Thursday 9 January 2014

KAMUS BATAK ( M, N, O )



Ma,
lah, penanda tekanan msl: adong ma sada halak, adalah seorang; ro ma
tuson,
datanglah kesini; sai saut ma hatam, jadilah seperti
perkataanmu; na ro ma udan, akan datang hujan.
Maba
(= naba),
sembuh kembali;
nambura maba, dalam arti sembunyi: dia baru kelahiran anak.
Mabar,
sej pohon kayu yang besar, sej hariara (juga: nabar).
Mabas, jatuh mengenai cacar.
Mabe,
panjang; mabeabe, lih abe.
Mabuk, mabuk, pening, bersusah hati; mabuk dibahen ulaon,
pening karena terlampau banyak pekerjaan; mabuk laut, mabuk laut;
pamabukhon,
memabukkan, memeningkan; sibahen na mabuk, minuman keras;
hamabuhon, kemabukan, hal mabuk; parmabuk, pemabuk, peminum.
Madat
= modat.
Maen,
anak perempuan saudara laki-laki isteri seseorang; anak perempuan ipar; juga:
su-aminya; parmaenon, yang bisa dipanggil ‘maen’.
Maga, maha, mulia, besar; magamaga ni sombaon, kebesaran,
kemuliaan ‘sombaon’ juga: naganaga.
Mago I. bdk ago. II. magomago sep, pelan-pelan hilang,
menghilang msl sejumlah uang kecil. Magopo, percuma, sia-sia,
mubazir, sayang; magopona i, sayang sekali.
Mahal,
mahal, langka, jarang dan oleh karenanya mahal; mahal dapot, jarang atau
sulit diperoleh.
Mahan,
bdk: pahan, marmahan, menggembalakan, memelihara ternak; parmahan,
gembala; di-parmahani, mengembala, membawa sesuatu dipadang rumput;
mamahan,
menggembalakan, memelihara, dari pahan.
Mahap, puas, terlalu kenyang, kenyang sekali, jemu, muak; ndang
marnamahap,
tidak jemu akan sesuatu, tak kunjung puas; marmahapmahap,
jemu akan sesuatu; manghamahaphon, makan sampai jemu.
Mahara,
gambaran bintang kambing, lih mesa.
Mahasa, miak mahasa, minyak buah kemiri yang dipakai oleh datu
untuk menggosok.
Mahi,
tambahan kata di muka kata kerja yang tertentu msl mahilolong.
Mahir, apik, manis.
Mai,
tambahan kata dimuka kata kerja yang tertentu = masi, mengambil sesuatu.
Main,
main; marmainan, berzinah, bersundal, melacur; dimainani,
dizinahi; parmainan, pelacur; parmainanon, pelacuran, perzinahan.
Maing,
marmaing,
menarik muka
marah, tak selera. Majal, = mahap, muak, bosan; tumpul mengenai
pisau; majal pandaion, rasa apak.
Majop,
patut, enak, sedap.
Malabulan
= mangalabulan.
Malaek, lih
pala II.
Mala,
murah hati, memberikan kepada tamu; melayani, suka memberi; na mala, yang
suka memberi, tuan rumah; pitu gaja nilapa, molo soada na mangido, ndang
adong na mala,
sembelih tujuh gajah, bila tak ada yang minta, tak ada yang
mau kasih; pala, hal memberi, pemberian.
Malal,
merasa diri tidak enak, gelisah, risih, risau.
Malali,
bdk: lali II.
Malam, marmalammalam, = marborngin.
Malambut, = uli; simalambut, sesuatu yang manis menyenangkan,
benda-benda yang cantik dan manis.
Malas,
merasa dirinya malas, merasa lemah.
Malau,
sej unte.
Male,
bdk: le.
Malehat, tungkot malehat, tongkat gaib datu.
Malela, juga: malelo, baja; nae buntul malela, hantu
(begu)
yang berdiam di gunung = boru na mora.
Malgip, bdk: algip.
Malhot, bdk: alhot. Mali, I. mali tondi, jiwa atau
tondi dalam manusia terkejut; tarmali, terkejut. II. malimali,
pohon kecil berbuah merah. III. maliali, bdk: ali.
Malim, imam, muallim; hamalimon, imamat, hal berkenan dengan
muallim.
Maling,
marmaling,
berpaling,
menolak; marmaling sumangot ni ompu, nenek moyang menolak berkat;
tarmaling,
ditolak; masimalingan, saling mendendam.
Mallo,
nama sej rotan yang besar dan kuat sering dipakai buat rambing, titi
gantung; tubutubu mallo, berganti-ganti memperoleh anak yaitu laki-laki,
perempuan, laki-laki dsb seperti daun pohon mallo yang daunnya
berganti-ganti kiri dan kanan.
Malmal,tumpul
mengenai alat perkakas.
Malo,
cakap, terampil, pintar, pandai; na malo, pandai, cakap; mamalomaaloi,
cakap dalam bermacam-macam hal; manghamalohon, dapat memakai sesuatu
dengan kecakapan walaupun hanya sedikit; hinamalo, kepandaian, kecakapan;
marnamalo, berbeda dalam kepandaian, dalam kecakapan; P.B.: na jumpang
gabe na tinangko, molo so malo, na tinangko gabe jumpang molo malo,
yang
jumpa jadi yang dicuri, bila tak pandai, yang dicuri jadi yang dijumpa kalau
pandai; malomalo, kecakapan, kelicikan dalam menipu.
Malos,
= melos,
layu.
Malsik,
= marsik,
kurus kering
karena miskin.
Malu,
malu, malu terhadap sesuatu, tidak suka akan sesuatu; marmalumalu, tidak
suka akan sesuatu; marhamaluan, malu; pamaluhon, mempermalukan,
membuat malu; tarmalu, menjadi malu; masipamaluan, saling melukai
perasaan, saling merendahkan.
Malum,
sembuh, pulih mengenai penyakit; dingin mengenai makanan, minuman dan kemarahan;
pamalumhon, menyembuhkan, mendinginkan; sibahen na malum, apa yang
menyembuhkan, obat; hamamalum, kesembuhan.
Mam,
awalan mem pada kata kerja yang berawal huruf b atau p
Mama, = meme (Angk).
Mamak,
lebar, lapang, rata dihamparkan, dikembangkan; mamak rohana, dia mengerti
sesuatu dengan sulit, sulit diartikannya; batu mamak, batu yang lebar dan
keras; batu mamak na so hagairan, batu yang lebar yang tak tercongkel,
artinya: orang kuat, yang kemauannya harus dituruti.
Mambal,
bdk ambal.
Mambir, bdk: ambir.
Mambo, simambo, tongkat dari pipa Spanyol.
Mambur,
bdk ambur.
Mamis, I. bahaya, penyakit yang ditakuti, yang diramalkan oleh dukun
mengenai anak yang baru lahir. Datu memakai dua cara: 1. panjujuron
silimalima,
menurut 5 nama waktu siang hari: sogot, pangului, hos,
guling, bot
dan lima waktu malam: bodari, sampinodom, tonga, borngin,
tahuak manuk, torang ari. 2. panjujuron sipitupitu:
nama menurut hari-hari
yang ketujuh: artia, suma, anggara, muda, boraspati, singkora, samisara,
hal mana dihitung dengan jari-jari: ibu jari (jempol) berarti untung, jari
kelingking cepat meninggal. II. mamis, = manis.
Mampar, bdk ampar, berpencar, terserak, kesasar; mampar
roha,
berangan-angan, absent-minded, hilang konsentrasi.
Mampul,
telah diambil hasilnya, habis panen; mampul eme on, sesudah panenan ini
selesai, habis panen ini.
Mamue,
dari kata: bue, beranak (ternak); pamuean, ternak yang betina.
Mamun,
menyelenggarakan jamuan perpisahan.
Mamuretek,
lih puretek.
Man, I. pidong imbulu man, burung legendaris dalam ceritera. II. awal
men pada kata kerja yang berhuruf d,t,s.
Mana,
seruan: hati-hati, awas! menepi, meminggir; hamusuon na marmanamana,
perang (kelaparan, kecelakaan) yang tidak dapat dielakkan.
Manabia,
Tenggara.
Manahan,
bdk: tahan.
Manahatang, sendirian, cuma, hanya, tanpa tambahan; indahan
manahatang,
nasi tanpa lauk pauk; manahatang ahu do, hanya saya, saya
sendiri.
Manaili,
bdk: taili.
Manait, bdk: tait.
Manalesehon, bdk: salese.
Manaluhon, bdk: talu.
Manamba, bdk: tamba.
Manambor, bdk: tambor.
Manamuei, bdk: tamue.
Mananap, mananap huida, saya melihat segalanya itu sama saja, saya
tidak lihat adanya perbedaan mengenai kata-kata sihingga tidak dapat
membedakannya.
Manang,
atau, apa, entah; manang…manang…, atau…atau, baik….maupun;
manang ise,
siapa juga, barang siapa; manang aha, apa saja; manang
ise pe,
siapa saja pun; manang tudia pe, kemana saja pun; manang
songon dia pe,
betapa juga; manang andigan pe, kapan saja pun;
disungkun do ahu manang na olo ahu,
ditanya saya apakah saya mau; ndang
huboto manang hutanda ibana,
saya tidak tahu apakah saya mengenalnya;
ndang binoto, manang musu manang dongan,
saya tidak tahu apakah ia lawan
atau kawan.
Manat,
bdk: nat, hati-hati, cermat, awas, waspada; manat, hati-hatilah,
jaga; manat marpangalaho, berlaku hati-hati; pamanathon, memeriksa
sesuatu, meneliti, mengamati, menyelidiki; dipamanatmanat, idem.
Mandar,
sarung; marulakulak songon suhaton mandar, selalu
mengulang, ulangi bagaikan sarong yang bulat, dan oleh karenanya tidak
berakhiran.
Mandera,
bendera.
Mandi,
leangleang mandi,
burung
layang-layang yang menurut dongeng adalah pesuruh Batara Guru.
Mandiang,
mendiang.
Mandur,
mandor, pengawas.
Mang,
awalan meng pada kata kerja berawal huruf i,n,r, msl: mangalehon,
manganolnol, mangaririt.
Mangalabulan, nama dewa (yang menggembalakan bulan), adik laki-laki
Mula Jadi Na Bolon dan Soripada, yang menyukai segala keburukan,
kejahatan juga: Malabulan.
Mangaraja, bdk: raja.
Mangemange, bunga pohon palem.
Mangga,
mangga.
Manggang,
bdk: ganggang, lepas, longgar msl dayung; parhata manggang,
pembual, seorang yang membuka mulutnya lebar-lebar, bermulut besar,
bermegah-megah, yang melebih-lebihkan segala sesuatu.
Manggis,
I. buah manggis. II. bdk: anggis.
Manggun, bdk: anggun.
Manggus, bdk: anggus.
Mangilhil, sej pohon, yang ku-litnya dijadikan hondang.
Mangir, cantik, manis, jelita.
Mangiring,
I. sej ulos tenunan dari kapas. II. bdk iring.
Mangkar, tidak selesai, mentah, belum siap, tanggung; mate
mangkar,
meninggal dunia ditengah kerjanya, belum siap; juga: meninggal
sebelum anak-anak kawin, meninggal sebelum mempunyai anak-anak; mangkar
ulaon,
pekerjaan belum selesai, terbengkalai; gadong na mangkarangkar,
ubi kayu yang dicabut setengah umur dan digoreng mengenai obat; mangkar mata,
mata sayu kurang tidur, tanggung tidurnya.
Mangkuk,
mangkok, cangkir, piala; mangkuk bosi, mangkok besi.
Mangmang,
dimangmanghon,
bersumpah;
menguatkan sesuatu dengan sumpah; parmanganmangan, pemberian kepada dukun
supaya ia memberi ramalan; marmangmang nipi, memintakan mimpi yang sangat
berarti untuk sesuatu keputusan msl seorang pemudah mencari jodoh ingin lebih
dahulu memimpikan sesuatu yang berhubungan dengan menarok ramuan tertentu di
bantalnya.
Mangot,
simangot,
juga:
sumangot,
arwah moyang yang naik martabat dan yang dipuja; parsimangotan,
tempat keramat dimana diyakini berdiam roh mulia nenek moyang.
Mangsi,
warna, terbuat dari unte dan baja.
Mangunsande, bdk = sande. Manis, manis; ulu manis,
kulit manis; unte manis, jeruk manis; jari manis, jari manis.
Manisia,
manusia sebagai lawan dewa-dewa dan hantu-hantu; jolma manisia, umat
manusia.
Manjo,
I. = loas ma jolo, so ma jolo,

biarlah begitu dulu. II. cocok untuk dinikahkan (Angk).
Manman,
I. = manat,
perlahan,
lambat. II. ummanman dihilala, dia merasa dirinya bertambah baik.
Mano,
parmanomanoan,
pemberian;
kenangan yang diperoleh oleh anak perempuan sesudah ayahnya meninggal.
Manombo,
bdk tombo.
Manontong, bdk tongtong.
Mansai, (dari: nasa i), amat, sungguh, sangat; mansai
bolon,
amat besar; mansai mabiar, takut sekali.
Mansam,
jenis, cara, macam, ragam, corak; tolu mansam, tiga caranya, jenis;
samansam,
satu macam, sejenis; masiboan mansamna, bermacam-macam
jenisnya, beraneka ragam; marmansam-mansam, berbagai-bagai, beraneka
jenis, bermacam-macam.
Mansi,
mansimansi,
ikan
cumi-cumi yang kecil lih mengsi.
Mansot,
= agia,
bahkan, biarpun,
walaupun, hingga; mansot ro di hamatean, bahkan sampai kematian;
mansot dua pe,
walaupun hanya dua saja. Mantak, bdk antak =
ontok.
Mantap = mantat.
Mantat, membawa sesuatu; ro nasida mantat silehonlehon, mereka
datang membawa hadiah; parmahan so mantat batahi, pamuro so mantat sior,
gembala tanpa cambuk, penjaga tanpa umban, yaitu kepala raja; nipis do mantat
neang, hapal do mantat dokdok,
masing-masing menurut padat, beratnya yaitu
menurut kemampuannya, masing-masing menurut perbandingan.
Mantega,
mentega.
Mantri,
mantri, pegawai pemerintah dari golongan rendah, pejabat.
Manuk,
ayam; manukmanuk, gambaran ayam yang dibuat oleh anak-anak;
Simanukmanuk,
nama gunung di daerah Toba; parmanuhon, kepandaian
meramalkan dengan ayam atau isi perut atau biasanya dari letak ayam yang
dipotong di bawah ampang; marmanuk di ampang, meramal sesuatu dengan ayam
mati yang kakinya digantung; parmanuhan, lokasi menjual ayam di pekan;
manuk lahibini,
mengenai ayam yang cocok ukurannya untuk dipotong; manuk
simaranduhur,
ayam yang berwarna seperti anduhur; manuk jarajara,
ayam yang belum sampai besarnya, ayam muda; manuk saburbintang, ayam yang
bercorak-corak warna putih bulunya; manuk jarumbosi, ayam yang bulunya
berwarna hitam dan putih; manuk na marbaju, ayamyang belum bertelur;
manukmanuk hatopan,
sej sumpah, lih gana; sagondang manuk, pesta
gendang menghormati nenek moyang dari empat generasi.
Manus,
I. tidak peduli, tidak ambil pusing. II. manus, terlupakan;
manghamanushon,
melupakan sesuatu.
Maol,
sukar, sulit, mahal, penting, berharga, bernilai; marhamaolhon,
(diparhamaol),
menghargai, dihargai, tinggi, menilai; na pinorhamaol ni
roha,
kekasih; maolna i, betapa sulit; marnamaol, tidak sama
sulitnya; maol bahen, hargailah, buat mahal.
Maon,
menunjukkan masa yang akan datang; diboto halak maon, orang akan
mengetahuinya.
Maor,
bdk: aor.
Maos, I. bdk aos. II. sej kera.
Maot, bdk: oat.
Mapol, bdk: apol.
Mar, apa yang ditakutkan; hata mar, kabar buruk untuk mana
orang menjadi takut.
Mara,
mara, bahaya, bencana, malapetaka; soada mara, tidak ada bahaya;
marmara,
berbahaya, dalam keadaan bahaya, terancam; parmaraan,
bahaya, keadaan berbahaya.
Maradatua,
semoga, mudah-mudahan datang tuah, bahagia.
Maradauntung,
= maradatua.
Maranti, pohon
meranti, jenis-jenis: maranti piangin, maranti bane, maranti hori. Maras,
bdk aras, merasa belaskasihan, kasihan.
Mardeka,
merdeka.
Mardung,
simardung,
kata bilangan
(And); anak na tolu simardung, anak laki-laki yang tiga itu; na dua
simardung,
dua buah.
Mare,
pucat mengenai muka; maremare, perhiasan dari daun-daunan bagot
yang dipasang pada rumah-rumah dan jalan-jalan waktu pesta.
Marga,
marga, suku, klan; dongan samarga, kawan semarga; nasida na samarga,
mereka yang semarga; marmargahon, bermarga A; marmargamarga, yang
berlainan marga, dari berbagai-bagai marga, beraneka ragam.
Mari,
mari! datang kesini!
Mariam,
meriam; bodil mariam, idem.
Maringgo,
bulu maringgo,
sej bambu.
Maro,
surut, berkurang mengenai air.
Marsak,
bdk arsak.
Marsik, bdk: arsik.
Marsihala, simarsihala, sej tanaman merambat; tambar simarsihala,
ba, anggiat tarhilala,
ungkapan sewaktu memberikan obat.
Martolu,
hau simartolu,
kayu yang
yang sangat keras.
Mas,
(= omas),
emas, mas
tempaan yang dipasang pada telinga; parmasan, karung anyaman untuk
menimpan padi berisi 12 solup; juga dipakai sebagai takaran.
Masa,
masa, berlaku, terjadi, biasa dipakai, mode, berjangkit mengenai penyakit
menular; na masa, itu terjadi, mode, faktual; begu masa, sahit masa,
epidemi, penyakit menular; di masa ini, waktu ini atau itu terjadi, di
musim, di periode; masa onan, = basa onan; hamamasa, hal terjadinya
kejadian, peristiwa kejadian; pamasahon, menjadikan sesuatu, mewujudkan,
melangsungkan, membuat jadi mode, mengadakan, meyelenggarakan.
Masak,
masak, matang mengenai nasi dan buah-buahan, kering betul mengenai kayu;
mambahen masak,
memasak, membuat ranum; satonga masak, setengah
masak; marmasakhon (diparmasak), menyiapkan kebutuhan makanan;
parmasak,
aneka ragam bumbu; dipamasak ma tahina, dibuatnyalah
perjanjian; pamasakhon, mengeringkan; ulok masakmasak, sej ular;
hatoban masak, hamba yang tidak dapat lagi menebus dirinya.
Masi,
I. awalan kata pada kata benda yang bermakna: mengambil; masitimbaho,
pergi membeli tembakau; masihau, pergi mengambil kayu; pasitimbaho,
uang untuk membeli tembakau. II. masi-an, awalan masi dengan
akhiran an pada kata kerja, kata benda dan kata sifat menghasilkan
perbuatan saling, berbalasan; masihosoman, saling membenci;
masitabian,
saling memberi salam. III. masi, awalan pada kata kerja
dengan tamahan be pada objek penderitaan menghasilkan makna:
masing-masing; masiboan barang na be, masing-masing membawa bebannya
sendiri; masipasangap amana be, masing-masing memuliakan, menghormati
ayahnya.
Masiu,
sira masiu,
mesiu,
salpeter.
Masuk,
masuk; masuk tu jabu, masuk ke dalam rumah; ndang masuk, tidak
masuk, itu tidak termasuk di dalamnya, itu tidak dapat diterima; masuk
singkola,
diterima masuk sekolah; hamasuhan, tempat jalan masuk,
dapat dimasuki; pamasukhon, memasukkan, membawa ke dalam; masuk
tardidi,
dipermandikan, dibabtiskan; masuk silom, menjadi Islam;
dimasuhi,
dimasuki; masuk, hal perbuatan masuk, pemasukan.
Mata,
I. mata; mata ni ari, matahari; mata ni bulan, bulan; mata ni
ari ni tot,
mata kaki; mata ni bodil, raras senapang; bodil sidua
mata,
senapang beraras dua; mata ni onan, saat yang paling ramai di
pekan; mata ni pesta, (hariburon), saat yang paling ramai pada pesta,
mata pesta; mata ni bonang, ujung benang yang dimulai; mata ni bagot,
tempat buah, dimana tuak disadap; mata ni jala, mata jala; mata ni
bulu,
tempat pada bambu dimana cabang yang baru keluar; matamata,
pengawas, mata kayu; mamatamatahon, mengawasi, mengamati, memata-matai;
simata modom, orang yang bermata lemah; simata, mutiara,
manik-manik; mata intan, intan; mata sormin, kuda putih yang
mempunyai mata putih; parmata, kacamata; juga: orang yang dapat melihat
hantu, peramal; sangkamata, sebagian, sebiji; hamataan, kesatuan
sebagai tandingan: puluhan, ratusan, dsb; losung sidua mata, lesung
berlobang dua; P.B.: borngin do jambar ni mata, pada malam hari mata
harus beristirahat; mardua di mata, marbagi di roha, membagi dengan
jujur, dengan adil. II. mata, tata, mentah; aek mata, air bersih
dari mata air; anak mata, orang bebas, lawan hamba; daro mata,
darah yang mengental, darah kental. III. manangkothon simata, menetapkan
pertunangan karena uang mahar dibayar pada waktu mana pengantin perempuan di
kalungkan mutiara, manik-manik; sibaramata, sej burung; anak ni mata,
orang yang tidak berkawan.
Mataut,
sayang, sial, celaka, percuma.
Mate,
mati, meninggal; padam mengenai api, berhenti mengenai angin, berakhir mengenai
pertempuran, kering mengenai air; mate so mangan, mati kelaparan; mate
maup (mogap),
tenggelam, mati lemas dalam air, mati hanyut; mate gaol,
mati karena lanjut usia; mate mosu, mati mengenai pohon kayu; mate
mata ni ari,
terbenam mengenai matahari; bulan mate, bulan mati;
satonga mate,
setengah mati; matemate ne, hampir mati; aek
simatemate,
mata air yang hanya sekali-sekali memberikan air; pudun mate,
simpul yang tidak dapat dilepaskan; lawan; pudun mangolu; mate ma ahu,
seruan tanda sangat berdukacita, mati aku; na mate, orang mati, yang
mati; na matengku (na matena), matiku, matinya; hamamate, hal
mati; songon dia parmatena, bagaimana dia matinya? pamatehon,
mematikan, membunuh; matean, kehilangan seorang karena mati; matean
ama,
kehilangan ayah karena mati, kematian ayah; na matean, orang
yang masih hidup, yang menghadapi kematian di keluarga; marmatean, mati
dalam jumlah besar; dipamatemate, berpura-pura ma-ti, berlagak mau mati;
mate ma ho, kutukan; sahit hamatean, penyakit yang membawa
kematian; manghamatehon, mati karena sesuatu; mate marsak, mati
karena sedih hati.
Maujana,
di tongatonga ni maujana,

dihadapan hadirin (And).
Maungaung,
dari aung, memanggil; maungmaung, memanggil-manggil, berpaling
kepadanya.
Maup,
bdk aup.
Meam, main; meammeam, main-main; marmeammeam,
bermain-main; parmeaman, tempat bermain-main.
Meang,
I. buah rangkai pohon palem dan pisang, keriting mengenai rambut; meang muli
= meang mauli,
rambut keriting. II. marmeang muli, tidak ada hambatan
pergi kesana kesini, masuk keluar; laku mengenai (wanita) karena orang suka
mengawini wanita berambut keriting; marmeang bahir, memihak, memandang
bulu. III. sej pohon yang menghasilkan ramuan kayu yang baik.
Meat,
bdk eat.
Mega, kira-kira, agaknya.
Megas,
mudah patah, rapuh mengenai padi yang kering dan sewaktu menumbuk pecah;
P.B.: megas na pir, mitak na momo,
mengenai seseorang yang mengorbankan
semua harta miliknya untuk dapat membalas dendam: bungkuk atau patah.
Mehet,
I.
bdk ehet. II.
marmehetmehet,
mengembik mengenai biri-biri atau kambing.
Meja,
meja; uang (ringgit) meja, uang yang harus dibayar di kantor kalau mau
mengajukan pengaduan.
Mejan,
= galegale.
Mela, malu,
berkeraskepala.
Melam,
I. marmelammelam,

bercahaya kemerah-merahan msl air sewaktu senja; sisaelam, luarbiasa
bagusnya. II. marmelammelam, masuk dan keluar dari satu tempat
kediamannya.
Mellak,
lemah, tidak bertenaga mengenai tangan dan kaki.
Melmel,
= metmet.
Melok, lunak,
kurang berdaya mengenai rasa hati msl karena penderitaan.
Melos,
= malos,
menjadi layu.
Meme,
kunyah dan langsung masukkan ke mulut, mamah, makanan yang dimamah, makanan;
manaruhon meme,
membawa makanan mengenai burung; marmeme (dimeme),
mengunyah untuk anak kecil dan memberikan kepadanya; pangemehon, membawa
anak kepada ibunya agar diberikan makan yang dikunyah; marmemehon,
mengajarkan; meme tu anakna do parange ni inana, anak laki-laki menurut
ibunya, tersadur pada anaklah perangai ibunya; paulak meme, membalas budi
terhadap orangtuanya.
Mena,
gambaran bintang: ikan, yang dapat dilihat dalam bulan hurung.
Menak, demak, diam, tenang, tenteram, damai; pamenakhon,
mendamaikan, memenangkan.
Mene,
= mana.
Menek, kecil
(Angk).
Meneng,
bahaya yang ditakuti.
Mengenmengen,
= lengenlengen.
Mengo, marmengomengo,
berbunyi dalam telinga.
Mengon,
marmengonmengon,
tidak
sadar akan diri = mago rohana.
Mensur, bdk ensur.
Meo, bdk eo.
Meol, bdk eol.
Meom, = beom I.
Meong, I. terbuka mengenai mata; pameong, memuka mata;
sitingko meong,
piring kayu yang terletak di atas tiang pintu sopo. II.
marmeongmeong,
mengeong mengenai kucing, raungan kucing.
Mepal,
sijonggi mepal,
lih
sanggapati.
Mera,
sej ikan laut besar.
Meram,
= merham.
Merdep, cincin dan
likat; merdep matangku, tertutup mengenai mata, mengantuk.
Merer,
licin, rata.
Meret,
bdk eret.
Merham, merah padam.
Merjet,
sej burung yang kecil.
Mermer,
basah, segar, sejuk, senang; pamermer aruaru, membasahi kerongkongan.
Mermur,
habis secara perlahan-lahan, menghilang, lenyap secara diam-diam.
Merong,
suram mengenai mata.
Merun,
bdk erun II.
Merus, bdk erus.
Mesa, gambaran bintang domba jantan, muncul dalam bulan
sipahasada; parmesa:
nama-nama 12 bintang yang berasal dari Sanskerta
(dipakai sebagai takhyul); mesa, marsoba, nituna, harahata, singa, hania,
tola, martiha, dano, marhara, marhumba, mena.
Meso, bdk eso.
Mesu = melos; malos, jadi layu.
Metar,
mametar,
memitar,
membidik; mametari, dibidik orang kepada seseorang, membidik-bidik.
Metep,
lapuk, tidak terpakai lagi mengenai tali dan pakaian, lih etep.
Metmet, kecil; metmet rohana, ia menghina, kecil hatinya;
marsimetmeti,
tidak sama kecilnya, berbeda kecil; hametmetonna, muda,
masa kecil, kerendahan; pametmethon, mengecilkan, memperkecil;
metmetna i,
betapa kecil, kecil bangat, kecil amat.
Meut,
bdk eut.
Miak, minyak, gemuk; miak tano, minyak tanah; miak ni tano,
kekuatan, suburnya tanah; miak manis, minyak kelapa; miak babi,
minyak, lemak babi; marmiak, berminyak; mamiahi, minyaki.
Mian,
lih ian.
Miang, na so hamiangmiangan, lih liap.
Miat,
mamiatmiat,
berdenyut
mengenai bisul, luka.
Mida,
bdk ida.
Migor = mamigor, segera, terus, bdk tigor.
Mihim, purapura, munafik; marmihimmihim, berlaku curang,
berbuat pura-pura, berbuat secara diam-diam.
Mil,
I. sepotong daging yang bagus sekali. II. berkecambah mengenai padi yang
direndam.
Milas,
I. las,
panas (Angk);
aek milas,
air panas. II. air yang keluar dari mata, semuanya yang keluar
dari mata; milason, berair-air mengenai mata; na samilas, sedikit
sekali.
Milmil,
marmilmil,
bersiul
de-ngan mulut. Mimir, merembes, tiris; aek mirmir, mata air
yang kecil, air yang merembes, air rembesan.
Minak,
= miak.
Mimis,
uang mimis,
uang ketip;
samismis, seketip.
Minar,
bercahaya, ceria mengenai muka.
Mindo,
bdk indo.
Minggor, memberi hati, sabar, lunak hati; ndang minggor rohana,
dia tidak mau memberi hati, tidak mau kalah, tidak melunak, keras hatinya.
Minggu,
ari minggu,
hari minggu;
marminggu, merayakan hari minggu, pergi ke gereja, beribadah;
parminggu,
orang yang pergi ke gereja; parmingguan, tempat ibadat,
gereja, tempat dimana orang merayakan hari minggu.
Mingguk,
menjadi malu, tidak mengerti, tanpa pengertian.
Mingor,
mengenai telinga: ribut kedengaran, suara hiruk pikuk, hingga tidak mendengar
dengan jelas.
Mintora,
mantera, jampi.
Minum,
bdk inum.
Miok, berpaling; ummiokmiok, mudah berpaling, lembut,
lemah-lembut; pamiokhon, memalingkan sesuatu, berpaling.
Mior,
buah pohon kelapa, yang masih muda.
Mira,
sebutan kapada ayam jantan yang berwarna merah, jago; mira bohi, riang,
gembira, ke-heran-heranan kelihatan, tercengang.
Mis,
marmismis,
menipu.
Misang,
musang.
Misara,
hamisaraan,
tanda ‘ng’
dalam aksara Batak.
Mise,
misai, kumis (juga pada binatang).
Misti,
= ingkon.
Mit, marmitmit,
memikirkan se-suatu untuk menipu, memperdayakan; parmitmit, penipu.
Mitak
= songon itak.
Miul, marmiul,
bersiul.
Mobe,
sej pohon kayu yang buahnya dapat dimakan.
Modang,
sej pohon kayu, yang kayunya putih, baik untuk kayu ramuan; modang sanggar,
sej modang.
Modar, babak belur, lemas karena kena pikul.
Modat,
madat, opium, candu; marodat, mengisap candu.
Modom,
= podom,
tidur.
Mogang,
Tuktuk Mogang,

semenanjung di Danau Toba.
Mogap,
megap, mati lemas dalam air, mati lemas; mate mogap, idem.
Mohop,
panas; juga dalam arti kiasan; mohop ateate, panas hati, marah lih
ohop. Mojong, marmojongmojong,
menurut tetapi dengan rasa enggan,
berpura-pura patuh.
Mokmok,
gemuk; otik hinamokmokhon, godang hinabutonghon, dengan sedikit orang
menjadi gemuk, dengan banyak orang menjadi kenyang; mokmokna i, gemuk
kali.
Mol,
= lam,
semakin, makin
lama makin.
Molngit,
mamolngit,
membuat supaya
sangat diam.
Molo,
kalau, jikalau, jika; ia molo, idem; molo tung, jika
kadang-kadang, kalaupun.
Moma,
bdk mona dan bona; martua mona, memulai kerja di ladang dengan
baik.
Momar,
melihat dengan mata liar,bdk omar.
Mombang, gambaran ayam dari ijuk dibuat secara kasar dan digantungkan
dalam rumah; mombang boru, sej anggrek, yang tergantung pada pohon kayu.
Mommon
= monmon.
Momo,
mudah, enteng, lunak, gampang lumat; marsimomo, menumbuk padi yang kurang
kering; momoan, suatu persembahan untuk seorang yang meninggal dan
terdiri dari makanan yang disukainya, makanan yang mudah cerna.
Momong,
bodoh.
Momos,
kuat, teguh, diikat, tegak, ketat; momos daging, sehat, gempal;
pamomoshon,
mengikat dengan kuat, meneguhkan, mengetatkan; momos ditiop,
kuat dipegang.
Mompas,
bdk ompas.
Mompo, bdk ompo.
Mona, = bona; patumonaan, buah yang mula-mula keluar; juga padi;
matumona eme,
mempunyai buah pertama.
Monang,
menang dalam permainan atau pembelian; hamonangan, kemenangan;
parmonangan,
hal mengenai menang; pamonanghon, memenangkan;
siparmonang,
pemenang, orang yang menang; manghamonanghon, membawa
kemenangan dari sesuatu.
Monding,bdk
onding.
Mondok, bdk ondok.
Mondut, bdk ondut.
Mong, bunyi ogung.
Monggak, membuka mulut lebar-lebar karena sangat letih msl binatang
yang dikejar-kejar, menganga karena letih.
Monggo,
marmonggomonggo,
sangat
dalam mengenai air; simonggo, nama lubuk yang dalam dunia roh;
simonggo ni ari
(bdk simanggua ni ari), hari sial pada parhalaan.
Monggop,
bdk onggop.
Monggor, = hosom.
Mongkol, bdk ongkol; mongkol, mentah, tidak masak mengenai
buah-buahan.
Mongkor,
tidak masak mengenai buah-buahan. Mongkus, tidak sopan dalam
kelakuan dan makan, melahap apa saja; parpangan na mongkus, seorang yang
memakan semuanya apa yang diperolehnya.
Mongmongan,
sej ogung, untuk mengumpulkan orang.
Monis,
menir, pecahan beras yang sangat kecil atau sisa-sisa beras; sibola monis,
seorang yang memelah monis, demikian disebut orang kikir, orang pelit;
monismonis,
bintil-bintil pada puting payudara karena infeksi.
Monjap,
bdk onjap.
Monmon, ingus.
Monsak,
marmonsak,
berpencak;
parmonsak,
tukang monsak; parmonsahon, hal atau perbuatan pencak,
pengetahuan mengenai pencak.
Monsi,
tikus, mencit.
Monsong,
bdk onsong.
Monta, tidak sopan, biadap mengenai anak-anak.
Montok,
bdk ontok.
Mora, kaya, berkeadaan; na mora, ratu: isteri raja
(penyapaan), juga: orang kaya; mamora, kaya; hamoraon, kekayaan;
na mora jong, kaya sekali; na mora na gok, idem; Simamora,
nama daerah di sebelah utara; nama marga.
Morhara,
bintang Capricornus.
Morhumba,
bintang Akuarius, sala satu dari 12 pormesa.Mormor, huting mormor,
sej kucing; kiasan untuk orang kikir, orang pelit.
Moror,
licin.
Moros,
berkeinginan, berhasrat; dipatumorosi, sangat kepingin, sangat berhasrat.
Morot,
bdk orot, eret.
Morpo, bdk orpo.
Morsa, sebutan untuk pulau Sumatera.
Morsaboa,
nama terakhir dari 8 panggorda, lih gorda II.
Morsik,
keras; pamorsik, memperkuat.
Morsoba,
gambaran bintang Taurus, lembu jantan, satu dari 12 pormesa.
Mortiha, gambaran bintang Kala, satu dari 12 pormesa.
Moru, bdk oru.
Morur, berkunang-kunang penglihatan; morur huida,
berkunang-kunang kulihat.
Morus
= hansar,
menceret,
diare, murus.
Mosal,
= termashur, terkenal; na mora na mosal, seorang yang termashur karena
kekayaannya, orang kaya beken.
Mose,
bdk ose.
Mosok, hangus, gosong, dimakan api, terbakar; dimosokhon,
di-hanguskan, dibuat jadi arang; ndang mosok papangan api, dengan
menyebut ‘api’ orang tidak akan membakar mulutnya, artinya: dengan berbohong
tidak membahayakan dirinya.
Mostop,
gatal; mostop ateatena, dia menjadi degil, dia tidak mau.
Mosu,
cepat masak, berulat; mate mosu, mati mengenai tumbuh-tumbuhan.
Motan,
na so motan,
tidak bisa
dipercayai, tidak berguna; so motan, demikian disebut orang yang membuat
semua orang menjadi musuh dan tidak mempunyai kawan.
Motung,
sej pohon kayu yang daunnya di bawah sebelah bawah putih; simotung,
anjing putih.
Mu,
= mu
akhiran orang kedua
kata pengganti kepunyaan.
Mual,
mata air, sumber; baba ni mual, mulut mata air, tempat air keluar dari
tanah; marmualmual, berbual-bual; mual haroroan, asal, titik
keluar; marmual sian, berasal dari, datang dari.
Muap,
bdk uap.
Muara, muara; nama daerah di sebelah selatan Danau Toba; marmuara
tu,
bermuara di; muara ni onan, semua daerah yang mempunyai satu
pekan bersama.
Muatan,
muatan; muatna, bisanya masuk, kelakuan (= pangalahona); parmuatna,
idem.
Muba,
lih uba.
Muda,
I. mudah; marhamudahon, (diparmuda), enteng; pamudahon,
mempermudah. II. muda, = molo (Angk). III. muda, nama hari ke-4;
muda ni mangadop, nama hari ke-11; muda ni holom, nama hari ke-18;
muda ni mate, nama hari ke-15.
Mudar,
darah; marmudar, berdarah; urat ni mudar, pembuluh; mudarmudar,
sej pohon yang kayunya merah.
Mudol,
modal, barang-barang, kekayaan; nunga adong mudolna, sudah ada modalnya.
Mudu,
marmudumuduhon,

membesarkan dan mendidik, memelihara seseorang; diparmudumudu, idem.
Mugis,
nama sej sarung (dari kata: Bugis).
Muhat,
bdk uhat.
Muhut, keropas, yang tidak berharga.
Mula,
mula, awal, asal; mulamula, mula-mula; di mula ni mulana, pada
awal sekali; di mulana, mula-mula; parmulaan, permulaan;
marmula,
memulai; marmulahon, sesuatu sebagai asal mula-mula;
Mulajadi Na Bolon,
dewa tertinggi yang menjadikan dunia dan nasib manusia
berada dalam tangannya.
Mulak,
bdk ulak.
Muli, pulang ke rumah, kawin mengeai perempuan; pamulihon,
mengawinkan seorang anak gadis; pamuli, menyuruh pulang ke rumah,
mengusir; hamulian, suaminya; hamulimulian, sesajen yang dibawa
kepada begu agar ia pergi. Mulia, mulia, indah;
marmulia,
bermulia pada gelar dan sapaan; hamuliaon, kemuliaan.
Mullop,
bdk ullop.
Mulmul, pasir yang halus sekali; ndang tarida mulmul, orang
tidak dapat lagi melihatnya, ia sudah lenyap.
Multik,
bdk ultik.
Mumba, = muba.
Mumbang, bdk umbang.
Mumpat, bdk umpat.
Mumut, busuk, basi, msl air laut; holiholi na mumut,
tulang-tulang yang mulai busuk: juga dikatakan tentang mereka yang telah lama
sakit.
Muna,
mu, kata milik orang kedua jamak.
Mundala,
puting susu kerbau.
Mundar,
bdk undar.
Mundi, sej monyet.
Mundimundi,
sebangsa lembing kecil dari kayu kurujung besi.
Mundot,
bdk undot.
Mundur, bdk undur.
Munggu, munggumunggu, kayak raksasa, besar sekali mengenai manusia
dan binatang.
Mungka,
pungka,
mula, permulaan,
awal; di mungkana, permulaannya, mula-mula, pada permulaan.
Mungkal,
bdk ungkal. Mungkap, bdk ungkap.
Mungkor, mendengkur,bdk ungkor.
Mungkur, unte mungkur, nama sej jeruk; pamungkuri, tulang
sayap paling atas burung.
Mungut,
bdk ungut.
Muni, marmuni, berbunyi; munimunian, ramalan dari berbagai
desas-desus, tetapi juga: pada umumnya ramalan; parmunian, pengetahuan
mengenai pertanda; asa unang marusap, unang marmuni, unang saut martahi musu
i,
agar dengan itu rencana yang dibuat musuh tidak berdaya.
Munik,
berbuah; marmunikmunik, bermenung, memikir-mikirkan.
Muningan,
terkejut, cemas.
Munsong,
berkumpul mengenai air.
Munsung,
baba, moncong; munsung babi, begitulah disebut orang yang mulutnya
menonjol ke muka bagaikan muncung babi; P.B.: tu jolo tarmunsung, tu pudi
tarihur,
tidak bisa kemana-mana, tidak dapat masuk atau keluar.
Munung,
ornamen dari ukiran rumah atau pisau dengan kepala kerbau; parmunung,
pengukir ornamen ini.
Mur,
= mol,
semakin (Angk).
Mura,
murah, mudah, pantas; pamurahon, membuat gampang, mempermudah;
diparhamura,
mennganggap sesuatu dengan enteng. Murak, bdk
urak.
Murhing, marah, bermuka masam.
Murik,
marmurik,
memperoleh anak
mengenai binatang.
Muring,
marmuringmuring,
melawan,
merajuk, membantah.
Muris,
sisa-sisa, restan.
Murnik,
parmurnihmurnihon,

penyakit yang menusuk dalam tubuh msl karena cacing.
Murotok,
mamurotok,
berdetus,
gemercik; pamurotok, hal berdetes (bdk purotok).
Muruk,
marah, gusar; P.B.: tinutung bulu di dalan parbantoan, molo haroro ni muruk,
ndang niingot hamagoan,
bila orang marah dia tidak lagi memikirkan apa-apa;
parmuruk, pemarah, orang yang cepat marah; marmurukmuruk, orang
yang suka marah; mamuruhi, memarahi; manghamurukkon, marah
mengenai sesuatu; na ro murukna, dia menjadi marah.
Musang,
tua sekali mengenai sesuatu yang lama terletak msl anggur, padi dan menjadi
semakin baik, bdk usang.
Musar, bdk usar.
Muse, I. lagi, juga. II. muse, kelak, di kemudian hari. III.
muse pe, nantilah, lain kali.
Museng,
musengani, = muse.
Musim, musim;
alogo musim,
musim angin pasat.
Musu,
musuh, lawan, bermusuh; musu ruar, musuh dari luar; lawan = musuh dalam
kampungnya sendiri; musu tihus, musuh yang terbesar; marmusu,
berperang; parmusuon, perang, peperangan; hamusuon, perang,
perbuatan perang; parmusu, prajurit, serdadu; musu tali, musuh
yang cara berperangnya dengan menangkap orang dan mengikatnya; musu bodil,
musu sebenarnya dengan mempergunakan senapang.
Mutiha,
mutiara, batu mulia, mestika.
Mutik,
kuntum, dari mana buah berkembang.
Mutmut,
permulaan, sebab-musabab perlawanan, alasan, sebab, wujud; ndang huboto
mutmutna,
saya tidak dapat pemecahan tentang suatu perkara yang rumit.
Mutu,
rela, rajin, berusaha sekuat-kuatnya; mutu mangalului, rajin mencari;
P.B.: mutu siborok mangalului guluan, mutu roha ni jolma hangoluan, = siborok

rajin mencari kolam, manusia rajin mencari kehidupan; cebong suntuk mencari
kubangan, manusia bingung mencari nafkah, kehidupan.
Na,
I. kata pengganti penghubung; halak na hutanda, orang yang saya kenal;
nasa na adong,
semua yang ada, segala sesuatu; na parjolo, yang
pertama; na uli, yang bagus, yang elok; na so uhum, hal yang tidak
adil, yang tak menurut hukum; dipaboa nasida, na so jadi hami ro,
diberitahukan mereka, bahwa kami tidak jadi datang; na olo do ahu, saya
mau. II. di muka kata yang menunjukkan waktu masa lampau: na bodari, tadi
malam, semalam; na taon i, tahun yang lewat, tahun yang lampau; na
taon sada,
tahun sebelum tahun yang lewat, dua tahun yang lewat; na masa
onan,
pekan yang terakhir, yang lampau; nantoari, kemarin; na
sogotan,
tadi pagi, juga: na sogot narian. III. akhiran kata
pengganti kepunyaan orang ke tiga tunggal. IV. na, ambillah ini
(diberikan sesuatu kepada orang).
Naba
= maba.
Nabar,
= mabar.
Na bodari, tadi
malam,bdk bot.
Nabung, marnabung, mencukur; manganabung, mencukur,
menggundul; raut parnabung, pisau cukur; P.B.: tajom pe raut
parnabung, tajoman do butuha na male,
betapapun tajamnya pisau cukur, lebih
tajam lagi perut yang lapar.
Nada,
= indang, indadong.
Nae, I. (dari
ina ni
), ibu si; kata ini ditempatkan di muka nama anak tertua untuk
menyebut nama ibu (sama dengan ama); nae Togar, ibu si Togar; sebagai
pengganti nae: nan dan nai.
Naek,
naik, mendaki, memanjat; manaek, naik; boru manaek = boru maiturun;
naek sorga,
bertambah meningkat mengenai kekayaan dan hormat, bertambah
pangkat; lam tu naekna, menambah terus-menerus, semakin bertambah,
semakin meningkat; panaekhon, menaiki (= dipanaek); hanaehan,
tempat naik, tempat yang didaki; sideang hanaehan, tangga; patimbo
hanaehan, pabagas hadabuan,
meninggikan kenaikan, memperdalam kejatuhan;
kesombongan; naeknaek, lutut kaki belakang ternak sebagai tangga
anak-anak untuk menunggang kerbau.
Naeng,
(juga: naing), akan, mau, hendak, ingin, berniat; naeng ro udan,
akan datang hujan; naeng tudia ho, engkau mau kemana? hendak kemana kau?;
naeng neang, perempuan mau ringan, mau bersalin; naeng tangis, mau
menangis; naengnaeng, mau, sedang, hendak.
Naengan,
lih ingan II.
Naga,
ular yang legendaris; naga padoha, ular yang meng-
hancurkan bumi setelah baru saja dijadikan dan kemudian dibelenggu di bawah bumi
dan sekarang menimbulkan gempa; Boru Saniang Naga, dewi air (begu
legendaris); sisik nagaon, mempunyai penyakit tertentu pada mana kulit
menjadi bersisik.
Nagari,
= bangso.
Nagori, I. = nagari. II. sinagori,

jari manis.
Nahit,
menyala; nahit sahitna, penyakitnya bertambah parah, akut penyakitnya
kambuh; manganahiti, menyalakan, menjangkit; panahit, menjangkit,
menyalakan; sinahiton, = hau (And).
Nahoda,
= induk.
Nai, I. = nae. II.
dihubungkan = nari msl sadanai, satu lagi; piga nai? berapa
lagi?.
Naing,
= naeng.
Naingan on, bdk
ingan II.
Nala, nyala; marnalanala, bernyala-nyala mengenai api, api
yang marak.
Nalnal,
terang, jelas, dapat dilihat.
Nalom,
merasa senang dengan nasibnya, penuh kepercayaan yang kuat, yakin sekali,
pasrah, tawakal; nalom ni roha, kepercayaan yang kuat, tabah, pasrah;
marhanalomhon, = (diparhanalom),
harap akan, merasa senang dengan sesuatu;
mananalom, mengingini sesuatu; mananalom tu indahan, hidup hanya
dari nasi, sudah puas hanya dapat nasi; mananalom tu Debata, hidup hanya
atas karunia Tuhan, pasrah pada Allah, berharap kepada Allah.
Nama,
lagi, masih, hanya, sa-ja, cuma, semata; ise nama ta-ding, siapa yang
lagi tinggal? siapa cuma yang tinggal?; tolu nama, hanya tiga lagi;
tudia nama ahu,
kemana gerangan saya pergi? kemana aku lagi? Namadu,
lih lamadu II.
Namboru,
dari ina ni boru, saudara perempuan ayah; anak ni namboru,
kekasih. Demikian dikatakan isteri terhadap suaminya atau seorang gadis kepada
seorang pemuda, yang boleh diambilnya dan yang disukainya.
Nambur,
bintik-bintik air yang melekat pada rerumputan di pa-gi hari; hona nambur,
berembun, kena embun.
Nambura,
(dari na imbaru), belum lama, belum begitu lama, barusan, baru saja.
Nami, akhiran kata milik orang pertama, jamak, bila yang disapa
itu tidak termasuk di dalamnya, kami.
Namnam,
manganamnam,
merasai,
mencicipi dengan bibir.
Nampuna,
yang punya, pemilik; bdk puna.
Namun, I. = asal, namun, bila hanya, asalkan, tetapi. II. = gok,
cukup, penuh.
Nan,
= nae I, nai.
Nana,
nanah; marnana, bernanah.
Nanam,
marnanam,
memanah,
mengunyah, menggigit; mangananam, mengunyah sesuatu, makan sesuatu;
parnanam,
gigi, penggigit.
Nandigan,
kapan, menanya sesuatu yang sudah lampau, bdk andigan.
Nang, I. pun, juga, lagi, pu-
la, jikalau, bahkan, biarpun walaupun; nang pe, idem; nang pe hujou
ho, ndang ro ho,
walaupun saya memanggilmu, engkau toh tidak datang;
nang… nang,
baik…. maupun; nang hangoluan, nang hamatean, baik
hidup maupun mati. II. panangnang, banyak makan.
Nanget,
halus, merdu, perlahan, lambat; nangetnanget, perlahan-lahan, hati-hati.
Nanggar,
martil besar, pemukul besar; batu nanggar jati, batu ajaib yang
legendaris, dari situ orang dapat menaik ke benua atas.
Nanggaring,
kemarau berkepanjangan, keadaan kering terus menerus.
Nanggir,
terus-menerus kering mengenai cuaca.
Nanggo,
pun, juga, bahkan, walaupun hanya malahan; nanggo sada ndang adong,
satupun tidak ada; lehon ma tu ahu nanggo dua kibung, berikanlah walaupun
hanya dua saja kepadaku.
Nangka,
biji dalam buah pinasa; juga pinangka, di Angkola: pinasa; batu
nangka = batu pinangka.
Nangkar, marnangkarnangkar, sendirian, mengenai seseorang, yang tidak
dipeduli oleh siapapun, yang tidak diindahkan, bdk: sangkar.
Nangkat, peluru, sumpitan; parnangkatan, tempat (tas)
sumpitan.
Nangkin,
tadi, barusan; bdk angkin; nangkiningan, idem.
Nangkir,
akal, kecerdikan; ma-
sitaon nangkirna,
saling melawan dengan kata-kata.
Nangkoda,
= nahoda.
Nangkok, mendaki,
menaiki, menanjak; manganangkohi, menaiki, mendaki sesuatu;
panangkokhon
, membawa ke atas, sesuatu yang mudah dikerjakan, dipersulit
lagi; nangkohan, lereng, tampat yang curam, tanjakan.
Nangon,
marnangon,
kuat, berguna,
bermanfaat, berkhasiat.
Naning,
sej penyengat besar.
Nannoing,
= nangkin,
tadi, barusan.
Nannon,
tadi, barusan bdk annon.
Nantalili,
= lili.
Nanton = na tu on,
mari kesini, berikan kesini.
Nantorabingan
= nantuari sada,
kemarin
dulu.
Nantuari,
kemarin, bdk ari.
Nantulang, (dari ina tulang); isteri tulang.
Nantulasi, sej tanaman yang kalau dipegang menimbulkan rasa gatal.

Nantunggutiga,
= dalihan
na tolu, tiga tungku dalam bahasa datu.
Nanturge = anturge.
Napa, pupuk kandang, kotoran ternak; manganapai, memupuk tanah.
Nape
= dape, dope,
lagi.
Napnap,
manganapnap parmidaan,

penglihatan yang kabur, melihat samar-samar.
Napu,
subur mengenai tanah; = napa.
Napuran, (dari na hapuran, apa yang dicampur dengan kapur),
sirih, daun dirih; marnapuran, makan sirih; P.B.: napuran tanotano na
sinuan di onan, manumpak Debata dipaganda parbinotoan; napuran huta napuran si
Poholon, na hurang rupa sipaotootoon,
sirih pekarangan ditanam di pekan,
dengan ridho Allah bertambah pengetahuan; sirih tanah ada di Sipoholon, yang
kurang pandai, biasa jadi objek penipuan.
Nare,
mari, datanglah kesini, seruan kepada anak-anak; nare huabing, mari ke
ampuanku.
Nari,
akhiran kata, lagi, juga: nai; sadanari (sadanai), satu lagi;
piganari,
berapa lagi; sahalinari, sekali lagi; duahalaknari,
dua orang lagi; satongkinnari, sebentar lagi; duapulu ringgitnari,
duapuluh ringgit lagi.
Nariti,
selatan daya, barat daya (penjuru angin).
Naroko,
api naroko,
api neraka.
Naruso,
sej pisau.
Nasa,
I. seluruh, semua, segala; nasa na, semuanya yang , segala sesuatu yang;
nasa na manggulmit, semuanya yang bergerak, hidup; nasa ragam ni hau,
semua jenis pohon kayu. II. na sa, sebesar; na sahorbo, sebesar
kerbau; na sa on (na sa i), sebesar ini, segini, segitu; na sai laon,
beberapa waktu yang lama, dahulu; nasanasa on, sebesar ini, segini-gini
ini, sebegini besar.
Nasi,
= indahan,
nasi (And);
marbunga nasi = na duma,
makmur, berkecukupan.
Nasida,
kata pengganti orang ketiga jamak: mereka; sebagai kata halus, juga dipakai
untuk kata pengganti orang ketiga tunggal; juga sebagai akhiran kata milik orang
ketiga jamak.
Nat, = manat, hati-hati, cermat.
Nata,
lain kali, sekali ini biarlah begitu; nata pe, idem juga: umum, nyata
sudah lama diketahui; so nata, tidak diketahui.
Natar,
terbuka, nampak jelas, dapat dilihat dengan terang.
Natarhona,
= barani; ise ma natarhona mandok soara di adopan ni raja sangap,

siapa yang sok berani bersuara dihadapan raja itu? ise ma natarhona mandagar
harugian na sai godang,
siapa yang sok jago membayar kerugian sebesar itu?
Naung,
(dari: na dung) sudah, yang telah, sesudah berlangsung; naung sidung,
yang telah siap dibuat; raja naung pinabangkit, raja yang sudah diangkat,
yang telah dinobatkan;
naung jinalo, apa yang sudah diterima.
Nda,
dari inda, I. kan, bukankah, bukan, dalam pertanyaan yang mengharapkan
jawaban positip; nda ho do na hugonghon i, bukankah engkau yang saya
undang? nda i? bukan? bukankah begitu? II. kecuali bila, selain, jika
tidak; ndang adong haposanku nda holan raja, saya tidak punyai
perlindungan selain raja; ise na begu nda ulubalang i, siapa yang berani
perkasa, kalau tidak pahlawan itu?
Ndada,
= indada,
tidak, bukan.
Ndadong,
= indang adong.
Ndang, = indang,
tidak.
Ndangana,
tidak.
Nde on,
= indeon.
Ndi,
= indi.
Ndingkon, lih
ingkon.
Ne, I. hampir, kira-kira; matemate ne, hampir-hampir mati;
sahat ne,
hampir sampai. II. cepat! lekas! laho ma ne, pergilah
cepat, cepat!
Nean,
= nian.
Neang,
ringan, gampang dibawa, mudah; roha na neang, kesemberonoan, memandang
enteng, bersikap pandang enteng; neang roha, menganggap enteng;
paneanghon,
meringankan, membuat enteng; marsineang di, berlaku
semberono dengan; martahi neang, mau bersalin, hampir tiba saatnya untuk
melahirkan. Nehet, marnehetnehet, menyala, terbakar perlahan-lahan
tanpa menyala; juga mengenai pertempuran dan dendam: perlahan tapi pasti
berkembang.
Neme,
panemenemeon,
marah
terhadap seseorang.
Nemnem,
tabah, sabar; sinemnem urukuruk, lembut, halus, dikatakan mengenai orang
yang mengetahui memilih kata-katanya sehingga merupakan tulang daun lidi yang
semakin bertambah halus.
Nene, = tongtong; udan nene, hujan perlahan-lahan tetapi
terus-menerus dan oleh karenanya menembus; panenehon, mengerjakan sesuatu
tanpa berhenti, terus-menerus.
Nenep,
= lelap; tarnenep, = tarlalap,

tertidur, terlelap.
Neng,
nengneng, = jugul; dinengnengi,

berulang-ulang meminta, mengajak.
Nengan
= ningan,
lih ingan
II.
Nenganenga,
bdk tenga.
Nengel, tuli, pekak; diparnengelnengeli, berbuat seolah-olah
tuli, pura-pura tuli; di-panengelnengel, menyebut orang tuli,
menanyakannya apa ia tuli.
Nepnep,
panepnephon,

membinasakan, merusakkan, menghancur leburkan sampai habis; mangunepnep,
putus harapan, tidak ada lagi yang dapat diharapkan.
Nepo,
marneponepo,
pening,
pusing; menepe, semuanya keli
hatan campur baur.
Ngadol,
gigi geraham.
Ngae,
berair-air mengenai um-bi-umbian dan buah-buahan: la-
wan: holpu.
Nangaetan, letih, cape, lelah.
Ngaik,
marngaik,
menyalak,
menggonggong, meraung mengenai anjing.
Ngair,
= ngais.
Ngais, rasa dingin
pada gigi msl sewaktu menggigit mentimun.
Ngak,
marngangak,
tertawa
terbahak-bahak.
Ngaknguk,
berbicara keras tetapi tidak jelas, tak jelas artikulasi.
Ngal,
tidak cukup, terbengkalai, tidak sampai, tanggung, gantung; rusuk na ngal,
rusuk-rusuk yang pendek; dolok na ngal, bukit; ulaon na ngal,
pekerjaan yang tidak siap, terbengkalai; ngal hosa, sulit bernafas,
tersengal nafas; hangalan, keadaan sesuatu yang kurang; kekurangan,
cacad, ketiadaan; padaohon hangalan, mempersembahkan kurban untuk seorang
pemuda/pemudi, yang tidak berhasil mencari teman hidupnya, membuat sesajen
membuang sial agar cepat kawin.
Ngali,
dingin; ngali ni ari, hal dingin, sejuk, kedinginan; ari ngali,
musim dingin; ngalian, kedinginan.
Ngaltok,
gampang digigit, mudah dikunyah. Ngalu, marngalu, memamah biak;
dingalungalui,
memamah biak berulang-ulang.
Ngalut,
berat sekali, lelah sekali, payah dikerjakan; ha-
ngaluton,
kesakitan, penderitaan, jerih payah, perjuangan.
Ngamngam,
marngamngam,
mengunyah,
menggigit bdk nanam.
Ngangang,
terbabang, terbuka lebar-lebar msl kuburan yang kosong, tidak berisi mengenai
padi; panganganghon, membuka lebar-lebar msl mulut.
Ngao, murung, sendu, merasa sepi.
Ngaol,
ngaolan,
beku, letih
mengenai tangan dan kaki.
Ngaor,
= ngaur.
Ngarip,
tarngarip,
kena gores.
Ngarngar,
pecah-pecahan.
Ngarok,
bergersak gigi msl sewaktu makan ketimun.
Ngatngat,
marngatngati,

menggerogoti mengenai sesuatu yang belum masak.
Ngauk,
marngauk,
roboh, jatuh
sambil mengeluh.
Ngaur,
marngaur,
mengaum mengenai harimau.
Ngeat,
bengkok, lekuk; marngengeatan, pegal-pegal mengenai anggota gerak badan.
Ngelngel,
= jugul.
Ngendul,ngilu,
salah urat.
Ngelsu, = ngilsu.
Ngenge,
cacar, ruam cacar; marngenge, berpenyakit cacar; ngenge basa,
cacar angin, cacar air; ngenge bajaure, penyakit campak; ngenge
godang,
poken; ngenge sigundal, cacar besar dan banyak sekali;
ngenge tahutahu,
campak.
Ngengeng,
marngengeng,
berdengung
mengenai insek, berdesingan mengenai peluru.
Ngengngeng,
= jengkel.
Ngensuk, = ngensut.
Ngensut, marngensutngensut,
menggersik.
Ngeok,
maengeok,
gemuruh dalam
perut.
Ngeong,
marngeongngeong,
mengeong
mengenai kucing; parngeong, hal mengeong, cara mengeong mengenai kucing.
Ngeor,
marngeorngeor,
mendahak.
Ngeos,
tiruan bunyi mengenai desingan peluru; patungeos, berdesingan.
Ngernger,
lambat, perlahan-lahan, hati-hati; ngernger adong pinaimana, hatop adong
pinareakna,
lambat ada yang mau ditunggu, cepat ada yang mau dikejar,
kedua-duanya ada kegunaan; pangerngerhon, memperlambat mengenai
kecepatan.
Ngesnges,
ngesngesan,
mendesah.
Ngeuk,
marngeuk,
berdesar,
mendesit. Ngiak, marngiakngiak, memeking, berkaing-kaing, bunyi
yang dibuat babi; menangis me-ngenai anak-anak.
Ngiar,
terik, bernyala-nyala, membakar dengan sangat; ngiar ari, matahari
membakar, terik; marngiarngiar mohopna, panas menyala; pangiar soara,
menyaringkan soara.
Ngilngil,
pangilngil,
menampakkan
gigi.
Ngilu,
perasaan gigi kalau makan sesuatu yang asam; ngilu ipon mangangkupi ho,
tidak enak bergaul dengan engkau.
Ngilut,
ngilu, kaku mengenai sendi-sendi; marngilutan dagingna, seluruh badannya
kaku, linu; hangiluton, kekakuan, kelinuan.
Ngingi,
gigi; ngingi ni hudali, gigi cangkol Batak dari besi, gigi garut;
ngingi ni pen,
pen waja, mata pena.
Nginging,
marnginging,
berbunyi
dalam telinga, bunyi berdesing dalam telinga.
Ngingis,
marngingis,
berdesar
mengenai benda-benda yang dibuang.
Ngiok,
marngiokngiok,
mengaduh,
mengerang karena sakit.
Ngirngir,
tua mengenai pohon kayu; ngirngiran, tua.
Ngitngit,
ngengat; ngitngiton, dimakan ngengat.
Ngiul,
marngiul,
bersiul-siul
dengan mulut.
Ngiung, marngiungngiung, menangis terngiang-ngiang mengenai
anak-anak.
Ngoa,
marngoangoa,
menangis
mengenai anak-anak.
Ngok,
tarngok,
menjadi tidak
sadar, menjadi pingsan, pingsan karena terjatuh.
Ngoli,
urat na ngoli,
kain
sutera (dari Aceh).
Ngolngol,
berlangsung lama, berlama-lama, berkepanjangan; na nia ngolngolna, agak
panjang, lumayan panjang; parngolngol, berjalan-jalan kemana-mana dengan
perasaan ragu-ragu; ngolngolan, terpaksa menunggu lama, bosan dan marah
karena itu, menunggu lama-lama.
Ngolu,
hidup, kehidupan, kekuatan hidup, hayat; ndang adong ngolu ni baoa,
laki-laki itu adalah impoten, lemah syawat; parngolu, yang memberi hidup,
hidup; mangolu, hidup; nasa na mangolu, segala sesuatu yang hidup;
andorang (tagan) di ngoluna, di masa hayatnya, sewaktu dia hidup;
pangoluhon,
menghidupkan, membiarkan hidup, memelihara; sipangolu,
yang mengidupkan; hangoluan, kehidupan, nafkah, makanan; juga dalam arti
kiasan: kehamilan; adong do hangoluanna, dia hamil; marhangoluan,
hamil; hangoluan, hidup ini; manghangoluhon, memakai sesuatu
sebagai mata pencaharian, memakai sesuatu dengan itikad kebaikan, menghayati.
Ngombas,
bdk ombas.
Ngomngom, = sonson,
dekat di hadapan seseorang, ada di depan mata;
pangomngom,
mendekatkan.
Ngognar,
bunyi gendang yang retak; mengucapkan omong kosong, bingung.
Ngongong,
diam, tidak berbuat apa-apa, tidak bergerak, berhenti; nunga ngongong, ia
sudah mati; marngongngong, berdengung mengenai bunyi serangga yang
terbang dan banyak jumlahnya.
Ngongos,
marngongos,
berdesing
mengenai angin.
Ngorik,
marngorik,
kertak su-ara
gigi.
Ngorngor,
dengan diam-diam dan perlahan-lahan tetapi terus berjalan, tidak padam msl
kayuyang terbakar selalu; tidak senang, bersungut-sungut karena penderitaan yang
tidak berat; ngorgor do mohopna, mengenai seorang pasien: panas badan
sudah stabil; ngorgor roha, sering resah, selalu murung, merasa prihatin.
Ngorom,
patungoromon,
mengaum,
mengenai binatang-binatang bu-
as.
Ngosngos,
tindih menindih; patungosngos, menggigit geraham karena mau mati atau
karena sakit sekali, mendengusdengus.
Ngot,
bangun, bangkit.
Ngotngot,
berlama-lama menderita, terus menerus sakit mengenai luka kecil tetapi pedih;
P.B: landit porhot gota ni simargalagala, hansit ngotngot, naung adong jumadi

soada,
orang tidak tahu ataukah getah dari simargalagala harus
disebut licin atau kasar, tetaplah susah hati kalau menjadi tak berguna apa yang
dimiliki; ngotngot partangis, tersedan-sedan karena susah hati;
ngotngotan roha,
tidak dapat mengatasi kesedihan hati, pilu rasa dada.

Nguengue,
marnguengue,
menguak (kerbau); P.B.: ia marsadasada horbo, nguengue, ia dung ro donganna,
diuge,
kalau hanya seekor kerbau maka ia menguak, bila datang kawannya, maka
ia menanduk.
Nguk,
dengan kata ini si ibu membantu anaknya membuang air besar; nguknguk,
marnguknguk,
membuang air besar yang sulit mengenai anak-anak.
Ngukngak,
= ngaknguk.
Nguknguk, menokok.
Ngulngul,
berbicara melalui hidung.
Ngumngam,
tidak harmonis, tidak serasi bunyinya, juga tentang kata-kata yang tidak sesuai
pada pengadilan.
Ngungu,
bisu, membisu, bungkem; mangungu, berbisu, dalam keadaan bisu.
Ngungung,
marngungung,
bunyi
gemertap mengenai hujan yang mendekat.
Ngungus,
marngungus,
menderam
mengenai babi.
Ngurngar,
bericara nyaring, membikin ribut. Ngusngus, mangusngus, makan buah
dari tangan.
Ni,
I. menunjukkan adanya kaitan dengan genitif; sebagai kata benda atau kata
pengganti yang berbentuk pasip: oleh, dari msl; na nilehon ni raja i,
yang diberikan oleh raja itu; di jolo ni, di muka; di atas ni, di
atas; angkup ni i, lagi pula, apa lagi; di balik ni, di baliknya,
lagi pula, apalagi; II. prefiks atau infiks, yaitu awalan gabungan dari na
+ di, yang di; nilehon, diberikan; binoan, dibawa, yang
dibawa. III. kata penunjuk tempat: dengan mulut dan bibir ke muka: ni on,
yang ini.
Nia, na nia, na ia, agak banyak, lumayan banyak; na nia
toropna,
lumayan banyak orangnya; na nia lehetna, bagus betul, baik;
na nia lelengna, agak lama, lumayan lama.
Nian,
sebenarnya, kiranya, agaknya, sebaiknya (sering ka-ta lawan: alai, =
tetapi); sintong do nian hatam, alai … yang kaukatakan itu sebenarnya
benar, tetapi….; on do nian lapatanna, ini arti sebenarnya; i ma
nian,
harusnya itu.
Niang,
marniang,
kurus; P.B.:
marniang inana dionsopi anakna,
ibunya menjadi kurus kalau anak-anaknya
menetek, induknya harus dihisapi anaknya; manganiangi, nampaknya kurus
(karena susah pikirannya).
Nida,
marnida,
lih ida.
Niho,
nihoniho,
pemberitahuan,
pemberitaan, pengumuman; soada
nihoniho,
tanpa pemberitaan sebelumnya; panihohon, mengingatkan
seseorang mengenai sesuatu, menegur.
Nilo,
marnilonilo,
bercahaya,
berkilat-kilat, bersinar-sinar, berkilau-kilauan; alamat parniloniloan,
tempat yang sering dikunjungi orang (And).
Nimbur,
marnimburnimbur,

memperoleh kulit angsa karena kedinginan.
Nimung,
manimungnimung,
bdk
jimung.
Ning, pokok kata dalam bentuk ini tidak dipakai lagi; ningku,
kataku; ninmu, katakanlah, katamu; ninna, katanya; ninta,
kata kita; ninna hai, kata kami; ninna hamu, kata kamu; ninna
nasida,
kata mereka; ninta ma jolo, kita katakan dulu, mari kita
mengatakan; ningon, begitu harus dikatakan; ninna roha, dipikir
orang, orang sangka begitu, maksud hati; ninna rohangku dibagasan, saya
pikir, saya sangka dalam hati, maksud hatiku; ninna halak, begitu kata
orang , dibilang orang.
Ningan,
barusan tadi terjadi, lih ingan II.
Ninggala,
bajak, luku; marninggala, membajak; P.B.: ndang tarpaninggalahon bara,
tarpoulos sangkotan,
tidak bisa membajak kalau kosong kandang, tidak bisa
berpakaian dari gantungan kain yang kosong, artinya: tidak bisa bermegah-megah
atas kekayaan yang hilang.
Ninggiran,
tinggiran,
tongkol kayu
dalam mana gigi dan tangkai hudali diikat.
Ninggolan,
sepotong kayu yang kuat keras.
Ninggor,
balok yang menopang bubungan; pinoringgor, dihiasi dengan ukiran.
Ningkhon
= ningon I.
Ningon, I. ingkon,
harus. II. lih ning.
Ningot, marningot, lih ingot.
Nini,
cicit, cucu seorang anak laki-laki.
Ninna,
bdk ning.
Nipi, mimpi bdk ipi.
Nipis,
tipis, halus; marnipis, bertammbah tipis, menipis; hanipisan, kaki
yang berluka karena banyak berjalan; panipishon, menipiskan.
Niru
= tuak
(Angk).
Nitak,
bdk itak.
Nituna, satu dari 12 pormesa (sistem perbintangan).
Nok,
terlelap, nyenyak tidur, pulas; nok matana, dia nyenyak tidur.
Noli,
= hali (loni),
kali,
berkali-kali.
Nolnol,
pelotot, tertuju, terarah ke; nolnol matana, matanya diarahkan secara
lebar-lebar ke sesuatu; manganolnol, mengamat-amati sesuatu, merenung
sesuatu, memelototi.
Noma (lih doma) = nama, hanya (Angk)
Nona,
meracau, berfantasi.
Nonang,
percakapan, obrolan, perbincangan, omongan yang ramah tamah, cengkerama,
obrolan; marnonangnonang, bercakap-cakap secara ramah tamah,
berbincang-bincang.
Nonap,
musim penghujan; taon nonap, idem.
Nonar,
terang, jelas mengenai kata-kata.
Nongnong,
manongnong,
terbenam,
basah, tenggelam; manganongnong, membenamkan, menenggelamkan;
manganongnongi,
ken-cing (kata halus untuk anak-anak yang kencing.
Noni,
panjang, asyik, berkepanjangan; marnoninoni, berlama-lama, berkepanjangan
bicara; simarnoninoni = tatataganing.
Nono, I. cicit, cucu anak perempuan; marnini marnono, punya
cicit dari putera maupun puteri. II. mengantuk; nono matangku, saya
mengantuk, mengantuk mataku; tarnono, mengantuk; ndang tarnono
matangku,
saya tidak dapat tidur. III. marnonehon (diparnono-
hon),
menunjukkan kerja atau jalan kepada seseorang dengan turut
menyertainya.
Nonor,
persis menurut urutan dan satu katapun tidak boleh diubah.
Nop,
= pos; ndang nop rohana,

ia tidak senang, puas; hanopan, = haposan. Nosan, kuat, rajin,
berguna; marnosan, rajin, berguna, bermanfaat, telaten, berbobot;
parnosan,
daya kerja.
Notnot,
panotnoti (dipanotnoti),

memandang kepada orang, selalu memandang kepada seseorang.
Nuaeng,
= nuaning,
sekarang.
Nuangen,
nuangin,
sekarang.
Numma,
= nunga.
Numaeng,
sekarang.
Nung, = dung; nungi (nungni) = dung i; nungma, = nunga.
Nunga, sudah, sekarang, menunjukkan terlaksananya sesuatu yang
lampau; nunga sahat raja i, raja itu sudah tiba; nunga huboto i,
saya telah mengetahuinya.
Nungir,
manunungiron,
bdk
tungir.
Nungkarnangkir, ari nungkarnangkir, hari sial pada parhalaan.
Nungnung, manganungnung, menegur seseorang, mengingatkan, menyepitkan
orang yang dicurigai.
Nunu,
patununu,
berbisik-bisik,
mengomel mengenai banyak orang.
Nunut,
selalu, bertekun, ulet, tidak terlalu banyak sekaligus; nunut do siraja ni
ompuna,
ketekunan pangkal maju; manganunuti (dinunuti), bertekun
kerja; ulaon nunut, pekerjaan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Nurnur,
begu nurnur,
hantu jahat,
roh-roh orang mati yang sewaktu membuat peti mati tidak diukur tubuhnya. Ya
sangat besar dan menakutkan orang terutama perempuan-perempuan yang hamil yang
membuat mereka ini keguguran.
O,
seru tanda heran: oh! juga di muka: ale; o ale.
Oa, maroaoa = marngoangoa, menangis mengenai anak kecil.
Oak,
moak,
muntah;
mangoakhon na pinangan,
memuntahkan.
Oat,
mudah dibengkokkan mengenai galah yang panjang.
Oban,
maroban, = mamboan

(Angk).
Obang, penyakit buah pinggang, penyakit ginjal, batu buah pinggang
(= sahit raja); obangon, berpenyakit buah pinggang, bepenyakit ginjal.
Obok,
obat penangkal terhadap obat-obatan atau aji, obat penawar; pangobohi,
penangkal; mangobohi, memberikan obat penangkal.
Obol,
lih hobol.
Obuk, rambut, rambut kepala; obuhon, berambut; parindahanan
na obuhon,
arti sembunyi untuk peracun, orang yang suka meracuni.
Odal,
mangodali,
menyimpan,
disimpan baik-baik; pangodali, baju bagian bawah.
Odangodang,
pelapis halus emas yang ditempel di tepi gigi atas.
Odap,
gendang kecil yang kedua sisi ditutup dengan kulit; mangodapi, memukul
dengan ke-ras seperti pada gendang odap.
Odo,
mangodo,
menuntut hak;
pangodoan,
suatu jumlah uang, yang harus dibayar, agar orang lain tidak bisa
membeli barang itu, uang panjar.
Odon,
mangodon,
menekan supaya
keluar msl buang air besar, seorang bayi yang keluar dari rahim ibunya;
mangodonhon,
menekan sesuatu dengan keras dari atas ke bawah;
taliodonodon,
tali yang menahan muatan yang dibawa menurun gunung. Tali ini
diikat di belakang supaya muatan itu jangan terlalu kuat menarik ke bawah.
Odong,
modong,
tinggal, bersisa;
ndang modong, tidak bersisa; paodong, biarkan; paodonghon,
dibiarkan sebagaimana keadaannya, menjaga, memelihara; raja odong, = ilik.
Odop, marsiodop, disewakan, sewa-menyewa.
Odor,
marodor,
dalam keadaan
berbaris, beriring, berjalan yang satu di belakang yang lain bdk udur.
Odot, mangodothon, menekan dengan tangan atau perkakas.
Oe,
seruan tanda bersusah hati dan keheran-heranan: oh! aduh!
Oga,
mangogai,
mengancam
seseorang, menantang, membentak-bentak; ogaoga, ancaman, bentakan;
ogaoga,
mengancam, menantang.
Ogap,
mogap,
megap, lemas,
ma-ti lemas di air; mogap roha, bingung; mangogapi, membingungkan
seseorang dengan banyak kata, membentak, menghardiki.
Ogol,
mogologol,
payah maju di
jalan buruk.
Ogos,
mangogos,
menggosok,
menggesek; tarogos, tergesek, melukai diri dengan menggeser, kena gesek
kulit.
Ogung,
gong, gung, gung terdiri dari: oloan, panonggahi, doal, panggora; ogungogung,
gong kayu untuk anak-anak; mangogungi, memukul gong untuk menghormati
orang mati atau tamu; dao sitopa ogung, daoan ma ho, jauh-jauh penempa
gong, lebih jauh lagi kau.
Ohop,
mohop,
panas, hangat,
kepanasan; ndang tartaon ohopna, (mohopna), tidak tertahan panasnya;
diohopi api,
dipanasi api.
Ohot,
ohot manghuling,
perlahan
dan sulit berbicara mengenai orang yang tidak tahu memulai berbicara.
Oi,
seruan: oh!
Oingoing,
moingoing,
menceriterakan
sesuatu dengan jalan menyanyi msl turiturian (cerita, dongeng) seperti
yang dilakukan oleh datu, recitatif.
Ojak,
mapan, sudah mendapat tempat pasti, berkediaman, berdiri atas; mangojakhon,
mendirikan msl sebuah desa, harajaon; ojakhon, stop, belalah dirim,
patokkan; paojakhon, mendirikan, menguatkan, menetapkan, membuat
fundamen, menempatkan ojahan, fundamen, tanah kuat, alas, fundasi, alas,
basis, dasar; haojahan, idem.
Ojal,
mojal,
habis tenaga
karena keletihan.
Ojap,
mojap,
mengurut.
Ojot,
mojot,
tiba-tiba
berhenti, mandek; mojotmojot, tersangkut, tidak dapat diteruskan,
tersendat-sendat; paojothon, menghentikan; mangojot, menghambat,
menghalang-halangi.
Ojung,
parau ojung, solu
besar,
kapal perang.
Ok,
sulit untuk ditelan msl tepung; ok do rohangku, agak sulit untuk saya;
ohan,
tidak bisa ditelan karena makanan tidak lincin; juga tong yang sulit
diisi karena ada angin di dalamnya.
Oku
mangoku,
mengaku.
Ola,
bagian; ola ni na mate, daging yang diberikan sewaktu penguburan orang
mati; marolahon (diparola), membagi-bagi.
Olak,
molakoak,
sulit menarik
nafas.
Olang,
mangolang,
memisahkan,
mengecualikan, melepaskan; si anu niolang, kecuali si anu; olangolang,
penceraian, ruangan yang dipisahkan.
Olas,
daging ternak yang mati msl karena sakit, bukan karena dipotong; juhut olas,
daging ternak yang mati; mate molas, mati dalam rahim ibunya mengenai
manusia dan binatang.
Olat,
I. watas, batas, garis pisah; olatolat, tanda, batas, garis pisah;
olat ni,
kata depan: mula dari, sejak, hingga di; olat ni on, mulai
dari sini, sampai disini; olat ni on tu ginjang, (tu joloan on), mulai
dari sekarang, hingga nanti; olat ni ari adui, sampai hari itu; olat
ni palak ni patna ro di pakpak uluna
, dari telapak kaki sampai ubun-ubun.
II. Mangolati, menghalangi, menahan; mangolat pinahan,
menggembalakan ternak, menggiring ternak, mengusir ternak; pangolat, nama
garis kecil pada Aksara Batak yang menandakan hilangnya bunyi “a” pada huruf
mati (= panongon).
Ole, moleole, (= meoleol), tidak tentu, tidak tetap, selalu
berubah-ubah; simoleole, plinplan, orang yang gampang berubah, yang
berpendirian ti-dak tetap.
Olgap,
molgapmolgap,
pendek
napas, sulit bernapas, mengenai seorang yang mau mati.
Olhang,
olhangolhang, molhangolhang,

membatuk rejan.
Oli,mangoli,
kawin mengenai laki-laki; menikahi perempuan; pangoli, mas kawin,
pengantin laki-laki; pangolihon, mengawinkan (putra); na nioli,
isteri, bini, yang dinikahi; na huoli, isteriku, biniku.
Ollip,
= holip; marolipolip,

bersembunyi.
Ollok,
mangollok,
bersetubuh,
menyetubuhi, bersanggama.
Olo,
setuju, menurut, dengan kata ini dinyatakan ya; olo ma tutu, ya benar,
benarlah itu; mangoloi, menuruti, mentaati, menyetujui; diparolooloi,
di turutnya; pangoloion, hal menurut, mentaati, ketaatan, persetujuan;
mangolohon,
meng-hendaki sesuatu, menyetujui; parhata oloan, orang
yang harus ditaati, pembicara panutan; masipaolooloan, saling menurut,
saling mentaati, saling memahami; ogung oloan, gong besar dalam orkes
Batak, gong pemula.
Olol,
I. sej lalat; P.B: olol maranak naning, lalat beranakkan penyengat,
artinya: orang yang kecil beroleh anak laki-laki yang besar. II. maruolol,
bunyi pekak mengenai genderang.
Olom,
manolom,
memegang,
memendam dalam hati.
Olong,
dungu, bodoh, tidak pandai, tidak lincah.
Olop,
I. tempik sorak, aplus; soara olopolop, seruan gembira, ucapan tanda
menyetujui; mangan indahan olopolop, mengadakan makanan pesta msl pada
kelahiran anak laki-laki; mangolophon, menyoraki seseorang, menyetujui.
II. olopolop ni suhut, = jambar, bagian yang diterima kaum kerabat yang
terdekat, anak perempuan yang terdekat sewaktu pernikahannya; indahan
olopolop,
makanan yang diterima oleh laki-laki sekampung pada hari lahirnya
seorang bayi.
Olos,
= iris.
Olsap, molsapolsap,
mengantuk mengenai orang yang mau tidur; mati molsap, mati kelaparan.
Oltik,
= moltikoltik,
mempunyai
hanya sedikit saja lagi kehidupan, dalam keadaan sekarat. Olting,
saolting,
sedikit.
Oltuk,
moltuholtuk,
empuk, enak
rasanya (buah-buahan, ubi).
Oma,
sej rumput yang cocok makanan kuda; simaromaoma, sej rumput yang rupanya
seperti oma, tetapi kurang baik.
Omang,
mangomang,
melarang,
mendiamkan, merintangi.
Omar,
mangomar,
berputar-putar
mengenai mata, mata meliar; mata mangomar, mata yang mengancam;
diomarhon matana,
diputar-putarkannya matanya, di-sorotkan matanya
kemana-mana.
Omas,
emas, = mas.
Omat, tertutup;
mangomat,
menutup; simbora pangomat, sej ajimat yang dapat
menghindarkan agar senapang musuh tidak mengenai, ajimat kebal.
Omba,
I. beristirahat, berhenti; ndang marnaomba alogo, angin tidak berhenti,
tidak henti-hentinya angin; paomba, beristirahat, berhenti. II.
ombaomba,
pantat (kurang halus), kata yang lebih halus: hundulan.
Ombak, hudali ombak, mencangkul yang bergigi tiga; mangombak,
mencangkul.
Ombar,
mangombarombar,

melintasi.
Ombas,
termin, waktu singkat mengenai pekerjaan selama dapat dikerjakan sekali jalan
tanpa berhenti, jadi beberapa menit; sangombas, sesaat, seketika,
sekejap, sekali; tolu ngombas, tiga kali; marngombasngombas, pada
waktu tertentu, tidak selalu terus, berwaktu-waktu, bergelombang.
Ombik,
rawa-rawa yang dalam dan luas, tanah lumpur yang dalam dan luas.
Ombil,
mangombil,
melindungi,
menutup dengan melindunginya; baju ombilan, = baju bunian, sej rompi
pakaian pesta.
Ombis
= arbis,
menyinggung
sesuatu.
Ombongombong,
kerabu.
Ombop,
pacat yang hidup dalam air.
Ombor,
mangombor,
meneruskan,
berulang-ulang dilakukan.
Ombuk,
marombukombuk,
panjang
dan keriting, berkeriting.
Ombun,
embun, awan, mega; mombun, mengembun, menjadi dingin, mendingini mengenai
makanan; tembakau yang tadinya rapuh dan karena air menjadi lembab;
mangombuni rimas,
mengurangi kemarahan, mendinginkan kebringasan; paombun
rimas,
idem; ombunombun, masuk angin, pilek; ombunombunon,
kena pilek, selesma, diserang dingin.
Ombung,
dilemparkan ke atas.
Ombur,
sej tanaman di atas air, dipakai sebagai sayur, tumbuhan air yang bisa disayur;
ombur aek, sej rumput; omburombur, rawa-rawa, tanah gambut, tanah
lumpur yang ngembut-ngembut. Ombus, hembus, tiup; mangombus,
meniup, menghembus; ombusombus, pipa yang dipakai untuk mengembus;
pangombusan,
tempat mengembus, meniup, nama daerah di Uluan (Toba).
Ombut,
mangombutombut,

berdenyut-denyut mengenai pergelangan; mangombuti, berdenyut-denyut;
ombutombut,
ubun-ubun, fontanel.
Ome,
= eme.
Omo,
mangomo,
berlaba,
beruntung, mendapat keuntungan; mangomo tu galung ni deba, mencari rejeki
di ladang orang lain, yaitu: miskin sekali; pangomoan, usaha yang membuat
orang memperoleh nafkah hidup, keuntungan, laba.
Omom,
mangomom,
mengisap.
Omon,
hiasan perempuan pada pesta kawin.
Ompa,
marompa,
menggendong di
punggung; parompaompa, yang satu di punggung yang lain; mangompa,
menggendong anak di punggung.
Ompak,
= ompakompak,
serpih
kayu, ampas kayu.
Ompan,
umpan pancing; mangompani, memikat dengan umpan.
Ompap,
mangompaphon,

mengempapkan, memanaskan sesuatu di atas nasi dalam periuk yang sebenarnya tidak
cocok msl sayur atau telur; kemudian pada hutang: memperbesar piutang.
Ompas,
I.
bdk tompas,
terhempas, roboh, ambruk; marompas, roboh, terban, bolbol, ambruk;
marompasan,
rebah dalam jumlah besar, atau sering terban, pada ambruk;
mangopas,
mencampakkan; mangompas dirina, mencampakkan dirinya,
menghempaskan dirinya (dalam arti moril); mangompashon tu tano,
menghempaskan ke tanah. II. mompasompas, tercampak-campak,
terhempas-hempas, berkeliling tanpa tujuan, berkeliaran tidak menentu.
Ompin, siompin, sej eme; siompin tali, sej eme.
Ompo,
mangompoi,
memasuki rumah
secara resmi, dalam mana kawan-kawan sekampung mendapat hadiah sewaktu membangun
rumah itu; mompo, memestakan memasuki rumah.
Ompon,
I. tempat padi yang dibuat dari jerami, bakul besar yang dianyam dari jerami dan
dipakai sebagai tempat padi di sopo; omponompon, bulir padi yang bagus
yang disimpan sebagai simbol keberuntungan atau rejeki. II. (bagot) siompon,
sej bagot, yang besar tetapi tidak tinggi.
Ompong,
mangompong,
memukul
dengan gada; mopongmopong, gada yang berat; ompong hatana,
kata-katanya menyakiti karena dikeluarkan terlampau cepat dan tanpa berpikir.
Ompot,
mangompot,
menjemput
orang, mengambil untuk dimiliki.
Ompu,
nenek laki-laki dan perempuan; ompu ruhut, nenek laki-laki dari pihak
ayah, juga abangnya; ompu bao, nenek laki-laki dan perempuan dari pihak
ibu, juga saudara laki-laki dan saudara perempuan mereka; ompung,
panggilan: nenek; ompu doli, nenek laki-laki; ompu boru, nenek
perempuan; ompu parsadaan, nenek moyang, leluhur; daompung, nenek
laki-laki saya; mangompungi, memuja orang sebagai nenek ayah, nenek
moyang; ompu, juga nampuna, pemilik; ompuompu, sej tanaman
berbunga putih; P.B.: ompuompu ni hunik do ahu na tinuhor sian onan, ompu ni
na lungun do ahu na soada tudosan,
akulah kerempeng kunyit yang dibeli di
pekan, pusat kesedihan yang tak ada bandingan.
Omun,
mangomun,
menaruh dendam,
mendendam.
On,
kata petunjuk: ini; porlak on, kebun ini; halak on, orang ini;
ahu on,
saya ini; hami on, kami ini; sadari on, sehari ini;
on do dohononku,
ini yang saya mau katakan; on do alana, ini
alasannya, ini sebabnya; di on (dison), disini; tu on, = tuson,
kesini; sian on, dari sini; angka on, mereka ini, inilah semuanya,
para ini; siboanon on, yang mau dibawa ini; ala ni on, karena ini;
angkup ni on, apalagi, selama ini, disamping itu; on pe, walaupun
demikian, maka, dari sebab itu, jadi, arkian.
Onan,
pekan, pasar, tempat pekan; maronan, pergi ke pekan, berpekan, berbelanja
di pasar; paronan, orang yang pergi ke pekan, orang berbelanja; masa
(basa) onan,
hari pekan berikutnya, pekan berikut; mata ni onan, saat
yang paling ramai di pekan; maronanonan roha, pikiran menjadi kacau
karena ramainya pekan, sampai tidak tahu lagi, diingat apa yang mau diambilnya
disana, kebingungan.
Onda,
marondaonda,
menari
mengelilingi seorang yang mati sambil bergendang.
Ondam, marondamondam, menakut-manuti, menggertak, mengancam
seseorang dengan kata-kata atau pukulan; ondamondam, ancaman;
mangondamondamhon tu,
mengancam orang dengan sesuatu, sesuatu dipakai
sebagai alat mengancam.
Ondap,
ondapondap,
kayu busuk
yang mengeluarkan terang di waktu gelap.
Ondas,
mangondas,
pesta orang
mati disertai gendang, tari kematian; mangondasi, menghormati seseorang
yang mati dengan pesta seperti itu, menari dalam upacara kematian seraya
mengelilingi jenazah.
Ondeng,
onteng,
kata pengganti:
yang baru disebut, yang diberitakan tadi; hata ondeng, kata-kata yang
barusan disebut; bongka ondeng, masalah, hal tadi, urusan yang baru
disebut itu.
Ondi,
mangondihon,
mengayomi,
menanggung, membela (dalam arti yuridis); pangondian, pengayoman,
pembela, pengacara, seseorang yang dipercayai.
Onding,
mangondingi,

menyembunyikan, menutupi, sehingga benda itu tidak kelihatan, melindungi;
monding,
mati, meninggal; onding, tersembunyi, tertutup, tak nampak;
marondingonding, menyembunyikan di-ri di belakang sesuatu,
berlindung-lindung; ondingonding, sesuatu tempat orang menyembunyikan
dirinya atau sesuatu yang menutup benda; parondingondingan, yang menutupi
benda itu; tamondinghon, lih samonding.
Ondok, I. mondokondok, mengantuk. II. ondokondok, cucu dari
anak perempuan seseorang.
Ondol,
terkena sentuhan; mangondolhon, membenarkan, menguatkan, menekankan;
pangondol,
pengesahan, tanda bukti, tekanan, sentuhan benda;
marpangondol,
ditekankan, bertekankan, mempunyai tekanan.
Ondong,
mangondong,
menyuap;
pangondong,
sapaan, sogokan, hal menyogok.
Ondop,
teratur, sering, tetap, selalu; na ondop, mereka yang datang secara
teratur.
Ondut,
mondut,
terbenam mengenai
bangunan, gedung.
Ong,
= olo,
ya; juga: ung.
Onggak, anak dalam rahim ibu dan juga: setelah lahir sampai keluar
dari ari-ari, anak yang baru lahir.
Onggal,
monggal,
terjungkal,
menjungkit mengenai timbangan; onggalonggal, jungkatan, papan jungkatan;
mongalonggal, naik turun; mangonggalhon, membuang sesuatu ke
bawah, mencampakkan, menjungkalkan.
Onggang,
burung enggang.
Onggik,
manggohonggik,
ngengap
seolah-olah mati. Onggit, simonggitonggit, sedapan, enak-enakan,
yang lezat rasanya.
Onggop,
monggop,
bersembunyi,
mengadang; martaronggop, idem; paonggophon, menyembunyikan,
merondokkan.
Ongkak,
mendahak, membatuk panjang, karena salah menelan atau menderita sesak nafas.
Ongkal,
mangongkalhon,
menggali
sesuatu; mangongkal holiholi, menggali tulang belulang orang yang
meninggal dengan maksud untuk dikuburkan dengan upacara pesta.
Ongkap,
mongkapongkap,

berbatuk-batuk.
Ongkik,
mongkihongkik, monggihonggik,

pingsan betul.
Ongkit,
mongkitongkit,

tersedu-sedu.
Ongko,mangongko,
menimbun barang agar dapat dijual kelak.
Ongkol,
mongkolongkol,

terbatuk-batuk; mangongkolhon, membatukkan sesuatu, mengeluarkan dahak.
Ongkong,
mangongkong,
kaku, keras,
pegal, penyakit rematik.
Ongkos,
ongkos, biaya pemakaian sesuatu, biaya perjalanan.
Ongkuk,
mangongkuk, mangongkuhi,

makan atau minum terlalu banyak.
Ongom,
mangongom,
menahan barang
cair dalam mulut, meraih sesuatu dengan mulut; pangongus, memboroskan,
membuang-buang, pemboros.
Onjap,
monjap,
menyembunyikan
diri dengan menerungkup; mengendapkan mengenai kopi dalam mangkok, rebah
mengenai padi di ladang; mate onjap, mati dalam keadaan kemiskinan;
mangonjap,
mengintip, mengintai, mengadang.
Onjar,
mangonjar,
terdorong,
tergeser; mangojarhon, mendesak dengan amat, mendorongkan;
masionjaran,
saling mendorong, saling mendesak, berdesakan; nionjar ni
hagogotan,
didesak oleh kesempitan; nionjar ni holong, terdorong oleh
kasih; talu onjar, kalah dan tergeser; monjar, digeser, didorong.
Onjat,
mangonjat,
menggoyang
agar penuh, padat msl beras dalam periuk, memamati.
Onjol,
berhenti pada sesuatu; maronjol, maronjolan, berdiam, mengambil tempat
kediamannya; onjolan, di atas mana orang berdiri, lapik, kampung, atau
tempat kedudukan, mendiami; sihaonjolan, hinaonjolan, bumi (istilah
upacara).
Onjot,
= ondol; pinaonjotan,

menginjakkan tanda kehormatan bumi dalam pidato pesta.
Onom,
enam; paonomhon, keenam; sipahaonom, bulan keenam; maronomonom,
berenam-enam, berkelompok-kelompok yang masing-masing banyaknya enam, msl di
dalam kapal.
On pe,
maka, oleh sebab itu; bdk pe I. Onsit, = jora; mangonsit,
melarang, menghukum seseorang agar memperbaiki dirinya, menegur supayah mengubah
sikap.
Onsong,
monsong,
tanpa berhenti
pergi kesana kesini, berpusing-pusing kemana-mana mengenai asap di rumah Batak;
mangonsong, mengelilingi.
Onsop,
manonsop,
mengisap,
menyusu; onsop manusu, menyusu pada tetek ibu; posoposo na onsop di
bagotna,
anak yang menyusu sebagai petunjuk umur; marniang inana dionsopi
anakna,
seorang ibu menjadi kurus karena terhisap anaknya; onsop mudar,
menghisap darah; onsoponsop, puting susu dari karet, sej burung kecil
yang mengisap madu dari bunga; onsoponsop ni lali, sej tumbuhan.
Onsor,
monsor,
berusaha
memikirkan untuk memperoleh sesuatu, berulang-ulang membuat sesuatu, selalu
melakukan suatu pekerjaan.
Onsot,
mangonsot,
pada pesta
(= horja)
memanggil para peserta dengan tembakan senapang yang dijawab
dengan tembakan pula; bodil pangonsot, tembakan-tembakan ini untuk
memanggil tamu.
Ontak,
mangontahi,

berdenyut-denyut mengenai pergelangan dan penyakit dalam bisul;
mangontakontak,
berdenyut-denyut mengenai pembuluh.
Ontan,
montan,
memegang, membawa
dengan; montan bana = marhangoluan, hamil.
Ontang,
mangontang,
mengundang
untuk makan. Ontap, montap = mantan, lih ontan.
Onteng = ondeng.
Ontik,
marpangontik di,

berpantang, ugahari, bersikap hemat.
Ontok,
montok,
berhenti
mengalir: umumnya: berhenti, tak jalan lagi; mangontohi, menghentikan,
mengeringkan, menutup saluran air; paontok, idem.
Ontong,
lengkap terkumpul mengenai ramuan-ramuan; niontongan, dipersembahkan
kepada dewa-dewa.
Opan,
mangopan,
menyalakan api
kayu dengan mengambil arang-arang serta mengembusnya.
Opat,
empat; paopathon, yang ke-empat; saparopat, seperempat;
diparopat,
dibagi empat; maropatopat, berempat-empat; sipahaopat,
bulan keempat.
Opop,
mopop,
takut;
mangopopi,
menakut-nakuti.
Opul,
mopulopul,
harum;
barita mopulmopul,
kabar baik.
Ora,
mangorai,
melarang;
ndang haoraan ahu i,
saya tidak bisa melarangnya; oraora, larangan;
oraora tompuk, larangan pura-pura, larangan yang diharapkan oleh yang
melarang agar tiadak ditaati.
Oran,
pangoran,
joran.
Orang,
orangorangan,
sej
“sombaon”
dalam hutan, keramat hutan. Orbuk, debu, rabuk.
Ordang,
tongkat yang diruncingi untuk membuat lobang di ladang untuk menanam padi dan
jagung, tugal; mangordang, me-naburkan dengan cara ini, menugal;
pangordang,
orang yang menaburkan dengan cara ini, penugal; mordang,
sedang menaburkan; ordangon, musim menabur, musim menugal.
Ordong,
mordong,
berpaling,
berpusing, berputar, memutar; ordong, kumparan pada mana benang
dililitkan; mangordong, memutar sesuatu; mordong huida, saya lihat
semua berputar, pening aku, berkunang-kunang pandanganku.
Orgos,
= osos.
Ori, bdk hori
-II, manoriori,
berjalan sepanjang tepi, menepi, meminggir-minggir;
mangoriori dolok,
berjalan di tepi gunung.
Ormus,
seorang yang selalu bisa makan banyak, rakus, congok; na ormus, pelahap,
yang rakus; haormuson, kerakusan, kecongokan.
Orngak,
takut.
Orngot,
menimbulkan rasa kasihan mengenai soara seorang anak yang tangis, mengibakan
hati.
Oro,
mangoro,
bertunangan,
me-milih untuk diri sendiri; oroan, tunangan, pengantin pe-rempuan;
maroroan,
bertunangan; oro ni bulan, menstruasi, haid; na nioro ni
bulan,
wanita sedang haid. Orok, marorok, kurang ajar, tidak
tahu malu.
Orom,
mangorom,
menahan diri
msl makanan tertentu, berpantang, berpuasa; ndang tarorom ahu, tak bisa
menahan diriku, tak sanggup berpantang; ndang taroro so…., mesti;
harus.
Orong,
mangorong,
menggonggong,
menyalak mengenai anjing; mangorongorong, meringis, mengeluh kesakitan;
mangoronghon, mengaduh mengenai sesuatu, mengeluhkan; aha di-oronghon,
apa yang diadukan, apakah sakitnya mengenai pertanyaan kepada orang sakit;
uluna dioronghon,
ia mengaduh mengenai kepalanya.
Oror,
moror,
berputar,
berpusing; moror diida, dilihatnya semua berputar-putar, pening;
morur,
idem.
Oros,
= iris.
Orot, bdk eret,
morot,
pergi, berangkat; paorothon, memindahkan, menggeser tempat;
ndang tarorot,
tidak bisa ditawar-tawar lagi sewaktu membeli, tak tergeser.
Orpo,
morpo,
mulai sembuh,
berkurang; mangorpoi, mengurangi, mengecilkan, merendahkan.
Orsong,
mangorsong,
sebentar
kerja demikian kerasnya sehingga harus mengengap; diorsong ulaon, sesaat
dia rajin sekali, menggasak kerja; marorsongorsong, ngengap.
Oru,
I. rendah,bdk toru; mo-ru, berkurang; mangorui, mengurangi;
mangoruhon,
mengurangkan; paoruhon, memperkecil, merendahkan;
mamorumoru,
sendirian membawa pada sisi yang satu bila dibawa beban oleh
tiga orang dan dua orang berjalan pada sisi lain; sampulu moru dua,
sepuluh kurang dua. II. oro, kayu yang tumbuh di pantai.
Oruk,
nyaring, ramai, bising dengan banyak ribut; mangoruhi, bikin ribut,
meributi, membuat hiruk pikuk.
Osak,
mangosak,

menggoncang-goncang, menggoyang-goyang su-paya penuh betul.
Osangosang,
= isang,
dagu, rahang
bawah; pangosang, dikatakan mengenai orang yang di muka sekali membawa
beban, yang diseret oleh banyak orang.
Osar,
mosar,
lepas,
perlahan-lahan lepas mengenai pakaian; mangosari, membuka pakaian;
mangosar eme,
memindahkan padi ke bakul yang lebih kecil dengan
menggoyang-goyangkannya.
Osas,
mangosas,
membersihkan,
menumbuk padi untuk tiga kalinya.
Ose,
mose,
ingkar, berobah,
terputus mengenai perjanjian, langgar perjanjian; hata naung nidok ndang jadi
muba ndang jadi mose,
ucapan yang telah dikatakan tidak boleh diubah atau
diputuskan; mangose, mengubah, merombak, melanggar; mangose padan,
memutuskan perjanjian, melanggar ikrar; P.B.: pat ni satua tu pat ni lote,
mago ma panguba, mamora na niose,
sengsara pelanggar janji, sejahtera yang
terlanggar.
Osik,
mangosikhon,
mengaja,
mengusir mengenai binatang.
Osor,
mosor, = morot
(bdk
misir); paosor = paorot.
Osos, mangosos, menggosok, menggesek, menggiling sampai lumat;
pangosos,
benda untuk menggesek atau menggosok msl penggesek biola,
penggesek.
Otal,
motal,
erat, kuat, teguh.
Otam,
mangotam,
mengetam;
pangotam,
pengetam, orang yang mengetam, pemotong padi; pangotaman,
karung dari perupuk atau rotan untuk padi yang belum cukup masak.
Otan,
mangotan,
memegang.
Otang,
mangotang,
tetap, tulus
mengenai pollung.
Otap, motap, tidak terlaksana, tidak terwujud; mangotapi,
menghalangi, merintangi, mengurangi, mencegah.
Otas,
= osas.
Otik, sedikit;
saotik,
sedikit; otikotik, hanya sedikit saja, sedikit-sedikit;
motikotik,
lebih sedikit; mangotihi, mengurangi, mempersedikit;
oting, = otik.
Oto, I. bodoh; otona i, betapa bodohnya, bodoh kali!
haotoon,
kebodohan; paotootohon, menipu, memperolok-olok,
membodoh-bodohi; sipaotooto, penipu, penipuan, tipu muslihat;
diparotootoi,
berpura-pura bodoh, berlagak bodoh; taroto, tertipu,
agak bodoh; maoto menjadi bodoh; sioto, dalam istilah perang:
musuh; patanomtanom bisuk, paullopullop oto, mengubur kearifan,
memunculkan kebodohan. II. oto, bisul pada jari-jari tangan atau kaki;
otoon,
berbisul di kaki atau tangan.

Otohotok,
sej tanaman
berbunga kuning dan berair hitam, yang dipakai untuk mewarnai ukiran rumah
(gorga).
Otol, motolotol, berusaha.
Otom,
ketam; mangotom, mengetam; pangotoman, tempat mengetam, pengetaman
kayu.
Otos,
= jojor; dipaotos,
dibuat
berbaris, dideretkan; marotos, berbaris, berderet; motosotos,
mendahak sewaktu mau mati; mangotosi, idem.
Otot,
= otos.
Otur,(bdk:
atur), marotur, disusun, ditempatkan menurut urutan, beraturan dalam
baris.

No comments:

Post a Comment