SILUA
"Persembahkanlah syukur sebagai korba
n kepada Allah dan bayarlah nazarmu
kepada Yang Mahatinggi"“ (Mazmur 50:14)
Apa sih Pesta Gotilon? Pertanyaan
yang sederhana namun cukup sulit untuk memahaminya. Menurut Kamus Batak Toba
Indonesia, gotilon berarti musim menuai atau masa panen. Gotilon diadopsi dari
tradisi Jahudi akan Pesta Hari Raya Pondok Daun atau Pesta hari pengumpulan
hasil panen (bnd. Keluaran 23 : 16 – 17; Imamat 23 : 33 – 36; Ulangan 16 : 13 -
15 ). Pesta ini dimaknai sebagai ungkapan syukur atas berkat dan kasih karunia
Tuhan yang senantiasa memelihara kehidupan umat-Nya. Pada acara ini salah satu
unsur yang penting untuk dilaksanakan adalah dengan membawa Persembahan
(Silua) berupa hasil panen pertama (buah sulung) dari hasil pekerjaan yang
dilakukan. Persembahan itu dibawa ke dalam pelataran Bait Allah sebagai
pertanda kehadiran Allah di dunia. Persembahan yang dikumpulkan akan
dipergunakan bagi suku Lewi sebagai suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan,
dan juga dipergunakan untuk pelayanan kepada orang-orang marjinal (miskin)
seperti : budak, para janda/duda serta yatim piatu. Dasar teologis membawa
persembahan (silua) kehadapan Allah adalah mengingat Umat Israel yang berada di
situasi yang penuh penderitaan dan kelaparan karena diperbudak di Mesir.
Akhirnya Allah bertindak untuk menyelamatkan mereka dan membawa ke tanah
perjanjian yang penuh dengan susu, madu, tanah yang subur. (Ulangan 26 : 1 –
2).
Pesta Gotilon
merupakan kesempatan yang baik bagi setiap warga jemaat untuk menyatakan rasa
syukur atas berkat yang diterima dari Tuhan. Dalam tradisi Batak, Silua
atau persembahan dilakukan dengan menganut falsafah hidup “Lebih baik
memberi daripada menerima”. Itu sebabnya di orang Batak dulu sangat
terpelihara budaya “Marsiadap ari” saling membantu tanpa harus menerima imbalan
atau upah. Tuhan telah memberikan hari (waktu), matahari, hujan dan segalanya
untuk menjadikan segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya. Tuhan juga
memberikan kemampuan/talenta bagi manusia untuk memenuhi segala kehidupannya
walaupun pada akhirnya Tuhan-lah yang menjadikanNya.
No comments:
Post a Comment