Sunday 3 November 2013

Raja Pontas Lumbantobing Dan IL Nommensen

RAJA PONTAS LUMBAN TOBING & IL NOMMENSEN

Pada suatu hari, ada kabar-kabar burung mengatakan bahwa Raja Pontas ingin membunuh tuan Nommensen.

Tuan Nommensen sama sekali tidak takut dengan ancaman tsb. Dia dengan berani pergi ke kampung dimana raja itu berdiam. Setiap kali beliau pergi kesana, dia berjalan dengan tegap sambil memegang sebuah tongkat. Tongkat itu panjang. Bergambar kepala ular.
Kalau dia mengarahkan tongkatnya ke depan, “lidah ular itu”menjulur-julur keluar.
Kalau arah ke belakang, “lidah ular” itu akan masuk ke dalam.
Orang-orang sangat takjub. Ada-ada saja ” keajaiban-keajaiban “lain yg dipertunjukkan oleh tuan Nommensen dihadapan banyak ramai.

Pada waktu itu orang belum mengenal alat musik yg namanya harmonika dan biola. Suatu ketika Nommensen mengeluarkan dari tasnya sebuah alat, dan menaruhnya pada mulutnya. Beliau meniupnya dan kedengaran bunyi-bunyian dari situ. Kedengarannya seperti orang yg sedang bersungut-sungut. Orang-orang pada heran. Apa itu ?

Lalu tuan itu lagi-lagi mengeluarkan suatu alat yang lain. Bentuknya bagus dan berkilat. Bersama itu ada semacam tali yg diikat ke dua ujungnya dengan kuat, sehingga sulit untuk dipatahkan. Orang-orang pada mendekat dan melihat itu. Tuan Nommensen mulai membunyikan alat musik itu. Alat itu mengeluarkan bunyi-bunyian yg sangat merdu dan menenangkan hati. Mereka lagi-lagi sangat takjub. Belum pernah mereka mendengar bunyi-bunyian seperti itu. Yang satu lalu berkata kepada yg lain : Dia ini benar-benar datang dari Sang Pencipta.
Berita tersebut segera tersebar ke segala penjuru.

Tak terkecuali kepada Raja Pontas.

Suatu hari raja Pontas datang kepada tuan Nommensen. Dia ingin mencobainya . Ingin tahu apakah tuan itu benar-benar tahu banyak mengenal segala hal.
Dia berkata : Tuan Nommensen, ada seorang penabur. Suatu ketika penabur itu menaburkan padi di tengah-tengah kampung.

Segera ayam-ayam datang dan memakannya sampai habis. Penabur itu sangat bodoh, bukan ?

Artinya : Mengapa orang menyuruh kamu datang ke wilayah ini. Siapalah kamu ini, dibandingkan dengan kami, yg sangat banyak. Kamu ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan seluruh Silindung.

Tuan Nommensen menjawab : Benar bahwa penabur yg kamu sebutkan itu bodoh. Seharusnya penabur itu terlebih dahulu menyiapkan tongkat-tongkat yg di kaitkan dengan tali-tali di sekitar benih-benih itu. Kalau dia menarik tali-tali tsb, pastilah tongkat-tongkat itu akan bergerak, dan ayam-ayam tidak berani lagi memakan padi-padi tsb.

Raja berdiam diri mendengar itu. Dia berkata dalam hatinya : benar-benarlah orang ini suruhan dari Atas.
( Dikutib Dari Berbagai Sumber )

No comments:

Post a Comment