Friday, 25 October 2013

SEJARAH PERKEMBANGAN GEREJA

SEJARAH PERKEMBANGAN GEREJA


 Murid-murid Yesus, setelah sadar mau kemana mereka dibawa oleh Paulus, akhirnya menentang Paulus. Jacobus sampai mengatakan ajaran yg disampaikan oleh Paulus adalah ajaran sesat.
Akhirnya pecah sengketa sengit antara Barnabas dengan Paulus pada kota-kota besar Antiokia itu. Inti pokok yang menyebabkan sengketa itu tidak pernah dijelaskan di dalam Kisah Rasul-Rasul.
Karena sengketa sengit itu Paulus bersama Silas meninggalkan kota-besar Antiokia untuk selama-lamanya (Kisah Rasul-Rasul, 15:40-41) menuju Asia Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia (Grik) guna mengembangkan ajarannya dalam lingkungan orang Grik dan mereka itulah yang disebut dengan Gentile Christians (Orang kristen Asing).
Sebutan itu lahir dalam dunia kristen untuk membedakan kelompok Pengikut yang Baru itu dengan Kristen Petama, Early Christians, yakni para pengikut Jesus Kristus yang mula-mula dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang disebut dengan Nazarenes itu.
Para pengikut yang pertama diyakini telah musnah sebagian besarnya pada masa pemberontakan total bangsa Yahudi di Palestina terhadap penindasan imperium Roma, yang berlangsung sepuluh tahun lamanya, yaitu antara tahun 65 sampai 75 masehi. Legiun X dari pihak Roma melakukan pembunuhan-pembunuhan massal (massacre) pada perkampungan-perkampungan Yahudi di seluruh Palestina, kecuali yang sempat melarikan diri ke lembah Mesopotamia dan Arabia Selatan dan berbagai wilayah lainnya.
Semenjak pemberontakan total yang gagal itulah dikenal dalam sejarah bangsa Yahudi dengan Great Diaspora, yakni masa memencar tanpa tanah air. Pada masa yang sangat tragis itu diyakini kelompok-kelompok pengikut Jesus yang pertama-tama (Early Christians) ikut musnah. Kecuali kelompok kecil yang sempat melarikan dirinya ke kota Pella di seberang sungai Jordan, yang pada masa belakangan dikenal dengan sekte Ebionites yang mempunyai Injil sendiri yang dikenal dalam sejarah dengan Ebionite Gospel (Injil Ebionites), yang isinya jauh berbeda dengan Injil-Injil yang menjadi pegangan dunia kristen pada masa berikutnya dan kini.
Pemisahan Yahudi dengan Kristen
Pemisahan antara ajaran Yahudi dan Kristen mulai nyata, dan akhirnya tidak dapat dihindari lagi. Para penganut kristen tidak lagi merayakan hari-hari besar Yahudi serta tidak lagi mempertahankan tradisi dan budaya Yahudi. Pemisahan ini diakui pada Dewan Yerussalem pada tahun 48 M. Kira-kira pada tahun-tahun awal inilah gereja sudah terbentuk. Gereja dibentuk untuk mengorganisasikan gerakan pengembangan ajaran kristen dan Yerussalem adalah pusat pergerakan tersebut. Tapi Yerussalem juga pusat suci bagi Yahudi. Namun kaum Yahudi yang menguasai Yerussalem, memperlihatkan sikap permusuhan yang makin lama makin terbuka terhadap gereja dan pengikut Kristen, mendorong terjadinya pemindahan pusat pengajaran Kristen dari kota tersebut kekota-kota lain. Mulanya ke Antiokia lalu kemudian bergeser ke Roma.
Pada awalnya ajaran Kristen, merupakan ajaran yang tidak diberi tempat oleh penguasa untuk berkembang. Selama 200 tahun ajaran Kristen adalah doktrin yang illegal bagi pemerintahan yang berkuasa. Agama ini berkembang sangat sulit akibat tekanan dahsyat oleh penguasa. Sejarah mencatat Kaisar Nero dan Kaisar Domitian (81-96 M) adalah penguasa Romawi yang sangat bengis kepada penganut Kristen. Pembunuan kejam dilakukan oleh Kaisar Nero pada tahun 64 M, melalui tuduhan bahwa kebakaran kota Roma disebabkan oleh orang-orang Kristen. Petrus dan Paulus, dibunuh mati pada masa-masa sulit ini.
Perubahan kearah lebih baik terjadi dimasa pemerintahan Kaisar Konstantin, yang memberikan hak legal kepada oang-orang Kristen pada tahun 313 M.
Selama 3 abad, dalam agama Kristen terjadi perkembangan yang bertentangan, yang makin lama makin besar. Secara umum, pengikut Kristen terbagi atas 2 kelompok, yaitu kelompok yang mempercayai Paulus dengan ajaran nya yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan itu sendiri. Kepercayaan kelompok tahun demi tahun berkembang menjadi kepercayan Trinitas. Kelompok lain yang menentang Paulus dan tetap yakin dengan kepercayaan bahwa Yesus hanyalah seorang utusan Tuhan saja, tanpa embel-embel ketuhanan yang melekat pada dirinya. Pertentangan pada kedua kelompok ini makin meruncing dan dianggap oleh penguasa akan dapat membahayakan kekuakasaan Kaisar Romawi yang berkuasa waktu itu.
Setelah ajaran Kristen diakui secara legal oleh penguasa Romawi, masalah pertama pertama yang harus adalah masalah Trinitas. Sehingga akhirnya atas perintah Konstantin, dilangsungkan pertemuan akbar antara kelompok-kelompok ini, di kota Nicea, pada thn 325 M.
Pemisahan Gereja Barat dengan Gereja Timur
Masalah politik antara Romawi Barat yang berpusat di Roma dan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel, makin tidka dapat dibendung, sehingga akhirnya benar-benar terpisah. Hal ini menjadi salah satu terjadi pemisahan Gereja Barat dan Gereja Timur. Pemisahan Gereja Timur dengan Gereja Barat, tidak dapat dielakkan lagi, ketika Gereja Timur, menolak sahadat tambahan, yang menyatakan Roh Kudus diturunkan dari Allah Bapa dan Anak. Bagi gereja Timur, Anak tidak ikut menurunkan Roh Kudus, hanya Bapa saja. Pemisahan ini tejadi padatahun 1054. Sejak itu muncullah Gerea Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Yunani. Unsur-unsur doktrinal membuat kedua gereja ini tetap terpisah. Gereja Katolik dipimpin oleh satu tampuk pimpinan yang disebut Paus, sementara Gereja ortodoks menyerahkan kepemimpinan ketangan para Bishop atau Patriakh.
Gereja Katolik tetap berperan penting hingga abad pertengan. Tetap berpusat di Roma, dan Paus tetap pemegang kekuasaan tertinggi, yang melampaui Raja dan Ratu. Namun sejak akhir abda ke-14, mulailah timbul tantangan terhadap kekuasaan Paus yang begitu besar dan otoriter dalam agama.
Munculnya Gereja Protestan dan Gereja-Gereja Lain
Gerakkan reformasi pertama terhadap Gereja Katolik, dimulai oleh Lollards dan Hussites, yang kemudian berubah menjadi ancaman serius terhadap supremasi Gereja Katolik, ketika pada tahun 1517, seorang Imam bernama Martin Luther menentang keras penjualan suarat pengampunan dosa oleh gereja. Dia juga menolak supremasi Paus, menyangkal substantiation, serta mendorong para bangsawan Jerman untuk memisahkan kekuasaan mereka. Dan bangswan yang selama ini terkekang oleh supremasi Paus, hanya butuh sedikit dorongan saja untuk kemudian memisahkan diri dari bayangbayang kekuasaan Paus. Banyak diantara para bangsawan ini yang lalu bergabung dengan Martin Luther. Disinilah awal bedirinya Gereja Protestan, sebagai tandingan terhadap Gereja Katolik.
Tindakan Luther merupakan awal dari timbulnya berbagai sekte yang didasari kepada doktrin pokok Luther
Dalam perkembangannya yang tidak begitu lama, Lutherpun akhirnya bertentangan dengan bekas pendukungnya menentang kekuasaan Paus, yaitu Zwingli. Zwingli mengembangkan pandangan Eukaristi.
Ajaran Luther yang menentang Gereja yang memberikan lembaran pengampunan Dosa, yang kemudian diselewengkan dengan penualan lembaran tersebut. Ajaran Luter, kemudian diformalisasikan dalam Gereja Lutheran.
Pengaruh reformasi ini segera menyebar ke seluruh Eropa. Seorang pebaharu lain, bernama John Calvin, memisahkan diri dari Gereja Katolik tahun 1533. Pandangan Calvin hampir sama dengan Lutheran , namun dia yakin bahwa ada karunia tertentu untuk kelompok tertentu. Pengikut Calvin menyebar di Jerman, Belanda, Skotlandia, Swiss dan Amerika Utara, dan cukup berpengaruh di Inggriss.
Di Inggris, anjuran para pembaharu juga diikuti oleh Raja Hendry VII pada tahun 1521, dengan mengeluarkan traktat yang menyerang Luther. Hal ini sempat membuat Roma bangga , dan Paus memberinya gelar �Pembela Iman�. Namun ternyata motif Raja hendry berbeda. Sang raja ingin menikahi Puteri Anne Boleyn. Namun sbelum bisa menikahi puteri ini, dia harus menceraikan Catherine of Aagon. Sayangnya Paus tidak merestui perceraian ini dan Hendry terpaksa mengabaikan kekuasaan Paus, pada tahun 1543, lalu menyatakan dirinya sebagai Kepala Gereja Inggris. Dengan begitu dia dapat membatalkan perkawinannya dengan Catherine. Ajaran �39 Pasal� yang menyangkut hal-hal yang kontrvesial serta mengungkapkan bagaiman kedudukan Gereja Ingriss mengenai masalah perceraian, dikeluarkan tahun 1571, selama pemerintahan Ratu Elizabeth I. Gereja Ingrris mengakui kerajaan sebagai kepala gereja, bukan Paus. Juga meolak tanssubstiation, meniadakan biara dan menggantikan bahasa Latin dengan bahasa Inggris untuk dipakai di gereja. Pertentangan paling ektrim dengan Roma terjadi pada abad ke-17 M, dimana George Fox dari Leichestershire Inggris, mulai menyebarkan ajaran bahwa manusia dapat berhubungan langsung dengan Tuhan tanpa perlu riual-ritual yang ditetapkan oleh Gereja Katolik. George Fox, menyatakan tidak perlu ke 7 jenis sakramen dalam Katolik. Tidak dibutuhkan sakramen apapun. Awal berdirinya keyakinan baru ini, dianggap pada tahun 1652 M, pada saat terjadinya kebaktian pertama.
Masih di Ingriss, kemudian berdiri Gereja Baptist, yang didirikan oleh John Smith. Mereka menentang pembaptisan bayi, karena menganggap pembaptisan bayi menentang perintah Alkitab. Menurut pendapat mereka, hanya orang dewasa yang telah mengerti makna sumpah yang telah diucapkannya yang dapat dipabtis.
Di Amerika Serikat juga terjadi gejolak keagamaan. Pada tahun 1830, Mormon, atau Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Hari Terakhir, dibentuk oleh Joseph Smith (1805-1844). Joseph Smit mengklaim telah mengalami wahyu Tuhan . Pada mulanya ajaran Mormon terlarang, karena dianggap menyimpang dai ajaran kristen dan praktek-praktek poligami mereka. Tetapi ajaran ini merayap ke seluruh Amerika dan akhirnya menenatap di kota Salt Lake, tempat mabes mereka sampai kini.
Advent Hari ketujuh, juga mulai muncul di Amerika, dan mendapatkan momentumna pada tahun 1860. Gereja Advent Hari Ketujuh mengembalikan hari ketujuh sebagai hari Sabbath, seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi. Hampir saa dengan Gereja Baptis, Advent Hari Ketujuh uga hanya membaptis orang-orang dewasa, dan membuat pembatasan-pembatasan mengenai apa yang boleh dimakandan diminum.
Masih ada kelompok lain, yaitu Christian Sciene, Saksi Jehova dan Pantekosta. Vchristian Science didirikan oleh Mrs. Marry Baker Eddy tahun 1879, yang menyatakan bahwa satu-satunya realitas adalah pikiran, sdangkan yang lainnya adalah illusi.
Saksi Jehova, adalah Gereja berikutnya, yang didirikan oleh C.T.Russell. Penganut ajaran ini, percaya bahwa kedatangan yesus yang kedua kalinya akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi. Hanya kelompok mereka saja yang akan diselamatkan pada kedatangan Yesus yang kedua ini.
Tahun 1906, Gereja Pantekosta, mulai berkiprah, yaitu melalui missi yang disampaikan oleh W.J.Seymor. Ajaran ini mengajarkan bahwa setiap orang dapat mengalami kehadiran Rohul Kudus dalam diri mereka dan menerima hadiah-hadiah roh.
Demikian sejarah perkembangan gereja menjadi bermacam-macam setelah 2000 tahun Yesus meninggalkan dunia ini. Kiranya sejarah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, terutam kaum muslimin.
Kalau ada kesalahan saya mohon maaf, karena saya hanya manusia biasa tidak luput dari kesalahan, kalau ada kebenaran yang saya sampaikan, itu pasti beasalah dari Allah swt, Pemilik Kebenaran Sejati. Wallahu�lam
Disadur dari :
L. Berkof, The History of Christian Doctrine, terjemahan bahasa Indonesia oleh Drs.H.Toriq A.Hindun, menjadi Sejarah Perkembangan Ajaran Trinitas, penerbit CV. Sinar Baru, Bandung, Cetakan Pertama, thn 1992.

No comments:

Post a Comment