Guru Sekolah Minggu memiliki peranan yang luar biasa dalam
kehidupan rohani anak-anak Sekolah Minggu. Apa yang ia lakukan dan
ajarkan akan memberikan fondasi bagi kehidupan rohani anak-anak di masa
depan.
Karena itu, pelayanan ini tidak boleh dianggap remeh.
Berikut adalah beberapa hal sederhana, namun penting dan harus diperhatikan oleh seorang Guru Sekolah Minggu ketika melayani anak-anak.
1. Tidak Kaku
Salah satu kewajiban Guru Sekolah Minggu adalah membentuk fondasi iman anak-anak rohaninya. Karena itu, untuk mendukung usaha ini agar efektif, penampilan seorang Guru Sekolah Minggu dalam mengajar hendaknya tidak boleh terlalu kaku namun luwes. Bahasa tubuhnya harus menarik bagi anak-anak. Guru Sekolah Minggu menjadi sosok yang berwibawa dan berkesan. Hal ini penting sehingga perhatian anak-anak dapat tertuju kepada kita dan dengan demikian mereka memperhatikan apa yang kita ajarkan.
Karena itu, pelayanan ini tidak boleh dianggap remeh.
Berikut adalah beberapa hal sederhana, namun penting dan harus diperhatikan oleh seorang Guru Sekolah Minggu ketika melayani anak-anak.
1. Tidak Kaku
Salah satu kewajiban Guru Sekolah Minggu adalah membentuk fondasi iman anak-anak rohaninya. Karena itu, untuk mendukung usaha ini agar efektif, penampilan seorang Guru Sekolah Minggu dalam mengajar hendaknya tidak boleh terlalu kaku namun luwes. Bahasa tubuhnya harus menarik bagi anak-anak. Guru Sekolah Minggu menjadi sosok yang berwibawa dan berkesan. Hal ini penting sehingga perhatian anak-anak dapat tertuju kepada kita dan dengan demikian mereka memperhatikan apa yang kita ajarkan.
2. Menyelesaikan Masalah
Guru Sekolah Minggu juga harus sebisa mungkin dapat mengawasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak rohaninya, entah itu dengan keluarganya di rumah atau dengan teman-teman sekolah minggunya. Misalnya saja ketika ada seorang anak yang dijauhi oleh teman-temannya, Guru Sekolah Minggu dapat mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di antara anak-anak tersebut dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
Guru Sekolah Minggu juga harus sebisa mungkin dapat mengawasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak rohaninya, entah itu dengan keluarganya di rumah atau dengan teman-teman sekolah minggunya. Misalnya saja ketika ada seorang anak yang dijauhi oleh teman-temannya, Guru Sekolah Minggu dapat mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di antara anak-anak tersebut dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Mampu Menjadi Teladan
Seorang Guru Sekolah Minggu juga tidak seharusnya melakukan hal yang tidak pantas di depan murid-muridnya. Anak-anak itu dapat menganggap bahwa guru mereka bukan seorang figur yang baik lagi apabila di depan mereka, sang guru justru menjelek-jelekkan orang lain, apalagi membicarakan anak-anak rohani yang kebetulan agak kurang pandai atau berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Ingat kebanyakan anak belajar dari apa yang dilihat dan didengarnya. Jadi, pastikan perbuatan dan perkataan kita menjadi teladan yang baik bagi mereka. Kita mengajar anak tidak hanya dengan cerita-cerita yang ada dalam firman Tuhan, namun juga melalui perkataan dan perbuatan kita.
Seorang Guru Sekolah Minggu juga tidak seharusnya melakukan hal yang tidak pantas di depan murid-muridnya. Anak-anak itu dapat menganggap bahwa guru mereka bukan seorang figur yang baik lagi apabila di depan mereka, sang guru justru menjelek-jelekkan orang lain, apalagi membicarakan anak-anak rohani yang kebetulan agak kurang pandai atau berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Ingat kebanyakan anak belajar dari apa yang dilihat dan didengarnya. Jadi, pastikan perbuatan dan perkataan kita menjadi teladan yang baik bagi mereka. Kita mengajar anak tidak hanya dengan cerita-cerita yang ada dalam firman Tuhan, namun juga melalui perkataan dan perbuatan kita.
4. Mengasihi Anak Rohani
Seorang Guru Sekolah Minggu harus mengasihi anak-anak rohaninya. Di satu sisi, ia bisa bersikap ramah, namun di sisi lain ia juga dapat tegas untuk kebaikan si anak.
Dalam mengajar, kita tidak mungkin selalu ramah dan senantiasa menebar senyuman, ada juga saat-saat di mana kita harus tegas. Namun, jangan sampai sikap itu membuat anak-anak beranggapan bahwa kita itu galak. Berikan pengertian kepada anak saat Anda bersikap tegas kepadanya, sehingga anak-anak mengerti mengapa kita bersikap agak keras terhadapnya.
Seorang Guru Sekolah Minggu harus mengasihi anak-anak rohaninya. Di satu sisi, ia bisa bersikap ramah, namun di sisi lain ia juga dapat tegas untuk kebaikan si anak.
Dalam mengajar, kita tidak mungkin selalu ramah dan senantiasa menebar senyuman, ada juga saat-saat di mana kita harus tegas. Namun, jangan sampai sikap itu membuat anak-anak beranggapan bahwa kita itu galak. Berikan pengertian kepada anak saat Anda bersikap tegas kepadanya, sehingga anak-anak mengerti mengapa kita bersikap agak keras terhadapnya.
5. Mampu Memegang Kelas
Apa jadinya jika kita sedang berbicara di depan kelas dan anak-anak juga berbicara sendiri di belakang? Betapa kacaunya kelas kita karena tidak terkondisi dengan baik. Kemampuan memegang kelas ini harus diasah sehingga Sekolah Minggu yang kita pimpin tidak berujung pada kesia-siaan dan anak-anak tidak sibuk sendiri pada saat Sekolah Minggu berlangsung. Untuk menjadi guru di sekolah saja, seseorang perlu belajardi jurusan pendidikan selama kuliah, jadi apa salahnya jika kita sebagai Guru Sekolah Minggu juga menambah ilmu dan keterampilan kita dalam mengajar. Tidak perlu kuliah tentunya, cukup dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan keterampilan mengajar di depan kelas.
Apa jadinya jika kita sedang berbicara di depan kelas dan anak-anak juga berbicara sendiri di belakang? Betapa kacaunya kelas kita karena tidak terkondisi dengan baik. Kemampuan memegang kelas ini harus diasah sehingga Sekolah Minggu yang kita pimpin tidak berujung pada kesia-siaan dan anak-anak tidak sibuk sendiri pada saat Sekolah Minggu berlangsung. Untuk menjadi guru di sekolah saja, seseorang perlu belajardi jurusan pendidikan selama kuliah, jadi apa salahnya jika kita sebagai Guru Sekolah Minggu juga menambah ilmu dan keterampilan kita dalam mengajar. Tidak perlu kuliah tentunya, cukup dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan keterampilan mengajar di depan kelas.
No comments:
Post a Comment