“Partoba” sian Muara Nauli
Muara Nauli
November 13, 2008
Muara Nauli,
suatu kota kecamatan di sebelah Selatan Danau Toba, tepatnya Kecamatan
Muara Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara. Daerah ini kaya
akan pemandangan alam yang menakjubkan, untaian pegunungan Bukit Barisan
merupakan dindingnya dan hentangan Danau Toba menjadi halamannya dengan
Pulau Sibandang yang bertengger cukup anggun.
Untuk mencapai daerah ini tidaklah sulit, angkutan darat secara rutin ada dari Medan, Pematang Siantar, Prapat dan kota-kota lain disekitarnya. Dari Medan ditempuh dengan perjalanan 6-7 jam dengan melewati Pematang Siantar, Prapat dan Balige. Dengan menyewa kapal di Danau Toba dapat juga ditempuh bahkan lebih mengasyikkan sambil mengelilingi danau tersebut. Dengan angkutan udara sudah ada Susi Air dari Polonia Medan ke Bandara Silangit yang merupakan satu pintu masuk menuju Muara Nauli dan mungkin dalam waktu dekat akan disusul dengan Riau Airlines (RAL).
Setelah memasuki daerah Silangit menuju Muara Nauli, alangkah baiknya kalau singgah dulu di Sipinsur dan Huta Ginjang.
Pemandangan dari Sipinsur cukup mengagumkan, demikian juga dari Huta
Ginjang yang pada tahun 2008 merupakan tempat diadakannya event bertaraf
olah raga dirgantara gantole bertaraf nasional.
Muara Nauli, penduduknya adalah suku Batak Toba yang bermarga Simatupang (Togatorop,
Sianturi dan Siburian), Siregar dan Aritonang (Simare-mare, Raja
Guk-guk dan Ompu Sunggu). Marga-marga inilah yang merupakan penduduk
asli daerah tersebut, namun sesuai perkembangan zaman, marga-marga lain
dari suku Batak sudah ada juga disana bahkan dari suku lain.Mata pencaharian penduduknya pada umumnya adalah petani. Kita dapat lihat indahnya pematang-pematang sawah pada musim tanam dan musim panen, yang merupakan sawah olahan penduduk setempat. Panduduknya cukup ramah terhadap pendatang.
Di Muara Nauli sudah tersedia Hotel berbintang tiga (Hotel Sentosa) dan Hotel Muara Nauli. Apabila ingin mengelilingi Danau Toba sekitar Muara Nauli dapat menyewa speed boat yang disediakan kedua hotel tersebut. Sungguh mengasyikkan !.
Jalur lain yang dapat ditempuh adalah dari Dolok Sanggul turun ke Bakara (asal Raja Sisinga Mangaraja XII) dan terus ke Huta Lontung (asal Letjen TNI (P) Sahala Rajaguk-guk/alm), namun bagi yang belum pernah lewat daerah ini dengan membawa kendaraan sendiri dianjurkan untuk tidak melewati daerah ini karena jalannya banyak belokan tajam dan curam, tapi bagi yang suka tantangan…inilah tempatnya.
Apabila kita melewati Silangit, sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam yang indah. Ditempat-tempat tertentu sudah disediakan tempat berteduh sambil menikmati pemandangan alam, tapi jangan lupa bawa bekal sebelumnya karena ditempat-tempat berteduh tersebut jauh dari warung untuk membeli makanan atau minuman ringan.
Lebih asyik lagi mengunjungi daerah ini pada saat musim mangga (mangga muara) yang buahnya kecil tapi sangat manis, kira-kira bulan Juli dan Desember setiap tahunnya. Horas ! Oleh Eston Hasian Sianturi
No comments:
Post a Comment