar ke seluruh Eropa. Seorang
pebaharu lain, bernama John Calvin, memisahkan diri dari Gereja Katolik
tahun 1533. Pandangan Calvin hampir sama dengan Lutheran , namun dia
yakin bahwa ada karunia tertentu untuk kelompok tertentu. Pengikut
Calvin menyebar di Jerman, Belanda, Skotlandia, Swiss dan Amerika Utara,
dan cukup berpengaruh di Inggriss.
Di Inggris, anjuran para pembaharu juga diikuti oleh Raja Hendry VII
pada tahun 1521, dengan mengeluarkan traktat yang menyerang Luther. Hal
ini sempat membuat Roma bangga , dan Paus memberinya gelar �Pembela
Iman�. Namun ternyata motif Raja hendry berbeda. Sang raja ingin
menikahi Puteri Anne Boleyn. Namun sbelum bisa menikahi puteri ini, dia
harus menceraikan Catherine of Aagon. Sayangnya Paus tidak merestui
perceraian ini dan Hendry terpaksa mengabaikan kekuasaan Paus, pada
tahun 1543, lalu menyatakan dirinya sebagai Kepala Gereja Inggris.
Dengan begitu dia dapat membatalkan perkawinannya dengan Catherine.
Ajaran �39 Pasal� yang menyangkut hal-hal yang kontrvesial serta
mengungkapkan bagaiman kedudukan Gereja Ingriss mengenai masalah
perceraian, dikeluarkan tahun 1571, selama pemerintahan Ratu Elizabeth
I. Gereja Ingrris mengakui kerajaan sebagai kepala gereja, bukan Paus.
Juga meolak tanssubstiation, meniadakan biara dan menggantikan bahasa
Latin dengan bahasa Inggris untuk dipakai di gereja. Pertentangan paling
ektrim dengan Roma terjadi pada abad ke-17 M, dimana George Fox dari
Leichestershire Inggris, mulai menyebarkan ajaran bahwa manusia dapat
berhubungan langsung dengan Tuhan tanpa perlu riual-ritual yang
ditetapkan oleh Gereja Katolik. George Fox, menyatakan tidak perlu ke 7
jenis sakramen dalam Katolik. Tidak dibutuhkan sakramen apapun. Awal
berdirinya keyakinan baru ini, dianggap pada tahun 1652 M, pada saat
terjadinya kebaktian pertama.
Masih di Ingriss, kemudian berdiri Gereja Baptist, yang didirikan oleh
John Smith. Mereka menentang pembaptisan bayi, karena menganggap
pembaptisan bayi menentang perintah Alkitab. Menurut pendapat mereka,
hanya orang dewasa yang telah mengerti makna sumpah yang telah
diucapkannya yang dapat dipabtis.
Di Amerika Serikat juga terjadi gejolak keagamaan. Pada tahun 1830,
Mormon, atau Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Hari Terakhir,
dibentuk oleh Joseph Smith (1805-1844). Joseph Smit mengklaim telah
mengalami wahyu Tuhan . Pada mulanya ajaran Mormon terlarang, karena
dianggap menyimpang dai ajaran kristen dan praktek-praktek poligami
mereka. Tetapi ajaran ini merayap ke seluruh Amerika dan akhirnya
menenatap di kota Salt Lake, tempat mabes mereka sampai kini.
Advent Hari ketujuh, juga mulai muncul di Amerika, dan mendapatkan
momentumna pada tahun 1860. Gereja Advent Hari Ketujuh mengembalikan
hari ketujuh sebagai hari Sabbath, seperti yang dilakukan oleh orang
Yahudi. Hampir saa dengan Gereja Baptis, Advent Hari Ketujuh uga hanya
membaptis orang-orang dewasa, dan membuat pembatasan-pembatasan mengenai
apa yang boleh dimakandan diminum.
Masih ada kelompok lain, yaitu Christian Sciene, Saksi Jehova dan
Pantekosta. Vchristian Science didirikan oleh Mrs. Marry Baker Eddy
tahun 1879, yang menyatakan bahwa satu-satunya realitas adalah pikiran,
sdangkan yang lainnya adalah illusi.
Saksi Jehova, adalah Gereja berikutnya, yang didirikan oleh C.T.Russell.
Penganut ajaran ini, percaya bahwa kedatangan yesus yang kedua kalinya
akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi. Hanya kelompok mereka
saja yang akan diselamatkan pada kedatangan Yesus yang kedua ini.
Tahun 1906, Gereja Pantekosta, mulai berkiprah, yaitu melalui missi yang
disampaikan oleh W.J.Seymor. Ajaran ini mengajarkan bahwa setiap orang
dapat mengalami kehadiran Rohul Kudus dalam diri mereka dan menerima
hadiah-hadiah roh.
Demikian sejarah perkembangan gereja menjadi bermacam-macam setelah 2000
tahun Yesus meninggalkan dunia ini. Kiranya sejarah ini dapat menjadi
pelajaran bagi kita semua, terutam kaum muslimin.
Kalau ada kesalahan saya mohon maaf, karena saya hanya manusia biasa
tidak luput dari kesalahan, kalau ada kebenaran yang saya sampaikan, itu
pasti beasalah dari Allah swt, Pemilik Kebenaran Sejati. Wallahu�lam
Disadur dari :
L. Berkof, The History of Christian Doctrine, terjemahan bahasa
Indonesia oleh Drs.H.Toriq A.Hindun, menjadi Sejarah Perkembangan Ajaran
Trinitas, penerbit CV. Sinar Baru, Bandung, Cetakan Pertama, thn 1992.
No comments:
Post a Comment