Thursday, 9 January 2014

KAMUS BATAK ( B- D )



Ba,
I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya;
partikel di tengah kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya
baiklah; sering digabung dengan kata, da, baba, dong, nah.
Baba,
mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu,
tempat masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual,
asal sumber air; sangkababa, sesuap, sepatah kata; marbaba,
bermulut; rantei babam, sip babam, tutup mulutmu, diam kau;
pababababa,
memaki dengan kata baba; mambabai, mulai mengajar
sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi
petunjuk dulu, baru bisa berbuat; matubaba, membeli beras sebagai
persediaan; pambaba, lidi enau, yang dipakai alat perajut benang tenunan.
Babandir, sibabandir,
sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman paku.
Babap,
marbabap,
runtuh, roboh.
Babi,
babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme,
dikatakan mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang
sebenarnya berhak membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat
di ladang; boru sibabi jalang, pelacur, lonte; babion dibahen
butongna,
tidur, bermalas-malas, kekenyangan seperti seekor babi;
babibabi,
sej lawa-lawa.
Babiat,
harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun,
harimau besar dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau;
mangido gogo tu gajah, mangido tongam tu babiat,
mencari kekuatan pada orang
yang kuat, kemuliaan pada raja.
Babo,
marbabo,
sibuk dengan
kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada waktu padi masih pendek;
mambaboi,
menyiangi, merumputi; baboan, musim menyiangi di sawah;
di hamamasa ni baboan,
di waktu menyiangi (di Silindung pada bulan Desember
dan Januari), menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan; parbaboan,
ladang dimana orang menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak dapat
diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap; parsoro ni ari na so hababoan,
seorang penderita yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas,
sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas begu)
sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.
Bada,
perkelahian, perlawanan, percekcokan, perbantahan, pertengkaran, perselisihan;
marbada, bertengkar, bercekcok, bersengketa; marbadai, saling
berbantah, saling berkelahi; parbadabada, orang yang suka bertengkar;
mamadai,
memarahi, mencaci; pabadabada, menggalakkan orang untuk
berkelahi; aha badam tusi, apa perselisihanmu dengan dia; badabada
biang,
berkelahi seperti anjing; artinya: sebentar-sebentar bertengkar, lalu
segera berdamai lagi; bada rohana, culas, pendengki, suka mencibirkan
orang, suka mencari pertengkaran.
Badak,
binatang badak, rhinoceros.
Badan,
tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus sungai; marbadan,
berbadan, mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos,
sebagai lawan tepi mengenai ulos.
Badar,
I. horbo si badar,
kerbau
berwarna kemerah-merahan. II. mangangguk badar, meraung-raung, menangis
dengan nyaring.
Badia,
kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni
gurunghu,
awal dari mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku;
badia hatahutan, = tunggal panaluan; habadiaon,
kesucian, kekudusan,
kesalehan; parbadiai, hormati (sebagai yang kudus); parbadia, =
namarsahala,
kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia, Roh Kudus; ulaon
na badia,
perjamuan suci, ekaristi kudus, misa; na sangap, na badia,
mulia dan luhur, dipakai untuk Tuhan dan manusia.
Badoar,
sej rotan yang menyerupai buarbuar.
Badoatan,
goyah, berjalan tidak tentu.
Baen,
= bahen.
Baeo
= bayo; baean, = bayoan.Baga, bagabaga,

sesuatu yang dijanjikan, janji; parbaga, (diparbaga), menjanjikan sesuatu
untuk diri sendiri, mengharapkan, menduga; parbaga, marbagabagahon,
menjanjikan; pabagabaga so mahap, janji yang selalu diperbaharui, tetapi
tidak pernah ditepati.
Bagalbagal,
kain topo, sepotong kain yang sudah buruk = siantal.
Baganding,
sibaganding,
ular yang
berloreng dan berbisa; nama daerah dilembah Batang-Toru; dopa sibaganding,
lih. dopa; sibaganding naga mangupar, = pandingdingan (And).
Bagas,
I. rumah; marbagas, punya rumah, artinya berumahtangga; pabagashon,
mengawinkan; pardibagas, = pardihuta, isteri, bini, parbagasan,
perumahan, tempat rumah berdiri atau akan dibangun; mamagashon, meniduri
perempuan; di bagasan (ni), di dalam; tu bagasan, ke dalam;
mandok dibagasan roha,
memikirkan dalam hati sendiri; ninna rohana
dibagasan,
pikirannya dalam hatinya; parbagasan, bagian dalam;
marbagasan,
disebelah dalam mempunyai pola lain daripada yang di luar
(tentang pakaian); pande bagas, tukang kayu. II. mendalam, dalam, juga
dalam arti kiasan; pabagas, mendalamkan; P.B: patimbo hadabuan,
pabagas halonongan,
tinggikanlah tempat kejatuhanmu, dalamkanlah tempat
tengge-lammu, keberadaan yang disombongkan menjadi tulah atau walat kejatuhan
seseorang; bagas rohana, dia arif, bijak; bagas lapatanna,
mendalam artinya. Bage, I.= gabe. II. marbagebage,
berbagai-bagai, bermacam-macam mengenai sifat; mar-bagebage sitaonon ni
jolma,
penderitaan orang adalah beraneka ragam.
Bagi,
bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua,
membagi dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian,
sebagian, satu bagian; dipambagi, dibagi-bagikan; parbagi,
penyebut pecahan; bagibagian, jatah; parbagian, pembagian; siak
bagina,
bagiannya: kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang,
miskin; manolsoli bagina, menyesal, menyesali nasibnya; mardua di
tangan, marbagi di roha,
membagi secara jujur, sebab berhubungan baik satu
sama lain, seimbang, adil, bersikap sosial.
Bagiaha,
= manang aha
(Angk).
Baginda,
baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot,
pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara
wanita (halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.:
bagot ni tonggi, bagot sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan
on,
pohon enau yang manis, bakal penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu,
bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba bagot rap dohot pangkona, didok pe
hatami, sai adong do bahenonku alona,
ditebang enau bersama batangnya,
apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras kepala, bandel; bagot ni
horbo,
susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma Batak
berupa empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman.
Bagudung,
tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah,
atau yang bersumpah palsu.
Bagulan,
= bolon.
Bagur,
sibagur,
katak yang
besar.
Bagure,
sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering
dibuat jadi sapu halaman.
Bagus,
bagus, elok.
Baha,
(diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya;
bahana do i, sifatnya demikian, kepribadiannya demikian.
Bahal,
gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba;
jomba bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak
akan dihancurkan.
Bahalbahal,
bahalbahalon,
luka karena
sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Bahat,
banyak (Angk).
Bahe,
batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean,
tempat anak-anak bermain; sibahe, batu.
Bahen,
mambahen,
membuat,
membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ? untuk apa?
dialap bosi do bahen rabi,
ia mengambil besi buat parang; pambahen,
pembuat; pambahenan, perbuatan; bahenbahenan, ramuan, ulah,
pekerjaan msl: ajiajian; bahen, baik, beres (yang dikerjakan), buatlah;
dipambahen, dibuat bermacam-macam; aha bahenonku, aku mau bikin
apa? beha bahenon, apa boleh buat? tarbahen, bisa, mungkin;
ndang tarbahen,
tak bisa, tak mungkin; ala ni aha umbahen? apa
sebabnya maka? karena apa hingga? dia alana umbahen mate ibana, apa
sebabnya dia meninggal? umbahen na mulak ahu, on do, sebabnya maka saya
pulang, inilah; dia umbahen manjua ho? kenapa maka kau menapik?
dibahen,
dibuat, dikarenakan, disebabkan; talu ibana dibahen otona,
kalah dia karena bodohnya; dibahen hatam umbahen mago hami, karena
omonganmu kami hancur; bahenon ni, = dibahen, tetapi dibahen
menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon ni menunjukkan
sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari logo,
sawah akan musnah karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab
itu, karena; dibahen i ma, itulah sebabnya, maka itu; dibahen i do,
umbahen,
oleh karena itulah, dari sebab itulah; bahenon ni aha? oleh
apa, dibuat apa? disebabkan apa?; bahenonmu, akan kau buat, olehmu;
bahenonta,
oleh kita, akan kita perbuat, d.l.l.; sibahen na jahat,
sibahen na so uhum,
pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na malum,
yang membuat sembuh, obat; sibahen na horas, apa yang membuat kuat; juga:
yang membuat mabuk; sibahen dame, pembawa damai, pendamai. Bahir,
terpisah letaknya, tengah, tepi; sambahir, setengah; bahir, pada
satu sisi; bahir rohana, kelakuannya tidak seperti biasa msl pada
kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain, mengasingkan diri; anak bahir,
ada ketidakberesannya, cacat, timpang.
Baho,
I. marbaho,
mengambil
kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahon,
mamahoni,
membalas,
membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan bekerja rendah pada yang
berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk mengganti hutang si
pekerja.
Bahota,
tondi sibahota,
lih
tondi.
Bahudung,
marbahudung,
menarik diri
ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh, bila ia mati dalam perlawanan itu
orang tidak akan memperdulikannya dan tidak diadakan pembalasan;
parbahudungan,
tempat dalam hutan dimana orang seperti itu berdiam.
Bahue,
sibahue,
sej burung
hutan.
Bahul,
bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul
na bolon,
sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa
dan berbudi luhur; bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu,
perhatikanlah itu.
Bahung,
sej pohon kecil.
Bahut,
I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit
kelenjar yang bengkak, penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata
dibahen ho,
terganggu pembicaraan gara-gara kau.
Baion,
sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Bait,
baik, cocok.
Baja,
sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai
baja; mamajamajahon,
mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri
pada luka; bajahon tu roham, camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja
ni rohana,
dia adalah penuh dengan akal muslihat; suhut situtung baja,
orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok pertengkaran itu; sibaja
ihur,
orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang berselisih, maka
orang yang kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak,
= Batak; sibajak parbinotoan,

pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang karena kerajinannya cepat dapat
memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan,
bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping;
runtuhan kampung.
Bajang,
anak bajang,
anak yang
lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian; aek bajang, air
tuban-tuban.
Bajar,
masih remaja, muda mengenai manusia dan binatang.
Bajaure,
sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam bubu
sebagai pemikat bagi ikan.
Baji,
bajibaji,
baji (untuk
memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola aek
sasunge,
yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu
orang yang mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah
belah.
Bajik,
pertanda baik (dipakai dalam pustaha).
Bajiri,
tikus kecil.
Bajo,
marbajo,
mengintip orang,
pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang orang; bajoan,
tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang, perampok; mamajo
hata ni si Anu,
mengamat-amati perkataan seseorang.
Bajogit,
bajogiton,
terkejut,
merinding ketakutan.
Bajora,
I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah seperti
baja. II. bajoraon, sangat terkejut.
Baju,
baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang
disalut dengan potongan-potongan besi; baju pamodil, baju yang dicat
merah dengan dapdap yang dikenakan orang yang menembak di horja; baju
ulubalang,
kain panjang dari abit hasumba yang dikenakan oleh para
pahlawan; baju udan, mantel hujan; anak baju, kemeja; marbaju,
berpakaian, berbusana, dikatakan tentang perempuan yang belum melahirkan, karena
selama itu mereka menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai anak, mereka
membuka baju itu karena lebih gampang menyusui anaknya; na marbaju,
perawan, gadis, remaja; nunga tanggal bajubajuna, ia telah menanggalkan
bajunya, yakni ia telah mendapat anak, itu juga dikatakan tentang binatang msl
ayam; mamajui, mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan mereka bersama
dengan sehelai kain; di Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias
dengan mutiara; ari pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan
bajubaju,
daging bagian dada hewan; bajubaju ni linta, tumbuhan rawa
yang daunnya terapung-apung di atas air.
Bajur,
baik, teliti, cermat, rapi mengenai pekerjaan.
Bajut,
= hajut,
tas.
Bak,
gampang dibelah, mudah belahan.
Bakbak,
mabakbak,
terkelupas,
mengalir (tentang air mata); mambakbak, melepas, mengelupas (kulit kayu);
sambakbak ulumanis, sebungkus kulit manis, sebanyak sekali mengambilnya.
Bala,
I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang
dan memberi makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular
yang berasal dari Toba, kolera; balajau, penyakit yang berasal dari
kejauhan; jambala tua (= longit), potongan daging yang dikirim kepada
musuh sebagai pernyataan perang; pajongjong jambala tua, pernyataan
perang. II. sibala, sej pohon hutan yang lembut, tidak cocok menjadi
bahan bangunan.
Balage,
pertikaian, perbantahan; marbalage, bertengkar, tidak sependapat;
masibalagean,
tidak cocok satu sama lain, saling menyindir, bertengkar,
saling berbeda pendapat.
Balak,
kotoran pada kulup penis.
Balanja,
tabung bambu yang bercorot dan memakai tutup.
Balanjo,
bekal yang dibawa di perjalanan, pangan, persediaan pangan, balanja (mungkin
dari lanja, = bohal ni parlanja); juga: upah, gaji.
Balang,
I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan
ali-ali, pendekar. II. tidak mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang
do reongmu,
lemparanmu tidak mengenai, lontaranmu tak kena.
Balanga,
belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar.
Balatuk,
tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa
dipakai sebagai tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab
untuk turut bertempur dalam perang (balatuk disini sebagai pars pro toto
untuk seluruh rumah) pengaman tangga, penanggungjawab keamanan; balatuk
sidean parnaehan,
tangga yang mempunyai banyak anak tangganya, nama tangga
rumah dalam doa-doa yang beralamat.
Balau,
biru; mamalaui, membelau cucian, membirukan.
Balbal,
pentung, kayu pemukul, belantan, gimbal, pukul dengan gada, banting;
mambalbal,
membanting, memukul, msl bagot yang harus dipukul lama
sebelum tuak keluar; mambalbali, membantingi orang, memukul.
Bale,
I. takaran, = ¼ solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale,
maka: dalam jumlah kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah
mayat yang kecil di atas kuburan; bale ganjang, tempat bermalam;
balebale,
gubuk-gubuk, pondok, teratak, dangau.
Baledang,
nama sej ikan laut.
Balemun,
harimau yang besar.
Balerong,
belerong.
Balga,
besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana,
omong besar, membual, pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga,
marnabalga,
tidak sama besarnya, berbeda besar; habalgaon, besarnya;
pabalgahon, memperbesar, memperluas; na balga, orang yang
berkuasa, pembesar; balgana i, betapa besar.
Balge,
= balga,
besar.
Balging,
I. sambalging,
sekerat,
sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian, telanjang.
Balguk,
na balguhan, = na balga.Bali,

diusir, dikeluarkan dari kumpulan, dikucilkan, menyeberang, menular (penyakit);
sahit na olo bali, penyakit yang menular; parbali, penjangkit;
pabalihon,
mengusir, mengeluarkan, membuang; marbalibali, bersifat
menular (ten- tang penyakit); habalian ni huahua, tempat pembuangan kuah,
tumpuan ampas, orang yang selalu dituduh.
Balian,
(berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di
sawah; di balian ni, di luar; tu balian, ke sawah, ladang;
parbalian,
laki-laki (suami) yang bekerja di luar (baliknya isteri yang
disebut pardibagas, pardi-huta); bagian luar; parbalian,laki-laki
yang bekerja di sawah atau ladang; dung salpu parbalian, bila para lelaki
telah meninggalkan kampung.
Baliang,
sej tumbuhan merambat.
Baliga,
sisir pada perkakas tenun.
Balige,
(= baliga?),
nama kota
pinggir Selatan Danau Toba.
Balik,
terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah, keliru;
pabalik,
memutar balikkan (msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano,
dodak lompanna, molo sipabalik hata juhut lompanna,
pengolah tanah, berlauk
dedak, pengolah kata, berlauk daging; marbalik, berpaling, memutar,
murtad; marbalian mata, berputar-putar mengenai mata; sibalik mata,
yang suka menipu, memperdaya seperti tukang sunglap; sibalik bija, = sibalik
mata,
juga sej parsili yang membuat penyakit berbalik; sibalik
hunik,
merah fajar, langit yang menguning di waktu pagi; balik buhu,
unit perapian dapur yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata);
baliksa, baliksa apala, apalagi, justru sebaliknya, malahan; di balik
ni i,
kecuali, sebaliknya; di balik ni pintu, di belakang pintu;
pamalik,
tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis jerami atau
daun pisang untuk membagi daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat
tangan orang di punggungnya; balikbalik angin, pohon yang daunnya
putih-putih sebelah bawah dan nampak bila ditiup angin; balikbalik anduri,
sej permainan pada mana belakang anak-anak satu sama lain mengenai dan tangan
mereka saling berpegangan sehingga mereka terombang-ambing ke atas ke bawah; lih
juga: anduri; balik, pisau dua mata; balik rohana, berobah sikap,
berobah pendapat, dikatakan tentang seorang gadis yang berobah sikap terhadap
seorang pemuda; balik tahe, (balik), malah sebaliknya; balik….balik,
baik…, maupun (Angk) : barik…. barik); habalian, baliknya, lainnya,
lawannya.
Balimbingan,
motor bis yang kecil.
Baling,
baling, berputar, serong karena angin; mamalingi, membengkokkan;
marbalingan,
berputar tentang benda-benda; baling, tang pembaling
mata gergaji; balingbaling, baling-baling, msl alat mengusir burung dari
sawah; marbalingbaling, senantiasa berputar-putar.
Balingbing,
belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor,
sej kacang tanah.
Balingkas,
mamalingkas,
memeriksa
semua dengan tangan, mengacau-balaukan.
Balingkuhu,
tungku dari kayu sebagai pengganti batu.
Balingsu,
tarbalingsu
(dari
baling?),
terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan kaki)
Balintang,
kayu pengikat pagar yang dipasang melintang.
Balisa,
gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
Baliung,
beliung; habahaba sipoting baliung, pusaran angin (dari baling).
Ballong,
lambat, perlahan sewaktu berjalan dan dalam perbuatan.
Balo,
balo roha,
senang;
pabalo roha, (= paombun)
menyenangkan orang, membuat hati senang dengan
mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang dimakan.
Balobas,
tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni
hata
atau ulaon), pokok utama.
Balobat,
sej ulos.
Balobung,
dalan balobung,
jalan
besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan lobung, lempang, terbuka,
dimana musuh tidak ditakuti).
Balok,
parit yang menandakan batas, batas, watas; marbalokhon, berwataskan;
parbalohan,
perbatasan; hotang pamalok, seutas rotan dengan mana
orang menarik garis lurus di ladang untuk membuat parit-parit kecil antara
batang-batang padi; hombar balok, tetangga terdekat, yang berbatasan
langsung; paorot balok, menggeser patok batas; balokbalok, uang
atau cincin dari pasien kepada datu agar penyakit itu tidak menular pada
dukun; hau balok, pembidangan dari balok-balok besar di atas mana rumah
dibangun (Angk)
Balom,
getah pohon meang.
Balontung,
bunga api yang berpui-pui di atas api.
Balope,
daun pisang yang dipakai sebagai pembungkus sigaret.
Balos, mamalos, mamaloshon (tu), membalas, membalaskan;
marbalos,
berbalas, mendapat balasan; mamalos surat, membalas surat;
pamalosan, pembalasan; balos ni, balasan, akibat dari (baik hal
yang baik maupun hal yang jahat); uhum na roa balos ni uhum na denggan,
budi dibalas jahil.
Balsak,
marbalsakbalsak,
memercik
mengenai darah.
Baltang,
ulat-ulat lalat yang terdapat di luka-luka.
Baltuk,
na baltuhan,
besar (hanya
di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda, duda; na
mabalu,
janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si….; na
hinabaluhon ni si B,
janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho,
cacian di antara suami-isteri; bagusan kau duluan mati. II. ronggur balu,
petir dahsyat.
Baluam,
sej pundi-pundi tempat uang.
Baluang,
ikat pinggang dengan kantongan uang diselipkan.
Baluangja,
rantai kecil pengikat tangan.
Balun,
mamalun,
gulung,
menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang mengikat
pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon,
seorang yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak
pernah digulung.
Balungbalung,
penyakit pada perkencingan anak-anak; balungbalungon, menderita penyakit
balungbalung.
Balungun,
begu sibalungun,
hantu,
penyakit yang berasal dari si Balungun.
Balut,
mamalut,
memalut,
membungkus; mamaluti, membaluti, membungkusi; mamaluthon,
membalutkan; balutan, balutan, bebat; tali balut, tali balut,
untuk membungkus.
Bana,
montan bana, = marhangoluan,

lih ontan.
Banda,
parbandaan,
kuburan;
mamandahon,
mengebumikan, mengubur.
Bandar,
pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo.
Bandat,
lamban, berat, lambat.
Bandaulu,
nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan menyerupai banebane.
Bandera,
bendera, panji-panji.
Banding,
I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II. terpisah;
pabanding,
menyampingkan.
Bandol,
(tentang makanan) ke-ras, alot, kenyal; = bendel.
Bane,
I. siala bane,
pemberian
(jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau seorang gadis dari kampung itu
dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II. banebane, tumbuhan
yang berdaun wangi.
Baneara,
tumbuhan yang kalau diaduk dengan arang, menjadi bahan pewarna kain (ulos).
Banga,
lebar, terbuka lebar-lebar.
Bangal,
kering tentang air susu wanita; tentang enau yang tidak menghasilkan tuak lagi.
Bangar,
besar; lali bangar, elang besar; na bangarbangar, besar (tentang
manusia dan ternak).
Bangbang,
lebar, luas, lapang, longgar.
Bange,
tano bange,
sej batuan
putih dan asam (tanah liat) yang halus dan lunak yang bisa dimakan karena
dianggap enak sebagai sedapan.
Bangga,
= banggal.
Banggal, besar,
kuat; mabanggal, lebar mengenai dada dan muka, bertulang.
Banggang,
= banggal.
Banggar,
(juga banggal), besar, kuat.
Banggas,
kuat, keras hati.
Banggik,
sej biawak; rungkung banggik, sej pohon kayu.
Bangging,
sambangging,
sepotong,
segumpal daging.
Banggor,
sedikit serak, agak parau.
Banggua,
sibanggua, = subang,

dilarang.
Banggungbanggungan,
sej ampang membawa daging.
Banggur,
sedikit panas.
Banggura,
sibanggura, sibanggua,

bdk pungga.
Bangka,
(= talha),
takik pada
balatuk; mamangka,
menakik batang kayu supaya bisa dipanjat; bangka
rohana,
terluka perasaannya.
Bangkal,
I. timbaho bangkal,
sej
tembakau Batak. II. bangkalbangkal, tidak subur (tentang tanah).
Bangkang,
terlalu besar, terlalu tua; bangkang ompaon, terlampau besar untuk
digendong; bangkang daging, kaku.
Bangkar,
kulit pohon enau yang keras yang terdapat pada cabang bawah dan meliliti ijuk,
bersama ijuk ini merupakan bahan yang berharga untuk menutup atap;
bangkaran,
bunting (tentang ternak); parsili bangkar, orang-orangan
(parsili) yang terbuat dari pelepah enau, sebagai silih penangkal cedera
wanita hamil.
Bangkara,
wilayah dan tempat pemukiman Raja Sisingamangaraja di Selatan Danau Toba.
Bangke,
bangkai binatang atau jasad orang yang meninggal; bangke ni duhut, =
bangkiang, arun bangke,
demam merana (silupa).
Bangki,
sibangkion,
air,
gulokgulok ni sibangkion, = dengke, udang
dan segala-galanya yang hidup di
dalam air.
Bangkiang,
rumput dan tunggul jerami di sawah yang sewaktu mengerjakan sawah itu dimasukkan
untuk menjadi pupuk.
Bangkin,
tidak senang, gundah, suram, murung; bangkin rohana tu ahu, dia tidak
merasa enak pada saya, dia menentang saya.
Bangkir,
I. sambangkir,
satu
rupiah; rupia bangkir, satu rupiah (bukan rupia tali; sada tali = 25
sen
). II. mambangkir, memotong dan memelah hingga sisanya tak
berarti; pabangkirbangkir, membelokkan ke kanan ke kiri; mabangkir,
lepas (potongan-potongan kecil dari luka). Bangkiring, tali
pengikat, msl kebaya pada pinggang (ganti kancing).
Bangkirison,
kurus kering (tentang orang atau anjing).
Bangkit,
bangkit, berdiri, dinobatkan (jadi raja); bangkit raja, dinobatkan jadi
raja; pabangkit, mengangkat seseorang ke kedudukan terhormat;
hababangkit,
penobatan, pengangkatan, pelantikan.
Bangko,
darah daging, perangai, khasiat, akhlak, tabiat, sifat, watak, perilaku (tentang
manusia dan binatang); bangko hian, sifat alami, asli, sifat yang
mendasar; bangkona i, sudah sifatnya itu, tidak dapat diobah-obah, lazim
demikian; juga: pangalahona do i, lazim demikian, tidak dapat
diobah-obah.
Bangkol,
lamban bergerak, perlahan-lahan, sungkan, enggan, berat hati, tidak suka;
bangkol rohangku,
enggan aku, berat hatiku, saya tidak suka (lawan: gigir).
Bangkos,
berbau tak enak, berbau busuk (mengenai nafas).
Bangku,
bangku; marbangkubangku, berbentuk bangku, berbangku-bangku.
Bangkudu,
bengkudu, air akarnya menghasilkan getah warna merah untuk mewarnai benang
tenunan; P.B.: sinuan bangkudu, tigor dangkana, mardalan pangulu, ditimbang
hinatana,
bengkudu ditanam, dahannya lurus, kalau pemimpin berjalan,
semuanya yang dikatakannya ia mempertimbangkannya. Bangkurak, =
tangkurak,
tengkorak.
Bangkurung,
sej jangkrik hitam.
Bango,
dewasa, bersifat kelaki-lakian.
Bangsi,
sej kampak, beliung.
Bangso,
bangsa, kaum.
Bangun,
I. = domu, bangunan ni roha,

kesayangan teman karib kepada siapa segala-galanya dapat dikatakan (=
hasudungan ni roha); sabangunan,
sepasang, satu perlengkapan; ogung
sabangunan,
seperangkat gendang; ulaula tonun sabangunan, satu set
alat tenun; ulaula ni tungkang sabangunan, seperangkat alat tukang;
mamangunmanguni,
mengadopsi secara pesta seorang yatim-piatu dalam marga
yang asal usulnya tak jelas. II. bangunbangun, sej tumbuhan sayur;
bangunbangun ni begu,
sej tumbuhan liar; bangunbangun na bara, sej
tumbuhan liar.
Baning,
kura-kura yang besar.
Banjar,
I. deretan, baris; sambanjar, satu deretan, sebaris. II. = huta,
kampung; P.B.: tais pe banjar ginjang, mandapot do i raja huta,
bagaimanapun panjangnya sebuah kampung, terdapat juga pemimpinnya.
Banje,
beres, tuntas, komplit; nunga banje, persoalan sudah beres; banjebanje
ulaon,
tuntas pekerjaan, beres pelaksanaan tugas tanpa gangguan, tidak
terbengkalai. Bansat, lambat, lamban.
Bansir,
terserpih; mamansir, menggoyahkan, mengeping, menyerpih; sambansir,
sekeping; bansir panailina, pandangannya marah, marah kelihatan.
Bansor,
iba, kasihan, sedih tetapi tak dapat menolong, menaruh sangat belas kasihan.
Bantal,
bantal.
Bante,
mamante bodil,
menyiapkan
bedil untuk ditembakkan; parbantebantean, sesuatu yang dipakai untuk
membalas dendam; bantebante, sisa (uang modal) msl orang menjual kulit
kuda mati, uang kulit yang sedikit itu disebut bantebante.
Banto,
jaring untuk menangkap burung.
Banua,
negeri, jagad, daerah, benua, dunia wilayah; banuaginjang, kayangan,
jagad atas, benua atas tempat tinggal dewata; banua tonga on, jagad
tengah, dunia ini, bumi ini; banua toru, jagad bawah, benua bawah, tempat
tinggal begu; banua banyak dipakai dalam nama wilayah: Banua Rea,
Banua Aji.
Bao,
tingkat kekerabatan: isteri saudara laki-laki isteri seseorang; atau : suami
saudara perempuan suami seseorang; juga: menantu laki-laki; dalam adat Batak
dilarang keras menikahi bao, kalau menjadi janda; bao rohana,
hatinya agak risih, mulai renggang yang sebelumnya akrab; anak baobao,
semua orang dari marga lain daripada marganya sendiri, bisa mengawini puterinya,
juga putera-putera seorang lelaki yang tinggal di rumah mertuanya, bao,
juga: sapaan untuk seorang laki-laki; baobao ni api, boaboa ni api, lih
boa.
Baoa,
lelaki, seorang laki-laki, pria; baoa parhalang ulu, atau baoa
parjuluon,
pria sebagai kepala rumahtangga; baoa parbalian, pria,
karena dia bekerja di luar (sawah, ladang); sangkar so baoa, perempuan
yang berwatak laki-laki; baoa adi, lih. adi.
Baoang,
bawang.
Baor,
I. mabaor,
hanyut,
mengalir, terbawa oleh air; dibaori aek, dihanyutkan air. II.
baorbaor,
per di dalam jam, pelantik di dalam bedil, picu perangkap, jerat;
baor ni hail, pelampung pancing, joran; pamaoran, sengkang.
Baot,
baotbaoton,
salah bicara,
mencaci.
Bap,
tiruan sesuatu yang rebah; marbabap, rebah.
Bara,
I. kolong rumah, tempat tinggal ternak waktu malam, kandang; bara ni hoda,
kandang kuda; pabarahon, memasukkan ternak ke kandang; sijalo bara,
nama kerabat yang pada mengawinkan perempuan menerima bagian yang terbesar
setelah parboru; bagian ini adalah tau pabaraon, yaitu yang dapat
dimasukkan ke kandang, jadi ternak, oleh karena itu orang ini disebut juga
pamarai,
oleh sebab dia menerima mas kawin (= yang membawa ke kandang)
bagiannya disebut juga upa pamarai. II. na bara, cokelat (tentang
warna kuda dan pakaian); sibara mata, sej burung. III. barabaraon,
pertanda usia anak kecil: berumur satu sampai tiga bulan.
Baragas,
babi hutan.
Barak,
barakbarak ni hambing,

kandang kambing.
Barakbak,
jaring untuk menangkap burung.
Barang,
barang, benda, barang dagangan.
Barangan,
sej pohon, yang bu- ahnya dapat dimakan.
Barangsi,
= na so uhum,
tidak
pantas, tak senonoh, kurang ajar, kotor; hata barangsi, kata-kata tak
senonoh.
Barani,
berani; barani ibana, berani dia; habaranion, keberanian.
Barasbas,
terlalu ramah di situasi yang tidak pantas.
Barat,
melintang; pabarat, me-lintangkan; pamarati di hata,memutarbalikkan
kata-kata; ba-rat pamerengna, matanya marah;Huta Barat, wilayah di
Silindung; mamarat, melintang, me-malang.
Barbar,
mambarbar,
mengerjakan
kayu atau batu dengan rimbas, menetak, mengampak, memarang; tungkang
pambarbar,
pengampak, orang yang ahli dalam merimbas.
Barebe,
sej rumput.
Barerang,
belerang; nota: sering huruf l dalam bahasa Indonesia menjadi r dalam bahasa
Batak, msl layar – rayar; lapar – rapar; kelambir – harambir;
iar – riar; luar – ruar; tano barerang, tanah belerang.
Bari,
I. basi, mengenai rasa msl nasi, juga: citarasa dalam mulut; baribari,
basi; daon bari, (obat terhadap rasa basi) sekapur sirih atau tembakau;
manghabarion, memperdulikan sesuatu. II. bari = asi; bari roha = asi
roha.
Baria,
peka, mudah merasa sakit, msl tentang mata, juga: arti kiasan, mudah
tersinggung.
Bariba,
sisi, seberang, sambariba, sebelah, separoh; horbo sambariba,
setengah kerbau; sambariba horbo, satu daerah yang bertanggungjawab untuk
setengah kerbau pada pesta horja; sambariba musu, separoh musuh;
parbaribaan,
ukuran setengah hewan; jabu bariba, rumah sebelah;
tabo hata sambariba,
ucapan sepihak enak didengar (sebelum didengarkan pihak
lain); ndang martopap tangan sambariba, mana bisa bertepuk tangan
sebelah, satu orang saja tidak bisa mulai bertengkar; di bariba on, di
pihak sini; di bariba an, di seberang sana; di bariba, di
seberang, di luar negeri; di bariba ni, di seberang; di bariba ni
dolok an,
di balik gunung sana; tu bariba, ke balik, ke seberang.
Baringbing,
balung ayam jantan; baringbingon mata, sej penyakit mata (yakni kelopak
mata yang berdaging tumbuh); baringbing ni dolok, punggung gunung.
Baringin,
I. pohon beringin; parbaringin, = parsanggul baringin,
agama kebatinan Batak, imam agama kebatinan, yang bersanggulkan daun beringin
pada upacara kurban; manjungjung baringinna, mempertahankan wewenang,
otonom, mandiri, tidak tergantung pada orang lain (dikatakan tentang harajaon
atau desa yang mandiri). II. kuda atau ayam jantan (menunjukkan kelamin);
marbaringin,
(tentang hewan) bersetubuh; mamaringini, mengawinkan
ternak.
Bariris,
(ada hubungan dengan baris), berbaris, baris, teratur, berjejer.
Baririt,
= bariris.
Baris,
I. baris, jalan yang biasa dijalani hewan; P.B.: barisbaris ni gaja di rura
pangaloan, molo marsuru raja, denggan ma nioloan, ia so nioloan, tumunda
hamagoan, molo oloan, dapotan pangomoan,
barisan gajah, di lembah
pangaloan,
bila raja bertitah, elok diyakan, bila tak diyakan, berakibat
merugikan, bila diyakan, alamat keberuntungan; marbarisbaris,
berbaris-baris, berjejer-jejer; barisan, barisan, jajaran. II.
mamaris,
memestakan seseorang yang baru luput dari tangan musuh, menyambut
tamu agung atau orang yang baru dilepaskan dari pasungan.
Barita,
berita, kabar, pesan, penghormatan pribadi; barita mago, berita buruk,
kabar jelek; barita gabe, kabar baik, berita sejahtera; barita angin,
kabar angin, desas-desus; barita na uli, Injil, Evangelium; barita las
ni roha,
berita suka cita; barita, juga: terkenal, masyhur; sega
baritana,
rusak nama baik; tarbarita, terkenal, termasyhur;
mamaritahon,
mengumumkan, memberitakan; parbarita na uli, atau siboan na
uli,
pembawa berita baik; natarbaritaan, amat termasyhur, yang paling
terkenal.
Barjing,
barjing panaili,
marah,
melihat dengan tak senang hati; barjing roha, tidak senang hati, merasa
tidak puas.
Barjit,
terasa mulai basi sedikit (tentang tuak).
Barnit,
(= bernit),
berduka cita,
bersedih hati, perih, sakit.
Baro,
bisul, abses, barah, borok; baroon, berbisul, bisulan; baro buni,
disentri amubawi; baro rarat, kanker; baropapan, bisul yang keras;
baro imbulu, bisul pada akar bulu rambut; baro ulok, radang pada
limpah; baro habang, sengal, encok, jerawat; songon aeon baro,
seperti sakitnya bisul, penyakit atau penderitaan yang tak memancing perhatian
orang, sakit tapi tak bahaya (oleh sebab dia yang bisulan itu tidak dikasihani).
Baroba,
= ambaroba.
Barobo,
mambarobo,
mencuri.
Barombom,
besar (tentang badan manusia).
Barse,
barsebarse,
bakul dari
jerami yang sudah tua.
Barsi,
bersin; barsibarsi, bersin.
Baru,
(pendekan dari imbaru), baru; taon baru, tahun baru.
Baruang,
beruang; horbo sibaruang, kerbau yang ada bintik putih sekitar matanya
dan punggungnya putih; biang sibarung, anjing yang ada bintik putih
sekitar matanya.
Baruas,
beruas.
Barubus,
tempat dalam mana orang menyaring air abu untuk mendapat mesiu.
Barunjat,
ulos barunjat,
sej
ulos.
Barung,
satu duit, duit logam yang dulu berlaku. II. sibarung, burung
bangau. III. barungbarung, gubuk, dangau, pengepungan.
Barungbung,
lembah antara dua gunung.
Barunge,
sej pohon kayu.
Barur,
bekas pikulan, garis, kerut, jalur, balur, gerugut; marbarurbarur,
berjalur-jalur, berbaris, berkerut, bergerugut (msl tanduk rusa); baruran,
petak untuk tanaman msl kebunubi (gadong).
Barut,
gondok; baruton, gondokan, bergondok.
Barutu,
marbarutu,
kasar, tidak
rata mengenai permukaan, tidak mulus.
Bas,
tiruan bunyi “bas”; marlabas, bunyi tembakan.
Basa,
I. ramah, baik, karunia, murah hati, suka memberi; marbasa, berbaik,
bermurah hati; denggan basana, kebaikan, kemurahan hati; mardenggan
basa,
bermurah hati; asi roham, denggan basam, doa: berbelaskasihan
dan bermurahhatilah Dikau; basabasa, pemberian, anugerah;
mamasamasahon, (dibasabasahon),
meng- (di-) anugerahkan; ngenge basa,
cacar air yang kecil dan tidak bahaya; dalmet batu pinasa, lambok soada basa,
lembut batu nangka, berbicara manis tidak suka memberi, budi bahasa baik tanpa
pemberian; uli basa = denggan basa. II. basa (dari =masa) menunjuk
waktu yang akan datang, berikut; basa onan, pekan berikutnya; basa
minggu,
minggu yang akan datang; basa adui, kelak di kemudian hari;
na basa onan i, hari pekan yang baru lewat; na basa minggu i,
minggu yang baru lewat.
Basahan,
= basan,
kain yang buruk.
Basan,
pakaian bekas pakai, basahan, celana mandi, celana yang dikenakan di waktu mandi
atau pekerjaan kotor.
Basang,
nae basangbasuhi,

demikian disebut tataring (perapian) pada upacara persembahan (mangupa)
sambil melumaskan makanan pada benda-benda tersebut.
Basar,
I. ramah, manis, lemah lembut, suka memberi; basar manamuei, suka
menjamui orang; habasaron, kebiasaan suka memberi dan menjamu orang,
bermurah hati. II. basar, besar, agung; tuan basar, tuan besar.
Basbas, mambasbas,
mengeluarkan akar pohon dari tanah dengan memakai
kayu dan baji.
Basbason,
jerami dari ri atau hadudu yang dipakai sebagai atap.
Base,
basebaseon,
buruk, tua,
usang, aus, lusuh karena sudah lama dipakai.
Basi,
sejumlah uang yang masih
perlu dibayarkan untuk menggenapi jumlah itu: (= panendek, lih
tendek).
Basiang,
sej tanaman yang daunnya dipakai untuk menganyam.
Basiha,
= tiang.
Basir,
duri, benda tajam seperti bambu runcing yang dimasukkan ke tanah sebagai rancau
terhadap musuh; hona basir, kemasukan duri atau benda tajam; tarbasir,
idem; basirbasir, merasa dirinya seakan-akan ditusuk.
Baso,
I. adat istiadat, adat sehubungan dengan apa yang terlarang; na umboto baso,
orang yang tahu aturan, msl dalam pembicaraan; gilogilo baso,
gangguan jiwa yang enteng pikirannya tidak waras. II. baso = hambar,
hambar, kehilangan rasa aslinya; hapur na baso, kapur yang tak ada
kekuatan lagi, tawar; baso parbinotoan, pengetahuan yang tidak tepat
lagi, tidak persis. III. baso, bahwa dalam kalimat yang menegaskan;
hudok baso hatangki,
kukatakan bahwa ucapanku benar; juga: basa. IV.
sibaso, laki-laki tetapi terlebih wanita yang karasukan roh; juga: bidan
yang sekaligus: dukun; sibaso na bolon, medium; juga: sebutan roh ompu
parsadaan ni sada horja,
nenek bersama dari seluruh kesatuan persembahan,
dari dia diharapkan berkat kelahiran anak. V. baso, berkurang mengenai
kesaktian dan dukacita.
Basta,
= isara; basta baoa,

sifat khas lelaki.
Basu,
mamasu,
mencuci.
Basuhi,
lih. basang.
Basung,
tangkai kapak.
Batahi,
cambuk, cemeti, alat penyiksa, tongkat.
Batak,
mamatak,
menunggang kuda
tunggangan sambil memacunya untuk jalan cepat; batak hodami, larikan
kudamu itu; piga dan batahonmu, berapa lama kau tempuh dengan menunggang
kuda; habatahon, masalah batak, adat dan hukum suku Batak;
manghabatakhon,
menterjemahkan dalam bahasa batak, membahasabatakkan;
batahi,
tongkat penggiring ternak; arti kiasan juga: cemeti, cambuk.
Batang,
batang kayu, dasar arus sungai, peti mayat; juga: pembantu bilangan; dua
batang,
dua buah, dua biji; batang ni hau, pertengahan batang kayu;
batang aek, sungai; batang toru, nama sebuah sungai Batang Toru di
Tapanuli Selatan, dimana aek Sigeaon dan Situmandi, bergabung;
pamatang,
badan, tubuh, sosok (kata asal: batang).
Batangi,
sabatangi,
sawah sebesar
satu teras; batangi niapus, sumpah, hapus seperti pematang (lih. gana).
Batarbatar,
rumah jaga dari mana orang mengamat-amati musuh juga: panggung bambu di atas air
danau tempat para nelayan duduk sewaktu membuang jalanya.
Batara,
I. Batara Guru,
salah
satu dari tiga dewata Batak. Gelar lengkapnya, batara guru paniangan, batara
guru panungkunan, batara guru pandapotan, panungkunan ni uhum, pandapotan ni
patik di jolma manisia,
dalam doa Batara Guru serentak dipanggil
bersama Soripada dan Mangalabulan (Malabulan) dan Mula Jadi Na Bolon,
yang empat ini adalah dewa yang tertinggi; yang tiga pertama hanya disebut saja
dewa yang tiga, ketiga dewa. II. bataraon, ganas, marah sekali; batara
inaina,
seorang laki-laki yang bertengkar dengan para perempuan di kampung.
Batas,
batas.
Batil,
panci masak untuk candu.
Batin,
batin, dalam batin, tersembunyi, rahasia.
Bating,
cerdik, pandai mengenai datu.
Batis,
keping, penggal, kerat, potong; sambatis, sepenggal, sekerat, sepotong
(msl sepotong kayu yang dipotong lu-rus); mamatis, memotong lurus.
Bato, bongkah tanah sebagaimana dipakai untuk mendirikan kubu
(galogat); tano bato,
kubu dari tanah; partanobatoan, idem.
Batong,
potongan badan yang kuat dan buntak.
Batoran,
= aturan.
Batos,
I= batas. II. mamatos,

mulai, memulai.
Batu,
batu, batu timbangan, biji buah; batu garaga, batu yang ditemukan pada
daerah dimana ada air belerang; batu bodil, batu api (hitam); batu
rese (rase),
batu kersik; batu ping, batu keras agak licin; batu
peo,
granit; batu parbue, batu pasir, lapisan tanah yang lama-lama
mengeras; batu ranggisgis, batu apung; batu loting, batu api yang
kemerah-merahan; batu mamak, batu yang sangat keras, batu karang; batu
sindor,
batu yang curam ke atas; P.B.: batu sindor na so hasigean, batu
mamak na so hagairan,
karang yang curam yang tak didaki, batu karang yang
tak bisa digaruk, artinya: tak terkalahkan; batu arang, batu arang;
batu ni manuk,
telur ayam; batu harang, batu karang (sakit ginjal);
batu harangon, penyakit ginjal; batubatu, pelir, dakar; batu
holing,
batu kilat, batu merah yang digosok buat pewarna ukiran batak;
batu ni jala,
batu pemberat jala; sira batu, garam bungkal; batuan
= batu ni dasing,
batu timbangan; batuan ni uhum, vonnis, keputusan
pengadilan; batu ni sipanganon, uang yang diberikan serta makan sewaktu
mengunjungi sanak saudara; batu ni ruma, hamba yang semenjak nenek
laki-lakinya berada dalam rumah, satu ungkapan yang kasar; tano na batuon,
tanah berbatu-batu; mamatui, menimbang dengan batu; juga: meletakkan batu
dibawah balok-balok rumah sebagai alasan.
Batuk,
batuk; batuhon, menderita batuk; batukbatuk, terbatuk-batuk
terus-menerus; mamatuk, memberi tanda kepada seseorang dengan jalan
berbatuk.
Bau,
I. bau, berbau busuk; sibau indahan, seorang yang sangat dibenci sehingga
makanannya berbau busuk; baubauan, segala sesuatu yang enak baunya;
bau jobat,
musuh, yang sangat dibenci; juga: tembakau yang berbau busuk. II.
mambau, menganyam dengan kercut atau rotan.
Bauk,
bulu pada tubuh, juga: janggut.
Baul,
baulbaulon pamanganhu,

saya salah kata.
Baunde,
sibaunde,
sej pohon kayu.
Baung,
ikan baung yang menyerupai sibahut.
Baunge,
ladang, seorang raja digelari nampuna tombak nampuna baunge.
Baus,
sombong, congkak; bausbaus ni igungna, hal menarik hidung ke atas,
congkak, tinggi hati; mambaus igungna, menarik hidung ke atas.
Bauta,
I. berakhir, telah selesai hingga tak perlu lagi disebut (dari bau utauta? =
bau busuk, jangan buka lagi). II. bauta ni huta, orang terkucil di
satu kampung (dari bau huta?).
Bawa,
lih baoa.
Bayo, orang, bung, lelaki; bayo an, lelaki ini.
Be,
I. distributif, setiap, masing-masing, tiap-tiap, ditempatkan di belakang
predikat; laho be ma nasida, masing-masing mereka pergi; dijalo nasida
saotik be,
mereka masing-masing menerima sedikit; masitopot hutana be,
mereka pergi ke kampungnya masing-masing; masidok hatana be,
tiap-tiap orang berbicara; asingasing be, tiap-tiap orang berlainan. II.
Dalam kalimat ingkar: lagi; ndang be, tidak lagi; unang be mulak
tuson,
jangan pulang lagi kesini; unang be taringoti i, jangan
singgung itu lagi.
Bea,
= barang, manang,
atau,
hanya dipakai dalam pustaha.
Bean,
bentu be yang diperpanjang.
Beang,
pasung; tarbeang, terpasung; beangan, pasungan; mameanghon,
memasung.
Beangbeang,
tumbuhan air berbunga putih; beangbeang tur, sej tumbuhan yang daunnya
dipakai sebagai sayur.
Bearbear,
dubur, anus mengenai manusia dan binatang.
Beasa
= boasa,
mengapa, kenapa?
Beasi,
= beasa.
Beat,
sorong mengenai mulut, lih jeat; dipambebeati, menyerongkan mulut.
Bebe,
mabebe,
diputar, menjadi
lembek dengan memutarnya; mambebe, memutar, memulas, menggulung, msl
kulit kerbau; mambebe dihilala, terasa adanya royan; pambebe,
royan; mambebe hoda, menjinakkan kuda dengan memutar kupingnya;
pabebebebe,
memutar-mutar kesana-kesini.
Bebeati,
mambebeati,
menarik mulut
yang jelek untuk menunjukkan hinanya, lih. beat.
Bebeng,
lih beng.
Bebenesan,
= bobonosan,
menjadi
takut.
Bedu,
kambing gunung.
Bege,
umbege,
mendengar;
tarbege,
kedengaran, terdengar; parbinegean, indera pendengaran;
marparbinegean,
dapat mendengar; marbinege, dapat mendengar;
patubegehon (dipatubegehon),
memperdengarkan; holan begena i di ibana,
ia hanya mendengar (tetapi ia tidak melaksanakan apa yang didengarnya);
pabegebege,
menguping, mendengar-dengarkan.
Begu,
I. roh yang mati, selama manusia hidup rohnya disebut tondi, bila ia mati
akan disebut begu, sebagai begu ia ditakuti; kepada begu
dipersalahkan semua penyakit dan semua malapetaka; oleh sebab itu begu
adalah juga: roh jahat, hantu khayal; begu antuk, penyakit kolera;
begu sorposorpo,
penyakit yang timbul mendadak; beguladangon,
tiba-tiba sakit sepulang dari ladang (diserang oleh begu yang tinggal di
ladang); begu sorngot, terserang penyakit menular yang payah sembuh;
hona begu,
jatuh sakit; dipodomi begu, mimpi tertekan hantu;
sipelebegu,
animis, penyembah berhala; parbegu, idem; mamele begu,
memberi sesajen pada mahluk gaib; P.B.: taganan do mangadop di jolma unang
mangadop di begu,
lebih baik berhutang pada manusia daripada terhadap hantu:
ajakan untuk memberi sesajen; panganan begu, tempat sesajen di atas
kuburan; begu aha, agiaaha, apa-apaan? apapun; begu aha soada,
apapun tidak ada; tu begu aha? untuk apa? ndang huboto manang begu aha
i,
tidak tahu aku untuk apa itu; anggara na begu, hari ke-24 dalam
bulan; lampulampu ni begu, kupu-kupu berwarna-warni (karena begu
mempunyai yang terbagus). Cara hidup hantu itu dianggap janggal dibandingkan
dengan hidup manusia, msl turun tangga dengan kepala ke bawah, tidur siang hari
dan berjalan-jalan pada malam hari. Apa saja yang janggal; dinyatakan dengan
kata-kata begu; usung begu, membawa barang secara janggal; ompa begu,
menggendong anak secara janggal; tali begu, tali kasut,; macam-macam
begu
yang berkonotasi buruk: begu jau, begu toba, begu laos, yang
membuat orang sakit tiba-tiba; begu antuk, begu nurnur, begu ladang, begu
siharhar, begu siherut, begu surpusurpu, begu sorpa, begu pana, begu rojan, begu
laut, begu sirumata,
hantu biasa yang tinggal di udara; isaisa,
somorsomor, begu namora,
dewi air; begu namoraon, jatuh sakit karena
dewi air. II. na begu, gagah berani (mungkin; seperti begu); habeguon,
keberanian.
Beha,
bagaimana; juga: boha; manang beha, bagaimanapun; manang beha pe,
bagaimanapun juga; ndang adong beha rohangku, bagiku tak apa-apa, sama
saja; beha do pangalahona umbahen, bagaimana rupanya sehingga….
Behet,
marbehetbehet,
(tiruan
bunyi), mengembik, mengenai kambing dan domba.
Bejek
= puspus,
mengerjakan
sesuatu dengan rajin; sibejek, uang.
Bela,
sidang bela,
nama
begu.
Belbel,
= bilbil, mambelbel,

melepaskan daging dari tulang; mambelbel hata, bertanya-tanya
terus-menerus sampai diketahui semuanya.
Belek,
kaleng; tungkang belek, tukang kaleng.
Bellong,
= bollang.
Belut,
tajam mengenai pisau dan senjata; belut hatana, kata-katanya mengena;
parhata belut,
orang yang kata-katanya berterima, masuk dalam hati.
Benda,
lambat, perlahan; diparbendabendai, lama memahami orang.
Bendat,
= benda.
Bendel,
(= bandol),
kenyal, alot,
sulit dikunyah; parroha na bendel, orang yang tidak ambil pusing dengan
tegoran; P.B: hinarat hulinghuling sai bendelbendel, naroa do halakmanghuling
molo sai mengkelengkel
, kenyal kulit digigit, jeleknya orang bicara kalau
terus tertawa.
Bendet,
lambat.
Bendi,
kereta beroda dua.
Bendul,
habendulan pat,
kaki yang
telah lama sakit, tetapi tidak luka, hingga tidak bisa dipakai.
Bendung,
marbendungbendung,

berpaling.
Bene,
penat, lesuh, letih; bene dihilala, lesuh perasaannya terus-menerus;
binene i,
lesu karena; dibene udan, ditimpa hujan non-stop; dibene
sahit,
dirundung sakit, dibene sori ni ari, dirundung nasib malang;
dibene aek hauma, sawah digenang air terus-menerus (hingga tanah itu jadi
lem-bek); sahit bene, sakit me-nahun.
Benes,
= bonos; bebenesan,
dalam
harapan penuh yang menakuti, putus asa.
Beng,
marbebengbebeng,
berbunyi
bagus mengenai uang, lih bong dan bobong.
Bengar, mamengar, menjadi bengkak karena panas.
Benge,
ulat kecil; bengeon, berulat.
Bengel,
pertumbuhan lambat (tanaman yang belum berbuah, walaupun sudah tiba waktunya);
bengel tubu, terlambat keluar mengenai biji yang ditanam; bengel roha,
lamban, lambat mengenai pengertian. Benget, sabar, tabah dalam
menahan derita; benget ni roha, ketabahan, kesabaran; habengeton,
ketabahan, kesabaran dalam penderitaan; pabenget roham, tabahkan hatimu,
sabar.
Benggol,
uang logam 2,5 sen.
Benggor,
marbenggoran, = marpeolan,

bengkok, miring.
Bengkot,
= bengkuk; parbengkotbengkot ni roha,

perangai yang tidak tulus, yang tidak adil.
Bengkuk,
bengkok; juga: arti kiasan; pabengkuk, membengkokkan;
marbengkukbengkuk,
berbelit-belit, berbengkok-bengkok (kayu);
habengkuhon,
kecurangan, perangai yang tidak adil dan jujur.
Bensut,
geringsing untuk menangis (anak-anak).
Beo,
bea, pajak, retribusi, cukai.
Beom,
I. mulai busuk hingga sudah bau. II. mameom, tertawan dalam rumah,
menarok lama dalam mulut.
Beor,
marbeorbeor,
lari
kebingungan tidak mengetahui kemana, menarik diri dari perkara lantas tak peduli
lagi.
Berang,
berang, marah.
Berber,
I. mamberber,
mengambil
secara tersembunyi tanpa diketahui orang. II. sej kalong.
Berbur,
bercucuran mengenai air mata. Bere, = ibebere, anak saudara
perempuan, kemanakan laki-laki, kemanakan perempuan, juga: menantu laki-laki,
juga: turunan anak perempuan namboru; bere, vokatif dari
ibebere; parbereon,
status keponakan, pertalian seorang laki-laki dengan
kemanakannya.
Berek,
marberekberek,
menceret
dengan gemuruh dalam perut.
Bereng,
mamereng,
melihat;
pa-mereng,
penglihatan; pamerengon, cara melihat; masibereng-on,
saling memandang; paberengbereng, melihat-lihat, mene-ngok sesuatu.
Berjet,
sej burung.
Berjing,
= barjing.
Berjit,
= barjit.
Bermut, bermutan,
geringsing (msl rasa asam).
Berneberne,
tanah yang mengandung air.
Bernekbernek,
rawa-rawa (bornok).
Bernit
(= barnit),
sakit, nyeri, sengit; na bernit, yang sakit, memilukan; sitaonon na
bernit,
seorang yang menderita sakit, habebernit, kepedihan, sakit;
pabernitbernithon, menyakit-nyakiti; bernit diae, pilu dirasanya,
dia amat sakit; bernitna i, alangkah pedihnya, ah, betapa sakitnya;
umbernit,
komparatif dari bernit seperti rumaja, yang lebih
mulia; hansit, sakit; humansit, lebih sakit.
Bernut,
= bermut. Berut, marberutberut hatana,

ia mencari dalih.
Besan,
= bao; pinarbesan, = eda.
Besang,
sangat lebat, kuat, garang; besang marbada, garang berkelahi.
Besbes,
cerdik, sigap, lincah.
Besolot, beslit, surat pengangkatan.
Besteng,
benteng.
Beta,
sebutan untuk meminta seseorang supaya turut pergi, mari, ayo; beta ma hita,
marilah kita pergi, marbetabeta, mengajak dengan kata beta;
mametameta,
idem.
Betak,
= detak, = atik.
Betet,
sibetet,
gadis kecil (=
sitatap) sebutan yang diberikan kepada anak perempuan kecil; orang tua
menandakan kata manis ini juga anak perempuannya yang telah dewasa.
Beu,
I. aek beu,
limfa. II.
sinuan beu = boru
(And).
Beuk,
steril, kebal, imun; beuhan ni manuk, telur ayam yang walaupun dieram,
tidak menghasilkan ayam; halak na beuhan, orang yang dimasa penyakit
menular tidak diserang penyakit.
Beul,
marbeulbeul = mardandi,

nakal, bangkang.
Beur,
beurbeur,
terlalu masak
dimasak, kelewat masak.
Bia,
= beha,
bagaimana?
Biahat,
biahaton,
ketakutan.
Bian,
= binsan.
Biang,
anjing; langelange bi-ang, berenang kayak anjing; biangbiang,
bibit sej rumput yang dipakai anak-anak sebagai main-mainan.
Biar,
takut; mabiar, takut; parbiar, penakut; manghabiari,
menakuti; habiaran, yang ditakuti, tumagam habiaran, selalu saja takut (mida);
ndang mabiar hami mida musu,
bukannya kami takut pada musuh; umbiar,
komperatif: lebih takut; mambibiari, (dipambibiari), menakut-nakuti
(ditakut-takuti); marhabiaran, mempunyai rasa takut; on do biarhu,
inilah yang aku kuwatirkan; aha ma habiaranku, apalah yang saya takutkan.
Bias,
rasa benci, rasa bosan, muak; biasan, sangat membenci;
marbiasbias (mida),
merasa benci, bosan; parbiasbiason, rasa benci,
rasa mual.
Biat,
penuh sekali msl tentang payudara wanita.
Biak,
= robar,
biawak.
Bibi,
I. bebek. II. mentah, tidak masak (tentang buah dan padi); bibi ni uma,
buah mentah; bibion, waktu padi dalam bulir dan belum masak; mareme na
bibi,
(arti sembunyi) abortus, keguguran. III. pabibi singir,
mengingatkan piutang.
Bibir,
bibir, pinggir; dipabibirbibir, memaki orang dengan kata bibir msl
bibir ni on, (kasar); na bibir, pengobrol; P.B.: niarit lili
bahen pambaba, jolo nidilat bibir asa nidok hata,
lidi diarit buat rajutan,
hendaknya jilat bibir sebelum bicara, artinya: jangan asal ngomong, pikir-pikir
dulu baru bicara. P.B.: sineat ni raut gambiri tata do daonna, sineat ni
bibir juhut ma daonna,
tersayat pisau diobati dengan kemiri, tersayat
omongan bibir, diobati dengan daging; mambibiri, merajut pinggiran tikar,
sumpit, keranjang dsb.
Bibis,
mengalir, mengalir keluar msl air dari periuk.
Bibit,
arif, bijak, cerdas, tajam ingatannya; na bibit di hata, yang ingat
segala-galanya.
Bidal,
bidalbidal,
orang yang
tak disenangi, yang dibenci orang.
Bidang,
lebar, luas, lapang; pabidanghon, melebarkan, melapangkan, meluaskan;
sadia bidangna,
berapa bidangnya.
Bide,
bidai, tikar yang dianyam dari rotan; balunbalun bide, sej kumbang yang
menggulung dirinya di waktu bahaya.
Biding,
tepi (= topi); pabiding, menepi, pinggirkan, menyamping, hingga banyak
orang bisa makan dari satu piring; mamiding, menepi, meminggir; ulok
bidingbiding,
nama sej ular.
Bido,
parbidoan,
rumah (And).
Bidok,
terbuka mengenai mata; pabidok mata, membuka mata; umbidokbidok,
mengejapkan mata (tentang seorang yang mau mati).
Bigo,
sibigo,
sej burung
berwarna kuning dan rupanya mirip dengan kepudang; marsibigo, mulai
masak, mulai menguning (tentang buah).
Biha,
= buha; pabiha,
membuka.
Bihi,
sibihi,
saksi mata.
Bija,
I. menikam, membunuh. II. sibijaon = tulang dan amangboru.
Bijak,
bijak, arif, cerdik, cakap.
Biji,
nilai uang; 8 duit = setengah uang.
Bikbik,
mabikbik,
robek,
tercabik, koyak-koyak (tentang pakaian); masijarum bikbikna, masidungkap na
tombukna,
menjarum pakaian robek, menambal yang bolong. Nasehat kepada
pengantin agar saling memperbaiki dan mengampuni kesalahan; sambikbik,
sepotong kain yang koyak, sekali robek.
Bil,
lepas, terlepas; ndang olo bil, tidak mau lepas.
Bilalang,
rempela, empedal.
Bilang,
mamilang,
membilang,
menghitung; bilangan, bilangan, jumlah; pamilang, pembilang pada
pecahan; habilangan, bisa dihitung; ndang habilangan, tak bisa
dihitung; bilangbilang, potongan kayu kecil untuk menandakan puluhan dan
ratusan sewaktu menghitung, alat peraga untuk berhitung; bilang! pintor
bi-lang!,
seruan pada permulaan pertempuran: hitung siap hitung! (sej doa
agar Allah menentukan siapa yang pantas me-nang); marbilangbilang tu dirim ma
ho,
itu jatuh padamu, terserah kaulah dengan segala akibatnya;
pamilangina ndang tuk,
sedikit saja untuk dihitung, sebab tidak sampai
ratusan.
Bilbil,
= belbel; mambilbil,

mengelupasi daging dari tulang.
Bile,
rendah, hina, papa, kecil (hingga tidak bisa dilawan); parbilean, mahluk
yang hina, papa; bile sipasing, umbile ahu, kecil ulat capung, lebih
kecil lagi aku, aku adalah lebih merana daripada ulat; sipasing, dikira
sebagai pembunuh diri oleh karena ia sewaktu menjadi kepongpong menggantungkan
diri.
Bilga,
= balga.
Bilik, kamar dalam
rumah batak dengan menggantungkan tikar-tikar.
Bilok,
I. kotoran mata hingga membengkak; billohon, mempunyai mata yang
berpenyakit seperti itu. II. kambing hasil persilangan kambing dan biri-biri
(baster).
Bilola,
biola, viola.
Bilolang,
mata yang berputar-putar; bilolangon matana, memutarkan matanya
kemana-mana karena takut.
Biltak,
mabiltak
(tentang kayu,
kaca), pecah, memelah, retak. P.B.: mangalipathon ganjangmu ho umbahen na
matimpul, mangompashon bolonmu ho umbahen na mabiltak,
anggar kebesaranmu,
hancur kau jadinya, kesombongan mengakibatkan kehancuran.
Bilulu,
abit bilulu,
beluderu;
hotang bilulu,
sej rotan.
Bilut,
bilik, kamar; bilut podoman, kamar tidur; bilut panganan, kamar
makan; marbilutbilut, berkamar-kamar; marbilutbilut rohana,
pikirannya berbelit-belit, pikirannya pe-nuh dengan tipu muslihat.
Binaga,
binaga ni roha,
yang
diharapkan dalam hati (dari: baga).
Binahen, lih bahen.
Binanga,
(dari: banga?) sungai, wadi; P.B.: metmet binangana, metmet do
dengkena,
kecil sungainya, kecil juga ikannya, tak seorang pun dapat
memberikan lebih banyak daripada ia punya.
Binatang,
(dari batang?), bandingkan pahan: pinahan; dahan: indahan;binatang
sering juga diserukan untuk memaki-maki.
Binbin,
terkumpul, tumpuk; pabinbin, mengumpulkan, menumpukkan.
Binda,
daging hewan yang disembelih, yang dibagi-bagikan di kampung; marbinda,
menjual daging hewan.
Bindoran,
bunglon.
Bindu,
bab, babak, pasal; marbindu songon surat, margalung songon hauma, babak
demi babak seperti tulisan, berpetak-petak seperti sawah; sambindu ma jolo,
satu bab dulu; marbindubindu, berpasal-pasal; bindu matoga,
penjuru angin, delapan penjuru, gambar-gambaran sihir yang digambar dukun di
tanah waktu bernujum.
Binga,
ulat darimana terjadi lalat; bingaon bugangna, ber-kuman lukanya, di
lukanya adabanyak keremi.
Binggar,
I. terbuka lebar-lebar: hudon binggar, periuk besar dari tanah. II.
pegunungan batu karang; binggarbinggar, tempurung lutut. III. binggar
sigadingon = batangi na tigor di tangga hambing,
batas yang lurus pada teras
ladang.
Bingkang,
I. mamingkang,
menarik
keatas kaki hewan yang diikat. II. mamingkang, memotong gaji orang untuk
membayar hutangnya (= potong).
Bingkas,
I. sebab musabab, bermula dari; marbingkas, mempunyai sebab, bersebab,
beralasan; dia bingkasna, apa alasannya?; parbingkasan, mula,
sebab-musabab; marbingkas mago, marbinsir lonong, kejatuhan (kehancuran)
ada sebabnya. II. bingkas, terpicu le-pas; mamingkas, lecot,
menembakkan senapan; bingkasing-kas, bedil-bedilan; bingkasborngin,
tembak-menembak diwaktu malam (pada perang yanghebat); bingkas, = tole,
ayomari, maju (istilah perang);bingkas pusupusuna, ia menjadi marah, hati
panas; mamingkasi bada, mencari alasan untuk berkelahi.
Bingke,
I. bingke bibirna,

komat-kamit bibirnya mau menangis, mulutnya bergeringsing, karena susah hatinya.
II. tangkai daun, pelepah daun.
Bingkis,
mamingkis,
mengikat erat,
ditutup rapat-rapat.
Bingkolang,
samban bingkolang,

tersandung oleh tanda bahaya, suatu hajatan yang terganjal oleh tanda buruk
dalam ayam alatan yang disimak oleh dukun.
Bingkorang,
= bingkolang.
Bingkurung, sej
jangkrik.
Binong,
terbenam, penuh air mengenai sawah.
Binsakbinsak,
sej burung kecil yang berbunyi “isak”; P.B.: aha ma seaton di pat ni
binsakbinsak,
apalah mau disayat dari kaki binsakbinsak, artinya: apa
mau dimakan dari orang semiskin itu?
Binsalsal,
ulat besar yang berbisa dan berbulu putih.
Binsan,
mumpung, selama masih beruntung, selagi, selama; binsan hipas iba, selama
masih sehat walafiat saya ini.
Binsang,
batu timbang emas yang bernilai 20 dollar.
Binsar,
terbit (matahari); habinsaran, tempat dimana matahari terbit, timur;
parbinsaran,
orang-orang di sebelah timur; habibinsar ni mataniari,
terbitnya matahari, ufuk timur; situndali mata ni ari binsar, orang yang
membelakangi terbitnya matahari, seorang yang melawan raja; P.B: sipohol
bungabunga, situndali mata ni ari binsar,
idem.
Binsat,permukaan
air naik, pasang.
Binsil,
klitoris, kelentit.
Binsol,
bengkak.
Binsusur,
ulat pada tanaman kopi dan kelapa.
Bintang,
bintang, lencana kehormatan; parbintangan, perbintangan; bintang
sidongdong,
bintang kejora; bintang pariama, lih pariama; te ni
bintang,
komet; sabur bintang, ayam yang berbintik-bintik putih.
Bintangur,
kayu yang keras.
Bintas,
baris, sambintas, sebaris, selajur.
Bintatar,
sej pohon yang kayunya dapat dipergunakan; P.B.: bintatar pandingdingan,
simartolu parhongkomna, sidok hata hagigian, soada hinophopna, bintatar

merupakan dinding rumah, simartolu dinding luar, siapa mengatakan
kata-kata yang keras, bagi dia tidak ada manfaatnya, omong kejijikan, apa
gunanya?.
Bintoa,
= bistoha = halibitongan,

pelangi.
Bintuasa,
sej ulat yang merusakkan padi, hama padi; ginagat ni bintuasa, ongkos
tambahan pada perkara perselisihan, msl memberi makan kepada raja-raja.
Bintutu,
nama sej kayu keras. Biobio, sej tumbuhan yang menjalar.
Biola,
biola.
Bira,
buah, sej keladi besar dengan daunnya lebar (mirip dengan suhat),
umbi-umbinya dapat dimakan; sibulung bira, = hole (And).
Birak,
geram, amarah, keseganan; hehe birakbirak, ia menjadi marah; manombo
birakbirak,
kambuh amarahnya.
Birara,
biraraon,
marah melihat.
Birasak,
mamirasak do hatana,
ia
melibatkan dirinya dalam bantahan.
Birasul,
bisul yang besar.
Birat,
melimpah mengenai tetek.
Birbir,
dan birbir,
cendawan yang
tumbuh pada kayu yang busuk.
Bire,
tepi (= topi); mamire, membuat jalan di tepi; sapsap bire, tepi
batu karang yang curam.
Bires,
tepi; mamire, membuat jalan di tepi.
Biribiri,
radang, tepi kelopak mata.
Birik,
sibirik, birikbirik,
sej
burung yang suka berombongan.
Biring,
luka yang dalam pada kaki dan payah sembuh; biringon, menderita penyakit
seperti itu. Birnat, dibanjiri, kegenangan.
Birong,
hitam, gelap, setiap warna gelap, msl langit biru atau laut biru disebut:
bi-rong; marbirong, mamirong,
menghitam; tar birong, agak hitam;
pabironghon,
menghitamkan; sibirong, si hitam, msl: kuda;
sibirongon,
penyakit menghitam pada padi; sibirong mata, simata
hitam, bukan: sibontar mata, simata putih (orang Europa).
Birsak,
birsak, mamirsak,

memercik dengan air; mamirsakhon, memercikkan dengan air.
Biru,
sej palem hutan.
Biribiru,
kambing domba, biribiri.
Birungut,
marah, berengut, bersungut-sungut, mengenai tampang muka; marbirungut bohina,
cemberut mukanya, melihat dengan muka marah.
Biruru
= buriran,
lih burur
II.
Bisa,
racun, bisa (msl ular, harimau, serangga yang beracun); na bisa, yang
beracun, berbisa; marbisa, bisaon, (juga: simaon), mengandung bisa
atau racun; roha na bisaon, hati busuk, jahat, sifat yang berbisa.
Bisara,
perkara, pengadilan.
Bisbis,
bisbison,
mata yang
mengeluarkan air, mata yang berair-air.
Bisik,
padi yang dihamburkan di kain rambu siporhas (parbisihan) untuk
mengetahui bahaya apa yang akan menimpa.
Bisnu,
wisnu, lih mamis.
Bistik, tempat batang bambu pada mana jala berempat segi
(sulangat)
digantungkan.
Bistoa,
lih bintoa.
Bistok,
cepat menangkap pelajaran, cerdas, pintar.
Bisuk,
licik, cerdik, pandai, arif, licik punya akal (dalam arti positip tetapi
terutama arti negatip); bisukbisuk, perbuatan-perbuatan licik;
ha-bisuhon,
kelicikan, kecerdikan, kearifan; marbisuk, licik, licin,
bijak.
Biti,
bitibiti,
hal perbuatan
mengadu, hal mengumpat; dibitibiti ahu, dia memanaskan hatiku dengan
kata-kata yang membencikan.
Bitik,
cerdik, licik, berpandangan jauh, cermat, prospektif, terarah pikirannya;
bitik ma ho manangihon,
timbang apa yang kamu dengar; mamitikkon,
memutar kata, menjawab salah walaupun diketahui jawaban yang tepat;
pamitihan,
hal memutar kata, keterangan turunan suatu kata.
Bitis,
betis; bitis ni tangan, otot lengan bawah.
Bitong,
sibitong,
pertengahan,
sedang mengenai besarnya sesuatu.
Biungbiung,
permainan anak-anak yang terdiri dari serpihan bambu yang dililiti benang (juga:
biurbiur?) Biur, bulir mayang; marbiur, mulai
berbulir; sangkambiur, sebulir, setangkai, sepotong; mamuro biur,
mengusik burung bila padi sedang berbulir.
Bius,
(juga bus), wilayah desa untuk mempersembahkan kurban, msl: si Lindung
tanpa Si Poholon;
bersama-sama mereka menyembelih kerbau; sambariba
horbo,
wilayah desa yang bertanggungjawab atas setengah bagian kerbau;
sangkae horbo,
seperempat kerbau; marbiusbius, secara wilayah
desa-desa, menurut bius.
Biut,
marbiutbiut,
kusut,
terpilin-pilin (benang); juga; lari tidak teratur (mengenai orang-orang
pelarian).
Bo,
(= ba!),
ucapan
keheranan; bo di aek, hai yang ada di pe-mandian, teriakan waktu mau
melalui pemandian; marbodiaek, memperingatkan orang-orang yang mandi
dengan seruan yang tersebut di atas.
Boa,
paboahon,
memberitahukan,
mengumumkan, menyiarkan; tanda paboa las ni roha, pertanda penyampaian
sukacita; boaboa, berita, kabar, pengumuman; sipaboana, sesuatu
yang sudah lebih dulu memberitahukan peristiwa, pelopor yang mendahului, msl:
air tuban-tuban pada kelahiran, isyarat, tanda-tanda, msl: kokok ayam pagi
pertanda fajar; marboaboa, minta diri, berpisah; P.B: mangungkor
honong bosi, porapora di babana, marpungu angka dongan masipaboa hatana,

burung air menyelam, ikan paitan di mulutnya, berkumpul kawan-kawan,
masing-masing berbicara; boaboa ni api, (= boaboa ni api), pembayangan
udara yang terang merah yang berarti api.
Boan,
mamboan,
membawa;
dipamboan,
dibawa bermacam-macam, dibawai; masiboan rupana,
berbeda-beda, harf: masing-masing membawa rupa sendiri; masiboan rohana,
masing-masing membawa pendirian sendiri; tarboan ro-ha, terbawa kemauan
sendiri; diboan rohana ibana, hatinya mendorong dia (walaupun, msl:
tubuhnya lemah dan sakit); mamboan hata, membawa pesan, amanat;
mamboan gora,
membawa sengketa, msl: seseorang yang karena kehadirannya di
satu desa, desa itu ikut bersengketa atau karena dia pelarian, maka desa itu
terlibat; diparboanhon ibana sahitna, ditahankannya penyakitnya, sakit
tapi berlaku seakan tidak sakit; boanboanon, macam-macam barang; boan,
ternak yang dipotong untuk perhelatan orang meninggal (= siboanon ni na
mate); boan ni boru,
barang (pemberian) yang dibawa mempelai perempuan untuk
suaminya dalam pernikahannya (= pauseang).
Boang,
hiasan, juga hiasan pada pidato; tanduk boang, sejenis ulos yang dibawa
para ibu di atas kepala; P.B: songon tanduk boang godangan jinujungna,
membuat dirinya hebat tetapi bukan demikian sebenarnya.
Boasa,
(dari boha asa = beasa), mengapa, kenapa?; boasa tung? kenapa
gerangan?
Bobak,
kulit binatang; mambobahi, menguliti; mambobak hurumna, mencerkau
pipinya; mambobak bangkar, mengambil bangkar (dari pohon enau);
mambobak di,
berkeuntungan besar pada suatu barang jualan.
Boban,
I. beban (= siboanon), muatan, berkas, bungkusan; marbobanboban,
mengikat dalam berkas-berkas; hoda boban, kuda beban. II. boban, =
tama.
Bobar,
berlimpah mengenai hujan dan hutang.
Bobat,
I. ikat pinggang. II. bobat dagingna, tubuhnya pada bagian pinggulnya
adalah lebar.
Bobok,
I. mambobok,
mengikat
bersama-sama; bobohan, berkas msl: kayu; sihalung bobok, kerbau
yang tanduk melengkung ke bawah. II. marbobok, heran, tercengang-cengang.
Bobol,
mambobol,
menyimpan
se-suatu untuk dirinya yang sebe-narnya harus diberikan kepada orang lain.
Bobon,
na mate habobonan = na mate sumalin,

begu seorang perempuan yang meninggal sewaktu melahirkan.
Bobong,
uring-uring kumbang berdengung; marbobong, suara kayu hampa kalau
dipukuli.
Bobonosan,
lih bobos.
Bobor,
mambobori,
tidak tumbuh
lagi, sudah dewasa mengenai tanaman.
Bobos,
termangu-mangu, silu, bobonosan, sangat termangu-mangu.
Bodak,
sibodak,
sej nangka (pinasa)
yang tumbuh liar di hutan.
Bodari,
(dari: bot ari), malam, pada malam hari; bodari on, malam ini,
malam nanti; bodari sogot, bodari marsogot, besok malam; na bodari,
tadi malam; bodarina i, malamnya itu; bodaribodari, selalu pada
malam hari; bodari ni marsogot, nanti malam; pulang bodari,
demikian miskinnya tiada makan pada malam hari; rambon bodari, senja.
Bodat,
sej monyet; mambodatbodat, berlakon seperti monyet msl: naik pohon;
ansimun ni bodat,
rambatan yang buahnya dimakan monyet dan anak-anak.
Bodiaek,
lih bo.
Bodiar,
bodiar mata,
(tentang
manusia dan kerbau) memutar-mutar mata karena takut atau marah; bodiaron,
mata berputar-putar.
Bodil,
bedil, senapan; mambodil, menembak dengan bedil; mamodili,
menembaki; mamodilhon, menembakkan sesuatu msl peluru; bodilbodil,
senapan anak-anak, bedil-bedilan; bodil aek, semprot air; bodil
meriam,
meriam; sira bodil, mesiu; masibodilan, saling
menembak; pasibodilan, ajang pertempuran, medan laga; sibodil, sej
ikan sungai; sambinodil, sejauh satu tembakan; duambinodil, sejauh
dua tembakan.
Bodo,
bodoh; habodohon, kebodohan.
Bogar,
bogarbogar, mandar

sederhana, selubung bahu, kain penyelubung, rok perempuan. Bogas,
bekas kaki, jejak, tugas, pekerjaan, usaha meminang gadis; adong bogasna,
maksud untuk kawin; mamogas, mengikuti jejak buruan; marbogas tangan
tu,
memukul seseorang dengan tangan; marbogas ulubalang, bekas
pahlawan adalah nyata yaitu ia membunuh seseorang atau melukai; hutanda do
bogas ni tanganna,
saya tahu hasil kerjanya; ndang habogasan, tidak
terjejaki, tak terpahami; P.B.: munsat so sae bogasna, teba indahanna so
butong butuhana,
beranjak sebelum usai kerjanya, meninggalkan nasi bersisa
tak kenyang perutnya.
Bogol,
manuk bogol,
sej ayam
besar.
Bogorbogor,
sej mandar.
Boha,
= beha; bohabohaon,

ra-gu-ragu, gusar, kuatir, ragu, hingga orang selalu bertanya dengan boha.
Bohal,
bekal, nafkah, persediaan makanan, umur hidup; suda bohalna, habis
bekalnya yaitu ia akan mati; mareak suda bohalna, hingga meninggal,
menjelang ajalnya; hasusuda ni bohal, akhir hayat, ajal.
Bohang,
lebar; pabohangbohang andora, membusungkan dada.
Bohat,
bohat do,
seruan geram
menyenangi kesusahan orang lain: itu bagus!
Bohi,
I. wajah, muka; adop bohi be, berhadapan muka; bohibohi ni bagas,
wajah rumah, bagian muka rumah, roman muka. II. jaminan, cengkeram, panjar,
petaruh; bohi ni garar, panjar pembelian (hutang).
Boho,
betul, tepat, memuaskan, meyenangkan, mengena (tentang menghitung); boho
sataon,
tepat setahun; mamoho, menetapkan jangka waktu.
Bohom,
mamohom,
mengisap darah
demi pengobatan orang sakit.
Boi,
itu boleh, itu baik; boi do? bolehkah? dapatkah?
Bojak,
kodok, katak; marbojakbojak, dalam keadaan embrio; bojak siranggan,
sumpah; sumpah pada kodok: yang bersumpah menghancurkan kodok sambil dengan
mengatakan bahwa ia boleh rebah dengan anggota gerak yang patah bila mengatakan
yang tidak benar.
Bojiboji,
sej pohon, yang kayunya dipakai sebagai bahan bakar.
Bojok,
(biasanya dengan roha), frustrasi, putus asa, murung.
Bojol,
kegemukan, berat, gendut, lambat msl: kuda.
Bok,
marbobok,
heran,
tercengang-cengang.
Bola,
I. mabola,
belah dua,
pecah; angka bola, idem; bola dua, terbelah dua; mamola,
membelah; mamolai, memelahi, dijadikan dua; sambola, setengah,
sebelah; bolabola, belahan, pecahan, juga usaha pecahbelah;
mamolamola,
memecah, menceraikan orang atau kelompok, berusaha supaya
hubungan baik msl: antara suami-isteri retak; pamolamola, pemecahbelah
orang yang bersatu; pamolai, pemecahbelah, pembuat perselisihan;
sibola huta,
perusuh kampung; bola panjang sahuta, idem; bola
piak,
terbelah di tengah-tengah; marsambola, memelah dirinya dalam
dua bagian, berbelah pihak; sibola monis, pemelah menir, orang kikir,
pelit sekali; bola pinang, bandingkan pinang; tali bolabola,
serudung, pengikat kepala kerbau; P.B.: nilompa tiung, angka silgang angka
bola, di jabu pangaririt, di toru pamolamola,
memasak tiung yang
terbelah, di rumah berada peminang gadis, di bawah rumah berada pemecah belah;
sibola bubungan, sej ular. II. sibola, sej pohon kayu berdaun
merah.
Bolagan,
kelompok bulir padi yang baru dipotong yang didirikan di ladang.
Bolak,
lebar, lapang, luas; pabolakhon, melebarkan, memperluas, menghamparkan;
silalahi na bolak, nama danau dan pantainya di Utara Danau Toba;
padang bolak,
padang luas, nama wilayah di Sipirok Angkola; bolak roha,
terkecut, kaget; bolak ni gaor, yang paling gelisah, teramat ribut
(mungkin seperti = sungkot ni); bolak ni hinadenggan, yang paling cantik,
teramat bagus, keelokan.
Bolan,
sitabolan (= sitabu-lan),

pemisahan, belahan di tengah pada rambut wanita.
Bolang,
belang; marbolang, berbelang mengenai binatang; sibolang, kain
ulos yang berbelang; kuda dan anjing yang berbelang. Bolas, itu
dapat, itu baik, boleh, sanggup, bisa; juga: na bolas.
Bolat,
pemisahan, batas, sesuatu yang dibatasi; mamolat, memisah, membatas;
bolatbolat,
pemisahan; marbolat, berbatas, dipisah.
Bolbol,
tumpul, lebar dan tidak runcing; hata bolbol, ucapan yang tak kena di
hati, ngawur, simbolbolon, menderita penyakit sembelit.
Bolean,
kain ulos yang bergaris hitam dan putih.
Bolga =
balga; si Bolga,
kota
pantai, pelabuhan di barat Sumatera Utara; marsibolga, sering pergi ke
Sibolga berbelanja.
Balgang,
mamolgang,
memasak daging
atau ikan tanpa garam.
Bolgangbalging,
potongan daging yang belum dicincang, bingkah tanah, gumpalan.
Bolhas,
= tolhas: habobolhas,
sej
rumput.
Bolhup,
mabolhup (mabulhap) = mabola.
Boli,
mahar, mas kawin; pabolihon, menjual seorang gadis, mengawinkan;
mangalehon boli,
menyerahkan uang mahar.
Bolis,
sibolis,
iblis.
Bolit,
belit; tigabolit, lih tigabolit.
Bollang,
terbuka lebar-lebar, terbelalak mengenai mata; pabollang mata,
membelalakkan mata (kasar).
Bolo,
I. = molo. II. bolobolo,
umpatan persetan, buras orang ini; bolobolo ni on, ada saja ini,
apa-apaan kau ini; bolobolo ni asu on, asu bangsat kau ini.
Bolon,
besar, agung; datu bolon, orang sihir yang besar, dukun besar;
marnabolon, marsiboloni,
berbeda besarnya; pabolon, membesarkan;
Simbolon
(dari: bolon), marga Simbolon berpusat di Samosir; P.B.:
mandungdung bulu godang tu dangka ni bulu suraton, mardomu angka na bolon, adong
do ulu buaton,
bila orang-orang besar bekerja sama, maka orang-orang kecil
kena tindih seperti dengan bambu-bambu besar yang sewaktu rebah menindih
bambu-bambu yang kecil-kecil.
Bolong,
(bdk ambolong), terbuang; mambolonghon, membuang apa yang tidak
berguna; menceraikan isteri; sibolongbolong, apa saja yang dibuang orang
sebagai sesuatu yang tak berguna.
Bolsom,
bengkak sedikit.
Boltok,
I. perut (And). II. berbulir mengenai padi; boltohon, waktu padi
berbulir. III. pamoltok, = pamutuhai, lih butuha.
Boluk,
I. sej ikan, sej ikan belut. II. akar-akaran yang kecil.
Bolus,
I. jala; mambolus, menangkap ikan dengan jala ini. II. mamolus,
melewati, melalui, melintas; tarbolus, terlintasi msl: sungai yang tidak
dalam; habolusan, penyakit pada kelenjar leher, tempat perlintasan;
mamolus sian sada dalan,
memakai satu jalan; na binolus ni pangulu,
yang di-lintasi penghulu yakni hari gencatan senjata, karena hari itu penghulu
melarangnya; bolusbolus ni uhum, pelanggar, orang yang tidak mematuhi
janji.
Bom,
tiruan bunyi “bom”; mardobom, jatuh mendebak.
Bomban,
bulu bomban,
sej bambu;
tolong bomban, sej perupuk; gaol bomban, sej pisang; P.B.:
sinuan tolong bomban tu Dolok Purbatua, hamu na marasiroha di dongan horas jala
sarimatua,
orang menanam perupuk di gunung Purbatua, engkau yang menanam
belas kasihan kepada sesama manusia akan menjadi sehat walafiat sampai usia
lanjut sekali.
Bombom,
I. sej kumbang yang mengeluarkan zat perekat. II. mambombom, menumbuk
terus-menerus tanpa membersihkannya, karena mau cepat. III. mamombom,
menanggung sesuatu yang dibungkus di bara api.
Bombon,
lih bonbon.
Bomi, lih bumi.
Bona,
bagian bawah pohon, pangkal, sumber, permulaan, awal; bona ni pinasa,
tanah asal, kampung halaman; bona ni alogo, daerah sumber angin; bona
ni garar,
panjar; bona taon, awal tahun; bona gordang, seorang
yang berdiri paling dekat pada gordang waktu menari; bonan dolok,
(=bona ni dolok)
kaki gunung; sian bonana, dari mulanya; kambona,
(kata bantu bilangan untuk tanaman) batang; sangkambona, sebatang;
marbona,
berasal, berawal; mamonai, memulai sesuatu; patumona,
bdk mona; jabu bona, bagian utama rumah batak, letaknya di sebelah ujung
kanan rumah, kalau kita masuk rumah.
Bonang,
benang, terutama benang untuk menenun; sibonang, sej anjing kurus putih;
bonangbonang, tumbuhan yang harum baunya dan batangnya warna putih
seperti benang.
Bonar,
I. jujur, benar, adil, tulus hati; habonaron, kebenaran, ketulusan hati,
sej begu yang dianggap pembawa kebaikan; urang habonaron, sejenis
homang. II. gencatan senjata; tano bonar, daerah netral, tidak
boleh berperang; pamonari, orang yang mengadakan gencatan senjata.
Bonbon,
sej lebah kecil; puli bonbon, lih puli. II. mate habonbonan,
meninggal sebelum lepas dilahirkan.
Bonda,
benda, harta = arta; bagian kemaluan; marbonda, mempunyai harta;
mangarindangrindanghon bonda, memakai ke-punyaan seseorang sebagai tanda
bukti msl: pakaiannya yang hilang dan terdapat di jalan.
Bondar,
selokan, tali air, parit, saluran air ke sawah; mamondari, menggali tali
air ke sawah; bungabondar, sebuah nama wilayah di Sipirok.
Bondil,
I. penyakit ternak, daging hewan yang mati; bondilon, berpenyakit ternak.
II. bondilbondil, mata mendelik-delik, mata membeliak-beliak,
memutar-mutar.
Bondol,
sulit, muskil.
Bondul,
I. bondul ni pintu,

bendul pintu. II. penghalang, rintangan, apa yang menghambat; sihite bondul,
apa yang menyingkirkan hambatan, titian, jalan atau alat penyambung berupa uang
oleh seseorang yang mau menikahi seorang janda, yang jumlahnya setengah atau
seperempat dari jumlah mahar biasa (kalau masih pamili dekat, tidak perlu
membayar sama sekali).
Bondut,
mamondut,
menelan;
mamondut gana,
bersumpah palsu; sibondut gana, yang bersumpah palsu;
sambondut, sesuap, sekali menelan.
Bong,
marbobong,
berdengung
mengenai kumbang; pekak sewaktu mengetuk; marbobongbobong, gelitik, geli
dalam telinga; lih bobong dan beng.
Bongbong,
dirintangi, terpalang, diberi penghalang; mambongbong, menahan, memegang
msl: dikatakan tentang pekan yang baru: pekan itu memegang orang, agar mereka
tidak pergi ke pekan lama; si bongbong ari, dua papan pada muka rumah
batak, yang menyokong dinding rumah; batu bongbong, batu besar di mulut
keluar air Danau Toba.
Bonggal,
I. = onggal,
menjungkit,
menjingkat. II. tarbonggal, = tarbarita, terkabar, termasyhur, terkenal.
Bonggang, = banggang, besar, kuat.
Bonggar,
I. bonggarbonggar,
sej
balkon pada bagian depan rumah batak atau sopo. II. mamonggar,
memindahkan rumah dari satu tempat atau desa ke tempat atau desa lain dengan
hidangan indahan pamonggar; pamonggar, uang yang diberikan kapada
orang-orang desa bila sebuah rumah dijual; bonggaron, = hauma (And),
(arti dasar: mamonggar, membongkar). III. gumpal tanah, bingkah tanah.
Bonggas,
sepotong kayu panjang untuk dipakai sebagai gandar; mamonggas,
mengungkit, meng-angkat dengan gandar seperti itu.
Bonggur,
hangat, panas; bonggur dihilala, dia merasa panas.
Bongka,
sesuatu yang tidak mau disebut, hal: bongka ondeng, hal atau masalah yang
tadi; bongka uju i, hal yang dulu itu; bongka na jolo, hal yang
dulu-dulu; bongka nantoari, hal yang kemarin itu; bongkabongka,
yang itu, yang pantang disebut yaitu: kemaluan.
Bongkak,
mamongkak,
sebuah parit
dibendung setengah agar sebagian air mengalir keluar.
Bongkik,
sibongkihon,
isak tangis;
urat ni nai bongkihon, ikan (And).
Bongkoan,
ujung rotan yang dipegang.
Bongkol,
marbongkol, = martingki. Bongkong,

terikat pada rumah mengenai orang tua.
Bongkot,
= bongot.
Bongkung,
sengkang perangkap atau jerat; juga: punggung kucing.
Bongor,
rendah mengenai suara.
Bongot tu,
masuk ke; mamongoti, memasuki; pabongothon, memasukkan;
habongotan,
tempat masuk; habobongot, masuknya; ringgit bongot,
uang dollar pada mana terdapat tulisan dobol dan disimpan baik-baik sebagai
homitan
.
Boni,
benih; bonian sasolup, sebidang tanah yang dapat ditanami dengan seselup
padi (solup); parbonibonian, bakul berisi dua atau tiga tuhuhan.
Boniaga,
barang jualan, dagangan; marboniaga, berjualan, berdagang, berniaga.
Bonjara,
mamonjara,
menutup
erat-erat dengan mengikatnya.
Bonjol,
imam bonjol,
pendekar
perang paderi tahun 1830.
Bonjor,
tempat untuk beristirahat atau tidur di bawah langit terbuka; parbonjoran,
idem.
Bono,
= bonos.
Bonok,
sedih, bersusah hati.
Bonom,
terbenam.
Bonor,
= bonar,
benar, jujur,
tulus, lurus, berhati lapang.
Bonos,
sangat berdukacita; bonosan, bobonosan, berdukacita sekali karena
tertimpa kesengsaraan, musibah, khawatir, gelisah.
Bonsa,
berduka, murung, masygul; pabonsa, mendukakan hati, memberatkan hati,
membuat seseorang jadi murung.
Bonsing,
bonsingbonsing,
cambuk,
cemeti.
Bonsir,
penyebab, sebab, sebab musabab; mangalului bonsir, mencari dalih
berselisih; parbonsiran, alasan, penyebab.
Bonsot,
gemuk, tambun, membengkak tubuh manusia.
Bontan,
kembali ke rumah dari pekan dalam keadaan sakit, gelisah dan menangis mengenai
bayi untuk pertama kalinya dibawa ke luar.
Bontang,
= bostang.
Bontar,
putih; marbontar, mamontar, memutih; ringgit bontar, ringgit
Spanyol, lain dari ringgit burung (dua setengah gulden); bontar,
darah; bontar ni horbo, darah kerbau potong; bontar ni babi, darah
babi potong; juhut na binontaran, daging yang dibumbui campur darah;
parbontaran,
tempat masakan daging yang dimasak bersama darahnya; juhut
bontar,
beruk.
Bonte,
mamonte,
angkat senjata,
membidik; bontean, jerat dimana senapan digantungkan, tempat penyimpanan
senjata; bontean ni solu, tambatan sampan, tempat berlabuh, tempat
menyimpam sampan (lebih tepat dari pada bontean, bdk botean).
Bontis,
I. cekatan, tampan, tangkas, ligat. II. parit kecil di ladang.
Bontor,
lurus, tulus, tidak palsu, ikhlas; bontor ni roha, ketulusan, keikhlasan.
Bopbopan,
sej ulos.
Bor,
bor, alat pembuat lobang dengan putaran.
Bora,
bora turun = mora turun,

hari ke-9 penanggalan.
Borak,
borakborak,
berteriak
keras-keras mengenai anak-anak.
Borang,
borangborang,
berang-berang (= silosilo).
Boras,
I. hari ke 5 dalam satu bulan. II. boraspati, cicak; boraspati ni
tano,
roh pelindung yang terdapat pada cicak.
Borat,
berat mengenai muatan orang dan kapal; boratan, penuh muatan (=
sorat); borat dagingna,
berat badannya, hamil.
Borbar,
lepas dari ikatan mengenai orang-orang muda yang tidak berkeluarga; borbar
hatana,
kata-katanya ruwet, kacau.
Borbor,
nama marga dan wilayah di Batang Toru.
Borgat,
maborgat,
tercabut;
mamorgat,
mencabut tanaman bersama akar-akarnya.
Borgo,
dingin, sejuk, segar; paborgo, mendinginkan, menyejukkan.
Borgok,
simata borgok,
sej
mutiara besar.
Borgong,
= borgot.
Borgot,
terjerat mengenai burung, terperangkap; mamorgot, menangkap burung dengan
jerat.
Borhat,
berangkat; paborhathon, memberangkatkan; paborhathon boru,
mengawinkan anak perempuan; haborhatan, tempat dari mana orang berangkat;
haboborhat, keberangkatan.
Borhos,
mamorhos,
mengikat jadi
satu berkas, melampini; samborhos, seberkas, sebalutan, sebungkus.
Borhu,
kulit buah kelapa yang paling luar; sanggar borhu, sej gelagah yang
batangnya berongga pendek.
Bori,
I. mangamborihon,

mencemaskan, mengkuatirkan, takut terhadap sesuatu. II. mambobori, belum
berbuah mengenai pisang dan enau.
Borit,
sakit.
Borjaborja,
kekejangan, sangat kesakitan.
Borjong,
diborjong sahit do ahu,

penyakit membuat aku tinggal di rumah.
Borma,
Brahma, lih mamis.
Borna,
warna; (juga: worna); sampuborna, berwarna-warna me-ngenai pakaian;
sampuborna da-hanon,
beras campuran.
Bornga,
ulat dalam luka. Borngin, malam; na borngin, tadi malam;
na di borngin,
dahulu (kala); uhum na di borngin, hukum dahulu kala;
parbornginan, tempat bermalam, penginapan; marborngin, bermalam,
menginap; musu borngin, musuh atau lawan yang keras sekali, karena juga
bertempur waktu malam.
Borno,
bornoborno,
rawa-rawa
yang basah terus-menerus.
Bornok,
berair, lembab, basah, lengas, tergenang; pabornokhon, membasahi,
mengairi.
Boro,
ulat dalam pisang; boroon, berulat-ulat seperti itu.
Borok,
siborok,
anak kodok;
P.B.: nda mutu siborok manjalahi guluan, nda mutu roha manjalahi hangoluan,
takkan anak kodok mencari kubangan, takkan habis akal kita mencari nafkah.
Borong,
I. mamorong,
menahan;
tarborong,
tertahan; ndang haborongan, tak bisa ditahan. II.
mamorong,
memborong, mengkontrak; paboronghon, memborongkan,
mengkontrakkan; gaji borong, gaji yang ditentukan sesuai dengan borongan.
III. borongborong, kumbang hitam penggorok kayu.
Borot,
terikat, tertambat; mamorothon, mengikatkan; borotan, tiang yang
dipakai untuk mengikat kerbau yang mau disembelih; haborotan, = haboruan,
bdk boru.
Borsang
(= hopahopa),
sepah, ampas; tarborsang, orang yang suka omong secara kasar; juga:
mengeluarkan angin, hingga keluar kotoran sedikit.
Borsi,
mengandung banyak alkohol mengenai minuman keras (anggur dan tuak).
Borta,
tunas enau, aren, enau muda; dipabortaborta hata (atau singir),
menyinggung-nyinggung perkara atau piutang.
Borti,
bertih; juga: pecah mengenai padi panggangan.
Bortian
(dari: borti?), rahim,
kandungan ibu; di bortian, dalam kandungan.
Bortik,
terbetik, terdengar msl kabar; tarbortik tu pinggol ni…., terbetik
beritanya ke kuping….
Bortu,
mabortu,
merekah mengenai
kulit karena api atau sinar matahari.
Bortung,
katak besar, kodok besar.
Boru,
anak puteri, anak perempuan, wanita, anak perempuan saudara lelaki dan semua
sanak saudara dari pihak ayah; juga: borua, na boru; anak boru, gadis,
perempuan yang belum kawin; boruboru, perempuan, betina; ompu boru,
nenek perempuan; amang boru, suami dari namboru; namboru, saudari
ayah; anak ni namboru, anak dari saudari ayah, nama timangan: anak
kesayangan; anggi boru, isteri adik, adik ipar; haha boru, isteri
abang, kakak ipar; parboru, pemilik mempelai gadis, yang mengawinkan dan
menerima mas kawin; boru ni asu, boru ni aha, cacian yang kasar ,
perempuan yang tak dipandang; boru ni halak, gadis hina yang tak mau
dikawini; boru sibabi jalang, lonte, pelacur, wanita tuna susila; kata
boru
ditempatkan di muka nama marga, agar diketahui marga asal perempuan
itu, perempuan yang sudah kawin tetap memakai nama marganya; boru sadari,
bdk ari; tuan boru, isteri, isteri orang yang terhormat; na mora boru,
= parripe,
penghulu menganggap familinya sebagai anak lelaki, tetapi
bawahannya sebagai anak perempuan, artinya: bawahannya mengambil tempat kedua,
karena anak lelaki yang dianggapnya lebih tinggi daripada anak perempuan yang
tidak punya hak warisan; mamoru, mempertunangkan puterinya yang masih
kecil agar cepat mendapatkan mahar; haboruon, adat yang berhubungan
dengan parboru; pamoruon = hata boru; masiboruboruan, saling mengawinkan
mengenai dua keluarga, perkawinan bersilang; mangan tuhor ni boru,
memberikan makan, kalau pihak paranak membawa daging untuk mengatur mahar
secara tuntas. Terjadilah marunjuk; si boru, kata ini ditempatkan
mengganti kata Si untuk nama wanita, kalau disapa seorang perempuan, disebut
nama marga dengan di muka kata boru; haboruon, ejaan U dalam tulisan
Batak tradisional.
Borur,
mamorur,
menelan tanpa
lebih dulu dikunyah.
Borus,
marborusborus,
lari se-cepat-cepatnya, pontang-pan-ting, minggat.
Bosan,
keseganan, menjijikkan, merasa asing. Bosar, I. radang, barah,
bosaron,
menderita peradangan, berbisul-bisul. II. bosar, subur;
napu bosar,
amat subur.
Bosbos,
gemuk, tanpa rupa.
Bosi,
besi; bosi, teguh, keras seperti besi; juga: mengenai roha; tungkang
bosi,
tukang besi; bosi barani, habosion ni daging, kebal, kuat,
mengenai badan; marhalihali bosi, memakai banyak akal; parimbulu bosi,
yang berbulu basi, mitos batak tentang pendekar jaya si marimbulu bosi;
honong bosi,
burung bangau.
Bosik,
I. tali yang dihitamkan dengan air jelaga untuk membuat garis lurus menepatkan
balok-balok (= rambu); mamosik, menarik garis dengan cara tersebut di
atas. II. bosik horbo, sej penyengat yang mengganggu kerbau. III.
mamosik,
memukul-mukul ladang yang telah siap dikerjakan dengan daun palem
supaya bibit masuk ke tanah; bosikbosik lili, daun-daun palem yang
dipakai untuk memukul-mukul itu; mamosihi, berkelahi dibelakang peti
mayat untuk mengusir begu, hal itu juga dilakukan pada pesta horja.
Bosol,
membengkak mata karena sakit atau karena menangis.
Bosta,
kain berwarna-warni.
Bostang,
I. perangkap untuk membunuh. II. bostang, terlentang; mamostang,
mengambil jalan terpendek atau memotong jalan, msl sewaktu menyeberangi sungai.
Bosur,
kenyang; pabosur, mengenyangkan; na bosur, yang kenyang; P.B.:
otik hinamokmokhon, godang hinabosurhon,
yang sedikit mengemukkan, yang
banyak mengenyangkan. Dikatakan oleh tuan rumah kepada tamu: pemakaian tepat
guna, juga banyak atau sedikit makanan terhidang, kiranya menyenangkan dan
terberkati.
Bot
(bdk bodari dari: bot
ari),
sudah gelap, menjelang malam; bot ma ari, hari mulai gelap,
matahari mulai terbenam; nunga bot ari, sudah petang ari; guling bot,
menjelang malam; bot ni ari, sore.
Bota,
botabota,
biji-biji pa-yang sewaktu menumbuk tidak pecah.
Botang,
tegap, dewasa mengenai tubuh.
Botean,
tambatan perahu msl di pinggir Danau Toba.
Boti,
begitu, begini, demikian; boti ma, sekian, demikianlah pada akhir pidato;
bo-ti, sia-sia belaka; mulak bo-boti, kembali dengan sia-sia,
pulang tanpa hasil; lagu boti, pemberianmu tidak berguna bagiku, isapan
jempol, kata-kata manis tanpa bukti; laguboti, kota kecamatan di wilayah
Danau Toba.
Botik,
I. pepaya. II. botik (juga sambotik), lembing yang dipasang
sedemikian rupa sehingga ia cepat melecot kalau kena benang yang dipasang.
Boto,
umboto,
tahu, mengetahui;
mamoto, idem (di); dipabotohon, diberitahu (tu); parbinotoan,
pengetahuan; so pamotoanna, tak sepengetahuan; hupabotoboto i,
mana aku tahu tentang itu; marpinabotoboto, berbuat seakan tahu, tidak
peduli; ndang botobotoanku i, itu bukan ulahku; pamotoan,
pengetahuan; P.B.: napuran tanotano na sinuan di onan, manumpak ma Debata,
dipaganda parbinotoan,
tumbuh sirih ditanam di pekan, semoga dengan
pertolongan Allah, pengetahuan itu ditambahkan.
Botohon,
lengan bagian atas, as roda; mulakulak songon na mangusa botohon,
diulang-ulang seperti mengeringkan lengan atas.
Botol,
botol.
Botul,
betul, benar.
Boturan,
pikulan.
Bua,
bua nona,
buah nona
(anona muricata); bua pala, buah pala.
Bual,
marbualbual,
membubung
mengenai asap; Bualbuali, nama gunung dekat Sipirok dengan air belerang.
Buang,
mamuanghon,
I. membuang,
mengasingkan; tarbuang, dibuang, diasingkan, dikucilkan; habuangan,
tempat pengasingan. II. mambuang, memberikan secara berlimpah; P.B.:
binuangbinuang ganda hinolithinolit lonong,
memberikan berlimpah limpah
berganda, pe-lit-pelit malah tenggelam. III. sibuangbuangi, rotan yang
dipasang di ladang untuk menggerakkan untuk mengusir burung; sambil buang,
jerat.
Buangbaing,
terombang-ambing, cemas sekali.
Buangga,
keterlaluan, terlampau, tak seimbang, kelewat mengenai hiasan, perkataan; aha
ma laba ni hata na buangga?
apalah untungnya berbual? pabuangga,
melebih-lebihkan.
Buarbuar,
sej palem hutan.
Buas,
I. royal, tidak hemat, dermawan, murah, suka memberi, tak pelit, suka menjamu
orang; manghabuashon, membagi-bagi secara murah. II. buasbuas,
mengeluh, berkeluh.
Buat,
mambuat,
mengambil;
mambuati, mamuati,
mengambil dari sesuatu, mengambili; roha na
marpambuat,
tuntutan untuk memperoleh untung, bersikap mengambil muka,
egois; mambuat roha, mengambil hati; pambuatan, tempat pengambilan
sesuatu; pambuatan goar, asal pengambilan nama; marpamuati ma roham,
janganlah marah; dibuati murukna, berkurang marahnya; na binuatna,
isterinya, bininya; parbuaton, harta, kekayaan; tuk parbuatonna,
cukup berada; dibuat na mambuat, diambil orang.
Bube,
perbubean,
bakul beras,
bdk ube.
Bubi, lih bumi.
Bubu,
bubu; marbubu, menangkap ikan dengan bubu; P.B.: tu julu dapot bubu,
tu jae dapot tunggal,
ke hulu terpukat, ke hilir terperangkap, lepas dari
mulut harimau, masuk ke mulut buaya.
Bubuk,
na so habubuhan,
perawan,
yang belum pernah bersetubuh.
Bubung,
bubung; ulok si bola bubungon, ular hitam besar.
Bubur,
I. bubur, bubur nasi. II. marbubur, suara yang berbunyi “bur” msl
bunyi senapang, jatuh ke lobang.
Bubus,
bobol, bocor; parau bubus (arti kiasan), pemboros; marbubus,
mengalir, terluap air, bocor.
Bubut,
mengembung mengenai tubuh; bubuton, dalam keadaan mengembung mengenai
tubuh.
Budak,
cercaan: budak; na budak, berat, lambat.
Budok,
sibudok,
gambaran anjing
yang diukir dari kayu sebagai penangkal dan dipasang di sudut kampung.
Bue,
banyak, cukup, berlebihan mengenai makanan dan padi; sibue, rumput kecil
yang dicucukkan di antara padi dengan kepercayaan padi itu akan berbuah banyak;
juga dimasukkan kayu untuk bonang; mabue, berketurunan banyak; matorop
mabue,
idem; parbue, buah; marparbue, berbuah;
marparbuehon,
menghasilkan; batu parbue, ba-tu pasir yang lembek,
tetapi menjadi keras bila ada di udara.
Buea,
buaya; si Buea, marga suku tertentu.
Bugang,
luka; mabugang, terluka, luka-luka; mamugangi, melukai.
Bugis,
orang Bugis; mandar bugis, sej mandar.Buha, mamuha, membuka
(bdk bungka); buha, terbuka; mamuhai, membuka, memulai,
mendahului; pabuha, membuka; buha baju, bdk baju; buhabuha
ijuk,
fajar pagi; buha siang hari, mulai pagi, subuh; buha hata,
uang permohonan, agar raja membicarakan dan menimbang sipemberi uang; buha
parhalaan,
jatah, (jambar) yang merupakan hak kita pada saat
perkawinan seorang gadis.
Buhal,
marbuhaluhal,

berbual-bual, muncrat dari dalam tanah, memancar-mancar ke atas; juga: kata-kata
yang mengalir dari mulut.
Buhar,
mamuhar,
menggusur,
mengusir musuh dari kampung; buhar, diusir dari kampung; P.B.:
papanpapan butarbutar, martaban hita jala mamuhar,
papan kayu butar, kita
manjarah musuh lantas mengusir; pabuhar = buhar.
Buhit,
jungjung buhit,
jalinan
rambut; silanjang buhit, benjol pada usus ayam; parbuhitan,
pertanda buruk pada bagian dalam ayam atau kerbau yang ditemukan dukun;
manilik parbuhitan,
mencari tanda nujum pada bagian dalam itu.
Buhu,
I. buku, ruas msl ruas bambu, pasal, tulisan; buhu, tiba pada suatu pasal
atau akhir pidato; nunga buhu? sudah selesai pidatomu? marbuhubuhu,
berpasal-pasal, berbagi-bagian; buhubuhu, benjolan-benjolan, ruas, mata
buku daging. II. marsibuhu, meratap di waktu malam.
Buhul,
mamuhul,
menentukan,
memastikan, menetapkan mengenai jangka waktu; ari na binuhul, waktu atau
hari yang ditetapkan.
Bujang,
kemaluan perempuan, puki.
Buje,
mamuje, = bija,
menikam,
membunuh.
Bujing,
sibujing
atau
bujingbujing,
=gadis perawan (= na marbaju).
Bujogo,
marbujogo,
angin
berdengung, gegar bunyi gendang, menjadi sangat marah.
Bujonggir,
sibujonggir,
cicak.
Bujuk,
I. mamujuk,
membujuk. II.
sej ikan yang sangat rakus dan memakan anaknya, kiasan: seorang pemimpin yang
menganiaya rakyatnya.
Bujur,
baik mengenai arah angin pada pelayaran.
Bukbak,
berdebar-debar mengenai jantung karena takut atau penyesalan; mabukbak,
idem; mabukbak taroktok, berdebar-debar jantung karena takut, kalau ini
dengan sendirinya, maka itu dianggap sebagai pertanda yang jelek; na bukbak,
takut, ketakutan; mamukbahi roha ni sianu, menakutkan si anu;
dipabukbak,
idem.
Bukbuk,
I. bulu tubuh. II. pabukbuk, menjadikan banyak, memperbanyak;
manimbukbuk,
menjadi sangat besar; begitu dikatakan mengenai kemenangan
(manimbukbuk hamonangan).
Buku,
buku, kitab.
Bula,
perintah: pergi! Bulaling, mamulaling, melempar ke sesuatu;
hata bulaling,
ucapan mengeritik seseorang; ende bulaling, lagu yang
mau menembak seseorang.
Bulan,
I. bulan (bagian dari tahun), bulan (di langit); bulan mate, bulan mati;
bulan sasabi, bulan sabit; poltak bulan, muncul bulan, bulan
timbul; dioro bulan, datang bulan, haid; oro ni bulan, menstruasi;
marsahit bulan, sakit haid; solpot bulanon, kambuhnya penyakit
ayan pada bulan timbul; hu di bulanna, penuh bulannya, mau melahirkan;
dan bulan,
cendawan bulan; sinabulan, sej pohon besar;
mangalabulan (malabulan),
satu dari tiga dewata tertinggi. II. bulan,
perjanjian; marbulan, berjanji dengan sumpah; sumintak bulan,
memperkuat perjanjian dengan sumpah sambil memegang ganaganaan.
Bulang,
mabulang,
menutup mata
dengan kain; bulangbulang, bulang, kain yang dipakai meliliti kepala;
surik na binulang,
bdk surik.
Bulangbaling,
lari pontang-panting.
Bulbul,
marbulbul,
melingkar,
naik membubung mengenai asap; mamulbul, menghembus; dibulbul alogo,
angin menghembusnya; bulbulan ni dengke, pemusing-musingan, kumpulan dari
banyak ikan atau orang.
Bule,
I. mabule, = mahap. II. bulebule,

bejana kecil berleher kuncup, mangkok kecil.
Bulele,
I. belalai gajah, juga rama-rama. II. sibulele, burung yang
mengungkit-ungkit ekornya.
Bulet,
I. banyak, berlimpah; juhut na bulet, gumpalan daging, msl pada pantat.
II. hau bulet, kayu bulat, yang tidak ditetak.
Bulgang,
parut, bekas luka; bulgangbalging, tidak rata.
Bulhap
= bolhup,
pecah.
Bulibuli,
buli-buli.
Buliga,
I. kekuatan obat mesiu; hona buliga, kena mesiu. II. marbuligabuliga,
dikuliti.
Buligan,
deretan, barisan; sabuligan, sebaris mengenai benda-benda yang diikat
berderet-deret msl ijuk, benang, sirap.
Bulingga,
marbulinggabulingga,
lih
buliga II.
Bullak,
(sebenarnya: burlak), marburlak, membual, memuncrat; juga:
marbullakbullak.
Bullang,
gembung mengenai pipi.
Bulle,
sej hunik tetapi tidak dipakai sebagai bumbu.
Bulneng,
(juga: bulnang), menggembung.
Bulot,
membuat diri gampang ditangkap.
Bulu,
buluh, bambu; jenis-jenisnya: bulu godang, sejbambu besar, yang dipakai
untuk tempat mengambil air; bulu duri, buluh duri; bulu suraton,
bambu, yang dahulu kala dibuat untuk menulis; bulu laga, bulu sorik, bulu
tolang,
jenis-jenis bambu liar di hutan; bulu hungkung, bulu parapat,
bulu tangan, bulu songa; simarbulubulu,
sej rumput yang daunnya menyerupai
daun bambu; P.B.: bulu soban, musu dongan, kayu api dari bambu, kawan
bisa jadi musuh; P.B.: sinuan bulu sibahen na las, sinuan uhum sibahen na
horas,
tanamlah bambu agar hangat, carilah keadilan biar selamat; urat ni
bulu,
akar bambu, jatah raja dari emas kawin; gorit bulu, jatah mahar
yang diterima parboru; bdk gorit.
Buluhat
(bulu uhat),
bambu yang
diatur oleh kaki perempuan penenun pada mana benang berjalan.
Bulung,
daun pohon; juga buku; bulung ni tangan, tangan tanpa lengan bawah;
bulung ni pat,
telapak kaki; marsangkot bulung, berpakaian daun,
begitu menderita sampai kehabisan darah; na maulibulung, yang berdaun
elok, kaya, dihormati; sambor bulungna, malang sengsara; ndang ulahan
(haulahan) bulung,
seperti pohon kayu yang ranggas yang tidak berdaun,
mundur tak bisa diperbaiki lagi; P.B.: nang dope marbulung, nunga
mangalinggomi,
belum berdaun sudah menaungi, belum apa-apa, belum berbuat
sudah mau menguasai msl seorang pemuda yang berpura-pura raja; bulung,
pinarbulung,
berbentuk daun; pinarbulung gumba, berdaun yang
berbentuk hati.
Bulus,
sederhana, mudah, tulus; bulus roha, mudah, tak ada maksud lain, tak
akal-akalan, polos; bulusan, lebih baik, lebih muda; bulusan nama ahu
mate, unang mangolu,
bagusan aku mati daripada hidup.
Bulusan,
tikar yang dipakai untuk membungkus diri di waktu tidur, selimut.
Bulut,
marbulutbulut,
(mengenai
benang, rambut), kusut.
Bum,
tiruan bunyi “bum”; marbumbum andalu, alu berdegar.
Bumi,
tanah, bumi, angkasa. Kata ini sering dipakai dalam bahasa datu; tuan bumi
(juga: bubi) na bolon, juga: taham (= tahan) bumi na bolon = pane na
bolon,
dewa astrologis
Bun,
(tentang padi di sawah) melimpah, berhasil lebih daripada biasa; habunon,
kelimpahan, pertambahan.
Bunbun,
tertumpuk, berkumpul; bunbunan, tumpukan padi yang bundar di ladang untuk
ditebah (dengan mengijaknya); kumpulan, himpunan.
Bundala,
= mundala.
Bundar,
sikat; mamundar, menyikat.
Bundat,
lamban, lambat msl ka-rena keberatan badan.
Bunga,
bunga, sewa, rente; juga: bungabunga; marbunga, berbunga; bungabunga
ni hagabeon,
hak kesulungan; sampe bunga, dewasa; hoda
sibungabunga,
kuda merah; bungabungaon, terserang penyakit dengan
akibatnya kulit menjadi merah; bunga pansur, bunga merah; bunga rus,
bunga mawar.
Bungan,
bungan tubu,
anak kandung
(dari: bunga).
Bungar,
marbungaran,
makmur,
meningkat, msl daerah, perdagangan.
Bungbang,
berlobang-lobang, tembus.
Bungbung,
lobang, tembus; na bungbung, berlobang, terbuka lebar, tidak ada yang
menghalang.
Bunggaling,
rebah ke belakang, terpelanting (= tunggaling).
Bungging,
mamunggingi,

membelakangi, memantati sambil berkata: ndi ma di ho, ini untukmu;
bungging mulak,
pulang tanpa hasil, siasia (kasar).
Bungka
= buha; mamungka,
membuka; sibungka botol, pembuka botol.
Bungkar,
mamungkar (= buhar),

membongkar, menggusur, merebut desa dan kemudian dimusnahkan.
Bungkas,
pindah tempat diam-diam, minggat; marbungkasan, berpindahan, pindah dalam
jumlah besar, eksodus, pindah bertebaran; pabungkas, memaksa, mengusir
(dengan atau tanpa kekerasan); habungkasan, tempat yang ditinggalkan
setelah diusir; parbungkasan, tempat, yang dituju setelah diusir;
habubungkas,
perpindahan, hal pindah, emigrasi.
Bungki,
bingkah tanah yang dibalikkan; juga: lempeng tanah yang dipakai untuk membangun
tembok; balikbungki, membalikkan bingkah tanah, menunjukkan suatu
kebiasaan, adat-istiadat, sewaktu membeli tanah ladang: bila seorang membeli
tanah untuk jangka waktu tertentu, maka itu tidak boleh di bawah dua tahun,
bingkah tanah yang dikerjakan itu harus dikembalikan lagi ketempat semula, hal
mana terjadi sewaktu mengerjakannya pada tahun kedua.
Bungkuk,
bungkuk, membungkuk ke muka.
Bungkulan,
bubungan.
Bungkus,
bungkusan; mamungkus, membungkus; bungkusan, bungkusan.
Buni,
sembunyi, tersembunyi, terpencil, dirahasiakan; mamunihon,
menyembunyikan; pabunibuni, idem; manabunihon (ditabunihon),
menyembunyikan; martabuni, tersembunyi; marsibuni, merondokkan
sesuatu secara sembunyi; sihabunian, rahasia; di sihabunian,
diam-diam lepas dari pengetahuan orang; sibunian, barang rondokan;
baro buni,
disentri.
Bunsilak,
bunsilat,
tegang mengenai
penglihatan, juga: mabunsilat.
Bunsohik,
bunsohihon,
sesuatu masuk
kelobang hidung msl air.
Buntal, besar, kuat mengenai badan, bulat; dengke (ihan)
buntal,
ikan peluru, tetrodon, berbahaya karena sengatnya yang berbisa;
imbulu buntal,
sengat ikan ini, dipakai untuk pencampuran racun,
buntalan,
buku, tumbuh ganda, tumor.
Buntengbunteng,
mengembung me-ngenai pipi; juga: hamil.
Bunti,
sajian untuk roh yang terdiri dari sagusagu yang diletakkan di ladang;
marbunti,
meletakkan sajian seperti itu.
Buntiting,
keras, gendut mengenai tubuh karena terlampau banyak makan.
Buntul,
benjol, tinggi; juga: arti kiasan: (= timbul) menonjol ke atas;
harajaon adui do na umbuntul,
kerajaan disana paling menonjol;
buntulbuntul,
bukit-bukit, bukit kecil; pabuntulhon, menonjolkan,
meninggikan; nae buntul malela, begu perempuan yang tinggal di gunung.
Bunu,
bunuh; mamunu, membunuh, memukul; mamunui, membunuh, memukul dalam
jumlah besar; pamunu, pembunuh; pamunuon, pembunuhan; bunubunu,
pemukulan sampai mati; sibunu jolma, pembunuh; pabunubunu,
memukul-mukul seseorang; dibunu na mamunu, dibunuh orang.
Bur,
tiruan bunyi segala sesuatu yang jatuh; mardubum (mardobur), kena dobrak.
Bura,
kutukan, kualat; burabura, idem; mamurai, mengutuk;
marburaburahon,
mengutuk sesuatu atau seseorang; hona bura, kena
kutuk; pamuraion, pengutukan.
Buragas,
marburagas,
memaki-maki,
mengumpat-umpat.
Burak,
marburakburak,
berbual-
bual mengenai air; ndang marburak, tidak lagi membual, yakni tidak
mengembung.
Burangir,
= napuran,
(Angk).
Burangso,
tidak sopan, kurang ajar; bdk barangsi; na burangso manghuling, tidak
sopan bertutur; na burangso marabit, tidak sopan berpakaian; na
burangso mangan,
tidak sopan makan; na burangso mamora, tidak sopan
kaya, tidak mau meminjamkannya kepada teman-teman se-desa.
Buranso,
seruan karena merasa tidak senang, seolah-olah mengatakan: orang yang terkutuk
ini.
Burbar,
= purpar,
riuh, membuat
ribut; mamburbari, membuat ribut.
Burbur,
I. bubuk kayu; buburon, diserang bubuk. II. mamburburi tano,
dengan air membawah tanah ketempat lain.
Burendeng,
marburendengan,
de-ngan
cepat lari tanpa menoleh ke belakang.
Burgat,
maburgat = maborgat,
lih
borgat.
Burhung,
menderita sakit sampai tidak dapat berdiri lagi.
Buri,
kena cuci; mamuri, mencuci, membasuh; marburi, cuci tangan;
parburian,
tempat cuci tangan, kalau mau makan; mengutuk: buriapus ma ho,
mudah-mudahan engkau mati, mampuslah kau; burilengse, burisiapsiap,
buripatopato, burilandas,
idem. Buriran, tembolok pada burung.
Burju,
tulus, baik hati, jujur, rajin, sungguh-sungguh; hata burju, (lawan:
hata gait),
bicara sungguhan; burjungku do i, maksudku baik,
sungguhan aku lho; haburjuon, kejujuran, kebaikan hati; burju ma ho
mangula,
rajinlah engkau kerja; manghaburjuhon, mengerjakan dengan
tekun dan teliti.
Burlak,
bdk bullak.
Burnang,
lebar, membengkak, menggembung; pamurnangan, bagian yang paling lebar,
lilit terbesar; paburbanghon, membesarkan diri, menyombongkan, berlagak,
mengembungkan diri.
Burnas,
mamurnas,
memberi makan
berlimpah-limpah; pamurnas, suguhan makanan yang banyak dan enak.
Burnge,
burngeburnge,
penyakit
bagian bawah tubuh.
Burning,
= burnit.
Burnit,
(juga: burning), kurus dengan perut kembung; pamurnitmurniton,
dirundung penyakit ini.
Burnung,
penyakit bagian bawah tubuh hewan.
Buro,
mamuro,
mengusir burung
dari sawah atau ladang; buroan, musim buro; mamuroi,
memperhatikan/melindungi; manggora pamuro, nampak kehamilan; na buro,
orang asing (sebenarnya: yang diusir).
Bursik,
diludahi; mamursikhon, meludahi, memecilkan seseorang; mamursihi,
meludah-ludahi, mengjikkan, menghina; mamursik sude halak mida pangalahona,
semua orang jijik akan kelakuannya; sibursik, siburuk laku, orang hina.
Bursok,
sibursok,
anak bayi laki-laki (= siunsok) bila orang tidak mau menyebut namanya
atau yang belum punya nama.
Bursung,
jatuh tersungkur msl karena sakit; mamursunghon, menjatuhkan,
mencampakkan.
Burta,
I. lumpur yang terbawa air sungai dan menyuburkan tanah. II. burtaburta,
sej pohon kayu berdaun lebar dan berbentuk hati.
Burting,
bengkak mengenai tubuh.
Burtung,
mamurtung,
menghantam
orang.
Buru,
I. marburu,
berburu;
mamuru,
memburu; parburu, pemburu; biang parburu, anjing
pemburu; paburuburu, mengejar-ngejar; paburuon, pengejaran. II.
mangiburu,
lih iburu.
Buruk,
tua, buruk, jelek; roha buruk, hati buruk, malas, mentalitas buruk;
taon na buruk,
tahun yang baru lewat; burukburuk ni abit, kain usang,
pakaian bekas; habuburuk, keburukan, lusuh.
Burung,
ringgit burung,
gulden
Nederland; burung, burung.
Burut,
buruton,
busuk di dalam
mengenai buah dan manusia.
Bus,
= bius.Busan, busanbusanan,

peralatan kecil yang dapat dipakai dan dibawa seperti seorang dukun yang selalu
membawa peralatan kecil.
Busbas,
berlobang-lobang, rusak msl dinding.
Busbus,
bersegera, bergopoh-gopoh (bdk puspus).
Busisa,
kegusaran, susah, gelisah.
Bustak,
lumpur (yang dalam).
Bustang, I. (bostang II), bergelimpang, terentang lurus;
pabustang,
menggelimpang. II. sabustang, ikan busuk yang terapung di
atas air.
Busuk,
busuk; hata na busuk, kata-kata kotor, jelek; habusuhon,
kebusukan, kejelekan hati; busukbusuhan, timbunan jerami di ladang.
Busung,
busungon,
perut yang
gendut karena banyak makan.
Busur,
mamusur,
membersihkan
katun (kapas).
But,
luka (Angk).
Buta,
I. buta; tunggul buta, sej kayu berdaun kecil .II. mamuta, menutup
lobang; nunga buta, permainan tidak sah. III. buta, bagian lembek
pada gigi, kuku, yang gampang berdarah.
Butar,
sirap untuk atap; mamutar, mengatap dengan sirap;
P.B.: butarbutar mataktak, butarbutar maningkii, mate pe amana, adong anakna
maningkii,
pohon butar terkelupas, butar yang berganti, kalaupun ayah
meninggal, sang anak jadi pengganti.
Butbut,
mambutbut, mencabut msl ubi, rumput, rambut dsb.
Butir,
butir-butir karena gigitan nyamuk atau kutu busuk; marbutir daging,
berbutir mengenai kudisan; butir ni roha, keseganan, keengganan, tidak
mau, risih; mamuturi, gigitan semut yang gatal di kulit.
Butong,
kenyang; mabutong, idem; butong, layar yang penuh dengan angin;
ndang habutongan,
tak kenyang-kenyangnya, terus melahap makanan;
pabutonghon,
mengenyangkan, memuaskan; pamutongmutong, tali penggerek
tabung tuak.
Butuha,
perut, tubuh bagian bawah; butuha bolon, perut besar; butuha metmet,
usus; uhum ni butuha, buang air besar; dongan sabutuha, teman
seperut, teman semarga; pamutuhai, les panjang di bawah atap pada mana
urur
diikat.
Butuhe
(= butuha), mamutuhei,

mencuci isi perut binatang, yang disembelih.
Da,
= atehe?, bukankah, ya? ditaruh sesudah perintah; laho ma da,
pergilah ya, ima da, ya memang begitulah.
Daba,
kata pengerasan; ho da-ba, justru engkau, engkau yang kumaksud.
Dabo,ale.

Daboru, lih boru.
Dabu,madabu,
jatuh; mandabu, menjatuhkan, membuang; mandabu sipaingot, memberi
nasehat, menegur; mandabu uhum, mengadili, menjatuhkan vonis; mandabu
aek,
mengairi sawah; mandabu dalu, main dadu; mardabudabu,
menimbang-nimbang, mengadakan perhitungan, berefleksi, merenungi, mengadakan
perhitungan; dabudabuan, perhitungan, budget, anggaran belanja; malo
marsidabu,
hemat, irit, paspasan msl seorang ibu memasak paspasan;
hadabuan,
tempat kejatuhan; p.b.: patimbo hadabuan, pabagas halonongan:
meninggikan kejatuhan, memperdalam kehancuran, artinya: kesombongan akan hancur;
hadabudabuan ni pansur, tempat pancuran air jatuh; madabu uhum,
hukum menimpa dia; madabu torutoru, kutukan jatuh padanya; dabu roha,
iba, kasihan; sidabu dangka, sej pohon yang dahannya kecil.
Dada,sidada,
yang turut ma-kan.
Dadage,mardadage,
makan enak-enak, berpesta pora memboroskan uang.
Dadang,
mandadang,
menyinari
sesuatu hingga menjadi panas mengenai matahari dan api; memanaskan; didadang
las ni ari,
disinari matahari.
Dadap,
mandadap,
meraba sesuatu,
menggagau, menyeluk; dadapdadap, meraba-raba tergagau-gagau, mengenai
orang buta; hadadapan, dapat diraba.
Dadas,madadas,
berjatuhan me-ngenai bauh-buahan; mandadas, menjatuhkan buah
banyak-banyak.
Dadu,
= dalu,
dadu.
Dae,
jelek. buruk, kurang pantas, kurang layak, buruk, msl: seorang bapak yang telah
berumahtangga berlaku sebagai pemuda; P.B.: molo marsuru raja, dae ma so
oloan,
kalau bersuruh raja, jangan tidak dipatuhi, kalau raja memerintah,
risih rasanya kalu tidak dipatuhi.
Daek,
mandaek, mengumpulkan, memungut.
Daga,
dagadaga,
gadai, petaruh.
Dagak,
mandagakdagak,
membantah,
menyanggah, menantang, melawan, mengingkarkan, menengkar.
Dagal,
= dugul,
mata kayu; p.b.
sada dagaldagal, sada duguldugul, sada na tangkang, sada na jugul, sebuah
mata kayu, sebuah buku, yang satu nakal, satu lagi bandel (dua pihak
bersengketa, sama-sama keras kepala)
Dagang,
orang asing, pendatang, perantau; mardagang, merantau, mengembara di
negeri asing, halak dagang, pendatang, orang asing; p.b. tanda do
sanggar padang, potang ari marsipusipu, tanda ni anak dagang, potang ari
pangapusi ilu,
nyata amat ilalang pimping, petang hari jadi hangus, tandanya
perantau asing, di petang hari ia menangis, karena rindu; napuran dagang,
daun sirih paling pangkal, rasanya gurih.
Dagangan,
barang dagangan,
barang
jualan, kain.
Dagar,
mandagar,
mengupayakan,
membuat, dapat mengerjakan; ise mandagar i? siapa meramu itu? siapa yang
mau bersusah-susah menyediakan? hadagaran, dapat diikhtiarkan, dapat diupayakan,
dapat diperbuat.
Dagas,
mardagas,
berkelahi
sedemikian rupa hingga kemenangan tidak tentu.
Dage,
I. = doge,
seruan tanda
keheranan. II. mardagedage, makan (sedapan), makan berlebih-lebihan.
Daget,
dipadagetdaget,
membuat
sesuatu dengan lambat, bdk nanget.
Daging,
(mengenai orang dan binatang) badan; mardaging, berbadan; roha daging,
bersifat duniawi, materialistis, kehendak badaniah, nafsu badani;
pardagingon,
kebendaan, kejasmanian, hal mengenai badan; anak ni daging,
seorang anak yang tidak lagi diakui oleh orang tuanya sebagai anak mereka karena
anak itu membuat banyak kejahatan; sada daging sada mudar, sebadan
sedarah, seperasaan, sepenanggungan.
Dago,
= doge, kata seru menyatakan keheranan.
Dagul,mardaguldagul,
(mengenai buah-buahan), berangkai-rangkai, bergugus-gugus.
Dahahang,
abang kandungku, ka-kak saya (dari: haha).
Dahal,mandahaldahali,
menekuni, mengerjakan sesuatu dengan rajin.
Dahan,mardahan,
memasak, menanak nasi; dahanon, yang harus ditanak (kata kerja bentuk
gerundivum), beras; indahan, (sebenarnya nidahan = yang dimasak),
nasi; mangindahani, memberi orang makan; parindahanan, pandahanan,
sumpit nasi, bakul yang dianyam untuk tempat penyimpanan nasi; ucapan selamat:
P.B.: tubu boru na tardahanhon hudon na bolon di si paha ualu, kiranya
lahirlah puteri penanak di periuk besar pada musim menyawah (waktu itu penyawah
makan banyak nasi); indahan ni bonang, bubur nasi yang dilumurkan ke ke
benang dan yang dibuat dari beras.
Dahap,
dahapdahap,
cacian
se-orang yang didengarkan.
Dahar,
tardahar,
bangkrut dalam
dagang.
Dahe,
mardahedahe,
kaku karena
kotor.
Dahi,
daki, kotoran yang melekat pada tubuh dan pakaian.
Daho,
mandaho,
mendakwa,
menipu, menggelapkan, mengatakan masih berpiutang padahal tidak; juga mengatakan
tak berhutang lagi padahal masih berhutang lagi.
Dahop,
serangkulan (= sandahop); mandahop memeluk, mendekap, merangkul;
mandahop parik,
menyerbu benteng musuh seolah-olah merangkul musuh, didekap.
Dai,
citarasa, rasa makanan; mardai, mempunyai citarasa, enak; daina,
rasanya; dumai, lebih enak; mandai, mencicip, mencoba rasa,
merasai; pandaidai, caranya mencicipi, orang yang suka makan yang
enak-enak; hadaian, keenakan, kenikmatan; pandaian, pengecap,
indera perasa; hona pandaian, dicoba mengenai kecap.
Daik
= daek; mandaik,

mengumpulkan, memungut msl padi waktu mengerik.
Dainang,
(dari: ina), ibuku kandung.
Dairi,
batak Dairi, kabupaten Dairi.
Dais,
disentuh, dijamah, disinggung, ada sangkutan; ndang dais tu ahu, tak ada
sangkutan denganku; mandais, melumas, mengoles, menyapu, menyepuhkan
sesuatu pada; mandaishon, mengoleskan, menutup dengan obat, menyapukan;
mandais hata, menggunjing orang; pandais, kuas, pensil.
Daiung,
dayung.
Daji,dajian
(= jotjotan),
acapkali,
lebih sering.
Dak,
mandakdak,
mengurangkan,
menolak, menokok-nokok, meng-hantam habis; mandakdak batu, memecahkan
batu; mandakdak simbora, menuang timah; mandakdak ugasan,
menghabiskan harta milik. mandakdak parbue, memukul buah-buahan agar
jatuh; madakdak (bdk madekdek), berjatuhan banyak-banyak mengenai
buah-buahan.
Dakdanak,(dari:
danakdanak), anak kecil, anak-anak tanpa membedakan kelamin;
hadakdanahon,
masa kanak-kanak, kekanak-kanakan.
Dalahi,
lih lahi.
Dalam, mandalamhon, memasukkan, membasmi, membinasakan (tabas).
Dalan,
jalan, cara, kesempatan; dia dalanna ? bagaimana itu terjadi; so sian
dalanna
atau na so adong dalanna, tanpa sebab; mardalan,
berjalan, bepergian; pardalanan, perjalanan, perederan; pardalan,
pejalan kaki; pardalanan ni hata, jalannya pembicaraan, jalan cerita,
pembawa pembicaraan; raja pardalan, pengantara, = pangulu;
pardalanan ni bada,
sebab-musabab sengketa; pardalanan ni garar,
cara-cara pembayaran hutang, orang yang membawa uang untuk membayar hutang;
mardalandalan,
berjalan-jalan tanpa tujuan tertentu, melancong;
mardalani,
menjalani; sadia dao dalanan? berapa jauhnya?
hadalanan,
dapat dijalani; mandalanhon hepeng, mengedarkan uang untuk
berdagang; padalan, melakukan, melaksanakan; padalan hata,
mengirim kabar; padalan jea, melakukan sesuatu yang berakibat buruk;
padalan uli,
melakukan sesuatu yang berakibat baik; padalan aek,
memasukkan air ke tali air untuk mengairi sawah; padalan parkaro,
memperkarakan sengketa; padalan tahi, mencari cara memperoleh kawan untuk
suatu rencana atau perkumpulan; padalan juhut, membagikan daging pada
pesta menurut adat; padalan sigalegale, membuat wayang sigalegale,
patung orang, menari yang dikendalikan dengan tali/kawat; hata na dumalan,
gagasan paling baik; mardalan pat, berjalan kaki; mardalan darat,
berjalan melalui darat; sadalan hita, seperjalanan kita, setujuan kita,
sependapat kita.
Daldal,
I. sej lebah penyengat kecil; situak ni daldal, madu lebah. II. daldal
bohina,
suram wajahnya, muka masam. III. tali sidaldal, tali derek,
disongket dengan kayu pengungkit, agar balok yang diangkat keatas bangunan bisa
pas letaknya.
Dalhop,
mandalhop,
melekatkan
pada, mengikatkan sesuatu dengan erat; dalhop tu, melekat pada, erat.
Dali,
I. mandali,
macet
mengenai senapan; mandalihon utang, selalu menunda pembayaran hutang. II.
sidalian, dalih, alasan; P.B: molo soada roha,godang do sidalian,
kapan tak suka banyak dalih; hata sidalian, dalih alasan yang
dibuat-buat; marsidalian, berdalih, mencari alasan; marsidalianhon
ulaon,
mendalihkan pekerjaan; horbona diparsidalianhon, kerbaunya
dibuat menjadi dalih. III. dali, susu. IV. dalidali, sej
kacang-kacangan; sataon dali, tiga bulan; simardalidali, sej
rambatan yang menyerupai dali-dali.
Dalihan,
tiga tungku dari batu di atas mana ditarok periuk; dalihan nantunggu tiga,
tiga tungku yang teguh, diucapkan sebagai doa yang puitis; siholting dalihan,
orang kikir, belit, bdk holting; P.B.: tolu do dalihan paopat
sihalsihal, torop pe anakniba, sada do sihasian:
tungku hanya tiga, empat
dengan ganjalan, kalaupun banyak anak, satu saja kesayangan.
Dalimo,
delima.
Daling,
akar kayu yang kelihatan di atas tanah.
Dalmet,
lunak, lembek, lembut.
Dalnat,
penyek, (= lisat).
Dalo,
mandalo,
menyapukan,
me-ngoleskan, melabur msl kapur kedinding; pandalo ni onggang, sesuatu
yang dipakai bu-rung enggang untuk menyapukansarangnya .
Dalom,
dalam, di dalom laut, dalam kandungan; daloman, (tentang ternak)
melahirkan anak, yang telah mati di kandungan.
Dalpak,
mandalpakhon,

menempelkan, menaruh di atas, msl: plester di atas luka.
Dalu,
I. dadu. manggulang dalu, menggulir, menggelindungkan dadu; dalu ni
honas,
batang nenas. II. dalu, babi jantan; manginjam dalu,
meminjam pejantan membuahi babi betina; upa dalu, sewa pejantan yaitu
anak babi yang kelima, kalau kurang dari lima anaknya: seekor ayam; sapelean
daludalu,
persekutuan persembahan senenek moyang yang mencakup enam
keturunan; daludalu na mokmok, babi jantan tambun, gemuk yang menjadi
kurban; mangondanghon dalu, peresmian anak hamba menjadi anak sendiri,
sedang sihamba hanya melahirkan, dan seterusnya menjadi inang pengasuh. Anak ini
memperoleh marga majikannya.
Damang,
bdk ama, ayahku, bapakku sendiri.
Damar,
damar, suluh damar, sudip dari pohon cemara; damardamar, tumbuhan
rambatan; mandamari, merekatkan dengan damar, menempelkan dengan damar.
Dambirbir,
jamur yang tumbuh pada pohon kayu; dambirbiron, berjamur.
Damdam,
parhudamdam,
sekte yang
bersifat agama dan politik.
Dame,
damai, dalam keadaan damai; dame do luat i, negeri itu dalam keadaan
damai; dame rohana, dia berhati damai; mardame, berdamai,
mengadakan perdamaian; pardameon, perdamaian; padamehon,
mendamaikan, melerai; mardamedame, hidup secara rukun dan tenteram.
Damo,
halus, merdu, lembut mengenai suara.
Damor,mardamor,
merasa sakit di seluruh badan.
Damos,
dekat, berdampingan, terkatup rapat-rapat; mandamosi, mengatupkan
rapat-rapat, mendampingi.
Dampang,
sadampang,
bdk ampang.
Dampok,
mandampok,
rebah mengenai
binatang buruan yang dibunuh.
Dampol,
obat yang digosokkan pada kulit; ubat dampol, ubatpandompul, idem;
mandampolhon,
menyapukan obat urut; mandampoli, menyapu obat,
memijati, mengurut-urut; dampol siburuk, sej rumput yang digosokkan pada
anggota badan yang keseleo.
Dampor,
terasa membaik sesudah makan obat, enak mengenai citarasa.
Damu,
damuan,
kain-kainan yang
buruk.
Damul,
malu, kena fitnah.
Dan,
I. cendawan, jamur; danon, bercendawan, penuh dengan jamur, berjamur;
dan pohul,
sej cendawan. II. dan, penunjuk waktu, sering dihubungkan
dengan kata bertanya; piga; piga dan, berapa lama; ndang piga dan,
tak berapa lama.
Danak,
muda, belia, kekanak-kanakan, naif; danak dope dagingna, badannya masih
kanak-kanak, belum dewasa, belum langkas tumbuh.
Dandan,
mandandan,
memilin,
menjalin; mandandan hata, mengacaukan pembicaraan atau pertengkaran
dengan menambah-nambah atau memperbesar-besarnya. Dandi,mardandi,
tidak mau menurut karena keras kepala, merajuk, mengambek, melawan.
Dando,
denda, denda uang; tardando, didenda, terdenda; honadando, kena
denda.
Dane,
air lelehan mayat yang mengalir dari mayat.
Dangadanga,
tuma, kutu.
Dangar,
(tentang tanah) kering, tidak berair; na dangaron, kering, gersang;
dangardangar,
seseorang yang harus didengar, yang harus dituruti.
Dangdang,
denda yang dibayar kalau kejadian itu tidak dapat lagi diperbaiki;
mardangdang,
membayar uang sebagai pengganti barang yang hilang atau yang
dicuri; butuha naso hadangdangan, perut lebih banyak menerima makanan
daripada yang diperlukan untuk tenaga kerja msl: pelayan yang malas; sisampe
dangdang,
penanggung denda, walau bukan salah sendiri.
Danggol,
merasakan, menahan, menderita (=taon); tardanggol, dapat tertahan;
danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku, demikian panasnya hingga kuku
jari-jari dapat menahannya.
Danggur,
lemparan, terlempar, dibuang; mandanggurhon, mandangguri, melempari;
masidangguran,
salimg melempar dengan batu; P.B.: sada nidanggur, dua na
hona,
satu yang lempari dua kena. Dua tugas (rencana) dapat diselesaikan
sekaligus dalam satu waktu; danggurdanggur, sesuatu yang dapat dipakai
untuk melempari; danggur barat, melemparan dengan kayu; hona danggur,
kena lempar; danggurdanggur toho, lemparan nasib-nasiban, melempari
asal-asal; danggurdanggur borngin, aral, juga mengenai jawaban yang
berdasarkan nasib-nasiban.
Dangiang,
lagak, gengsi-geng-sian, angkuh;
mardangiang,
berlagak, membuat dirinya seolah-olah penting.
Dangir,
dangirdangir,
merembes,
menetes mengenai air.
Dangis,
mandangis,
pada saat ini
tanpa uang, mengenai pemain-pemain kalau mereka kalah; mengenai pedagang kalau
barang mereka tidak laku.
Dangka,
ranting, cabang, dahan, anak sungai; namora di dangka, kera;
mandangkai,
memotong dahan pohon; mardangka, bercabang, berdahan;
mardangka abarana,
ia mendapat anak; mardangka ubanmu, dalam hari
tuamu biarlah ubanmu bercabang-cabang; mardangka ubanna, limut-limuton
tanggurungmu,
bercabang-cabanglah ubanmu, punggungmu ditumbuhi lumut,
banyaklah keturunanmu, semoga menjadi tua sekali; mandangkai hata,
membuat pembicaraan berpanjang atau bercabang-cabang, agar tidak berakhir dengan
baik.
Dangol,
sengsara, miskin, pi-lu, melarat; dangolna i, alangkah sedihnya;
mardangol,
menderita, dalam keadaan melarat; hadangolon,sidangolon,
kesedihan, penderitaan, dukacita, sengsara, kemelaratan.
Dangsa,
dansa. Dangsina, Selatan.
Dano,
I, kolam besar, tasik; (lebih besar dari ambar). II. gambaran bintang:
Penembak.
Dao,
jauh, berjarak, kejauhan; sadia dao, berapa jauh; dao ma i, betapa
jauh; sapaal daona, sekilometer jauhnya; dao rohana, tidak ada
perhatian, hatinya jauh, pikiran melayang; hadadao, hinadao, kejauhan,
jarak yang jauh; mandaodao, menjauh, menjauhkan diri dari orang lain;
padaohon,
menjauhkan; halak simadao, penyendiri, yang tidak bersikap
akrab, walaupun sebenarnya harus dekat; sidao nahinan, julukan bagi
mendiang ibu yang meninggalkan anak-anak yang masih kecil-kecil; padaodao,
berjauhan, tidak serumah lagi, berpisahnya suami isteri namun tidak bercerai;
daodao, sidaodao,
burung kecil, manyar mirip dengan amporik yang
membuat sarang cantik; P.B.: habang sidaodao, habang marimpotimpot, hita
padaodao, padan paingotingot:
terbanglah burung manyar, jauh nan ke langit,
kita yang jauh berpisah janji kan diingat.
Daol,
daoldaol
, terayun,
go-yang, goncang = (duilduil); mandoali, mengombangambingkan,
mengayun, menggoyang-goyangkan kesana-kesini.
Daolat,
bdk daulat.
Daompung,
buyutku, embahku, moyangku, nenek-kakekku.
Daon,
I. obat; daon bari, harfiah: obat terhadap rasa bau dalam mulut yaitu;
sirih, tembakau; daon ni sohol, obat terhadap rindu, yaitu hadiah;
mandaoni,
mengobati; pandaoni, dokter kesehatan, tabib. II.
mandaon
perasaan mati bagian tubuh; mandao roha, tidak peduli lagi,
tidak punya rasa harga diri.
Dapar,
mardapar,
gemertak;
mandapar,
menggeletak; dapardapar, kaleng atau bambu pecah yang
diguncang menggertak burung, kelontang untuk mengusir burung.
Dapdap,
pohon dedap; bunga dapdap, lembayung.
Dape,
lih dope.
Dapok, = dapot.
Dapot,
dapat, ketemu, ditemukan; dapot na gogo dibahen na bisuk, si kuat kalah
pada si cerdik; nunga dapot ahu, sudah kudapat; P.B.: di jae dapot
bubu, di julu dapot tanggal,
di hulu, di hilir terperangkap pukat; dapot
tarida,
bisa nampak, dapot taon, jumpa tahun; dapotan, mujur,
menjumpai, mendapat; dapotan laba, mendapat laba, beroleh untung; p.b.
disima hita borhat, disi ma hita dapotan,
asal berangkat, pasti kita
mendapat; tardapot, tertangkap basah, terdapat, kedapatan;
mandapothon,
kepada (alamat surat), mendapatkan, mengunjungi; mandapothon
si anu,
kepada si anu; mandapothon huta i, dekat kampung itu, menuju
kampung itu; mandapot di, tergantung dari, bergantung pada; mandapot
di hodo langkangku,
terserah kau mau kemana aku, saya tergantung padamu;
mandapot di Debata do parsorion ni jolma,
tergantung dari Allah nasib
manusia (saguru di); pandapotan, orang pada siapa seseorang
bergantung, pendapatan; marpandapotan tu, bergantung pada;
mardapotdapot,
berturut-turut, terus-menerus; pardapotan, alat
penangkap yang sesuatu msl: jerat atau bubu; pardapotan dagingna, daging
sial, gampang sakit, (mengenai anak kecil).
Dapur,
dapur; anak dapur, (= tungkang dapur), juru masak.
Daram,
I. mandaram,
berjalan
berkeliling, mencari nafkah; pandaramdaram, pencari nafkah. II.
mandaramhon,
mengandalkan, menganggarkan sesuatu, (= mangasahon);
mandaramhon raja ibana,
mentang-mentang raja dia.
Darang,
kudis; darangon, ter-kena kudis, kudisan; pabali darang, menggeser
kesalahan pada orang lain, memindahkan kesusahannya kepada orang lain.
Darapati,
merpati.
Daras,
mardarasdaras,
derak,
bunyi daun yang diinjak, bunyi roda kereta atau bunyi padi yang diinjak ( =
marderesderes)
.
Darat,
tegalan, darat (lawan: laut); mardalan darat, bepergian lewat jalan
darat, berjalan darat; juga: mandarat; mandarati, membebaskan
budak dengan uang tebusan; tardarat, terluput ke darat, terdampar
kedarat, keluar dari keadaan miskin menjadi kaya.
Dardar,
madardar, = malala.Dare, = rade; padarehon = paradehon.
Darede,
dumarede,
mengalir
te-rus-menerus, bercucuran mengenai air mata.
Daret,
halak Daret,
orang
Mandailing; tumbutumbu daret, tempat tembakau dari Mandailing.
Dari,
ulok dari,
sej ular,
jenis-jenisnya: dari alogo, dari sihim, dari tano, dari songka.
Daring
= darang,
kudis pada
ternak; daringon = darangon, berpenyakit ini.
Darnga,
darngaon,
kering mengenai
kerongkongan.
Daro,
darah (lazimnya darah haid); daro mata, darah beku;siboan hujur
namardaro, ndang siampinan:
pembawa lembing berdarah, jangan diayomi; siapa
duluan bersalah jangan dipihaki atau dilindungi.
Das,
= sahat,
sampai, tiba,
telah disampaikan; padashon, menyampaikan (perkataan, pesan); sipadas
hata,
juru bahasa,
Dasar,
tempurung kelapa, mangkok, sendok dari batok kelapa.
Dasdas,
mandasdas,
mendorong
terus-menerus, mengajak, menggerakkan, menyemangati; pandasdas,
motivator, penggerak; ubat pandasdas, upaya menggerakkan, mendorong msl
haid.
Dasing,
timbangan; dumasing, menimbang; ndang tardasing, tak bisa
ditimbang. Dasip, terkatup rapat-rapat; padasiphon,
mengatupkan rapat-rapat.
Dasor,
I. dasar, alas onggokan padi, lapis padi di ladang yang paling bawah. II.
mandasor,
membuat alas onggokan padi, menumpukkan padi yang paling bawah.
Datang,mandatang,
datang, menimpa, terjadi; mandatang tu ahu, kutuk menimpaku; so dung
dumatang,
yang tak pernah terjadi; padatanghon, mendatangkan.
Datdat,
= jotjot,
sering, kerap
kali; datdat do i masa, berungkali itu terjadi, sering terjadi;
mandatdati,
mengulangi, tak henti-hentinya melakukan, berbuat terus-menerus,
tekun; pardatdatan, sikap ngotot mengulangi, apa yang sering dilakukan.
Date,
letih, capek, tidak berdaya, lemah, lunglai; mandate, lesu sekali, sangat
lelah, jatuh pingsan.
Datek
=atik,
barangkali,
mung-kin, boleh jadi.
Datik
= datek.
Dating = datek.
Datu,
dukun, datu, tukang tenung, ahli sihir, peramal, dokter, ahli pustaha;
hadatuon,
kedukunan, keahlian dalam sihir, kepandaian mengobati secara
tradisional; ulaula hadatuon, alat dan ulah kedukunan, perdukunan,
santet; mandatui, meneluh, menyantet; padatuhon, mendukunkan,
minta jasa dukun, membawa berobat ke dukun; padatudatuhon, berlagak
dukun, nyatanya ia tidak dukun; datu parosulosul, dukun tangguh, dukun
ulung.
Datulang,(=
tulangku),
bdk tulang.
Dau,
naek daudauna,

kemasyhurannya, kekuasaannya, kekaya-annya bertambah.
Daua,
sej rumput.
Dauk,
lembek, lunak, lentur, lembut (lawan: jogal); dauk dagingna,
lemah-gemulai badannya; padaukhon, melembekkan, melunakkan, melembutkan;
dauk rohana, lembek hatinya, tidak melawan.
Daul,
luar biasa, banyak; banyak pada; komperatif: lebih.
Daulat,
atau daolat, (= martua), saleh, setia pada Allah, jujur, benar, tulus,
sopan; na daulat na martua, tulus iklas, berbahagia; na daulat tu
Debata,
tawakal, setia pada Allah, saleh; hadaulaton, kedaulatan.
padaulat,
mendaulat, menghormat dengan takjim (lawan: gait).
Daung,
ikan yang busuk.
Daup,
= dauk.
Daupa,
dupa, kemenyan untuk persembahan; manutung daupa, membakar kemenyan,
berdupa; pardaupaan, altar pembakaran dupa atau kemenyan.
De,
= doi,
seruan untuk
memikat anjing.
Dea,
I. mandea,
memperoleh
sesuatu dengan akal licik. II. deadea, budak belian, budak yang
diperdagangkan.
Deak,
banyak; deak ni roha, ketidak benaran, kemalasan dalam hal mana orang
mendalihkan sesuatu yang lain, banyak tingkah; deak hatana, omong banyak,
banyak bicara; sideak hata, tukang koyok, tukang ngobrol; boru
Sideak/boru Sideang parujar,
putri Batara Guru, ialah menurut legenda
pencipta bumi, juga dinamai Sideak Ujarujaran, Sideak Halasan, tungku
masak, perapian; hinadeak, hadedeak, jumlah, bilangan yang banyak.
Deang,
dayang, anak perempuan yang muda, gadis; deangdeang, gadis muda; boru
Sideak Parujar
atau boru Sideang Parujar, Sideang Haijuran, Sideang
Panaehan,
(bahasa klassik), putri Penggagas, yang banyak dituruni, banyak
dinaiki = tangga.
Dear,
I. na dear,
yang tidak
merasa tenang kemanapun pergi; kucar-kacir, semrawut, morat-marit; na dear
marpangalaho,
gelisah. II. padear, = pasombu.
Deba,
sebahagian, separoh, orang lain; na deba, sebahagian, yang lain;
ditangko de-ba,
dicuri orang (lain); deba… deba, separoh…separoh,
sebagian….sebagian; deba na-ri, sebahagian lagi; ugasan ni deba,
barang orang (lain); dia deba, mana lagi? unang deba roham, jangan
bimbang, jangan ragu, jangan marah.
Debal,mendebal,
menghantam, memukul (= mambasbas.)Debata, Tuhan, dewa, dewata,
orang Batak membedakan: debata di atas, dewa-dewa sebenarnya, debata
di tonga,
kemanusiaan; debata di toru, roh-roh yang jahat; dewa-dewa
di atas ialah: Ompu Mula Jadi Na Bolon,Batara Guru, Soripada, Mangalabulan,
Debata asiasi; marhata Debata,
berpegang pada sabda Allah, menurut agama
kristen; mardebatahon, dipardebatahon, memuja berhala, mendewakan
sesuatu; pinardebata, didewakan, sesuatu dipuja sebagai allah, harta atau
hutang dinomorsatukan; debata sileban, illah-illah lain, dewata, berhala;
surusuruan ni Debata, malaikat; hadebataon, ketuhanan, keillahian;
mardebatahon ganaganaan, memuja patung.
Dede,
air liur yang menetes dari mulut; madede, berliur, mengeluarkan air liur;
dumarede, (mengenai air mata) berlinang-linang, bercucuran.
Dedeng,
marsidedeng,
bersenandung
dendang, bernyanyi dan bersyair secara Batak.
Deder,
dederdeder,
pekerjaan
tanpa berkesudahan.
Dege,mandege,
injak, menginjak, pijak, memijak, mengunjungi; mandege huta, menginjakkan
kaki di kampung, ber-kunjung, mudik; mandegei, me- nginjaki, merapah,
melunyah; mandegedege hauma, menginjaki rumput di ladang; mandegedege
sipahataon,
menyelidiki, memeriksa perkara perselisihan; mandege
singkoram,
melihat-lihat lahan yang digadai menutup hutang; mardege,
mengirik, merontok padi dengan kaki, menginjak padi; pardegean, tempat
mengirik padi; pandegean, bekas injakan; na nidege ni pat, bekas
kaki; sidegedegean, injakan, sesuatu yang diinjak msl sanggurdi;
pardege,
penggirik padi.
Dehang,
mandehangi,
tetap memeras
susu lembu walaupun anaknya mati.
Dek,
tiruan bunyi.
Dekdek,
madekdek,
(mengenai
barang kecil) terjatuh, luruh; (mengenai buah) gugur; P.P.: madekdek tu
bonana do parbue ni hau,
buah jatuh ke pangkal; mardekdehan,
berjatuhan, berluluran (mengenai barang kecil atau buah); madekdek mata ni
ari,
matahari terbenam, magrib; padekdekhon, menjatuhkan banyak;
hadekdehan ni sanggul,
keguguran, abortus.
Delam,
mandelam,
membujuk atau
mengambil hati seseorang dengan kata-kata licik, merayu; biang simardelam,
anjing berlidah hitam.
Dele,
mandele,
rasa putus asa,
putus pengharapan; dele ni roha, putus asa, tawar hati, tak bersemangat;
pandelean, keputusasaan, hilangnya harapan; mandeledele, berjuang
te-rus-menerus walaupun menghancurkan dirinya.
Deledele,
kelenjar pada pangkal paha dan dagu; pardeledelean, lipat paha.
Deles,
= dele; na deles,

putusasa; dipadeles rohana, menjadiputus asa; mardelesdeles,
pu-tus harapan, putus asa.
Delmek,
terletak dengan tepat. Demak, damai, sentosa, nyaman; mardemak,
hidup dalam damai, berhenti permusuhan; pademakhon, membuat damai,
mendamaikan.
Dembal,
mandembal,
memukul,
menginjak, menumbuk; dembalan ni sasap, kutukan: kiamat kau!
Demban,
= napuran,
sirih;
mardemban,
makan sirih.
Dempar,
cerai-berai, tersesat, terdampar; tardempar, = mampar, terdampar,
tersesat.
Demut,
mademut,
lapuk, lusuh
mengenai kain.
Dengdeng,
dendeng, daging pipih yang diasap; mambir dengdeng, tua sekali, tua
bangka (bdk ambir) matuatua dengdeng, idem.
Denger,
denger soara,
parau
mengenai suara; madengerdenger, berdengung, gemertak.
Denggal,
melentuk mengenai jari-jari tangan yang dapat dilengkungkan ke belakang;
mardenggal,
membengkok ke belakang, melengkung.
Denggan,
baik, oke, bagus; molo songon i, denggan, kalau begitu, baiklah (oke);
dengganna i,
betapa baik itu; ari na denggan, hari baik;
marnadenggan,
berbeda baiknya, denggan roha, manis budi, baik hati,
budiman; denggan do roham disi? setujukah engkau? cocok itu untukmu?,
denggan basa,
murah hati; denggan basam, engkau murah hati (dalam
doa), baik budimu; mardenggan, berbaikan, berdamai, rukun, rujuk sekali;
pardengganan, perujukan, kerukunan, perdamaian; padengganhon,
memperbaiki, menengahi (duabelah pihak yang berselisih); hinadenggan,
kebaikan; sun denggan, maha baik, sempurna.
Dengkar,
mandengari,
mengelak,
menangkis msl waktu berpencak (= marmonsak); kepandaian berpencak dapat
dipelajari pada paralemo.
Dengke,
ikan; mardengke, menangkap ikan; pardengke, penangkap ikan,
nelayan, peternak ikan.
Depdep,
mandepdep,
mencincang
daging.
Deper,
mardeperdeper, = marderesderes,
Dera,
deradera ni roha,

kesalahan, salah; ndang deradera ni rohangku, itu bukan kesalahan saya;
disandang dera, kuda hitam hanya punya bintik hitam di pahanya.
Derder,
(= malala), derder,
uang
yang diterima tidak sekaligus, tetapi berdikit-dikit; panderder, orang
yang menerima sesuatu secara berdikit-dikit.
Derek,
marderekderek,
gemertak;
udan derek, hujan halus.
Derem,
diam, lemah, nyenyak, pulas tidur, tenang, tidak bergerak, tidak panas mengenai
makanan; paderem, membuat te-nang, meredakan; panderem, obat
penenang, yang membuat tenang.
Dereng,
marderengdereng,

berdering; siderengon, = ringgit.Derep, marderep, gemertak msl
papan bdk dorop.
Deres,
marderesderes,

menggersak, gemersik.
Deret,
tinggal di belakang se-waktu berjalan; deret rohana, ia tidak suka ikut
serta; hupaderet pe, saya akan ikut dari belakang; marderetan,
beberapa orang tinggal di belakang; marderetderet, berturut-turut.
Derhet,
memekakkan msl bunyi senapang sebagai tanda celaka sewaktu merampas anak kecil
untuk dijadikan pangulubalang.
Derma, derma, persembahan; pesta derma, perta derma.
Derngas,
kurang ajar, nakal.
Derse,
manderse,
loyo, putus
asa, sangat berputus asa (lebih kuat daripada mandele).
Desa,
penjuru, mata angin; desa na ualu, delapan penjuru angin.
Deser,
mardeser,
desir,
berdesir.
Detak,
=atik,
barangkali, entah,
mungkin; detak beha = atik beha.
Detar,
kain kepala, ikat kepala, surjan, destar.
Deter,tunai,
dibayar kontan; mandeteri, membayar tunai; mardeter, berbunyi
gemerencing mengenai uang logam.
Detok,
mardetok,
tidak berkenan,
tidak suka pada; arap ni jae, detok di julu, kau tak suka padaku, aku
juga begitu, balas-berbalas
Detuk,
lemah, lembut, sedikit melekuk, bengkok mengenai pisau, sumbing.
Di,
I. kata depan:
di, pada,
kepada, untuk; di ho, untukmu; dibagasan, didalam; di ruar,
di luar; di tongatonga, di tengah; di holangholang, di antara;
dison,
di sini; disi, di situ; disan, di sana, disadui,
disana itu; na di ahu, untukku. II. awalan di untuk kalimat pasif:
dilehon ibana: diberi oleh dia, diberikannya.
Dia,
apa, yang mana, macam apa; horbo dia, kerbau mana? dia do pangalahona?
apa masalahnya? bagaimana letak soalnya? dia ma nidokmi, mana yang kau
katakan itu? dia sahitna, sakit apa dia? di dia? di mana? sian
dia,
dari mana? songon dia, bagaimana? tu dia, ke mana?
sadia,
berapa? manang dia, entah apa, entah mana; manang didia pe,
dimanapun juga: ndang mardia imbar, tak berbeda, sama saja = ndang dia
imbarna; naso mardiadia,
tak punya apa-apa; ndang mardiadia, kalau
tidak ada jatah daging sewaktu memotong ternak, walaupun dituntun adat;
didiaon,
tidak berkeputusan, kecarian, tak paham, tak tau soal, bingung (bdk
bohabohaon)
Diam,diam,
tutup mulut, berhenti, tenang; dipadiam ahu, saya disuruh tutup mulut.
Diar,
padiarhon ( = pasombuhon),
dibiarkan (mand).
Dibahen,
bdk bahen.Dideng,mandideng, membuai-buai anak, meninabobokkan;
pa-didengdideng,
membuai anak de-ngan berdendang sayang.
Didi,
bdk idi; mandidi (hon), memandikan, mencucikan, mempermandikan;
pandidion,
hal memandikan, permandian, upacara pembabtisan; pandidi,
pembabtis, pemandi, yang mempermandikan; padidihon, memandikan,
membabtiskan; tardidi, dicuci, terbabtis, dipermandikan; mandidi
huting,
memandikan kucing (percaya) agar hujan turun; maridi, bdk
idi.
Didor,
panjang dan kurus, krempeng.
Digil,
mardigildigil betisna,

berlari-lari.
Diha,
dihana,
kata
pertanyaan;bagian tubuh mana, apanya, kekerabatan yang bagaimana? bagian;
pardihaon,
kerabat macam mana? panggil apa? pardiham, apamu dia,
panggil apa kau padanya, kerabat bagaimana? na so mardihadiha, yang tidak
bersanak pamili; tu dihangku, buat apaku; ndang tu dihana, tak
usah ya, untuk apanyalah itu;ndang tu dihangku, saya tidak bisa memakai
itu.
Dila,
lidah; dila ni pat, buah betis; dila ni tano, delta; dila ni
rihit,
goseng; dila ni api, nyala api; na dila, orang yang
tidak bisa menyimpan rahasia orang lain, ceriwis, pembual, suka bergunjing;
dila paung,
perhiasan kayu berukir lidah panjang di rumah batak;
diladila,
pola segi tiga untuk corak utama “ulos” (kain tenun);
mandilati,
menjilati; pandilati, penjilat (= simanggoanggo);
mandiladila,
berceloteh, panjang lidah, omong besar; dila mangalit,
orang yang lidahnya bengkok seperti lidah kerbau yang makan rumput, membelit
kata, ucapan berkait, keseleo lidah.
Dilat,
(bdk dila), mandilati, jilat, menjilati; P.B.: jolo nidilat bibir asa
nidok hata,
jilat bibir dulu baru bicara, pikir dulu baru bicara, sesal
kemudian tidak berguna; mandilat hepeng, mandilat sira, menjilat uang
atau garam mengenai sumpah, bdk gana.
Dilmut, di atas saja, tidak dalam, bdk dulmut.
Dilo,
mandilo,
menjenguk,
meninjau, memandang, melihat ke; pandiloan, jendela kecil di belakang
rumah batak, bdk dulo.
Dimpal,
mandimpal,
menyuburkan ladang dengan pupuk kandang.
Dimpan,
= simpan.
Dimpos,
I. rapi, paten, tak rusak, tertutup rapat, tidak renggang. II. simardimpos,
jenis pohon kecil.
Dimpu,
I. mandimpu,
menumpukkan
(msl nasi di piring), menimbun; dimpuan, tumpukan kecil. II. dimpu =
rimpu,
kira, sangka, menduga, mengira.
Dimun,
mandimuni,
melindungi
seseorang, terhadap bahaya; padimundimunhon, mengenai orang dan barang,
menjaga sesuatu tetap utuh, memperlakukan dengan hati-hati. Dingding,
dinding; ndang tarporsan sada halak sada pandingdingan, begitu besar dan
berat padingdingan, alas dinding, tak mungkin terangkat satu orang;
mandingdingi,
mendinding; marhorihori dingding, meniti dinding,
meraba dinding mengenai anak belajar berjalan. II. mandingding, jadi
hamba, membayar hutang dengan tenaga kerja sambil menumpang tinggal, tanpa jadi
budak; sidingding ari = sibombong ari, bdk bongbong.
Dingin,
dingin, sejuk, tenteram, bahagia, makmur; madingin, sehat walafiat
dipakai dengan horas; horas tondi madingin, selamat sejahtera, sentosa;
pandingini, apa yang membuat sehat walafiat, sitawar sidingin, penyejuk,
obat penawar; dingindingin, sej tumbuhan yang mirip dengan hapalhapal.
Dingkal,
mandingkal,
tegak
berdiri, jungkal, menjungkal, cuat mencuat, seperti ekor lembu kalau mau berak;
dingkal, tegang, tegak, mencongak.
Dingkan,
= (tungkan)
kata depan:
terhadap, ke, ke arah; dingkan pudi, ke belakang; dingkan dia,
arah sebelah mana; manang dingkan dia pe, arah manapun jadi, entah
sebelah manapun; mardingkan, memihak, berat sebelah menganakemaskan,
pilih kasih; dingkan i rohana, berpihak kesitu dia; mandingkani,
melebihi orang, memihak pada; pardingkanon, pemihakan, sikap berat
sebelah.
Dingkar,
= dengkar.Dingkat, marsidingkat,

berdiri di atas jari kaki, bersijengket.
Dion,
= dison,
disini.
Dior,
mandiori (= riori),

mencari sesuatu; mandior hepeng, mencari uang; diordior matana,
matanya kecarian kemana-mana.
Dirgak,
tegak diangkat kepala; padirgak, menegakkan kepala;padirgak roha,
membangkitkan semangat, menguatkan hati.
Dirgok,
= dirgak,
bersemangat,
gembira, riang.
Dirgos,
sudah pulih mengenai orang sakit.
Diri,
= iba,
pribadi, diri,
diri sendiri, awak ini; diringku, diri saya, pribadiku; dirim,
dirimu, diri anda, pribadimu; diri niba, diri sendiri, pribadi sendiri,
diri saya; diriniba ma nisarihon, diri sendirilah pikirkan (di-riniba,
diri umum, bukan dirisaya); sandiri (dari sada diri), handiri,
sendiri, secara pribadi; ahu sandiri, saya pribadi, saya sendiri;
pandirihon,
dirikan, berdirikan.
Diring,mardiringdiring,
bunyi berdering, mengenai uang.
Disadui,
disana, menunjukkan jarak jauh, lih adui.
Disan,
(dari di an) di sana; disadui, (dari di adui), disana itu;
disi (di i), disitu; bentuk panjang: disi ni, di situ itu.
Disi,
I. segera. II. disitu. Disini, disitu.
Disir,
mardisir,
I. berdesir.
II. mardisir, berdiri, merinding (bulu roma, bulu kuduk).
Dison
(dari di on), di sini.
D.L.N.A.
(=dohot lan na asing
)
etcetera, dll, dan lain-lain.
Ditir,
marditir,
tiba-tiba la-ri
terbang mengenai burung, bdk tir.
Do,
memberi penegasan: -lah, -kah, -nya; ahu do na laho, sayalah yang pergi;
na laho do ahu, yang perginya saya; sian dia do ho? dari manakah
kau? i do, itulah; on do alana umbahen na ro hami, inilah sebabnya
mengapa kami datang; ndada torop na marpungu, otik do, tak banyak yang
berkumpul, sedikitnya.
Doa,
= tabas.
Doal,
gong kecil yang dengan tiga lainnya membuat orkes batak; mandoali, main
doal, khusus pada pesta orang meninggal; pardoaldoalan, rak
gantungan gendang di balkon rumah batak.
Dobar,
deras mengenai hujan; mandobardobar, menumpahkan, turun dengan deras.
Dobo,
I. mandobo, menyiksa, memakai kekerasan, menyamun, memperkosa;
pandobo,
penyamun, pemerkosa, penjarah, perampok; pandoboon,
perampokan, perkosaan, kekerasan; tardobo, kena rampok; hona dobo,
idem; dobodobo. II. bicara secara cepat dan tersangkut-sangkut.
Dobom,
lih bom.
Dobur,
mardobur,
debur,
berdebur, mendebur (mengenai kayu yang jatuh atau tembakan).
Doda,
bunyi yang dibuat memanggil anjing; P.B.: agoan asu do halak na hurang doda,
yang kurang rajin memanggil anjingnya, akan kehilangan anjing, barang siapa
tidak menjaga hartanya akan kehilangan hartanya.
Dodak,
dedak; simardodakdodak, sej pohon kayu berbuah merah dan yang dipakai
sebagai obat cacing.
Dodal,
disapukan, melekat pada dinding mengenai kapur, tanah; mandodal,
melekatkan pada, mengediami; mandodalhon, melekatkan sesuatu;
mandodalhon utang,
menumpuk hutang kepada orang kaya dengan mengajukan diri
sebagai pekerjanya; mandodal songon hare jagung, melekat seperti bubur
jagung, bergelimang hutang; mandodal ingkau, menotak lauk-pauk dalam
panci dengan sendok supaya diratakan lauk pauk dengan sendok di piring itu.
Dodo,
mandodo,
membuang batu
duga, menduga dalamnya sesuatu; mandodo roha, membaca isi hati, menduga
maksud; ndang tardodo, ndang hadodoan, tak bisa diduga, tak terduga, tak
tertebak sesuatu maksud.
Dodong,
I. sej pedang. II. na dodong, bodoh.
Dodor,
mardodor,
datang
berduyun-duyun, berbondong-bondong.
Dodot,
padodot,
beruntun,
ber-kesinambungan, berturut-turut, non stop; padotdot tolu ari, beruntun
tiga hari; ari rondo lima ari padodot, hujan lima hari berturut-turut,
nonstop.
Doge,
menyatakan keheranan: wahai, aduh.
Dogil,
mandogil,
pijit, memijit,
meremas dengan jari; mandogildogil, memijit-mijit, me-remas-remas,
mengurut.
Dogo,
mandogodogo,
membujuk
penurunan harga kepada penjual.
Dogol,
mandogol,
menggiling
halus, melunakkan (= gogol)
Dogor,
kurang ajar; madogor soarana, suaranya sangat ke-ras, luar biasa keras
suaranya.
Dogos,
mandogos,
menggosok diri,
menggosok, melumatkan.
Dohar,
mujur, bernasib baik, peruntungan; mardohar, mendapat banyak rezeki,
beruntung; hadoharon, kelimpahan rezeki; ari na mardohar, hari
mujur yang ditetapkan oleh datu; pandoharan, sumber nafkah, sumber
rezeki, yang membawa kemujuran, keuntungan.
Doho,
marhadohoan,
mempunyai
milik tertentu, diasingkan untuk tujuan tertentu, khusus.
Dohodoho,
buah sej pohon kayu barangan yang bisa dimakan.
Dohon,
lih dok I.
Dohor,
= donok.

Dohot, dan, ikut, dengan, serta, ikut serta (menghubungi subjek
dan kata sifat); marsidohot, berpartisipasi, ikut serta, turut ambil
bagian; parsidohot, peserta, orang yang mengikuti, yang ikut berperan;
padohot,
termasuk, inklusip; so padohot, ekslusip, tidak termasuk,
tanpa; pandohot, bingkai yang empat pada tepi tampi.
Dohu,
mardohudohu,
berjalan
berkeliling dengan bermaksud jahat, berencana jahat.
Dohuk,
mardohuk,
berderu
mengenai angin.
Dohung,
I. mandohung,
bungkuk
karena tua, uzur. II. dohungdohung, sej rumput berdaun lebar.
Dohur,
= dobur
Doi,
bunyi yang dibuat untuk memanggil anjing; mandoi bi-ang, memanggil
anjing.
Doing,
mandoing,
mengganggu
pembicaraan orang sungguh-sungguh dengan perkataan yang kosong; mandeang
mandoing,
idem.
Doit,
menyengat mengenai serangga; pandoit, penyengat, (nyamuk, kutu,
serangga); hata na marpandoit, ucapan menggigit, yang melukai walau
kedengaran halus.
Dijor,
mardojor,
berkelebihan
air liur.
Dok,
I. mandok,
mengatakan,
berbicara; mandokhon, memerintahkan, menyuruh, menyebut, mengajak,
mengatakan; pandok, ucapan, sebutan, perintah; pandok ni si A,
perintah si A; pandohan, ucapan, perkataan, kalimat, anak kalimat;
sandok,
pendeknya, pendek kata, tegasnya, seluruh; sisandok, = hata
sisandok,
sepatah kata, sebuah kalimat; mandok, kata depan: sampai
di, tentang, kepada; didok ma mandok halak i, katanyalah kepada mereka;
didok rohangku, saya kira, menurut perasaanku; ndang tardok, tak
terkatakan; dohonon, yang mau dikatakan. II. (= dokdok), sedih,
berat; dok rohangku, bersedih hati; dok ni roha, kesedihan,
kemurungan.
Dokdak,
bunyi pukulan martil-martil; mandokdak, = memikat udang dengan membuat
bunyi dengan lidah; simardokdak ni nambur = babi (And).
Dokdok,
berat mengenai timbangan, penting, sungguh mengenai perkataan; dokdok patna,
hamil mengenai perempuan; pandokdokhi, sesuatu yang memberatkan,
pemberat, tolak bara, marnadokdok, berbeda mengenai berat; dokdokna i,
alangkah beratnya; mardokdok, makin berat, memberatkan, amat berat,
sangat keras.
Doldol,
urat persendian.
Dolgi,
tidak rata, kasar, keras mengenai tempat tidur, rasa menusuk, mengganjal, tidak
datar; dolgi mata, mata menjadi sakit karena sesuatu benda, rasa kesat di
mata; dolgidolgi hatana, pedas-pedas perkataanya, menusuk perasaan; P.B.:
dolgidolgi ranggas diingani bodat, ngali aek diingani dengke, ranggas
mengeras dihuni kera, air yang dingin namun ikan berdiam disitu, artinya:
kampung sendiri lebih baik, masing-masing merasa dirinya senang di tempat yang
biasa.
Doli,
lelaki, kuat; ompu doli, nenek laki-laki; simatua doli: mertua
laki-laki; simatua bo-ru, mertua perempuan; dolidoli, anak muda,
pemuda, perjaka; marsiajar dolidoli, menjelang pemuda berumur 14-16
tahun.
Dolnal,
kontroversial, isi bi-cara yang bertentangan; dolnal ni on manghatai,
ngawur kau ini bicara, asyik bertentangan isi omonganmu.
Dolnat,
mandolnat,
duduk dengan
kaki bersilang.
Dolngos,
terletak di atas dengan kuat.
Dolodolo,
sej pohon kayu kecil yang berdaun lunak.
Dolok,
gunung, pegunungan; dolokdolok, bukit, perbukitan; pardolok,
penduduk gunung, juga: terletak di gunung; pardolohan, pegunungan.
Dolon,
mardolondolon,
harmonis,
serasi mengenai bunyi alat-alat gendang.
Dolos,
mandolos,
menggilas,
menggiling, menggesek; lindas, melindas, giling, menggiling; mandoloshon,
memakai sesuatu untuk menggesek msl menggesek biola; mandoloshon lasiak,
menggiling cabe; sidoloson = lasiak, cabe yang mau digiling, sesuatu yang
mau digilas rata; pandolos, penggesek biola. Doltuk, pukul,
memukul.
Dom,
bdk pidom, padam, sirna, mati.
Doma,
= noma,
(lih: nama)
(Angk).
Dombur,
masidomburan,
saling
menyerang dengan kata-kata.
Domdam,
= tahi; mardomdami,

merencanakan sesuatu.
Domdom,
I. marsidomdom,
bunyi
pekak yang dibuat gemuruh atau gendang yang besar; sidomdom, deru dibawah
tanah, atau bunyi guruh di kejauhan di waktu malam. II. domdom,
berkelakuan tanpa cela.
Domia,
dunia ini; pangiasan domia, biar dunia mampus, haram mampus (sumpah
serapah untuk membenarkan diri)
Domom
= marhobot langit,

mendung, berkabut.
Dompak,
berhadapan dengan, ke arah, menghadapkan muka kepada sesuatu, kata depan:
berhadapan dengan, ke arah; mandompakhon, menoleh diri ke suatu,
menghadapkan, mengarahkan ke, memalingkan muka; mardompak, terhadap,
berhadapan, menentang seseorang; padompakdompak, bertatap muka, saling
berhadapan, berhadap-hadapan; pardompahan, jidad, kening, dahi; P.B:
tubu anak na dompak pujion, na tundal hataon:
kiranya lahir putra, yang
dimuka disanjung, di belakang digunjing; orang berwibawa, berbobot; hata
dompak
, bahasa terus terang (lawannya hata tundal); padompakhon,
memperhadapkan, frontasi, mempertemukan; jaga dompak, sepotong timah
hitam yang dibawa pada ikat pinggang sebagai jimat dalam perang; barang siapa
membawanya tidak dapat melarikan diri, timah jimat, jimat kekebalan.
Dompol,
dompol; mandompol, mendompol.
Dompu,
= rimpu,
kira, sangka,
duga.
Domu,
berkumpul, cocok, kompak, rujuk, temu, rapat, serasi, sesuai, bergabung bdk
tomu; ndang domu hata nasida,
tidak cocok pembicaraan mereka; dia domuna,
apa titik pertemuannya; domuna, titik temu; mardomu, berkumpul,
bersatu, rujuk kembali, cocok; padomuhon, mengumpulkan, mencokcokkan,
mendamaikan, mempertemukan; upa domudomu, upah perantara (jual-beli,
perjodohan dsb); domudomu, orang penengah dalam usaha mengawinkan,
perantara jodoh; ndang na so tuk dohonon ni domudomu, mana ada yang
suntuk bagi mak comblang, (suka melebih-lebihkan ceri-ta); pardomuan,
perdamaian, musyawarah, permufatan, pertemuan, perserikatan.
Donaon,
masa habis panen.
Donda,
I. lembut, tak banyak berbicara, sikap merendah tapi berwibawa; siaji donda
hatahuton, tunggal panaluan,
tongkat gaib datu besar (bdk talu). II. tali
donda,
pemberat, batu timbangan, perum.
Dondam,
mardondam,
takut, malu.
Dondang,
tameng, perisai, yang dikapuri warna putih. Dondon, I. mandondon,
membeli ladang padi dengan syarat bahwa sipenjual baru boleh membelinya kembali
setelah dua tahun; padondonhon, menjual ladang dengan cara ini,
menjualgadaikan. II. dondon, mandondoni, menimpa, menekan sesuatu ke
bawah, menindih, menghimpit dari atas; mandondoni anak, menindih anak
waktu tidur; mandondon parsingiran, menambah piutang, yang nanti dibayar
dengan bekerja pada kreditor; sari dondon, dekil, daki badan; dondon
tua,
pemberian sawah pada cucu paling sulung dari putra, seorang laki-laki
yang menuangkan air suci pada pesta dihadapan perempuan-perempuan agar dapat
banyak keturunan.
Dongak,
dongakdongak,
lih
donguk.
Dongan,
kawan, teman, sahabat; dongan saripe, suami, isteri; mardongan saripe,
berkeluarga, berumahtangga; pardongansaripeon, perkawinan, kekeluargaan;
dongan sabutuha, kawan seperut, semarga; dongan sahuta, sejiran,
kawan sekampung; dongan sajabu, kawan serumah; dongan sabangso,
kawan sebangsa; dongan saulaon, rekan sekerja, teman sejawat; dongan
sasingkola,
teman sekolah; dongan tubu, kawan sebuyut, semarga;
dongan torbang,
seusia, teman sebaya; dongan jolma, sesama manusia;
dongan sa-ama, bersaudara; mardongan, berkawan, berteman;
indahan mardongan ingkau,
nasi dengan sayur; mardonganhon,
bersama-sama dengan, berteman dengan; pardonganon, persahabatan,
persatuan; mardongandongan, berteman; mandongani, menemani,
mendampingi, mengawani, menyertai; beha pandonganina di ho, bagaimana ia
menemani engkau; hula dongan, kerabat mertua.
Dongar,
na so hadongaran,
yang
tidak tertahankan, tak tergoyahkan, tak tergugat, tak bisa dilawan.
Dongdong,
I. marsidongdong,

berkelip-kelip mengenai bintang; bintang sidongdong, bintang terang,
dekat pada bulan di langit; na so hadongdongan, tak bisa diduga. II.
dondong,
sej pohon yang buahnya hanya setengah dimakan.
Dongek,
mardongek,
gemertak.
Dongkok,
mandongkokdongkok,

menguik.
Dongon,
mendongkol, murung, menahan perasaan; sedih mengenai suara.
Dongsi,
kotak tembakau dari mas atau perak.
Donguk,
sai dogukdoguk do ho, = dongakdongak,

kata cerca yang diucapkan orang terkemuka kepada bawahannya juga: kalau ia
mengatakan yang benar.
Donok,(bdk
jonok), dekat; jonok tu, dekat pada; parroha na donok,
pendek pandangan, pikiran sempit; alus na donok, jawaban sederhana atau
ringkas; mardonokhon, dekat pada; mandonohi,padonok, mendekati;
padonokhon,
mendekatkan; hadodonok, hinadonok, hal yang dekat;
masipadonohan,
saling mendekati.
Dop,
mandophon,
menutupi,
tidak berani menghukum oleh sebab diri sendiri melakukan serupa itu (dalam
keadaan terkutuk yang sama).
Dopa,
depa, ukuran serentang kedua lengan; dopa simanuhi, (dari: suhi),
depa dari ujung jari tangan yang satu ke siku; dopa golom, mulai dikira
dari jari-jari yang dikepal; dopa simarhilap, depa ruas jari-jari yang
paling luar tidak turut dikira; dopa simanusu, depa dari ujung jari
tangan yang satu sampai tetek sebelah (susu); dopa sibaganding, dikira
dari ujung jari tangan yang satu sampai tempat antara siku dan pangkal tangan
lain; mandopai mendepa, mengukur dengan depa; mandopadopa,
mengikat orang pada kayu dengan tangannya terentang msl orang yang berhutang.
Dopang,
mandopang,
melawan musuh,
memerangi.
Dopdop,
mandopdop,
mengetukngetuk
tampi supaya dedak terkumpul; pandopdopan, ayak, sekam, ampas dedak
sesudah ditampi; dopdopan, ayakan, saringan.
Dope,
lagi, masih; ndang dope, belum; dua dope, baru dua, sampulu sia
taon dope umurna,
dia baru berumur 19 tahun.
Dopena,
= dope,
Dopir,
dopirdopir = hitinghiting,

alat untuk menenun hotanghotang.
Dor,
(tentang ludah), terus-terusan, meleleh terus-menerus. Dorak,
mangindorak,
menaruh respek; mangindorak roha di hasangapon, menaruh
respek kepada kemuliaan.
Doran,
sej jala panjang yang diseret; dorandoran ni lombu, lipatan kulit
kerongkongaan lembu, gelambir.
Dorang,
terlalu berani, kurang ajar, nakal.
Doras,
deras, cepat; padoras, percepat; dipadoras langkana, dipercepat
langkahnya.
Dorbia,
ternak (kerbau, lembu, babi, kuda, dsb).
Dore,
lumpur, rawa-rawa.
Dorgak,
bdk dirgak, kepala mencongak; dorgak ulu ni ulok, mencongak kepala
ular; mandorgak, mengangkat kepala.
Dorgis,
makin sehat, membaik, setelah sakit.
Dorgit,
anjing muda.
Dorguk,
teguk; sandorguk, seteguk; mandorguk, meneguk, menelan air;
pandorguhon,
merasa kecewa mengenai orang kepada siapa disodorkan makanan,
tetapi ditarik kembali dan dia dengan tidak sengaja meneguk.
Dorhot,
sulit diputar karena tidak licin, kasar.
Dori,
sej pohon kayu, yang menghasilkan kayunya yang baik.
Dorik,
(bdk derek), mardorik, menggertak gigi.
Doring,
pentung, benda yang dilontarkan; mandoring, melempar dengan pentung.
Dorma,
obat pengasih, pekasih, jimat pemanis, jimat agar lawan jenis jatuh cinta, atau
siapa saja dihadapi, bisa lembek sikapnya dan tunduk; mandormai,
memberikan seseorang obat pengasih; lawannya: sipanutupi = jimat
penangkis atau penangkal dorma.
Dorom,mandorom,
menderum mengenai tembakan atau gemuruh.
Dorong,
I. mandorong, menerkam,
menyerang mengenai binatang. II. mardorongdorong, ge-mertak, berderik.
Dorop,
mardorop,
gemertak,
berderap, bunyi sesuatu yang keras dikerkah, seperti kerupuk dikerkah anak-anak,
atau tulang diremuk anjing.
Doros,
mardoros,
membelahak,
mendahak.
Dorpi,
dinding papan; mandorpihon, memasang dinding rumah.
Dorsa,
parah, berat mengenai penyakit.
Dorun,
susah, merana, menderita; dorun sori ni arina, nasibnya amat buruk,
sangat merana.
Dos,
sama, serupa jenisnya, merata (pembagian); doshon, serupa dengan,
seperti; tudos tu, sama seperti, serupa dengan; tudosan, contoh,
ibarat, bahan perbandingan; na so ada tudosan, tanpa tara, tak ada
bandingnya; na so hatudosan, tidak terbandingkan; dosdos, sama
besar dalam hal pembagian, rata; dos ni roha, kesepakatan, kerukunan;
padoshon,
meratakan, membuat datar; mandosdos, merata, datar, tak
bervariasi, monoton, membosankan; mandosdosi, menyamakan, meratai;
patudoshon tu,
membandingkan dengan; hadosan, persamaan, apa yang
sama.
Dosa,
dosa; mardosa, berdosa; pardosa, pendosa; dosanghu do i,
salahku itu; pardosaon, ke-dosaan, keadaan berdosa; pardosaan,
(komparatif) lebih berdosa.
Dosardosar,
berdenyut-denyut mengenai darah bdk bukbak.
Dosdos,
lih dos.
Dosir,
mardosir,
berdesir, bunyi
rambut yang terbakar.
Dosor,
mardosordosor ijurna,

ludahnya mengalir dari mulutnya.
Dotak,
mardotak,
berdetak, juga:
mardotuk.
Dotdot,
angka dotdot,
gemetar.
Dotir
= dosir.
Doton,
jala penangkap ikan, alat penjaring ikan; P.B.: tali ihot ni doton, hata do
siingoton:
tali simpul jala, kata harus diingat, ingat akan janji.
Dotuk
= dotak.
Dua,
dua; duansa, keduanya; paduahon, yang kedua, kedua dalam urutan
angka; paidua, yang kedua, (anak kedua, bapak adik ayah, wakil tuan
rumah); semua posisi nomor dua; raja paidua, raja kedua, wakil raja;
pardua,
bagi dua; paduahalihon, ulangi sampai dua kali;
padua-arihon,
pada hari kedua; bagi dua, mambagi dua, membagi dua;
parduaan,
setengah dari harta warisan; manduai, mempunyai dua, kawin
lagi; jolma panduai, isteri kedua, gundik; panduai, bagian kedua;
marsiduadua, berduaduaan, beristeri dua; duadua, masing-masing
dua; sipaha dua, bulan kedua (parhalaan); haduan, (dari:
haduaan
), lusa; marsiduanan roha, berselisih paham; tonga dua,
setengah dua; mardua roha, dua macam pikiran; paduadua, berduaan;
manduahali, menumbuk padi untuk kedua kalinya; manginduan, idem;
mangindua, (tentang wanita) bekerja sambil menggendong anaknya
dipunggung.
Duakdail,
koyak, robek, corak-carik, bertiras-tiras yang bergerak kesini kesana.
Duatdait,
bermulut besar, berlagak besar, mengacau; pardila siduatdait, orang yang
bermulut besar, yang menimbulkan permusuhan.
Dubur
= dobur.
Duda
manduda,
menumbuk
biasanya dikatakan mengenai padi; pandudaan, lesung; pandudaan aek,
kincir air; P.B.: na dung nilompa, sitongka i dudaon, na dung nidok sitongka
i ubaon,
yang sudah masak jangan tumbuk lagi, yang sudah dibilang jangan
robah lagi.
Dudu,
mandudu,
memukul gendang.
Duduk,
manduduk,
mengumpulkan
msl alat-alat yang tersebar; manduduk buku, menutup buku; manduduk
pat,
menarik kaki sewaktu duduk, melipat kaki, duduk bersila; manduduk
paung,
melipat payung; manduduk tigatiga, menutup jualan, menghimpun
barang jualan; manduduk bodil, menghentikan perang; manduduk
parbadaan,
mengakhiri perselisihan; siduduk na ganjang, sibahen na bolak,
yang panjang dipendekkan, yang sempit diperlebar, juru damai mengenai seorang
raja; singkora duduk, hari ke 27 dalam bulan.
Duduldul,
paduduldul,
rapat-rapat
dalam tandan mengenai buah, bdk duldul.
Dudur,
mandudurhon,
memboroskan,
membuang; panduduran, tempat untuk membuang sesuatu; panduduran
siaginon,
kuburan.
Dudus,
mandudus,
berjatuhan,
jatuh dalam jumlah besar; mandudus, menggugurkan anak.
Duga,
menduga,
mencoba, menguji
(Angk).
Dugu,
mardugu,
saling menanduk
mengenai kerbau, saling berkelahi mengenai orang; mandugu, melumat,
menggiling; mandugu bangunbangun, menggiling (tidak dimasak) nilan sayur
untuk orang yang baru bersalin; padugu, menggalakkan perselisihan;
parduguan,
ajang pertarungan, tempat dimana sesuatu bertumbukan msl peluru
dari dua pihak.
Dugul,
buku-buku atau benjol-benjol besar pada kayu atau daging; bdk dagal; dugul ni
bulu,
buku-buku pada bambu; dugul ni pat, tempurung lutut; dugul
ni tangan,
siku, sikut.
Dugus,
mandugus,
menggesekkan
badan seperti kerbau ke pohon, msl babi ke tiang.
Dugus,
mandugus,
menggosokkan
diri pada sesuatu msl seekor babi pada tiang rumah.
Dugut,
mardugutdugut,

menggoyang-goyang, gemetar.
Duhut,
rumput; duhutduhut, re-rumputan; duhuton, ditumbuhi rumput;
manduhuti,
merumput, mencabut rumput; P.B.: Ia muba tano muba duhutna, ia
muba huta muba uhumna:
lain tanah lain rumputnya, lain kampung lain
hukumnya.
Duilduil,
bergoyang, bertatih-tatih.
Duit,
duit, uang logam paling kecil, 4 untuk 1 hepeng, ( = satu sen).
Dukdak,
mandukdak,
menumbuk susu
untuk memperoleh mentega;juga: mengompa.
Dulang,
pohon yang buahnya jarak (ricinus).
Duldul,
berbukit-bukit menjulur, benjol, seperti tumor; paduldul, bdk
duduldul.
Duli,mardulihon
(diparduli),

memperdulikan, diperdulikan; parduli di, peduli akan; ndang parduli
ahu disi,
tak peduli aku itu.
Dulo,
mandulo,
membesuk,
melihat msl orang sakit, menjenguk, meninjau, menilik; mandulodulo,
memeriksai, melihat-lihat, meninjau; panduloan, (juga pandiloan),
tempat mengamati, jendela kecil.
Dum,mardum,
makan sesuatu secara terdikit-dikit, mengerumit.
Duma,
kaya, makmur, berkecukupan, manduma, kaya; na duma mangan, yang
berkecukupan ma-kan; hadumaon, kemakmuran, ke-cukupan; marsidumaduma,
bertutur kata, bersambutan kata sehabis perjamuan.
Dumon,
I. mardumondumon, makan beras kering; mandumon, makan tanpa
dimasak, makan tanpa lauk pauk. II. sidumondumon, sej pohon kayu.
Dumpa,
tiba-tiba mengalir dengan melimpah-limpah mengenai air.
Dumpas,
terlalu banyak sekaligus, tetapi tidak teratur; dumpasdumpas do pangalehonna,
cara memberikan tak teratur.
Dung,
I. pernah; na so dung, yang tak pernah terjadi; ndang dung, tidak
pernah; padunghon na so dung, membuat sesuatu yang belum pernah terjadi.
II. dung, sesudah, setelah; dung i, sesudah itu; dung songon i,
setelah demikian; dung pe asa, setelah itu, baru; hadungon,
ujungnya, akhirnya; sai tu peutna do hadungan ni jolma pangoseose, yang
ingkar janji pasti akan melarat. III. mardung, = dongan, teman;
kepala (And).
Dungdang,
kata-kata yang tidak berisi, obrolan, omong kosong; pardungdang, yang
pandai berbicara; na so mahap ditortor, na so loja di dungdang, menari
tak puas-puas, berdendang tembang tak kunjung capek.
Dungdung,
I. ikan belut. II. madungdung, lunglai mengenai dahan-dahan yang penuh
buah-buahan; mandungdung, meraih keatas, menjulurkan tangan untuk
mencapai, menjangkau, menggapai. III. mardungdung, berbicara mengenai
medium (begu siar).
Dungkap,
mandungkap,
menampal; mandunghapi, menampal sesuatu; pandungkap, tampal, kain
penampal.
Dungkar,
(bdk rungkar), keluar.
Dungkir,mandungkir,
menggali, mengorek.
Dungkol,
mandungkol,
menghambat,
mencegah jatuh, menopang, menyokong; tardungkol, tercegah jatuh,
tertopang, dirintangi, terhambat.
Dungkon,
(dari dung), kata depan, selain itu, setelah; dungkon ni i, selain
dari pada itu, sesudah itu, maka, lagi pula.
Dungkot,
dipardungkotdungkoti,

diturutinya.
Dungo,
bangun, bangun tidur; dungodungo, berjaga-jaga, waspada, melek-melek
mata; hadudungo, hal bangun, keterjagaan, keadaan melek;
mardungodungo,
sebentar-sebentar bangun; pandungoi, makanan berjaga
bagi pelayat orang mati.
Dupang,
topang; (juga dupangdupang); P.B.: ndang dangkadangka dupangdupang,
ndang hatahata manggarari utang,
bukan cabang jadi topang, bukan kata-kata
membayar utang; mandupang, menyerang orang dengan topang; mandupang
bonang,
menopang benang.
Dupdup,mandupduphon,
mencurahkan sekaligus.
Durak,
pembongkaran; durhan, menumbuk hingga terbuka.
Durame,
jerami, batang padi.
Durdar,
padudarhon,
menggali
kembali.
Durduran,
tangkai sulangat.
Duri,
duri, onak; bulu duri, bambu yang berduri yang melindungi keliling
kampung; tarduri, luka ditempat yang tidak berbahaya; durian,
durian; parduridurian, tempat banyak duri; P.B.: ndang na niajaran
unte marduri,
jeruk tidak perlu diajar berduri, itu sudah sifatnya.
Duro,
jerami.
Durpa,marsidurpadurpai,
terbang saling mendahului (kelompok burung), terbang tidak teratur.
Dursat,
tardursat,
mengalir
keluar.
Duru,
sisi, tepi; di duru, di luar; tarduru, tersisi, tersingkir, tak
terpakai dalam kebersamaan; manduruduru, mengasingkan diri, bersikap
menyendiri; paduru, disisikan; laho tu duru, pergi keluar, pergi
buang air, (juga haduru).
Duruk,
jatuh terungkap, tersungkur, jatuh dengan posisi kepala duluan; manduruk,
menuntut, meminta; duruhon, permintaan; duruhon sialabane, jatah
daging untuk penduduk kampung bila seorang gadis menikah.
Durung,mandurung,
tangguk, menangguk, menangkap ikan dengan tangguk; durungdurung, uang
kollekte; hepeng durungdurung, idem; P.B.: molo litok aek, dapotan ma
pandurung,
kalau air keruh, penangguk dapat ikan: mengambil kesempatan
da-lam kesempitan; sian dia didurung ho, dari mana kau tangguk (ikannya)
Durus,
tumpah, meleleh, tertuang, tercurah mengenai air, darah; mandurushon,
menuangkan, mencurahkan, menumpahkan; dipandurushon, dicurahkan
berlimpah.
Dusdus,mandusdus,
mengembus, menghidupkan, menggalakkan, memarakkan api dengan meniup;
pandusdusan,
embusan dari bambu.

No comments:

Post a Comment